AKUT + PNEUMONIA
ANGGOTA KELOMPOK
COPD adalah penyakit yang ditandai dengan keterbatasan aliran udara bersifat
progresif berhubungan dengan inflamasi kronik saluran napas dan parenkim parua
kibat pajanan gas atau partikel berbahaya. Hambatan aliran udara pada COPD terjadi
karena perubahan struktur saluran napas yang disebabkan destruksi parenkim dan
fibrosis paru (Sholihah et al., 2019)
ETIOLOGI
Pneumonia adalah infeksi yang terjadi pada jaringan paru. Ketika seseorang
mengalami pneumonia maka kantong udara pada paru-paru akan terisi oleh
mikroorganisme, cairan, dan mediator inflamasi, sehingga paru-paru tidak dapat
bekerja dengan baik (NICE, 2014).
ETIOLOGI
Terapi suportif lain yang dapat diberikan pada pasien pneumonia antara lain: oksigen
nasal untuk hipoksemia, bronkodilator (albuterol) jika ada bronkospasme, fisioterapi
pada dada disertai postural drainage jika terjadi hambatan pengeluaran sekret. Sputum
pasien dapat digunakan untuk menentukan bakteri penyebab pneumonia. Rehidrasi
harus diberikan untuk mengganti cairan yang hilang akibat demam, masukan cairan
yang sedikit, dan jika terjadi muntah pada pasien. Pemilihan antibiotik untuk pasien
pneumonia berdasarkan hasil kultur mikroorganisme penyebab pneumonia (Glover
dan Reed, 2008).
MANAJEMEN TERAPI
Tekanan darah <140/90 130/8 130/8 140/8 130/9 130/8 130/9 140/8 150/7 140/8 140/8
(mmHg) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
NS iv 16 tt/mnt v 18 v v v 20 v v
tt/mnt tt/mnt
Ceftriaxon iv 2x1g //
Amoxiclav po 3x626mg
Gentamisin iv 2x80mg
Combivent neb. 3x30mg
Aminofilin po 3x200mg
Salbutamol po 3x2tab
Meth.Prednisolon iv 3x125mg
Meth.Prednisolon po 3x8mg
O2 2 ltr/mnt 3-4 2-3 4-5 2-4
Ambroxol po 3x30mg //
GG po 3x1 tab //
DMP po 3x15mg
Ranitidin iv 2x1 amp
ASSESSMENT
25 – 31 Metilpredni IV 3 x125 COPD dan RR, suhu, dan Pasien mengalami inflammasi pada saluran pernafasan sehingga pemberian
Agustus solone dan mg, 3x 8 pneumonia nadi Metilpredinosolon berfungsi untuk menekan sistem imun, sehingga tubuh tidak
po mg melepas senyawa kimia yang memicu terjadinya peradangan.
Dosis IV 50-500 mg (Sesuai), po 8mg (sesuai)
ASSESSMENT
27 – 30 GG po 3x 1 tab Batuk Frekuensi Pasien mengalami batuk berdahak yang disebabkan oleh penyakit COPD dan
Agustus berdahak batuk pneumonia sehingga diberikan GG yang dapat membantu mengeluarkan dahak yang
berlebihan.
Dosis 2-4 tablet setiap 6 jam, maksimal 24 tablet sehari sesuai
ASSESSMENT
28 – 30 Ranitidine iv 2x1 Stress ulcers Nyeri Ranitidine diberikan untuk mengatas stress ulcers yang dialami oleh pasien.
Agustus amp pada pasien lambung Ranitidine merupakan antagonis histamin dari reseptor H2 yang fungsinya untuk
menghambat sekresi asam lambung pentagastrin-stimulated, dan stress ulcer
Dosis : 50 mg by IV injection, IV infusion or IM, dapat diulang tiap 6-8 jam jika
perlu (Gray, 2011).
