Disusun oleh :
1. Anggita Pangastuti
2. Dyah Amanda Wardani
3. Ferdiyanti
4. Prananda Rizky aulia
Latar Belakang
Ph darah :
menggambarkan keseimbangan asam basa dalam tubuh. Sumber ion hidrogen dalam tubuh
meliputi asam volatil dan campuran asam seperti asam laktat dan asam keto.
PaCO2 :
merupakan ukuran tekanan CO2 yang larut dalam darah. Ukuran ini menentukan seberapa baik CO
keluar dari tubuh.
HCO3- :
merupakan kadar karbonat di dalam plasma darah yang teroksigenasi penuh pada suhu 38°
setelah tercapai keseimbangan pada pCO2 40 mmHg
PaO2 :
merupakan ukuran tekanan oksigen yang larut dalam darah. Ukuran ini menentukan seberapa ba
oksigen mengalir dari paru-paru ke darah.
SaO2 :
merupakan ukuran kadar oksigen yang dibawa oleh hemoglobin di dalam sel darah merah.
Base Excess :
merupakan sejumlah asam atau basa yang diperlukan untuk menitrasi 1 liter darah agar kembali k
keadaan pH = 7,4 dengan pCO2 sebesar 40 mmHg pada suhu 37°C (Positif=BE, Negatif=BD)
Nilai Normal Pada Pemeriksaan Analisa Gas Darah
pH : 7,35-7,45
PaCO2 : 35-45 mmHg
HCO3- : 22-26 mEq/L
PaO2 : 80 -100 mmHg
SaO2 : 95% atau 100%
Base Excess : -2,0 s/d 2,0
mEq/L
Gangguan Pada Pemeriksaan Analisa Gas Darah
3. Asidosis Metabolik adalah keasaman darah yang berlebihan, yang ditandai dengan
rendahnya kadar bikarbonat dalam darah. Bila peningkatan keasaman melampaui
sistem penyangga pH, darah akan benar-benar menjadi asam. Seiring dengan
menurunnya pH darah, pernafasan menjadi lebih dalam dan lebih cepat sebagai usaha
tubuh untuk menurunkan kelebihan asam dalam darah dengan cara menurunkan
jumlah karbon dioksida.
4. Alkalosis Metabolik adalah suatu keadaan dimana darah dalam keadaan basa karena
tingginya kadar bikarbonat. Alkalosis metabolik terjadi jika tubuh kehilangan terlalu
banyak asam.
Kesimpulan