Merupakan kebutuhan yang bersifat material, baik harta maupun benda yang
diperlukan dalam kesehatan dan keselamatan hidup manusia. Kebutuhan ini
misalnya sandang, pangan dan papan.
Pada hakekatnya bekerja adalah kodrat manusia. Pekerjaan adalah hal yang
dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan hidupnya. Thomas Aquinas seperti yang
dikutip Sumaryono (1995) menyatakan bahwa setiap wujud kerja dan pekerjaan
mempunyai empat macam tujuan yaitu :
“Bekerjalah dengan cinta… Jika engkau tidak dapat bekerja dengan cinta, lebih
baik engkau meninggalkannya… Dan mengambil tempat di depan pintu gerbang
candi-candi, meminta sedekah kepada mereka yang bekerja dengan penuh suka
dan cita.” (Kahlil Gibran)
Profesi :
Profesional :
Mengukur Profesionalisme
Pendekatan orientasi filosofi ini melihat tiga hal pokok yang dapat digunakan
untuk mengetahui tingkat profesionalisme sebagai berikut:
Lambang profesional yang dimaksud antara lain seperti sertifikat, lisensi, dan
akreditasi. Sertifikasi merupakan lambang bagi individu yang profesional dalam
bidang tertentu. Misalnya, seseorang yang ahli dalam menjalankan suatu program
komputer tertentu berhasil melalui ujian lembaga sertifikasi tersebut sehingga
akan mendapatkan sertifikat berstandard internasional. Adapun lisensi dan
akreditasi merupakan lambang profesional untuk produk ataupuun institusi.
Sebagai contoh, lembaga pendidikan yang telah dianggap profesional oleh umum
adalah lembaga pendidikan yang telah memiliki status terakreditasi, dan lain-lain.
Akan tetapi, penggunaan lambang ini kurang diminati karena berkaitan dengan
aturan-aturan formal.
Pendekatan ini melihat bahwa layanan individu pemegang profesi diakui oleh
umum dan bermanfaat bagi penggunanya. Sikap individu tersebut antara lain
adalah kebebasan personal, pelayanan umum, pengembangan sikap individual dan
aturan-aturan yang bersifat pribadi. Orang akan melihat bahwa individu yang
profesional adalh individu yang memberikan layanan yang memuaskan dan
bermanfaat bagi pengguna jasa profesi tersebut.
Pendekatan Electic
Pendekatan ini meihat bahwa proses profesional dianggap sebagai kesatuan dari
kemampuan, hasil kesepakatan dan standar tertentu. Hal ini berarti bahwa
pandangan individu tidak akan lebih baik dari pandangan kolektif yang disepakati
bersama.
Orientasi ini melihat bahwa proses profesional juga dapat ditinjau dari
karrakteristik profesi/pekerjaan. Ada delapan karakteristik pengembangan proses
profesional yang saling terkait, yaitu:
Kode etik profesi yang merupakan aturan main dalam menjalankan sebuah
profesi
Pengetahuan yang terorganisir yang mendukung pelaksanaan sebuah
profesi.
Keahlian dan kompetensi yang bersifat khusus.
Tingkat pendidikan minimal dari sebuah profesi.
Sertifikasi keahlian yang harus dimiliki sebagai salah satu lambang
profesional.
Proses tertentu sebelum memangku profesiuntuk bisa memikul tugas dan
tanggung jawab dengan baik. Proses tersebut misalnya adalah riwayat
pekerjaan, pendidikan atau ujian yang dilakukan sebelum memangku
sebuah profesi.
Adanya kesempatan untuk menyebarluaskan dan bertukar ide diantara
anggota.
Adanya tindakan disiplin dan batasan tertentu jika terjadi malapraktik dan
pelanggaran kode etik profesi.
PROFESI
Merupakan suatu kegiatan yang sangat bergantung pada keahlian tertentu.
Seorang profesional adalah seseorang yang menawarkan jasa atau layanan sesuai
dengan protokol dan peraturan dalam bidang yang dijalaninya dan menerima gaji
sebagai upah atas jasanya.
Ciri-ciri pekerjaan “yang” profesi :
Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini
dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun,
memiliki status yang tinggi di masyarakat dan biasanya akan menerima gaji yang
besar.