ASSESSMENT
2–3 Aminofilin po 3x200m Bronkodilato RR Aminofilin adalah obat yang digunakan untuk meredakan sesak napas, mengi, atau
Agustus g r sulit bernapas, yang disebabkan oleh asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK),
bronkitis, atau emfisema. Aminofilin bekerja dengan menggunakan mekanisme
vasodilator sehingga udara dapat mengalir lebih lancar
Dosis 3 kali sehari 1 tablet (@200mg) sesuai
ASSESSMENT
Regimen dosis Dosis Combivent nebul menurut literatur Perlu dikonfirmasi kembali ke
3 mg, namun pasien mendapat terapi dokter
combivent nebul dengan dosis 30 mg
O
Assesment Plan
Eso dari combivent dengan kandungan ipratropium Br dan Melakukan monitoring terhadap eso
salbutamol SO4 adalah Bronchitis (2-12%) (Medscape) combivent
Dosis Combivent nebul menurut literatur 3 mg, namun Perlu dikonfirmasi kembali ke dokter
pasien mendapat terapi combivent nebul dengan dosis 30
mg
SOAP tgl 26/08/2018
S Tidak ada
ASSESMENT PLAN
Assesment dan plan sama dengan tgl sebelumnya
SOAP tgl 27/08/2018
S Tidak ada
Data Lab
O
Tidak ada
ASSESMENT PLAN
Assesment dan plan sama dengan tgl sebelumnya
SOAP tgl 28/08/2018
S Tidak ada
ASSESMENT PLAN
Assesment dan plan sama dengan tgl sebelumnya
SOAP tgl 29/08/2018
S Tidak ada
Data Lab
O
Tidak ada
Assesment Plan
Eso dari combivent adalah Bronchitis (2-12%) Melakukan monitoring terhadap eso
(Medscape). combivent
Eso dari gentamisin adalah Neurotoxicity, Ototoxicity, dan Melakukan monitoring terhadap eso
Nephrotoxicity (>10%) (Medscape) gentamisin.
Parameter penambahan antibiotik Gentamisin tidak bisa Butuh penambahan data lain
hanya dilihat dari data RR
SOAP tgl 30/08/2018
S Tidak ada
ASSESMENT PLAN
Assesment dan plan sama dengan tgl sebelumnya
SOAP tgl 31/08/2018
S Tidak ada
Data Lab
O
Tidak ada
ASSESMENT PLAN
Assesment dan plan sama dengan tgl sebelumnya
SOAP tgl 1/09/2018
S Tidak ada
Data Lab
O
Tidak ada
Assesment Plan
Eso dari combivent adalah Bronchitis (2-12%) Melakukan monitoring terhadap eso
(Medscape). combivent
Data Lab
O
Tidak ada
Assesment Plan
Eso dari combivent dengan kandungan ipratropium Br dan Melakukan monitoring terhadap eso
salbutamol SO4 adalah Bronchitis (2-12%) (Medscape). combivent
ESO dari salbutamol adalah tremor (20%) (Medscape) Melakukan monitoring terhadap eso
salbutamol
SOAP tgl 3/09/2018
S Tidak ada
Data Lab
O
Tidak ada
ASSESMENT PLAN
Assesment dan plan sama dengan tgl sebelumnya
MONITORING
PARAMETER TUJUAN MONITORING
Frekuensi batuk Untuk mengetahui efektivitas dari Ambroxol, GG, dan DMP yang digunakan
pasien
Frekuensi nyeri perut, Untuk mengetahui efektivitas dari Ranitidin yang digunakan pasien
mual dan muntah
Frekuensi sesak Untuk mengetahui efektivitas dari O2, Metil Prednisolon, Aminofilin,
Salbutamol, dan Combivent nebulizer yang digunakan pasien
Suhu, leukosit Untuk mengetahui efektivitas dari Gentamisin, Ceftriaksone, dan Amoxiclav
yang digunakan pasien
Kondisi umum Untuk mengetahui efektivitas dari Normal Saline yang digunakan pasien
Frekuensi BAB Untuk mengetahui terjadinya diare akibat ESO.
Nadi Untuk mengetahui terjadinya tremor akibat ESO.
Frekuensi sesak dan Untuk mengetahui terjadinya bronchitis akibat ESO.
batuk
KONSELING PERAWAT
OBAT KONSELING
NS (IV) • Larutan harus bening, periksa secara visual untuk melihat adanya partikel
Dosis : atau perubahan warna sebelum diberikan. Jika terdapat partikel / perubahan
- 16 warna, maka harus dibuang.
tetes/menit • Diberikan secara infus iv dengan kecepatan tertentu.
