1102013227
LI 1 Memahami dan Menjelaskan tentang Hipoksia
Gejala Tanda
Berdasarkan apa yang digunakan saat inspirasi, gejala hipoksia terdiri dari 2:
1) Gejala hipoksia saat bernafas dengan udara biasaTerdapat berbagai mekanisme
kompensasi untuk meningkatkan toleransi padaketinggian (aklimatisasi) yang bekerja
untuk jangka waktu tertentu. Namun padasubjek yang tidak teraklimatisasi gejala
mental seperti iritabilitas, muncul padaketinggian ± 3700m. Pada ketinggian 5500m
gejala hipoksia menjadi berat, danpada ketinggian 6100m umumnya kesadaran
mulai menghilang.
2) Gejala hipoksia saat bernafas dengan oksigen.Jika kita bernafas 100% O2, faktor
pembatas pada toleransi terhadap ketinggianadalah tekanan atmosfer total. Diatas
ketinggian 10.400m peningkatan ventilasiakibat rendahnya PO2 alveolus akan sedikit
menurunkan PCO2 alveolus, tetapipada ketinggian 13.700m dengan barometer
lingkungan sebesar 100mmHg, PO2 alveolus maksimum yang dapat di pertahankan
saat bernafas dengan 100% O2 adalah 40mmHg. Pada ketinggian 14.000m kesadaran
akan hilang meski diberi100% O2.
Berdasarkan kosensus Lake Louis, hipoksia pada ketinggian atau AcuteMountain Sickness
(AMS) adalah sebuah spektrum penyakit dimana ada beberapatahap dan berbeda
keparahannya.
1) Acute Mountain Sickness (AMS)Muncul ketika baru mencapai ketinggian yang baru.
Gejala berupa sakit kepalaatau salah satu dari mual dan muntah, hilangnya nafsu
makan, lemas, pusing, sulittidur.
2) High Altitude Cerebral Edema (HACE)Dianggap sebagai versi AMS yang lebih parah. Hal-
hal yang dapat terjadi yaituperubahan status kesadaran atau ataksia(ketidakseimbangan
koordinasi gerak)pada seseorang yang diduga AMS.
3) High Altitude Pulmonary Edema (HAPE)Dengan gejala sulit bernafas ketika istirahar,
batuk-batuk, dada terasa tidak enak (rasa tertekan), lemah/kemampuan tubuh
menurun.
b. Kanula nasal
Merupakan suatu alat sederhana yang dapat memberikan O2 kontinu dengan aliran 1 – 6
L/mnt dengan konsentrasi O2 sama dengan kateter nasal.
Keuntungan : Pemberian O2 stabil dengan volume tidal dan laju pernafasan teratur, mudah
memasukkan kanul disbanding kateter, klien bebas makan, bergerak, berbicara, lebih
mudah ditolerir klien dan nyaman.
Kerugian : Tidak dapat memberikan konsentrasi O2 lebih dari 44%, suplai O2 berkurang
bila klien bernafas lewat mulut, mudah lepas karena kedalam kanul hanya 1 cm, mengiritasi
selaput lendir.
Obat ini menghambat karbonat anhidrase menyebabkan peningkatan ekresi Hco3- di urin
merangsang pernapasan, meningkatkan PCO2 dan mengurangi pembentukan cairan
serebrospinal.
Respirasi sel merupakan jalur metabolisme yang menghasilkan energi (ATP atau
NADPH) dari molekul-molekul bahan bakar seperti karbohidrat, lemak, protein.
Reakasi umum : C6H12O6 + 6O2 + 6H2O 6CO2 + 12H2O + ATP
Respirasi sel dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Respirasi Aerob
Pernapasan yang memasukkan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida yang terjadi di dalam
mitokondria ( sel eukariot ). Respirasi aerob meliputi : oksidasi asam piruvat, siklus kreb dan
transport elektron.
b. Respirasi Anaerob
Pernapasan tanpa oksigen, elektronegatif untuk menarik elektron pada rantai transport elektron,
fosforlisasi oksidatif akan terhenti. Akan tetapi, fermentasi memberikan suatu mekanisme
sehingga sebagian sel dapat mengoksidasi makanan dan menghasilkan ATP tanpa bantuan
oksigen. Secara prosedur, fermentasi adalah suatu perluasan glikolisis yang dapat menghasilkan
ATP hanya dengan fosforilasasi tingkat substrat sepanjang terdapat pasokan NAD + yang cukup
untuk menerima elektron selama langkah oksidasi dalam glikolisis. Fermentasi tidak dapat
mendaur ulang NAD+ dari NADH karena tidak mempunyai pengoksidasi. Yang terjadi adalah
NADH melakukan transfer elektron ke piruvat atau turunan piruvat. Pada respirasi anaerob hanya
dihasilkan 2 ATP
LO 2.2 Peranan
Oksigen penting untuk makhluk hidup karena merupakan unsur penting dariDNA dan
hampir semua bahan biologis penting lainnya.
