Anda di halaman 1dari 8

JOB SHEET

PEMERIKSAAN FISIK PADA IBU NIFAS

Mata kuliah : Asuhan Kebidanan masa Nifas dan Menyusui


Topik : Praktikum pemeriksaan fisik pada ibu nifas
Waktu : 30 menit
Dosen : Irma Yanti, S.SiT., M.Kes
Lilis Suryani, SST., MKM
Referensi :
1. Rahmawati, dkk, 2010. Perawatan Masa Nifas, Jogjakarta, Fitramaya
2. Sopiah, 2014. Panduan Belajar Asuhan Kebidanan Nifas. Kebidanan Unsika. Karawang
3. JHPIEGO. Postpartum Care – Reference Manual. Baltimore : JHPIEGO. 2000
4. JNPKKR- POGI. BukuAcuanNasionalPelayananKesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta :
YBPSP. 2001
5. MNH-JHPIEGO. Basic Maternal and Newborn Care : A gided for skilled providers.
Baltimore : JHPIEGO. 2004
6. PUSDIKNAKES – WHO - JHPIEGO. BukuAsuhanKebidanan postpartum. Jakarta : Depkes.
2003

CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti kegiatan di laboratorium mahasiswa mampu:
1. Menyiapkan perlengkapan dan bahan yang diperlukan untuk melakukan pemeriksaan
fisik pada ibu nifas dengan benar.
2. Melakukan pemeriksaan fisik pada ibu nifas secara sistematis sesuai dengan daftar tilik
3. Mendeteksi dini adanya kelainan dan masalah pada ibu nifas

KESELAMATAN KERJA
Sebagai catatan dalam melakukan pemeriksaan fisik:
1. Setiap langkah harus dilakukan dengan sistematis
2. Tempatkan alat secara ergonomis dan mudah dijangkau serta persiapkan peralatan
secara lengkap sebelum tindakan pada pasien
3. Aturan keselamatan kerja diikuti pada saat melakukan seluruh tindakan pemeriksaan
fisik dengan memperhatikan teknik pemeriksaan sesuai dengan prosedur
4. Perhatikan prinsip Pencegahan Infeksi (PI) saat melakukan tindakan
5. Tempat duduk pasien tidak dalam kondisi rusak

DASAR TEORI
Pemeriksaan fisik pada ibu nifas dilakukan untuk menilai dan mendeteksi kemungkinan
komplikasi yang terjadi pada ibu nifas serta asuhan yang akan diberikan sehingga sesuai
dengan kebutuhan ibu.

PERALATAN & BAHAN


Alat dan Bahan :
1. Tempat cuci tangan 7. Tempat alat tenun bekas pakai
2. Handuk cuci tangan 8. Alat tulis dan catatan
3. Sabun desinfekstan perkembangan kasus

4. Troli untuk alat 9. Pantum genitalia


5. Timbangan (sesuai kebutuhan) 10. Pantum payudara
6. Tempat sampah (infeksius dan noninfeksius) 11. Alat tulis
Saf I : Saf II :
a. Baki dan alasnya, berisi: a. Baki dan alasnya, berisi:
- Sphygnomanometer - Baju pasien
- Stetoskop - Celana dalam dan pembalut
- Termometer - Gurita
- Tissue bersih pd tempatnya - Under pad
- Alcohol swab - Selimut mandi
- Jam tangan
b. Baki dan alasnya, berisi: b. Baki dan lasnya, berisi:
- Penlight dan hammer - Nierbeken
- Kom tertutup air DTT
- Kom tetutup kapas DTT Saf III :
- Bak instrument bersih Baskom berisi air klorin 0,5%
(berisi 2 pasang sarung tangan bersih
- Kapas payudara DTT
- Baby oil
- Handschoon steril

PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Persiapan ruangan
2. Persiapan alat
3. Persiapan penolong dan pasien
4. Pelaksanaan

NO LANGKAH KERJA GAMBAR

1. Siapkan ruangan senyaman mungkin


Key Point :
Perhatikan kebersihan dan kerapihan penataan ruangan,
penerangan, ventilasi udara dan privacy (ruangan tertutup
gunakan sampiran)

