Anda di halaman 1dari 18

FORMAT LOGBOOK

PRAKTIK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


PADA NY. S DENGAN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF)

Aktivitas 1.
Ringkasan kasus
Seorang pasien (Ny. S) 46 tahun mengeluh sesak dan nafasnya terasa
berat. Selain itu, pasien mengatakan nyeri pada bagian ulu hati. TD
150/90 mmHg, nadi 98 kali/menit, RR 24 kali/menit, suhu 36,5 oC, SpO2
98. Terpasang O2 nasal kanul 3 lpm. Ekspansi dada tidak penuh, pola
nafas takipnea, tidak teraba masa, suara perkusi paru resonan, suara
nafas wheezing. Pasien mengatakan lelah dan merasa lemas. Pasien
mengatakan sesak ketika melakukan aktivitas berat. Dalam melakukan
aktivitas pasien dibantu oleh keluarga. Skor ADL menurut bartel indeks:
65 yaitu menunjukkan pasien memiliki ketergantungan sebagian (62-69).
Pasien tampak meringis kesakitan dan gelisah. Pasien mengatakan
kedua kakinya bengkak sudah seminggu. Terdapat edema pada
ekstremitas bawah. Edema derajat II kedalaman 4mm dengan waktu
kembali 4 detik. Balance cairan : 1190 cc/24 jam. Gambaran Hasil EKG
menunjukkan elevasi segmen ST. Hasil rongent menunjukkan adanya
kardiomegali.

Aktivitas 2.
Skema Clinical Path way Kasus

1
Aktivitas 3.
Fokus Data Yang Didapat Dari Pengkajian
Data Fokus Etiologi Masalah
DS: Hambatan upaya Pola nafas tidak
- Pasien mengatakan nafas efektif
sesak dan nafasnya terasa
berat
- Pasien mengatakan
sesak ketika melakukan
aktivitas berat
DO:
- Ekspansi dada tidak
penuh, pola nafas takipnea,
tidak teraba masa, suara
perkusi paru resonan, suara
nafas wheezing
- RR: 24 kali/menit
- SpO2: 98 %
- Terpasang O2 nasal
kanul 3 lpm
DS: Agen pencedera Nyeri akut
- Pasien mengatakan fisiologis
nyeri pada bagian ulu hati
P: penyakit CHF
Q: seperti ditusuk-tusuk
R: ulu hati
S: skala 4
T: hilang timbul
DO:
- Pasien tampak meringis
kesakitan dan gelisah
- Tanda-tanda vital:
TD: 150/90 mmHg
Nadi: 98 kali/menit
RR: 24 kali/menit
Suhu: 36,5oC
DS: Gangguan Hipervolemia
- Pasien mengatakan mekanisme regulasi (kelebihan volume
kedua kakinya bengkak sudah cairan)
seminggu
DO:
- Terdapat edema pada
ekstremitas bawah. Edema
derajat II kedalaman 4mm
dengan waktu kembali 4 detik.
- Balance cairan : 2340-
1150 = 1190 cc/24 jam
DS: Ketidakseimbangan Intoleransi aktivitas
- Pasien mengatakan antara suplai dan
lemas dan merasa lelah kebutuhan oksigen
- Pasien mengatakan
dalam melakukan aktivitas
dibantu oleh keluarga
- Pasien mengatakan
sesak ketika melakukan
aktivitas berat
2
DO:
- Dalam melakukan
aktivitas dibantu keluarga
- Skor ADL menurut bartel
indeks: 65 : ketergantungan
sebagian
- Pasien tampak lemah
- Gambaran Hasil EKG
menunjukkan elevasi segmen
ST
- Hasil rongen
menunjukkan adanya
kardiomegali

Aktivitas 4.
Jenis pemeriksaan diagnostik (Laboratorium / USG / Rontgen, dll) dan
data tambahan yang diperlukan untuk melengkapi data pengkajian
1. Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Jenis pemeriksaan Hasil Satuan Normal
Hematologi
Darah Lengkap
Hemoglobin 13.5 g/dl 11.7-15.5
Lekosit 8.00 10^3/uL 3.6-11
Trombosit 197 10^3/uL 150-440
Hematokrit 44.4 % 35-47
Eritrosit 5.06 10^6/uL 3.8-5.2
MCV 87.7 fl 80-100
MCH 27.5 pg 26-34
MCHC 33.3 g/dL 32-36
Hitung Jenis
Eosinofil 1.5 % 0-3
Basofil 0.6 % 0-1
Neutrofil 60 % 28-78
Limfosit 34 % 25-40
Monosit 6.5 % 2-8
Kimia Klinik
Ureum 40 mg/dL <42
Creatinin 0.92 mg/dL 0.45-1.00
Trigliserida 103 mg/dL 35-140
Kolesterol total 169 mg/dL <200
Asam urat 10.4 mg/dL >7
Elektrolit
Natrium 145 mmol/L 135-147
Kalium 3.6 mmol/L 3.5-5.0
Chlorida 101 mmol/L 98-107

