tinja. Banyak hal yang menyebabkan diare seperti gangguan lambung dan rotavirus.
Hilangnya cairan melalui diare dapat menyebabkan dehidrasi dan ketidakseimbangan
elektrolit di dalam tubuh.
Di dalam skenario, dokter menyarankan pasiennya yang terkena diare untuk melakukan
pemeriksaan analisa gas darah. Analisis gas darah, atau yang biasa disebut analisis gas darah
arteri, adalah sebuah tes yang mengukur jumlah oksigen dan karbon dioksida dalam darah,
serta keasaman (pH) darah.
Analisa gas darah arteri mengevaluasi seberapa efektif paru-paru membawa oksigen ke dalam
darah darah dan seberapa efisien paru-paru menghilangkan karbon dioksida dari dalam darah.
Tes juga menunjukkan seberapa baik paru-paru dan ginjal yang berinteraksi untuk
mempertahankan pH darah normal (asam-basa keseimbangan). Analisa gas darah biasanya
dilakukan untuk mengetahui penyakit pernapasan dan kondisi lain yang dapat mempengaruhi
paru-paru, dan mengelola pasien yang menerima terapi oksigen (terapi pernafasan). Selain
itu, komponen asam-basa dari Analisa gas darah menunjukan informasi tentang fungsi ginjal.
Dari hasil pemeriksaan didapatkan hasil bahwa pH darah dan kadar bikarbonat pasien
tersebut dibawah standar yang menyebabkan gangguan keseimbangan asam basa berupa
asidosis metabolik. Asidosis adalah suatu keadaan pada saat darah terlalu banyak
mengandung asam.
Walaupun mengalami asidosis metabolik, tetapi anion gap pasien tetap normal. Anion gap
adalah selisih antara elektrolit, ion positif (kation), natrium dan kalsium, serta ion negatif
(anion), klorida dan bikarbonat (CO2 serum) untuk memastikan sudah tercapainya ketidak
seimbangan asam basa.
Keseimbangan Asam Basa
DEFINISI
Derajat keasaman merupakan suatu sifat kimia yang penting dari darah dan cairan tubuh lainnya.
Satuan derajat keasaman adalah pH:
# pH 7,0 adalah netral
# pH diatas 7,0 adalah basa (alkali)
# pH dibawah 7,0 adalah asam.
Suatu asam kuat memiliki pH yang sangat rendah (hampir 1,0); sedangkan suatu basa kuat memiliki
pH yang sangat tinggi (diatas 14,0).
Darah memiliki pH antara 7,35-7,45.
Keseimbangan asam-basa darah dikendalikan secara seksama, karena perubahan pH yang sangat
Adanya kelainan pada satu atau lebih mekanisme pengendalian pH tersebut, bisa menyebabkan
salah satu dari 2 kelainan utama dalam keseimbangan asam basa, yaitu asidosis atau alkalosis.
Asidosis adalah suatu keadaan dimana darah terlalu banyak mengandung asam (atau terlalu sedikit
mengandung basa) dan sering menyebabkan menurunnya pH darah.
Alkalosis adalah suatu keadaan dimana darah terlalu banyak mengandung basa (atau terlalu sedikit
mengandung asam) dan kadang menyebabkan meningkatnya pH darah.
Asidosis dan alkalosis bukan merupakan suatu penyakit tetapi lebih merupakan suatu akibat dari
sejumlah penyakit.
Terjadinya asidosis dan alkalosis merupakan petunjuk penting dari adanya masalah metabolisme
yang serius.
Asidosis dan alkalosis dikelompokkan menjadi metabolik atau respiratorik, tergantung kepada
penyebab utamanya.
Asidosis metabolik dan alkalosis metabolik disebabkan oleh ketidakseimbangan dalam pembentukan
dan pembuangan asam atau basa oleh ginjal.
Asidosis respiratorik atau alkalosis respiratorik terutama disebabkan oleh penyakit paru-paru atau
kelainan pernafasan.