Anda di halaman 1dari 8

Pemeriksaan dalam Persalinan

Palpasi (perabaan) perut


Dokter melakukan perabaan perut Ibu untuk melihat letak bayi - letak kepala atau bukan, posisi
punggung bayi, dan apakah kepala bayi sudah turun ke dasar panggul atau belum.

Pemeriksaan dalam
Pemeriksaan dalam (pemeriksaan pervaginam) dilakukan untuk menilai:

• Vagina, apakah ada bagian yang menyempit


• Pembukaan serviks (leher rahim)
• Kapasitas panggul
• Apakah ada yang menghalangi jalan lahir? (misalnya tumor)
• Letak janin
• Ketuban, sudah pecah atau belum
• Apakah kepala sudah turun ke ruang panggul?
• Besarnya kepala janin dibandingkan dengan panggul.

Dokter biasanya tidak terlalu sering melakukan pemeriksaan dalam karena kemungkinan bisa
menimbulkan infeksi. Jika hasil pemeriksaan dalam pembukaan pembukaan serviks sudah
lengkap (kurang lebih selebar 10 cm) dan bayi berada dalam posisi kepala, maka artinya Ibu
sudah memasuki kala II dan si Kecil sudah siap untuk lahir melalui persalinan normal.

Pemeriksaan Fisik pada Ibu Bersalin


1. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Uraian Materi H-LSaat ini
saudara akan melakukan pemeriksaan fisik pada ibu bersa-lin yang merupakan bagian prak-tek
klinik yang sangat penting dan setiap mahasiswa harus menguasai ketrampilan ini. Setelah
saudara melaksanakan anamnesa pada ibu bersalin, maka dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik
agar dapat men-etapkan apakah ibu bersalin sudah masuk dalam persalinan ( Inpartu ) atau
belum. Dalam kegiatan belajar ini, saudara harus mempersiapkan alat dan bahan, persiapan ibu,
pe-meriksaan umum, pemeriksaan sta-tus present, pemeriksaan obstetric dan pemeriksaan dalam
( Vagina Toucher )
1. Persiapan Alat dan Bahan Sebelum melakukan pemer-iksaan fisik, terlebih dahulu Anda harus
menyiapkan alat dan bahan sebagai berikut:
Alat dan Bahan:
a. Tempat cuci tangan (air mengalir)
b. Sabun cuci tangan dan handuk
c. Timbangan berat badan d
d. Pengukur tinggi badan
e. Selimut
f. Tensi meter
g. Stetoskop
h. Thermometer dan air DTT+air sabun+desin-fektan
i. Tisue
j. Arloji bukan digital
k. Senter
l. Meterline
m. Monoskop
n. Perlak
o. Kapas DTT
p. Kom DTT
q. Handscoen
r. Bengkok
s. Pispot dan Air cebok da-lam botol (Bila perlu)
t. Hammer patella
u. Tempat sampah medis
2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan dan non medis bertutup 2.
Persiapan Ibu Setelah menyiapkan alat dan bahan, selanjutnya yang Anda lakukan adalah meny-
iapkan ibu untuk dilakukan pemeriksaan fisik. a. Menyambut ibu dengan ramah dan sopan b.
Memperkenalkan diri ke-pada ibu c. Menjelaskan maksud, tujuan dan prosedur pe-meriksaan
kepada ibu d. Menjaga privasi ibu den-gan menutup pintu atau sampiran
3. Langkah-langkah pemerik-saan fisik pada ibu bersalin Setelah alat dan bahan ser-ta ibu sudah
siap, maka se-lanjutnya adalah praktik melakukan pemeriksaan fisik pada ibu bersalin. Agar
lebih jelas bagi Anda, ikuti-lah langkah-langkah sebagai berikut: a. Pemeriksaan Umum 1)
Keadaan Umum Nilai keadaan umum ibu: apakah dalam kondisi baik atau lemah 2) Kesadaran
Nilai kesadaran ibu: jika didapat-kan kondisi ibu sa-dar sepenuhnya maka digolongkan : compos
mentis, bila ibu tidak sadar sepenuhnya namun bisa merespon bila ditanya namanya maka
digolongkan :somnolent, bila ibu merespon namun disentuh atau dicu-bit maka digolong-kan :
sopor, jika ibu tidak dapat mere-spon sama sekali di-golongkan: comma 3) Tanda-tanda Vital a)
Tekanan Darah Lakukan pemerik-saan dengan po-sisi ibu duduk bila masih bisa duduk maka
letakkan tangan ibu pada meja yang datar. bila ibu sudah ti-dak bias duduk maka minta ibu
berbaring miring Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Tugas 4
3. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
ke kiri dan ukur tekanan darah dengan menggu-nakan Tensimeter dan stetoskop. Nilai tekanan
da-rah sistole dan diastole. Bila didapatkan uku-ran tekanan darah > 140/90 mmHg maka segera
laporkan ke pem-bimbing karena kemungkinan ibu menderita Pre Eklamsia. Gambar :
pemeriksaan tekanan darah b) Nadi Hitung nadi 1 menit dan catat hasilnya. c) Pernafasan Hitung