2. Hasil Pemeriksaan EKG


Gambaran EKG menunjukkan adanya elevasi segmen ST
3. Hasil Rontgen
Hasil rontgent menunjuukan adanya kardiomegali

3
Aktivitas 5.
Tuliskan Analisis Data Penunjang / Data Diagnostik !
1. Hasil Laboratorium
Hasil pemeriksaan darah menunjukkan kandungan asam urat
tinggi.
2. Hasil6.Pemeriksaan EKG
Aktivitas
Gambaran
Tuliskan EKG
Diagnosa elevasi segmen
Keperawatan STPrioritas
Sesuai menunjukkan
! adanya iskemia
3. Hasil Rontgen
Hasil rontgent menunjukan adanya kardiomegali yaitu pembesaran
jantung

Aktivitas 6
Diagnosa Keperawatan Sesuai Prioritas
1. Pola Nafas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya
nafas
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis
3. Hipervolemia berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan
antara suplai dan kebutuhan oksigen

4
Aktivitas 7.
Rencana Tindakan Keperawatan
No Kritria Hasil Intervensi Rasional
.
Dx
1 Setelah dilakukan 1. Monitor frekuensi, irama, 1. Mengetahui keadaan
intervensi kedalaman, upaya napas, pasien
keperawatan selama dan pola napas 2. Mengetahui adanya
3 x 24 jam maka 2. Monitor adanya produksi sumbatan jalan napas
masalah pola napas sputum 3. Mengetahui saturasi
teratasi, dengan 3. Monitor saturasi oksigen oksigen dalam tubuh
kriteria hasil: 4. Posisikan semi-Fowler 4. Mengurangi sesak dan
1. Ventilasi membaik atau Fowler membantu
2. Dispnea menurun 5. Berikan terapi oksigen pengembanga paru
3. Frekuensi napas nasal kanul 3 lpm 5. Mempertahankan
membaik 6. Kolaborasi pemberian saturasi oksigen dalam
4. Kedalaman napas bronkodilator, ekspektoran, tubuh
membaik mukolitik, jika perlu. 6. Mempercepat poses
penyembuhan
2 Selama 3x24 jam 1. Identifikasi dan monitor 1. Mengetahui tingkat
diharapkan pasien lokasi, karakteristik, durasi, perkembangan nyeri
mengatakan nyeri frekuensi, kualitas, 2. Mengalihkan perhatian
berkurang dengan intensitas nyeri pasien dari rasa nyeri
kriteria hasil: 2. Berikan teknik relaksasi yang diderita
1. Skala nyeri nafas dalam untuk 3. Memberikan rasa aman
berkurang mengurangi nyeri dan nyaman untuk
2. Tingkat 3. Kontrol lingkungan yang pasien
kenyamanan memperberat rasa nyeri 4. Melatih pasien untuk
bertambah (suhu ruangan, mengontrol nyeri secara
3. Ansietas pencahayaan, kebisingan) mandiri
berkurang 4. Beri edukasi tentang 5. Mempercepat
koping diri agar nyeri penyembuhan
berkurang (nafas
dalam/mengatur
pernafasan)
5. Kolaborasi dengan dokter
dalam memberikan obat
analgetik
3 Setelah dilakukan 1. Periksa tanda dan gejala 1. Mengetahui adanya
intervensi hipovolemia hipovolemia
keperawatan selama 2. Monitor intake dan output 2. Mengatur intake dan
3 x 24 jam maka cairan output cairan pasien
masalah hipovolemia 3. Hitung kebutuhan cairan 3. Menyesuaikan
teratasi, dengan 4. Kolaborasi pemberian kebutuhan cairan
kriteria hasil: cairan IV issotonis (mis. 4. Mempercepat
1. Turgor kulit cairan NaCl, RL) penyembuhan
meningkat 5. Monitor jumlah, waktu dan 5. Mengetahui output
2. Dispnea menurun berat jenis urine cairan pasien
3. Edema perifer 6. Kolaborasi pemberian 6. Mempercepat proses
menurun diuretik penyembuhan
4. Perasaan lemah
menurun
5. Frekuensi nadi
membaik
6. Tekanan darah
membaik
4 Setelah dilakukan 1. Monitor TTV dan hasil tes 7. Mengetahui
5
intervensi diagnostik keadaan umum pasien dan
keperawatan selama 2. Bantu pasien dalam monitoring kemampuan
3 x 24 jam maka melakukan aktivitas pasien
masalah intoleransi mandiri sesuai 8. Membantu gerak
aktivitasteratasi, kemampuan pasien dengan
dengan kriteria hasil: 3. Berikan latihan ROM keterbatasan yang dimiliki
1. Frekuensi nadi sesuai kondisi pasien 9. Mencegah kekakuan
meningkat 4. Anjurkan pasien untuk sendi ekstremitas
2. Saturasi oksigen menjaga keseimbangan 10. Aktivitas
meningkat antara istirahat dan membutuhkan energi yang
3. Kemudahan aktivitas lebih banyak sehingga
dalam melakukan 5. Berikan terapi oksigen perlu dilakukan
aktivitas sehari- nassal kanul 3 liter jika keseimbangan beristirahat
hari meningkat pasien mengeluh sesak 11. Mempertahankan
4. Keluhan lelah nafas saturasi oksigen dalam
menurun 6. Kolaborasi dengan tubuh
5. Dispnea saat fisioterapi 12. Mengembangkan
beraktivitas program latihan untuk
menurun pasien
6. Perasaan lemah
menurun
7. Sianosis menurun
8. Tekanan darah
membaik
9. Frekuensi napas
membaik

