OLEH :
RIAN SEPTIANTORO
NIM. 220103179
A. Latar Belakang
Pengukuran gas darah arteri sangat penting dalam menilai
pertukaran gas dalam paru. Pengukuran ini untuk mengukur keasaman
darah dan kadar bikarbonat. Analisa gas darah dilakukan untuk
mengevaluasi status oksigen dan karbondioksida di dalam darah arteri dan
mengukur pH-nya.
Hasil dari pemeriksaan gas darah sangat berarti bagi monitoring
hasil tindakan penatalaksanaan oksigenasi klien, therapy oksigen, dan
untuk mengevaluasi respon tubuh klien terhadap tindakan dan therapy
misalnya penggunaan ventilator. Sampel darah yang diambil digunakan
untuk mengukur komponen gas didalam darah arteri dan pH darah. Nilai
yang diperoleh merefleksikan kualitas ventilasi dan perfusi jaringan.
Pemahaman yang mendalam tentang fisiologi asam basa memiliki
peran yang sama pentingnya dengan pemahaman terhadap fisiologi
jantung dan paru pada pasien-pasien kritis.
Kelainan asama basa merupakan kejadian yang sering terjadi pada
pasien- pasien kritis. Namun, pendekatan dengan metode sederhana tidak
dapat memberikan gambaran mengenai prognosis pasien. Pendekatan
dengan metode Stewart dapat menganalisa lebih tepat dibandingkan
dengan metode sederhana
untuk membantu dokter dalam menyimpulkan outcome pasien.
Pembuluh darah vena yang membawa darah dari bagian tubuh yang
masuk ke dalam jantung. Pada umumnya darah vena banyak mengandung
gas CO2. Pembuluh ini terdapat katup yang tersusun sedemikian rupa
sehingga darah dapat mengalir ke jantung tanpa jatuh kearah sebaliknya.
Pembuluh darah kapiler pada umumnya meliputi sel-sel jaringan, oleh
karena itu secara langsung berhubungan dengan sel. Karena dindingnya
yang tipis maka plasma dan zat makanan merembes kecairan jaringan
antar sel. Susunan darah dalam kapiler dan dalam vena berbeda-beda.
Darah vena berwarna lebih tua dan agak ungu kerena banyak dari
oksigennya sudah diberikan kepada jaringan. Darah dalam kapiler terus-
menerus berubah susunan dan warnanya karena terjadinya pertukaran gas.
Pemeriksaan laboratorium sangat penting untuk membantu
menegakkan diagnosis penyakit. Agar hasil pemeriksaan laboratorium
akurat dan dapat dipercaya harus dilakukan pengendalian terhadap pra
analitik, analitik, dan pasca analitik. Tahap pra analitik: persiapan pasien,
pengambilan sampel darah, persiapan sampel, penyimpanan sampel,
persiapan kertas kerja. Tahap analitik:persiapan alat, kalibrasi alat,
pengolahan sampel, interpretasi hasil. Tahap pasca analitik: pencatatan
hasil dan pelaporan.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu Analisa Gas Darah
2. Mengetahui tujuan pemeriksaan analisa gas darah
3. Mengetahui komponen-komponen evaluasi analisa gas darah
4. Mengetahui apa yang dimaksud dengan keseimbangan asam basa
5. Mengetahui gangguan dan penyebab gangguan keseimbangan asam
basa
6. Mengetahui indikasi pemeriksaan Analisa Gas Darah
7. Mengetahui kontraindikasi Analisa Gas Darah
8. Mengetahui cara pemeriksaan analisa gas darah
BAB II
PEMBAHASAN
H. Pemeriksaan BGA
Analisa Gas Darah ( AGD ) atau yang disebut dengan Arterial Blood
Gas (ABG) analysis atau Blood Gas Analisa (BGA) adalah sebuah
pemeriksaan atau tes yang mengukur jumlah oksigen dan karbondioksida
dalam darah, dan keasaman (pH) dalam darah.
1. Pra-analitik
Alat-Alat :
a. Spuit Disposable 2.5 cc
b. Perlak/alas
c. Antikoagulan Heparin / Lithium Heparin
d. Kapas alkohol
e. Bak spuit
f. Bengkok
g. Penutup udara dari karet
h. Wadah berisi es (baskom atau kantong plastik)
i. Beri label untuk menulis status klinis pasien yang meliputi : nama,
tanggal dan waktu, apakah menerima O2, bila ya berapa liter dan
dengan rute apa
2. Persiapan spesimen : darah arteri
Ciri-ciri darah arteri : teraba denyutan, lokasi tusukan lebih dalam,
warna darah lebih terang dan darah akan mengalir sendiri ke dalam
semprit
3. Lokasi pengambilan spesimen
a. Radial Artery (RA) / Arteri Radialis
Merupakan pilihan pertama yang paling aman dipakai untuk
fungsi arteri kecuali terdapat banyak bekas tusukan atau hematome
juga apabila Allen test negatif. Arteri yang berada di pergelangan
tangan pada posisi ibu jari. Terdapat sirkulasi kolateral (suplai darah
dari beberapa arteri). Kesulitannya ukuran arteri kecil, sulit
memperoleh kondisi pasien dengan curah jantung yang rendah.
Dewi, Ketut Jayati Utami. Tesis. Korelasi Positif Nilai Analisis Gas
Darah Vena Sentral Dengan Analisis Gas Darah Arteri Pada
Pasien Kritis Di Ruang Terapi Intensif. 2014: Universtas Udayana
Denpasar. Diakses dari www.pps.unud.ac.id/thesis/.../unud-990-
2054943610-tesis%20utami.pdf
Delost, Maria. 2014. Blood Gas and Critical Care analyte Analysis
Chapter 6.
Edijanto. Analisis Asam Basa : Cara Interpretasi Dan Contoh Kasus. Surabaya :
Unair.