Anda di halaman 1dari 21

STENOSIS MITRAL

OLEH: Selvi Leasa 11-2012-105 PEMBIMBING: Dr. Zainuddin,Sp.JP, FIHA

DEFENISI

Mitral stenosis merupakan keadaan dimana terjadi gangguan aliran darah dari atrium kiri melalui katup mitral oleh karena obstruksi pada level katup mitral. Kelainan struktur mitral gangguan pembukaan gangguan pengisian ventrikel kiri pada saat diastol.

ETIOLOGI
Endokarditis reumatika Stenosis mitral kongenital Vegetasi SLE Deposit amiloid RA Kalsifikasi annulus maupun daun katup pada lansia akibat proses degeneratif.

PATOLOGI
Stenosis mitral akibat demam reumatik: Peradangan (valvulitis)pembentukan nodul di sepanjang garis penutupan katup fibrosis dan penebalan daun katup kalsifikasi fusi komisurra (penyempitan orifisium primer) fusi serta pemendekan korda (penyempitan orifisium sekunder) distorsi katup mitral fish mouth atau button hole

PATOFISIOLOGI
Keadaan normal area katup mitral : 46cm2. Area orifisium berkurang sampai 2cm2 diperlukan upaya aktif atrium kiri berupa peningkatan tekanan atrium kiri agar aliran transmitral yang normal tetap terjadi. Akibatnya akan berlanjut ke v. Pulmonalis dan seterusnya kongesti paru dan keluhan sesak (exertional dysnpnea)

Derajat berat ringannya stenosis mitral, dapat ditentukan oleh:


Luasnya area katup mitral Hubungan antara lamanya waktu antara penutupan katup aorta dan kejadian opening snap.

Berdasarkan luasnya area katup mital derajat stenosis mitral sebagai berikut:
Minimal : bila area >2,5cm2 Ringan: bila area 1,4 2,5cm2 Sedang: bila area 1-1,4 cm2 Berat : bila area <1,0 cm2 Reaktif: bila area <1,0cm2

Keluhan dan gejala stenosis mitral mulai akan muncul bila area luas katup mitral menurun sampai normal. Hubungan antara gradien dan luasnya area katup serta waktu pembukaan katup mitral : Derajat A2-OS area Gradien

stenosis Ringan interval > 110msec > 1,5cm2 < 5mmHg

Sedang
Berat

80-110msec
< 80msec

1-1,5cm2
< 1cm2

5-10mmHg
>10 mmHg

Manifestasi klinis
Sesak napas Fatigue Sesak pada aktivitas sehari Paroksismal nokturnal dispnea Ortopnea Edema paru hemoptisis

Manifestasi klinis tersebut dicetuskan oleh beberapa keadaan: meningkatnya aliran darah melalui mitral Menurunnya waktu pengisian diastol Latihan Emosi Infeksi respirasi Demam Kehamilan Fibrilasi atrium dengan respons ventrikel cepat.

DIAGNOSIS

Pemeriksaan Fisik:

Inspeksi Tampak pulsasi ictus cordis Malar flush, Distensi vena jugularis Digital clubbing Respiratory distres Tanda-tanda kegagalan jantung kanan seperti asites, hepatomegali dan oedem perifer

Palpasi Diastolik thrill teraba getaran pada puncak jantung (ictus cordis teraba), terutama dengan pasien dalam posisi ke arah lateral kiri. Atrial fibrilasi, pulsa tidak teratur dan terjadinya pulse defisit antara heart rate dengan nadi lebih dari 12x/menit.

Auskultasi Opening snap dan bising diastol kasar pada daerah mitral. Bunyi P2 yang mengeras sebagai petunjuk Hipertnsi pulmonal, dicurigai bising diastol pada mitral. Usaha yang dilakukan untuk mendengar bising diastol:
Posisi lateral dekubitus Dekubitus Latihan ringan Menahan napas Menggunakan bell dengan meletakan pada dinding dada tanpa tekanan keras

Pemeriksaan foto thoraks


pembesaran atrium kiri dan pembesaran arteri pulmonalis.

EKG dapat terlihat adanya gelombang P mitral berupa takik pada gelombang P dengan gambaran QRS kompleks yang normal.

Echocardiografi akan memperlihatkan : o E-F slope mengecil dari anterior leaflets katup mitral, dengan menghilangnya gelombang a berkurangnya permukaan katup mitral o Berubahnya pergerakan katup posterior o Penebalan katup

PENATALAKSANAAN
Medika Mentosa Antibiotik golongan penisilin, eritromisin, sefalosporin demam rematik atau pencegahan endokardirtis. Obat-obatan inotropik negatif seperti blocker atau Ca-blocker irama sinus yang memberi keluhan pada saat frekuensi jantung Digitalis dikombinasikan dengan beta bloker atau antagonis kalsium. fibrilasi atrium. Antikoagulan warfarin fibrilasi atrium atau irama sinus untuk mencegah fenomena tromboemboli.

Non Medika Mentosa Closed mitral commissurotomy Open commissurotomy Mitral valve replacement

PROGNOSIS
Kurang baik bila timbul fibrilasi atrium (25% angka harapan hidup 10 tahun) Irama sinus (46% angka harapan hidup 10 tahun)

Anda mungkin juga menyukai