Anda di halaman 1dari 19

refrat

KESEIMBANGAN ASAM
DAN BASA
oleh :
PRISCILLIA SETIAWAN

PRESEPTOR :
dr. RIRIN TRIYANI,Sp.An
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Satu pengukuran yang digunakan untuk mengambarkan keseimbangan asam basa
adalah pH. Jika ion hidrogen bertambah, larutan akan bersifat basa (pH<7).
Sebaliknya, jika hidroksil bertambah, larutan tersebut akan bersifat basa (pH>7).
Plasma darah normalnya bersifat basa ringan dengan pH 7,35 – 7,45. Jika
keseimbangan ini terganggu maka akan menyebabkan gangguan pada tubuh.
BAB I
PENDAHULUAN
TUJUAN :
1.Melengkapi syarat tugas stase anestesi di RSUD Muhammad Natsir
Solok.
2.Melengkapi syarat Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) di RSUD
Muhammad Natsir Solok.
3.Sebagai bahan bacaan untuk tugas referat selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

keseimbangan Asam dan Basa


Keseimbangan asam basa adalah suat keadaan dimana konsentrasi
ion hidrogen yang diproduksi setara dengan konsentrasi ion hidrogen
yang dikeluarkan oleh sel.
Faktor yang Mempengaruhi Keseimbangan
Asam Basa
Faktor yang Mempengaruhi Keseimbangan Asam dan Basa.
Pengaturan keseimbangan asam basa diselenggarakan melalui
koordinasi dari 3 sistem:
1. Sistem Buffer

berfungsi untuk mencegah perubahan konsentrasi ion hidrogen


yang berlebihan.
Faktor yang Mempengaruhi Keseimbangan
Asam Basa
2. Sistem Paru
mengendalikan kandungan asam karbonik dari cairan ekstraseluler.
3.Sistem Ginjal
Ginjal mengatur keseimbangan asam basa dengan sekresi dan
reabsorpsi ion hidrogen dan ion bikarbonat.
Jenis Gangguan Keseimbangan Asam dan
Basa
1. Asidosis Respiratorik
Asidosis Respiratorik adalah keasaman darah yang berlebihan
karena penumpukan karbondioksida dalam darah.
2. Asidosis Metabolik
Asidosis Metabolik adalah keasaman darah yang berlebihan, yang
ditandai dengan rendahnya kadar bikarbonat dalam darah.
Jenis Gangguan Keseimbangan Asam dan
Basa
Alkalosis Respiratorik
Alkalosis Respiratorik adalah suatu keadaan dimana darah menjadi
basa, sehingga menyebabkan kadar karbondioksida dalam darah
menjadi rendah.
Alkalosis Metabolik
Alkalosis Metabolik adalah suatu keadaan dimana darah dalam keadaan
basa karena tingginya kadar bikarbonat. 
Pemeriksaan Penunjang

Analisa Gas Darah (AGD)


Analisis gas darah (AGD) atau arterial blood gas (ABG) test adalah
tes untuk mengukur kadar oksigen, karbon dioksida, dan tingkat asam
basa (pH) di dalam darah.
Pemeriksaan Penunjang
INDIKASI
1) Pasien dengan penyakit obstruksi paru kronik
2) Pasien dengan edema pulmonar
3) Pasien akut respiratori distress sindrom (ARDS)
4) Infark miokard
5) Pneumonia
6) Pasien syok
7) Post pembedahan coronary arteri baypass
8) Resusitasi cardiac arrest
KontraIndikasi Analisa Gas Darah

- Terdapat gangguan aliran darah


- Terdapat penyakit arteri perifer
-terdapat fistula
- Terdapat infeksi, luka bakar, atau bekas luka
Alat dan Bahan untuk Pengambilan Darah
Arteri
- Disposible Spuit 3 cc atau 5 cc.
- Penutup jarum khusus atau gabus
- Nierbeken/Bengkok
- Anti koagulan Heparin
- Alcohol swabs ( kapas Alkohol )
Alat dan Bahan untuk Pengambilan Darah
Arteri
- Tempat berisi es batu
- Tempat sampah khusus needle
- Jas Laboratorium
- Sarung Tangan (Handscoon)
Prosedur analisa gas darah

• septikasi pada lokasi pengambilan sampel darah.


• Setelah menemukan pembuluh darah arteri, dilakukan penusukan jarum
suntik menuju pembuluh darah tersebut.
• Jumlah darah yang diambil biasanya 3 mL atau paling sedikit 1 mL.
• Setelah sampel darah diambil, jarum suntik akan dilepas secara
perlahan dan area suntik akan ditutup perban.
• Sampel darah akan segera dibawa ke laboratorium untuk dianalisis
Hasil pemeriksaan analisa gas darah (AGD)

Hasil analisis gas darah dikatakan normal jika :


pH darah: 7,35–7,45
Tingkat penyerapan oksigen (SaO2): 94–100%
Tekanan parsial oksigen (PaO2): 75–100 mmHg
Tekanan parsial karbon dioksida (PaCO2): 38–42 mmHg
Bikarbonat (HCO3): 22–28 mEq/L
Hasil pemeriksaan analisa gas darah (AGD)

Hasil abnormal dapat menjadi indikator dari kondisi medis tertentu. Berikut
ini adalah beberapa kondisi medis yang dapat terdeteksi melalui analisis gas
darah :
1.Jika ph darah < 7,35 diikuti dengan kadar bikarbonat yang rendah dan
PCO2 yang rendah maka akan menyebabkan asidosis metabolik.
2.Jika ph darah < 7,35 diikuti kadar bikarbonat yang tinggi dan PCO2 yang
tinggi maka akan menyebabkan asidosis respiratorik.
Hasil pemeriksaan analisa gas darah (AGD)

3.Jika ph darah > 7,45 diikuti dengan kadar bikarbonat yang tinggi dan
PCO2 yang tinggi maka akan menyebabkan alkalosis metabolik.
4.Jika ph darah > 7,45 diikti dengan kadar bikarbonat yang rendah dan
PCO2 yang rendah maka akan menyebabkan alkalosis respiratorilk.
BAB III
PENUTUP
• KESIMPULAN
Pada dasarnya keseimbangan asam basa mengacu kepada
pengaturan yang ketat terhadap konsentrasi ion hidrogen (H+) bebas di
dalam cairan tubuh. Baik asidosis maupun alkalosis keduanya
dipengaruhi oleh fungsi pernafasan dan metabolisme. Organ yang
terlibat dalam pengaturan keseimbangan asam dan basa adalah ginjal
dan paru. Pemeriksaan yang digunakan untuk melihat keseimbangan
asam basa adalah analisa gas darah (AGD).

Anda mungkin juga menyukai