Anda di halaman 1dari 37

GANGGUAN PADA HEMOGLOBIN

Hendro Kasmanto, dr.,M.KM


Topik Diskusi
• Pendahuluan
• Metabolime (Sintesis-Degradasi) Hemoglobin
• Fungsi-Fisiologis Hemoglobin
• Gangguan Hemoglobin
Pendahuluan
• Hemoglobin (Hb) merupakan salah satu struktur
vital dalam fungsi tubuh manusia
• Hb sebagai komponen utama Sel Darah Merah
• Fungsi utama Hb  menghantarkan O2 ke
seluruh tubuh  metabolisme aerob  energi
• Gangguan pada Hb  gangguan sel darah merah;
gangguan penghantaran O2; gangguan
pembentukan energi  fungsi tubuh manusia
terganggu
Hemoglobin
• Hemoglobin  1 Heme + 4 Globin
• Heme  (Proto)Porfirin + Fe
Sintesis dan Degradasi

METABOLISME HEMOGLOBIN
METABOLISME HEMOGLOBIN (ERITROSIT)

Erythrocyte

Hb 300 juta/sel

Heme + globin

Fe + Porphyirin  + non 
(,,)
bilirubin
Sintesis Hemoglobin
• Merupakan proses pembuatan hemoglobin; dari bahan
baku (Asam amino, succinil Co.A, Fe) menjadi Heme +
globin  Hemoglobin
• Transferrin (protein pengedar Fe) masuk sitosol (dalam
sel)  memberikan Fe  Fe masuk mitokondria
• Asam Amino (Glysin) + Succinil-CoA disintesis sedemikian
rupa menjadi Protoporfirin dalam mitokondria
• Protoporfirin + Fe2+  Heme
• 1 Heme + 4 gugus globin  Hemoglobin dlm sitosol
(dalam sel-sel eritropoiesis)
Sintesis Protein Globin
• Asam-asam amino digabungkan menjadi struktur protein
tertentu, yaitu globin berdasarkan petunjuk DNA.
• Proses sintesis globin terjadi sejak masa kehamilan hingga
kematian individu, dgn tipe globin yg berbeda, yaitu:
– 6 minggu pertama gestasi (kehamilan) : Hb Gower I (ζ 2 ε2),
Hb Portland (ζ 2 ε2 ), dan Hb Gower II ( 2 ε2 ).
– Pekan 10-11 : fetal hemoglobin - HbF ( 2  2 ) menjadi
dominan.
– Pekan ke-38 : berubah menjadi HbA ( 2 β2 )
– Lahir dst : memproduksi globin , β, δ  HbA & HbA2
(2δ 2)
Sintesis Globin

%total Yolk Hepar Bone marrow


globin sac Lien
synthesis
50

: ζ, 1, 2
non: ε,,,β 30

10

0 6 18 30 birth 6 18 30 42 (weeks)

