DINAS PENDIDIKAN
Hari :
Tanggal :
Oleh :
Mengetahui
Karya tulis ini kami susun tidak hanya untuk memenuhi Tugas mata
pelajaran Bahasa Indonesia Tahun Pelajaran 2015 / 2016, tetapi juga sebagai
sarana untuk meningkatkan kedisiplinan dan ketertiban. Untuk itu Karya
Tulis Ilmiah yang berjudul “ KEDISIPLINAN SISWA DI SMPN 7
BOJONEGORO “ kami persembahkan untuk :
1. Bapak Drs. Ahmadi, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMPN 7 BOJONEGORO yang
telah memberi motivasi kepada kami.
2. Ibu Dra. Supawati, selaku pembimbing kami yang selalu membimbing kami
sehingga tugas ini dapat terselesaikan.
3. Ibu khoiriyah, S.Pd, selaku wali kelas IX-F yang telah memberi dukungan
kepada kami.
4. Orang tua kami yang selalu memberikan semangat dan restunya, telah
memberikan segalanya, terima kasih yang tak terhingga.
5. Teman – teman kelas IX-F yang telah banyak membantu dan menghibur kami
selama ini.
ABSTRAK
Kedisiplinan merupakan hal yang tidak asing lagi di sekitar kita karena dimana
dan kapan pun kita dituntut untuk berperilaku yang disiplin dan bertanggung
jawab. Tidak hanya itu kita juga pasti sering diingatkan oleh orang tua, guru, atau
teman kita sendiri. Karena disiplin akan mengantarkan kita menjadi insan yang
sukses dan berguna, baik untuk orang banyak maupun diri kita sendiri. Walau
demikian anak muda zaman sekarang sudah jarang yang memperdulikan apa itu
kedisiplinan dan sering berbuat sesuka hati tanpa memikirkan apa yang akan
terjadi setelah tindakannya tersebut. Walaupun sudah ada peringatan dari
bapak/ibu guru mereka akan tetap mengulanginya lagi. Itu semua dikarenakan
kebiasaan sehari-hari anak tersebut yang sudah melekat sangat erat yang mungkin
tidak dapat dihilangkan. Oleh karena itu anak harus di didik sejak dini untuk dapat
menanamkan sifat disiplin, ini merupakan tugas orang tua untuk mendidik
anaknya agar dapat berprilaku disiplin dan bertanggung jawab. Anak juga harus
menyadari pentingnya kedisiplinan dan dapat merubah sikapnya menjadi lebih
baik.
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini yang
berjudul “Pentingnya Kedisplinan di SMPN 7 Bojonegoro”. Karya Tulis
Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi tugas bahasa Indonesia.
Bojonegoro,Januari 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
HalamanJudul…………………………………………………………………...i
Halaman Pengesahan……………………………………………………….ii
Halaman Persembahan……………………………………………………..ii
Abstrak……………………………………………………………………………..
v
Kata
Pengantar………………………………………………………………..…vi
Daftar
Isi…………………………………………………………………………..vii
BAB. I PENDAHULUAN
1.5. Hipotesa….…………………………………………………………………3
BAB. IV PEMBAHASAN
V PENUTUP
5.1. Kesimpulan…………………………………………………………………19
5.2.
Saran……………………………………………………………………….…20
DAFTAR
PUSTAKA………………………………………………………………..21
LAMPIRAN………………………………………………………………………..
22
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Seorang siswa dalam mengikuti kegiatan belajar di sekolah tidak akan lepasdari
berbagai peraturan dan tata tertib yang diberlakukan di sekolahnya, dan
setiapsiswa dituntut untuk dapat berperilaku sesuai dengan aturan dan tata tertib
yang berlaku di sekolahnya. Kepatuhan dan ketaatan siswa terhadap berbagai
aturan dan tata tertib yang berlaku di sekolahnya itu biasa disebut disiplin siswa.
