: 7,4
: 40 mmHg
: 24 mEq/L
Dapat
menunjukan gas
darah
yang
benar
benar
normal
atau
mengindikasikan
terjadinya
kompensasi.
pH < 7,4
Asidosis
:7,35-7,45
: 23-27 mmol/L
: 35-45 mmHg
: 0 2 mEq/L
:80-100 mmHg
: 95 % atau lebih
: 22-26 mEq/L
Jenis gangguan
pH
Asidosis
respiratorik
akut
Asidosis
respiratorik
terkompensasi sebagian
Asidosis
respiratorik N
terkompensasi penuh
Asidosis metabolik akut
Asidosis
metabolik
terkompensasi sebagian
Asidosis
metabolik
terkompensasi penuh
Asidosis respiratorik dan
metabolik
Alkalosis
respiratorik
akut
Alkalosis
respiratorik
tekompensasi sebagian
Alkalosis
respiratorik
terkompensasi penuh
Alkalosis metabolik akut
Alkalosis
metabolik
terkompensasi sebagian
Alkalosis
metabolic
terkompensasi penuh
Alkalosis metabolik dan
respiratorik
PCO2
HCO3
N
N
N
Tujuan AGD
Indikasi
Arteri
femoralis
atau
brakialis
sebaiknya tidak digunakan jika masih
ada alternatif lain, karena tidak
mempunyai sirkulasi kolateral yang
cukup untuk mengatasi bila terjadi
spasme atau trombosis. Sedangkan
arteri
temporalis
atau
axillaris
karena
Komplikasi
Suhu
Ada hubungan langsung antara suhu
dan tekanan yang menyebabkan
tingginya PO2 dan PCO2. Nilai pH
akan mengikuti perubahan PCO2.
Nilai pH darah yang abnormal
disebut asidosis atau alkalosis
sedangkan nilai PCO2 yang abnormal
terjadi pada keadaan hipo atau
hiperventilasi.
Hubungan
antara
tekanan
dan
saturasi
oksigen
merupakan faktor yang penting pada
nilai oksigenasi darah
Notes:
Pengukuran PH darah,tekanan oksigen dan karbondioksida harusdilakukan saat menangani pasien
dengan masalah masalah pernafasan dan dalam menyesuaikan terapi oksigen seperti yang diperlukan.
Tekanan oksigen arteri (PaO2) menunjukan derajat oksigenasi darah
Tekanan karbondioksida arteri (PaCO 2)menunjukan keadekuatan ventilasi alveolar.
Pasien dengan penyakit
Menentukan terapi dan
Terapi oksigen bila terjadi hipoksemia*
obstruksi paru kronik
mengevaluasi terapi
(terapi oksigenasi)
Pasien deangan edema
pulmo
Pasien akut respiratori
distress sindrom (ARDS)
Pneumonia
Menentukan kriteria
diagnostik ARDS: Salah
satu kriteria diagnostik
ARDS adalah hipoksemia
AGD dilakukan untuk
menentukan kebutuhan
oksigen dan keefektifan
terapi oksigen
Post pembedahan
coronary arteri baypass
Resusitasi cardiac arrest
Jenis gangguan
ASIDOSIS
METABOLIK
(kekurangan
basa
bikarbonat)
HCO3
Etiologi:
Ketoasidosis,
asidosis laktat
dll
Asidosis
metabolik
terjadi pada
gagal ginjal**
ALKALOSIS
METABOLIK
(KELEBIHAN
BASA
BIKARBONAT)
HCO3
Penjelasan
Diakibatkan oleh
penambahan ion
hidrogen atau
kehilangan
bikarbonat. Dapat
diklasifikasikan
menjadi 2
berdasarkan nilai
gap anion*
Manifestasi klinik
Evaluasi diagnostik
Mencakup sakit
Nilai AGD:
kepala,kelam pikir,
- Bikarbonat
memgantuk,peningkat
(HCO3)
an frekuensi dan
< 22 mEq/L
kedalaman
- PH rendah
<
bernafas,mual dan
7,35
muntah.
Vasodilatasi perifer
- Dapat disertai
terjadi jika PH turun
hiperkalemia
dibawah 7,hal ini
menimbulkan gejala
- Hiperventilasi
penurunan TD,perifer
sebagai
dingin,disritmia,manif
mekanisme
estasi syok.
kompensasi
penatalaksanaan
Mengoreksi
defek metabolik.
Pemberian
bikarbonat*
Nilai AGD:
- Bikarbonat
(HCO3)
>26 mEq/L
- PH tinggi> 7,45
- Tekanan parsial
CO2 meningkat
karena paru
paru berusaha
mengkompensasi
kelebihan
bikarbonat
dengan menahan
karbondioksida.
Pengobatan
tergantung pada
situasi yang
mendasari.
