NPM : 20210940100047
Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta Pusat, Kode Pos 10510
Telp/Faks: 021-42802202
Lampiran 2
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
FIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
Nama Tn. F
Usia/Jenis kelamin 17 th/laki-laki
Tgl masuk RS 17 Mei 2022
Diagnosa Medis DHF grade 3
Keluhan utama Keluarga klien mengatakan klien mual dan muntah, demam naik
turun ±1 minggu SMRS, diare sudah seminggu, badannya lemas,
tidak mau makan dan minum, gelisah, BAB hitam kemerahan.
Riwayat perjalanan klien mengalami mual dan muntah sudah 3 hari, diare sudah
penyakit seminggu, pada tanggal 05-04-22 klien dibawa ke rs.
Survey primer Airway: Tidak adanya sumbatan jalan nafas, tidak ada bunyi
stridor/gurgling/snoring
Dada: dada simetris antar kedua lapang paru, tidak ada retraksi
dinding dada, penggunaan otot bantu napas (-)
PGE, hopitalamus
Syok hipovolemik
Kekurangan volume cairan
Kebocoran plasma
Evaluasi (SOAP) S: -
O:
- Keadaan umum lemah, kesadaran apatis
- GCS E3M5V4
- Nadi teraba lemah
- Klien tampak penurunan kesadaran
- Mukosa bibir kering
- RR: 24 x/menit
- SatO2: 99%
- Klien tampak lemah, akral teraba dingin,
- TD: 86/41 mmHg, N: 101 x/menit
- Turgor kulit kurang elastis
A: masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Lampiran 2
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
FIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
Nama Ny. S
Usia/Jenis kelamin 61 th/Perempuan
Tgl masuk RS 18 Mei 2022
Diagnosa Medis MCI , NSTEMI
Keluhan utama Klien mengatakan kadang- kadang suka sesak, dada nyeri dibagian
kiri menjalar ke belakang, rasanya seperti tertusuk- tusuk dengan
skala nyeri 6, berlangsung selama 15 menit, demam beberapa hari
yang lalu, lemas(+), dada seperti berdebar-debar, keringat
dingin(+)
Riwayat perjalanan klien datang dengan keluhan nyeri dada dan sesak, klien
penyakit mengatakan mempunyai riwayat hipertensi sudah 2 tahun.
Survey primer Airway: Tidak adanya sumbatan jalan nafas, tidak ada bunyi
stridor/gurgling/snoring
Exposure: suhu tubuh klien 39,7oc, tidak ada edema pada tungkai,
tidak ada lesi
Survey sekunder Kepala: tidak ada lesi pada kepala
Telinga: tidak ada masalah pada telinga, telinga kanan dan kiri
simetris, tidak ada keluaran, tidak teraba massa.
Genitourinari: terpasang DC
Integumen: edema (-), CRT < 3 detik, akral hangat, warna kulit
sawo matang, turgor kulit elastis, ekstremitas teraba hangat
Pemeriksaan Penunjang
Lab, EKG : ST elevasi, RO Thorax
Daftar masalah 1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis
(iskemia miokard)
Diagnosa keperawatan Patflow:
(Prioritas) Hipertensi
Nyeri akut
Intervensi Mandiri
Manajemen Nyeri
- Kaji nyeri (lokasi, n yero, durasi, frekuensi, kualitas,
karakteristik)
- Kaji faktor pencetus nyeri (aktivitas, berbaring, duduk)
- Monitor pemeriksaan EKG saat klien nyeri dada
- Monitor TTV klien
- Berikan oksgien
- Posisikan semi fowler
Edukasi
Nama Tn. R
Usia/Jenis kelamin 76 th/laki-laki
Tgl masuk RS 19 Mei 2022
Diagnosa Medis CVD, hiperglikemi
Keluhan utama Keluarga klien mengatakan klien ditemukan di kamar mandi
dengan kondisi penurunan kesadaran, tampak bekas darah di kaki,
kedua tangan tampak pucat.
