Anda di halaman 1dari 6

YAYASAN SALSABILA MULTI KARYA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SALSABILA SERANG


Jl. Raya Serang-Pandeglang No.33 (PAL 6) Kemanisan-Curug
Kota Serang-Banten, Telp / Fax : (0254) 250354

DAFTAR TILIK ANC OSCE

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sebagai berikut


0 Gagal : Bila langkah klinik tidak dilakukan
1 Kurang : Langkah klinik dilakukan tetapi tidak mampu
mendemonstrasikan sesuai prosedur
2 Cukup : Langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurang terampil
atau kurang cekatan dalam mendemonstrasikan dan waktu
yang diperlukan relatif lebih lama menyelesaikan suatu tugas

PENILAIAN
NO KOMPONEN 0 1 2
PERSIAPAN :
LANGKAH – LANGKAH :
A. Persiapan Alat
1. Persiapan pemeriksaan fisik
 Tempat tidur
 Selimut
 Baju ibu hamil
 Handuk pribadi
 Sampiran
 Laenec/monoaural
 Penlight
 Tensimeter dan stetoskop
 Termometer
 Metlin
 Perlak dan alasnya
 Reflek hammer
 Timbangan berat badan dan pengukur tinggi badan
 Tempat sampah kering, basah dan infeksius
 Jam tangan
 Buku catatan dan pulpen
 Nierbekken 1 buah
 Botol berisi air chlorin dan air DTT masing-masing 1 buah
 Handscoen steril (1 pasang dalam bak steril)
 Baby oil
 Kapas kering dalam tempatnya
 Kapas DTT dalam kom steril
 Larutan chlorin 0,5 % dalam waskom
 Sabun cuci tangan dan air mengalir
B. Persiapan Lingkungan :
Pasang sampiran, jaga privasi klien

C. Langkah-langkah
1. Pasien datang disambut dengan ramah
2. Ucapkan salam
3. Persilahkan pasien duduk
4. Memperkenalkan diri dengan ibu
5. Tanyakan alasan kunjungan
6. Informasikan kepada pasien tentang prosedur pemeriksaan yang akan
dijalaninya serta tujuan dilakukan pemeriksaan tersebut
7. Minta persetujuan dari pasien disertai dengan penandatanganan informed
consent
8. Lakukan anamnesa (Pengkajian data subjektif)
a. Riwayat kehamilan :
 Riwayat menstruasi
 Tanda-tanda kehamilan
 Pergerakan janin
 Pola eliminasi
 Pola aktifitas sehari-hari
 Imunisasi
 Kontrasepsi yang pernah digunakan
b. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
 Riwayat jumlah kehamilan
 Jumlah anak hidup
 Jumlah kelahiran prematur
 Jumlah keguguran
 Jenis persalinan dan penolong persalinan
 Komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas masa lalu
c. Riwayat kesehatan
 Riwayat kesehatan sekarang dan dulu
 Riwayat kesehatan keluarga
 Perilaku kesehatan
d. Riwayat sosial
 Status perkawinan
D. Pemeriksaan Fisik :
9. Pemeriksa memberikan baju hamil, botol urine, bengkok,
serta tissue pada ibu, dengan memberikan penjelasan (cara
menaruh urine di botol dan cebok pasien).
10. Siapkan alat untuk pemeriksaan kehamilan dan dekatkan alat
ke tempat pemeriksaan.
11. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian
keringkan tangan dengan handuk pribadi
12. Setelah pasien selesai mengganti baju, ambil botol urine dan
beri label nama pasien
13. Komunikasikan pada ibu bahwa pemeriksaan akan dimulai
14. Lakukan pemeriksaan TB, BB, TD, LILA
15. Pasien dianjurkan untuk berbaring di tempat tidur dan
selimuti tubuh ibu
16. Lakukan pemeriksaan suhu, nadi dan pernapasan.
17. Lakukan pemeriksaan Head to toe
a. Kepala :
 Warna
 Distribusi rambut
 Kebersihan kepala
b. Muka :
 Oedema
 Cloasma Gravidarum
c. Mata :
 Simetris/tidak
 Kelopak mata
 Konjungtiva
 Sklera
d. Hidung :
 Polip
 Sekret
e. Telinga :
 Simetris/tidak
 Adakah serumen
f. Mulut
 Bibir (warna)
 Lidah
g. Gigi
 Caries/Tidak
 Hygiene
h. Leher :
Lakukan palpasi :
 Kelenjar getah bening ada pembesaran / tidak :
Lakukan palpasi dengan cara pemeriksa melakukan palpasi
menggunakan jari telunjuk dan jari tengah pada daerah di belakang
telinga bagian bawah.
 Kelenjar Thyroid membesar / tidak :
Lakukan palpasi dengan cara pemeriksa melakukan palpasi pada
leher pasien dengan menggunakan jari telunjuk dan jari tengah
sambil klien disuruh menelan.

