Profesi guru adalah suatu profesi yang utuh, dan banyak orang berpendapat bahwa
guru hanya jabatan semiprofessional atau profesi yang baru muncul (emerging profession)
karena belum semua ciri-ciri dapat memenuhi.
Menurut Amitai Etzioni guru adalah jabatan semiprofesional ,karena
1.Pendidikan prajabatan guru relatif pendek
2.Kurangnya pengetahuan yang spesifik
3.Otonomi yang kurang dan kontrol dari luar kurang kuat
Menurut Sanusi et. al. (1991:23) terdapat enam asumsi yang melandasi perlunya
profesionalisasi dalam pendidikan, antara lain :
1. Subjek pendidikan adalah manusia yag memiliki kemauan, pengetahuan, emosi, dan
perasaan dan dapat dikembangkan sesuai dengan potensinya; pendidikan dilandasi oleh nilai-
nilai kemanusiaan yang menghargai martabat manusia
2. Pendidikan dilakukan secara internasional, yakni sadar bertujuan maka pendidikan menjadi
normatif yang diikat oleh norma-norma dan nilai-nilai yang baik secara universal
3. Teori-teori pendidikan merupakan jawaban kerangka hipoetesis dalam menjawab
permasalahan pendidikan
4. Pendidikan bertolak dari asumsi pokok tentang manusia, yakni manusia mempunyai potensi
yang baik untuk berkembang
5. Inti pendidikan terjadi dalam prosesnya
6. Sering terjadi dilema antara tujuan utama pendidikan
Winarno Surachmad mengemukakan bahwa Sebuah profesi dalam artinya yang
umum adalah bidang pekerjaan dan pengabdian tertentu,yang karena hakikat dan sifatnya
membutuhkan persyaratan dasra ,ketrampilan teknis,dan sikap kepribadian tertentu
Ciri-ciri profesionalisasi jabatan guru menurt Robert W. richey (1974) antara lain :
1. Para guru akan bekerja hanya semata-mata memberikan pelayanan kemanusiaan daripada
usaha untuk kepentingan pribadi
2. Para guru secara hukum dituntut untuk memenuhi berbagai persyaratan untuk mendapatkan
lisensi mengajar serta persyaratan yang ketat untuk menjadi anggota organisasi guru
3. Para guru dituntut untuk memiliki pemahaman serta keterampilan tinggi dalam hal bahan
mengajar, metode, anak didik, dan landasan kependidikan
4. Para guru dalam organisasi professional, memiliki publikasi professional yang daapat
melayani para guru, sehingga tidak ketinggalan, bahkan selalu mengikuti perkembangan yang
terjadi
5. Para guru diusahakan untuk selalu mengikuti kursus, workshop, seminar, konvensi serta
terlibat secara luas dalam berbagai kegiatan in service
6. Para guru diakui sepenuhnya sebagai suatu kareir hidup
7. Para guru memiliki nilai dan etika yang berfungsi secara nasional maupun local
Khusus untuk jabatan guru menurut National Education Assotiaon (NEA) (1948)
menyarankan ciri-ciri sebagai berikut :
1. Jabatan yang melibatkan intelektual
2. Jabatan yang menggeluti batang tubuh ilmu yang khusus
3. Jabatan yang memerlukan persiapan latihan yang lama
4. Jabatan yang memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan
5. Jabatan yang menjanjikan kareir hidup dan keanggotaan yang permanen
6. Jabatan yang menentukan bakunya sendiri
7. Jabatan yang mementingkan layanan diatas keuntungan pirbadi
8. Jabatan yang mempunyai organisasi professional yang kuat dan terjalin rapat
Kode etik Guru Indonesia dalam Kongres PGRI pada tahun 1973 pada Kongres ke XIII di
jakarta ,dan disempurnakan pada kongres ke XVI tahun 1989 di jakarta.