IT helpdesk adalah : seseorang yang menjamin agar komputer dalam kondisi yang
bagus dan benar pekerjaannya adalah melakukan pengecekan, perawatan dan
pemeliharaan secara terkontrol dan rutin.
Java Developer adalah seseorang yang membangun sebuah software atau aplikasi
menggunakan bahasa java.
Sering juga disebut sebagai "IT Guru". Di luar negeri, seorang IT manager
dituntut untuk mengetahui hampir segala sesuatu mengenai sistem dan aplikasi.
Modal: Lulusan S1 Ilmu Komputer, Teknik Komputer atau Teknik Informatika,
ditambah pengalaman antara 5 hingga 10 tahun.Tentunya diharapkan pengalaman
selama ini mencakup pengetahuan akan bahasa pemograman, sistem jaringan,
sistem database, troubleshooting, dan dapat menganalisa kemampuan
karyawannya.
PENGERTIAN PEKERJAAN PROFESI DAN PROFESIONAL
Pekerjaan yaitu sebuah aktifitas antar manusia untuk saling memenuhi kebutuhan
dengan tujuan tertentu, dalam hal ini pendapatan atau penghasilan. Penghasilan
tersebut yang nantinya akan digunakan sebagai pemenuhan kebutuhan, baik
ekonomi, psikis maupun biologis.
Pekerjaan dalam arti luas adalah aktivitas utama yang dilakukan oleh manusia.
Dalam arti sempit, istilah pekerjaan digunakan untuk suatu tugas atau kerja yang
menghasilkan uang bagi seseorang. Dalam pembicaraan sehari-hari istilah ini sering
dianggap sinonim dengan profesi. Disini saya akan langsung menjelaskan contoh
perbedaan pengertian pekerjaan dan profesi.
Profesi merupakan bagian dari pekerjaan, tetapi tidak semua pekerjaan adalah
profesi. Sebagai contoh, pekerjaan staff administrasi tidak masuk dalam golongan
profesi karena untuk bekerja sebagai staff administrasi seseorang bisa berasal dari
berbagai latar belakang pendidikan, pengetahuan dan pengalaman, sedangkan
akuntan merupakan profesi karena seseorang yang bekerja sebagai akuntan
haruslah berpendidikan akuntansi dan memiliki pengalaman kerja beberapa tahun
di kantor akuntan.
Profesi adalah kata serapan dari sebuah jata dalam bahasa Inggris “Profess”, yang
bermakna Janji untuk memenuhi kewajiban melakuakn suatu tugas khusus secara
tetap/permanen. Profesi sendiri memiliki arti sebuah pekerjaan yang membutuhkan
pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan dan keahlian khusus.
Istilah profesi telah dimengerti oleh banyak orang bahwa suatu hal yang berkaitan
dengan bidang tertentu banyak orang yang bekerja tetapi belum tentu dikatakan
memiliki profesi yang sesuai. Tetapi dengan keahlian saja yang diperoleh dari
pendidikan kejuruan, juga belum cukup untuk menyatakan suatu pekerjaan dapat
disebut profesi. Tetapi perlu penguasaan teknik intelektual yang merupakan
hubungan antara teori dan penerapan dalam praktek.atau jenis pekerjaan
(occupation) yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian.
Disini saya jelaskan lagi pekerjaan tidak sama dengan profesi. Istilah yang mudah
dimengerti oleh masyarakat awam adalah sebuah profesi sudah pasti menjadi
sebuah pekerjaan, namun sebuah pekerjaan belum tentu menjadi sebuah profesi.
Profesi memiliki mekanisme serta aturan yang harus dipenuhi sebagai suatu
ketentuan, sedangkan kebalikannya, pekerjaan tidak memiliki aturan yang rumit
seperti itu. Hal inilah yang harus diluruskan di masyarakat, karena hampir semua
orang menganggap bahwa pekerjaan dan profesi adalah sama.
Ciri-Ciri Profesi
Secara umum ada beberapa ciri atau sifat yang selalu melekat pada profesi,
yaitu :
1. Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini
dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.
2. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap
pelaku profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.
3. Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi
harus meletakkan.
4. Izin khusus untuk kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.
5. Ada menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu berkaitan dengan
kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa
keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untuk
menjalankan suatu profesi harus terlebih dahulu ada izin khusus.
6. Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.
