3. CAIRAN TRANSELULER ( ± 1% BB ) :
Contoh : cairan serebrospinal
cairan peritoneal
cairan sendi
• Definisi Elektrolit
Zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang
disebut ION ( jika berada dalam larutan). Ion terbagi menjadi anion
dan kation tergantung mereka bergerak dalam medan listrik menuju
katode anode yang menunjukkan muatan positif dan negatif
Zat yang terdisosiasi dalam cairan dan membawa muatan listrik
mg/dl X 10
meq/l = ---------------- X valensi
BA (BM)
4
KOMPOSISI ELEKTROLIT DALAM CAIRAN TUBUH
- +
C.I.S C.E.S
- +
K+ = 150 meq/l - +
K+ = 4 meq/l
Na = 12 meq/l - + Na = 140 meq/l
- +
gerakan K secara pasif
- +
K +
- +
Na+
POMPA K+ - Na+ +
(TRANSPOR AKTIF)
- +
Na+ - K+ ATP ase
ATP ADP + ENERGI
Burton Davis Rose, Clinical Physiology of 6
Acid Base and ellectrolyte Disorder, 1977
ELEKTROLIT UTAMA DALAM DARAH
• Natrium (Na)
• Kalium (K)
• Klorida (Cl)
7
NATRIUM ( Na )
• Kation utama ekstra seluler
• Gangguan :
Hipernatremia : - pemasukan ion Na berlebihan
- kehilangan cairan lebih dari kehilangan ion Na
• Gangguan :
Hipokalemia : - kehilangan melalui ginjal
- kehilangan melalui usus
- pemasukan kurang / menurun
• Gangguan :
Hiperklorida : - dehidrasi
- kelainan metabolik
- hiperparatiroidisme primer
10
KALSIUM ( Ca )
11
MAGNESIUM ( Mg )
12
POSFOR ( P )
13
POKOK BAHASAN PEMERIKSAAN ELEKTROLIT
A. Sampel pemeriksaan
B. Metode Pemeriksaan Natrium, Kalium, Klorida
C. Faktor Yang mempengaruhi pemeriksaan
D. Nilai rujukan
E. Kontrol Mutu
F. Interferensi
G. Kesesuaian hasil pemeriksaan dengan kondisi
pasien
14
A. SAMPEL PEMERIKSAAN ELEKTROLIT
15
B. METODE PEMERIKSAAN ELEKTROLIT
17
Prinsip kerja:
1. Larutan sampel dihisap oleh aspirator yg merupakan kapiler dan menuju ke dalam suatu
chamber, bersama-sama dg gas yg bertekanan tinggi. Kemudian larutan tadi oleh atomizer
disemprotkan dalam bentuk butiran air yg mengandung uap atom bebas yg masuk ke dalam
flame
2. Suatu atom terdiri atas proton dan elektron yg bergerak pada lintasan tertentu dengan energi
tertentu. Selama bergerak, elektron tidak memancarkan atau menyerap energi. Tapi apabila
atom tsb diberi energi tinggi maka elektron terluarnya akan berpindah ke lingkaran lebih luar
dan keadaan ini disebut tereksitasi
3. Pada keadaan tereksitasi, atom menjadi tidak stabil dan berusaha kembali ke keadaan semula
(ground state) dgn mengeluarkan emisi sinar spesifik dgn panjang gelombang tertentu. Energi yg
dipancarkan atom-atom itu berupa sinar polikromatis
4. Kemudian sinar polikromatis masuk ke celah dan melalui monokromator akan disaring menjadi
sinar monokromatis. Monokromator berfungsi membedakan sinar yg diemisikan masing-masing
logam
5. Sinar monokromatis ditangkap fotodetektor dan diubah menjadi sinyal listrik yg besarnya diukur
dengan galvanometer
18
2. METODE ATOMIC ABSORPTION SPECTROPHOTOMETER
Prinsip Kerja :
1. Sampel larutan dihisap oleh aspirator berbentuk kapiler dan dgn daya kapiler
larutan tadi menuju chamber bersama-sama dgn gas yang bertekanan tinggi.
