TES ANALISA
Kimia Klinik GAS DARAH MENGGUNAKAN ALAT i-STAT
I. PENDAHULUAN
Analisa gas darah (AGD) adalah prosedur pemeriksaan medis yang
bertujuan untuk mengukur jumlah oksigen dan karbon dioksida dalam darah.
AGD juga dapat digunakan untuk menentukan tingkat keasaman atau pH darah.
Sel-sel darah merah mengangkut oksigen dan karbon dioksida yang juga dikenal
sebagai gas darah ke seluruh tubuh. Saat darah melewati paru-paru, oksigen
masuk ke dalam darah sementara karbon dioksida terlepas dari sel darah dan
keluar ke paru-paru. Dengan demikian pemeriksaan analisa gas darah dapat
menentukan seberapa baik paru-paru dalam bekerja memindahkan oksigen ke
dalam darah dan mengeluarkan karbon dioksida dari darah.8
Gangguan keseimbangan asam-basa dapat menyebabkan komplikasi di
berbagai tahap penyakit, dan kadang-kadang dapat menjadi faktor risiko yang
mengancam jiwa. Proses analisis dan pemantauan gas darah (terutama darah
arteri) adalah bagian penting dalam mendiagnosis dan mengelola status
oksigenasi dan keseimbangan asam-basa pasien berisiko tinggi, serta dalam
perawatan pasien kritis di Unit Perawatan Intensif (UPI).1 Analisa gas darah arteri
digunakan untuk mengevaluasi pertukaran gas oksigen, karbon dioksida dan
status asam-basa. Beberapa penelitian mengidentifikasi beberapa indikasi untuk
dilakukannya analisa gas darah arteri, terutama yang berkaitan dengan
pengoptimalan kualitas perawatan pasien. Indikasi umum pada orang dewasa
yang sakit parah biasanya mencakup kelainan patofisiologis yang dapat
mengubah pertukaran gas atau gangguan asam-basa.2
Gas darah arteri adalah istilah kolektif yang diterapkan pada tiga
pengukuran terpisah — pH, PCO2, dan PO2 — yang pada umumnya digunakan
Tes Analisa Gas Darah Menggunakan Alat i-STAT Page 1
bersama-sama untuk mengevaluasi status asam-basa, ventilasi, dan oksigenasi
arteri. Oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2) adalah gas pernapasan yang
paling penting, dan tekanan parsialnya dalam darah arteri mencerminkan
kecukupan keseluruhan pertukaran gas.3
Fungsi tubuh kita bekerja dengan baik dalam lingkungan alkali yang
relatif sempit (pH: 7,35-7,45). Pemeliharaan fungsi fisiologis normal berkaitan
erat dengan pemeliharaan pH dalam kisaran ini. Dua mekanisme utama untuk
keseimbangan ini adalah pernapasan dan metabolisme. Kisaran pH darah normal
adalah 7.35-7.45. Jika pH <7,35, darah dikatakan asidosis. Jika pH> 7,45, darah
dikatakan alkalosis.4
Karbon dioksida (CO2) adalah produk sampingan normal dari
metabolisme seluler. CO2 dibawa dalam darah ke paru-paru, dan dapat
dihilangkan dengan mengendalikan pernapasan. Jadi, tekanan parsial CO2 dalam
darah arteri (paCO2) ditentukan oleh ventilasi alveolar. Kelebihan CO2
bergabung dengan air untuk membentuk asam karbonat (H2CO3). PH darah
berubah sesuai dengan jumlah asam ini dalam tubuh dan demikian pula
kedalaman dan tingkat ventilasi. Karenanya CO2 dipandang sebagai asam
pernafasan. Ketika pH darah menurun (asidosis), CO2 dilepaskan (alkalosis
sebagai kompensasi). Dengan meningkatnya pH darah (alkalosis), CO2
dipertahankan (asidosis sebagai kompensasi). Respons pernapasan ini terjadi
dengan cepat dan diaktifkan dalam beberapa menit.5
Ginjal mengeluarkan ion Hidrogen (H +) dan menyerap kembali
bikarbonat (HCO3-). Kondisi ini disesuaikan oleh ginjal sebagai respons terhadap
pembentukan asam metabolik. Bikarbonat adalah komponen metabolisme dan
dianggap sebagai basa. Ketika pH darah menurun (asidosis), tubuh
mempertahankan bikarbonat (basa). Ketika pH darah meningkat (alkalosis), tubuh
mengeluarkan bikarbonat (basa) dalam urin. Kompensasi ini terjadi secara lambat
dan membutuhkan waktu berjam-jam untuk dapat diaktifkan.5
Asidosis respiratorik terjadi karena kondisi apa pun yang menyebabkan
akumulasi CO2 di dalam tubuh, seperti:4
- Depresi sistem saraf pusat (SSP) karena cedera kepala
- Sedasi (mis., Narkotika, pasca operasi, sedasi), koma
II. TUJUAN
Tujuan dari tes ini adalah untuk mengetahui cara dan prinsip pemeriksaan
gas darah dengan alat i-STAT.