6
Aktivitas 8.
Tuliskan Implementasi Tindakan Keperawatan !

No.
Waktu Implementasi Respon TTD
Dx
1 9/11/2020 Mengobservasi DS:
13.45 frekuensi, upaya - Pasien
napas, dan pola mengatakan sesak dan
napas nafasnya terasa berat
DO:
- RR: 24 kali/menit
- SpO2: 98 %
- Pola napas
takipnea, suara nafas
wheezing, ekspansi
dada tidak penuh
- Terpasang O2
nasal kanul 3 lpm
2 14.00 Melakukan DS:
pemeriksaan respon - Pasien
nyeri secara mengatakan nyeri pada
komprehensif bagian ulu hati
dan mengobservasi P: penyakit CHF
reaksi non verbal Q: seperti ditusuk-tusuk
R: ulu hati
S: skala 4
T: hilang timbul
DO:
- Pasien tampak
meringis kesakitan dan
gelisah
3 14.30 Melakukan DS:
pemeriksaan adanya - pasien
oedem pada mengatakan kedua
ekstremitas pasien kakinya bengkak sudah
1 minggu
DO:
- Terdapat edema
pada ekstremitas
bawah, derajat II
kedalaman 4 mm
dengan waktu kembali 4
detik
3 14.45 Menganjurkan pasien DS: -
untuk membatasi DO:
minum - Pasien memahami
tujuan membatasi
minum yaitu agar tidak
sesak dan kakinya tidak
oedem
1-4 15.00 Memberikan obat oral DS:-
miniaspi 80mg DO:
- Obat masuk ke
tubuh pasien melalui
oral