Sedangkan peraturan, tata tertib, dan berbagai ketentuan lainnya yang berupaya
mengatur perilaku siswa disebut disiplin sekolah. Disiplin sekolah adalah usaha
sekolah untuk memelihara perilaku siswa agar tidak menyimpang dan dapat
mendorong siswa untuk berperilaku sesuai dengan norma, peraturan dan tata tertib
yang berlaku di sekolah.Yang dimaksud dengan aturan sekolah (school rule)
tersebut, seperti aturan tentang standar berpakaian (standards of clothing),
ketepatan waktu, perilaku sosial dan etika belajar/kerja. Pengertian disiplin
sekolah kadangkala diterapkan pula untuk memberikan hukuman (sanksi) sebagai
konsekuensi dari pelanggaran terhadap aturan, meski menjadi kontroversi dalam
menerapkan metode pendisiplinannya, sehingga terjebak dalam bentuk kesalahan
perlakuan fisik (physical maltreatment) dan kesalahan perlakuan psikologis
(psychologicalmaltreatment), sebagaimana diungkapkan oleh Irwin A. Hyman dan
Pamela A.Snock dalam bukunya ³Dangerous School´ (1999).
1.5 HIPOTESA
Pada dasarnya kedisiplinan itu sangat penting, bukan hanya bagi siswa, tetapi
juga bagi seluruh masyarakat, karena kedisiplinan tidak hanya berlaku pada
lingkungan saja, tetapi di lingkungan sekolah pun juga perlu diterapkan.
Disiplin juga membantu orang supaya tidak ada pelanggaran hukum, tidak terjadi
kematian akibat tidak disiplin lalu lintas dan tidak ada lagi aliran sesat karena
tidak disiplin agama .
BAB II
KAJIAN TEORI
1.1.2. Pengertian umum yang kedua adalah “latihan yang mengkoreksi dan
menguatkan”. Implikasinya disini adalah bahwa tujuannya yaitu “disiplin diri”
dimana tujuan latihannya adalah untuk memampukan seseorang untuk
mengarahkan dan mengendalikan diri sendiri. Sehingga jika hal ini yang
dimaksudkan oleh sang guru, maka dimaksudkan agar siswa dan siswi sebaiknya
mendapatkan pengalaman yang meningkatkan kemampuan pengendalian diri dan
menjadikannya seseorang yang lebih dapat mengarahkan dirinya.
Kedisiplinan adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari
serangkaian perilaku yang menunjukan nilai – nilai ketaatan, kepatuhan,
kesetiaan, keteraturan dan ketertiban. Kedisiplinan dalam proses pendidikan
sangat diperlukan karena bukan hanya untuk menjaga kondisi suasana belajar dan
mengajar berjalan dengan lancar, tetapi juga untuk menciptakan pribadi yang kuat
bagi setiap siswa dan siswi.
(1) harus bersikap sopan dan santun, menghormati Ibu dan Bapak Guru, pegawai
dan petugas sekolah baik di sekolah maupun di luar sekolah;
(2) harus bersikap sopan dan santun, menghormati sesama pelajar, baik di dalam
sekolah maupun di luar sekolah;
(5) patuh kepada nasihat dan petunjuk orang tua dan guru;
(6) tidak dibenarkan untuk meninggalkan kelas sekolah kecuali mendapat ijin
khusus dari guru kelas danKepala Sekolah,; dan sebagainya. Kedisiplinan di
lingkungan masyarakat, bisa berupa ketaatan terhadaprambu-rambu lalu lintas,
kehati-hatian dalam menggunakan milik orang lain, dan kesopanan dalam
bertamu.
Uraian tersebut adalah suatu kejelasan bahwa kedisiplinan itu sebagai bekal bagi
anak untuk mengarungi kehidupannya demi masa depan anak. Karena itu
kedisiplinan pada siswa penting untuk dipersiapkan dan dibina semenjak dini.
