Anda di halaman 1dari 4

PEMERIKSAAN FISIK IBU POST PARTUM NORMAL

A. TUJUAN
1. Melakukan pengkajian pada ibu post partum normal
2. Merumuskan diagnosa keperawatan pada ibu post partum normal
3. Melaksanakan asuhan keperawatan pada ibu post partum normal
4. Melaksanakan tindakan keperawatan pada ibu post partum normal

B. PERSIAPAN ALAT
1. Tensimeter
2. Stetoskop
3. Termometer
4. Senter/penlight
5. Timbangan badan
6. Meteran
7. Jam
8. Tissue
9. Bengkok
10. Hummer
11. Sarung tangan
12. Kapas/kassa kering
13. Peralatan perawatan perineum
14. Pulpen dan kertas

C. PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Sampaikan tujuan pemeriksaan, dekatkan alat – alat dan tempatkan pada posisi yang
tetap sehingga tidak mengganggu jalannya pemeriksaan. Dan dalam melakukan
pemeriksaan privasi harus dijaga. Gunakan kain penutup tubuh sesuai kebutuhan.
Lingkungan dibuat hangat dan nyaman.
2. Melakukan penimbangan berat badan ibu, terjadi penurunan berat badan kira – kira 7 -
9 kg
3. Melakukan pengukuran TTV :
- TD : Tekanan darah yang cenderung menurun manandakan perdarahan dan tekanan
darah systole lebih dari 140 mmHg dan diastole lebih dari 90 mmHg perlu
diwaspadai terjadinya eklampsi dan Waspadai pula terjadi hipotensi orthostatik.
Diuresis menyebabkan penurunan curah jantung sehingga tekanan darah juga
cenderung menurun, meningkatan normal pada akhir minggu pertama
- Nadi : Denyut jantung ibu post partum cendrung menurun 60 – 70 denyut/menit dan
meningkatan normal pada akhir minggu pertama
- Suhu : Suhu tubuh cenderung meningkat pada 24 jam pertama setelah melahirkan.,
akibat dehidrasi selama proses persalinan. Jika asupan cairan mencukupi maka suhu
tubuh akan kembali normal. Jika setelah 24 jam suhu tubuh tinggi ( 38 oC) maka
kemungkinan ibu mengalami infeksi.

4. Melakukan pemeriksaan kulit kepala dan rambut ibu post partum


Palpasi rambut dan Keadaan kulit kepala ; rasakan kelembutan, kekuatannya dan
kebersihannya.
5. Melakukan pemeriksaan pada muka ibu post partum
Udema kelopak mata, sembab wajah dan pecah pembuluh darah wajah akibat
salah meneran.
6. Melakukan pemeriksaan pada mata ibu post partum
Inspeksi konjungtiva dan sklera ; anemis dan bercak perdarahan pada sklera
7. Melakukan pemeriksaan hidung, telinga, rongga mulut, gigi dan leher ibu post
partum. ( gunakan pen light)
Memeriksa adanya gangguan, kebersihan dan pembengkakan
8. Melakukan pemeriksaan bunyi jantung ibu post partum
9. Melakukan pemeriksaan bunyi paru ibu post paru
10. Melakukan pemeriksaan ketiak ibu post partum
Kemerahan, Pembengkakan kelenjar, infeksi, pigmentasi dan kebersihan
11. Melakukan pemeriksaan payudara ibu post partum
Payudara dibagi dengan garis imajiner menjadi 4 kuadran :
Payudara kanan
Kuadran Kuadran dalam
luar atas atas
Kuadran Kuadran dalam
luar bawah bawah

Inspeksi bentuk, ukuran dan kesimetrisan. Warna kulit, lesi, edema, pendataran,
lesung, keadaan puting dan arah puting, keadaan areola dan keluaran asi.
12. Melakukan pemeriksaan abdomen ibu post partum
Keadaan kulit ; striae, diastasis rekti, kesimetrisan abdomen, tinggi fundus uterus
dan kontraksi uterus
13. Melakukan pemeriksaan extremitas bawah
Kaji adanya udema, varises, kelemahan, panas, Tanda homan, dan refleks patela
14. Mengkaji refleks patella /biseps pada ibu post partum dengan perkusi hummer
15. Lakukan pemeriksaan genetalia, kaji adanya :
a. Varises vulva
b. Perdarahan / lokhea : jumlah, warna, bau dan konsistensi.
c. Laserasi serviks, introitus vagina, perineum dan vagina
d. Perineum : Redness, echimosis, edema, discharge, hemoragic, approximation
(REEDHA)
16. Merapikan alat
17. Cuci tangan dengan benar
18. Lakukan dokumentasi keperawatan
FORMAT PENILAIAN PROSEDUR
PERAWATAN PERINEUM

No Penampilan
Prosedur
. Ya Tidak
1. Persiapan alat dan bahan :
 1 pasang sarung tangan bersih
 2 buah Wash lap (1 untuk sabun satu
untuk membilas) atau kasa bulat bersih
secukupnya
 Sabun mandi (cair atau batang)
 Air bersih dalam dua buah waskom
khusus untuk mencuci bagian bawah
 Pembalut dan celana dalam yang bersih
 Alas karet
 Handuk
 Selimut
 Tissue toilet
 2 buah kantong plastik untuk tempat
sampah dan pakaian dalam yang kotor

2. Mengucapkan salam terapeutik


3. Mengidentifikasi klien
4. Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan
5. Menyiapkan lingkungan
6. Mencuci tangan
7. Mendekatkan alat dan bahan
8. Memasang alas karet dan handuk di bawah
bokong
9. Menutup bagian bawah tubuh ibu dengan
selimut
10. Memasang sarung tangan
11. Membuka celana dalam dan pembalut dari
arah depan ke belakang, masukkan celana
dan pembalut ke dalam kantong plastic yang
berbeda
12. Meminta ibu posisi lithotomy
13. Mengkaji kondisi jaringan sekitar jahitan
perineum
14. Membersihkan pubis, vulva, vagina,
perineum hingga ke rektum dengan waslap
atau kasa yang telah disabuni
15. Membilas menggunakan washlap lainnya
dengan air bersih mulai dari pubis, vulva,
vagina, perineum dan rectum
16. Mengeringkan dengan handuk atau tissue
toilet dari arah pubis ke rectum
17. Membuka sarung tangan
18. Memasang pembalut dari arah depan ke
belakang
19. Membantu ibu memakai celana dalam
20. Mengangkat handuk dan alas karet dari
bokong
21. Merapikan klien kembali
22. Mengevaluasi respons klien
23. Mengembalikan alat ke tempat semula
24. Mencuci tangan
25. Mendokumentasikan tindakan dan respons
klien

Anda mungkin juga menyukai