Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN


TEORI KEPERAWATAN MENURUT VIRGINIA HENDERSON DAN
FLORENCE NIGHTINGALE

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3
RISKA MAULIDIA (20214001)
ADITIA SADA NIOGA SEMBIRING
ROCHANI (SR20214025)
HUMAIDI (SR20214019)

PROGRAM STUDI S1 SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN


MUHAMMADIYAH PONTIANAK 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya bisa menyelesaikan makalah ini
tepat waktu. Yang mana makalah tersebut berjudul “TEORI KEPERAWATAN
MENURUT VIRGINIA HENDERSON DAN TEORI KEPERAWATAN
MENURUT FLORENCE NIGHTINGALE”.

Makalah yang saya buat ini di susun guna memenuhi tugas dosen pada mata
kuliah falsafah dan teori keperawatan di kampus STIK MUHAMMADIYAH
PONTIANAK. Selain itu saya juga berharap agar makalah ini dapat menambah
wawasan bagi pembaca tentang definisi keperawatan menurut Virginia Henderson
dan Florence Nightingale.

Saya menyadari makalah yang saya buat ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Saya mengucapkan terima kasih sebanyak – banyaknya kepada Ibu Ns.


Parliani,.MNS selaku dosen mata kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan, karena
tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait
bidang mata kuliah yang saya tekuni.

Pontianak,13 September2020

Penulis
I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG...............................................................................
B. RUMUS MASALAH................................................................................
C. TUJUAN PENULIS............................................................................................
BAB II KAJIAN TEORI
A. VIRGINIA HENDERSON............................................................................
1. LATAR BELAKANG VIRGINIA HENDERSON.....................................
2. KONSEP UTAMA TEORI KEPERAWATAN MENURUT VIRGINIA
HENDERSON.......................................................................................
3. DEFINISI VIRGINIA HENDERSON....................................................
4. MODEL KEPERAWATAN VIRGINIA HENDERSON...........................
5. TUJUAN KEPERAWATAN MENURUT VIRGINIA HENDERSON.......
B. FLORENCE NIGHTINGALE
1. LATAR BELAKANG FLORENCE NIGHTINGALE..............................
2. KONSEP UTAMA TEORI KEPERAWATAN MENURUT FLORENCE
NIGHTINGALE..................................................................................
3. DEFINISI FLORENCE NIGHTINGALE...............................................
4. MODEL KEPERAWATAN FLORENCE NIGHTINGALE.....................
5. TUJUAN KEPERAWATAN FLORENCE NIGHTINGALE.....................
BAB III PENUTUP
A. SIMPULAN.............................................................................................
B. SARAN...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

II
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Virginia Hendreson mendefinisikan keperawatan sebagai “ penolong individu,


