Anda di halaman 1dari 20

Pekerjaan, Profesi, dan Profesional

Manusia dan kebutuhanya

Abdulkadir Muhammad (2001), mengklasifikasikan kebutuhan manusia menjadi


empat kelompok sebagai berikut :

 Kebutuhan Ekonomi (material)

Merupakan kebutuhan yang bersifat material, baik harta maupun benda yang
diperlukan dalam kesehatan dan keselamatan hidup manusia. Kebutuhan ini
misalnya sandang, pangan dan papan.

 Kebutuhan Psikologis (non material)

Merupakan kebutuhan yang bersifat nonmaterial untuk kesehatan dan ketenangan


manusia, secara psikologi, bi.asa juga disebut kebutuhan rohani seperti misalnya
agama, pendidikan, hiburan dan lain-lain.

 Kebutuhan Biologis (proses regenerasi)

Merupakan untuk kelangsungan hidup manusia dari generasi ke generasi.


Kebutuhan ini sering disebut juga kebutuhan sekual yang diwujudkan dalam
prkawinan, membentuk keluarga dan lain sebagainya.

 Kebutuhan Pekerjaan (status dan derajat)

Merupakan kebutuhan yang bersifat praktis untuk mewujudkan kebuthan-


kebutuhan yang lain. Kebutuhan pekerjaan ini misalnya adalah profesi, perusahan
lain sebagainya.

Pekerjaan dan Profesi

Pada hakekatnya bekerja adalah kodrat manusia. Pekerjaan adalah hal yang
dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan hidupnya. Thomas Aquinas seperti yang
dikutip Sumaryono (1995) menyatakan bahwa setiap wujud kerja dan pekerjaan
mempunyai empat macam tujuan yaitu :

 Memenuhi kebutuhan hidup.


 Mengurangi tingkat pengangguran dan kriminalitas.
 Melayani sesama.
 Mengontrol gaya hidup.
Profesi merupakan bagian dari pekerjaan, namun tidak setiap pekerjaan itu
profesi. Seorang petugas staf administrasi bisa berasal dari berbagai latar ilmu,
namun tidak demikian halnya dengan Akuntan, Pengacara dan Dokter.

Profesi adalah suatu bentuk pekerjaan yang mengharuskan pelakunya memiliki


pengetahuan tertentu yang diperoleh melalui pendidikan formal dan ketrampilan
tertentu yang didapat melalui pengalaman kerja pada orang yang terlebih dahulu
menguasai ketrampilan tersebut, dan terus memperbaharui ketrampilannya sesuai
dengan perkembangan teknologi.

Bulle mendefinisikan profesi sebagai bidang usaha manusia berdasarkan


pengetahuan, di mana keahlian dan pengalaman pelakunya diperlukan oleh
masyarakat.

Definisi di atas meliputi 3 aspek:

 ilmu pengetahuan tertentu,


 aplikasi kemampuan/kecakapan,
 berkaitan dengan kepentingan umum.

Profesi dan Professional

“Bekerjalah dengan cinta… Jika engkau tidak dapat bekerja dengan cinta, lebih
baik engkau meninggalkannya… Dan mengambil tempat di depan pintu gerbang
candi-candi, meminta sedekah kepada mereka yang bekerja dengan penuh suka
dan cita.” (Kahlil Gibran)

Profesional adalah orang yang menjalankan profesinya secara benar menurut


nilai-nilai normal. Untuk menjadi seorang yang profesional, diperlukan:
komitmen, tanggungjawab, kejujuran, sistematik berpikir, penguasaan materi,
menjadi bagian masyarakat profesional.

Sifat seorang professional :

1. Menguasai ilmu secara mendalam di bidangnya


2. Mampu mengkonversi ilmu menjadi keterampilan
3. Menjunjung tinggi etika dan integritas profesi

Perbedaan Profesi dengan Profesional.

Profesi :

– Mengandalkan suatu keterampilan atau keahlian khusus.

– Dilaksanakan sebagai suatu pekerjaan atau kegiatan utama (purna waktu).


– Dilaksanakan sebagai sumber utama nafkah hidup.

– Dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang mendalam.

Profesional :

– Orang yang tahu akan keahlian dan keterampilannya.

– Meluangkan seluruh waktunya untuk pekerjaan atau kegiatannya itu.

– Hidup dari situ.

– Bangga akan pekerjaannya.

Mengukur Profesionalisme

Profesionalisme biasanya dipahami sebagai suatu kualitas yang wajib dipunyai


oleh setiap profesional yang baik. Nilai-nilai profesional harus menjadi bagian
dari jiwa seseorang yang mengemban sebuah profesi.