pernafasan selama 1 menit dan catat hasilnya. d) Suhu Lakukan pemer-iksaan suhu pada axilla
menggu-nakan termometer axilla. b. Pemeriksaan Status Pres-ent (inspeksi, palpasi, perkusi dan
auskultasi) 1) Mencuci tangan Gunakan Alat Pelind-ung Diri (APD), men-cuci tangan dengan
menggunakan 7 lang-kah di air mengalir dan keringkan dengan handuk bersih. 2) Mengukur
tinggi dan berat badan ibu Dalam melakukan pengukuran ting-gi badan, gunakan alat pengukur
tinggi badan. Persilahkan ibu untuk berdiri dengan tegak dan tumit me-nempel pada dinding.
Baca tinggi badan ibu. Untuk menentukan berat badan ibu, gu- Kembali ke : Pendahuluan Uraian
Materi Tugas 5
4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan nakan timbangan badan. Pastikan
jarum penunjuk pada an-gka nol. Persilahkan ibu untuk naik ke atas timbangan, dan baca jarum
penunjuk. 3) Memeriksa edema pada wajah Persilahkan ibu untuk berbaring di tempat
pemeriksaan. Periksa adanya edema pada wajah atau tidak. 4) Memeriksa mata Gunakan ibu jari
Anda untuk menarik kelopak mata ibu ba-gian bawah, dan mint-alah kepada ibu untuk melihat
ke atas untuk mengetahui konjung-tiva pucat atau tidak. Kemudian, gunakan ibu jari Anda untuk
menarik kelopak mata bagian atas dan mint-alah ibu untuk melihat ke arah bawah untuk melihat
sklera kuning atau tidak. 5) Memeriksa hidung, mulut dan telinga Lakukan pemeriksaan pada
hidung dan li-hatlah dengan meng-gunakan senter dan lihat adakah sekret/ tidak, polip, massa
ab-normal. Lalukan pemeriksaan pada mulut untuk me-nilai bibir kering/tidak, pucat atau tidak,
ada gigi berlubang/tidak, caries gigi/tidak. Pemeriksaan pada tel-inga dilakukan untuk
mengetahui kelainan dan fungsi telinga. 6) Memeriksa leher Lakukan palpasi pada leher untuk
mengeta-hui adanya pembesa-ran kelenjar limfe dan tiroid. 7) Memeriksa Payudara Untuk
melakukan pemeriksaan pada payudara, mintalah salah satu tangan ibu dikeataskan pada saat
palpasi payudara satu tangan lurus, palpa-si dilakukan secara sirkuler pada kedua payudara
sampai ke-tiak bergantian kanan Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Tugas 6
5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan dan kiri. Nilai adanya retrak-si
atau dimpling dan nilai bentuk, ukuran, kesimetrisan, put-ing susu menonjol/ tidak, kolostrum
atau pengeluaran lain yang abnormal, serta mas-sa/ benjolan abnormal. 8) Pemeriksaan pada ab-
domen Lakukan inspeksi pada abdomen untuk melihat bentuk (me-manjang/ melintang), bekas
luka operasi dan hiperpigmentasi linea nigra/alba. 9) Memeriksa tangan dan kaki Inspeksi kuku
jari un-tuk menilai pucat/ti-dak, ada ada warna ke-biruan / tidak, inspeksi tangan ada edema/
tidak. Meraba kaki untuk menilai adanya ede-ma/ tidak, ada varises/ tidak. Lakukan pemeriksaan
reflek patella dengan menggunakan ham-mer patella nilai reflek gerakan (hypo/hiper) c.
Pemeriksaan Obstetri (In-speksi, Palpasi, Auskulta-si)
1) Pengukuran TFU menurut Mc. Donald a) Mengetengahkan Uterus b) Mengukur TFU dari
sympisis ke fundus uteri (kaki lurus) c) Membaca hasil pengukuran den-gan tepat (dengan sistem
buta)
2) Palpasi Uterus Leop-old I-IV a) Menghangatkan tangan sebelum palpasi b) Leopold I -
Meminta ibu untuk menekuk kaki sedikit - Mengetengah-kan uterus - Menentukan dengan tepat
TFU menggu- Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Tugas 7
6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan nakan jari Meraba bagian fundus
uteri dan menentukan den-gan tepat bagian janin yang berada di fundus uteri Untuk Mengetahui
Bagian Janin Yang Teraba pada Fundus Uteri GAMBAR 1. Pemeriksaan Leopold I c) Leopold II
Tangan dipindah-kan meraba diba-gian kanan dan kiri perut ibu un-tuk menentukan bagian janin
yang berada dibagian kanan kiri perut ibu. GAMBAR 2. Pemeriksaan Leopold II d) Leopold III
Tangan kiri menah-an fundus, tangan kanan memegang bagian bawah ja-nin yang berada
dibawah perut ibu, kemudian meng-goyangkan untuk menentukan apa yang menjadi ba-gian
terbawah ja-nin. GAMBAR 3. Pemeriksaan Leopold III Kembali ke : Pendahuluan Uraian
Materi Tugas 8
7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan e) Leopold IV Mintalah pada ibu
