OKSIGENASI
KELOMPOK :
ANGGOTA :
1. Bagus Suandono
2. Novita Sari
3. Tirza Irwanda
4. Vina Putri Yonata
5. Vyana Rysha
6. Wiwiji Sinta
1.Pengertian Oksigenasi
Oksigen adalah satu komponen gas dan unsur vital dalam proses metabolisme untuk
mempertahankan kelangsungan hidupseluruh sel sel tubuh.
2.Tujuan Oksigenasi
1. Meningkatkan ekspansi dada
2. Memperbaiki status oksigenasi klien dan memenuhi kekurangan oksigen
3. Membantu kelancaran metabolisme
4. Menurunkan kerja jantung
5. Menurunkan kerja paru-paru pada klien dengan dyspnea
6. Meningkatkan rasa nyaman dan efisiensi frekuensi nafas pada penyakit paru
b.Proses difusi
Ketebalan membran alveoli dan kapiler
Permukaan membran
Koofisien difusi gas
Tekanan keluar gas
2. HIPOKAPNIA
Hipokapnia adalah CO2 darah arteri lebih rendah dari normal. Hipokapnia juga
merupakan penurunan jumlah karbon dioksida dalam darah yang disebabkan oleh
hiperventilasi. Seperti halnya ventilasi, yang dianggap memadai bila suplai O2 seimbang
dengan pembentukan CO2. CO2 mudah sekali mengalami difusi sehingga tekanan CO2
dalam udara alveolus sama dengan tekanan CO2 dalam darah arteri; sehingga PaCO2
merupakan gambaran ventilasi alveolus yang langsung dan segera yang berhubungan dengan
kecepatan metabolisme. Dengan demikian PaCO2 digunakan untuk menilai kecukupan
ventilasi alveolar karena pembuangan CO2 dari paru seimbang dengan sehingga PaCO2
langsung berkaitan dengan produksi CO2 ( CO2) dan sebaliknya berkaitan dengan ventilasi
alveolar: PaCO2 α CO2/ . Ventilasi yang memadai akan mempertahankan kadar PaCO2
sebesar 40 mmHg. Hipokapnia terjadi apabila PaCO2 kurang dari 35 mmHg. Penyebab
langsung retensi CO2 adalah hipoventilasi alveolar (ventilasi kurang memadai, untuk
mengimbangi pembentukan CO2). Kehilangan CO2 dari paru yang berlebihan (hipokapnia)
akan terjadi apabila terjadi hiperventilasi (ventilasi dalam keadaan kebutuhan metabolisme
meningkat untuk membuang CO2).
Tanda dan Gejala Hipokapnia :
Sering mendesah
Menguap
Pusing
Palpitasi
Tangan dan kaki kesemutan
Baal
Kedutan otot
Kejang
3. HIPERKAPNIA
Hiperkapnia adalah Kelebihan CO2 dalam darah arteri. Beberapa mekanisme yang
menyebabkan hipekapnia adalah :
a. Drive respiratory yang insufisien
b. Defek ventilatori pump
c. Beban kerja yang sedemikian besar sehingga terjadi kecapaian pada otot pernapasan
dan penyakit intrisik paru dengan ketidakseimbangan V/Q yang berat.
Keadaaan hiperkapnia hampir selalu merupakan indikasi adanya insufisiensi atau gagal
napas. PaCO2 = k X VCO2/VA. Meningkatnya VCO2 dapat disebabka oleh febris, kejang,
agitasi atau factor lainnya. Keadaan ini biasanya terkompensasi dengan meningkatnya VA
secara cepat. Hiperkapnia terjadi hanya apabila VA terjadi peningkatan hanya sedikit.
4. HIPOVENTILASI
Hipoventilasi terjadi ketika ventilasi alveolar tidak adekuat memenuhi kebutuhan oksigen
tubuh atau mengeliminasi karbon dioksida secara adekuat. Apabila ventilasi alveolar
menurun, maka PaCO2 akan meningkat. Atelektasis akan menghasilkan hipoventilasi.