Ciri – ciri profesionalisme :

 Keterampilan yang tinggi dalam suatu bidangnya serta kemahiran dalam


menggunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas
yang bersangkutan dengan bidang tadi
 Ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu masalah
dan peka di dalam membaca situasi cepat dan tepat serta cermat dalam
mengambil keputusan terbaik atas dasar kepekaan
 Sikap berorientasi ke depan sehingga punya kemampuan mengantisipasi
perkembangan lingkungan yang terbentang di hadapannya
 Sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta
terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat
dalam memilih yang terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya

Menurut Gilley & Eggland (1989), Standar profesional ada 4 pendekatan :

1. Pendekatan berorientasi filosofis

Pendekatan orientasi filosofi ini melihat tiga hal pokok yang dapat digunakan
untuk mengetahui tingkat profesionalisme sebagai berikut:

 Pendekatan Lambang Profesional

Lambang profesional yang dimaksud antara lain seperti sertifikat, lisensi, dan
akreditasi. Sertifikasi merupakan lambang bagi individu yang profesional dalam
bidang tertentu. Misalnya, seseorang yang ahli dalam menjalankan suatu program
komputer tertentu berhasil melalui ujian lembaga sertifikasi tersebut sehingga
akan mendapatkan sertifikat berstandard internasional. Adapun lisensi dan
akreditasi merupakan lambang profesional untuk produk ataupuun institusi.
Sebagai contoh, lembaga pendidikan yang telah dianggap profesional oleh umum
adalah lembaga pendidikan yang telah memiliki status terakreditasi, dan lain-lain.
Akan tetapi, penggunaan lambang ini kurang diminati karena berkaitan dengan
aturan-aturan formal.

 Pendekatan Sikap Individu

Pendekatan ini melihat bahwa layanan individu pemegang profesi diakui oleh
umum dan bermanfaat bagi penggunanya. Sikap individu tersebut antara lain
adalah kebebasan personal, pelayanan umum, pengembangan sikap individual dan
aturan-aturan yang bersifat pribadi. Orang akan melihat bahwa individu yang
profesional adalh individu yang memberikan layanan yang memuaskan dan
bermanfaat bagi pengguna jasa profesi tersebut.

 Pendekatan Electic

Pendekatan ini meihat bahwa proses profesional dianggap sebagai kesatuan dari
kemampuan, hasil kesepakatan dan standar tertentu. Hal ini berarti bahwa
pandangan individu tidak akan lebih baik dari pandangan kolektif yang disepakati
bersama.

Pendekatan electic ini merupakan pendekatan yang menggunakan prosedur,


teknik, metode dan konsep dari berbagai sumber, sistem, dan pemikiran akademis.
Dengan kesatuan item-item tersebut di atas, masyarakat akan melihat kualitas
profesionalisme yang dimiliki oleh seseorang individu ataupun yang mewakili
institusi.

2. Pendekatan perkembangan bertahap

Di bagian depan telah dijelaskan bahwa proses profesionalisme adalah proses


evolusi yang menggunakan pendekatan organisasi dan sistematis untuk
mengembangkan profesi kearah status profesional. Orientasi perkembangan
menekankan pada enam langkah dalam proses berikut:

 Berkumpulnya individu-individu yang memiliki minat yang sama terhadap


suatu profesi.
 Melakukan identifikasi dan adopsi terhadap ilmu pengetahuan tertentu
untuk mendukung profesi yang dijalaninya. Hal ini tentu saja disesuaikan
dengan latar belakang akademis para pelaku profesi tersebut.
 Setelah individu-individu yang memiliki minat yang sama berkumpul,
selanjutnya para praktisi akan terorganisasi secara formla pada suatu
lembagayang diakui oleh pemerintah dan masyarakat sebagai sebuah
organisasi profesi.
 Membuat kesepakatan mengenai persyaratan profesi berdasarkan
pengalaman atau kualifikasi tertentu. Hal ini sesuai dengan hakikat sebuah
profesi, yang mengharuskan pelakunya memiliki pengetahuan tertentu
yang diperoleh melalui pendidikan formal dan atau ketrampilan tertentu
yang didapat melalui pengalaman kerja pada orang yang terlebih dahulu
menguasai ketrampilan tersebut.
 Menentukan kode etik profesi yang menjadi aturan main
dalam mmenjalankan sebuah profesi yang harus ditaati oleh semua
anggota profesi yang bersangkutan.
 Revisi persyaratan berdasarkan kualifikasi tertentu seperti syarat akademis
dan pengalaman melakukan pekerjaan di lapangan. Hal ini berkembang
sesuai tuntutan tingkat pelayanan yang diberikan kepada para pengguana
jasa profesi tersebut.

3. Pendekatan berorientasi karakteristik

Orientasi ini melihat bahwa proses profesional juga dapat ditinjau dari
karrakteristik profesi/pekerjaan. Ada delapan karakteristik pengembangan proses
profesional yang saling terkait, yaitu:

 Kode etik profesi yang merupakan aturan main dalam menjalankan sebuah
profesi
 Pengetahuan yang terorganisir yang mendukung pelaksanaan sebuah
profesi.
 Keahlian dan kompetensi yang bersifat khusus.
 Tingkat pendidikan minimal dari sebuah profesi.
 Sertifikasi keahlian yang harus dimiliki sebagai salah satu lambang
profesional.
 Proses tertentu sebelum memangku profesiuntuk bisa memikul tugas dan
tanggung jawab dengan baik. Proses tersebut misalnya adalah riwayat
pekerjaan, pendidikan atau ujian yang dilakukan sebelum memangku
sebuah profesi.
 Adanya kesempatan untuk menyebarluaskan dan bertukar ide diantara
anggota.
 Adanya tindakan disiplin dan batasan tertentu jika terjadi malapraktik dan
pelanggaran kode etik profesi.