7
4 15.30 Mengobservasi DS:
toleransi pasien - Pasien
dalam melakukan mengatakan merasa
aktivitas lemas namun sudah
bisa berjalan ke kamar
mandi dengan bantuan
keluarga
DO:
- Dalam melakukan
aktivitas dibantu
keluarga
- Skor ADL menurut
bartel indeks: 65 :
ketergantungan
sebagian
1 15.45 Memberika posisi DS:-
semi fowler pada DO:
pasien untuk - Pasien tampak lebih
mengurangi sesak nyaman dengan posisi semi
fowler
1,2 16.15 Memberikan edukasi DS: -
pada pasien teknik DO:
relaksasi napas - Pasien memahami
dalam untuk tujuan teknik relaksasi
mengurangi nyeri dan napas dalam dan
sesak nafas mempraktekkan
kembali teknik relaksasi
napas dalam dengan
benar
1-4 16.30 WIB Memonitor tanda- DS: -
tanda vital DO:
- TTV:
TD: 150/90 mmHg
Nadi: 98 kali/menit
RR: 24 kali/menit
Suhu: 36,5oC
SpO2: 98 %
3 17.00 Menghitung balance DS:
cairan pasien - Pasien
mengatakan minum ± 2
gelas dari pagi, makan
6 sendok, BAK ± 200 cc
DO:
- Intake: nutrisi 525
cc+ infus 600cc/10
jam+terapi obat 20cc=
1145 cc/10 jam
- Output: BAK 200
cc+ IWL 650:
- Balance cairan =
495/10 jam
1-4 18.00 Memberikan obat oral DS:-
nitrocaf 2,5 mg DO:
- Obat masuk ke
tubuh pasien melalui
oral

8
3 10/11/2020 Mengobservasi DS:
07.00 balance cairan - Pasien
pasien mengatakan minum ± 3
gelas dari tadi malam,
makan 3 sendok (± 75
cc), BAK ± 300 cc
DO:
- Intake: nutrisi 825
cc+ infus 480cc/8
jam+terapi obat 50 cc=
1305 cc/10 jam
- Output: BAK 300
cc+ IWL 645 cc
- Balance cairan =
360cc/8jam
4 07.15 Menganjurkan pasien DS: -
untuk istirahat yang DO:
cukup dan - Pasien dapat
melakukan aktivitas menjelaskan kembali
sesuai kemampuan manfaat dari istirahat
yang cukup dan
melakukan aktivitas
sesuai kemampuan
agar tidak sesak dan
lelah
3 07.30 Memonitor udem DS:
pada ekstremitas - pasien
pasien mengatakan bengkak
pada kedua kakinya
berkurang
DO:
- Terdapat edema
pada ekstremitas
bawah, derajat I
kedalaman 2 mm
dengan waktu kembali 2
detik
2 08.30 Melakukan DS:
pemeriksaan respon - Pasien
nyeri secara mengatakan nyeri pada
komprehensif bagian ulu hati sedikit
dan mengobservasi berkurang
reaksi non verbal P: penyakit CHF
Q: seperti ditusuk-tusuk
R: ulu hati
S: skala 3
T: hilang timbul
DO:
- Pasien tampak
lebih rileks
1,4 09.00 Melatih pasien DS:-
melakukan ROM aktif DO:
untuk melancarkan - Pasien dapat melakukan
sirkulasi darah dan kembali ROM aktif yang telah
menurunkan sesak diajarkan dengan benar

9
4 09.30 Menganjurkan pasien DS: -
melakukan ambulasi DO:
dan aktivitas sehari- - Pasien melakukan
hari secara bertahap ambulasi/perpindahan dengan
bantuan keluarga
1 10.00 Memonitor frekuensi, DS:
upaya napas, dan - Pasien
pola napas mengatakan sesak
berkurang
DO:
- Pola napas
eupnea
- RR: 20 kali/menit
- SpO2: 99 %
- Tidak terpasang
O2 nasal kanul 3 lpm
4 10.30 Mengobservasi DS:
toleransi pasien - Pasien
dalam melakukan mengatakan lemas
aktivitas berkurang, sudah bisa
berjalan ke kamar
mandi, mampu
berpakaian sendiri,
melakukan aktivitas di
toilet secara mandiri
DO:
- Skor ADL menurut
bartel indeks: 85 :
ketergantungan
sebagian
3 11.15 Menganjurkan pasien DS: -
untuk mengurangi DO:
makanan yang - Pasien mampu
mengandung menjelaskan kembali
garam/natrium manfaat dari
mengurangi makanan
yang mengandung
natrium adalah
mencegah terjadinya
oedem pada kakinya
1-4 12.00 WIB Memonitor tanda- DS: -
tanda vital DO:
- TTV:
TD: 140/90 mmHg
Nadi: 86 kali/menit
RR: 20 kali/menit
Suhu: 36,3oC
SpO2: 99 %

3 11/10/2020 Mengobservasi DS:


07.00 balance cairan - Pasien
pasien mengatakan minum ± 2
gelas sejak tadi malam,
makan 5 sendok (± 225
cc), BAK ± 500 cc
DO:
- Intake: nutrisi 725