Untuk itu diperlukan kerjasama antar orang tua dengan sekolah karena adanya
faktor-faktor dalam kedisiplinan yang perlu mendapat perhatian bersama. Jenis
perilaku disiplin yang menyatu dalam segala aspek kepribadian adalah taqwa,
patuh, sadar, rasional, mental, teladan, berani, dan kejujuran (Lemhanas, 1997:
14). Untuk mewujudkan kedisiplinan ini, kriteria atau kualitas tersebut harus
secara terus menerus didukung oleh aspirasi dari kehendak berbuat dari para
pelakunya. Karena kedisiplinan tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan harus
ditumbuhkan dari perbuatan dari para pelaku, untuk itu diperlukan suatu latihan
atau pelajaran tertentu agar diperoleh seseorang yang mempunyai kedisiplinan
yang baik dan mandiri, sehingga dapat mengatur dan mengendalikan dirinya agar
melakukan perbuatan yang secara sosial dapat
diterima lingkungannya, dan menghindari apa yang dilarangnya. Kedisiplinan
seseorang adalah produk sosialisasi sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya,
terutama lingkungan sosial. Olah karena itu, pembentukan kedisiplinan tunduk
pada proses belajar (Lemhanas, 1997: 15). Karena itu, penting sekali kedisiplinan
pada siswa senantiasa ditumbuhkembangkan demi menapaki kehidupan anak
(siswa) tersebut pada masa-masa mendatang.
2.2Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Siswa
Manfaat kedisiplinan adalah membuat siswa menjadi lebih tertib dan teratur
dalam menjalankan kehidupannya, serta siswa juga dapat mengerti bahwa
kedisiplinan itu amat sangat penting bagi masa depannya kelak, karena dapat
membangun kepribadian siswa yang kokoh dan bisa diharapkan berguna bagi
semua pihak. Atau mungkin juga dapat menguntungkan pihak- pihak lain yang
berada di sekitarnya.Dengan disiplin , kita juga bisa menjadi pribadi yang lebih
penyabar, sopan , santun. Apalagi jika kita sebagi orang islam , disilplin sangat
menguntungka, karena dapat memudahkan kita untuk mengikuti aturan- aturan
agama.
Kita juga bisa menjadi oarang yang sukses bila terbiasa hidup berdisiplin. Karena
ada orang yang mengatakan, bila anda disiplin anda akan menjadi orang yang
sukses dan banyak orang yang telah mencobanya.
Diri sendiri.
Kita harus memiliki keinginan dan niat untuk merubah sikap malas kita menjadi
lebih baik lagi dan bisa menerapkan nilai-nilai kedisiplinan. Karena jika kita tidak
memiliki keinginan tersebut, kita tidak akan bisa melakukan semua itu.
Keluarga
Teman
Teman juga dapat mempengaruhi tingkat kedisiplinan siswa. Siswa dapat menjadi
anak yang baik atau menurut kepada peraturan yang telah di tetapkan dengan
bantuan teman- teman yang ada di sekitarnya. Kita sebagai siswa juga harus bisa
memilih teman bergaul. Bukan berarti yang kaya dengan yang kaya dan yang
miskin dengan yang miskin, namun kita harus bisa memilih teman yang nantinya
bisa membawa kita ke jalan yang baik serta tidak mengajak kita melanggar tat
tertib yang telah ada.
Dalam pelaksanaan disiplin, harus berdasarkand dari dalam diri siswa dan siswi.
Karena tanpa sikap kesadaran dari diri sendiri, maka apapun usaha yang dilakukan
oleh orang di sekitarnya hanya akan sia-sia.Berikut ini adalah pelaksanaan
kedisiplinan di lingkungan sekolah.
Adapun yang ditimbulkan oleh ketidak disiplinan adalah membuat siswa menjadi
tidak lebih tertib dan teratur dalam menjalankan kehidupannya, serta siswa juga
tidak dapat mengerti bahwa kedisiplinan itu amat sangat penting bagi masa
depannya kelak, kerena tidak dapat membangun kepribadian siswa yang kokoh
dan bisa diharapkan berguna bagi semua pihak.
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian deskripsi adalah salah satu jenis penelitian yang tujuannya untuk
menyajikan gambaran lengkap mengenai setting sosial atau dimaksudkan untuk
eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial, dengan
jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit
yang diteliti antara fenomena yang diuji.