untuk meluruskan kaki Kedua tangan Anda meraba ba-gian simpisis untuk menentukan se-
berapa jauh bagian terendah sudah masuk ke PAP atau belum (posisi tan-gan divergen/kon-
vergen) dengan posisi Anda berdiri membelakangi ibu. GAMBAR 4. Pemeriksaan Leopold IV 3)
Pemeriksaan DJJ Pemeriksaan ini harus selalu dilakukan pada setiap ibu bersalin a) Tentukan
punc-tum maksimum dengan tepat b) Hitunglah frekuen-si DJJ menggu-nakan monoskop dengan
tepat (satu tangan me-megang nadi ibu dan tangan lain memegang arloji menghadap ke-arah ibu
bila ter-jangkau) 4) Pemeriksaan Kontraksi Uterus atau his a) Lakukan perabaan pada perut ibu
apakah ada kon-traksi, jika ada kontraksi nilai be- Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi
Tugas 9
8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan rapa lama kon-traksi b) Mulai
menilai his ketika timbul his sampai his meng-hilang c) Nilai ada bera-pa his dalam 10 menit
perabaan 5) Pemeriksaan Dalam ( Vagina Toucher ) Mintalah kepada ibu untuk melepas cel-ana
dalam dan pas-tikan kandung kemih kosong dan jaga sela-lu privacy ibu, pakailah sarung tangan
dan lakukan vulva hygiene. Sebelum melakukan VT ( Vagina Toucher ) pastikan ibu sedang
tidak kontraksi jika ibu mengalami kontraksi tunggu sampai kon-traksi hilang, namun jika ibu
mengalami kontraksi pada saat jari tangan ada di da-lam vagina, tunggu dan pertahankan jari
yang berada di dalam vagina.Selanjutnya lakukan langkah-lang-kah berikut : a) Pakailah sarung
tangan steril/DTT b) Lakukan inspeksi bagian vulva dan vagina untuk me-lihat adanya luka parut
pada persa-linan sebelumnya, apakah ada tanda inflamasi, dermati-tis/ iritasi, area den-gan warna
yang berbeda, varises, condiloma, oedema c) Dengan lembut bersihkan vulva dengan menggu-
nakan kapas DTT sekali usap dari arah depan ke belakang d) Tangan kiri mem-buka labia
minora, masukkan secara perlahan jari ten-gah tangan kanan ke dalam vagina kemudian
menekan kea rah bawah dan masukkan jari telunjuk secara per-lahan agar tidak menimbulkan
sakit pada pasien e) Kemudian lakukan Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Tugas 10
9. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan penilaian kondisi vagina :
kehanga-tan, kekeringan dan kelembaban vagina, nilai kondisi serviks kelembutan, keka-kuan
dan apakah ada oedema, nilai dilatasi atau pem-bukaan serviks, nilai effacement atau penipisan
serviks dengan prosentase 0% jika serviks be-lum menipis (+ 1 cm ), 50% jika kete-balan serviks
0,5 cm dst, tentukan bagian terendah ja-nin apakah kepala, bokong atau yang lainnya dan apakah
teraba bagian-ba-gian lain di samp-ing kepala atau bokong, serta ten-tukan titik penun-juk
( denominator/ point of direction ) jika presentasi be-lakang kepala cari ubun-ubun ke-cil dimana
apakah melintang atau di depan atau be-lakang, jika bokong cari dimana sacrum apakah
melintang atau di depan atau belakang. f) Selanjutnya lakukan pemeriksaan pang-gul dalam
dengan cara arahkan jari tangan di dalam va-gina untuk menca-pai promontorium, bila
promontorium teraba menunjuk-kan adanya kes-empitan pada pin-tu atas panggul, kemudian
arahkan tangan ke sacrum untuk mengetahui kelengkungan sa-crum dan mobilitas tulang
koksigeus, selanjutnya nilai spi-na ischiadica apa-kah menonjol atau tidak, jika menon-jol
menunjukkan adanya kesempitan pada pintu tengah panggul. Kemudian lakukan penilaian pintu
bawah pang-gul dengan cara melakukan palpasi sudut pubis den-gan dua jari ( telun-juk dan jari
tengah) dan telapak tangan Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Tugas 11
10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan menghadap ke atas menyusuri
arcus pubis. Nilai apakah lebih dari 90º, jika kurang dari 90º maka menunjukkan adanya
kesempitan pintu bawah pang-gul Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan fisik pada ibu
bersa-lin sesuai dengan langkah-langkah di atas, rapikan ibu, alat dan bahan serta tempat
pemeriksaan. Lakukan evaluasi dan dokumentasikan pada lembar par-tograf selanjutnya lakukan
observasi terhadap ibu bersalin sesuai partograf. 