Kemudian larutan tsb oleh atomizer disemprotkan dalam bentuk butiran air yg
mengandung uap atom bebas menuju ke flame
2. Sumber sinar yg berupa tabung (hollow cathoda lamps) yg menghasilkan sinar
monokromatis dgn panjang gelombang tertentu dan sinar monokromatis itu
melewati flame atau api
3. Flame disini tidak berfungsi untuk eksitasi elektron melainkan untuk
memanaskan atom-atom sehingga atom logam yg dibakar tsb dapat menyerap
sinar secara spesifik dan atom sifatnya akan lebih stabil
4. Kemudian sinar akan masuk ke monokromator
5. Energi sinar dari monokromator akan diubah menjadi energi listrik di detektor
6. Sistem pembacaan akan menampilkan data yg dapat dibaca dari grafik
20
3. METODE FOTOMETRI ENZIMATIK
Na+
ONPG ----------------> galaktosa +o-nitrofenol
β-galaktosidase
22
DASAR PEMERIKSAAN REAKSI KALIUM
LDH
Piruvat +NADH + H+ ---------------> Laktat + NAD+ 23
4. METODE ION SELECTIF ELECTRODA/ISE
Keterangan :
Ecell = potensial cell
Eind = potensial indicator
Ereff = potensial reference
Eij = potensial liquid junction 25
Metode Pemeriksaan Klorida
30
3. METODE ISE
Prinsip :
Sama dengan metode pemeriksaan Natrium dan Kalium
4. METODE FOTOMETRI
Prinsip :
Sama dengan metode pemeriksaan Natrium dan Kalium
31
C. FAKTOR YG MEMPENGARUHI FAKTOR PEMERIKSAAN
34
INTERFERENS
Pemeriksaan NATRIUM
- Hemolisis tidak mempengaruhi kadar Na dalam serum dan plasma
- Sampel feses, harus cair sehingga perlu disaring atau di sentrifus sebelum
pemeriksaan
Pemeriksaan KALIUM
- Hemolisis harus dihindari
- Pada proses pembekuan darah Kalium banyak yg dilepaskan oleh trombosit shg
kadar K dalam serum 0.2 – 0.3 mmol/L lebih tinggi
- Sampel urine yg digunakan dikumpulkan 24 jam, bila kurang 24 jam hasil akan
dipengaruhi variasi diurnal
- Penggunakan tourniquet saat pengambilan darah menyebabkan kadar naik 10 – 20%
- Aktivitas otot menyebabkan peningkatan kadar kalium →false high
- Darah dibekukan sebelum dipisahkan menyebabkan peningkatan kadar kalium
- Lekositosis dan trombositosis yg ekstrim meningkatkan kadar kalium serum
35
INTERFERENS
Pemeriksaan KLORIDA
- Bila proses pemisahan sampel serum dan plasma terlalu lama akan terjadi
persinggungan antara darah dan udara yg menyebabkan gas CO2 keluar sehingga
terjadi perubahan distribusi klorida antara sel-sel darah dengan plasma
- Salisilat dalam jumlah tinggi mengganggu elektroda klorida dan menyebabkan hasil
klorida bias positif.
Konsentrasi salisilat dalam level terapi tidak menyebabkan gangguan yg signifikan
36
KETIDAKSESUAIAN HASIL ANALISIS ELEKTROLIT DENGAN KEADAAN KLINIS PASIEN
37
HOMEWORK
1. Sebutkan jenis pemeriksaan eletrolit yang paling sering diminta oleh Dokter dan
jelaskan alasan mengapa permintaan elektrolit tersebut sering diminta oleh Dokter
2. Metode pemeriksaan elektrolit Na dan K manakah yang banyak dipakai saat ini,
jelaskan pendapat anda termasuk keuntungan dari pemakaian metode tersebut.
3. Jelaskan secara rinci faktor-faktor yg mempengaruhi pemeriksaan yang meliputi
faktor pra analitik, analitik dan paska analitik (sesuai power point hal 32)
4. Sampel pemeriksaan elektrolit bisa menggunakan serum dan plasma. Jelaskan
perbedaan antara serum dan plasma. Pada pemeriksaan Kalium yg menggunakan
plasma kadarnya lebih rendah dibandingkan menggunakan serum. Jelaskan alasan
perbedaan kadar tersebut
5. Salah satu persyaratan sampel pemeriksaan elektrolit kalium tidak boleh
menggunakan sampel hemolisis. Jelaskan pendapat anda
39