Anda di halaman 1dari 11

• Trigger 2. Tn.

Dandy sering lupa dan menangis


Tn. Dandy berusia 65 tahun diantar ke poliklinik RS karena kesulitan berkomunikasi
sejak 6 bulan yang lalu. Pasien masih dapat berbicara, namun seringkali tidak
menyambung. Pasien seringkali mengulang-ulang pertanyaan, salah meletakkan
barang pribadi, sering lupa dengan janji, tidak tahu jalan pulang. Pasien mudah marah,
menangis, dan menjadi kekanak-kanakan. Saat ini, tidak dapat mengurus diri sendiri.
Tn.Dandy sudah berhenti bekerja sebagai direktur perusahaan keluarga sejak 5 tahun
yang lalu. Menurut keluarga, sejak berhenti bekerja (5 tahun yang lalu) pasien yang
biasanya sangat sibuk menjadi punya banyak waktu di rumah, sudah sering pelupa
namun masih mampu mengurus diri sendiri. Tidak terdapat riwayat stroke, hipertensi,
DM. Pada pemeriksaan fisik diperoleh tekanan darah 120/80 mmHg. Pemeriksaan
neurologis tidak ditemukan defisit neurologis fokal. Hasil pemeriksaan fungsi luhur
dengan MMSE diperoleh nilai 16 dan Montreal Cognitive Impairment versi Indonesia
(MoCA-Ina) diperoleh nilai 19. Dokter saraf memberikan penjelasan kepada keluarga
pasien bahwa kondisi pasien saat ini sudah berlangsung lama. Kondisi pasien 5 tahun
yang lalu disebut dengan mild cognitive impairment yang merupakan manifestasi awal
penyakit yang diderita Tn. Dandy. Dokter menjelaskan perlunya dukungan penuh dari
keluarga terhadap Tn.Dandy, tidak bisa dengan obat-obatan dari dokter saja. Keluarga
pasien bertanya: Bukankah ini hanya proses „pikun‟ biasa dok? Kenapa harus diobati?
Tn Dandy tinggal bersama anak perempuannya, Tuti yang
berusia 28 tahun. Tuti sering menangis tiba-tiba tanpa
penyebab yang jelas. Tuti mengeluhkan badannya tidak
bertenaga, mengalami gangguan tidur dan sering mengurung
diri di kamar. Keluhan sudah dirasakan sejak 3 minggu yang
lalu. Tuti pernah dirawat di RSJ dengan episode manik 1 tahun
yang lalu, Pemeriksaan status mental saat ini, mood hipotim,
afek terbatas, tidak ada halusinasi. Dokter mengatakan
bahwa Tuti harus mendapatkan farmakoterapi untuk
mengatasi kondisinya saat ini. Keluarga bertanya apakah Tuti
mengalami gangguan jiwa dan apakah kondisi ini akibat
keturunan dari Tuan Dandy?
Step 1 Clarify Unfamiliar term
1.Mild Cognitive Impairment:Sebagai fungsi kognitive dibawah normal yang
terkait dengan usia akan tetapi aktivitas fungsional masih ada dan tidak cukup
diagnosis demensia
2.MMSE:Pemeriksaan kognitif yang menjadi bagian rutin pemeriksaan untuk
diagnosis demensia dan di indikasi kan pada pasien lanjut usia,penurunan fungsi
kofnitif,kemampuan berfikir,dan kemampuan melakukan aktifitas sehari-hari.
3.Mood hipotim:Mood yang menurun dengan gejala khas pasien depresi.
4.Pikun:Kondisi berkurang nya daya ingat atau memori
5.Afek Terbatas:Penurunan intesitas irama perasaan yang kurang berat tetapi
terjadi penurunan.
6.Halusinasi:Perasaan yang dirasakan seseorang tanpa adanya rangsangan baik
secara visual maupun audiotory.
7.Episode Manik:Episode saat mood seseorang meningkat dengan tak wajar.
8.Montreal cognitive impairment:Kerusakan kognitif ringan ketika seseorang
memiliki kesulitan mengingat hal-hal atau berfikir,tetapi gejala tidak cukup berat
untuk mengarahkan ke diagnosis penyakit alzheimer.
Step 2 define the problem
1.Apa diagnosa dari tn.dandi dan tuti?
2.Apa faktor resiko dari MCI?
3.Apa penyebab penyakit tn.dandi?
4.Berapa indeks normal dari MMSE?
5.Apa saja indikasi dari pemeriksan MMSE?
6.Apa perbedaan MMSE dengan moca-ina?
7.Pada kondisi apa seseorang mengalami episode
manik?
8.Apa farmako terapi untuk mengatasi kondisi tuti?
11.Apa saja yang dinilai pada penilaian MMSE?
12.Apakah kondisi tuti akibat dari keturunan
tn.dandi?
13.Apa penyebab penyakit yang diderita tuti?
14.Pemeriksaan apa saja untuk memastikan
kondisi tuti?
Step 3 Brainstorming
1.Apa diagnosa dari tn.dandi dan tuti?
Tn.dandi=Demensia
Tuti=Gangguan Bipolar
2.Apa faktor resiko dari MCI?
-Usia lanjut
-riw.keluarga
-merokok
-Kondisi yang meningkatkan resiko kardio vaskuler
-Stress
-Radikal bebas
3.Apa penyebab penyakit tn.dandi?
a.Penyakit alzheimer karena demensia 50% nya disebabkan alzheimer
b.Penyakit stroke
c.Serangan lainnya(Cidera otak,Parkinson,Hidrosefalus)
4.Berapa indeks normal dari MMSE?
25-30=Baik
21-24= Gangguan Kognitif ringan
10-20=Kognitif sedang
<10= Kodisi Kognitif berat
5.Apa saja indikasi dari pemeriksan MMSE?
Menilai Fungsi Kognitif secara umum dimana fungsi atensi,bahasa,memori atau daya
ingat,dan fungsi eksekutif.
6.Apa perbedaan MMSE dengan moca-ina?
Yang dinilai
-MMSE:Orientasi terhadap tempat,waktu,registasi,atensi,konsentrasi,recall,
Konstruksi visual
-Moca-ina = Fungsi
eksekutif,visuospasial,bahasa,recall,atensi,abstraksi dan orientasi
7.Pada kondisi apa seseorang mengalami episode manik?
karena suasana hati dan lingkungan yang mendukung sehingga membuat perubhan
Susana manik , pada umunya pada orang2 bipolar,ditandai juga dengan perilaku
berlebihan ,pikiran yang berkelebat,mudah terdistraksi,serta dapat disertai gejala
psikosis(halusinasi dan delusi)
8.Apa farmako terapi untuk mengatasi kondisi tuti?
Pembeliann obat mood stabilizer(Lithium,Carbamazepin)
Antikonvulsan=Asam valproat
Anti Psikotik=Olanzapin dan risperidon
Anti Depresan=sertaline
Terapi psikoterapi=Interpersonal sosial rhytm terapi
Kognitif behavioral terapi
9.Apa klasifikasi dari MCI?
a.MCI berdampak pada memori/Amnestik MCI
Seseorang yang dapat melupakan informasi penting yang seharusnya
dapat diingat dengan mudah
b.MCI yang berdampak pada kemampuan berfikir dibandingkan
memori/Non Amnestik MCI
10.Apa farmakoterapi dan farmakologi dari penyakit tn.dandi?
-Refocoxib
-Vit E
-Donepezil=Paling efektif
Gol.Obat inhibitor colinesterase,dimana pemberian obat ini menurunkan
degenerasi asetil kolin di celah sinaps sehingga kadar asetil kolin
meningkat
-Memantin
Antagonis reseptor N-metil-D-Aspatate berfungsi melingdungi reseptor
mmda dan di kombinasikan dengan inhibitor colinesterase.
11.Apa saja yang dinilai pada penilaian MMSE?
a.Orientasi (skor maks 10)
b.Registrasi(skor maks 3)
c.Perhatian dan perhitungan(skor maks 5)
d.Daya ingat(skor maks 3)
e.Bahasa(skor maks 9)
12.Apakah kondisi tuti akibat dari keturunan tn.dandi?
Kemungkinan tidak ada hubungan karena demensia oleh faktor usia dan
tidak ada hubungan dari penyakit tuti.
13.Apa penyebab penyakit yang diderita tuti?
-Idiopatik
-Kerentanan genetik perubahan biologis dan stressor psiko sosial
-Tidak seimbang nya neurotransmitter
-Abnormal sirkuit saraf
14.Pemeriksaan apa saja untuk memastikan kondisi tuti?
-Pemeriksaan status mental dan psikiatri
Step 4
Tn.Dandi 65 th Tuti 28 th

