Anda di halaman 1dari 31

BIOKIMIA KESEIMBANGAN ASAM BASA

dr. Mustika Ratnaningsih P, MM


FK. UMP
KONSEP
[H+] = PCO2
[HCO3-]

Konsentrasi H+ dalam darah bervariasi sesuai dengan


perubahan konsentrasi PCO2 dan Bikarbonat.

H+ dalam darah adalah 40 nmol / L dan dikontrol oleh pola


normal pernafasan dan fungsi ginjal.
KONSEP
Penilaian status asam basa dilakukan dengan mengukur
[H+], [HCO3-] dan PCO2, yang merupakan komponen
komponen sistem dapar bikarbonat dalam plasma

Menambah [H+], mengeluarkan bikarbonat [HCO3-]


atau meningkatkan PCO2, akan menimbulkan efek yang
sama , yaitu sutu kenaikan [H+] keasaman bertambah

Mengeluarkan [H+], menambah bikarbonat atau


menurunkan PCO2 akan menyebabkan [H+] berkurang.
keasaman berkurang
KONSEP
Gangguan asam basa primer disebut asidosis dan
alkalosis

Asidosis metabolik : Gangguan utama berupa menurunnya


konsentrasi bikarbonat [HCO3-]

Alkalosis metabolik : Gangguan utama berupa naiknya


konsentrasi bikarbonat [HCO3-]
KONSEP
Asidosis respiratorik: Gangguan utama berupa
meningkatnya PCO2

Alkalosis respiratorik : Gangguan utama berupa


menurunnya PCO2

Tubuh memiliki mekanisme fisiologis yang berupaya


mengembalikan ke konsentrasi normal. Proses itu disebut
kompensasi [H+].
KONSEP
Kompensasi :

Bila fungsi paru terganggu, tubuh berusaha meningkatkan


ekskresi H+ melalui rute ginjal. Ini dikenal sebagai
kompensasi ginjal. Kompensasi ginjal berjalan perlahan

Bila ada gangguan metabolik, paru kemungkinan akan


akan melakukan suatu kompensasi. Ini disebut
kompensasi pernafasan. Kompensasi pernafasan
berjalan cepat
KONSEP
Jenis gangguan tersebut dapat ditentukan dari ANALISA
GAS DARAH
Hasil Analisa Gas Darah

[H+] meningkat [H+] menurun

Asidosis Alkalosis

[HCO3-] menurun [HCO3-] meningkat

Asidosis Alkalosis
metabolik metabolik
ASIDOSIS METABOLIK
Defenisi :
Asidosis Metabolik adalah keasaman darah yang berlebihan,
yang ditandai dengan rendahnya kadar bikarbonat dalam darah.

Seiring dengan menurunnya pH darah, pernafasan menjadi


lebih dalam dan lebih cepat sebagai usaha tubuh untuk
menurunkan kelebihan asam dalam darah dengan cara
menurunkan jumlah karbon dioksida.
ASIDOSIS METABOLIK
Pada akhirnya, ginjal juga berusaha mengkompensasi
keadaan tersebut dengan cara mengeluarkan lebih
banyak asam dalam air kemih.

Tetapi kedua mekanisme tersebut bisa terlampaui jika


tubuh terus menerus menghasilkan terlalu banyak asam,
sehingga terjadi asidosis berat dan berakhir dengan
keadaan koma.
KONSEP
Penyebab asidosis metabolik :
1. Penyakit ginjal . Ion hidrogen ditahan bersama dengan
anion anion seperti sulfat dan fosfat.
2. Ketoasidosis diabetikum. Berubahnya metabolisme
asam lemak sebagai akibat kekurangan insulin ,
menyebabkan pembentukan asam asetoasetat dan
asam hidroksi butirat endogen.
3. Asidosis laktat
4. Kasus overdosis atau keracunan tertentu. Disebabkan
karena pembentukan metabolit asam. Ex. Overdosis
salisilat menyebabkan meningkatnya laktat
Efek klinis Asidosis :
Respon kompensasi untuk asidosis metabolik adalah
hiperventilasi karena [H+] yang meningkat berperan
sebagai stimulan yang kuat terhadap pusat pernafasan.
Pola nafas yang cepat dan dalam dikenal sebagai
pernafasan kussmaul. Hiperventilasi merupakan respon
fisiologis yang sesuai terhadap asidosis dan terjadi dengan
cepat.