III. METODE
A. Pra Analitik
1. Persiapan Pasien
Tidak ada persiapan khusus
2. Persiapan Sampel
Sampel yang digunakan adalah darah arteri
3. Alat dan
Bahan7Alat
1) alat i-STAT
2) kartrid G3+
3) spuit untuk pengambilan darah arteri
4) Tabung darah / tabung kapiler / spuit yang berisikan heparin dengan
dosis yang sesuai dengan wadah (10 U heparin/ mL darah)
B. Analitik
1. Prinsip Tes7
I-STAT adalah penganalisa berbasis kartrid dengan semua
persyaratan analitis untuk kinerja pengujian yang terkandung dalam satu
kartrid. Sampel uji dan reagen tidak pernah masuk ke 'alat penganalisis'
dimana alat ini mengubah sinyal listrik dari kartrid uji menjadi hasil yang
dapat dibaca manusia. Pengukuran gas darah adalah salah satu pengujian
yang dapat dilakukan menggunakan alat ini.6
Sistem i-Stat melakukan analisis darah menggunakan kartrid sekali
pakai yang berisi sensor mikrofabrikasi, cairan kalibrasi, sistem fluida, dan
ruang limbah. Pengukuran dari berbagai tes menggunakan prinsip
elektrokimia, yaitu sensor mikrofabrikasi yang ditempatkan di setiap
kartrid untuk mengukur konsentrasi analit secara langsung dalam satu
sampel darah lengkap. Alat analisis yang digunakan adalah handheld i-
Stat Portable Clinical Analyzer. Ketika sebuah kartrid diisi dengan darah
dan dimasukkan ke dalam i-Stat Analyzer untuk dianalisis, alat akan
secara otomatis mengontrol semua fungsi siklus pengujian termasuk
2. Cara Kerja7
a. Biarkan kartrid berada pada suhu ruangan selama 5 menit sebelum
digunakan
b. Tekan tombol ON/OFF
m. Arahkan ujung jarum suntik atau tabung kapiler yang berisi darah,
yang dikumpulkan seperti yang dijelaskan sebelumnya, ke dalam
sumur sampel.
C. Pasca Analitik
1. Nilai Rujukan7
Nilai rujukan pemeriksaan berbagai analisa gas darah.
Tabel 1. Nilai Rujukan Pemeriksaan berbagai Analisa Gas Darah
Parameter Nilai Rujukan
arterial Vena
pH 7.35 – 7.45 7.31 – 7.41
PCO2 35 – 45 mmHg 41 – 51 mmHg
PO2 80 – 105 mmHg
Base excess/deficit (-2) – (+3) mmol/L (-2) – (+3) mmol/L
(calculated)
HCO3 (calculated) 22 – 26 mmol/L 23 – 28 mmol/L
%Saturation 95 – 98 %
TCO2 23 – 27 mmol/L 24 – 29 mmol/L
3. Limitasi6
a. Prosedur alat yang cukup rumit
b. Butuh ketelitian dan ketepatan dalam mengoperasikan alat mulai dari
memasukkan sampel ke dalam kartrid hingga pemindahan data dari
analyser ke computer