Riwayat perjalanan Klien datang dengan penurunan kesadaran, keluarga mengatakan
penyakit klien mempunyai riwayat dm 2 tahun yang lalu dan riwayat
hipertensi.
Survey primer Airway: Tidak adanya sumbatan jalan nafas, tidak ada bunyi
stridor/gurgling/snoring
Exposure: suhu tubuh klien 36oc, tidak ada edema pada tungkai
Survey sekunder Kepala: tidak ada lesi pada kepala
Integumen: edema (-), CRT < 3 detik, akral hangat, turgoe kulit
elastis, warna sawo matang
Aterosklerosis
terganggu
Hipoksia jaringan serebral
infark serebral
Intervensi Mandiri
Manajeman peningkatan - Identifikasi penyebab peningkatan TIK (mis. Lesi,
TIK gangguan metabolisme, edema serebral)
- Monitor tanda dan gejala TIK (mis. Tekanan darah
meningkat, tekanan nadi melebar, bradikardia, pola
napas ireguler, kesadaran menurun)
- Monitor MAP
- Monitor status
penapasan Terapeutik
- Berikan posisi semi fowler
- Cegah terjadinya kejang
- Pertahankan suhu tubuh normal
Kolaborasi
Kolaborasi dalam pemberian cairan IV Nacl 0,9%/ 8 jam
Kolaborasi dalam pemberian O2 (O2 NRM 15lpm)
Evaluasi (SOAP) S: -
O:
- Keadaan umum lemah, kesadaran sopor coma
- GCS E2M3V1
- Klien masih penurunan kesadaran
- Penggunaan otot bantu nafas (+)
- RR: 30 x/menit
- SatO2: 98%
- TD: 160/102 mmHg, N: 104 x/menit
Nama Tn. A
Usia/Jenis kelamin 33 th/laki-laki
Tgl masuk RS 20 Mei 2022
Diagnosa Medis MCI
Keluhan utama sebelum masuk RS mengeluh nyeri dada saat menuruni tangga.
Kondisi klien tidak sadarkan diri/pingsan saat masuk ke IGD. Klien
tampak pucat, akral dingin dan arteri karotis tidak teraba.
Riwayat perjalanan 5 tahun yang lalu klien pernah mengeluh nyeri dada
penyakit
masalah
Ekstremitas: 1 1
1 1
Integumen: akral terba dingin
Daftar Masalah Gangguan Sirkulasi Spontan berhubungan dengan Henti jantung
Intervensi Mandiri
- Identifikasi respon pasien
- Monitor nadi karotis dan nafas setiap 2 menit atau 5 siklus
RJP
- Aktifkan Emergency Medical System
- Posisikan pasien telentang di tempat datar dan keras
- Atur posisi penolong berlutut di damping korban
- Raba nadi karotis dalam waktu < 10 detik
- Berikan rescue breathing jika ditemukan ada nadi tetapi
tidak ada nafas
- Kompresi dada 30 kali dikombinasikan dengan bantuan
nafas (ventilasi) 2 kali jika ditemukan tidak ada nadi dan
tidak ada nafas
- Kompresi dengan tumit telapak tangan menumpuk di atas
- telapak tangan yang laintegak lurus pada pertengahan dada
- (seperdua bawah sternum)
- Kompresi dengan
- kedalaman kompresi 5-6 cm dengan kecepatann 100-
120 kali/menit
- Bersihkan dan buka jalan nafas dengan head tilt
– chin lift atau jaw thrus (jika curiga cedera
servikal)
- Berikan bantuan nafas dengan menggunakan bag valve
mask dengan teknik EC-Clamp
- Kombinasikan kompresi dan ventilasi selama 2mnt
atau sebanyak 5 siklus
- Hentikan RJP jika ditemukan adanya tanda-tanda
kehidupan,penolong yang lebih mahir datang,
ditemukan adanya tanda-tanda kematian biologis,
DoNot Resuscitation (DNR).
Kolaborasi
Kolaborasi tim medis untuk bantuan hidup lanjut
Evaluasi S:-
O : akral teraba dingin, kesadaran
menurun
A : masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi