Anda di halaman 1dari 29

Konsep Dasar Analisa

Gas darah

NS. SYAHID AMRULLAH, S.KEP, M. KEP

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


• Fraksi oksigen terinspirasi (FiO2)
FiO2 harus 100% pada saat pasien diintubasi da
n dihubungkan dengan ventilator. Ketika penem
patan pipa endotrakea sudah ditetapkan dan pa
sien telah distabilisasi, FiO2 harus diturunkan sa
mpai konsentrasi terendah yang masih dapat me
mpertahankan saturasi oksigen hemoglobin, kar
ena konsentrasi oksigen yang tinggi dapat meny
ebabkan toksisitas pulmonal. Target saturasi oksi
gen dapat diturunkan sampai 85% saat faktor-fa
ktor yang berperan pada penyaluran oksigen se
dang dioptimalkan.
BIOKIMIA
DEFINISI
Biokimia berasal dari kata Bio artinya organisme hidup. sedangkan
Kimia adalah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari
tentang perilaku dari bahan-bahan kimia.

Ilmu Biokimia adalah ilmu yang mempelajari tentang peranan


berbagai molekul dalam reaksi kimia dan proses yang
berlangsung dalam makhluk hidup.

Jangkauan ilmu Biokimia sangat luas. Tidak hanya mempelajari


proses yang berlangsung dalam tubuh manusia, tetapi juga
mempelajari berbagai proses pada organisme mulai dari yang
sederhana sampai yang kompleks.
ASAM DAN BASA

DEFINISI
Molekul yang mengandung atom-atom hidrogen (H+) yang dapat
melepaskan ion-ion dalam larutan disebut Asam.

Sedangkan yang dapat menerima ion hidrogen disebut dengan


Basa.

Konsentrasi ion hidrogen dinyatakan dengan pH, apabila rendah


disebut asidosis dan bila tinggi disebut alkalosis
Keseimbangan Asam & Basah
Dalam keadaan normal tubuh manusia memproduksi
asam dari hasil metabolisme sel (protein, karbohidrat,
lemak) dalam bentuk asam volatile (asam karbonat)
dan nonvolatile (metabolic acids, laktat, keton, sulfat,
fosfat, dll).
Untuk mempertahankan keseimbangan asam-basa
(homeostasis), kelebihan asam karbonat akan
dikeluarkan melalui paru-paru dalam bentuk
karbondioksida (CO2), dan kelebihan asam nonvolatile
akan dinetralisasikan oleh sistem dapar (buffer).
lanjutan
Fungsi sel manusia akan berlangsung dengan baik di
lingkungan pH normal (pH 7,35 – 7,45) atau kadar ion
hidrogen (H+) sekitar 40 nmol/L atau 0,00004 mEq/L,
suatu kadar yang sangat kecil sekali. Oleh karena itu
tubuh mengaturnya dengan sangat ketat melalui
proses yang sangat kompleks.

Tubuh mempunyai tiga sistem utama pengatur


keseimbangan asam-basa, yaitu :
1. Sistem dapar (buffer)
2. Paru (Respiratorik)
3. ginjal (Metabolik)
Sistem dapar hanya untuk meminimalisir perubahan pH,
sedangkan paru dan ginjal yang mempunyai peran
penting dalam pengaturan keseimbangan asam-basa.
Pengaturan keseimbangan asam basa oleh paru
dilakukan dengat sangat cepat (menit) melalui
pengaturan PaCO2, dan ginjal bekerja lebih lambat
( jam) untuk mengatur kelebihan asam/basa melalui
sekresi/reabsorbsi klor dalam bentuk amonium klorida
dengan bantuan ion NH4+ yang difasilitasi oleh hati
melalui sekresi/produksi glutamine (Stewart approach)
dan atau sekresi/reabsorbsi bikarbonat (traditional
approach). Bila mekanisme homeostasis ini tidak bekerja
dengan sempurna maka akan terjadi gangguan
keseimbangan asam-basa.
Gangguan Keseimbangan Asam & Basa

Secara klinis gangguan keseimbangan asam-basa yang


disebabkan karena asam volatile disebut respiratorik
(asidosis/alkalosis respiratorik) dan asam nonvolatile
disebut metabolik (asidosis/alkalosis metabolik).
Penilaian terhadap gangguan asam-basa:
1. Respiratorik (kadar karbondioksida/PaCO2)
2. Metabolik ( Bikarbonat/HCO3-)
Karbondioksida

