• Batuk, ronchi
• Sesak napas berat dan dada seolah-olah tertekan
• Dahak lengket dan sulit dikeluarkan
2. Stadium Kronikten • Suara napas melemah bahkan tak terdengar (silent chest)
• Thorak seperti barel chest
• Sianosis
• Pa O2 kurang dari 80%
• Terjadi asidosis respiratorik
Penilaian Derajat astma
Komplikasi
Status Asmatikus
Atelektasis
Hipoksemia
Pneumothoraks
Emfisema
Deformitas Thoraks
Gagal Jantung
Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan Laboratorium
1. Pemeriksaan darah
2. Pemeriksaan sputum
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan radiologi
2. Spirometri
3. Skin test
4. Elektrokardiografi
5. CT scan paru
Penatalaksanaan
Farmakologi
1. Bronkodilator, untuk melebarkan saluran napas
2. Kromolin, Pencegah serangan asma faktor alergi
3. Ketotifen, bersifat antihistamin
4. Kortikosteroid hidrokotison, berfungsi untuk
mengurangi inflamasi saluran napas, mengurangi oedem
dan sekresi mukus
Non-farmakologi
1. Informasi dan edukasi
2. Terapi pemberian oksigen sesuai indikasi
3. Senam Asma
TINJAUAN KASUS
Pengkajian IGD
Elektrolit
Natrium 141 136-146
Kalium 2.8 3.5-5.0
Chlorida 97 98-106
Hasil Ekspertise :
• Jantung kesan tidak
membesar
• Aorta dan mediastinum
superior tidak melebar
• Trakea di garis tengah.
Kedua hilus tidak menebal
• Tampak fibroinfiltrate di
lapang atas – tengah kedua
paru
• Lengkung diagfragma
normal
INTERVENSI
1. Mandiri
Penurunan bunyi napas indikasi atelektasis, ronki indikasi akumulasi sekret sehingga kerja sistem pernapasan meningkat.
Meningkatkan ekspansi paru, ventilasi maksimal membuka area atelektasis dan peningkatan gerakan sekret agar mudah dikeluarkan.
Bantu untuk mengenal tanda gejala sebelum terjadi reaksi asma dan implementasi dari respon tindakan yang tepat
Mencegah obstruki/ aspirasi. Lakukan suction bila diperlukan.
Mencegah pengeringan membran mukosa
Libatkan keluarga mengenai pemahaman keluarga mengenai penyakit dan manajemen intruksikan pada klien/keluarga mengenai pengobatan anti
inflamasi dan bronkodilator dan penggunanya dengan tepat.
2. Kolaborasi
Menurunkan kekentalan sekret, lingkaran ukuran lumen trakeabronkial dengan pemberian pengobatan sesuai indikasi. Seperti obat melalui peroral,
intravena maupun inhalasi.
Ketidakseimbangan elektrolit
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama .... x ... jam, diharapkan terjadi keseimbangan elektrolit, dengan kriteria hasil :
1.Tanda-tanda vital klien dalam batas normal
2.Status pertukan gas pada pernapasan tidak terganggu
3.Kadar elektrolit klien dapat membaik atau dalam batas normal.
4.pH urine klien normal.
INTERVENSI
1. Mandiri
Mengumpulkan dan menganalisis data pasien untuk mengatur keseimbangan elektrolit.
Memberikan dan memantau cairan dan obat intravena.
Mengetahui seberapa banyak cairan yang diberikan dan dikeluarkan.
Meningkatkan keseimbangan elektrolit untuk mencgah komplikasi akibat kadar elektrolit serum yang tidak dalam batas
normal.
Memantau perubahan kadar cairan dan elektrolit klien.
Memodifikasi diit pasien terkait pengeluaran elektrolit.
2. Kolaborasi
Kolaborasi dengan medis terkait pemberian terapi elektrolit.
Kolaborasi dengan gizi dalam pemberian diit sesuai indikasi
Intoleransi aktivitas
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama .... x ... jam, diharapkan toleransi aktivitas, dengan kriteria hasil:
1.Tanda-tanda vital klien dalam batas normal.
2.Ambulansi baik
3.Tingkat keletihan menurun
INTERVENSI
1. Mandiri :
Pemantauan tanda-tanda vital klien.
Dukungan ambulasi bertahap.
Dukungan kepatuhan minum obat.
Edukasi mengenai latihan fisik
Melibatkan keluarga dalam aktivitas keseharian pasien.
2. Kolaborasi :
Pemberian terapi obat
Kolaborasi dengan fisioterapi jika diperlukan sesuai indikasi pasien.
Resiko jatuh
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama ... x ... jam, diharapkan toleransi aktivitas,
dengan kriteria hasil:
1. Tidak ada gangguan saat berdiri, berjalan, duduk, dari tempat tidur dan saat menuju
dan dari kamar mandi
2. Mempertahankan keseimbangan tanpa bantuan
3. Tepat menggunakan pengaman tempat tidur.
INTERVENSI
1. Mandiri
Monitor kemampuan transfer pasien
Lakukan pengkajian resiko jatuh dan faktor perilaku yang mempengaruhi resiko jatuh
Tempatkan barang sehingga mudah dijangkau dan dekatkan bel untuk memanggil petugas
Ns. Arindita,S.Kep
IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN
Tanggal Diagnosa Kegiatan
jam Keperawatan
7/7/2022 Operan dinas dan keliling ke pasien. Keadaan umum sakit
21.00 sedang, kes cm dan pasien tampak cukup tenang, akral
hangat, nadi teraba kuat, sianosis (-), pernapasan cuping
hidung (-), retraksi dada (-), IVFD dengan RL, auskultasi
napas terdengar wheezing, batuk berdahak (+) dengan
sputum putih encer, O2 SM 8 Lpm, ADL dibantu.
Ns. Arindita,S.Kep
IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN
Tanggal
jam
Diagnosa
Keperawatan
Kegiatan
Br. D
KESIMPULAN