Pasien masih dapat berbicara, namun menangis tiba-tiba tanpa penyebab yang jelas.
seringkali tidak menyambung. Pasien
Tmengeluhkan badannya tidak bertenaga,
seringkali mengulang-ulang
pertanyaan, salah meletakkan barang mengalami gangguan tidur dan sering
pribadi, sering lupa dengan janji, tidak mengurung diri di kamar. Keluhan sudah
tahu jalan pulang. Pasien mudah dirasakan sejak 3 minggu yang lalu. Tuti pernah
marah, menangis, dan menjadi dirawat di RSJ dengan episode manik 1 tahun
kekanak-kanakan. Tidak ada riwayat yang lalu
stroke,hipertensi dan dm

TD=120/80mmHg Pemeriksaan status


Fungsi Luhur=Tidak ada
defisit neurologis mental saat ini, mood
MMSE=16 hipotim, afek terbatas,
MoCA-ina=19 tidak ada halusinasi.

Bipolar
Demensia

Diag Tatalaks Kom


Defini Klasi Etiol mani pato ana dan Progno
festa nosis plika
si fikasi ogi fisiol
dan pencega sis
si ogi si
han
Step 5 Define Learning Objective
1.Demensia 2.Bipolar
a.Definisi a.Definisi
b.Klasifikasi b.Klasifikasi
c.Etiologi c.Etiologi
d.Manifestasi klinis d.Manifestasi klinis
e.Patofisiologi e.Patofisiologi
f.Diagnosis dan dd f.Diagnosis dan dd
g.Tatalaksana dan pencegahan g.Tatalaksana dan pencegahan
h.Komplikasi h.Komplikasi
i.Prognosis i.Prognosis

Anda mungkin juga menyukai