PENDAHULUAN
Pengukuran gas darah arteri sangat penting dalam menilai pertukaran gas di
dalam paru. Pengukuran ini untuk mengukur keasaman darah dan kadar
Proses perubahan pH darah ada dua macam, yaitu proses perubahan yang
primer, pH darah akan naik /alkalosis jika PaCO2 /alkalosis respiratorik primer
Asidosis ada dua macam, yaitu asidosis akut dan asidosis kronik, juga
alkalosis ada dua macam yaitu alkalosis akut dan alkalosis kronik. Penggolongan
asidosis/alkalosis akut berdasarkan kejadiannya belum lama dan belum ada upaya
kejadiannya telah melampaui 48 jam dan telah terdapat hasil upaya tubuh untuk
mengkompensasi perubahan pH
Pembuluh darah vena yang membawa darah dari bagian tubuh yang masuk ke
dalam jantung. Pada umumnya darah vena banyak mengandung gas CO2.
1
Pembuluh ini terdapat katup yang tersusun sedemikian rupa sehingga darah dapat
mengalir ke jantung tanpa jatuh kearah sebaliknya. Pembuluh darah kapiler pada
umumnya meliputi sel-sel jaringan, oleh karena itu secara langsung berhubungan
dengan sel. Karena dindingnya yang tipis maka plasma dan zat makanan
Susunan darah dalam kapiler dan dalam vena berbeda-beda. Darah vena
berwarna lebih tua dan agak ungu kerena banyak dari oksigennya sudah diberikan
dipercaya harus dilakukan pengendalian terhadap pra analitik, analitik, dan pasca
2
7. Bagaimana cara pemeriksaan analisa gas darah ?
1.3 Tujuan
basa
1.4 Manfaat
dan QCnya.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Analisa Gas Darah (AGD) atau Blood Gas Analisa (BGA) merupakan
gangguan metabolik
4
dan basa (alkalosis) yang diproses di dalam tubuh. Hal ini
turun hingga kurang dari 7,35 dan alkalemia jika pH darah lebih
HCO3 − (metabolik)
𝑝𝐻 =
αPCO2 (respiratorik)
5
didefinisikan sebagai volume udara per unit waktu yang
pulmonal terjadi.
saniturasi metabolik.
6
4. Saturasi oksigen (SO2)
alkalosis metabolik.
7
atau yang lebih jarang akibat pemberian cairan intravena yang agresif
2009).
Derajat keasaman merupakan suatu sifat kimia yang penting dari darah
dan cairn tubuh lainnya Satuan derajat keasaman adalah pH, pH 7,0 adalah
netral, pH> 7,0 adalah basa/alkali dan pH dibawah 7,0adalah asam. Suatu
basa kuat memiliki pH yang sangat tinggi (diatas 14,0). Darah memiliki pH
8
1. Kelebihan asam akan dibuang oleh ginjal, sebagian besar dalam bentuk
ammonia.
Ginjal memiliki kemampuan untuk merubah jumlah asam atau basa yang
banyak asam yang masuk ke dalam aliran darah, maka akan dihasilkan
lebih banyak bikarbonat dan lebih sedikit CO2. Jika lebih banyak basa
yang masuk ke dalam aliran darah, maka akan dihasilkan lebih banyak
3. Pembuangan CO2
CO2 adalah hasil tambahan penting dari metabolisme oksigen dan terus
menerus yang dihasilkan oleh sel. Darah membawa CO2 ke paru-paru dan
CO2 darah menurun dan darah menjadi lebih basa. Jika pernapasan
menurun, kadar CO2 darah meningkat dan darah menjadi lebih asam.
9
Dengan mengatur kecepatan dan kedalaman pernapasan, maka pusat
1. Asidosis
pH darah.
2. Alkalosis
meningkatnya pH darah.
serius.
yaitu :
10
2) Asidosis respiratorik dan alkalosis respiratorik, karena adanya tekanan
vasodilatasi pembuluh darah. Bila hal ini terjadi di otak maka aliran darah
11
vasokonstriksi pembuluh darah, sehingga aliran darah ke jaringan turun.
Bila hal ini terjadi di otak, maka akan terjadi hipoksemia otak. Dalam
respirasi dan organ ginjal. Yang perlu diketahui dan digaris bawahi dari
rentang normal.