i. Dada ( Payudara)
(Sebelum pemeriksaan dada, termometer diangkat terlebih dahulu)
 Mamae simetris atau tidak
 Puting susu menonjol atau tidak.
 Jika puting susu terlihat kotor, bersihkan dengan kapas dan baby
oil.
 Palpasi pada daerah mamae dengan meraba secara sirkuler mulai
dari areola sampai pangkal payudara hingga berakhir di daerah
axila untuk mengetahui adanya massa/tidak, adanya nyeri
tekan/tidak.
 Periksa apakah ada kolostrum/tidak dengan cara tekan areola
mamae dengan ibu jari dan telunjuk kanan.
j.Abdomen :
Inspeksi bentuk abdomen, ada / tidaknya luka bekas SC, linea dan striae.
17. Palpasi :
Mengukur Tinggi Fundus Uteri
a. Jika umur kehamilan pasien < 20 minggu : ukur dengan menggunakan
jari tangan
b. Jika umur kehamilan pasien > 20 minggu : ukur dengan menggunakan
metlin
 Leopold I
Menentukan bagian janin yang terdapat di fundus.
Dengan teknik :
a. Jika umur kehamilan pasien < 20 Minggu :
Palpasi leopold tidak dilakukan
b. Jika umur kehamilan pasien > 20 Minggu
 Pemeriksa menghadap ke arah muka pasien
 Pasien tidur terlentang dengan kaki ditekuk
 Uterus diketengahkan dengan 2 tangan, setelah fundus uteri
didapat di fiksasi.
 Tentukan bagian janin yang terdapat di fundus.
 Leopold II
Untuk menentukan bagian apa yang terdapat pada setiap
sisi kiri dan kanan perut ibu.
Dengan teknik :
a. Pasien tidur terlentang dengan kaki ditekuk.
b. Salah satu tangan pemeriksa menahan salah satu bagian sisi perut
dan tangan yang satunya meraba bagian apa yang terdapat pada sisi
yang lainnya dengan arah dari bawah keatas
 Leopold III
Untuk menentukan apa yang terdapat pada bagian bawah perut ibu
(bagian terendah janin) dan menentukan apakah bagian terendah
janin sudah masuk PAP atau belum. Dengan teknik :
a. Posisi pasien sama dengan leopold II
b. Salah satu tangan pemeriksa di fundus uteri dan satu tangan lagi
dipinggir atas simpisis dengan ibu jari pada bagian kanan dan 4 jari
yang lainnya di sebelah kiri kemudian diraba lalu digoyangkan, bila
sudah tidak bisa digoyangkan kepala sudah masuk PAP dan
sebaliknya
 Leopold IV (dilakukan jika Leopold III sudah masuk PAP)
Untuk menentukan seberapa jauh bagian terbawah janin masuk ke
PAP
 Posisi kaki pasien diluruskan
 Kemudian pemeriksa menghadap kearah kaki pasien dengan
meletakan kedua tangan dipinggir perut mengarah kebagian
terendah janin
 Bila kedua tangan saling berjauhan disebut divergen dan bila
kedua tangan bertemu disebut konvergen.
 Lakukan palpasi untuk menentukan perlimaan bagian terendah
janin dengan cara tangan kiri letakkan difundus uteri, tangan
kanan disimpisi pubis meraba penurunan kepala
18. Auskultasi  DJJ  Tentukan punctum maksimumnya, hitung DJJ
dalam 1 menit penuh. Pastikan irama DJJ tidak sama dengan irama nadi
atau bising usus.
19. Lakukan pemeriksaan anogenital dengan cara :

a. Atur posisi pasien dengan posisi dorsal recumbent


b. Pasangkan perlak dan alasnya pada tempat tidur
c. Siapkan dan dekatkan alat-alat ke pasien
d. Cuci tangan dan keringkan serta pakai hand schone steril