- 18 • Perhitungan :
tetes/menit o 16 tetes/menit : 1 bag infus berisi 500 ml 1 ml = 20 tetes 500 ml
- 20 x 20 tetes = 10.000 tetes/16 tetes per menit = 625 menit (10 jam 25
tetes/menit menit)
o 18 tetes/menit : 1 bag infus berisi 500 ml 1 ml = 20 tetes 500 ml
x 20 tetes = 10.000 tetes/18 tetes per menit = 555 menit (9 jam 15
menit)
o 20 tetes/menit : 1 bag infus berisi 500 ml 1 ml = 20 tetes 500 ml
habis dalam 500 menit (1 bag infus habis dalam 8 jam 20 menit)
KONSELING PERAWAT
OBAT KONSELING
Cetriaxone (IV) • Sediaan : Serbuk Injeksi dalam 1 vial mengandung 1 g
Dosis : 2 x 1 g Ceftriaxone
• Cara rekonstitusi :
1. Melarutkan 1 g Ceftriaxone dengan 9,6 ml Sterile WFI
sehingga terbentuk konsentrasi 100 mg/ml. Lalu melarutkan
lagi pada 100 ml NS, sehingga didapatkan total volume
109,6 ml
2. Larutan harus bening. Jika terdapat partikel / perubahan
warna, maka harus dibuang.
3. Diberikan secara intermittent iv infusion selama 15 – 30
menit. (Trissel, 2013; Gray et al., 2011)
KONSELING PERAWAT
OBAT KONSELING
Combivent Cara menggunakan nebulizer :
nebulizer 1. Taruh kompresor di tempat yang rata dan mudah dicapai.
Dosis : 3 x 30 mg 2. Pastikan peralatan yang digunakan sudah dibersihkan
3. Cuci tangan sebelum menyiapkan obat
4. Masukan obat ke dalam cangkir (pastikan dosis sesuai)
5. Sambungkan corong mulut atau masker ke cangkir nebulizer
6. Pasang selang penyambung ke kompresor dan cangkir nebulizer.
7. Saat alat sudah siap, nyalakan mesin kompresor. Jika berfungsi normal, alat
akan mengeluarkan kabut atau uap yang berisi obat.
8. Letakkan corong mulut atau masker ke mulut. Pastikan tidak ada sela.
9. Duduklah dengan posisi yang nyaman. Prosedur ini memakan waktu sekitar
15 – 20 menit.
10. Ketika menggunakan alat, bernafaslah secara perlahan hingga obat habis.
11. Jaga agar cangkir nebulizer tetap tegak selama alat digunakan.
(Alodokter, 2019)
KONSELING PERAWAT
OBAT KONSELING
Metil Prednisolon • Sediaan : 1 vial mengandung serbuk injeksi 125 mg Metil Prednisolon
(IV) disertai dengan 1 vial berisi 2 ml pelarut
Dosis : 3 x 125 mg • Cara pemberian :
1. Melarutkan 125 mg Metil Prednisolon dengan 2 ml pelarut dalam vial.
2. Larutan harus bening. Jika terdapat partikel / perubahan warna, maka
harus dibuang.
3. Diberikan secara injeksi iv selama paling tidak 1 menit. (Trissel, 2013;
Gray et al., 2011)
OBAT KONSELING
Ranitidin (IV) • Sediaan : 1 ampul mengandung 25 mg/ml (50 mg/2 ml)
Dosis : 2 x 1 • Cara pemberian :
ampul 1. Mengambil 2 ml Ranitidin dari dalam sediaan ampul lalu dicampurkan ke dalam
NaCl 0,9% atau Dextrose 5% sebanyak 50 sampai 200 ml.
2. Larutan harus bening. Jika terdapat partikel / perubahan warna, maka harus
dibuang.
3. Diberikan secara intermitten iv infusion selama setengah sampai 2 jam. (Trissel,
2013; Gray et al., 2011)
Gentamisin (IV) • Sediaan : 1 ampul mengandung 40 mg/ml (80 mg/2 ml)
Dosis : 2 x 80 • Cara pemberian :
mg 1. Mengambil 2 ml Gentamisin dari dalam sediaan ampul dan menambahkan RL
hingga 20 ml.
2. Larutan harus bening. Jika terdapat partikel / perubahan warna, maka harus
dibuang.
