Anda di halaman 1dari 5

Nama : Sarah Savitri

NIM : 04011281823159
Kelas : Gamma 2018

PEMERIKSAAN CITO

ANALISA GAS DARAH


Analisa gas darah (AGD) merupakan pemeriksaan laboratorium yang sangat
penting untuk mengukur kadar oksigen, karbon dioksida, dan tingkat asam basa
(pH) di dalam darah. Hal ini bertujuan untuk mengetahui status oksigenasi pasien,
status keseimbangan asam basa, fungsi paru dan status metabolisme pasien.
Sampel untuk pemeriksaan analisa gas darah adalah darah arteri yang diambil dari
arteri brachialis atau arteri radialis atau arteri femoralis (pergelangan tangan, lengan
atau pangkal paha).
Analisa gas darah umumnya dilakukan untuk:
1. Memeriksa fungsi organ paru yang menjadi tempat sel darah merah
mengalirkan oksigen dan karbon dioksida dari dan ke seluruh tubuh.
2. Memeriksa kondisi organ jantung dan ginjal, serta gejala yang disebabkan
oleh gangguan distribusi oksigen, karbon dioksida atau keseimbangan pH
dalam darah,
3. Pada pasien penurunan kesadaran, gagal nafas, gangguan metabolik berat.
4. Tes ini juga dilakukan pada pasien yang sedang menggunakan alat bantu
napas untuk memonitor efektivitasnya.
Sampel darah dianalisa oleh alat analisa gas darah yang ada di laboratorium.
Sampel darah harus dianalisis dalam waktu 10 menit dari waktu pengambilan untuk
memastikan hasil tes yang akurat. Analisa gas darah meliputi pemeriksaan PO2,
PCO3, PH, HCO3, dan saturasi O2.
A. Indikasi Pemeriksaan Analisa Gas Darah
Pemeriksaan AGD akan memberikan hasil pengukuran yang tepat dari
kadar oksigen dan karbon dioksida dalam tubuh. Hal ini dapat membantu
dokter menentukan seberapa baik paru-paru dan ginjal bekerja. Biasanya
dokter memerlukan tes analisa gas darah apabila menemukan gejala-gejala
yang menunjukkan bahwa seorang pasien mengalamai ketidakseimbangan
oksigen, karbon dioksida, atau pH darah. Gejala yang dimaksud meliputi:
Sesak napas, Sulit bernafas, kebingungan, mual.
Perlu diingat bahwa ini merupakan gejala dari suatu penyakit yang
menyebabkannya seperti pada asma dan penyakit paru obstruktif kronik
(PPOK). Di sisi lain, apabila dokter sudah mencurigai adanya penyakit,
maka pemeriksaan analisa gas darah juga akan diperlukan, seperti pada
kondisi-kondisi di bawah ini:
 Penyakit paru-paru, misalnya asma, PPOK, pneumonia, dan lain-lain.
 Penyakit ginjal, misalnya gagal ginjal.
 Penyakit metabolik, misalnya diabetes melitus atau kencing manis
 Cedera kepala atau leher yang mempengaruhi pernapasan
 Pasien syok
Dengan melakukan pemeriksaan ini, selain untuk menentukan penyakit,
dokter juga bisa memantau hasil perawatan yang sebelumnya diterapkan
kepada pasien. Untuk tujuan ini, pemeriksaan AGD sering dipesan bersama
dengan tes lain, seperti tes glukosa darah untuk memeriksa kadar gula darah
dan tes darah kreatinin untuk mengevaluasi fungsi ginjal.
Indikasi umum :

B. Nilai Normal Analisa Gas Darah


Hasil analisa gas darah dapat membantu dokter mendiagnosa berbagai
penyakit atau menentukan seberapa baik perawatan yang telah diterapkan.
Hasil yang akan didapat meliputi:

 pH darah arteri, menunjukkan jumlah ion hidrogen dalam darah. pH


kurang dari 7,0 disebut asam, dan lebih besar pH dari 7,0 disebut basa,
atau alkali. Ketika pH darah menunjukkan bahwa darah lebih asam,
maka hal ini terjadi akibat kadar karbon dioksida yang lebih tinggi.
Sebaliknya ketika pH darah tinggi yang menunjukkan bahwa darah
lebih basa, maka hal ini terjadi akibat kadar bikarbonat yang lebih
tinggi.

 Bikarbonat adalah bahan kimia yang membantu mencegah pH darah


menjadi terlalu asam atau terlalu basa.