saat sakit atau sehat, dalam melakukan kegiatan tersebut yang bertujuan untuk
kesehatan, pemulihan, atau kematian yang damai dan individu akan dapat
melakukannya sendiri jika mereka mempunyai kekuatan, keinginan atau
pengetahuan. Proses keperawatan mencoba melakukan hal tersebut dan tujuan adalah
kebebasan. Henderson dalam teorinya mengkategorikan empat belas kebutuhan dasar
semua orang dan mengikutsertakan fenomena dari rruang lingkup klien berikut ini : I
fisilogis, psikologis, sosiokultural, spiritual dan perkembangan. Bersama perawat
dank lien bekerjasama untuk mendapatkan semua kebutuhan dan mencapai tujuan,
tujuan keperawatan menurut Virginia Henderson 1955 bekerja secara bebas degan
pekerja pelayan kesehatan lainnya ( Tomey dan Alligood, 2006) membantu klien
mendapatkan kekuatnnya lagi. Model konsep keperawatan dijelaskan oleh Virginia
Henderson adalah model konsep aktivitas sehari-hari dengan memberikan gambaran
tugas perawat yaitu mengkaji individu baik yang sakit ataupun sehat dengan
memberikan dukungan kepada kesehatan, penyembuhan serta agar meninggal dengan
damai.
Menurut Florence, keperawatan adalah profesi untuk wanita dengan tujuan
menemukan dan menggunakan hokum alam dalam pembangunan kesehatan dan
pelayanan kesehatan. Ningthingale menegaskan bahwa keperawatan adalah ilmu dan
kiat yang memerlukan pendidikan formal untuk merawat orang yang saki. Tujuan
tindakan keperawatan adalah memelihara, mencegah infeksi dan cedera, memulihkan
dari sakit, melakukan pendidikan kesehatan serta mengendalikan lingkungan.
Kehadiran teknologi dan sumber daya lain hanyalah alat atau bahan
pendukung Keperawatan adalah bentuk pelayanan profesional berupa kebutuhan
dasar yang diberikan kepada individu yang sehat maupun sakit yang
mengalamai gangguan fisik, psikis, dan sosial agar dapat mencapai derajat kesehatan
yang optimal. Keperawatan memandang manusia sebagai makhluk holistik yang
meliputi bio-psiko-sosio-spritual-kultural, ini menjadi prinsip keperawatan bahwa
asuhan keperawatan yang diberikan harus memperhatikan aspek tersebut, klien yang
dirawat dirumah sakit harus mendapatkan perhatian bukan hanya dari aspek biologis
saja tapi juga dengan aspek – aspek lainnya.
Rumah sakit adalah bagian penting dari suatu sistem kesehatan, karena rumah
sakit meyediakan pelayanan kuratif komplek, pelayanan gawat darurat, berfungsi
sebagai pusat rujukan dan merupakan pusat alih pengetahuan dan keahlian
(teknologi). Untuk meningkatkan kepuasan pemakaian jasa rumah sakit harus
senantiasa meningkatkan mutu pelayanan sesuai dengan harapan pelanggan yang
dapat di lakukan melalui peningkatan kualitas kerja. Saat ini keberhasilan sebuah
rumah sakit sangat ditentukan, karena pada akhirnya sumber daya manusialah yang
paling menentukan. Tenaga perawat yang merupakan “the caring profession”
mempunyai kedudukan yang penting dalam menghasilkan kualitas pelayanan
kesehatan dirumah sakit, karena pelayanan yang diberikan berdasarkan pendekatan
bio-psiko-sosial-spritual. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai Teori
Keperawatan menurut Virginia Henderson dan Teori Keperawatan menurut
Florence Nightingale.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari pembahasan diatas kita dapat merumuskan beberapa masalah, diantaranya:
1. Apakah yang dimaksud dengan Virginia Henderson!
2. Bagaimanakah Bibliografii Florence Nightingale!