Tujuan kode etik profesi adalah untuk kepentingan anggota dan organisasi profesi itu
sendiri, yaitu antara lain untuk :
1. Menjunjung tinggi martabat profesi
2. Menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggotanya
3. Meningkatkan pengabdian para anggota profesi
4. Meningkatkan mutu profesi
5. Meningkatkan mutu organisasi profesi
Jabatan guru dilatarbelakangi oleh adanya kebutuhan tenaga guru. Kebutuhan ini
meningkat dengan adaanya lembaga pendidikan yang menghasilkan calon guru untuk
menghasilkan guru yang professional. Pada masa sekarang ini LPTK menjadi satu-satunya
lembaga yang menghasilkan guru.
PGRI didirikan di Surakarta pada tanggal 25 November 1945, sebagai perwujudan
aspirasi guru Indonesia dalam mewujudkan cita-cita perjuangan bangsa (Hermawan S.,
1989). Salah satu tujuan PGRI adalah mempertinggi kesadaran, sikap, mutu dan kegiatan
profesi guru seta meningkatkan kesejahteraan mereka (Basuni, 1986).
Selanjutnya terdapat 4 misi uatama PGRI, antara lain :
1. Misi politis/ideologis
2. Misi persatuan/organisatoris
3. Misi profesi
4. Misi kesejahteraan
Selain PGRI ada organisasi resmi lain, antara lain :
MGMP organisasi yang bertujuan untuk meningkatkan mutu dan profesionalisasi dari guru
dalam kelompoknya masing-masing
1. ISPI (Ikatan Sarjana Pendidikan)
2. IPBI (Ikatan Petugas Bimbingan Indonesia)
3. HISAPIN (Himpunan Sarjana Administrasi Pendidikan Indonesia)
4. HSBI (Himpunan Sarjana Bahasa Indonesia)
Peranan profesi guru mencakup 3 bidang layanan :
1.layanan instruksional
2.layanan administrasi
3.layanan bantuan akademik sosial pribadi.
Secara konseptual dam umum, ruang lingkup kerja guru itu mencakup aspek-aspek :
1. Kemampuan professional
a. Penguasaan materi pelajaran
b. Penguasaan dan penghayatan atas wawasan kependidikan dan keguruan
c. Penguasaan proses pendidikan,keguruan dan pembelajaran
2. Kemampuan sosial, kemampuan menyesuaikan diri kepada tuntutan kerja
Dan lingkungan sekitar pada waktu membawakan tugasnya sebagai guru.
3. Kemampuan personal (pribadi),mencakup:
a.Penampilan sikap yang positif terhadap keseluruhan tugasnya/situasi
pendidikan/unsur-unsurnya sebagai guru
b.Pemahaman penghayatan dan penampilan nilai-nilai yang seyogyanya dianut
oleh guru
Keandalan seorang yang professional dapat dilihat dari berbagai segi berikut ini :
1. Mengetahui, memahami dan menerapkan apa yang harus dikerjakan
2. Memahami mengapa dia harus melakukan pekerjaan itu
3. Memahami serta menghormati batas-batas kemampuan dan kewenagan profesinya dan
menghormati profesi lain
4. Mewujudkan pemahaman dan penghayatannya itu dalam perbuatan mendidik, mengajar
dan melatih
Ruang lingkup profesi guru dibagi dalam 2 (dua) gugus, yaitu :
a. Gugus pengetahuan dan penguasaan teknik dasar professional
1.Pengetahuan tentang disiplin ilmu pengetahuan sebagai sumber bahan studi
(stuctur,concept and ways of knowing)
2.Penguasaan bidang studi sebagai objek belajar
3.pengetahuan tentang karakteristik/perkembangan belajar
4.pengetahuan tentang berbagai model teori belajar
5.Pengetahuan dan penguasaan berbagai proses belajar,dll
b. Gugus kemampuan professional,mencakup:
1.Merencanakan program belajar mengajar
-Merumuskan tujuan intruksional
-Menguraikan deskripsi satuan bahasan
-Merancang kegiatan belajar mengajar
-Memilih media dan sumber belajar
-Menyusun instrumen evaluasi
2.Melaksanakan dan memimpin proses belajar mengajar
-memimpin dan membimbing proses belajar mengajar
-mengatur dan mengubah suasana belajar mengajar
-menetapkan dan mengubah urutan kegiatan belajar
3.Menilai kemajuan belajar
-memberikan skor atas hasil evaluasi
-mentranformasikan skor menjadi nilai
-menetapkan ranking
4.Menafsirkan dan memanfaatkan berbagai informasi hasil penilaian dan penelitian untuk
memecahkan masalah profesional kependidikan.