Dalam penelitian ini, penelitian telah memiliki definisi jelas tentang subjek
penelitian dan akan menggunakan pertanyaan who dalam menggali informasi
yang dibutuhkan. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah menghasilkan gambaran
akurat tentang sebuah kelompok, menggambarkan mekanisme sebuah proses atau
hubungan, memberikan gambaran lengkap baik dalam bentuk verbal atau
numerik, menyajikan informasi dasar akan suatu hubungan, menciptakan
seperangkat kategori dan mengklasifikasikan subjek penelitian, menjelaskan
seperangkat tahapan atau proses, serta untuk menyimpan informasi bersifat
kontradiktif mengenai subjek penelitian.
1. a) Penyebaran angket
2. b) Membuat tabel dari jawaban angket
3. c) Membuat diagram atau gambar dari jawaban angket
4. d) Menganalisis setiap pertanyaan
1. a) Tempat
1. b) Waktu
Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer yaitu yang diperoleh dari
hasil angket/lembar pengisian soal dan media Internet.
BAB IV
PEMBAHASAN
Angket adalah suatu daftar pernyataan tertulis yang terinci dan lengkap yang
harus dijawab oleh responden tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahuinya.
Melalui angket, hal-hal tentang diri responden dapat diketahui. Misalnya, tentang
keadaan atau data dirinya seperti pengalaman, sikap, minat, kebiasaan belajar, dan
lain sebagainya. Isi angket dapat berupa pertanyaan-pertanyaan tentang
responden. Pertanyaan-pertanyaan tersebut dirumuskan sedemikian rupa sehingga
dapat diperoleh jawaban yang obyektif. Juga perlu dijalin kerja sama antara
pemberi angkaet dan responden melalui pengantar angket yang simpatik, sehingga
responden terdorong bekerja sama dan rela mengisinya secara jujur. Pada
pokoknya angket menjadi 2 yaitu berdasarkan cara menjawab pertanyaa dan
bagaiman jawban diberikan.
Sudah menerapkannya 60 %
Sedikit/ kadang-kadang 30 %
Belum 10%
1. Pernahkah siswa ditegur langsung oleh guru saat melakukan tindakan yang
dinilaikurang disiplin.Hasil :
5.1Kesimpulan
Dengan demikian, telah kita simpulkan bahwa disiplin di sekolah itu sangat
diperlukan. Karena dalam aplikasinya, kedisiplinan sangat berguna sebagai tolak
ukur mampu atau tidaknya seseorang dalam mentaati aturan yang sangat penting
bagi stabilitas kegiatan belajar mengajar. Selain itu sikap disiplin sangat
diperlukan untuk masa depan bagi pengembangan watak dan pribadi seseorang,
sehingga menjadi tangguh dan dapat diandalkan bagi seluruh pihak.
Dengan kata lain, perbuatan siswa selalu berada dalam koridor disiplin dan tata
tertib sekolah. Bila demikian, akan tumbuh rasa kedisiplinan siswa untuk selalu
mengikuti tiap-tiap peraturan yang berlaku di sekolah. Mematuhi semua peraturan
yang berlaku di sekolah merupakan suatu kewajiban bagi setiap siswa.
5.2 Saran
1. Sekolah
Kedisiplinan sendiri pastinya juga perlu dipelajari lagi, karena kedisiplinan awal
dari kesuksesan yang akan kita capai.
DAFTAR PUSTAKA:
http://kangkunkun.blogspot.co,id/2013/09pengertian-disiplin-dan-
meningkatkan.html?m=1
http://afa-belajar.blogspot.co.id/2012/11/pengertian-dan-bentuk-kedisiplinan-
di.html
http://sepatuunyu.blogspot.co.id/2013/05/karya-tulis-ilmiah-kedisiplinan-
siswa.html
http://bungsuputra19.blogspot.co.id/2013/12/kurangnya-kedisiplinan-pada-
siswasiswi.html
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/ASP/article/view/9002
LAMPIRAN
6. Pernakah kalian ditegur guru saat melakukan tindakan yang kurang disiplin ?
7. sering b. Pernah / jarang c. Belum pernah
KETERANGAN
NO NAMA NILAI
AKTIF CUKUP AKTIF PASIF
1 ANGGI PRAMUDIA
3 LAELATUL AZIZAH
4 NANDA WIDYAWATI
5 NUR KHOLIS