Dalam keadaan normal tubuh mempertahankan kadar


karbondioksida darah antara 35-45mmHg dengan
mengatur ventilasi alveolar.
Di dalam darah karbondioksida akan bereaksi dengan
molekul air membentuk H2CO3 yang kemudian berdisosiasi
menjadi ion hidrogen (H+) dan ion bikarbonat (HCO3-)
reaksi tersebut dikatalisasi oleh enzim karbonat anhidrase,
seperti terlihat pada persamaan di bawah ini:

Peningkatan PaCO2 akan menaikkan kadar ion hidrogen


dengan demikian menurunkan pH (asidosis). Sebaliknya bila
terjadi penurunan PaCO2 akan menurunkan ion hidrogen
(pH naik, alkalosis).
Asidosis Respiratorik

Asidosis Respiratorik adalah keasaman darah yang


berlebihan karena penumpukan karbondioksida dalam
darah sebagai akibat dari fungsi paru-paru yang buruk atau
pernafasan yang lambat. Kecepatan dan kedalaman
pernafasan mengendalikan jumlah karbondioksida dalam
darah. Dalam keadaan normal, jika terkumpul
karbondioksida, pH darah akan turun dan darah menjadi
asam.
Tingginya kadar karbondioksida dalam darah merangsang
otak yang mengatur pernafasan, sehingga pernafasan
menjadi lebih cepat dan lebih dalam.
Asidosis respiratorik terjadi jika paru-paru tidak dapat
mengeluarkan karbondioksida secara adekuat.
Hal ini dapat terjadi pada penyakit-penyakit berat yang
mempengaruhi paru-paru, seperti:
❖ Emfisema
❖ Bronkitis kronis
❖ Pneumonia berat
❖ Edema pulmoner
❖ Asma
Asidosis respiratorik dapat juga terjadi bila penyakit-
penyakit dari saraf atau otot dada menyebabkan gangguan
terhadap mekanisme pernafasan. Selain itu, seseorang dapat
mengalami asidosis respiratorik akibat narkotika dan obat
tidur yang kuat, yang menekan pernafasan.
Alkalosis Respiratorik

Alkalosis Respiratorik adalah suatu keadaan dimana


darah menjadi basa karena pernafasan yang cepat dan
dalam (hiperventilasi), sehingga menyebabkan kadar kar
bondioksida dalam darah menjadi rendah.
Penyebab hiperventilasi yang paling sering ditemukan
adalah kecemasan.
Hal ini dapat terjadi juga pada :
❖ Rasa nyeri
❖ sirosis hati
❖ kadar oksigen darah yang rendah
❖ demam
❖ overdosis aspirin.
Ion Bikarbonat

Ion bikarbonat dapat dipakai sebagai penafsir asidosis/


alkalosis metabolik. Bila kadar ion bikarbonat menurun dari
normal menandakan asidosis dan bila kadar ion bikarbonat
meningkat adalah alkalosis.
Kadar ion bikarbonat normal antara 22 – 26 mEq/L (sekitar
24 mEq/L).
Secara tradisional berdasarkan persamaan Henderson-
Hasselbalch (H-H) di bawah ini,

Semakin tinggi HCO3 maka semakin basa (alkalosis) dan se


makin sedikit kadar HCO3 semakin asam (asidosis).
Asidosis Metabolik

Asidosis Metabolik adalah keasaman darah yang


berlebihan, yang ditandai dengan rendahnya
kadar bikarbonat dalam darah.
Penyebab Asidosis metabolik dapat dikelompokkan
kedalam 3 kelompok utama:
1.Konsumsi zat yang mengandung asam
Contohnya adalah metanol,etilen glikol dan
Overdosis aspirin.
2.Tubuh menghasil zat asam yang berlebihan
Contohnya penyakit Ketoasidosis diabetik (DM/KAD)
3.Ginjal tidak mampu membuang asam untuk dalam ju
mlah yang semestinya
Contohnya penyakit Gagal Ginjal
Alkalosis Metabolik

Alkalosis Metabolik adalah suatu keadaan dimana darah


dalam keadaan basa karena tingginya kadar bikarbonat.
Penyebab utama alkalosis metabolik:
❑ Penggunaan diuretik (tiazid, furosemid, asam etakrinat)
❑ Kehilangan asam karena muntah atau pengosongan
lambung.
❑ Kelenjar adrenal yang terlalu aktif (sindroma Cushing atau
akibat penggunaan)
kortikosteroid
MEKANISME KOMPENSASI
Mengidentifikasi Keseimbangan Asam Basa dilakukan
dengan cara melakukan pemeriksaan Analisis Gas Darah
(AGD).
Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui kondisi pasien
dalam kondisi yang seimbang (homeostasis) atau tidak.
Analisis Gas Darah terkompensasi sebagian(partialy)
pH PaCO2 HCO-
Asidosis
↓ ↑ ↑
respiratorik