C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan makalah ini ialah:
1. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Falsafah, Teori dan Etik Keperawatan
2. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tentang Teori Keperawatan
menurut Virginia Henderson dan Teori Keperawatan menurut Florence
Nightingale
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Virgina Henderson
1. Latar Belakang Virginia Henderson
Virginia Henderson adalah ahli teori keperawatan yang penting, yang
telah memberi pengaruh besar pada keperawatan sebagai teori yang
mendunia. Ia lahir pada tahun 1897 dikota Kansas, Missouri, Amerika
Serikat. Ia memulai karir keperawatan di Army School Of Nursing pada tahun
1918. Ditahun 1960-an, ia membuat model konseptual ketika profesi
keperawatan mulai mencari identitas. Virginia Henderson merupakan orang
pertama yang mencari fungsi unikl dari keperawatan. Pada saat menulis di
tahun 1960-an ia terpengaruh oleh aspek negatif dan positive dari praktek
keperawatan masa itu.
2. Konsep Utama Teori Keperawatan Menurut Virginia Henderson
a. Manusia
Henderson melihat manusia sebagai individu yang membutuhkan
bantuan untuk meraih kesehatan, kebebasan, atau kematian yang damai,
serta bantuan untuk meraih kemandirian. Menurut Henderson, kebutuhan
dasar manusia terdiri atas 14 komponen yang merupakan komponen
penanganan perawatan. Ke 14  kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut:
1) Bernapas secara normal
2) Makan dan minum dengan cukup.
3) Membuang kotoran tubuh.
4) Bergerak dan menjaga posisi yang diinginkan.
5) Tidur dan istirahat.
6) Memilih pakaian yang sesuai.
7) Menjaga suhu tubuh tetab dalam batas normal dengan menyesuaikan
pakaian dan mengubah lingkungan.
8) Menjaga tubuh tetap bersih dan terawat serta serta melindungi
integumen.
9) Menghindari bahaya lingkungan yang bisa melukai.
10) Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengungkapkan emosi,
kebutuhan, rasa takut, atau pendapat.
11) Beribadah sesuai dengan keyakinan.
12) Bekerja dengan tata cara yang mengandung unsur prestasi.
13) Bermain atau terlibat dalam berbagai kegiatan rekreasi.
14) Belajar mengetahui atau memuaskan rasa penasaran yang menuntun
pada perkembangan normal dan kesehatan serta menggunakan fasilitas
kesehatan yang tersedia.
Ke empat belas kebutuhan dasar manusia di atas dapat di
klarifikasikan menjadi 4 kategori, yaitu komponen kebutuhan biologis,
psikologis, sosiologis, dan spiritual. Kebutuhan dasar poin 1-9 termasuk
komponen kebutuhan biologis, poin 10 dan 14 termasuk komponen kebutuhan
psikologis, poin 11 termasuk kebutuhan spiritual, dan poin 12 dan
13 termasuk komponen kebutuhan sosiologis.Menurut Henderson, keempat
belas kebutuhan dasar yang harus menjadi fokus asuhan keperawatan
dipengaruhi oleh :
1) Usia
2) Kondisi emosional (mood dan temperamen)
3) Latar belakang sosial dan budaya
4) Kondisi fisik dan mental, termasuk : berat badan; kemampuan dan
ketidakmampuan sensorik, kemampuan dan ketidakmampuan
lokomotif; status mental.
b. Keperawatan
Perawat mempunyai fungsi unik untuk membantu individu, baik
dalamkeadaan sehat maupun sakit. Sebagai anggota tim kesehatan,
perawat mempunyai fungsiindependence di dalam penanganan perawatan
berdasarkan kebutuhan dasar manusia (14 komponen di atas). Untuk
menjalankan fungsinya, perawat harus memiliki pengetahuan biologis
maupun sosial.
c. Kesehatan