10
cc+ infus 480cc/8
jam+terapi obat 50 cc=
1255 cc/10 jam
- Output: BAK 500
cc+ IWL 640 cc= 1040
- Balance cairan =
115 cc/8jam
1-4 07.15 Melakukan DS: -
pemeriksaan tanda- DO:
tanda vital - TTV:
TD :130/80 mmHg
Nadi :80 kali/ mnt
RR : 20 kali/mnt
Suhu : 360C
2 07.45 Melakukan DS:
pemeriksaan respon - Pasien mengatakan nyeri
nyeri secara ulu hati berkurang
komprehensif P: penyakit CHF
dan mengobservasi Q: seperti ditusuk-tusuk
reaksi non verbal R: ulu hati
S: skala 2
T: hilang timbul
- DO:
- Pasien tampak
lebih rileks
1 08.15 Memonitor frekuensi, DS:
upaya napas, dan - Pasien
pola napas mengatakan sudah
tidak sesak nafas
DO:
- Pola napas
eupnea
- RR: 20 kali/menit
- SpO2: 99 %
3 08.30 Memonitor udem DS:
pada ekstremitas - pasien
pasien mengatakan bengkak
pada kedua kakinya
berkurang
DO:
- Oedem pada
ekstrimitas bawah
pasien yaitu derajat I
kedalaman 1mm
dengan waktu kembali 1
detik
4 09.00 Mengobservasi DS:
toleransi pasien - Pasien
dalam melakukan mengatakan sudah
aktivitas tidak lemas, sudah bisa
berjalan ke kamar
mandi, mampu
berpakaian sendiri,
melakukan aktivitas di
toilet secara mandiri,
mampu naik/turun
tangga secara perlahan

11
DO:
- Skor ADL menurut
bartel indeks: 95 :
ketergantungan ringan
1-4 09.30 Melakukan aff infus DS: -
DO:
- Infus telah di aff
dari ektremitas atas
sinistra pasien
1-4 10.00 Melakukan Discharge DS:-
Planning meliputi DO:
jadwal kontol - Pasien mampu
selanjutnya, edukasi menjelaskan kembali
diet pasien, edukasi mengenai jadwal kontrol
istirahat dan aktivitas selanjutnya, diet yang
pasien, edukasi obat dianjurkan yaitu
pasien mengurangi natrium
dan cairan, mengurangi
aktivitas berat dan
istirahat cukup, serta
minum obat secara
teratur.

12
Aktivitas 9.
Tuliskan Analisis Tindakan Kolaburatif !
1. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi obat:
Tanggal Terapi obat
09-11-2020 a. Infuse RL 20 tpm sebagai cairan isotonik
b. Inj. Furosemid 1x 24 jam sebagai obat diuretik untuk
mengurangi cairan yang berlebihan dalam tubuh pasien
c. Obat oral Candesartan 8 mg 1x 24 jam sebagai obat untuk
menurunkan tekanan darah
d. Obat oral Concord 2.5 mg 1 x 24 jam sebagai obat untuk
menurunkan tekanan darah
e. Obat oral Nitrocaf 2.5 mg 2x24 jam sebagai obat untuk
mencegah dan terapi jangka panjang penderita angina
pektoris
f. Obat oral Mini aspi 80 mg 1x 24 jam sebagai pengobatan
dan pencegahan angina pektoris dan infark miokard,
sebagai anti-platelet dengan menghambat pembentukan
trombus pada sirkulasi arteri
g. Obat oral Spironolactan 25 mg 1 x 24 jam sebagai obat
diuretik dengan menghambat penyerapan natrium berlebih
ke dalam tubuh dan menjaga kalium darah agar tidak terlalu
rendah, sehingga tekanan darah dapat diturunkan.
h. Obat oral Allupurinol 100 mg 1x 24 jam untuk menurunkan
kadar asam urat dalam tubuh pasien
10-11-2020 a. Infuse RL 20 tpm sebagai cairan isotonik
b. Inj. Furosemid 1x 24 jam sebagai obat diuretik untuk
mengurangi cairan yang berlebihan dalam tubuh pasien
c. Obat oral Concord 2.5 mg 1 x 24 jam sebagai obat untuk
menurunkan tekanan darah
d. Obat oral Nitrocaf 2.5 mg 2x24 jam sebagai obat untuk
mencegah dan terapi jangka panjang penderita angina
pektoris
e. Obat oral Mini aspi 80 mg 1x 24 jam sebagai pengobatan
dan pencegahan angina pektoris dan infark miokard,
sebagai anti-platelet dengan menghambat pembentukan
trombus pada sirkulasi arteri
f. Obat oral Allupurinol 100 mg 1x 24 jam untuk menurunkan
kadar asam urat dalam tubuh pasien
11-11-2020 a. Infuse RL 20 tpm sebagai cairan isotonik
b. Inj. Furosemid 1x 24 jam sebagai obat diuretik untuk
mengurangi cairan yang berlebihan dalam tubuh pasien
c. Obat oral Concord 2.5 mg 1 x 24 jam sebagai obat untuk
menurunkan tekanan darah
d. Obat oral Nitrocaf 2.5 mg 2x24 jam sebagai obat untuk
mencegah dan terapi jangka panjang penderita angina
pektoris
e. Obat oral Mini aspi 80 mg 1x 24 jam sebagai pengobatan
dan pencegahan angina pektoris dan infark miokard,
sebagai anti-platelet dengan menghambat pembentukan
trombus pada sirkulasi arteri
f. Obat oral Allupurinol 100 mg 1x 24 jam untuk menurunkan
kadar asam urat dalam tubuh pasien

