Disusun oleh:
2265050045
Pembimbing:
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan
Rahmat- Nya makalah referat “Analisis Gas Darah” ini dapat diselesaikan.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada dr. Langgeng Raharjo, Sp. An, selaku
pembimbing dalam penyusunan tugas ini serta seluruh pihak yang telah membantu dan
juga teman teman mahasiswa yang telah memberikan banyak masukan untuk makalah
ini, sehingga dapat terselesaikan dengan baik.
Semoga referat ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat membuka
wawasan serta ilmu pengetahuan terutama dalam bidang Ilmu Anestesi.
PENDAHULUAN
Pemeriksaan gas darah arteri dan pH sudah secara luas digunakan sebagai
pegangan dalam penatalaksanaan pasien-pasien penyakit berat yang akut dan
menahun. Pemeriksaan gas darah juga dapat menggambarkan hasil berbagai
tindakan penunjang yang dilakukan, tetapi kita tidak dapat menegakkan suatu
diagnosa hanya dari penilaian analisa gas darah dan keseimbangan asam basa saja,
kita harus menghubungkan dengan riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, dan data-
data laboratorium lainnya. Pada dasarnya pH atau derajat keasaman darah
tergantung pada konsentrasi ion H+ dan dapat dipertahankan dalam batas normal.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada pemeriksaan ini diperlukan sedikit sampel darah yang diambil dari
pembuluh darah arteri yang ada di pergelangan tangan, lengan, atau pangkal
paha. Oleh sebab itu prosedur ini disebut juga dengan pemeriksaan analisa gas
darah arteri. Dokter atau petugas lab pertama-tama akan mensterilkan tempat
suntikan dengan cairan antiseptik.
Setelah mereka menemukan arteri, mereka akan memasukkan jarum ke
dalam arteri dan mengambil darah. Mungkin Anda akan sedikit merasakan sakit
saat jarum suntik masuk ke dalam kulit, tapi tentu ini tidak begitu menyakitkan.
Setelah dirasa cukup, kemudian jarum dicabut, dan luka tusukan ditutup dengan
perban. Sampel darah kemudian akan dianalisa oleh mesin portabel atau mesin
yang ada di laboratorium. Sampel darah harus dianalisis dalam waktu 10 menit
dari waktu pengambilan untuk memastikan hasil tes yang akurat.
4. Buat penafsiran tahap akhir sama ada ia gangguan asam basa sederhana,
gangguan asam basa campuran
Implikasi Klinik:
Implikasi Klinik:
1. Penurunan nilai PaO2 dapat terjadi pada penyakit paru obstruksi kronik,
PPOK, penyakit obstruksi paru, anemia, hipoventilasi akibat gangguan
fisik atau neoromuskular dan gangguan fungsi jantung. Nilai PaO2
kurang dari 40 mmHg perlu mendapatkan perhatian khusus.
2. Peningkatan nilai PaO2 dapat terjadi pada peningkatan penghantaran O2
oleh alat bantu, contohnya nasal prongs, alat ventilasi mekanik
hiperventilasi dan polisitemia, peningkatan sel darah merah dan daya
angkut oksigen.
Nilai Normal : 95 - 99 % O2
Implikasi Klinik:
Dalam plasma normal, 95% dari total CO2 terdapat sebagai ion
bikarbonat, 5% sebagai larutan gas CO2 terlarut dan asam karbonat.
Kandungan CO2 plasma terutama adalah bikarbonat, suatu larutan yang
bersifat basa dan diatur oleh ginjal. Gas CO2 yang larut ini terutama bersifat
asam dan diatur oleh paru- paru. Oleh karena itu nilai CO2 plasma
menunjukkan konsentrasi bikarbonat.
Implikasi Klinik:
KESIMPULAN
Analisa gas darah (AGD) adalah prosedur pemeriksaan medis yang bertujuan
untuk mengukur jumlah oksigen dan karbon dioksida dalam darah. AGD juga dapat
digunakan untuk menentukan tingkat keasaman atau pH darah. Ketidakseimbangan antara
oksigen, karbon dioksida, dan tingkat pH darah dapat mengindikasikan adanya suatu
penyakit atau kondisi medis tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
1. Ariosta, Indranila, Indrayani. Prediksi Nilai Analisa Gas Darah Arteri. 24 September 2017
4. Farhan AR, Calcarina FRW, Bhisrowo YP. Aplikasi Klinis Analisis Gas Darah Pendekatan