Menurut Konz dalam (Lubis, 2016) bahwa kepemimpinan adalah seni untuk
mempengaruhi bawahan agar mau mengerjakan semua tugas yang diberikan dengan
kesadaran yang harus segera diselesaikan dan tanpa ada beban tekanan sedikitpun.
mengendalikan bawahan dengan cara apapun agar pegawai bisa menyelesaikan tugas nya
secara baik.
Menurut (Aziz & Barqy, 2015) adapun gaya kepemimpinan adalah sebagai berikut:
3. Gaya partisipasif, pemimpin yang memiliki sikap dia dapat memberikan seseroang
kesempatan kedua untuk ikut berperan dalam mental ataupun spiriitual dan lainlain
4. Gaya inovatif, seorang pemimpin yang akan berusaha untuk otoriter agar bisa dapat
5. Gaya motivatif, pemimpin akan memberikan informarsi yang dia dapat kepada
6. Gaya edukatif, pemimpin akan mengembangkan pegawai yang dia miliki dengan
memberikan pendidikan yang update agar pegawai lebih berwawasan luas dan bagis
Menurut (Astryanty, M. Djudi Mukzam, & Yuniadi Mayowan, 2016) menjadi seorang
1. Visi
Seorang pemimpin harus memiliki visi yang bagus agar bisa mewujudkan perusahaan
yang maju dan berkembang oleh siapa yang dipimpinnya. Tujuan dari visi tersebut akan
memberikan petunjuk kemana arah jalannya organisasi. Didalam visi, seorang pemimpin
harus berusaha memegang kendali bagi perusahaan yang dipimpinya. Seorang atasan
akan bisa terus memikirkan ide-ide baru untuk dijadikan inspirasi bagi kemajuan
perusahaannya.
2. Spirit
Seorang pemimpin haruslah memiliki semangat, daya dorong atau energi yang sangat
besar untuk mencapai visinya. Kegagalan terjadi jika ti]dak ada cukup energi yang dapat
digunakan untuk menggerakkan organisasi dalam mencapai visi. Spirit seorang pemimpin
dapat digambarkan sebagai kekuatan dan penyemangat, yang dapat dibagikan kepada
3. Karakter
merupakan sifat alami dari seseorang sejak lahir yang diakui oleh orang lain.
4. Integritas
Integritas sering diartikan sebagai kerja keras seseorang. Integritas juga merupakan
penyatuan diri seseorang dengan apa yang diyakininya baik untuk dilakukan secara
menyeluruh. Seorang yang profesional akan menyukai pekerjaanya dan dapat bekerja
dengan baik bukan karena upah atau karena diawasi, namun karena ia berfikir bahwa.
Pemimpin yang memiliki integritas akan mampu meyakinkan pengikutnya tentang apa
5. Kapabilitas
Seorang pemimpin tidak harus memiliki keahlian yang sesuai dengan bidang yang
dijalankannya. Namun, seorang atasan harus memiliki wawasan yang luas atas apa yang
pemimpin akan mampu meletakkan dirinya di dalam organisasi serta turut bekerja di
dalam organisasi sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Namun, pemimpin tersebut
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Riana, 2015) didapatkan hasil bahwam
seseorang yang berjiwa pemimpin sangat mempengaruhi terhadap kepuasan bekerja pada
seseorang, artinya adalah semakin baik seseorang pemimpin maka pegawai dalam bekerja
(Kitriawaty, Setiawati, & Sumantri, 2018) permasalahan penting yang dihadapi oleh
selalu berusaha untuk mempertahankan bawahannya agar lebih baik dalam bekerja
sehingga dia bisa bekerja dengan betah dan lama. Akan tetapi kenyataanya pada tahun
2015 tercatat ada 11,47% pegawai, 8,50% tenaga kesehatan resign karena banyak alasan.
Pada Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengalisa pengaruh seorang pemimpin
terhadap kepuasan bekerja. Sampel penelitian adalah tenkes 90 orang dengan pengambilan
sampel secara acak atau random. Kepemimpinan dan kepuasan kerja bisa digunakan
sebagai salah satu aspek yang dibisa dipertimbagkan dalam pengelolaan sebuah rumah
berpengaruh signifikan terhad]ap kepuasan kerja pegawai Sekretariat Daerah Kota Padang.
terjadinya peningkatan kepuasan kerja pegawai Sekretariat Daerah Kota Padang. Secara
rata-rata variabel, analisis deskriptif data variabel kepemimpinan berada pada kriteria
cukup dengan tingkat pencapaian responden sebesar 78,66%. penelitian ini bertujuan untuk
mencari tahu dan menganalisa seberapa pengaruh suatu pimpinan pada kepuasan kerja.
Populasi pada penelitian ini adalah berjumlah 50 orang (populasi target dalam penelitian
ini adalah populasi dengan kriteria anggota Polri minimal berpangkat Bripda). Sampel
pada penelitian ini sebanyak 50 orang responden. Kepemimpinan berpengaruh sangat baik
Menurut (Yuliawan & Supartha, 2016) berdasarkan hasil uji hipotesis terbukti bahwa
Hal ini menunjukkan adanya sifat kepemimpinan yang baik atau positif bisa meningkatkan
kepuasan dalam bekerja. Seorang atasan harus selalu mendengarkan setiap ide-ide yang
diberikan oleh bawahannya sehingga dia bisa mempengaruhi kepada tingkat kepuasan
bawahannya,pada akhirnya jika bawahan merasa puas dengan kinerjanya dia akan
Cara ukur dari variabel kepuasan kerja adalah dengan menggunakan kuesioner
Indikator untuk variabel gaya kepemimpinan yaitu telling style, partisipatif, delegatif.
Gaya kepemimpinan merupakan suatu pola perilaku yang dimiliki seorang pemimpin
dimana pola perilaku tersebut menjadi ciri khas pemimpin dalam mempengaruhi