2. Siapkan alat dan bahan habis pakai

Key Point :
Perhatikan teknik PI, kelengkapan dan susunan alat sesuai
urutan pakai dan mudah dijangkau

3. Persiapan pasien

Key Point :
Persilahkan ibu untuk mengganti bajunya dengan baju
pasien, mengosongkan kandung kemih dan cuci tangan
4. Menayakan keluhan ibu dan bayinya :

Key Point :
Apakah dapat istirahat yang cukup ?. apakah makan dan
minum dapat dihabiskan dan masih merasa kurang ?,
apakah ada masalah mobilisasi ?, apakah sudah BAB dan
BAK dengan lancer ?, Bagaimana keadaan penegluaran
lochea ?, apakah ada perdarahan ?, dan Apakah bayi dapat
menyusu dengan baik dan tidur dengan tenang.
5. Mendekatkan alat dan bahan dan perlengkapan yang sudah
disapkan

Key Point :
Pastikan alat, bahan, dan perlengkapan disusun dengan
rapih, lengkap, dengan memperhatikan PI

6. Melakukan pemeriksaan keadaan umum, kesadaran


emosional dan penampilan (kesakitan dan pucat)

Key Point :
Perhatikan tingkat kelelahan ibu, ekspresi dan konsentrasi
ibu.

7. Persilakan ibu dan bantu ibu untuk naik ketempat tidur

Key Point :
Dampingi ibu, jangan sampai terjatuh

8. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital

Key Point :
Pemeriksaan Tekanan Darah
Dilakukan secara palpasi kemudian auskultasi, lakukan
secara cermat dan sesuai dengan prosedur dan atur posisi
dengan tepat untuk mendapatkan hasil akurat.

Sebelum Pemeriksaan Suhu


Axila ibu dikeringkan terlebih dahulu dengan tissue
Lakukan secara cermat dan teliti sesuai dengan procedure
Pemeriksan nadi dan pernafsaan dilakukan secra cermat
dan teliti sesuai dengan prosedur
9. Melakukan pemeriksaan pada kepala membantu ibu pada
saat mengatur posisi awal setiap tindakan dengan
penjelasaan terlebih dahulu tindakan yang akan dilakuan
Pemeriksaan dilakukan secara hati-hati, cermat, dan sesuai
dengan prosedure.

Key Point :
Inspeksi kebersihan rambut, bau, cabang, rontok dan
minyak, periksa kebersihan kulit kepala, lessi, dan ketombe.

10. Palpasi teksture, oedema, benjolan, dan rasa sakit.

Key Point :
Inspeksi warna kulit muka untuk mengetahui tingkat anemia,
perhatikan bentuk dan lessi, palpasi oedema, benjolan
dengan meraba sinus frontalis dan sinus maksilaris

11. Mata

Key Point :
Inspeksi warna kulit, simetris, secret, ketajaman
penglihatan, sclera apakah ikterik/tidak (dilakukan dengan
menarik palpebrae ke atas dan minta pasien untuk melihat
kebawah)
Konjungtiva pasien dilakukan dengan menarik kelopak
mata bagian bawah dan minta pasien untuk melihat ke atas
normalnya konjungtiva berwarna merah muda (Jika warna
konjungtiva pucat menandakan pasien terkena anemia)

12. Lakukan pemeriksaan pada leher

Key Point :
Palpasi pembesaran kelenjar tiroid, pembengkakan kelenjar
limfe, pelebaran vena jugularis dan refleks menelan,
perhatikan wajah klien.
13. Lakukan pemeriksaan pada dada

Key Point :
Observasi bentuk thoraks, dengarkan bunyi jantung dan
paru (atas indikasi)

Paru-paru
Key Point :
Auskultasi :
Mendengarkan bunyi paru-paru dengan stethoscope,
vesikuler (suara nafas normal) yaitu inspirasi lebih keras dan
panjang dari pada suara ekspirasi
Inspeksi
Pola pernafasaan, adakah tanda-tanda ketidaknyamanan
bernafas

Jantung
Key Point :
Observasi
Mendengarkan bunyi jantung mulai dari apeks ke tepi kiri
sternum bagian bawah, bergeser keatas sepanjang tepi kiri
sternum, kanan sternum, dan supraklavikula kanan/kiri,
daerah leher kanan/kiri dan seluruh sisa dada.