Profil kemampuan dassar guru yang harus dimiliki sebagai seorang profesional ,yaitu:
(1)Menguasai bahan
a.menguasai bahan bidang studidalam kurikulum sekolah’
b.menguasai bahan pendalaman bidang studi
(2)Mengelola program belajar mengajar
a.Merumuskan tujuan instruksional
b.Mengenal dan dapat menggunakan metode mengajar
c.Memilih dan menyusun prosedur instruksional yang tepat
d.Melaksanakan program belajar mengajar
e.Mengenal kemampuan (entry behavior) anak didik
f.Merencanakan dan melaksanakan pengajaran remedial
(3)Mengelola kelas
a.Mengatur tata ruang untuk pengajaran
b.Menciptakan iklim belajar
c.Menciptakan disiplin keras
(4)Menggunakan media / sumber
a.Mengenal dan memilih menggunakan media
b.membuat alat bantu pelajaran
c.menggunakan laboratorium dalam rangka proses belajar mengajar
d.mengembangkan laboratorium
e.menggunakan perpustakaan dalam proses belajar mengajar
f.Menggunakan micro teaching unit
(5)menguasai landasan kependidikan
(6)Mengelola interaksi belajar mengajar
(7)Menilai prestasi siswa untuk kependidikan pengajaran
(8)Melaksanakan program pelayanan bimbingan dan konseling
a.mengenai fungsi dan program pelayanan bimbingan
b.Menyelenggarakan program pelayanan bimbingan
(9)Menyelenggarakan administrasi sekolah
(10)Memahami prinsip dan menafsirkan hasil penelitian pendidikan guna keperluan
pengajaran
MODUL 2
Kompetensi Kepribadian, Sosial, dan Profesional Guru
Kompetensi kepribaian adalah kompetensi yang berkaitan dengan perilaku guru itu
sendiri yang kelak harus memiliki nilai-nilai luhur sehingga terpancar dalam perilaku sehari-
hari,dan berisi sikap(attitude),nilai(value),dan kepribadian(personality)
Fungsi utama seorang guru adalah sebagai teladan bagi murid-muridnya dan hal ini
dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantoro dalam sistem Amongnya yaitu Ing ngarso
sungtulodo, Ing madyo mangun karso, Tut wuri handayani artinya guru harus menjadi contoh
dan teladan, membangkitkan motif belajar siswa serta mendorong/memberikan motivasi dari
belakang.
Seorang guru harus mampu berkaca pada diri sendiri,bukan satu pribadi tetapi
ada 3,yaitu:
1.Saya dengan konsep diri saya(self concept)
2.Saya dengan ide diri saya (self idea)
3.Saya dengan realita diri saya(self reality)
Kemampuan pribadi guru menurut Sanusi:
1.Penampilan sikap yang positif terhadap segala tugasnya dan terhadap keseluruhan situasi
pendidikan beserta unsur-unsurnya
2.Pemahaman ,penghayatan dan penampilan nilai-nilai yang seyogyanya dianut oleh seorang
guru
3.Penampilan upaya untuk menjadikan dirinya sebagai panutan dan teladan bagi para siswa
Menurut Johnson (1980) penguasaan materi terdiri atas penguasaan bahan yang harus
diajarkannya dan konsep-konsep dasar keilmuan dari bahan yang diajarkannya itu.