4. Pendekatan berorientasi non tradisional

Pendekatan orientasi non-tradisional menyatakan bahwa seseorang dengan bidang


tertentu diharapkan mampu melihat dan merumuskan karakteristik yang unik dan
kebutuhan sebuah profesi. Orientasi ini memandang perlunya dilakukan
identifikasi elemen-elemen penting untuk sebuah profesi, misalnya standarisasi
profesi untuk menguji kelayakannya dengan kebutuhan lapangan, sertifikasi
profesional, dan sebagainya.
Pekerjaan, Profesi, Dan Profesional
Pekerjaan, Profesi, Dan Profesional
Manusia dan Kebutuhannya
Sebagai mahluk hidup, manusia pasti memerlukan kebutuhan. kebutuhan itu
dibagi kedalam 3 kelompok yaitu Primer, sekunder, dan tersier. dan untuk
melengkapi kebutuhannya itu manusia harus bekerja dan berkarya, karya tersebut
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan didalam hidupnya.
abdullahvMuhammad (2001) mengklarifikasikan kebutuhan manusia menjadi
empat kelompok sebagai berikut:

Pekerjaan dan Profesi


Dalam kehidupan manusia memerlukan biaya untuk memenuhi semua
kebutuhannya, dan untuk menghasilkan biaya itu tentunya manusia harus
mempunyai pekerjaan. Thomas aquinas seperti yang dikutip oleh Sumaryono
(1995) menyatakan bahwa setiap wujud kerja mempunyai empat macam tujuan,
yaitu: Memenuhi kebutuhan hidup, Mengurangi tingkat pengangguran dan
kriminalitas, Melayani sesama, dan Mengontrol gaya hidup. sedangkan profesi
adalah suatu bentuk atau jenis pekerjaan yang mengharuskan orang itu
mempunyai suatu ketrampilan tertentu yang dapat diperoleh melalui pendidikan
formal ataupun juga melalui kursus-kursus.

Profesi dan Profesional


Dari definisi profesi yang sudah dijelaskan diatas, seorang pelaku profesi harus
memiliki sifat-sifat sebagai berikut: Menguasai ilmu secara mendalam
dibidangnya, Mampu mengonversikan ilmu menjadi ketrampilan,Selalu
menjujung tinggi etika dan integritas profesi. sedangkan profesional adalah
seorang pelaku profesi yang sudah menjalankan profesinya dengan benar dan
melakukan profesinya itu menurut etika-etika yang berlaku dan bisa
mempertanggung - jawabkan profesinya tersebut. seorang profesional harus
memiliki kriteria-kriteria sbb: Komitmen Tinggi, Tanggung Jawab Tinggi,Berfikir
Sistematis, Penguasaan Materi, menjadi bagian masyarakat professional

PROFESI
Merupakan suatu kegiatan yang sangat bergantung pada keahlian tertentu.
Seorang profesional adalah seseorang yang menawarkan jasa atau layanan sesuai
dengan protokol dan peraturan dalam bidang yang dijalaninya dan menerima gaji
sebagai upah atas jasanya.
Ciri-ciri pekerjaan “yang” profesi :
Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini
dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun,
memiliki status yang tinggi di masyarakat dan biasanya akan menerima gaji yang
besar.

Contoh : Programmer, IT HelpDesk, AutoCAD Drafter, Sales, WebMaster, Web


Chief Editor, Web Administrator, Unix Admnistration Manager, Director
Software, Java Developer, System Architect, web designer, graphic designer, dll.

IT helpdesk adalah : seseorang yang menjamin agar komputer dalam kondisi yang
bagus dan benar pekerjaannya adalah melakukan pengecekan, perawatan dan
pemeliharaan secara terkontrol dan rutin.

Java Developer adalah seseorang yang membangun sebuah software atau aplikasi
menggunakan bahasa java.

Web Designer & Graphic Designer.


Web Designer adalah Seorang yang bertanggung jawab atas elemen visual dan
multimedia dari sebuah situs. Bekerja sama dengan programer web, mereka
bertugas merancang situs baik dari segi isi maupun grafis. Seorang graphic
designer dapat bekerja di luar desain situs, seperti menjadi staf artistik pada
majalah atau koran.
PROFESIONAL
Namun dalam laporan juga pekerjaan yang “disebut” professional. Profesional
adalah orang yang sangat ahli dalam suatu bidang tertentu.

Ciri-ciri pekerjaan “yang” professional : Orang yang Profesional biasanya


menyandang suatu jabatan atau pekerjaan yang dilakukan dengan keahlian atau
keterampilan yang tinggi. Profesionalisasi biasanya didapatkan melalui proses
atau perjalanan waktu yang sangat lama dan membuat seseorang menjadi
profesional. Dengan demikian seorang profesional jelas harus memiliki profesi
tertentu yang diperoleh melalui sebuah proses pendidikan maupun pelatihan yang
khusus, dan disamping itu pula ada unsur semangat pengabdian (panggilan
profesi) didalam melaksanakan suatu kegiatan kerja. Hal ini perlu ditekankan
benar untuk membedakannya dengan kerja biasa (occupation) yang semata
bertujuan untuk mencari nafkah dan/ atau kekayaan materiil-duniawi walaupun
akan mendapat gaji yang tinggi sebagai upah kerja dan jasanya.

