Anda di halaman 1dari 13

Gangguan Keseimabngan Asam Basa

Kelompok 4
• SULIS NARIAYATI
• DEWI SAPITRI
• STEVANY BRENDA TUPAMAHU
• NI KOMANG OKA WIDIANI
• MEYDI LENOR HAURISSA
• EVA OKTAFIANI
• MILENIA EWANG AFISTHREE
• MARIA ERLIANA MADALENA SARMENTO
Keseimbangan Asam Basa
Derajat keasaman (pH) darah manusia normalnya
berkisar antara 7.35 hingga 7.45. Jika pH darah < 7,35
maka pH bersifat asam (asidosis), dan jika pH darah >
7,45 maka pH bersifat (alkalosis).
Keseimbangan asam basa adalah suatu keadaan
dimana konsentrasi ion hidrogen yang diproduksi setara
dengan konsentrasi ion hidrogen yang dikeluarkan oleh
sel. Atau derajat pH asam basa dalam keadaan normal
. Tubuh manusia mampu mempertahan keseimbangan
asam dan basa agar proses metabolisme dan fungsi
organ dapat berjalan secara optimal.
Tubuh mempertahnkan dan mengendalikan keseimbangan asam-basa
darah dengan cara :

 Sistem Buffer, penyangga asam basa kimiawi dalam cairan tubuh, yang
dengan segera bergabung dengan asam atau basa sehingga pH darah
tetap normal
 Sistem Paru-Paru, Pusat pernapasan yang mengatur pembuangan
CO2 dari dalam darah kemudian mempertahankan kadarnya sampai
ginjal untuk menghilangkan ketidakseimbangan tersebut.
 Sistem Ginjal, mengatur keseimbangan asam basa dengan sekresi dan
reabsorpsi ion hidrogen dan ion bikarbonat sehingga menyesuaikan
kembali konsentrasi ion hidrogen dalam darah menuju normal
Gangguan Keseimbangan Asam Basa
 Asidosis Respiratorik
Asidosis Respiratorik adalah keasaman darah yang berlebihan karena penumpukan
CO2 dalam darah sebagai akibat dari fungsi paru-paru yang buruk atau pernafasan
yang lambat.

Penyebab :
Asidosis respiratorik disebabkan oleh penyakit paru-paru atau kondisi lain yang
memengaruhi fungsi paru-paru dalam membuang karbondioksida (CO2). Sejumlah
kondisi yang dapat memicu asidosis respiratorik kronis, antara lain:
- Asma
- Pneumonia
- Emfisema
- Gangguan pada sistem saraf dan otot, misalnya multiple sclerosis dan distrofi otot.
- Kondisi lain yang membuat sesorang terganggu dalam bernapas, misalnya obesitas
atau scoliosis , Gangguan pada sistem saraf dan otot, dan Terdapat sumbatan pada
saluran pernapasan
Tanda dan Gejala :
- Sakit kepala
- Rasa mengantuk
- Lemas,
- sesak napas,
- Stupor (penurunan kesadaran )
- koma.
Stupor dan koma dapat terjadi dalam beberapa saat jika pernafasan
terhenti atau jika pernafasan sangat terganggu
 Alkalosis Respiratorik
adalah suatu keadaan dimana darah menjadi basa karena pernafasan yang
cepat dan dalam, sehingga menyebabkan kadar karbondioksida dalam
darah menjadi rendah.