Ada dua cara memandang materi atau bahan ajar, yaitu :
1. Dari sudut isi bahan ajar, bahan ajar digolongkan menjadi 6 jenis
a. Fakta
b. Konsep:yaitu berupa gagasan ,ide ,pendapat,teori dan dalil(bersifat abstrak)
c. Prinsip: tuntutan praktis bagi terselenggaranya perbuatan tertentu seperti
dalam belajar mengajar
d. Keterampilan
e. Pemecahan Masalah
f. Proses
2. Dari sudut cara pengorganisasian bahan ajarnya dibagi menjadi 4 jenis
a. Bahan Bidang Studi Linier
Karakteristik bahan bidang ini disusun secara berurutan.
b. Bahan Bidang Studi Kumulatif
Pendekatan metodologisnya adalah child-centered
c. Bahan Bidang Studi Praktikal
Pendekatan yang digunakan adalah dengan drill/pelatihan dan juga dengan
demonstrasi,tugas,resitasi.
d. Bahan Bidang Studi Eksperensial
Bahan bidang studi ini lebih menekankan unsur kreativitas siswa melalui penerapan
prinsip belajar siswa aktif (CBSA)
Alasan pengembangan dalam pemilihan bahan ajar adalah sebagai berikut :
1. Bahan bidang studi itu harus diseleksi dan disesuaikan dengan kebutuhan
2. Bahan bidang studi tidak relevan dengan kebutuhan diganti dengan yang baru
3. Bahan bidang studi yang makin bertambah itu harus dipelajari melalui berbagai media
komunikasi
4. Bahan bidang studi yang makin bertambah itu dipelajari melalui berbagai pendekatan, baik
pendekatan metode penyampaian pelajaran maupun melalui pembelajaran yang
digunakannya
Kriteria dalam memilih bahan bidang studi antara lain sebagai berikut :
1. Bahan bidang studi yang diajarkan adalah bersifat fundamental
2. Bahan bidang studi yang hangat (current event)
3. Bahan bidang studi yang selalu dihadapi berulang-ulang oleh manusia dalam kehidupan
sehari-hari (persisten life situation)
4. Bahan bidang studi yang mengandung unsur pemecahan masalah
5. Bahan bidang studi yang praktis
Untuk memperoleh keterampilan kamampuan mengajar dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut :
1. Latihan menganalisis tugas-tugas belajar
2. Latihan merumuskan tujuan-tujuan pembelajaran umum yang berpusat pada hasil yang
diharapkan
3. Latihan menetapkan indikator-indikator tingkah laku yang spesifik dari kata kerja yang
dipakai oleh tujuan pembelajaran umum
4. Latihan memilih indikator-indikator yang sesuai dengan tingkah laku kemampuan siswa
5. Latihan merumuskan tujaun pembelajaran khusus pada indikator-indikator terpilih
Hubungan antara penguasaan materi ajar dengan kemampuan mengajar sebagai
berikut :
1. Penguasaan materi menjadi landasan pokok seorang guru untuk memiliki kemampuan
mengajar
2. Guru yang memiliki wawasan yang mendalam terhadap materi ajar akan lebih yakin di
dalam merumuskan tujuan belajar mengajar di kelas
3. Guru yang sudah menguasai betul materi yang akan disampaikan kepada siswa akan
berusaha memperhatikan kebutuhan dan kemampuan siswa yang dihadapinya
4. Guru yang menguasai materi dengan baik senantiasa mencoba berbagai metode untuk
diterapkan sesuai dengan perkembangan situasi di kelas dan tidak terlalu terikat dengan
patokan persiapan mengajar yang sudah dirumuskan sebelum memasuki kelas
5. Guru yang meguasai betul materi ajar akan lebih kreatif dan inovatif dalam menyampaikan
materi ajarnya
Kegiatan Belajar 5 : Keputusan Situasional dan Transaksional
Keputusan situasional menyangkut keputusan tentang apa dan bagaimana pengajaran
akan diwujudkan berdasarkan analisis situasi. Keputusan situasional diambil guru ketika
menyusun persiapan tertulis dalam bentuk satuan pelajaran,berdasarkan analisis situasi,antara
lain berdasarkan tujuan yang ingin dicapai,bahan yang akan disampaikan ,waktu serta
fasilitas yang tersedia dan perilaku bawaan(entry behaviour)para siswa sehingga tersusun
suatu rencana persiapan mengajar.
