Anda di halaman 1dari 11

Jenis-Jenis Hipoksia


1. Hipoksia anemik
 Berkurangnya konsentrasi Hb (Hemoglobin) dalam
darah berhubungan dengan berkurangnya kapasitas
darah yang mengangkut oksigen.

2. Intoksikasi gas karbonmonoksida (CO)


 Hemoglobin yang terikat dengan karbonmonoksida
(Karboksi-hemoglobin (CO-Hb) tidak mampu
mengangkut oksigen

3. Hipoksia respiratorik
 Penyebab tersering hipoksia respiratorik
 Ketidakseimbangan ventilasi dan perfusi, terjadi akibat
perfusi dari alveoli yang miskin ventilasi
 Hipoventilasi yang berhubungan dengan peninggian
PaCO2
 Kedua penyebab diatas dapat dikenali dan perbaikan
setelah pemberian O2 beberapa menit.
 Shunting aliran darah dari paru kanan ke paru kiri oleh
perfusi dari bagian paru tanpa ventilasi. Cth: pada
atelektasis paru atau shunting melalui arteri vena paru.

4. Hipoksia sekunder karena ketinggian
 Ketika seseorang mendaki pada ketinggian 3000 m
dengan cepat, Pa O2 alveolar turun menjadi kira-kira
60 mmHg  dapat muncul gangguan memori dan
gangguan serebral lainnya
 Apabila lebih dari 3000 m  turun dengan cepat dan
gejala lebih lebih serius

5. Hipoksia sekunder karena pintasan ekstrapulmoner
dari kanan ke kiri (Right to left shunting)
 Mirip dengan shunting dengan kanan dan kiri
 Contoh kelainan kongenital seperti Tetralogi
Fallot,transposisi dan arteri-arteri besar.
 PaO2 tidak dapat dikembalikan normal dengan
pemberian O2 100%

6. Hipoksia sirkulatoris
 Hipoksia disebabkan karena menurunnya perfusi
jaringan
 PaO2 di vena dan dijaringan turun
 Biasa terjadi karena gagal jantung dan syok

7. Hipoksia spesifik organ


 Disebabkan karena obstruksi arterial organik atau
akibat vasokonstriksi

8. Peningkatan kebutuhan O2
 Biasanya terjadi pada saat olahraga
 Peningkatan kebutuhan O2 dipengaruhi oleh
beberapa mekanisme; 1. meningkatnya cardiac
output dan ventilasi, 2. meningkatnya ekstraksi
oksigen dari darah dan peningkatan perbedaan
arteri dan vena; 3.Menurunnya pH jaringan kapiler

9. Penggunaan (utilisasi) O2 yang tidak adekuat
 Penyebab  sianida
 Jaringan tidak mampu menggunakan O2  Tekanan
O2 divena meningkat  Hipoksia histotoksik

Tatalaksana

 Pengelolaan jalan nafas harus dilakukan dengan cepat,
tepat dan cermat  untuk membuka jalan nafas.
 Biasanya jalan nafas terhambat karena;
1. lidah dan epiglotis,
2. muntahan,
3. darah,
4. sekret,
5. benda asing,
6. trauma daerah maksilofasial.

 Membuka jalan nafas dengan atau tanpa alat
1. Chin lift
2. Jaw Thrust
3. Jalan nafas orofaringeal
4. Penggunaan suction.

Anda mungkin juga menyukai