ζ 2 ε 2 : Gower 1 2 2 : F
ζ 2  2 : Portland  2  2 : A2
 2 ε 2 : Gower 2  2 β2 : A
DEGRADASI HEMOGLOBIN
Degradasi Hemoglobin
• Proses pengahncuran hemoglobin menjadi bahan baku
(Asam Amino & Fe2+) dan zat sisa metabolisme
(Bilirubin) untuk dieksresikan/ dibuang.
• Proses ini terjadi di organ retikuloendotelial system
(RES)  Liver dan Spleen.
• Bahan baku (AA & Fe2+) akan diolah kembali pada
proses Sintesis Hemoglobin.
• Zat sisa metabolisme (Bilirubin) akan dieksresikan
melalui feses (Stercobilin) dan Urin (Urobilinogen);
membentuk pigmen kuning.
Degradasi Hemoglobin
• Eritrosit pecah  hemoglobin terurai  heme dan globin.
• Globin akan di reabsorpsi untuk kembali dijadikan
hemoglobin
• Heme akan dioksidasi oleh heme oksigenasi menjadi Fe dan
biliverdin
• Fe di reabsorpsi untuk kembali dijadikan Hb
• Biliverdin mengelilingi tubuh (Unconjugated/ indirek
Bilirubin) terikat albumin menuju liver untuk dikonjugasi
menjadi conjugated/ direk bilirubin.
• Kemudian diubah menjadi urobilinogen : di intestin menjadi
urobilin dan fecal urobilinogen; di ginjal jadi urobilin.
Membentuk pigmen warna kuning
FUNGSI – FISIOLOGIS HEMOGLOBIN
Fungsi dan Fisiologis Hemoglobin
• Fungsi utama hemoglobin adalah sebagai transport
O2 dari paru-paru (alveolus) ke seluruh tubuh.
• O2 terikat pada gugus heme pada Hemoglobin
• O2 - CO2 akan bertukaran atas dasar tekanan udara
parsial O2 – CO2; disertai faktor-faktor lain (afinitas).
• Afinitas O2- CO2 heme dipengaruhi :
– pH : rendah  lepas O2
– 2,3 DiPhospoGliserida (2,3 DPG) : naik  lepas O2
– Suhu : tinggi  lepas O2
Kadar Hemoglobin
• Laki-laki : 13,5 – 18,0 gr/dL
• Wanita : 11,5 -16,5 gr/dL
• Bayi baru lahir : 13,6-19,6 gr/dL
• Bayi umur 3 bulan : 9,5 – 12,5 gr/dL
• Anak usia 1 tahun : 11 -13 gr,dL
• Anak usia 10 – 12 tahun : 11,5 – 14,8 gt/dL
Perubahan/Reaksi pada Hb
• Oksihemoglobin (HbO2): Hb berikatan dgn O2
• Deoksihemoglobin : ketika Hb O2 melepas O2
• Methemoglobin (MetHb): ketika (Ferro) Fe2+ pd Heme
teroksidasimenjadi (Ferri) Fe3+  berwarna biru, tdk
dpt mengikat O2
• Carboksihemoglobin (HbCO): Hb berikatan dgn CO 
lebih kuat afinitasnya dibanding HbO2
• Sulfhemoglobin (SulfHb) : reaksi antara HbO2 dgn H2S
 warna kehijauan  Hb tdk berfungsi
• Glycosilated hemoglobin (HbA1c) : “kerak” glukosa yg
menempel pada Hb
GANGGUAN HEMOGLOBIN
Gangguan Hb
Gangguan Hemoglobin berd. Gangguan Sintesis
Struktur :
• Gangguan sintesis Heme  Porfiria
• Gangguan sintesis Globin :
– Hemoglobinopati : kualitatif
– Thalasemia : kuantitatif
Porfiria
• Gangguan sintesis Heme, krn terdapat defisiensi enzim
tertentu (1 dari 8 enzim) porfirin menumpuk dan beredar
dalam darah  penyakit porfiria
• Etiologi : genetik; zat kimia; obat (barbiturat); merokok;
alkohol; infeksi; kelebihan Fe; stress; paparan sinar matahari
( vampire disease).
• Tanda-Gejala : menyerang kulit dan sistem saraf  lecet,
gatal, dan terjadi pembengkakan kulit ketika terkena sinar
matahari; rasa sakit di perut, dada, tungkai, mati rasa,
kesemutan, kelumpuhan atau kram, muntah, sembelit dan
perubahan kepribadian atau gangguan mental, urin
berwarna ungu
Hemoglobinopati (Thalasemia)
• Hemoglobinopati : kondisi ketika terdapat
gangguan produksi globin berupa mutasi genetik
 bentuk globinnya tidak normal dan atau
jumlah tipe globinnya berkurang  SDM rentan
 hemolisis  anemia
• Mutasi  perubahan posisi AA  Bentuk globin
tidak normal  variasi Hemoglobin
• Jumlah globin  atau β berkurang  Hb tdk
normal  thalasemia
Hemoglobinopati (Variasi Hb)
• Hemoglobin S (Sickle cell) : mutasi pada globin β
kombinasi globin  2 βS2
• Hemoglobin C : mutasi pada globin β kombinasi globin
 2 βC2  hemolitik ringan
• Hemoglobin E : mutasi pada globin β  hemolitik ringan
dan splenomegali ringan
• Hemoglobin CS (Constant Spring) : mutasi pada globin 
• Hemoglobin H : globin merupakan tetramer/ kombinasi 4
globin β (β4)  jumlah globin  amat sgt rendah
• Hemoglobin Barts : saat janin tdk diproduksi globin ;
hanya δ  tetramer δ  transport O2↓↓  janin mati
dlm kandungan (hydrop foetalis)
Sickle cell Hb C
Thalassemia
• Gangguan produksi jumlah globin  atau β  tidak
seimbang  kelainan bentuk SDM  hemolisis 
anemia.
• Gangguan genetik  gangguan produksi jumlah
globin.
• Lelaki carrier + wanita carrier  25% sehat, 50%
carrier, 25% thalasemia
• Tipe :
– β Thalassemia : mayor dan intermedia
–  thalassemia : mayor dan minor
β Thalassemia
Mayor
 Thalassemia
Mayor
Tanda – gejala thalassemia
• Gejala anemia : letih, lesu, lemas, lunglai, lack
of concentration, pusing, sesak
• Hemolitik anemia : Jaundice/ Ikterik/ tampak
warna kulit kekuningan; hepatosplenomegali
(hepar dan spleen membesar  Schuffner >1)
• Gangguan bentuk tulang : Cooley face
• Gangguan pertumbuhan : terhambat
Diagnosis Thalassemia
• Anamnesa : tanda dan gejala khas thalasemia
• Pemeriksaan fisik : khas anemia hemolitik
• Penunjang :
– Darah lengkap  anemia, hemolitik
– Apus Darah Tepi  Mikrositer, Poikilositosis
– Hemoglobin elektroforesis
– Tes Mutasi Genetik
Apus Darah Thalassemia
Elektroforesis
Globin
Karyotiping
• Produksi globin β  Kromososm 11
• Produksi globin   Kromososm 16
SELESAI, HATUR NUHUN...

Anda mungkin juga menyukai