Atelektasis merupakan kolaps alveoli yang mencegah pertukaran oksigen dan karbon
dioksida dalam pernapasan. Karena alveoli kolaps, maka paru yang diventilasi lebih sedikit
dan menyebabkan hipoventilasi.
Pada klien yang menderita penyakit obstruksi paru, pemberian oksigen yang berlebihan
dapat mengakibatkan hipoventilasi. Klien ini beradaptasi terhadap kadar karbon dioksida
yang tinggi dan kemoreseptor yang peka pada karbondioksida pada hakikatnya tidak
berfungsi. Klien ini terstimulus untuk bernapas jika PaO2 menurun. Apabila jumlah oksigen
yang diberikan berlebihan, maka kebutuhan oksigen dipenuhi dan stimulus untuk bernapas
negative. Konsentrasi oksigen yang tinggi (misalnya lebih besar dari 24% sampai 28%[1
sampai 3 liter]) mencegah penurunan PaO2 dan menghilangkan stimulus untuk bernapas,
sehingga terjadi hipoventilasi. Retensi CO2 yang berlebihan menyebabkan henti napas.
5. HIPERVENTILASI
Tujuan ventilasi adalah menghasilkan tegangan karbon dioksida di arteri yang normal
(PaCO2) dan mempertahankan tegangan oksigen di arteri yang normal (PaO2).
Hiperventilasi merupakan suatu kondisi ventilasi yang berlebih, yang dibutuhkan untuk
mengeliminasi karbon dioksida normal di vena, yang diproduksi melalui metabolisme seluler.
Hiperventilasi dapat disebabkan oleh ansietas, infeksi, obat-obatan, ketidakseimbangan asam-
basa, dan hipoksia yang dikaitkan dengan embolus paru atau syok. Ansietas akut dapat
mengarah kepada hiperventilasi dan menyebabkan kehilangan kesadaran akibat ekshalasi
karbon dioksida yang berlebihan. Demam menyebabkan hiperventilasi. Untuk setiap
peningkatan satu derajat Fahrenheit, terdapat peningkatan kecepatan metabolism sebesar 7%,
sehingga menyebabkan peningkatan produksi karbon dioksida. Respons klinis yang
dihasilkan ialah peningkatan frekuensi dan kedalaman pernapasan.
Hiperventilasi juga disebabkan kimiawi. Keracunan salisilat (aspirin) menyebabkan
kelebihan stimulasi pada pusat pernapasan karena tubuh berusaha mengompensasi kelebihan
karbon dioksida. Amfetamin juga meningkatkan ventilasi dengan meningkatkan produksi
karbon dioksida.
Hiperventilasi juga dapat terjadi ketika tubuh berusaha megompensasi asidosis metabolic
dengan memproduksi alkalosis respiratorik. Ventilasi meningkat untuk menurunkan jumlah
karbon dioksida yang tersedia untuk membentuk asam karbonat.
Pneumonia
Penyakit radang paru-paru yang disebabkan oleh diplococcus pneumonie.
Influenza
Suatu penyakit infeksi akut saluran pernafasan terutama di tandai oleh
demam,gigil,sakit otot, sakit kepala dan di sertai pilek,sakit tenggorokan dan batuk yang
tidak berdahak.
Asma
Merupakan penyumbatan saluran pernafasan yang di sebabkan alergi
rambut,bulu atau kotoran,debu atau tekanan psikologis.
Tonsillitis
Peradangan pada tonsil (amandel). Jika terjadi infeksi melalui mulut atau saluran
pernafasan,tonsil akan membengkak (radang)yang menyebabkan penyempitan saluran
pernafasan.
Asfiksi
Gangguan pernafasan pada waktu pengangkutan dan penggunaan oksigen yang
disebabkan oleh tenggelam (akibat alveolus terisi air).pneumonia(akibatnya alveolus
terisi cairan lendir dan cairan limfa),keracunan CO dan HCN,atau gangguan sistem
sitokrom (enzim pernafasan).
