1. Tubuh pengetahuan berbatas jelas. 2. Pendidikan harus berbasis keahlian jabatan. 3. Memberikan pelayanan kepada masyarakat praktek dlm bidang profesi. 4. Memiliki perhimpunan dalam bidang keprofesian. 5. Memberlakukan kode etik profesi. 6. Motivasi bersifat altruistic. C.Bidan sbg profesi memiliki CIRI – CIRI : 1. Mengembangkan pelayanan yang unik kepada masyarakat. 2. Anggota-anggotanya dipersiapkan melalui suatu program pendidikan yang ditujukan untuk maksud profesi yang bersangkutan. 3. Memiliki pengetahuan ilmiah. 4. Anggota-anggotanya menjalankan tugas profesinya sesuai dengan kode etik yang berlaku. 5. Anggota-ang gotanya wajar diberikan. menerima imb alan jasa atas p elayanan yang 6. Anggota-ang gotanya bebas profesinya. mengambil kep utusan dalam m enjalankan 7. Memiliki su atu organisasi pelayanan yang profesi yang se diberikan kepa nantiasa menin da masyarakat gkatkan kualita oleh anggotany s a. D. SECARA UMUM PROFESI MEMPUNYAI KARAKTERISTIK : 1. MEMILIKI PENGETAHUAN YANG MELANDASI KETRAMPILAN DAN PELAYANAN. 2. MAMPU MEMBERIKAN PELAYANAN YANG UNIK KEPADA ORANG LAIN. 3. MEMPUNYAI PENDIDIKAN YANG MEMPUNYAI STANDAR. 4. PENGENDALIAN TERHADAP STANDAR PRAKTEK. 5. BERTANGGUNG JAWAB DAN MEMPERTANGGUNG JAWABKAN PELAYANAN YG DIBERIKAN. 6. KARIR SEUMUR HIDUP YANG MANDIRI. PROFESIONALISME A.CIRI-CIRI JABATAN PROFESIONAL : 1. Bagi pelakunya secara nyata (de facto) dituntut berkecakapan kerja ( keahlian)sesuai dengan tugas-tugas khusus serta dituntut dari jenis jabatannya(cenderung kespesialisasi). 2. Kecakapan/keahlian seseorang bekerja profesional bukan sekedar hasil pembiasa/latihan rutin yg terkondidi, tetapi perlu didasari oleh wawasan keilmuan yang mantap. Jabatan profesional menuntut pendidikan, terprogram secar relevan serta berbobot, terselenggara secara efektif, efisien dan tolak ukur evaluatifnya terstandar. 3. Pekerja profesional dituntut berwawasan sosial yang luas, sehingga pilihan jabatan serta kerjanya didasari oleh kerangka nilai tertentu, bersikap positif terhadap jabatan,peran dan bermotivasi serta berusaha untuk berkarya sebaik-baiknya (mendorong pekerja prof untuk selalu meningkatkan diri serta karyanya. ----Orang tsb mencintai profesi dan memiliki etos kerja yg tinggi. 4. Jabatan profesional perlu mendapat pengesahan dari masyarakat dan atau negaranya. 5.Jabatan profesional memiliki syarat-syarat serta kode etik yang harus dipenuhi oleh pelakunya, hal ini menjamin kepantasan berkarya dan sekaligus merupakan tanggung jawab sosial profesional tersebut. B. Bidan memiliki jabatan profesional memiliki Persyaratan ; 1. Memberikan pelayanan kepada masyarakat yang bersifat khusus atau spesialis. 2. Melalui jenjang pendidikan yang menyiapkan bidan sebagai tenaga profesional. 3. Keberadaannya diakui dan diperlukan oleh masyarakat. 4. Mempunyai kewenangan yang disahkan atau diberikan oleh masyarakat. 5. Mempunyai peran dan fungsi yang jelas. 6. Mempunyai kompetensi yang jelas dan terukur. 7. Memiliki organisasi profesi sebagai wadah. 8. Memiliki kode etik bidan. 9. Memiliki etika kebidanan. 10. Memiliki standart praktek. 11. Memiliki standar pendidikan yang mendasari dan mengembangkan profesi sesuai dengan kebutuhan pelayanan. 12. Memlk standar pendidikan berkelanjutan sebagai wahana pengembangan kompetensi. C.Karakteristik Profesionalisasi yg melandasi praktik profesional : 1. Terbuka terhadap perubahan. 2. Menguasai dan menggunakan pengetahuan teoritis. 3. Mampu menyelesaikan masalah. 4. Mengembangkan diri secara terus menerus. 5. Mempunyai pendidikan formal. 6. Ada sistem pengesahan terhadap kompetensi. 7. Legalisasi standar praktik profesional. 8. Melakukan praktik dgn memperhatikan etika. 9. Mempunyai sangsi hukum terhadap mal praktek. 10. Memberikan pelayanan kepada masyarakat. 11. Memperbolehkan praktik otonomi. D. Perilaku profesional Bidan : 1. Dalam melaksanakan tugas berpegang teguh pada filosofi, etika profesi dan aspek legal. 2. Bertanggung jawab dan mempertanggung jawabkan keputusan klinis yang dibuatnya. 3. Senantiasa mengikuti perkembangan pengetahuan dan ketrampilan mutakhir secara berkala. 4. Menggunakan cara pencegahan universal untuk mencegah penularan penyakit dan strategi pengendalian infeksi. 5. Menggunakan Konsultasi dan rujukan yang tepat selama memberikan asuhan kebidanan. 6. Menghargai budaya setempat sehubungan dengan praktik kesehatan, kehamilan, kelahiran, periode pasca persalinan, bayi baru lahir dan anak. 7. Menggunakan model kemitraan dalam bekerjasama dengan kaum wanita/ ibu agar mereka dapat menentukan pilihan yang telah di informasikan tentang semua aspek asuhan, meminta persetujuan ( informed concent). 8. Menggunakan ketrampilan komunikasi. 9. Bekerjasama dengan petugas kesehatan lain untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada ibu dan keluarga. 10.Advokasi terhadap pilihan ibu dalam tatanan pelayanan. F. Pelayanan Profesional: 1. Berlandaskan sikap dan kemampuan profesional. 2. Ditujukan kepentingan yang menerima. 3. Serasi dengan pandangan dan keyakinan profesi. 4. Memberikan perlindungan bagi anggota profesi. ---ACID--- TERIMAKASIH