Sehat adalah kualitas hidupyang menjadi dasar seseorang dapat


berfungsi bagi kemanusiaan. Memperoleh kesehatan lebih penting
daripada mengobati penyakit. Untuk mencapai kondisi sehat, diperlukan
kemandirian dan saling ketergantungan. Individu akan meraih atau
mempertahankan kesehatan bila mereka memiliki kekuatan, kehendak,
serta pengetahuan yang cukup.

d. Lingkungan

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan aspek


lingkungan:

1) Individu yang sehat mampu mengontrol lingkungan mereka, namun


kondisi sakit akan menghambat kemampuan tersebut.
2) Perawat harus mampu melindungi pasien dari cedera mekanis.
3) Perawat harus memiliki pengetahuan tentang keamanan lingkungan.
4) Dokter menggunakan hasil observasi dan penilaian perawat sebagai
dasar dalam memberikan resep.
5) Perawat harus meminimalkan peluang terjadinya luka melalui saran-
saran tentang konstruksi bangunan dan pemeliharaannya.
6) Perawat harus tahu tentang kebiasaan sosial dan praktik keagamaan
untuk memperkirakan adanya bahaya.
3. Definisi Virginia Henderson
Virginia Henderson memperkenalkan definition of nursing (definisi
keperawatan). Definisinya mengenai keperawatan dipengaruhi oleh latar
belakang pendidikannya. Ia menyatakan bahwa definisi keperawatan harus
menyertakan prinsip kesetimbangan fisiologis. Definisi ini dipengaruhi oleh
persahabatan Henderson dengan seorang ahli fisiologis bernama Stackpole.
Henderson sendiri kemudian mengemukakan sebuah definisi keperawatan
yang ditinjau dari sisi fungsional.
Menurutnya, tugas unik perawat adalah membantu individu, baik
dalam keadaan sakit maupun sehat, melalui upayanya melaksanakan berbagai
aktifitas guna mendukung kesehatan dan penyembuhan individu atau proses
meninggal dengan damai, yang dapat dilakukan secara mandiri oleh individu
saat ia memiliki kekuatan, kemampuan, kemauan, atau pengetahuan untuk itu.
Di samping itu, Henderson juga mengembangkan sebuah model keperawatan
yang dikenal dengan “The Actifities of Living”. Model tersebut menjelaskan
bahwa tugas perawat adalah membantu individu dalam meningkatkan
kemandiriannya secepat mungkin. Perawat menjalankan tugasnya secara
mandiri, tidak tergantung pada dokter. Akan tetapi, perawat tetap
menyampaikan rencananya pada dokter sewaktu mengunjungi pasien.
4. Model Keperawatan Virginia Henderson
Henderson sangat dipengaruhi oleh Edward Thorndyke, yang banyak
melakukan penelitian dalam bidang kebutuhan manusia. Berdasarkan teori-
teori Thorndyke dan definisinya sendiri tentang keperawatan, Henderson
memberi tugas keperawatan menjadi empat belas jenis tugas yang berusaha
untuk memenuhi kebutuhan manusia. Pembagian asuhan keperawatan
menjadi empat belas kebutuhan manusia ini menjadi pilar dari model
keperawatannya. Ia menyatakan bahwa :
1) Perawat harus selalu mengakui bahwa terdapat pola kebutuhan pasien
yang harus dipenuhi
2) Perawat harus selalu mencoba menempatkan dirinya pada posisi
pasien sebanyak mungkin
Sayangnya, tidak selalu memungkinkan bagi seseorang untuk
menempatkan diri pada posisi pasien, dan kalaupun memungkinkan hal
tersebut tidak selalu pas. Pada situasi ini kebutuhan pasien sulit untuk
dipenuhi
Kita dapat meringkas prinsip-prinsip dasar dari model Henderson sebagai
berikut :