Meliputi supply
clorida.
Pemberian KCL
jika disertai
hipokalemi,
antagonis
reseptor H2
histamin untuk
mengurangi
pembentukan
asam lambung.
Nilai AGD:
- PH rendah
7,35
- PaCO2 > 42
Pengobatan
diarahkan untuk
memperbaiki
ventilasi sesuai
Diakibatkan oleh
penambahan
bikarbonat atau
kehilangan ion
hidrogen.
Etiologi :
- Muntah muntah
- Penghisapan
lambung
Alkalosis
- Stenosis pilorus
metabolik
- Situasi yang
kronik
menjadi
disebabkan oleh
predisposisi
pemberian
terjadinya
diuretik jangka
alkalosis
panjang
metabolik
(tiasid/furosemi
seperti
d).
kehilangan
kalium (pada
penggunaan
diuretik)
- Kondisi
hipokalemia*
ASIDOSIS
Diakibatkan tidak
RESPIRATORIK adekuatnya
(KELEBIHAN
ekskresi
ASAM
karbondiokasida
Hiperkapnea
mendadak
(kenaikan PaCO2)
dapat
<
KARBONAT)
Asidosis
respiratorik
akut merupakan
kondisi
kedaruratan
seperti edema
pulmonal akut,
aspirasi benda
asing,
ateletaksis,
pneumothoraks,
pneumonia
berat,
ARDS,dll
ALKALOSIS
RESPIRATORIK
(KEKURANGAN
ASAM
KARBONAT)
dengan tidak
adekuatnya
ventilasi, sehingga
kadar
karbondioksida
plasma meningkat.
Peningkatan PaCO2,
hipoventilasi,
penurunan PaO2.
Diakibatkan oleh
kondisi
hiperventilasi,
yang menyebabkan
kelebihan
karbondioksida
menyebabkan
frekuensi nadi
meningkat,
pernafasan
meningkat, tekanan
darah meningkat,
kelam pikir.
Peningkatan PaCO2
menyebabkan
vasodilatasi
serebrovaskuler
dan peningkatan
aliran darah
serebral. Dapat
terjadi fibrilasi
ventrikular.
Pada kondisi
kronik, misalnya
pada pasien COPD
yang secara
bertahap
mengakumulasi
karbondioksida
secara terus
menerus dapat tidk
mengalami gejala
hiperkapnea
karena perubahan
kompensasi ginjal
telah terjadi.
Asidosis
respiratorik yang
parah dapat
meningkatkan TIK,
papiledema,dan
dilatasi pemb.
Darah konjungtiva,
Pening yang
disebabkan
vasokonstriksi
pembuluh dan
penurunan aliran
darah serebral, sulit
mmHg pada
asidosis akut.
- Bila
terkompensasi
sempurna terjadi
retensi
bikarbodat oleh
ginjal.
- Disertai dengan
pemeriksaan
elektrolit serum,
rontgen dada,dll
dengan etiologi
ketidakadekuata
n ventilasi.
Meliputi
penggunaan
bronkodilator
untuk mereduksi
spasme bronkial,
antibiotik untuk
infeksi
pernafasan,
oksigenasi jika
diperlukan,
ventilasi mekanik
untuk
memperbaiki
ventilasi
pulmonal
(pengunaan
secara hatihati),dll
Pemberian
oksigen harus
dilakukan
dengan waspada
pada pasien
yang mengalami
retensi CO2
dimana hipoksia
menjadi dominan
menstimulasi
ventilasi
dibanding
hiperkapnea.pe
mberian oksigen
dapat
menghilangkan
stimulus
hipoksemia.
Nilai AGD:
Pengobatan
- PH tinggi> 7,45
bergantung pada
- PaCO2 <38 mmHg penyebab yang
mendasari, jika
ansietas maka
dianjurkan untuk
dan selanjutnya
konsentrasi,kebas,ke
terjadi penurunan semutan dan
konsentrasi asam
penurunan kesadaran.
karbonik plasma.
Penyebabnya
dapat meliputi
ansietas yang
ekstrem,
hipoksemia,
bekterimia gram
negatif, ventilasi
berlebihan dengan
ventilasi mekanik.
Gangguan asam basa campuran.
Contoh: Kejadian simultan Asidosis respiratorik dan asidosis metabolik selama henti
jantung.
bernafas lebih
lambat atau
bernafas dalam
sistem tertutup.
Sedatif
diberikan jika
pasien gelisah.
Peristiwa awal
Kompensasi
ASIDOSIS RESPIRATORIK
ALKALOSIS RESPIRATORIK
ASIDOSIS METABOLIK
PaCO2 (N) or
ALKALOSIS METABOLIK
HCO3
PH
Sumber: buku ajar keperawatan medikal bedah Brunner & Suddarth hal 273-281