Asidosis
↓ ↓ ↓
metabolik

Alkalosis
↑ ↓ ↓
respiratorik

Alkalosis
↑ ↑ ↑
metabolik
Analisa Gas Darah Terkompensasi seluruhnya (Fully Compensation)

pH PaCO2 HCO-
Asidosis
Normal ↑ ↑
respiratorik

Asidosis
Normal ↓ ↓
metabolik

Alkalosis
Normal ↓ ↓
respiratorik

Alkalosis
Normal ↑ ↑
metabolik
Step Analis AGD
1. Lihat pH
Langkah pertama adalah lihat pH. pH normal dari
darah antara 7,35 – 7,45. Jika pH darah di bawah
7,35 berarti asidosis, dan jika di atas 7,45 berarti
alkalosis.
2. Lihat CO2
Langkah kedua adalah lihat kadar pCO2. Kadar
pCO2 normal adalah 35-45 mmHg. Di bawah 35
adalah alkalosis, di atas 45 asidosis.
3. Lihat HCO3
Langkah ketiga adalah lihat kadar HCO3. Kadar nor
mal HCO3 adalah 22-26 mEq/L. Di bawah 22 adalah
asidosis, dan di atas 26 alkalosis.
lanjutan
4. Bandingkan CO2 atau HCO3 dengan pH
Langkah selanjutnya adalah bandingkan kadar pCO2 atau
HCO3 dengan pH untuk menentukan jenis kelainan asam basa
nya. Contohnya, jika pH asidosis dan CO2 asidosis, maka
kelainannya disebabkan oleh sistem pernapasan, sehingga
disebut asidosis respiratorik. Contoh lain jika pH alkalosis dan
HCO3 alkalosis, maka kelainan asam basanya disebabkan oleh
sistem metabolik (atau sistem renal) sehingga disebut
metabolik alkalosis.
5. Apakah CO2 atau HCO3 berlawanan dengan pH
Langkah kelima adalah melihat apakah kadar pCO2 atau HCO
3 berlawanan arah dengan pH. Apabila ada yang berlawanan,
maka terdapat kompensasi dari salah satu sistem pernapasan
atau metabolik. Contohnya jika pH asidosis, CO2 asidosis dan
HCO3 alkalosis, CO2 cocok dengan pH sehingga kelainan
primernya asidosis respiratorik. Sedangkan HCO3 berlawanan
dengan pH menunjukkan adanya kompensasi dari sistem meta
bolik.
lanjutan
6. Lihat pO2 dan saturasi O2
Langkah terakhir adalah lihat kadar PaO2 (nilai
normal 80-100 mmHg) dan O2 sat (nilai normal 95-
100%). Jika di bawah normal maka menunjukkan
terjadinya hipoksemia.
Analisa Gas Darah
Contoh :
1.pH asidosis
2.CO2 asidosis
3.HCO3 normal
4. CO2 sesuai pH sama-sama
asidosis sehingga imbalans
berupa respiratory acidosis
5. HCO3 normal maka tidak
ada kompensasi
6. pO2 dan O2 sat rendah
berarti hypoxemia

Diagnosis AGD : uncompensated respiratory acidosis with hypoxemia


(Asidosis Respiratorik Tidak Terkompensasi dengan
Hipoksemia)
ANALISIS GANGGUAN KESEIMBANGAN ASAM & BASA

ASIDOSIS Normal ALKALOSIS


pH <7,35 >7,45

PCO2 >45 <35 RESPIRATORIK

HCO3 < 22 > 26 METABOLIK

Acidosis Normal Alkalosis


pH 7,17
pH
CO2 50
CO2,HCO
HCO3 30
3

Diagnosis AGD : Normal


SOAL LATIHAN

NO pH V CO2 V HCO3 V
1 pH 7,79 CO2 24 HCO3 21
2 pH 7,17 CO2 35 HCO3 12
3 pH 7,45 CO2 48 HCO3 28
4 pH 7,42 CO2 40 HCO3 23
5 pH 7,63 CO2 24 HCO3 18
6 pH 7,33 CO2 22 HCO3 21
7 pH 7,15 CO2 46 HCO3 34
8 pH 7,54 CO2 24 HCO3 25
9 pH 7,35 CO2 42 HCO3 25
10 pH 7,55 CO2 20 HCO3 10

Anda mungkin juga menyukai