3. Diberikan secara injeksi iv selama minimal 5 menit. (Trissel, 2013; Gray et al.,
2011)
KONSELING PASIEN
OBAT KONSELING
Amoxiclav (peroral) Indikasi : antibiotik
Dosis : 3 x 626 mg Aturan Pakai : diminum tiga kali sehari satu tablet (625 mg) setelah
makan.
Cara Penyimpanan : simpan di tempat yang sejuk dan kering, terhindar dari
paparan sinar matahari langsung
Ambroxol (peroral) Indikasi : untuk batuk
Dosis : 3 x 30 mg Aturan Pakai : diminum tiga kali sehari satu tablet (30 mg) setelah
makan
Cara Penyimpanan : simpan di tempat yang sejuk dan kering, terhindar dari
paparan sinar matahari langsung
Metil Prednisolon Indikasi : antiinflamasi
(peroral) Aturan Pakai : diminum tiga kali sehari satu tablet setelah makan
Dosis : 3 x 1 Cara Penyimpanan : simpan di tempat yang sejuk dan kering, terhindar dari
paparan sinar matahari langsung
KONSELING PASIEN
OBAT KONSELING
GG (peroral) Indikasi : untuk batuk
Dosis : 3 x 1 tab Aturan Pakai : diminum tiga kali sehari satu tablet (200 mcg) sebelum
atau sesudah makan.
Cara Penyimpanan : simpan di tempat yang sejuk dan kering, terhindar dari
paparan sinar matahari langsung
DMP (peroral) Indikasi : untuk batuk
Dosis : 3 x 15 mg Aturan Pakai : diminum satu kali sehari 15 mg setelah makan
Cara Penyimpanan : simpan di tempat yang sejuk dan kering, terhindar dari
paparan sinar matahari langsung
KONSELING PASIEN
OBAT KONSELING
Aminofilin (peroral) Indikasi : untuk sesak nafas
Dosis : 3 x 200 mg Aturan Pakai : diminum tiga kali sehari 1 tablet (200 mg) sebelum atau
sesudah makan.
Cara Penyimpanan : simpan di tempat yang sejuk dan kering, terhindar dari
paparan sinar matahari langsung
Salbutamol (peroral) Indikasi : untuk sesak nafas
Dosis : 3 x 2 tab Aturan Pakai : diminum tiga kali sehari dua tablet 1 jam sebelum atau
2 jam setelah makan
Cara Penyimpanan : simpan di tempat yang sejuk dan kering, terhindar dari
paparan sinar matahari langsung
DAFTAR PUSTAKA
• DiPiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G., Posey,L.M.. 2017.
Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach, 10th Edition. McGraw-Hill Companies, Inc.
• Dipiro, J. T., Yee, G. C., Haines, M. P. S. T., Nolin, T. D., Ellingrod, V., 2020. Pharmacotherapy
A Pathophysiologic Approach Eleventh Edition. New York: McGraw Hill.
• Glover, ML., dan Reed, MD., 2008. Lower respiratory tract infections In: Joseph T. DiPiro,
Robert L. Talbert, Gary C. Yee, Gry R. Matzkee, Barbara G. Wells, L. Michael Polsey (Eds.).
Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach Edisi ke-7, New York: McGraw-Hill Medical
Publishing Division, hal. 1768-1777.
• Gray, A., Wright, J., Goodey, V., Bruce, L. 2011. Injectable Drugs Guide. Royal Pharmaceutical
Society of Great Britain, London, UK.
DAFTAR PUSTAKA
• ICHRC. 2016. Perawatan Penunjang Terapi/Pemberian Oksigen. https://www.ichrc.org/107-
terapipemberian-oksigen
• NICE. 2014. Pneumonia in adults: diagnosis and management. Clinical guideline of National
Institute for Health and Care Excellence.
• Sholihah, M., Suradi., & Aphridasari, J., 2019. Pengaruh Pemberian Quercetin Terhadap Kadar
Interleukin 8 (IL8) Dan Nilai COPD Assessment Test (CAT) Pasien Penyakit Paru Obstruktif
Kronik (PPOK) Stabil. Jurnal Respirologi Indonesia, Vol. 39 No. 2, pp. 104-112
• Trissel, 2013. Handbook on Injectable Drugs. American Society of Health-System
Pharmacists: Bethesda, Maryland