- Fungsi unik dari keperawatan


- Upaya pasien ke arah kemandirian
- Asuhan keperawatan dasar berdasarkan kebutuhan dasar
- Perencanaan asuhan yang akan diberikan
5. Tujuan Keperawatan Menurut Virginia Henderson
Dari penjelasan tersebut tujuan keperawatan yang dikemukakan oleh
Handerson adalah untuk bekerja secara mandiri dengan tenaga pemberi
pelayanan kesehatan dan membantu klien untuk mendapatkan kembali
kemandiriannya secepat mungkin. Dimana pasien merupakan mahluk
sempurna yang dipandang sebagai komponen bio, psiko, cultural, dan spiritual
yang mempunyai empat belas kebutuhan dasar.(Aplikasi model konseptual
keperawatan, Meidiana D). Menurut Handerson peran perawat adalah
menyempurnakan dan membantu mencapai kemampuan untuk
mempertahankan atau memperoleh kemandirian dalam memenuhi empat belas
kebutuhan dasar pasien. Factor menurunnya kekuatan, kemauan dan
pengetahuan adalah penyebab kesulitan pasien dalam memperoleh
kemandiriannya. Untuk itu diperlukan fokus intervensi yaitu mengurangi
penyebab dimana pola intervensinya adalah mengembalikan,
menyempurnakan, melengkapi, menambah, menguatkan kekuatan, kemauan,
dan pengetahuan.
B. Florence Nightingale
1. Latar Belakang Florence Nightingale
Nightingale,lahir pada tahun 1820 di Florence, Italia. Orang tua
Nightingale sangat kaya dan sering kali melakukan perjalanan keluar negeri.
Nightingale adalah wanita yang cantik dan diharapkan untuk berprilaku
seperti setiap wanita Victoria lainnya, mengisi waktunya sebelum menikah
dengan musik, membaca, bordir, dan belajar bagaimana menjadi nyonya
rumah yang sempurna (Brown, 1988) dalam ( Alligood,2006).
Ketika Florence berusia 17 tahun ia mulai merasakan simpati terhadap
orang – orang disekitarnya. Hingga akhirnya pada usia 24 tahun Florence
memutuskan untuk membantu rakyat dirumah sakit, namun hal tersebut
mendapat penolakan dari keluarganya sampai suatu ketika ia pergi ke
Kaiserworth, Jerman, untuk belajar keperawatan dari institusi diakones
(Brown, 1988; Woodham-Smith, 1951) dalam (Alligood, 2010).
2. Konsep Utama Teori Keperawatan Menurut Florence Nightingale
Inti konsep Florence Nightingale, pasien dipandang dalam kontek
lingkungan secara keseluruhan terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan
psikologis dan lingkungan social.
a. Lingkungan fisik (physical enviroment)
Merupakan lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan
ventilasi dan udara. Faktor tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan
fisik yang bersih yang selalu akan mempengaruhi pasien dimanapun dia
berada didalam ruangan harus bebas dari debu, asap, bau-bauan.
Lingkungan dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan perawatan
baik bagi orang lain maupun dirinya sendiri. Tempat tidur harus diatur
sedemikian rupa supaya mendapat ventilasi
b. Lingkungan psikologyi(psychologi enviroment)
Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif dapat
menyebabkan srtres fisik dan berpengaruh buruk terhadap emosi
pasien.Tidak boleh memberikan harapan yang terlalu muluk, menasehati
yang berlebihan tentang kondisi penyakitnya.
c. Lingkungan sosial (social environment)
Observasi dari lingkunngan sosial terutama hubungan yang spesifik
dihubungkan dengan keadaan penyakit, sangat penting untuk pencegahan
penyakit. Lingkungan sosial selalu dibicarakan dalam hubungannya
dengan pasien yaitu lingkungan pasien yang secara menyeluruh.
3. Definisi Florence Nightingale
Teori Evironmental Nightingale dicetuskan oleh Florence
Nightingale “Ibu dari keperawatan modern”. Meletakkan keperawatan
menjadi sesuatu yang sakral untuk dipenuhi oleh seorang wanita. Konsep
utama bagi kesehatan adalah ventilasi kehangatan, cahaya, diet, kebersihan,
dan ketenangan. Kesehatan adalah usaha untuk menjaga agar tetap sehat
sebagai upaya menghindari penyakit yang berasal dari factor kesehatan
lingkungan. Wabah penyakit adalah proses penyebaran secara alami karena
adanya sesuatu yang kurang diperhatikan.
4. Model Keperawatan Florence Nightingale

Model konsep Florence Nightingale memposisikan lingkungan adalah


sebagai focus asuhan keperawatan, dan perawat tidak perlu memahami
seluruh proses penyakit model konsep ini dalam upaya memisahkan antara
profesi keperawatan dan kedokteran. Orientasi pemberian asuhan
keperawatan/tindakan keperawatan lebih diorientasikan pada pemberian
udara, lampu, kenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenangan dan nutrisi
yang adekuate (jumlah vitamin atau mineral yang cukup), dengan dimulai dari
pengumpulan data dibandingkan dengan tindakan pengobatan semata, upaya
teori tersebut dalam rangka perawat mampu menjalankan praktik keperawatan
mandiri tanpa tergantung dengan profesi lain.
Model konsep ini memberikan inspirasi dalam perkembangan praktik
keperawatan, sehingga akhirnya dikembangkan secara luas, paradigma
perawat dalam tindakan keperawatan hanya memberikan kebersihan
lingkungan adalah kurang benar, akan tetapi lingkungan dapat mempengarui
proses perawatan pada pasien, sehingga perlu diperhatikan.