Syarat-Syarat Profesi
1. Melibatkan kegiatan intelektual
2. Menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus
3. Memerlukan persiapan profesional yang alami dan bukan sekedar latihan
4. Memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan
5. Menjanjikan karir hidup dan keanggotaan yang permanen
6. Mementingkan layanan di atas keuntungan pribadi.
7. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat
8. Menentukan baku standarnya sendiri, dalam hal ini adalah kode etik
Profesional adalah orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna waktu dan
hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi. Atau
seorang profesional adalah seseorang yang hidup dengan mempraktekkan suatu
keahlian tertentu atau dengan terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menurut
keahlian, sementara orang lain melakukan hal yang sama sebagai sekedar hobi,
untuk senang – senang atau untuk mengisi waktu luang.
Kaum profesional adalah orang-orang yang memiliki tolak ukur perilaku yang
berada di atas rata – rata. Di satu pihak ada tuntutan dan tantangan yang sangat
berat, tetapi di lain pihak ada suatu kejelasan mengenai pola perilaku yang baik
dalam rangka kepentingan masyarakat. Seandainya semua bidang kehidupan dan
bidang kegiatan menerapkan suatu. Standar profesional yang tinggi, bisa diharapkan
akan tercipta suatu kualitas masyarakat yang semakin baik.
Karyawan Profesional adalah seorang karyawan yang digaji dan melaksanakan
tugas sesuai Juklak (Petunjuk Pelaksanaan) dan juknis (Petunjuk Teknis) yang
dibebankan kepada dia. Sangat wajar jika dia mengerjakan tugas di luar Juklak dan
Juknis dan meminta upah atas pekerjaannya tersebut. Karena Profesional adalah
terkait dengan pendapatan, tidak hanya terkait dengan keahlian.
Ciri – Ciri Profesional
1. Memiliki keterampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran
dalam menggunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan
tugas yangbersangkutan dengan bidang tadi.
2. Memiliki ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu
masalah dan peka di dalam membaca situasi cepat dan tepat serta cermat
dalam mengambil keputusan terbaik atas dasar kepekaan.
3. Memiliki sikap berorientasi ke depan sehingga punya kemampuan
mengantisipasi perkembangan lingkungan yang terbentang di hadapannya.
4. Memiliki sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi
serta terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun
cermat dalam memilih yang terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya.
Perbedaan Profesi dan Profesional
Profesi :
1. Mengandalkan suatu keterampilan atau keahlian khusus.
2. Dilaksanakan sebagai suatu pekerjaan atau kegiatan utama (purna waktu).
3. Dilaksanakan sebagai sumber utama nafkah hidup.
4. Dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang mendalam.
Profesional :
1. Orang yang tahu akan keahlian dan keterampilannya.
2. Meluangkan seluruh waktunya untuk pekerjaan atau kegiatannya itu.
3. Hidup dari situ.
4. Bangga akan pekerjaannya.
Dengan melihat penjelasan dan penjabaran tentang profesi dan profesional di atas,
kita dapat menyimpulkan bahwa kaum profesional adalah orang-orang yang
memiliki tolak ukur perilaku yang berada di atas rata-rata. Di satu pihak ada
tuntutan dan tantangan yang sangat berat, tetapi di lain pihak ada suatu kejelasan
mengenai pola perilaku yang baik dalam rangka kepentingan masyarakat.
Seandainya semua bidang kehidupan dan bidang kegiatan menerapkan suatu
standar profesional yang tinggi, bisa diharapkan akan tercipta suatu kualitas
masyarakat yang semakin baik.
