Fakultas kedokteran
Universitas baiturrahmah
Kelompok 4
Anggota :
1. Silvi febriani (1810070100141)
2. Yolanda frima (1810070100142)
3. Sabilla aisyah putri (1810070100143)
4. Yhofa nindra (1810070100144)
5. Dhimas fajar dinata (1810070100145)
6. Andhika satria utama (1810070100146)
7. Billy mesty handoyo (1810070100147)
8. Priscillia setiawan (1810070100148)
9. Vindi domita (1810070100149)
10. Jita okcu desil (1810070100150)
Uji kelarutan lemak
• Landasan teori
lipid adalah sekelompok molekul
yang beragam, yang dimana tidak dapat
larut dalam air. Lipid hanya akan larut pada
zat pelarut non polar seperti eter dan
kloroform. Ciri khas lipid yang utama
adalah kandungan hidrokarbonnya yang
diturunkan dari polimerisasi asetat yang
diikuti dengan reduksi rantai segera
setelah rantai itu terbentuk.
Contoh polimerisasi yang dihasilkan :
1. Rantai hidrokarbon linear yang panjang
2. Produknya adalah asam lemak CH3(CH2)n
COOH yang selanjutnya dapat berubah
menjadi amina dan alkohol
3. Hidrokarbon rantai bercabang melalui zat
antara yang mengandung 5 atom karbon
yaitu isopentena
4. Struktur linear atau siklik yang hanya
tereduksi sebagian senyawa ini disebut
sebagai asetogenin (poliketida)
lipid dapat digolongkan menjadi 2
yaitu lipid sederhana dan lipid
kompleks. Lipid sederhana adalah ester
asam lemak , sedangkan lipid
gabungan adalah ester asam lemak
yang mempunyai gugus tambahan
Alat dan bahan
Alat :
1. Tabung reaksi
2. Pipet tetes
Bahan:
• 1. eter 2. kloroform
3. Alkohol 4. aquades
• 5. bubuk KHSO4 6. gliserol
7. Minyak kelapa
Cara kerja
• sediakan tabung reaksi sebanyak 4 buah
• Masukan lemak atau minyak dalam jumlah yang sama
dalam masing masing tabung (+- 2-3 tetes dan lemak
secukupnya)
• Tambahkan pelarut pada setiap masing masing tabung
dalam jumlah yang sama
• Kocok tabung hingga tercampur lalu diamkan 5 menit
• Masing masing tabung tersebut diteteskan pada kertas
saring dalam jumlah yang sama (+- 3 tetesan )
• Biarkan hingga kering
• Bandingkan intensitas bercak noda yang terdapat pada
kertas saring
• Buatlah laporan sesuai dengan hasil pengamatan
Hasil:
• Alat :
1. Tabung reaksi 2. pemanas
Pipet tetes
Bahan :
1. Gliserol 2. minyak kelapa
3. KHSO4 (bubuk)
Cara kerja :
1. Sediakan tabung reaksi, masukkan
KHSO4 setinggi 1cm pada tabung reaksi
2. Masukkan 2ml gliserol pada tabung
reaksi yang disediakan
3. Panaskan diatas api yang besar
4. Perhatikan bau akrolein yang terbentuk
5. Lakukan uji ini kembali dengan
menggunakan minyak kelapa
6. Bandingkan bau akrolein yang terbentuk
dari hasil pembakaran yang dilakukan
Hasil :
pada awal gliserol berwarna bening setelah
dipanaskan gliserol berubah warna menjadi keruh dan
memiliki bau akrolein . Selanjutnya , pada keadaan awal
minyak kelapa berwarna kuning setelah dipanaskan
berubah warna menjadi coklat dan menghasikan bau
akrolein.
dari hasil pengamatan dapat dilihat bahwa lipid
adalah senyawa yang tidak larut dalam air. Uji akrolein
ini menunjukkan bahwa gliserol dan minyak tergantung
pada dehidrasi dan oksidasi sehingga terbentuk senyawa
akrolein dengan bantuan KHSO4. bau khas yang timbul
disebabkan oleh terbentuknya akril aldehida.
Prinsip
penggunaan KHSO4 bertujuan
untuk mempercepat reaksi .
dengan terdehidrasinya lemak
dapat menjadi akrolein