Anda di halaman 1dari 15

PEMERIKSAAN ANALISA

GAS DARAH (AGD)


Kelompok 7A

Disusun oleh :
1. Anggita Pangastuti
2. Dyah Amanda Wardani
3. Ferdiyanti
4. Prananda Rizky aulia
Latar Belakang

Analisa gas darah (AGD) adalah prosedur pemeriksaan


medis yang bertujuan untuk mengukur jumlah oksigen
dan karbon dioksida dalam darah. AGD juga dapat
digunakan untuk menentukan tingkat keasaman atau pH
darah. Gas darah arteri memungkinkan untuk pengukuran
pH (dan juga keseimbangan asam basa), oksigenasi,
kadar karbondioksida, kadar bikarbonat, saturasi oksigen,
dan kelebihan atau kekurangan basa.
Prinsip Pemeriksaan Analisa Gas Darah

Gas sampel yang diambil melalui probe akan


masuk ke setiap sampel sel secara bergiliran
dimana gas sampel akan dibandingkan dengan gas
standar melalui pemancaran system infra red
dimana akan menghasilkan perbedaan panjang
gelombang yang akan dikonversi receiver menjadi
signal analog.
Metode Pemeriksaan Analisa Gas
Darah

Blood Gas Analyzer.


Alat-alat Pemeriksaan Analisa Gas Darah

Spuit yang sebelumnya sudah


Tourniquet Alkohol swab
dibilas dengan antikoagulan
heparin 0,5 ml
Alat-alat Pemeriksaan Analisa Gas Darah

Kasa steril Mikropore Blood Gas analyzer


Prosedur Kerja Pemeriksaan Analisa
Gas Darah

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.


2. Nyalakan power ON
3. Setiap pertama kali menghidupkan alat, lalu kalibrasi dengan cara tekan calibrate
kemudian enter. Alat akan melakukan kalibrasi secara otomatis.
4. sebelum melakukan pemeriksaan untuk mengetahui kondisi apakah pH, pCO2 dan pO2
kondisinya OK. Jika OK sampel langsung dapat diperiksa. Apabila kondisinya UC (Un
Calibrasi) lakukan kalibrasi yaitu tekan calibrate .
5. Kondisi ready for analysa berarti alat sudah siap melakukan pemeriksaan, tekan analyzer
Selang penghisap sampel akan keluar secara otomatis kemudian masukan sampel
bersamaan tekan selang akan masuk sendiri.
6. Alat akan menghitung secara otomatis dalam waktu yang relatif cepat hasil akan keluar
melalui printer
Jenis dan Stabilitas Sampel Pemeriksaan Analisa Gas Darah

Jenis Sampel : Darah Heparin Stabilitas Sampel : 2 – 8 oC < 1


jam
PARAMETER PEMERIKSAAN ANALISA GAS DARAH

 Ph darah :
menggambarkan keseimbangan asam basa dalam tubuh. Sumber ion hidrogen dalam tubuh
meliputi asam volatil dan campuran asam seperti asam laktat dan asam keto.
 PaCO2 :
merupakan ukuran tekanan CO2 yang larut dalam darah. Ukuran ini menentukan seberapa baik CO
keluar dari tubuh.
 HCO3- :
merupakan kadar karbonat di dalam plasma darah yang teroksigenasi penuh pada suhu 38°
setelah tercapai keseimbangan pada pCO2 40 mmHg
 PaO2 :
merupakan ukuran tekanan oksigen yang larut dalam darah. Ukuran ini menentukan seberapa ba
oksigen mengalir dari paru-paru ke darah.
 SaO2 :
merupakan ukuran kadar oksigen yang dibawa oleh hemoglobin di dalam sel darah merah.
 Base Excess :
merupakan sejumlah asam atau basa yang diperlukan untuk menitrasi 1 liter darah agar kembali k
keadaan pH = 7,4 dengan pCO2 sebesar 40 mmHg pada suhu 37°C (Positif=BE, Negatif=BD)
Nilai Normal Pada Pemeriksaan Analisa Gas Darah

pH : 7,35-7,45
PaCO2 : 35-45 mmHg
HCO3- : 22-26 mEq/L
PaO2 : 80 -100 mmHg
SaO2 : 95% atau 100%
Base Excess : -2,0 s/d 2,0
mEq/L
Gangguan Pada Pemeriksaan Analisa Gas Darah

1. Kontaminasi oleh suhu ruang


2. Perubahan metabolik pada penundaan pemeriksaan
3. Kenaikan hitung leukosit dan retikulosit
4. Pencampuran WB dan heparin yang tidak baik
5. Osmolaritas plasma yang abnormal
6. Thiopental sodium : mengganggu pembacaan pCO2
7. Anestesi Halotan : mengganggu pembacaan pO2
Indikasi dan Kontra Indikasi AGD

Indikasi Kontra Indikasi

1. Pasien dengan penyakit obstruksi paru Pengambilan darah arteri tidak


kronik dilakukan pada pasien yang sedang
2. Pasien dengan edema pilmo menjalani terapi antikoagulan, dan
3. Pasien akut respiratori distress sindrom pasien dengan riwayat gangguan
(ARDS) pembekuan darah
4. Infark miokard
5. Pneumonia
6. Klien syok
7. Post pembedahan coronary arteri baypass
8. Resusitasi cardiac arrest
9. Klien dengan perubahan status respiratori
10. Anestesi yang terlalu lama
Jenis Gangguan
Keseimbangan Asam Basa

1. Asidosis Respiratorik adalah keasaman darah yang berlebihan karena penumpukan


karbondioksida dalam darah sebagai akibat dari fungsi paru-paru yang buruk atau
pernafasan yang lambat. Kecepatan dan kedalaman pernafasan mengendalikan jumlah
karbondioksida dalam darah. Dalam keadaan normal, jika terkumpul karbondioksida, pH
darah akan turun dan darah menjadi asam. Tingginya kadar karbondioksida dalam
darah merangsang otak yang mengatur pernafasan, sehingga pernafasan menjadi lebih
cepat dan lebih dalam.
2. Alkalosis Respiratorik adalah suatu keadaan dimana darah menjadi basa karena
pernafasan yang cepat dan dalam, sehingga menyebabkan kadar karbondioksida
dalam darah menjadi rendah. Pernafasan yang cepat dan dalam disebut hiperventilasi,
yang menyebabkan terlalu banyaknya jumlah karbondioksida yang dikeluarkan dari
aliran darah.
Jenis Gangguan
Keseimbangan Asam Basa

3. Asidosis Metabolik adalah keasaman darah yang berlebihan, yang ditandai dengan
rendahnya kadar bikarbonat dalam darah. Bila peningkatan keasaman melampaui
sistem penyangga pH, darah akan benar-benar menjadi asam. Seiring dengan
menurunnya pH darah, pernafasan menjadi lebih dalam dan lebih cepat sebagai usaha
tubuh untuk menurunkan kelebihan asam dalam darah dengan cara menurunkan
jumlah karbon dioksida.
4. Alkalosis Metabolik adalah suatu keadaan dimana darah dalam keadaan basa karena
tingginya kadar bikarbonat. Alkalosis metabolik terjadi jika tubuh kehilangan terlalu
banyak asam.
Kesimpulan

Analisa Gas Darah adalah tindakan pemeriksaan laboratorium yang


ditujukan ketika dibutuhkan informasi yang berhubungan dengan
keseimbangan asam basa (Ph), jumlah oksigen, dan karbondioksida
dalam darah pasien

Anda mungkin juga menyukai