Penyebab edema yang terpenting adalah hilangnya protein yang lebih banyak dari yang dapat dibuat
oleh hati yang sehat (Sibuea, 2008). Penurunan konsentrasi plasma akibat kegagalan untuk
menghasilkan protein dalam jumlah yang cukup maupun karena kebocoran protein yang
menimbulkan penurunan tekanan osmotik koloid plasma. Apabila ibu hamil mengalami penurunan
konsentrasi protein akan mengakibatkan peningkatan kapiler diseluruh tubuh sehingga terjadi
edema ekstraseluler dan dapat mengakibatkan malnutrisi protein (Guyton & Hall 2006).
1. Proteinuria
Derajat proteinuria sangat bervariasi menunjukan adanya suatu penyebab fungsional
(vasospasme) dan bukannya organik. Pada preeklampsia awal, proteinuria mungkin hanya minimal
atau tidak ditemukan sama sekali. Pada kasus yang paling berat, proteinuria biasanya dapat
ditemukan dan mencapai 10 gr/lt. Proteinuria hampir selalu timbul kemudian dibandingkan dengan
hipertensi dan biasanya lebih belakangan daripada kenaikan berat badan yang berlebihan.
2. Nyeri kepala
Jarang ditemukan pada kasus ringan, tetapi akan semakin sering terjadi pada kasus-kasus
yang lebih berat. Nyeri kepala sering terasa pada daerah frontalis dan oksipitalis, dan tidak sembuh
dengan pemberian analgesik biasa. Pada wanita hamil yang mengalami serangan eklampsi, nyeri
kepala hebat hampir dipastikan mendahului serangan kejang pertama.
3. Nyeri epigastrium
Nyeri epigastrium atau nyeri kuadran kanan atas merupakan keluhan yang sering ditemukan
preeklampsi berat dan dapat menunjukan serangan kejang yang akan terjadi. Keluhan ini mungkin
disebabkan oleh regangan kapsula hepar akibat oedem atau perdarahan.
4. Gangguan penglihatan
Seperti pandangan yang sedikit kabur, skotoma hingga kebutaan sebagian atau total.
Disebabkan oleh vasospasme, iskemia dan perdarahan ptekie pada korteks oksipital.