Contoh : IT manager, IT consultant, Sistem analyst, consultant ERP (Enterprise


Resource Planning), Project Manager, Manager Web Content,Network Manager.
IT manager

Sering juga disebut sebagai "IT Guru". Di luar negeri, seorang IT manager
dituntut untuk mengetahui hampir segala sesuatu mengenai sistem dan aplikasi.
Modal: Lulusan S1 Ilmu Komputer, Teknik Komputer atau Teknik Informatika,
ditambah pengalaman antara 5 hingga 10 tahun.Tentunya diharapkan pengalaman
selama ini mencakup pengetahuan akan bahasa pemograman, sistem jaringan,
sistem database, troubleshooting, dan dapat menganalisa kemampuan
karyawannya.
PENGERTIAN PEKERJAAN PROFESI DAN PROFESIONAL

Pekerjaan yaitu sebuah aktifitas antar manusia untuk saling memenuhi kebutuhan
dengan tujuan tertentu, dalam hal ini pendapatan atau penghasilan. Penghasilan
tersebut yang nantinya akan digunakan sebagai pemenuhan kebutuhan, baik
ekonomi, psikis maupun biologis.
Pekerjaan dalam arti luas adalah aktivitas utama yang dilakukan oleh manusia.
Dalam arti sempit, istilah pekerjaan digunakan untuk suatu tugas atau kerja yang
menghasilkan uang bagi seseorang. Dalam pembicaraan sehari-hari istilah ini sering
dianggap sinonim dengan profesi. Disini saya akan langsung menjelaskan contoh
perbedaan pengertian pekerjaan dan profesi.
Profesi merupakan bagian dari pekerjaan, tetapi tidak semua pekerjaan adalah
profesi. Sebagai contoh, pekerjaan staff administrasi tidak masuk dalam golongan
profesi karena untuk bekerja sebagai staff administrasi seseorang bisa berasal dari
berbagai latar belakang pendidikan, pengetahuan dan pengalaman, sedangkan
akuntan merupakan profesi karena seseorang yang bekerja sebagai akuntan
haruslah berpendidikan akuntansi dan memiliki pengalaman kerja beberapa tahun
di kantor akuntan.

Profesi adalah kata serapan dari sebuah jata dalam bahasa Inggris “Profess”, yang
bermakna Janji untuk memenuhi kewajiban melakuakn suatu tugas khusus secara
tetap/permanen. Profesi sendiri memiliki arti sebuah pekerjaan yang membutuhkan
pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan dan keahlian khusus.
Istilah profesi telah dimengerti oleh banyak orang bahwa suatu hal yang berkaitan
dengan bidang tertentu banyak orang yang bekerja tetapi belum tentu dikatakan
memiliki profesi yang sesuai. Tetapi dengan keahlian saja yang diperoleh dari
pendidikan kejuruan, juga belum cukup untuk menyatakan suatu pekerjaan dapat
disebut profesi. Tetapi perlu penguasaan teknik intelektual yang merupakan
hubungan antara teori dan penerapan dalam praktek.atau jenis pekerjaan
(occupation) yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian.
Disini saya jelaskan lagi pekerjaan tidak sama dengan profesi. Istilah yang mudah
dimengerti oleh masyarakat awam adalah sebuah profesi sudah pasti menjadi
sebuah pekerjaan, namun sebuah pekerjaan belum tentu menjadi sebuah profesi.
Profesi memiliki mekanisme serta aturan yang harus dipenuhi sebagai suatu
ketentuan, sedangkan kebalikannya, pekerjaan tidak memiliki aturan yang rumit
seperti itu. Hal inilah yang harus diluruskan di masyarakat, karena hampir semua
orang menganggap bahwa pekerjaan dan profesi adalah sama.
Ciri-Ciri Profesi
Secara umum ada beberapa ciri atau sifat yang selalu melekat pada profesi,
yaitu :
1. Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini
dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.
2. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap
pelaku profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.
3. Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi
harus meletakkan.
4. Izin khusus untuk kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.
5. Ada menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu berkaitan dengan
kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa
keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untuk
menjalankan suatu profesi harus terlebih dahulu ada izin khusus.
6. Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.
Syarat-Syarat Profesi
1. Melibatkan kegiatan intelektual
2. Menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus
3. Memerlukan persiapan profesional yang alami dan bukan sekedar latihan
4. Memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan
5. Menjanjikan karir hidup dan keanggotaan yang permanen
6. Mementingkan layanan di atas keuntungan pribadi.
7. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat
8. Menentukan baku standarnya sendiri, dalam hal ini adalah kode etik
Profesional adalah orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna waktu dan
hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi. Atau
seorang profesional adalah seseorang yang hidup dengan mempraktekkan suatu
keahlian tertentu atau dengan terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menurut
keahlian, sementara orang lain melakukan hal yang sama sebagai sekedar hobi,
untuk senang – senang atau untuk mengisi waktu luang.
Kaum profesional adalah orang-orang yang memiliki tolak ukur perilaku yang
berada di atas rata – rata. Di satu pihak ada tuntutan dan tantangan yang sangat
berat, tetapi di lain pihak ada suatu kejelasan mengenai pola perilaku yang baik
dalam rangka kepentingan masyarakat. Seandainya semua bidang kehidupan dan
bidang kegiatan menerapkan suatu. Standar profesional yang tinggi, bisa diharapkan
akan tercipta suatu kualitas masyarakat yang semakin baik.
Karyawan Profesional adalah seorang karyawan yang digaji dan melaksanakan
tugas sesuai Juklak (Petunjuk Pelaksanaan) dan juknis (Petunjuk Teknis) yang
dibebankan kepada dia. Sangat wajar jika dia mengerjakan tugas di luar Juklak dan
Juknis dan meminta upah atas pekerjaannya tersebut. Karena Profesional adalah
terkait dengan pendapatan, tidak hanya terkait dengan keahlian.
Ciri – Ciri Profesional
1. Memiliki keterampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran
dalam menggunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan
tugas yangbersangkutan dengan bidang tadi.
2. Memiliki ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu
masalah dan peka di dalam membaca situasi cepat dan tepat serta cermat
dalam mengambil keputusan terbaik atas dasar kepekaan.
3. Memiliki sikap berorientasi ke depan sehingga punya kemampuan
mengantisipasi perkembangan lingkungan yang terbentang di hadapannya.
4. Memiliki sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi
serta terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun
cermat dalam memilih yang terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya.
Perbedaan Profesi dan Profesional
Profesi :
1. Mengandalkan suatu keterampilan atau keahlian khusus.
2. Dilaksanakan sebagai suatu pekerjaan atau kegiatan utama (purna waktu).
3. Dilaksanakan sebagai sumber utama nafkah hidup.
4. Dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang mendalam.
Profesional :
1. Orang yang tahu akan keahlian dan keterampilannya.
2. Meluangkan seluruh waktunya untuk pekerjaan atau kegiatannya itu.
3. Hidup dari situ.
4. Bangga akan pekerjaannya.
Dengan melihat penjelasan dan penjabaran tentang profesi dan profesional di atas,
kita dapat menyimpulkan bahwa kaum profesional adalah orang-orang yang
memiliki tolak ukur perilaku yang berada di atas rata-rata. Di satu pihak ada
tuntutan dan tantangan yang sangat berat, tetapi di lain pihak ada suatu kejelasan
mengenai pola perilaku yang baik dalam rangka kepentingan masyarakat.
Seandainya semua bidang kehidupan dan bidang kegiatan menerapkan suatu
standar profesional yang tinggi, bisa diharapkan akan tercipta suatu kualitas
masyarakat yang semakin baik.