2. Kolaborasi dengan ahli gizi mengenai diit rendah natrium untuk mencegah
peningkatan beban kerja jantung yang dapat menyebabkan oedem.

13
Aktivitas 10.
Tuliskan Evaluasi Keperawatan (Indikator Keberhasilan Asuhan) !
No.
Tanggal Evaluasi ttd
Dx
09-11- 1 S:
2020 - Pasien mengatakan sesak dan
nafasnya terasa berat
O:
- RR: 24 kali/menit
- SpO2: 98 %
- Pola napas takipnea, suara nafas
wheezing, ekspansi dada tidak penuh
- Terpasang O2 nasal kanul 3 lpm
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- Monitor frekuensi, upaya napas, dan pola
napas
- Berikan oksigenasi
- Posisikan pasien semi fowler/fowler
- Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian
terapi obat
2 S:
- Pasien mengatakan nyeri pada bagian
ulu hati
P: penyakit CHF
Q: seperti ditusuk-tusuk
R: ulu hati
S: skala 4
T: hilang timbul
O:
- Pasien tampak meringis kesakitan dan
gelisah
- TTV:
TD: 150/90 mmHg
Nadi: 98 kali/menit
RR: 24 kali/menit
Suhu: 36,5oC
SpO2: 98
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- Observasi respon nyeri secara komprehensif
dan reaksi non verbal
- Anjurkan melakukan teknik relaksasi
nafas dalam
- Kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian terapi obat

