Anda di halaman 1dari 17

ASIDOSIS

RESPIRATORIK

Kelompok 6
1B /DIV KEPERARAWATAN
KESEIMBANGAN ASAM-BASA

pengaturan-pengaturan konsentrasi ion H bebas dalam

cairan tubuh.

pH rata-rata darah adalah 7,4, pH darah arteri 7,45 dan

darah vena 7,35.

Jika pH darah < 7,35 dikatakan asidosis.

Jika pH darah > 7,45 dikatakan alkalosis.


Ion H secara normal dan kontinu akan
ditambahkan ke cairan tubuh dari 3 sumber,
yaitu:
1. Pembentukan asam karbonat dan sebagian
akan berdisosiasi menjadi ion H dan
bikarbonat

2. Katabolisme zat organik

3. Disosiasi asam organic pada metabolisme


intermedia.
Fluktuasi konsentrasi ion H dalam tubuh akan
mempengaruhi fungsi normal sel, antara lain:

1. Perubahan eksitabilitas saraf dan otot

2. Mempengaruhi enzim enzim dalam


tubuh.

3. Mempengaruhi konsentrasi ion K.


Bila terjadi perubahan konsentrasi ion H maka
tubuh berusaha mempertahankan ion H seperti
nilai semula dengan cara:

1. Mengaktifkan sistem dapar kimia

2. Mekanisme pengontrolan pH oleh sistem


pernapasan

3. Mekanisme pengontrolan pH oleh sistem


perkemihan
JENIS-JENIS SISTEM DAPAR KIMIA
1. Dapar bikarbonat merupakan sistem dapar di
cairan ekstrasel teutama untuk perubahan yang
disebabkan oleh non-bikarbonat.
2. Dapar protein merupakan sistem dapar di cairan
ekstrasel dan intrasel.
3. Dapar hemoglobin merupakan sistem dapar di
dalam eritrosit untuk perubahan asam karbonat.
4. Dapar fosfat merupakan sistem dapar di sistem
perkemihan dan cairan intrasel.
KATEGORI KETIDAK SEIMBANGAN ASAM BASA

Ada 4 kategori ketidakseimbangan asam-basa, yaitu:


1. Asidosis respiratori, disebabkan oleh retensi CO 2
akibat hipoventilasi. Pembentukan H 2CO3
meningkat, dan disosiasi asam ini akan
meningkatkan konsentrasi ion H.
2. Alkalosis respiratori, disebabkan oleh kehilangan
CO2 yang berlebihan akibat hiperventilasi.
3. Asidosis metabolik, asidosis yang bukan disebabkan
oleh gangguan ventilasi paru.
4. Alkalosis metabolik, terjadi penurunan kadar ion H
dalam plasma karena defisiensi asam non-karbonat.
PENGERTIAN DARI ASIDOSIS
RESPIRATORIK

Asidosis Respiratorik adalah gangguan klinis


dimana pH kurang dari 7,35 dan tekanan
parsial karbondioksida arteri (PaCO2) lebih besar
dari 42 mmHg.Kondisi ini terjadi akibat tidak
kuatnya ekskresi CO2 dengan tidak kuatnya
ventilasi sehingga mengakibatkan kenaikan
kadar CO2 plasma.
KLASIFIKASI ASIDOSIS RESPIRATORIK

Asidosis respiratorik terbagi atas 2 yaitu :


1. Asidosis Respiratorik Akut.
2. Asidosis Respiratorik Kronis.
KLASIFIKASI ASIDOSIS RESPIRATORIK
Asidosis respiratorik dapat di

klasifikasikan menjadi dua menurut jenisnya:


Asidosis respiratorik akut

Dalam asidosis pernafasan akut, PaCO2 yang di


tinggikan di atas batas rentang referensi (lebih dari
6,3 kPa atau 47 mm Hg) dengan acidemia
atas(pH<7,35).Asidosis pernafasan akut tejadi ketika
kegagalan ventilasi tiba-tiba kegagalan ini dapat
disebabkan oleh depresi dari pusat pernafasan oleh
penyakit otak atau obat, kemampuan untuk ventilasi
memadai karena penyakit neuromuskuler (misalnya:
gravis gravis, amyotrophic lateral sclerosis, sindrom
guillain barre, distrofi otot), atau obstruksi jalan nafas
terkait dengan asma atau penyakit paru obstruktif
kronik (PPOK).