PEMERIKSAAN PENUNJANG

A.    Definisi
Pemeriksaan penunjang pada setiap ibu bersalin diperlukan untuk melakukan screening terhadap
penyakit – penyakit yang dapat menyertai pada setiap ibu bersalin. Pemeriksaan penunjang
mutlak harus lakukan mengingat salah satu manfaatnya adalah untuk mendeteksi adanya
penyakit yang menyertai ibu bersalin seperti anemia, Diabetes Melitus, Pre Eklamsia dan
Eklamsia

B.     Tujuan
1.      Untuk mengetahui pemeriksaan hemoglobin
2.      Untuk mengetahui pemeriksaan protein urin
3.      Untuk mengetahui pemeriksaan urin reduksi

C.    Persiapan Alat dan Bahan serta Prosedur Pemeiksaan


1.      Pemeriksaan Hemoglobin
a.      Alat dan Bahan
1)      Tempat cuci tangan dengan air mengalir, sabun antiseptic dan handuk bersih
2)      Hemoglobinometer Sahli lengkap (Standart warna pembanding, tabung pengencer, pipet darah,
batang pengaduk, sikat tabung, botol HCl beserta pi-petnya).
3)      Aquadest dalam bot-ol beserta pipetnya
4)      Lanset steril / jarum steril
5)      Tisu kering
6)      Perlak kecil dan alasnya
7)      Sarung tangan bersih
8)      Bengkok 1 buah
9)      Kom berisi air klorin 0,5 %