3 S:
- pasien mengatakan kedua kakinya
bengkak sudah 1 minggu
- Pasien mengatakan minum ± 2 gelas
dari pagi, makan 6 sendok, BAK ± 200 cc
O:
- Terdapat edema pada ekstremitas bawah,
derajat II kedalaman 4 mm dengan waktu kembali 4
detik
14
- Intake: nutrisi 525 cc+ infus 600cc/10
jam+terapi obat 20cc= 1145 cc/10 jam
- Output: BAK 200 cc+ IWL 650:
- Balance cairan = 495/10 jam
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- Monitor adanya oedem
- Observasi balance cairan
- Anjurkan untuk membatasi minum dan
memakan makanan yang mengandung tinggi natrium
- Kolaborasi pemberian terapi diuretik
4 S:
- Pasien mengatakan merasa lemas
namun sudah bisa berjalan ke kamar mandi
dengan bantuan keluarga
O:
- Skor ADL menurut bartel indeks: 65 :
ketergantungan sebagian
- Dalam melakukan aktivitas dibantu
keluarga
A: masalah belum tertasi
P: lanjutkan intervensi
- Observasi kemampuan pasien dalam
melakukan aktivitas
- Ajarkan ROM
10-11- 1 S:
2020 - Pasien mengatakan sesak berkurang
O:
- Pola napas eupnea, sura napas
wheezing, ekspansi dada tidak penuh
- RR: 20 kali/menit
- SpO2: 99 %
- Tidak terpasang O2 nasal kanul
A: Masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
- Monitor frekuensi, upaya napas, dan pola
napas
- Posisikan pasien semi fowler/fowler
- Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian
terapi obat
2 S:
- Pasien mengatakan nyeri pada bagian
ulu hati sedikit berkurang
P: penyakit CHF
Q: seperti ditusuk-tusuk
R: ulu hati
S: skala 3
T: hilang timbul
O:
- TTV:
TD: 140/90 mmHg
Nadi: 86 kali/menit
RR: 20 kali/menit
Suhu: 36,3oC
SpO2: 99 %
- Pasien tampak lebih rileks
15
A: Masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
- Observasi respon nyeri secara komprehensif
dan reaksi non verbal
- Anjurkan melakukan teknik relaksasi
nafas dalam
- Kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian terapi obat
3 S:
- pasien mengatakan bengkak pada kedua
kakinya berkurang
- Pasien mengatakan minum ± 3 gelas
dari tadi malam, makan 3 sendok (± 75 cc),
BAK ± 300 cc
O:
- Terdapat edema pada ekstremitas bawah,
derajat I kedalaman 2 mm dengan waktu kembali 2
detik
- Intake: nutrisi 825 cc+ infus 480cc/8
jam+terapi obat 50 cc= 1305 cc/10 jam
- Output: BAK 300 cc+ IWL 645 cc
- Balance cairan = 360cc/8jam
A: Masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
- Monitor adanya oedem
- Observasi balance cairan
- Anjurkan untuk membatasi minum dan
memakan makanan yang mengandung tinggi natrium
- Kolaborasi pemberian terapi diuretik
4 S:
- Pasien mengatakan lemas berkurang,
sudah bisa berjalan ke kamar mandi, mampu
berpakaian sendiri, melakukan aktivitas di
toilet secara mandiri
O:
- Skor ADL menurut bartel indeks: 85 :
ketergantungan sebagian
A: Masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
- Observasi kemampuan pasien dalam
melakukan aktivitas
- Anjurkan pasien melakukan ambulasi secara
mandiri
11-11- 1 S:
2020 - Pasien mengatakan sudah tidak sesak nafas
O:
- Pola napas eupnea
- RR: 20 kali/menit
- SpO2: 99 %
- Tidak terpasang O2 nasal kanul
A: Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi
2 S:
- Pasien mengatakan nyeri ulu hati berkurang
P: penyakit CHF
Q: seperti ditusuk-tusuk
16
R: ulu hati
S: skala 2
T: hilang timbul
O:
- TTV:
TD :130/80 mmHg
Nadi :80 kali/ mnt
RR : 20 kali/mnt
Suhu : 360C
A: Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi
3 S:
- pasien mengatakan bengkak pada kedua
kakinya berkurang
- Pasien mengatakan minum ± 2 gelas
sejak tadi malam, makan 5 sendok (± 225
cc), BAK ± 400 cc
O:
- Oedem pada ekstrimitas bawah pasien yaitu
derajat I kedalaman 1mm dengan waktu kembali 1
detik
- Intake: nutrisi 725 cc+ infus 480cc/8
jam+terapi obat 50 cc= 1255 cc/10 jam
- Output: BAK 500 cc+ IWL 640 cc= 1040
- Balance cairan = 115 cc/8jam
A: Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi
4 S:
- Pasien mengatakan sudah tidak lemas,
sudah bisa berjalan ke kamar mandi, mampu
berpakaian sendiri, melakukan aktivitas di
toilet secara mandiri, mampu naik/turun
tangga secara perlahan
O:
- Skor ADL menurut bartel indeks: 95 :
ketergantungan ringan
A: Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi

17
Aktivitas 11.
Tuliskan Evaluasi Diri Anda Setelah Melakukan Asuhan
Keperawatan Pada Kasus Ini!
- Pengkajian pada pasien kurang mendalam

Catatan Pembimbing :
- Lengkapi pathway dengan semua masalah yang muncul
- Lengkapi intervensi di LP sesuai dx yang muncul di pathway
- Lengkapi pengkajian
- Lengkapi evaluasi yang dilakukan per hari

Nama Mahasiswa Nama Pembimbing Klinik/ CI Nama Pembimbing Akademik/CT


Ulil Hikmah Fauziah Ismiyatun, S. Kep, Ns Insiyah, MN
NIM NIP NIP
P27220020333 19720502 199803 2 002

Tanda Tangan Tanda Tangan Tanda Tangan

Tanggal Tanggal Tanggal

18

Anda mungkin juga menyukai