1. Profesi

Berikut ini adalah pengertian dan definisi profesi:

SCHEIN, E.H (1962)


Profesi adalah suatu kumpulan atau set pekerjaan yang membangun suatu set
norma yang sangat khusus yang berasal dari perannya yang khusus di masyarakat

HUGHES, E.C (1963)


Perofesi menyatakan bahwa ia mengetahui lebih baik dari kliennya tentang apa
yang diderita atau terjadi pada kliennya

DANIEL BELL (1973)


Profesi adalah aktivitas intelektual yang dipelajari termasuk pelatihan yang
diselenggarakan secara formal ataupun tidak formal dan memperoleh sertifikat
yang dikeluarkan oleh sekelompok / badan yang bertanggung jawab pada keilmuan
tersebut dalam melayani masyarakat, menggunakan etika layanan profesi dengan
mengimplikasikan kompetensi mencetuskan ide, kewenangan ketrampilan teknis
dan moral serta bahwa perawat mengasumsikan adanya tingkatan dalam
masyarakat

PAUL F. COMENISCH (1983)


Profesi adalah "komunitas moral" yang memiliki cita-cita dan nilai bersama

KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA


Profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (ketrampilan,
kejuruan, dan sebagainya) tertentu

K. BERTENS
Profesi adalah suatu moral community (masyarakat moral) yang memiliki cita-cita
dan nilai-nilai bersama

SITI NAFSIAH
Profesi adalah suatu pekerjaan yang dikerjakan sebagai sarana untuk mencari
nafkah hidup sekaligus sebagai sarana untuk mengabdi kepada kepentingan orang
lain (orang banyak) yang harus diiringi pula dengan keahlian, ketrampilan,
profesionalisme, dan tanggung jawab
DONI KOESOEMA A
Profesi merupakan pekerjaan, dapat juga berwujud sebagai jabatan di dalam suatu
hierarki birokrasi, yang menuntut keahlian tertentu serta memiliki etika khusus
untuk jabatan tersebut serta pelayananbaku terhadap masyarakat

#Dapat disimpulkan:
Profesi merupakan suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian atau
keterampilan dari pelakunya. Biasanya sebutan “profesi” selalu dikaitkan dengan
pekerjaan atau jabatan yang dipegang oleh seseorang, akan tetapi tidak semua
pekerjaan atau jabatan dapat disebut profesi karena profesi menuntut keahlian para
pemangkunya. Hal ini mengandung arti bahwa suatu pekerjaan atau jabatan yang
disebut profesi tidak dapat dipegang oleh sembarang orang, akan tetepi
memerlukan suatu persiapan melelui pendidikan dan pelatihan yang dikembangkan
khusus untuk itu.

