Anda di halaman 1dari 15

MEKANISME ASIDOSIS

DAN ALKALOSIS
SASBEL BIOKIMIA
BBDM MODUL 2.2
KESEIMBANGAN ASAM
BASA
 Derajat Keasaman
 Mekanisme Pengendalian
– pengeluaran asam/basa oleh ginjal
melalui urin
– Sistem penyangga (buffer) dalam darah
(menjaga homeostasis) cont. Bikarbonat
– Pengeluaran karbondioksida
Jadi...
 Adanya kelainan pada satu atau lebih
mekanisme pengendalian ph tersebut, bisa
menyebabkan salah satu dari 2 kelainan utama
dalam keseimbangan asam basa,
yaitu asidosis atau alkalosis.
ASIDOSIS? ALKALOSIS?
 Asidosis : suatu keadaan pada saat darah
terlalu banyak mengandung asam (atau terlalu
sedikit mengandung basa) dan sering
menyebabkan menurunnya pH darah.

 Alkalosis : suatu keadaan pada saat darah


terlalu banyak mengandung basa (atau terlalu
sedikit mengandung asam) dan kadang
menyebabkan meningkatnya pH darah.
 Asidosis dan alkalosis bukan merupakan suatu penyakit
tetapi lebih merupakan suatu akibat dari sejumlah
penyakit.

 Terjadinya asidosis dan alkalosis merupakan petunjuk


penting dari adanya masalah metabolisme yang serius.

 Asidosis dan alkalosis dikelompokkan menjadi :


 Metabolik --- pada ginjal
 Respiratorik --- sistem pernafasan
ASIDOSIS DAN ALKALOSIS
RESPIRATORIK
ASIDOSIS RESPIRATORIK
 Defenisi :
Asidosis Respiratorik adalah keasaman darah yang berlebihan
karena penumpukan CO2 dalam darah sebagai akibat dari
fungsi paru-paru yang buruk atau pernafasan yang lambat.

 Dimana kecepatan dan kedalaman pernafasan mengendalikan


jumlah karbondioksida dalam darah.

 Karbondioksida darah tinggi menyebabkan pernafasan lebih


cepat dan dalam
 PaCO2 dipertahankan dalam kisaran 39-41 mm Hg
dalam keadaan normal

 Ditandai dengan peningkatan primer dari PaCO2


(hiperkapnea), sehingga terjadi penurunan PH

 Hipoksemia (PaO2 rendah) selalu menyertai asidosis


respiratorik . Jika pasien bernafas dalam udara
ruangan.
 Penyebab :
Penyebab dasar adalah hypoventilation / penurunan respirasi

 Hal ini dapat terjadi pada penyakit-penyakit berat yang


mempengaruhi paru-paru, seperti:
 Emfisema
 Bronkitis kronis
 Pneumonia berat
 Edema pulmoner
 Asma.
 Manifestasi klinis :

• Saat hipoventilasi CO2 tertahan dan berikatan H2O


menyebabkan meningkatnya HCO3.
• H2CO3 akan berdisosiasi enjadi H+ dan HOO– sehingga
didapatkan PaCO2 meningkat dan PH turun.
• PH rendah disertai meningkat 2.3 DPG intra seluler sel darah
sehingga mempermudah pelepasan O2 ke jaringan -- saturasi
turun.
• PCO2 meningkat, CO2 jaringan dan otak juga meningkat.
CO2 + H2O  H2CO3.
• Meningkatnya PaCO2 dan H+ menstimulasi pusat pernafasan
di medulla Oblongata sehingga timbul hiperventilasi. Akan
tampak respirasi cepat dan PaCO2 turun.
• Pusing, bingung, letargi, muntah sebagai akibat dari
penurunan CO2 dan H+ akan mengakibatkan pembuluh
darah cerebral.
• Aliran darah cerebral meningkat sehingga terjadi
oedema otak dan mendepresi Susunan Saraf Pusat
ALKALOSIS RESPIRATORIK
 Defenisi :
Alkalosis Respiratorik adalah suatu keadaan
dimana darah menjadi basa karena pernafasan
yang cepat dan dalam, sehingga menyebabkan
kadar karbondioksida dalam darah menjadi
rendah.
(mengalami hiperventilation)
 Penyebab :

Pernafasan yang cepat dan dalam disebut hiperventilasi, yang


menyebabkan terlalu banyaknya jumlah karbondioksida yang
dikeluarkan dari aliran darah.

Penyebab hiperventilasi yang paling sering ditemukan pada saat


kecemasan.

Penyebab lain dari alkalosis respiratorik adalah:


- rasa nyeri
- sirosis hati
- kadar oksigen darah yang rendah
- demam
- overdosis aspirin.
 Manifestasi Klinis :

• Penurunan PaCO2 berakibat Penurunan H2CO3, penurunan


H+ dan HCO3 -, serta meningkatkan PH darah
• Meningkatnya K+ dalam serum, H+ intrasel keluar dan
diganti K yang ada dalam ekstrasel. H+ bergabung dengan
HCO3- menjadi H2CO3 yang berakibat PH semakin
rendah.
• Hipokapnia akan merangsang frekuensi denyut jantung naik
tanpa naiknya tekanan darah, perubahan EKG dan kelelahan
• Pada saat yang bersamaan, terjadi vasokonstriksi cerebral
dan tururnnya perfusi darah ke otak dengan gejala:
Kecemasan, dispnea, keringat dingin, pernafasan cheyne
stokes, pusing dan kesemutan.
• Jika hipokapnia lebih dari 6 jam, ginjal akan
meningkatkan sekresi HCO3 dan menurunkan ekskresi
H+
• Keadaan PaCO2 yang turun terus menerus
menyebabkan vasokonstriksi --- meningkatkan hipoxia
serebral dan perifer.
• Alkalosis berat, Hambatan ionisasi Ca meningkatkan
eksitasi syaraf dan konstraksi otot dengan gejala:
Kejang, hiperefleksi, koma.

Anda mungkin juga menyukai