14. Buka pakaian atas ibu

Key Point :
Meminta ibu untuk membuka sebagian pakaian sesuai
dengan daerah yang akan diperiksa

15. Pemeriksaan payudara

Key Point :
Inspeksi kebersihan payudara, pembengkakan, putting
susu (lembut, lecet, datar dan menonjol, masuk kedalam),
benjolan/radang abnormal, dan retraksi/dimping, Palpasi
area nodus limfa, benjolan dan kanker (menggunakan
sarung tangan), adakah pengeluaran kolostrum/ASI, cek
adanya kerutan seperti kulit jeruk, retraksi dan dimpling.
16. Pemeriksaan Abdomen
Key Point :
Inspeksi kebersihan abdomen dan luka operasi, Palpasi
kandung kemih (kosong/penuh), tinggi fundus uteri dan
kontraksi, periksa diastasis rekti (rongga abdomen),
bandingkan antara relaksasi dan kontraksi, tekan perut
bagian bawah untuk mendeteksi adanya abses pelvic.

17. Pemeriksaan Genetalia

Key Point :
Meminta ijin dan jelaskan tujuan pemeriksaan, cuci tangan,
pasang perlak dan alasnya, pasang selimut mandi dan
bantu ibu pada posisi lithotimi, inspeksi kebersihan vulva,
warna, oedema, benjolan pada kelenjar bartholin, lessi dan
pengeluaran lochea, inspeksi kebersihan perineum, bila ada
jahitan lihat tanda kemerahan, oedema, memar, pengeluran
jahitan dan kerapatan jahitan, dekatkan alat-alat, bila vulva
kotor bersihkan gunakan handschoon, bersihkan vulva dari
kedua labia minora, kedua labia minora dan vestibulum,
atau gunakan air bersih dalam botol cebok dan tamping
dengan pispot, palpasi daerah vulva dari atas sampai bawah
sampai perineum, apakah ada rasa nyeri terutama kelenjar
bartholin dan perineum.
18. Memeriksa anus (heamoroid)

Key Point :
Posisi ibu Sim, ibu diminta batuk sedikit inspeksi kebersihan,
fistula dan hemoroid
19. Pemeriksaan ekstremitas

Key Point :
Inspeksi pergerakan kebersihan kuku, panjangnya, cavilari
revil, (atas) dan area kemerahan , varices (bawah) palpasi
oedema pada jari tangan, tibia, sirkumaluneus dan dorsal
pedis, periksa tanda homan Sign dan refleks patella pada
kaki

20. Perkusi (dilakukan atas indikasi)

Key Point :
Lakukan perkusi ginjal dengan CVAT (costo vertebra Angel
Tenderness) yaitu ibu duduk, kedua telapak tangan
pemeriksaan diletakan sperti sayap pada punggung ibu,
kemudian memukul dinding abdomen belakang pada sudut
costo vertebra Angel tenderness tersebut dengan dialasi
tangan kiri kita, lakukan perkusi dengan sisi ulnar kepalan
tangan kanan. Normalnya pasien tidak akan merasa sakit,
tapi jika terasa sakit berarati pasien mengalami gangguan
atau bengkak pada ginjalnya.

21. Membereskan dan dekontaminasikan alat dan ruangan


Key Point :
Gunakan larutan air chlorine 0,5% selama 10 menit,
peralatan harus semua terendam air dan gunakan sarung
tangan rumah tangga.

22 Mencuci tangan dengan 6 langkah dengan sabun dan air


mengalir serta mengeringkan dengan handuk pribadi/tissue.

Key Point :
 Cuci tangan dibawah air yang mengalir dan memakai
sabun
 Gunakan teknik cuci tangan 6 langkah
 Gunakan handuk pribadi untuk mengeringkan tangan

22. Ibu dipersilahkan mengganti baju kembali

Key Point :
Baju kotor dimasukan kedalam tempat yang sudah
disiapkan

23. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan

Key Point :
Lakukan pencatatan hasil pemeriksaan secara lengkap
dokumentasikan dalam bentuk SOAP.

Anda mungkin juga menyukai