1. Profesi
K. BERTENS
Profesi adalah suatu moral community (masyarakat moral) yang memiliki cita-cita
dan nilai-nilai bersama
SITI NAFSIAH
Profesi adalah suatu pekerjaan yang dikerjakan sebagai sarana untuk mencari
nafkah hidup sekaligus sebagai sarana untuk mengabdi kepada kepentingan orang
lain (orang banyak) yang harus diiringi pula dengan keahlian, ketrampilan,
profesionalisme, dan tanggung jawab
DONI KOESOEMA A
Profesi merupakan pekerjaan, dapat juga berwujud sebagai jabatan di dalam suatu
hierarki birokrasi, yang menuntut keahlian tertentu serta memiliki etika khusus
untuk jabatan tersebut serta pelayananbaku terhadap masyarakat
#Dapat disimpulkan:
Profesi merupakan suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian atau
keterampilan dari pelakunya. Biasanya sebutan “profesi” selalu dikaitkan dengan
pekerjaan atau jabatan yang dipegang oleh seseorang, akan tetapi tidak semua
pekerjaan atau jabatan dapat disebut profesi karena profesi menuntut keahlian para
pemangkunya. Hal ini mengandung arti bahwa suatu pekerjaan atau jabatan yang
disebut profesi tidak dapat dipegang oleh sembarang orang, akan tetepi
memerlukan suatu persiapan melelui pendidikan dan pelatihan yang dikembangkan
khusus untuk itu.
Pekerjaan tidak sama dengan profesi. Istilah yang mudah dimengerti oleh
masyarakat awam adalah: sebuah profesi sudah pasti menjadi sebuah pekerjaan,
namun sebuah pekerjaan belum tentu menjadi sebuah profesi. Profesi memiliki
mekanisme serta aturan yang harus dipenuhi sebagai suatu ketentuan, sedangkan
kebalikannya, pekerjaan tidak memiliki aturan yang rumit seperti itu. Hal inilah
yang harus diluruskan di masyarakat, karena hampir semua orang menganggap
bahwa pekerjaan dan profesi adalah sama.
2. Profesional
KUSNANTO
Profesional adalah seseorang yang memiliki kompetensi dala suatu pekerjaan
tertentu
DARYL KOEHN
Profesional adalah orang yang memberikan pelayanan kepada klien
AHOLIAB WATLOLY
Profesional adalah orang yang berdisiplin dan menjadi "kerasan" dalam
pekerjaannya
OERIP S. POERWOPOESPITO
Profesional merupakan sikap yang mengacu pada peningkatan kualitas profesi
LISA ANGGRAENY
Profesional merupakan suatu tuntutan bagi seseorang yang sedang mengemban
amanahnya agar mendapatkan proses dan hasil yang optimal
BUDY PURNAWANTO
Profesional merupakan bagian dari proses, fokus kepada output, dan berorientasi ke
customer
HARY SUWANDA
Profesional adalah seorang yang benar-benar ahli di bidangnya dan mengandalkan
keahliannya tersebut sebagai mata pencahariannya
A. PRASETYANTOKO
Profesional adalah elemen individuao yang meletak dalam rangkaian besar mesin
kapitalisme
#Dapat Disimpulkan:
Untuk mencapai sukses dalam bekerja, seseorang harus mampu bersikap
profesional. Profesional tidak hanya berarti ahli saja. Namun selain memiliki
keahlian juga harus bekerja pada bidang yang sesuai dengan keahlian yang
dimilikinya tersebut. Seorang profesional tidak akan pernah berhenti menekuni
bidang keahlian yang dimiliki. Selain itu, seorang profesional juga harus selalu
melakukan inovasi serta mengembangkan kemampuan yang dimiliki supaya mampu
bersaing untuk tetap menjadi yang terbaik di bidangnya.
3. Profesionalisme
KIKI SYAHNARKI
Profesionalisme merupakan "roh" yang menggerakkan, mendorong, mendinamisasi
dan membentengi TNO dari tendensi penyimpangan serta penyalahgunaannya baik
secara internal maupun eksternal
DONI KOESOEMA A
Profesionalisme merupakan salah satu cara bagi guru untuk merealisasikan
keberadaan dirinya sebagai pendidik karakter
ONNY S. PRIJONO
Profesionalisme merupakan kemampuan untuk memasuki ajang kompetisi sebagai
antisipasi menghadapi globalisasi
PAMUDJI, 1985
Profesionalisme memiliki arti lapangan kerja tertentu yang diduduki oleh orang -
orang yang memiliki kemampuan tertentu pula
AHMAD BAHAR
Profesionalisme merupakan usaha suatu kelompok masyarakat untuk memperoleh
pengawasan atas sumber daya yang berhubungan dengan suatu bidang pekerjaan
AHOLIAB WATLOLY
Profesionalisme adalah sikap seorang "profesional" atau "profi"
#Dapat disimpulkan:
Profesionalisme merupakan komitmen para anggota suatu profesi untuk
meningkatkan kemampuannya secara terus menerus. “Profesionalisme” adalah
sebutan yang mengacu kepada sikap mental dalam bentuk komitmen dari para
anggota suatu profesi untuk senantiasa mewujudkan dan meningkatkan kualitas
profesionalnya.