[H+] yang tinggi menyebabkan meningkatnya iritabilitas


neuromuskular. Selain itu, muncul bahaya aritmia yang
selanjutnya mengakibatkan henti jantung, penurunan
kesadaran dapat berlanjut ke koma dan kematian
ALKALOSIS METABOLIK
Defenisi :Alkalosis Metabolik adalah suatu keadaan
dimana darah dalam keadaan basa karena tingginya
kadar bikarbonat.
ALKALOSIS METABOLIK
Penyebab :
Alkalosis metabolik terjadi jika tubuh kehilangan terlalu banyak
asam.
Sebagai contoh adalah kehilangan sejumlah asam lambung selama
periode muntah yang berkepanjangan atau bila asam lambung
disedot dengan selang lambung (seperti yang kadang-kadang
dilakukan di rumah sakit, terutama setelah pembedahan perut).
Pada kasus yang jarang, alkalosis metabolik terjadi pada
seseorang yang mengkonsumsi terlalu banyak basa dari bahan-
bahan seperti soda bikarbonat.
Selain itu, alkalosis metabolik dapat terjadi bila kehilangan natrium
atau kalium dalam jumlah yang banyak mempengaruhi
kemampuan ginjal dalam mengendalikan keseimbangan asam
basa darah.
ALKALOSIS METABOLIK
Penyebab utama akalosis metabolik:
1. Penggunaan diuretik (tiazid, furosemid, asam etakrinat)
2. Kehilangan asam karena muntah atau pengosongan
lambung
3. Kelenjar adrenal yang terlalu aktif (sindroma Cushing
atau akibat penggunaan kortikosteroid).
Penyebab Alkalosis Metabolik
1. Hilangnya ion Hidrogen dalam cairan lambung ketika
muntah. Kondisi ini terutama terlihat ketika terjadi
stenosis pilorik yang mencegah terjadinya kehilangan
yang bersamaan sekresi yang mengandung sejumlah
ion bikarbonat.

2. Defisiensi Kalium. Pada kondisi deplesi kalium yang


parah, seringkali disebabkan oleh terapi diuretik, ion
ditahan di dalam sel sel untuk menggantikan ion ion
kalium yang hilang. Dalam tubulus ginjal, lebih banyak ion
hidrogen , dan bukan kalium menggantikan ion natrium
yang direabsorbsi. Jadi, meskipun pasien mengalami
alkalosis, pasien mengeluarkan urin yang asam
Efek Klinis Alkalosis
Hipoventilasi, dan akhirnya koma. Kram otot, tetanus, dan
parestesia kemungkinan disebabkan oleh menurunnya
konsentrasi kalsium bebas dalam plasma yang
merupakan akibat alkalosis
KONSEP

[H+] meningkat [H+] menurun

Asidosis Alkalosis

PCO2 meningkat PCO2 menurun

Asidosis Alkalosis
Respiratorik Respiratorik
ASIDOSIS RESPIRATORIK
Defenisi :
Asidosis Respiratorik adalah keasaman darah yang berlebihan
karena penumpukan karbondioksida dalam darah sebagai
akibat dari fungsi paru-paru yang buruk atau pernafasan yang
lambat.

Kecepatan dan kedalaman pernafasan mengendalikan jumlah


karbondioksida dalam darah.
Dalam keadaan normal, jika terkumpul karbondioksida, pH
darah akan turun dan darah menjadi asam.

Tingginya kadar karbondioksida dalam darah merangsang otak


yang mengatur pernafasan, sehingga pernafasan menjadi lebih
cepat dan lebih dalam.
ASIDOSIS RESPIRATORIK
Penyebab :
Asidosis respiratorik terjadi jika paru-paru tidak dapat mengeluarkan
karbondioksida secara adekuat.

Hal ini dapat terjadi pada penyakit-penyakit berat yang mempengaruhi paru-
paru, seperti:
- Emfisema
- Bronkitis kronis
- Pneumonia berat
- Edema pulmoner
- Asma.

Asidosis respiratorik dapat juga terjadi bila penyakit-penyakit dari saraf atau otot
dada menyebabkan gangguan terhadap mekanisme pernafasan.
Selain itu, seseorang dapat mengalami asidosis respiratorik akibat narkotika dan
obat tidur yang kuat, yang menekan pernafasan.
ASIDOSIS RESPIRATORIK
Pada asidosis respiratorik [ H+] selalu tinggi, tetapi
kemungkinan berada di dalam kisaran rujukan. PCO2,
selalu meningkat. Pada kondisi terkompensasi [HCO3-]
juga meningkat.

Asidosis respiratorik akut merupakan suatu keadaan


darurat medis dan perlu segera ditangani dengan
menghilangkan sumber masalah pernapasan.

