Anda di halaman 1dari 5

LATIHAN ANALISIS KASUS KEPERAWATAN

GAWAT DARURAT

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat tugas mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat

DISUSUN OLEH :

SUPIADI FAHMI (312020065)

UNIVERSITAS AISYAH BANDUNG


ALIH JENJANG S1 KEPERAWATAN
2021
LATIHAN ANALISIS KASUS

Seorang pasien perempuan berusia dua puluh tiga tahun dengan berat badan 53 kilogram
datang ke IGD RS X dengan kondisi distres napas. Pasien kemudian dikonsulkan ke Unit
Perawatan Intensif (ICU) untuk tatalaksana lanjutan. Dari anamnesa terhadap pasien dan
keluarga didapatkan bahwa pasien mengalami sesak napas sejak satu minggu terakhir, dan
memberat pagi hari sebelum masuk rumah sakit. Keluhan disertai dengan batuk tanpa dahak.
Didapatkan demam sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien sudah berobat ke bidan,
namun tidak ada perbaikan. Pasien diketahui hamil 12 minggu dan riwayat mengalami
perdarahan pervaginam selama kehamilan ini. Saat di IGD, kondisi pasien mengalami
perburukan dengan kesadaran semakin menurun bersamaan dengan turunnya saturasi
oksigen.
Saat di IGD RS X, kondisi pasien didapatkan jalan napas bebas dengan pernapasan spontan,
laju napas 36 kali per menit, gerak dada simetris, namun terdapat retraksi dinding dada. Suara
napas didapatkan vesikuler disertai dengan ronkhi di kedua lapang paru tanpa ada wheezing.
Saturasi oksigen perifer didapatkan sebesar 82%. Perfusi akral didapatkan hangat, kering, dan
pucat, dengan tekanan darah 100/70 milimeter air raksa (mmHg) dan nadi 110 kali per menit.

Pasien dalam kondisi sadar penuh, suhu tubuh saat datang 38 oC. Kemudian, dilakukan
oksigenasi dengan Jackson Rees (JR) 10 liter per menit dan dilakukan intubasi dan pasien
dipindahkan perawatannya ke ICU

Abdomen didapatkan soefl, dengan bising usus positif normal dan tidak didapat- kan edema.
Dari pemeriksaa laboratorium penunjang didapatkan adanya anemia (Hb 7,3 g/dL), leukopeni
(4.600 sel/uL) dan trom- bositopenia (PLT 137.000 sel/uL) dengan peningkatan C-reactive
protein (CRP) () dan laju endap darah (LED) (75 mm/ jam). Nilai fungsi ginjal blood urea
nitrogen (BUN194,5 mg/L) 16 mg/dL dan serum kreatinin (SK) 0,64 mg/dL yang masih
dalam batas normal. Hasil pemeriksaan analisis gas darah didapatkan pH 6,8, PaCO2 56
mmHg, PaO2 50 mmHg, HCO3 10, Dilakukan pemeriksaan ultrasonografi dan didapatkan
janin intrauterin usia kehamilan setara 13 minggu dengan portio terbuka. Setelah dilakukan
intubasi di ICU, dilakukan juga pemeriksaan Rontgen dada dan didapatkan gambaran
perselubungan radioopak disertai reticulogranular pattern di kedua lapang paru,
menyimpulkan suatu gambaran interstisial pneumonia. Dari hasil anamnesis, pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan penunjang, pasien didiagnosis dengan acute respiratory failure due to
pneumonia tuberculosis with differential diagnosis SLE+abortus incomplete (G3P2A0 UK
12-13 minggu

Pertanyaan :

1. Hitung DO2?
2. Jelaskan mengapa nilai DO2 rendah ? Faktor apa saja yang mempengaruhi rendahnya
DO2 pada kasus tersebut ?

DATA

Tekanan Darah Rr Nadi Suhu Sp02

100/70 (mmHg) 36 x/menit 110 x/menit 38oC 82%

Laboratorium

N Jenis Pemeriksaan Hasil Normal


O
1 Hemoglobin 7,3 g//dL 12 -15
2 Lekosit 4.600 sel/uL 5000 – 10000
3 Trombosit 137.000 sel/uL 200.000 – 400.000
4 C-reactive protein (CRP) 194,5 mg/L
5 LED 75 mm/ jam 20
6 blood urea nitrogen BUN194,5 16 mg/dL
mg/L)
7 kreatinin 0,64 mg/dL 0,5–1,1 mg/dL

Analisis Gas Darah

No Jenis pemeriksaan Hasil Normal


1 pH 6,8 7,35-7,45
2 PaCO2 56 mmHg 35-45 mmHg
3 PaO2 50 mmHg 80-100 mmHg
4 HCO3 10 22 – 26 mEq/L
Hasil pemeriksaan : Asidosis Respiratorik Terkonpensasi Sebagian

Jawab:

1. DO2 = CO X (Hb X 1,34 X SaO2) + (PaO2 X 0,0031)

CO = HR X SV

= 110 X (100-70)

= 110 X 30 = 3300

DO2 = 3300 X (0,0073 X 1,34 X 82%) + (50 X 0,0031)

= 3300 X (0.008) + (0,155)

= 3300 X 0.163

= 537.9 ml O2/menit

2. Dari rumus diatas dapat adanya gangguan hemodinamik dilihat bahwa hemoglobin
(Hb) dan saturasi oksigen (SaO2) mengalami penurunan dimana ada ganguan di
sisitem Cardic Output.hasil analisa TD 100/70 preload dan afterload terlalu ± lebih 30
% kurang dari 50% normal nya ± lebih 70% sehingga distribusi oksigen tidak sampai
ke perifer menyebabkan penurunan SPO2 bisa disebabkan juga dari perdarahan
perpagina yang di alami pasien. Pada kasus di atas adanya gangguan gagal nafas dan
gangguan pertukaran gas dimana hasil analisa gas darah Asidosis Respiratorik
Terkonpensasi Sebagian, dimana analisis gas darah diperlukan pada kasus gagal napas
untuk mengetahui masalah yang dihadapi dan tatalaksana yang tepat. Berdasarkan
analisa SID terjadi perubahan komposisi dalam anion Dimana nilai HCO3 10
sehingga darah menjadi asam dan terjadi peningkatan CL 116 sehingga menjadi
asidosi. Ditarik kesimpimpulan bila nilai natrium normal maka nilai SID nya didapat
24 mEq/Liter sehingga menjadi asidosis normal SID rentang 30 – 40
mEq/Liter.ditambah peningkatan PaCO2 terjadi repiratori dan menyebabkan pasien
sesak nafas,
3. Factor yang mempengaruhi pada kasus di atas
 kelainan paru paru akut yang berkaitan dengan hipoventilasi
 ketidak seimbangan ventilasi-perfusi maupun ketidak seimbangan suplai
oksigen dengan kebutuhan oksigen ke jaringan.
 Peningkatan kadar PaCO2 lebih dari 35
 Penurunan HCO3 < 24

Anda mungkin juga menyukai