12
menyelesaikan abnormalitas asam basa primer secara lengkap dan
disebabkan karena:
13
Karena pasien dengan kondisi penyakit kritis sangat berisiko
terapi, potensi interaksi obat dan data premonitor lainnya. Pasien dengan
aliran udara pada saluran napas yang bersifat progresif non reversible
14
Pulmonary edema dapat disebabkan oleh banyak faktor-faktor yang
hipokapnia.
5. Infark miokard
berupa serangan mendadak umumya pada pria 35-55 tahun, tanpa gejala
pendahuluan
15
6. Pneumonia
Pneumonia juga dapat terjadi karena bahan kimia atau kerusakan fisik
dari paru-paru, atau secara tak langsung dari penyakit lain seperti kanker
7. Pasien syok
Syok merupakan suatu sindrom klinik yang terjadi jika sirkulasi darah
curah jantung, volume darah dan pembuluh darah. Jika salah satu dari
ketiga faktor ini kacau dan faktor lain tidak dapat melakukan
kompensasi maka akan terjadi syok. Pada syok juga terjadi hipoperfusi
16
infeksi, DIC, oedem jaringan yang luas, dan kegagalan beberapa organ
tubuh akan mulai berhenti berfungsi akibat tidak adanya suplai oksigen,
17
2.7 Pemeriksaan Analisa Gas Darah
Analisa Gas Darah ( AGD ) atau yang disebut dengan Arterial Blood Gas
(ABG) analysis atau Blood Gas Analisa (BGA) adalah sebuah pemeriksaan
atau tes yang mengukur jumlah oksigen dan karbondioksida dalam darah, dan
1. Pra-analitik
a. Alat-Alat :
b) Perlak/alas
d) Kapas alkohol
e) Bak spuit
f) Bengkok
i) Beri label untuk menulis status klinis pasien yang meliputi : nama,
tanggal dan waktu, apakah menerima O2, bila ya berapa liter dan
warna darah lebih terang dan darah akan mengalir sendiri ke dalam
semprit
18
c. Lokasi pengambilan spesimen
hematoma.
19
3) Femoral Artery / Arteri Femoralis
ada alternative lain karena tidak memiliki sirkulasi kolateral yang cukup
20
untuk mengatasi bila terjadi spasme atau thrombosis. Sedangkan arteri
emboli ke otak.
kecil
darah
21
beri batas daerah yang akan ditusuk, dan titik maksimum
denyut ditemukan
22
12. Lepaskan jarum dan tempatkan penutup udara pada spuit,
heparin
13. Spuit diberi label dan tempatkan dalam es atau air es/termos
dibawa ke laboratorium
23
6. Setelah pengambilan, tekan daerah tusukan selama 5 menit
2. Analitik
3. Pasca Analitik
a. Evaluasi pH
pH <7,35 = asidosis
pH >7,45 = alkalosis
pH = 7,4 = normal
a) pH >7,4 = alkalosis
24
- Jika PaCO2< 40 mmHg : gangguan primer adalah
dikeluarkan)
b) pH <7,4 = asidosis
keton
25
Hal ini dengan melihat nilai selain gangguan primer. Jika nilai
sedang berjalan.
26
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
27
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Ketut Jayati Utami. Tesis. Korelasi Positif Nilai Analisis Gas Darah Vena
Sentral Dengan Analisis Gas Darah Arteri Pada Pasien Kritis Di Ruang
Terapi Intensif. 2014: Universtas Udayana Denpasar. Diakses dari
www.pps.unud.ac.id/thesis/.../unud-990-2054943610-tesis%20utami.pdf
pada hari Selasa, 27 Oktober 2015.
Delost, Maria. 2014. Blood Gas and Critical Care analyte Analysis Chapter 6.
Diakses dari pada hari Selasa, 27 Oktober 2015.
Edijanto. Analisis Asam Basa : Cara Interpretasi Dan Contoh Kasus. Surabaya : Unair.
Afifah, Efy. Pemeriksaan Astrup/Analisa Gas Darah. Jakarta: UI. Diakses dari
staff.ui.ac.id/system/files/users/afifah/material/agd.pdf pada hari Sabtu, 02
Desember 2017
http://nurulbutterfly.blogspot.co.id/2013/06/analisa-gas-darah-agd.html pada
hari Senin, 5 Oktober 2015
Pras, A. 2012. 6 Langkah Mudah Membaca Analisa Gas Darah. Diakses dari
http://thisisyourway.blogspot.co.id/2012/12/6-langkah-mudah-membaca-
analisa-gas.html pada hari Senin, 5 Oktober 2012.
28