b.      Prosedur
1)      Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan yang akan dilakukan
2)      Cuci tangan
3)      Memasang pengalas dan memposisikan klien dengan duduk dengan nyaman
4)      Memakai sarung tangan bersih
5)      HCl 0,1 ke dalam tabung pengencer sampai batas angka 2 (± 5 tetes) menggunakan pipet khusus
6)      Menentukan jari yang akan diambil darahnya, mengusap jari tersebut dengan alcohol swab dan
menunggu sejenak agar kering sambil menyiapkan lanset steril
7)      Memegang lanset dengan benar lalu menusuk jari klien sampai batas lanset
8)      Menghapus darah yang pertama keluar dengan cepat menggunakan tisu kering lalu menghisap
darah dengan pipet Hb sampai batas angka 20 μl
9)      Menghapus darah yang melekat di ujung luar pipet dengan tisu kering dan segera memasukkan
darah ke dasar tabung pengencer yang telah diisi HCl. Usakan jangan sampai ada gelembung
udara
10)  Angkat pipet sedikit lalu hisap HCl yang masih jernih untuk membersihkan darah yang masih
terting-gal di dalam pipet Hb (Lakukan 2-3)
11)  Masukkan batang pengaduk lalu aduk-lah agar darah & HCl bersenyawa dan warnanya menjadi
coklat tua karena membentuk hematin asam
12)  Tambahkan air setetes demi setetes, tiap kali diaduk hing-ga tercapai persa-maan warna dengan
standart warna (harus tercapai dalam 3 -5 menit setelah dar-ah & HCl tercampur)
13)  Membandingkan warna di tempat yang terang dengan memutar tabung sehingga garis bagi tidak
terlihat. Baca hasilnya dalam gram %
14)  Membereskan alat dan mencuci tangan
15)  Memberitahukan hasilnya kepada klien.

2.      Pemeriksaan Protein Urine


Pemeriksaan Protein Urine dilakukan pada ibu bersalin yang ada indikasi terjadinya Pre
Eklamsia dan Eklamsia dengan tanda-tanda tekanan darah ibu >140/90 mmHg, oedema pada
wajah dan ekstremitas.
a.      Alat dan Bahan
1)      Tabung Reaksi
2)      Penjepit tabung
3)      Bunsen / lampu spirtus
4)      Pipet
5)      Tisue
6)      Asam asetat 5%
7)      Larutan Clorin 0,5%
8)      Urine
9)      Korek Api
10)  Bengkok
11)  Masker
12)  Handscoon
13)  Celemek

b.      Prosedur
1)      Mencuci tangan dan memakai handscoen
2)      Mengisi 2 tabung (A dan B) masing-masing 2-3 cc urin saring
3)      Panaskan tabung A di atas lampu spiri-tus berjarak 2-3 cm dari ujung lampu sampai mendidih
4)      Lihat hasil sambil membandingkan dengan tabung B
5)      Bila hasil urin pada tabung A keruh maka tambahkan 4 tetes asam asetat 5%
6)      Jika urin tetap keruh panaskan sekali lagi
7)      Memberitahu hasil pemerik-saan pada pasien
8)      Membereskan alat dan rendam dalam larutan chlorin 0,5% 9) Cuci tangan

3.      Pemeriksaan Urine Reduksi


Pemeriksaan Urine Reduksi dilakukan pada ibu bersalin yang mempunyai riwayat pernah
menderita Diabetes Melitus atau dalam keluarga ada yang menderita Diabetes Melitus, riwayat
pernah melahirkan bayi besar lebih dari 4000 gram, atau saat ini hamil den-gan TFU lebih dari
40 cm. Adapun langkah-langkahn-ya adalah sebagai berikut :
a.      Alat dan Bahan.
1)      celemek
2)      hand schoon
3)      rak pemeriksa
4)      tabung reaksi
5)      lampu spiritus
6)      penjepit
7)      korek api
8)      bengkok
9)      tissue
10)  benedict
11)  pipet
12)  spuit 5 cc

b.      Prosedur
1)      Mencuci tangan
2)      Menyiapkan urine yang akan diperiksa
3)      Memakai celemek
4)      Mengisi tabung reaksi dengan bene-dict sebanyak 2,5 cc
5)      Tetesi tabung ben-edict dengan 4-5 tetes urine
6)      Tabung dipanaskan di lampu spiritus
7)      Tunggu sampai mendidih
8)      Menilai hasil pemeriksaan
9)      Mencatat hasil pemeriksaan
10)  Menjelaksan hasil pemeriksaan kepada pasien
11)  Membereskan alat-alat
12)  Melepas sarung tangan
13)  Mencuci tangan Gambar: pemeriksaan urine

Anda mungkin juga menyukai