TBC (Tuberculosis)
Disebabkan oleh bakteri mycobacteriumtubercolosis.penyakit ini menyeang paru-
paru sehingga terbentuk bintil-bintil dalam alveolus.
1.Pingsan
Prosesnya berlangsung cepat. Mula-mula wajah korban pucat, tubuhnya terasa
lemas, lalu tiba-tiba saja ambruk tidak sadarkan diri. Pingsan terjadi karena otak kekurangan
pasokan oksigen. Penyebabnya cukup banyak. Bisa karena tubuh terlalu lelah.
Terlalu lama beristirahat dengan posisi tidur lalu mendadak berdiri untuk melakukan aktifitas
juga bisa mengundang pingsan. Karena pada saat itu tubuh masih lemah dan organ-organ
yang bekerja menjaga keseimbangan tubuh belum berfungsi sempurna. Faktor ketegangan
emosi dan mengenakan pakaian ketat yang menekan leher juga bisa mengakibatkan pingsan
karena aliran darah ke otak berkurang sementara darahlah yang bertugas mengantarkan
oksigen dan nutrisi keseluruh jaringan tubuh termasuk otak.
Untuk mengatasi pingsan, korban harus dibaringkan, ganjal kakinya dengan bantal atau
benda lain sehingga posisi kepala lebih rendah dari kaki. Cara ini membantu melancarkan
aliran oksigen ke otak.
2.Stroke
Secara terus menerus sel-sel otak memerlukan oksigen dan nutrisi untuk bisa bertahan
hidup dan mejalankan fungsinya dengan baik. Bila sekali waktu pasokan oksigen dan nutrisi
yang diangkut melalui darah menuju otak terhenti oleh suatu sebab, maka terjadilah stroke,
yaitu kondisi dimana sel-sel otak mengalami kerusakan.
Proses stroke berlangsung begitu cepat. Bila oksigen berhenti mengalir dalam waktu 3
atau 4 menit saja, kerusakan bias fatal. Semakin lama aliran oksigen terputus, tingkat
kerusakan yang ditimbulkan semakin farah, stroke yang dideritapun akan semakin berat dan
sulit dipulihkan.
Kasus stroke harus ditangani dengan cepat dan tepat. Sedapat mungkin penderita
stroke sudah ditangani tim medis ahli paling lambat 6 jam setelah kejadian. Masa 6 jam yang
disebut golden period ini sangat menentukan peluang keberhasilan pemulihan pasien kelak.
3.Anemia
Anemia disebut penyakit kurang darah. Anemia terbagi pada beberapa jenis. Pada
banyak kasus, anemia tejadi karena bukan disebabkan volume darah yang kurang tetapi
karena kandungan oksigen didalam darah sedikit.
Tentunya, tenaga yang dihasilkan pun tidak sebanyak yang dibutuhkan tubuh. Karena
itulah, penderita anemia mudah lelah, letih da lesu.
4.Isyarat Hypoxia
Keluhan yang ditimbulkan hypoxia pada setiap orang tidak sama. Tapi ada isyarat
yang bisa dibaca sebagai pertanda gejala tubuh mulai kekurangan O2 :
Sulit konsentrasi
Mudah lelah, letih dan tidak bersemangat
Daya tahan tubuh rendah
Sering terserang nyeri dan pegal linu
Rambut rontok
Kegemukan
Merasa kembung setelah makan
Infeksi jamur
Sinusitis
Diare atau sembelit
Tekanan darah tidak stabil
7.Gangguan oksigenasi
A.Hipoksia
Merupakan kondisi tidak tercukupinya pemenuhan kebutuhan oksigen dalam tubuh
akibat defisienfi oksigen atau peningkatan penggunaan sel,dapat memunculkan tanda
kulit kebiruan (sianosis).
9.Penatalaksaan
Prinsip penatalaksanaan medis menghilangkan edema bronkus
hipersekresi,bronkopasme dan imbalans perfusi jaringan paru-paru,tindakan prefentif juga
penting pada pengobatan.