Berlawanan dengan kompensasi pernapasan dalam


gangguan metabolik, kompensasi ginjal berlangsung jauh
lebih lambat
ASIDOSIS RESPIRATORIK
Pada asidosis respiratorik kronis H+ sering menetap pada
suatu keadaan mantap yang baru dalam kisaran rujukan,
dan pada kondisi ini kompensasi terjadi maksimal

Alkalosis respiratorik jarang terjadi dan dapat disebabkan


oleh over ventilasi mekanis dan bernafas berlebihan
karena histeris
ASIDOSIS RESPIRATORIK
Sebab asidosis respiratorik:
Sesak nafas
Bronkopneumonia
Eksaserbasi akut pada asma (COAD)
Sebab alkalosis respiratorik:
Bernafas berlebihan karena histeris
Overventilasi mekanis
Peningkatan tekanan intrakranial
ASIDOSIS RESPIRATORIK
KOMPENSASI:
Ginjal meningkatkan ekskresi ion hidrogen dan konsentrasi
bikarbonat dalam cairan ekstraseluler meningkat.
ALKALOSIS RESPIRATORIK
Definisi :
Alkalosis Respiratorik adalah suatu
keadaan dimana darah menjadi basa
karena pernafasan yang cepat dan
dalam, sehingga menyebabkan
kadar karbondioksida dalam darah
menjadi rendah.
ALKALOSIS RESPIRATORIK
Penyebab :
Pernafasan yang cepat dan dalam disebut hiperventilasi,
yang menyebabkan terlalu banyaknya jumlah
karbondioksida yang dikeluarkan dari aliran darah.
Penyebab lain dari alkalosis respiratorik adalah:
- rasa nyeri
- sirosis hati
- kadar oksigen darah yang rendah
- demam
- overdosis aspirin.
- Hiperventilasi karena kecemasan
ALKALOSIS RESPIRATORIK
SANGAT jarang terjadi. Dapat terjadi ketika pernafasan
terstimulasi atau tidak lagi memiliki kontrol umpan balik.
Kondisi ini biasanya akut dan TIDAK ADA KOMPENSASI
GINJAL. PENANGANAN dilakukan untuk menormalkan
keadaan.
ALKALOSIS RESPIRATORIK
Pengobatan :
Biasanya satu-satunya pengobatan yang dibutuhkan
adalah memperlambat pernafasan.
Jika penyebabnya adalah kecemasan, memperlambat
pernafasan bisa meredakan penyakit ini. Jika
penyebabnya adalah rasa nyeri, diberikan obat pereda
nyeri.
Menghembuskan nafas dalam kantung kertas (bukan kantung
plastik) bisa membantu meningkatkan kadar karbondioksida
setelah penderita menghirup kembali karbondioksida yang
dihembuskannya.
Pilihan lainnya adalah mengajarkan penderita untuk menahan
nafasnya selama mungkin, kemudian menarik nafas dangkal
dan menahan kembali nafasnya selama mungkin. Hal ini
dilakukan berulang dalam satu rangkaian sebanyak 6-10 kali.

Jika kadar karbondioksida meningkat, gejala hiperventilasi


akan membaik, sehingga mengurangi kecemasan penderita
dan menghentikan serangan alkalosis respiratorik.
GANGGUAN ASAM BASA DAN RESPON
KOMPENSASINYA

Gangguan primer Respon Kompensasi

PCO2 HCO3-
(asidosis respiratorik)

PCO2 HCO3-
(alkalosis respiratorik)

HCO3- PCO2
(Asidosis metabolik)

HCO3- PCO2
(Alaklosis Metabolik)
CONTOH SOAL
1. Nona Y masuk kerumah sakit dengan riwayat muntah
parah selama satu minggu. Secara klinis pasien ini
mengalami dehidrasi parah. Hasil pemeriksaan
Analisa Gas Darah menunjukkan H+ 26, PCO2 7,2 ,
HCO3- 43, . (Nilai Normal H+ 38 nmol / L ;PCO2 35-45
mmHg ; HCO3- 22-26 mEq/L, P. Termasuk jenis
apakah gangguan asam basa pada keadaan tersebut?
a. Asidosos respiratorik
b. Alkalosis respiratorik
c. Asidosis metabolic
d. Alkalosis metabolic
e. Asidosis campuran
CONTOH SOAL
2. 10 Nona Y masuk kerumah sakit dengan kondisi dada
hancur pada pemeriksaan analisa gas darah didapat
kanhasil H+ 63 nmol/L, PCO2 60 mmHg, HCO3- 26
mmol/L (Nilai Normal H+ 38 nmol/L ; PCO2 35-45
mmHg ; HCO3- 22-26 mEq/L, Termasuk jenis apakah
gangguan asam basa pada keadaan tersebut?
a. Asidosos respiratorik
b. Alkalosis respiratorik
c. Asidosis metabolic
d. Alkalosis metabolic
e. Asidosiscampuran
.

Anda mungkin juga menyukai