Pekerjaan tidak sama dengan profesi. Istilah yang mudah dimengerti oleh
masyarakat awam adalah: sebuah profesi sudah pasti menjadi sebuah pekerjaan,
namun sebuah pekerjaan belum tentu menjadi sebuah profesi. Profesi memiliki
mekanisme serta aturan yang harus dipenuhi sebagai suatu ketentuan, sedangkan
kebalikannya, pekerjaan tidak memiliki aturan yang rumit seperti itu. Hal inilah
yang harus diluruskan di masyarakat, karena hampir semua orang menganggap
bahwa pekerjaan dan profesi adalah sama.

2. Profesional

Berikut ini adalah pengertian dan definisi profesional

KUSNANTO
Profesional adalah seseorang yang memiliki kompetensi dala suatu pekerjaan
tertentu

KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA


Profesional bersangkutan dengan profesi yang memerlukan kepandaian khusus
untuk menjalankannya

DARYL KOEHN
Profesional adalah orang yang memberikan pelayanan kepada klien

AHOLIAB WATLOLY
Profesional adalah orang yang berdisiplin dan menjadi "kerasan" dalam
pekerjaannya

OERIP S. POERWOPOESPITO
Profesional merupakan sikap yang mengacu pada peningkatan kualitas profesi

LISA ANGGRAENY
Profesional merupakan suatu tuntutan bagi seseorang yang sedang mengemban
amanahnya agar mendapatkan proses dan hasil yang optimal

BUDY PURNAWANTO
Profesional merupakan bagian dari proses, fokus kepada output, dan berorientasi ke
customer
HARY SUWANDA
Profesional adalah seorang yang benar-benar ahli di bidangnya dan mengandalkan
keahliannya tersebut sebagai mata pencahariannya

A. PRASETYANTOKO
Profesional adalah elemen individuao yang meletak dalam rangkaian besar mesin
kapitalisme

TANRI ABENG (2002)


Seorang profesional harus mampu menguasai ilmu pengetahuannya secara
mendalam, mampu melakukan kerativitas dan inovasi atas bidang yang digelutinya
serta harus selalu berfikir positif dengan menjunjung tinggi etika dan integritas
profesi

#Dapat Disimpulkan:
Untuk mencapai sukses dalam bekerja, seseorang harus mampu bersikap
profesional. Profesional tidak hanya berarti ahli saja. Namun selain memiliki
keahlian juga harus bekerja pada bidang yang sesuai dengan keahlian yang
dimilikinya tersebut. Seorang profesional tidak akan pernah berhenti menekuni
bidang keahlian yang dimiliki. Selain itu, seorang profesional juga harus selalu
melakukan inovasi serta mengembangkan kemampuan yang dimiliki supaya mampu
bersaing untuk tetap menjadi yang terbaik di bidangnya.

3. Profesionalisme

Berikut ini adalah pengertian dan definisi profesionalisme:

KIKI SYAHNARKI
Profesionalisme merupakan "roh" yang menggerakkan, mendorong, mendinamisasi
dan membentengi TNO dari tendensi penyimpangan serta penyalahgunaannya baik
secara internal maupun eksternal

DONI KOESOEMA A
Profesionalisme merupakan salah satu cara bagi guru untuk merealisasikan
keberadaan dirinya sebagai pendidik karakter

ONNY S. PRIJONO
Profesionalisme merupakan kemampuan untuk memasuki ajang kompetisi sebagai
antisipasi menghadapi globalisasi

PAMUDJI, 1985
Profesionalisme memiliki arti lapangan kerja tertentu yang diduduki oleh orang -
orang yang memiliki kemampuan tertentu pula

KORTEN & ALFONSO, 1981


Yang dimaksud dengan profesionalisme adalah kecocokan (fitness) antara
kemampuan yang dimiliki oleh birokrasi (bureaucratic-competence) dengan
kebutuhan tugas (ask - requirement)

AHMAD BAHAR
Profesionalisme merupakan usaha suatu kelompok masyarakat untuk memperoleh
pengawasan atas sumber daya yang berhubungan dengan suatu bidang pekerjaan

AHOLIAB WATLOLY
Profesionalisme adalah sikap seorang "profesional" atau "profi"

ABD. RAHIM ABD. RASHID


Profesionalisme merupakan satu aspek penting dalam meningkatkan integriti
sumber daya manusia

AHMAN SUTARDI & ENDANG BUDIASIH


Profesionalisme adalah wujud dari upaya optimal yang dilakukan untuk memenuhi
apa-apa yang telah diucapkan, dengan cara yang tidak merugikan pihak-pihak lain,
sehingga tindakannya bisa diterima oleh semua unsur yang terkait

#Dapat disimpulkan:
Profesionalisme merupakan komitmen para anggota suatu profesi untuk
meningkatkan kemampuannya secara terus menerus. “Profesionalisme” adalah
sebutan yang mengacu kepada sikap mental dalam bentuk komitmen dari para
anggota suatu profesi untuk senantiasa mewujudkan dan meningkatkan kualitas
profesionalnya.

Dalam bekerja, setiap manusia dituntut untuk bisa memiliki profesionalisme karena
di dalam profesionalisme tersebut terkandung kepiawaian atau keahlian dalam
mengoptimalkan ilmu pengetahuan, skill, waktu, tenaga, sember daya, serta sebuah
strategi pencapaian yang bisa memuaskan semua bagian/elemen. Profesionalisme
juga bisa merupakan perpaduan antara kompetensi dan karakter yang
menunjukkan adanya tanggung jawab moral.