5. Tujuan Keperawatan Florence Nightingale

Menurut Florence, Keperawatan adalah Profesi untuk wanita dengan


tujuan menemukan dan menggunakan hukum alam dalam pembangunan
kesehatan dan pelayanan kesehatan. Ningtingale menegaskan bahwa
keperawatan adl. Ilmu dan kiat yang memerlukan pendidikan formal untuk
merawat orang yang sakit. Tujuan tindakan keperawatan adalah Memelihara,
mencegah infeksi, dan cedera, memulihkan dari sakit, melakukan pendidikan
kesehatan serta mengendalikan lingkungan. Alasan tindakan keperawatan
yakni Menempatkan manusia pada kondisi yang terbaik secara alami untuk
menyembuhkan atau meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit dan
luka.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Konsep keperawatan yang dirumuskan oleh Virginia Henderson dalam
definisinya tentang teori keperawatan dan empat belas komponen asuhan
keperawatan dasar, tidak rumit dan cukup jelas. Oleh karena itu, dapat digunakan
sebagai panduan untuk praktik keperawatan oleh sebagian besar perawat tanpa
kesulitan. Banyak idenya disajikan dan digunakan di seluruh dunia baik di negara
maju maupun negara berkembang untuk memandu kurikulum keperawatan dan
praktek. Hal ini divalidasi oleh permintaan untuk publikasi ICN, yang pada 1972
berada di cetakan ketujuh.

Bagi Florence Nightingale, perawat ialah orang yang membantu proses


penyembuhan penyakit tetapi tidak untuk menyembuhkan penyakit. Selain
memberikan obat kepada klien untuk penyembuhan biologis, perawat juga harus
bisa membuat psikologis, sosial, dan spiritual klien sembuh. Sebab manusia
merupakan makhluk yang holistik, yang terdiri dari bio-psiko-sosio-spiritual.
Setelah klien merasa sehat atau sembuh dari penyakit, batin klien menjadi tenang
dan nyaman. Pada saat klien berada dirumah sakit atau pelayanan kesehatan,
perawat di tuntut utnuk memberikan kenyamanan bagi klien agar bisa
meringankan penderitaan sakit klien. Dengan demikian orientasi tindakan
keperawatan antara lain pemberian udara, lampu ( cahaya ), kenyamanan,
kebersihan, ketenangan dan nutrisi yang kuat.

B. Saran
Diharapkan kepada pembaca agar lebih banyak lagi mempelajari tentang
teori-teori keperawatan yang lain. Setelah mengetahui pengetahuan tentang teori
keperawatan menurut Virginia Henderson yang telah diuraikan dalam makalah
ini, diharapkan mahasiswa mampu memahami teori ini, karena teori ini juga
sangat penting bagi perawat untuk menjelenkan praktik keperawatan.
Saran - saran yang dapat kami berikan semoga mahasiswa dapat memprioritas
aspek lingkungan dalam memandang suatu masalah kesehatan kemudian aspek –
aspek lainnya seperti kesehatan individu dan mahasiswa. Menyeimbangkan
biologis, psikologis, sosial dan spiritual dalam membantu proses penyembuhan.
Mengupayakan konsep promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dengan sebaik
dan seefektif mungkin.
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi, Ns. S. Kep. 2005. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku


Kedokteran ECG.
Basford, Lynn dan Slevin, Oliver. 2006. Teori dan Praktik Keperawatan.Jakarta :
Penerbit Buku Kedokterran ECG.
Si Torus, DR. Ratna S. Kp, M. App, Sc. 2005. Model Praktik
KeperawatanProfesional di Rumah Sakit. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG.
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan.Jakarta :
Salemba Medika.

“ Konsep Model Keperawatan Florence Nightingale.” Style Sheet.

Florence Nightingale Museum. 2003. Florence Nightingale, dalam


http://www.florence-nightingale.co.uk/http://www.florence-nightingale.co.uk/

“EnsiklopediaBebas.”Stylesheet. http://id.wikipedia.org./wiki/Florence_Nightingle (
20 Oktober 2011 )

Anda mungkin juga menyukai