Perbuatan profesional kependidikan dikatakan bersifat transaksional dalam arti
tergantung pada pihak-pihak dan kondisi yang terlibat secara aktual didalam suatu peristiwa
pendidikan .Keputusan yang diambil guru untuk menyesuaikan dengan kondisi kelas tersebut
disebut keputusan transaksional.
Keputusan transaksional merupakan penyesuaian yang dilakukan oleh guru yang
berkaitan dengan pelaksanaan dari keputusan situasional berdasarkan umpan balik yang
diperoleh guru dari interaksinya dengan siswa maupun dari interaksi dalam PBM yang
sedang berlangsung. Keputusan transaksional diambil karena adanya prubahan situasi dan
kondisi yang berkembang dalam melaksanakan PBM.
Dalam pelaksanaan PBM seorang guru membuat perencanaan pengajaran yang
bersifat situasional,berdasarkan:
1.Identifikasi kebutuhan dan minat siswa
2.tujuan dan performa siswa
3.karakteristik materi
4.Ketersediaan fasilitas ,ruang dan waktu
5.Kemampuan guru sendiri
MODUL 3
Berbagai Peran Guru dalam Pembelajaran
Kegiatan Belajar 1 : Peran Guru dalam Memahami Siswa sebagai Dasar Pembelajaran
Jika pendidikan dipandang sebagai kata benda ,berarti bahwa pendidikan itu
adalah sesuatu yang telah diperoleh,jika dipandang sebagai kata kerja ,pendidikan adalah
proses inkuiri yang berkelanjutan.
Sebagai proses inkuiri reflektif ,pembelajaran mengandung makna sebagai
proses sintesis dan analitis,yaitu:
a. Inkuiri dalam pembelajaran mengandung makna mempertanyakan, menjelajahi labih jauh
dan memperluas pemahaman tentang situasi.
b. Refleksi mengimplementasikan adanya dugaan, penilaian dalam pertimbangan faktor-faktor
signifikan untuk mencapai tujuan.
Proses pembelajaran sebagai inquiri reflektif akan menempatkan guru sebagai:
1.Individu yang secara terus menerus aktif belajar
2.Seorang guru yang menantang siswanya untuk menjadi pelajar yang efektif
3.Seorang profesional yang secara terus menerus merefleksikan keefektifanya sebagai guru
4.Seorang profesional yang selalu meningkatkan kemampuan profesionalnya.
Dalam kaitanya dengan perkembangan peserta didik ,proses pembelajaran
memiliki fungsi:
1. Pengembangan ,yakni membantu peserta didik mengembangkan diri sesuai dengan
potensi/keunikan.
2. Peragaman,yaitu membantu peserta didik memilih arah perkembangan yang tepat sesuai
dengan potensi dan peluang yang diperolehnya
3. Integrasi,yaitu membawa keragaman pengembangan ke arah tujuan dan sesuai dengan
eksistensi kehidupan manusia.
Brophy dan Putnan (Good dan Brophy, 1990) menyebutkan sebagi pendekatan
optimal, yaitu sebagai proses pengembangan lingkungan belajar yang dikehendaki dan
menekankan sekecil mungkin pembatasan-pembatasan.