Penyebab :
Alkalosis respiratorik umumnya disebabkan oleh hiperventilasi, yaitu suatu
kondisi ketika seseorang bernapas terlalu cepat atau terlalu dalam. Kondisi lain
yang dapat memicu alkalosis respiratorik adalah :
- Demam tinggi
- Berada di dataran tinggi
- Penyakit paru
- Penyakit liver
- Kekurangan oksigen
Tanda dan Gejala :
Gejala umum alkalosis respiratorik adalah bernapas terlalu cepat atau terlalu
dalam. Gejala lain yang dapat terjadi akibat rendahnya kadar karbondioksida
dalam darah, antara lain:
- Pusing
- Kembung
- Mulut kering
- Kram otot di tangan dan kaki
- Kesemutan
- Nyeri dada
- Sesak napas
- Gangguan irama jantung
- Penurunan Kesadaran
 Asidosis Metabolik
Asidosis Metabolik adalah keasaman darah yang berlebihan, yang
ditandai dengan rendahnya kadar bikarbonat dalam darah. Bila
peningkatan keasaman melampaui sistem penyangga pH, darah akan
benar-benar menjadi asam.

Penyebab :
- Jumlah asam dalam tubuh dapat meningkat jika mengkonsumsi suatu
asam atau suatu bahan yang diubah menjadi asam.
- Tubuh dapat menghasilkan asam yang lebih banyak melalui
metabolisme.
- Ginjal hanya mampu mengelurkan sedikit asam pada urin.
- Kehilangan basa (misalnya bikarbonat) karena diare, leostomi atau
kolostomi.
- tubuh kekurangan insulin, sehingga lemak yang dipecah bukan
karbohidrat. Pemecahan lemak ini mengakibatkan keton darah yang
bersifat asam meningkat pada pasien diabetes
Tanda dan Gejala :
- Pusing
-Sakit kepala
- Nafsu makan menurun
- Mudah mengantuk
- Mudah lelah
- Napas cepat dan dalam
- Detak jantung meningkat
- Bila asidosis semakin memburuk, tekanan darah dapat turun, menyebabkan syok, koma dan
kematian.

Pengobatan :
Pengobatan asidosis metabolik tergantung pada penyebab yang mendasarinya,
di antaranya:
- Infus natrium bikarbonat pada kondisi kekurangan bikarbonat.
- Suntik insulin pada penderita diabetes.
- Pemberian pengganti cairan tubuh melalui suntik.
- Detoksifikasi pada asidosis yang mengalami keracunan obat atau alkohol.
 Alkalosis Metabolik
Alkalosis Metabolik adalah suatu keadaan dimana darah dalam
keadaan basa karena tingginya kadar bikarbonat.

Penyebab :
Alkalosis metabolik terjadi bila tubuh seseorang kekurangan asam
atau kelebihan basa. Beberapa hal yang dapat memicu kondisi
tersebut adalah :
- Muntah berkepanjangan, sehingga menyebabkan tubuh
kekurangan elektrolit.
- Penggunaan obat diuretik yang berlebihan.
- Penyakit kelenjar adrenal.
- Penggunaan obat pencahar dan obat maag (antasida).
- Hipokalemia atau rendahnya kadar kalium dalam darah
Tanda dan Gejala :
- mudah lelah
- nyeri otot
- sering buang air kecil (poliuria)
- gangguan irama jantung (aritmia).
- kulit atau kuku membiru
- sesak napas
- kram dan kejang otot
- serta mudah marah.
Diagnosis Keseimbangan Asam Basa
 Analisa gas darah
Pemeriksaan dilakukan dengan mengambil sampel darah untuk mengukur sejumlah unsur yang memengaruhi
keseimbangan asam basa, meliputi:
- pH darah
- Bikarbonat
- Saturasi oksigen
- Tekanan parsial oksigen dan karbondioksida

 Tes darah metabolic


Tes darah untuk melihat kelainan metabolik dan mengukur sejumlah unsur kimia dalam darah seperti : gula darah,
protein, kalsium, dan elektrolit.
 Pemeriksaan paru-paru
Pemeriksaan dapat dilakukan dengan Rontgen dada, Spirometri untuk mengukur jumlah udara yang dihirup dan
dikeluarkan dan Plethysmography bertujuan mengukur volume udara di dalam paru-paru.
 Pemeriksaan Urin
tes urine (urinalisis). Untuk mengetahui perubahan kadar asam basa pada pasien.

Anda mungkin juga menyukai