Asidosis respiratorik kronik
Dalam asidosis pernafasan kronis, PaCO2 yang di
tinggikan di atas batas kisaran referensi, dengan pH
darah normal (7,35-7,45) atau normal pH dekat
sekunder untuk kompensasi ginjal dan serum
bikarbonat (HCO3>30 mm Hg).Asidosis respiratorik
kronik di sebabkan karena penyakit paru jangka
panjang terutama penyakit paru-paru yang
menyebabkan kelainan dalam pertukaran gas alveolar
biasanya tidak menyebabkan hypoventilation tetapi
cenderung menyebabkan stimulasi ventilasi dan
hypocapnia sekunder untuk hypoksia. Hypercapnia
terjadi hanya terjadi jika penyakit berat atau kelelahan
otot pernafasan terjadi.
PENYEBAB DARI ASIDOSIS
RESPIRATORIK

Asidosis respiratorik terjadi jika paru-paru tidak dapat mengeluarkan


karbondioksida secara adekuat.
Hal ini dapat terjadi pada penyakit-penyakit berat yang mempengaruhi
paru-paru, seperti:
Emfisema
Bronkitis kronis
Pneumoniaberat
Edema pulmoner
Asma.

Asidosis respiratorik dapat juga terjadi bila penyakit-penyakit dari


saraf atau otot dada menyebabkan gangguan terhadap mekanisme
pernafasan.
Selain itu, seseorang dapat mengalami asidosis respiratorik akibat
narkotika dan obat tidur yang kuat, yang menekan pernafasan.
ETIOLOGI
1. Hambatan pada pusat pernafasan di medula
oblongata.
2. Gangguan otot-otot pernafasan dan dinding
dada.
3. Gangguan pertukaran gas
4. Obstruksi saluran nafas atas yang akut.
5. Hipofentilasi dihubungkan dengan
penurunan fungsi pusat pernafasan seperti
trauma kepala, sedasi berlebihan, anesthesia
umum, alkalosis metabolik.
Pathofisiologi Asidosis
Respiratorik
Manifestasi Klinis Asidosis Respiratorik

Tanda-Tanda Klinis Berubah-Ubah Pada Asidosis Respiratorik Akut Dan Kronis Yaitu:

1. Hiperkapnea mendadak (kenaikan PaCO2) dapat menyebabkan peningkatan


frekuensi nadi dan pernafasan, peningkatan tekanan darah, kusust piker, dan
perasaan penat pada kepala.

2. Peningkatan akut pada PaCO2 hingga mencapai 60 mmHg atau lebih


mengakibatkan : somnolen, kekacauan mental, stupor, dan akhirnya koma juga
menyebabkan sindrom metabolic otak, yang dapat timbul asteriksis (flapping tremor)
dan mioklonus (kedutan otot).

3. Retensi O2 menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah otak, maka kongesti


pembuluh darah otak yang terkena menyebabkan peningkatan tekanan intra cranial
dan dapat bermanifestasi sebagai papilladema (pembengkakan dikus optikus yang
terlihat pada pemeriksaan dengan optalmoskop).

4. Hiperkalemia dapat terjadi sebagai akibat konsentrasi hydrogen memperburuk


mekanisme kompensatori dan berpindah kedalam sel, sehingga menyebabkan kalsium
keluar dari sel.
KESIMPULAN
Asidosis respiratori, disebabkan oleh retensi CO2
akibat hipoventilasi. Pembentukan H2CO3
meningkat, dan disosiasi asam ini akan
meningkatkan konsentrasi ion H.
KLASIFIKASI ASIDOSIS RESPIRATORIK
asidosis respiratorik terbagi atas 2 yaitu :
1. Asidosis Respiratorik Akut.
2. Asidosis Respiratorik Kronis

o Asidosis respiratorik terjadi jika paru-paru tidak


dapatmengeluarkan karbondioksida secara adekuat.
DAFTAR PUSTAKA

Guyton and hall.2014.Buku Ajar Fisiologi


Kedokteran,edisi 12. EGC. Jakarta.Halaman 407
Price,Sylvia A. dan Lorraine M. Wilson. 2005.
Patofisiologi Konsep Klinis Proses - Proses
Penyakit., volume 2 edisi 6. Jakarta. EGC
Sherwood,lauralee.2014.Fisiologi Manusia dari
Sel ke Sistem,edisi 8. EGC. Jakarta. Halaman
598

Anda mungkin juga menyukai