Strategi manajemen kelas yang efektif yang mengembangkan perilaku peserta
didik,yaitu:
1.Strtegi otoriter
2.Strategi modifikasi perilaku
3.Strategi iklim sosio-emosional
4.Strategi proses kelompok
Fungsi-fungsi pokok manajemen kelas sebagai berikut :
1. Fungsi preventif,mencegah perilaku bermasalah
2. Fungsi kuratif,menyembuhkan perilaku bermasalah
3. Fungsi pemeliharaan,memelihara kondisi yang positif
4. Fungsi pengembangan,mengembangkan kondusi yang kondusif
5. Fungsi fasilitator,memfalisitasi kebutuhan-kebutuhan untuk berkembang
6. Fungsi motivator,memberikan dorongan untuk berprestasi dan berkembang.
Good dan Brophy merumuskan peran peserta didik ini ke dalam 3 peran pokok :
1. Penguasaan ketrampilan dasar
2. Pengembangan minat terhadap pengetahuan yang terkandung didalam kurikulum
3. Partisipasi sebagai anggota kelompok
MODUL 4
Peran Guru dalam Bimbingan/ Konseling dan Pengelolaan Stres dalam Pekerjaan
4. Bimbingan karier
Bailey dan Nihlen menyarankan program pengembangan kesadaran karier
disekolah,hendaknya dikembangkan secara terpadu dan mencakup hal-hal:
1.Informasi yang difokuskan pada tanggung jawab dan stuktur pekerjaan
2.Penyediaaan waktu dan kesempatan bagi peserta didik
3.Kesempatan bagi peserta didik untuk berinteraksi dengan orang–orang yang
bekerja disekitarnya
4.Kesempatan bagi peserta didik untuk mengetahui bagaimana orang merasakan pekerjaan
/profesi
5.Kesempatan bagi peserta didik untuk mengenali peran faktor jenis(gender) dalam
pekerjaan
Beberapa upaya guru yang dapat dilakukan untuk memperoleh belajar yang
sehat, antara lain :
1. Memanfaatkan pengajaran kelas sebagai wahana untuk bimbingan kelompok
2. Memanfaatkan pendekatan-pendekatan kelompok dengan melakukan bimbingan
3. Mengadakan kenferensi kasus dengan melibatkan para guru da atau orang tua siswa
4. Menjadi segi kesehatan mental sebagai salah satu evaluasi
5. Memasukan aspek-aspek hubungan nsaniah ke dalam kurikulum sebagai bagian terpadu
dari bahan ajaran yang harus disajikan guru
6. Menaruh kepedulian khusus terhadap faktor-faktor psikologis yang perlu
dipertimbangkan dalam mengembangkan strategi pembelajaran
Teknik-teknik dalam membantu siswa yang kesulitan belajar, antara lain yaitu :
1. Pengajaran perbaikan/ remedial
2. Pengayaan
3. Peningkatan motivasi belajar
4. Peningkatan keterampilan belajar
a.membuat catatan waktu guru mengajar
b.membuat ringkasan dari bahan yang dibaca
c.mengerjakan latihan soalz
5. Pengembanagan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif
Siswa handaknya dibantu dalam hal sbb:
a. Menemukan motiv yang tepat dalam belajar
b. Memelihara kondisi kesehatan yang baik
c. Mengatur waktu belajar
d. Memilih tempat belajar yang baik
e. Belajar dengan menggunakan sumbe belajar yang baik
f. Membaca secara baik dan sesuai dengan kebutuhan
Faktor yang menggangu sters organisme berasal dari dalam maupun dari luar.Faktor yang
dari dalam adalah biologis dan dari luar adalah faktor lingkungan.