4. Profesionalitas

Profesionalitas merupakan sikap para anggota profesi benar2 menguasai, sungguh2


kepada profesinya. “Profesionalitas” adalah sutu sebutan terhadap kualitas sikap
para anggota suatu profesi terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan
keahlian yang mereka miliki untuk dapat melakukan tugas-tugasnya

5. Profesionalisasi
Beberapa Pengertian profesionalisasi:
Dari segi bahasa: Profesionalisasi berasal dari kata professionalization yang berarti
kemampuan profesional.

Dedi Supriadi (1998) mengartikan profesionalisasi sebagai pendidikan prajabatan


dan/atau dalam jabatan. Proses pendidikan dan latihan ini biasanya lama dan
intensif.

Menurut Eric Hoyle (1980) konsep profesionalisasi mencakup dua dimensi yaitu :
…..the improvement of status and the improvement of practice”. Peningkatan status
dan peningkatan pelatihan.

#Dapat disimpulkan:
“Profesionalisasi” adalah sutu proses menuju kepada perwujudan dan peningkatan
profesi dalam mencapai suatu kriteria yang sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan. Profesionalisasi adalah proses atau perjalanan waktu yang membuat
seseorang atau kelompok orang menjadi profesional.
PEKERJAAN, PROFESI, DAN PROFESIONAL

3.1 Manusia dan Kebutuhannya

Untuk melengkapi kehidupannya, manusia harus bekerja keras dan berkarya.


Dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang ada dalam kehidupannya.

Abdulkadir Muhammad (2001) mengklarifikasikan kebutuhan manusia menjadi


empat kelompok sebagai berikut:

1. Kebutuhan ekonomi.
2. Kebutuhan psikis.
3. Kebutuhan biologis.
4. Kebutuhan pekerjaan

Kebutuhan ekonomi, merupakan kebutuhan yang bersifat material, baik harta


maupun benda yang diperlukan untuk kesehatan dan keselamatan hidup manusia.
Kebutuhan ini misalnya sandang, pangan, dan papan.

Kebutuhan psikis, merupakan kebutuhan yang bersifat nonmaterial untuk


kesehatan dan ketenangan manusia secara psikologi, biasa juga disebut kebutuhan
rohani seperti misalnya agama, pendidikan, hiburan dan lain-lain.

Kebutuhan biologis, merupakan kebutuhan untuk kelangsungan hidup manusia


dari generasi ke generasi. Kebutuhan ini sering disebut juga kebutuhan seksual
yang wujudnya dalam perkawinan, membentuk keluarga dan lain sebagainya.

Kebutuhan pekerjaan, merupakan kebutuhan yang bersifat praktis untuk


mewujudkan kebutuhan-kebutuhan yang lain. Misalnya adalah profesi,
perusahaan dan lain sebagainya.

3.2 Pekerjaan dan Profesi

Salah satu kebutuhan pokok manusia adalah kebutuhan pekerjaan yang


merupakan kebutuhan yang bersifat praktis untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan yang lain.

Thomas Aqiunas seperti dikutip oleh Sumaryono (1995) menyatakan bahwa


setiap wujud kerja mempunyai 4 macam tujuan, yaitu:

1. Memenuhi kebutuhan hidup.


2. Mengurangi tingkat pengangguran dan kriminalitas.
3. Melayani sesama.
4. Mengontrol gaya hidup.
Profesi adalah suatu bentuk pekerjaan yang mengharuskan pelakunya memiliki
pengetahuan tertentu yang diperoleh melalui pendidikan formal dan ketrampilan
tertentu yang didapat melalui pengalaman kerja pada orang yang terlebih dahulu
menguasai ketrampilan tersebut, dan terus memperbaharui ketrampilannya sesuai
dengan perkembangan teknologi.

Definisi ini meliputi tiga aspek, yaitu ilmu pengetahuan tertentu, aplikasi
kemampuan/kecakapan, dan berkaitan dengan kepentingan umum.

Dari beberapa uraian mengenai profesi seperti diatas, dapat disimpulkan beberapa
catatan tentang profesi sebagai berikut:

1. Profesi merupakan suatu pekerjaan yang mengandalkan ketrampilan atau


keahlian khusus yang tidak didapatkan pada pekerjaan-pekerjaan pada
umumnya.
2. Profesi merupakan suatu pekerjaan yang dilakukan sebagai sumber utama
nafkah hidup dengan keterlibatan pribadi yang mendalam dalam
menekuninya.
3. Profesi merupakan suatu pekerjaan yang menuntut pengembang profesi
tersebut untuk terus memperbaharui ketrampilannya sesuai perkembangan
teknologi.

Dua kategori yang dianggap sebagai profesi khusus tersebut adalah profesi yang
melibatkan hajat hidup orang banyak dan profesi yang merupakan profesi luhur
dan menekankan pengapdian. Catatan pokok dari dua profesi khusus tersebut
adalah berikut:

1. Pada profesi tertentu yang melibatkan hajat hidup orang banyak, gelar
keprofesionalan tersebut harus didapatkan melalui pengujian oleh
organisasi professional yang diakui secara nasional atau internasional, dan
hanya kandidat yang lulus yang berhak menyandang gelar profesi ini dan
melakukan pekerjaan untuk profesi ini, contonya adalah profesi dokter
(kesehatan manusia) di Indonesia.
2. Profesi luhur merupakan profesi yang menekarkan pengapdian dan
pelayanan kepada masyarakat. Sasaran utama profesi ini adalah mengapdi
dan melayani kepentingan masyarakat, bukan semata-mata mencari nafkah
hidup. Contohnya adalah guru, pendeta, biarawan, pengacara dll.