 Tekanan parsial oksigen adalah ukuran tekanan oksigen terlarut


dalam darah. Hal ini menentukan seberapa baik oksigen bisa mengalir
dari paru-paru ke dalam darah.

 Tekanan parsial karbon dioksida adalah ukuran tekanan karbon


dioksida terlarut dalam darah. Hal ini menentukan seberapa baik
karbon dioksida dapat mengalir keluar dari tubuh.

 Saturasi oksigen adalah ukuran dari jumlah oksigen yang dibawa


oleh hemoglobin dalam sel darah merah.

Secara umum, nilai normal analisa gas darah adalah sebagai berikut:

 pH darah normal (arteri): 7,38-7,42


 Bikarbonat (HCO3): 22-28 miliekuivalen per liter
 Tekanan parsial oksigen: 75 sampai 100 mm Hg
 Tekanan parsial karbon dioksida (pCO2): 38-42 mm Hg
 Saturasi oksigen: 94 sampai 100 persen.

C. Hasil Abnormal pada Analisa Gas Darah


Adapun hasil abnormal pada analisa gas darah dapat menjadi tanda dari
kondisi medis tertentu, sebagai berikut:

 pH darah: < 7,4, Bikarbonat: Rendah, pCO2: Rendah => Asidosis


Metabolik, contohnya pada gagal ginjal, syok, dan ketoasidosis
diabetik (KAD).
 pH darah: < 7,4, Bikarbonat: Tinggi, pCO2: Tinggi => Asidosis
Respiratorik, contohnya pada penyakit paru-paru,
termasuk pneumonia atau PPOK.
 pH darah: > 7,4, Bikarbonat: Tinggi, pCO2: Tinggi => Alkalosis
Metabolik, contohnya pada muntah kronis, kalium darah rendah
(hipokalemia).
 pH darah: > 7,4, Bikarbonat: Rendah, pCO2: Rendah => Alkalosis
Respiratorik, contohnya pada Bernapas terlalu cepat, rasa sakit, atau
kecemasan.

Cara mudah membaca hasil analisa gas darah (AGD): jika pH darah rendah
(asidosis), maka perhatikan nilai pCO2, jika tinggi berarti respiratorik dan
jika rendah berarti metabolik. Jika pH darah tinggi (alkalosis), maka
perhatikan nilai bikarbonat, jika tinggi berarti metabolik dan jika rendah
berarti respiratorik.
Rentang normal dan abnormal dapat bervariasi tergantung pada lab karena
beberapa menggunakan pengukuran atau metode yang berbeda untuk
menganalisa sampel darah. Anda harus selalu bertanya dengan dokter untuk
mendiskusikan hasil tes AGD secara lebih rinci. Dokter akan dapat
memberitahu Anda jika ternyata masih dibutuhkan pemeriksaan lain selain
analisa gas darah untuk memastikan penyakit atau pemantauan terapi.

JAWABAN ANALISIS MASALAH


Pada pemeriksaan cito di IRD : kadar gula acak 590 mg%, urin menunjukkan
reduksi +4 dan keton urin +3. Darah rutin Hb 14,9 mg%, leukosit 19,300, trombosit
230.000, HbA1C 12%. Hasil analisa gas darah : FIO2 100 Ph 6,961 pCO 22,1 pO2
56,7 SO2 70,1 HCO3 5,0 mmol/L, Beb -25,2 PO2/FIO2 56,7.
a. Bagaimana interpretasi hasil pemeriksaan cito pada skenario?5

No. Pemeriksaan cito Hasil Interpretasi


1. Kadar gula acak 590 mg%
2. Reduksi urin +4
3. Keton urin +3
4. Haemoglobin 14,9 mg/dL
5. Leukosit 19.300/mm3
6. Trombosit 230.000/mm3
7. HbA1C 12%

b. Bagaimana interpretasi hasil pemeriksaan analisa gas darah pada skenario?5

No. Analisa Gas Darah (AGD) Nilai Interpretasi


1. pH darah 6,961 Rendah
2. Bikarbonat (HCO3) 5,0 mmol/L Rendah
3. Tekanan parsial O2 (pO2) 56,7 Rendah
4. Tekanan parsial CO2 (pCO2) 22,1 Rendah
5. Satursi oksigen 70,1 Rendah

Kesimpulan : karena hasil Analisa gas darah pada skenario tersebut rendah,
dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami asidosis metabolik yang
kemungkinan disebabkan oleh ketoasidosis diabetikum.

c. Bila terdapat hasil yang abnormal, bagaimana mekanismenya?5

Anda mungkin juga menyukai