1.Faktor dalam
(a).Faktor biologis,meliputi:
-Faktor genetika -diet -penyakit
-pengalaman hidup -postur tubuh -adaptasi yang abnormal
-tidur -kelelahan/fatigue
Terdapat 3 bentuk proses adaptasi yang abnormal:
-respon adaptif yang tidak memadai(hypoadatation)
-respon adaptif yang eksesif(hyperadaptation)
-respon adaptif yang tidak tepat
(b)Faktor psikologis,meliputi
1.persepsi
2.perasaan dan emosi
-kecemasan(enxiety) -marah
-rasa bersalah & khawatir -cemburu
-rasa takut -kesedihan dan kedukaan
3.Situasi
4 tipe situasi yang dapat menimbulkan stres adalah ancman(threat),
fenomena rindu di saat dekat,frustasi,konflik(intenal konflik adalah
suatu proses yang meliputi persepsi terhadap 2 tujuan yang bertenta-
ngan dimana keduanya diinginkan untuk dicapai secara bersamaan,
namun halitu tidak mungkin tanpa mengorbankan diantara salah satu
nya)
4.Pengalaman hidup
Pengalamnan hidup dapat di bagi kedalam 3 kategori,yaitu:
a.Perubahan hidup
b.Masa transisi kehidupan
c.Krisis kehidupan
5.Keputusan hidup
6.Perilaku(behaviour)
7.Respon perlawann(melawan,melepaskan diri,immobility/diam)
2.Faktor luar,meliputi:
a.lingkungan fisik(cuaca ,peristiwa alam,suasana gedung)
b.lingkungan biotik
c.lingkungan sosial
Pengelolaan stress disebut juga dengan istilah coping. Menurut R. S. Lazarus dan
Folkman (Taylor, 2003:219) coping adalah proses mengelola tuntutan (internal atau
eksternal) yang ditaksir sebagai beban karena diluar kemampuan diri
individu.SementaraWeitin dan Lioyd mengemukakan bahwa coping merupakan upya-upaya
untuk mengatasi ,mengurangi,atau menoleransi ancaman dan beban perasaan yang tercipta
karena stres.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi Coping antara lain :
1. Dukungan Sosial, menurut House (1981) memiliki 4 fungsi :
a. Emotional support (pemberian kasih sayang,perhatian dan kepedulian)
b. Appraisa support (bantuan orang lain untuk menilai dan mengembangkan
kesadaran akan masalah,mengklarifikasi,memberikan umpan balik tentang
hakikat masalah tersebut)
c. Informational support (meliputi nasihat dan diskusi tentang masalah)
d. Instrumental support (meliputi bantuan material,seperti memberikan tem-
pat tinggal,meminjamkan uang,menyertai berkunjung ke biro layanan sos)
2. Kepribadian
a. Hardiness (ketabahan, Daya Tahan), Seuzanne Kobasa (1979) karakteristik :
1) Commitment,yaitu keyakinan seseorang tentang apa yang seharusnya dia lakukan
2) Internal Locus Control,yaitu dimensi kepribadian tentang keyakinan atau persepsi
Seseorang bahwa keberhasilan /kegagalan yang dialaminya disebabkan oleh faktor
Internal dan eksternal.
3) Challange,yaitu kecenderungan persepsi seseorang terhadap situasi atau
Tuntutan yang sulit atau mengancam sebagai suatu tantangan ,peluang yang
Harus dihadapi
b. Optimisme
c. Humoris
Coping yang konstruktif dapat dilakukan melalui beberapa pendekatan atau
metode, diantaranya sebagai berikut :
1. Rational-Emotive Therapy (mengubah pola piker yang irrasional sehingga mengurangi
gangguan emosi atau perilaku maladaptif).Terapi ini dikemukakan olehAlbert Ellis.
Gagasan Ellis tentang teori ABC yaitu:
a.Activating event merupakan peristiwa yang dipandang menjadi sumber stres
b.Beliefe sistem,yaitu keyakinan atau persepsi tentang peristiwa
(positif,negatif,rasi0nal,irasional)
c.Consecuence,yaitu dampak (baik emosi/perilaku)dari cara berfikir positif / negatif
2. Meditasi(latihan mental untuk memfokuskan kesadaran /peerhatian dengan cara yang
non-analitis)
3. Relaksasi
4. Mengamalkan ajaran agama sebagai wujud keimanan kepada Tuhan
MODUL 5
Kode Etik Keguruan dan Penerapannya dalam Berbagai Bidang Kehidupan Guru
Yang perlu diperhatikan secara serius oleh pengemban profesi bahwa masyarakat globalisasi
milenium ketiga nanti ialah masyarakat yang membutuhkan layanan profesional dalam
berbagai kehidupan manusia.karakteristik itu sangat diwarnai oleh 2 hal:Pertama ,karena
perkembangan iptek yang semakin canggihdan daya pikir masyarakat yang semakin
luas.Kedua,karena semakin terspesialisasikanya berbagai bidang pekerjaan.