Inspeksi:
 Oedema
 Varises
 Cairan (warna, konsistensi, jumlah, bau)
e. Anogenital dibersihkan dengan kapas DTT (vulva hyigine)
Palpasi :
Labia mayora diregangkan dengan ibu jari dan telunjuk sebelah kiri dan
tangan kanan menekan-nekan labia mayora kanan dan kiri

f. Pasien dianjurkan miring kekiri dengan posisi Sim, kemudian daerah


anus diregangkan untuk melihat ada/tidaknya haemoroid
g. Pasien dianjurkan terlentang kembali
h. Alat pemeriksaan vulva hygine dirapikan
i. Pemeriksa mencuci tangan kedalam larutan chlorin 0,5%, kemudian
hand schone dibuka secara terbalik dan direndam dengan larutan
chlorin. Cuci tangan kembali diair mengalir.
k. Pasien dirapikan kembali.

Extremitas :
 Lakukan pemeriksaan dengan cara inspeksi (varises dan odema) dan
palpasi kaki pada daerah pretibia dan punggung kaki/metatarsal
untuk mengetahui oedema / tidak.

20. Pasien dianjurkan duduk bersila ditengah tempat tidur.


21. Lakukan pemeriksaan ginjal dengan cara mengetuk/perkusi pada derah
lumbal III kiri dan kanan (pemeriksaan CVAT)
22. Pasien dianjurkan untuk duduk disisi pinggir tempat tidur dengan kaki
terjuntai kemudian dilakukan pemeriksaan reflek patela kiri dan kanan
23. Bantu pasien merapikan pakaiannya dan rapikan alat-alat.
Pemeriksaan Laboratorium :
24. Pasien dipersilahkan untuk menunggu di tempat duduk semula sambil
menunggu pemeriksa
25. Siapkan alat untuk melakukan pemeriksaan
26. Pemeriksa melakukan pemeriksaan HB, urine protein dan urine reduksi.

PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN
A. Persiapan Alat
1 set alat cek Hb digital
Stik Hb
Lancet
Kapas alkohol
Tissu
Bengkok
Hanscoen dalam bak instrumen
Perlak dan alasnya
Masker dan celemek
B. Langkah-Langkah
1. Jelaskan pada pasien tindakan yang akan dilakukan
2. Gunakan masker, celemek dan pasang perlak dan alas di dekat tangan
yang akan ditusuk
3. Mencuci tangan dan memakai sarung tangan
4. Masukkan stik Hb kedalam alat hb digital, dan pastikan
kode stik terpasang
5. Sucihamakan dengan kapas beralkohol ujung jari tengah
tangan kiri/kanan pasien dan tunggu hingga kering.
6. Tusuk ujung jari yang sudah bersih dengan lanset (jangan
menusuk pada jari telunjuk atau ibu jari).
7. Tetesan darah pertama dihapus dengan tissue
8. Tetesan darah selanjutnya didekatkan sampai masuk ke
stik hb sampai terdengar bunyi sebagai pertanda bahwa
darah siap untuk diperiksa.
9. Tunggu hasil pemeriksaan
10. Baca hasil pemeriksaan sesuai dengan angka yang tertera
dalam alat hb
PEMERIKSAAN URINE DENGAN METODE CARIK CELUP
A. Tahap Persiapan :
1. Botol tempat urine
2. Handscoen 1 pasang dalam bak instrumen
3. Stik urine
4. Tissue
5. Standart warna
B. Langkah-langkah :
1. Cuci tangan dan keringkan
2. Pakai sarung tangan
3. Celupkan strip urine ke dalam botol tempat urine selama
beberapa detik (3-5 detik) sampai semua test area
terendam dalam urine
4. Kemudian stik ditiriskan dengan tissue bersih.
5. Baca hasil test dengan cara membandingkan warna pada
Standart warna yang tersedia dengan waktu 3-5 menit

6. Catat hasil pemeriksaan


27. Jelaskan pada pasien tentang hasil semua pemeriksaan yang
telah dilakukan
28. Lakukan konseling
29. Berikan obat, jelaskan cara pemberian obat.
30. Ucapkan terimakasih kepada pasien

Anda mungkin juga menyukai