3.3 Profesi dan Profesional

Titik penekanan dari profesionalisme adalah penguasaan ilmu pengetahuan atau


kemampuan manajemen beserta strategi penerapannya. Pengembangan
profesionalisme pada seorang teknisi bukan hanya merujuk pada ketrampilan yang
tinggi, melainkan juga tingkah laku yang sesuai kriteria.
Selanjutnya, untuk meningkatkan nilai profesionalisme suatu profesi serta untuk
membentuk suatu standarisasi profesi, biasanya dibentuk organisasi-organisasi
profesi.

Beberapa organisasi profesi telah berkembang di Indonesia dengan harapan


semangkin meningkatkan profesionalitas para pelaku profesi tersebut.

Organisasi profesi ini juga merupakan bagian dari pengembangan sebuah profesi
dalam proses profesionalismenya untuk mengembangkan profesi ke arah status
professional yang diakui oleh pemerintah dan masyarakat pengguna jasa.

3.4 Mengukur Profesionalisme

Kata professional ditambah dengan "isme" yang kemudian menjadi


profesionalisme. Kata isme berarti paham. Ini berarti pula bahwa nilai-nilai
professional harus menjadi bagian dari jiwa seseorang yang mengemban sebuah
profesi.

Proses profesiona atau profesionalisai adalah proses evolusiyang mengunakan


pendekatan organisasi dan sistematis untuk mengembangkan profesi kearahstatus
professional.

Untuk mengatur sebuah profesionalisme, tentunya perlu diketahui terlebih dahulu


standar professional. Secara teoritis menurut Gilley Dan Eggland (1989), standar
professional dapat diketahui dengan 4 perspektif pendekatan, yaitu:

1. Pendekatan berorientasi filosofis


2. Pendekatan perkembangan bertahap
3. Pendekatan berorientasi karakteristik
4. Pendekatan berorientasi non-tradisional

3.4.1 pendekatan Orientasi Filosofi

pendekatan orientasi filosofi ini memiliki tiga hal pokok, yaitu:

1. Pendekatan lambang professional.

Lambang professional yang dimaksud antara lain seperti sertifikat, lisensi,


dan akreditasi.

2. Pendekatan sikap individu

Pendekatan ini melihat bahwa layanan individu pemegang individu


pemegang profesi diakui oleh umum dan bermanfaat bagi penggunannya.

3. Pendekatan electik
Pendekatan ini melihat bahwa proses professional dianggap sebagai
kesatuan dari kemampuan, hasil kesepakatan dan standar tertentu.

3.4.2 pendekatan orientasi perkembangan

Adalah proses evolusi yang menggunakan pendekatan organisasi dan sistematis


untuk mengembangkan profesi kearah status professional. Orientasi
perkembangan menekankan pada 6 langkah dalam proses berikut:

1. Berkumpulnya individu-individu yang memiliki minat yang sama terhadap


suatu profesi.
2. Melakukan identifikasi dan adosi terhadap ilmu pengetahuan tertentu
untuk mendukung profesi yang dijalaninya.
3. Para praktisi akan terorganisasi secara formal pada suatu lembaga yang
diakui oleh pemerintah dan masyarakat sebagai sebuah organisasi profesi.
4. Membuat kesepakatan mengenai persyaratan profesi berdasarkan
pengalaman atau kualifikasi tertentu.
5. Menentukan kode etik profesi yang menjadi aturan main dalam
menjalankan sebuah profesi.
6. Revisi persyaratan berdasarkan kualifikasi tertentu seperti syarat akademis
dan pengalaman melakukan pekerjaan dilapangan.

3.4.3 Pendekatan Orientasi Karakteristik

Orientasi ini melihat bahwa proses professional juga dapat ditinjau dari
karakteristik profesi/pekerjaan.

1. Kode etik ini digunakan sebagai aturan langkah bagi seorang professional
dalam menjalankan profesinya.
2. Pengetahuan yang terorganisir
3. Keahlian dan kompetensi
4. Tingkat pendidikan minimal dari sebuah profesi
5. Sertifikat keahlian sebagai salah satu lambang professional
6. Proses tertentu untuk bisa memikul tugas dan tanggung jawab dengan baik
7. Adanya kesempatan untuk menyebarluaskan dan bertukar ide di antara
anggota
8. Adanya tindakan dislipin dan batasan tertentu jika terjadi malpraktik dan
pelanggaran kode etik profesi

3.4.4 Pendekatan Orientasi Non-Tradisional

Perspektif Pendekatan Orientasi Non-Tradisional menyatakan bahwa seseorang


dengan bidanh ilmu tertentu diharapkan mampu melihat dan merumuskan
karakteristik yang unik dan kebutuhan sebuah profesi.
Dengan pendekatan-pendekatan yang dibahas di atas, dapat disimpulkan bahwa
mengukur profesionalisme bukanlah hal yang mudah karena profesionalisme
tersebut diperoleh melalui suatu proses professional.

Anda mungkin juga menyukai