Dalam bekerja, setiap manusia dituntut untuk bisa memiliki profesionalisme karena
di dalam profesionalisme tersebut terkandung kepiawaian atau keahlian dalam
mengoptimalkan ilmu pengetahuan, skill, waktu, tenaga, sember daya, serta sebuah
strategi pencapaian yang bisa memuaskan semua bagian/elemen. Profesionalisme
juga bisa merupakan perpaduan antara kompetensi dan karakter yang
menunjukkan adanya tanggung jawab moral.
4. Profesionalitas
5. Profesionalisasi
Beberapa Pengertian profesionalisasi:
Dari segi bahasa: Profesionalisasi berasal dari kata professionalization yang berarti
kemampuan profesional.
Menurut Eric Hoyle (1980) konsep profesionalisasi mencakup dua dimensi yaitu :
…..the improvement of status and the improvement of practice”. Peningkatan status
dan peningkatan pelatihan.
#Dapat disimpulkan:
“Profesionalisasi” adalah sutu proses menuju kepada perwujudan dan peningkatan
profesi dalam mencapai suatu kriteria yang sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan. Profesionalisasi adalah proses atau perjalanan waktu yang membuat
seseorang atau kelompok orang menjadi profesional.
PEKERJAAN, PROFESI, DAN PROFESIONAL
1. Kebutuhan ekonomi.
2. Kebutuhan psikis.
3. Kebutuhan biologis.
4. Kebutuhan pekerjaan
Definisi ini meliputi tiga aspek, yaitu ilmu pengetahuan tertentu, aplikasi
kemampuan/kecakapan, dan berkaitan dengan kepentingan umum.
Dari beberapa uraian mengenai profesi seperti diatas, dapat disimpulkan beberapa
catatan tentang profesi sebagai berikut:
Dua kategori yang dianggap sebagai profesi khusus tersebut adalah profesi yang
melibatkan hajat hidup orang banyak dan profesi yang merupakan profesi luhur
dan menekankan pengapdian. Catatan pokok dari dua profesi khusus tersebut
adalah berikut:
1. Pada profesi tertentu yang melibatkan hajat hidup orang banyak, gelar
keprofesionalan tersebut harus didapatkan melalui pengujian oleh
organisasi professional yang diakui secara nasional atau internasional, dan
hanya kandidat yang lulus yang berhak menyandang gelar profesi ini dan
melakukan pekerjaan untuk profesi ini, contonya adalah profesi dokter
(kesehatan manusia) di Indonesia.
2. Profesi luhur merupakan profesi yang menekarkan pengapdian dan
pelayanan kepada masyarakat. Sasaran utama profesi ini adalah mengapdi
dan melayani kepentingan masyarakat, bukan semata-mata mencari nafkah
hidup. Contohnya adalah guru, pendeta, biarawan, pengacara dll.
Organisasi profesi ini juga merupakan bagian dari pengembangan sebuah profesi
dalam proses profesionalismenya untuk mengembangkan profesi ke arah status
professional yang diakui oleh pemerintah dan masyarakat pengguna jasa.
3. Pendekatan electik
Pendekatan ini melihat bahwa proses professional dianggap sebagai
kesatuan dari kemampuan, hasil kesepakatan dan standar tertentu.
Orientasi ini melihat bahwa proses professional juga dapat ditinjau dari
karakteristik profesi/pekerjaan.
1. Kode etik ini digunakan sebagai aturan langkah bagi seorang professional
dalam menjalankan profesinya.
2. Pengetahuan yang terorganisir
3. Keahlian dan kompetensi
4. Tingkat pendidikan minimal dari sebuah profesi
5. Sertifikat keahlian sebagai salah satu lambang professional
6. Proses tertentu untuk bisa memikul tugas dan tanggung jawab dengan baik
7. Adanya kesempatan untuk menyebarluaskan dan bertukar ide di antara
anggota
8. Adanya tindakan dislipin dan batasan tertentu jika terjadi malpraktik dan
pelanggaran kode etik profesi