Dua per tiga tubuh manusia terdiri dari oksigen. Sel manusia membutuhkanoksigen
untuk mempertahankan kelangsungan metabolisme, karena oksigenmerupakan komponen
penting pada pembentukan Adenosin Trifosfat (ATP). ATPadalah sumber energi untuk
melakukan aktivitas seluler secara maksimal danmemelihara efektivitas segala fungsi tubuh.
Molekul hemoglobin terdiri dari globin, apoprotein, dan empat gugus heme, suatu
molekul organik dengan satu atom besi. Hemoglobin tersusun dari empat molekul protein
(globulin chain) yang terhubung satu sama lain. Hemoglobin normal orang dewasa (HbA)
terdiri dari 2 alpha-globulin chains dan 2 beta-globulin chains, sedangkan pada bayi yang
masih dalam kandungan atau yang sudah lahir terdiri dari beberapa rantai beta dan molekul
hemoglobinnya terbentuk dari 2 rantai alfa dan 2 rantai gama yang dinamakan sebagai HbF.
Pada manusia dewasa,hemoglobin berupa tetramer(mengandung 4 subunit protein), yang
terdiri dari masing-masing dua subunit alfa dan beta yang terikat secara nonkovalen.
Subunit-subunitnya mirip secara struktural dan berukuran hampir sama. Tiap subunit
memiliki berat molekul kurang lebih 16,000 Dalton, sehingga berat molekul total
tetramernya menjadi sekitar 64,000 Dalton
Pusat molekul terdapat cincin heterosiklik yang dikenal dengan Porfirin yang
menahan satu atom besi; atom besi ini merupakan situs/loka ikatan oksigen. Porfirin yang
mengandung besi disebut hemeTiap subunit hemoglobin mengandung satu heme, sehingga
secara keseluruhan hemoglobin memiliki kapasitas empat molekul oksigen. Pada molekul
heme inilah zat besi melekat dan menghantarkan oksigen serta karbondioksida melalui
darah.
Hemoglobin juga berperan penting dalam mempertahankan bentuk sel darah yang
bikonkaf, jika terjadi gangguan pada bentuk sel darah ini, maka keluwesan sel darah merah
dalam melewati kapiler jadi kurang maksimal. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa
kekurangan zat besi bisa mengakibatkan anemia. Jika nilainya kurang dari nilai diatas bisa
dikatakan anemia, dan apabila nilainya kelebihan akan mengakibatkan polinemis ( Evelyn,
2000 ).
Struktur Mioglobin
Mioglobin (BM 16700, disingkat Mb) merupakan protein pengikat oksigen yang relatif
sederhana, ditemukan dalam konsentrasi yang besar pada tulang dan otot jantung, membuat
jaringan ini berwarna merah yang berfungsi sebagai penyimpan oksigen dan sebagai pembawa
oksigen yang meningkatkan laju transpor oksigen dalam sel otot. Protein seperti mioglobin juga
banyak ditemukan pada organisme sel tunggal. Mioglobin merupakan polipeptida tunggal dengan
153 residu asam amino dan satu molekul heme. Komponen protein dari mioglobin yang disebut
globin, merupakan rantai polipeptida tunggal yang berisi delapan heliks. Sekitar 78% residu asam
amino dari protein ditemukan dalam α-heliks ini.
Lipatan rantai globin membentuk celah yang hampir terisi gugus heme . Heme bebas
[Fe2+] mempunyai afinitas tinggi terhadap O2 dan dioksidasi searah membentuk hematin [Fe3+].
Hematintidak dapat mengikat O2. ( Nelson dan Cox, 2005).
Mioglobin berperan sebagai reservoir oksigen : menerima, menyimpan dan melepas oksigen
di dalam sel- sel otot. Sebanyak kurang lebih 80% besi tubuh berada di dalam hemoglobin
(Sunita,2001)
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/139/jtptunimus-gdl-arimaretdi-6920-3-babii.pdf