Penerapan kode etik guru dalam keluarga sedkitnya memiliki 4 fungsi, yaitu sebagai
pedoman bagi guru dalam :
1. Membentuk anggota keluarga menjadi manusia seutuhnya berjiwa Pancasila
2. Menanamkan kejujuran pada anggota keluarga
3. Memupuk semangat kekeluargaan dan kesetiakawanan anggota keluarga
4. Mendorong partisipasi anggota keluarga dalam menyukseskan jalannya pendidikan
MODUL 6
Refleksi dalam Tugas dan Pengembangan Profesi melalui Organisasi
Pada tingkat stuktural (secara makro nasional dan regional),tindakan yang dilakukan
antara lain:
1.Digariskan dan ditetapkan kriteria standar minimal bobot muatan kurikulum
2.Digariskan dan ditetapkan kriteria standar minimal penilain keberhasilan sistem pendidikan
secara menyeluruh
3.Digariskan dan ditetapkan kriteria standar minimal penilaian kelayakan kualitatif dan
kuantitatif bahan sumber pembelajarn
4.Digariskan dan ditetapkan kriteria standar minimal penilaian kecocokan dan kepantasan
kualifikasi guru secara profesional sesuai dengan tuntutan tupsebagai refleksi jaminan mutu
5.Digariskan dan ditetapkan kriteria standar minimal penilaian kelayakan prasarana /sarana
pendukung
Suatu profesi muncul berawal dari adanya public trust kepercayaan masyarakat(Bigs dan
blocher).Kepercayaan masyarakat yang menjadi penopang suatu profesi didasari oleh 3
perangkat keyakinan:
(1).Kepercayaan terjadi dengan suatu persepsi tentang kompetensi
(2).Adanya persepsi masyarakat bahwa kelompok-klompok profesional mengatur dirinya dan
lebih lanjut diatur oleh masyarakat berdasarkan minat dan kepentingan masyarakat.Persepsii
ini menyangkut suatu keyakinan terhadap kodifikasi mengenai perilaku profesional
(3).Persepsi yang melahirkan kepercayaan masyarakat itu ialah anggota –anggota suatu
profesi memiliki motivasi untuk memberikan layanan kepada orang-orang dengan siapa
mereka bekerja.
Oemar Hamalik sampai pada suatu kesimpulan bahwa hakikat profesi adalah suatu
pernyataan atau suatu janji yang terbuka.
Erik Hoyle mengemukakan 6 ciri profesi:
1.Suatu profesi menunjukan suatu pelayanan sosial
2.Suatu profesi didasari oleh tubuh keilmuwan yang sistematis
3.Suatu profesi memerlukan suatu pendidikan dan latihan dalam periode waktu yang cukup
lama
4.Suatu profesi memiliki otonomi yang tinggi
5.Suatu profesi memiliki kode etik
6.Suatu profesi berkembang dalam proses pemberian layanan
Sutan Zanti dan Syahmiar,mengemukakan beberapa ciri profesi:
1.Pekerjaan itu dipersiapkan melalui proses pendidikan dan latihan secara formal
2.Pekerjaan itu mendapat pengakuan dalam masyarakat
3.Adanya pengawasan dari sutu organisasi profesi(IDI,PGRI,IPBI)
4.Mempunyai kode etik sebagai landasan dalam melaksanakan tugaas dan
tanggung jawab profesi
Dedi Supriadi mengemukakan 5 ciri suatu profesi:
1.Pekerjaan itu mempunyai fungsi dan signifikasi sosial
2.Profesi menuntut ketrampilan tertentu yang diperoleh lewat pendidikan dan
Latihan yang lama dan intensif.
3.Profesi didukung oleh suatu disiplin ilmu
4.kode etik menjadi pedoman perilaku anggotanya beserta sanksi yang tegas.
5.sebagai konsekuensi profesi secara perorangan ataupun kelompok memperoleh
Imbalan finansial atau materiil