Anda di halaman 1dari 9

Teori Kebenaran Menurut Pandangan

Filsafat Dalam Bidang Ontologi,


Epistimologi, Dan Aksiologi

Nabila Ulfah
Vina Deni Putri
Sri Adinda
Herly Aprilianto

(1600005115)
(1600005113)
(1600005101)
(1600005112)

JEN IS -JEN IS K EB EN A R A N

Jenis-jenis Kebenaran :
1.Kebenaran Epistemologi (berkaitan dengan
pengetahuan)
2.Kebenaran ontologis (berkaitan dengan
sesuatu yang ada/ diadakan)
3.Kebenaran aksiologi (berkaitan dengan
bahasa dan tutur kata)

TEO R I K EB EN A R A N ILM U
FILS A FAT

Teori Corespondence--menerangkan bahwa kebenaran atau sesuatu kedaan


benar itu terbukti benar bila ada kesesuaian antara arti yang dimaksud suatu
pernyataan atau pendapat dengan objek yang dituju/ dimaksud oleh pernyataan
atau pendapat tersebut.
Teori Consistency--Teori ini merupakan suatu usah apengujian (test) atas arti
kebenaran. Hasil test dan eksperimen dianggap relible jika kesan-kesanyang
berturut-turut dari satu penyelidik bersifat konsisten dengan hasil test eksperimen
yang dilakukan penyelidik lain dalam waktu dan tempat yang lain.
Teori Pragmatisme-- Paragmatisme menguji kebenaran dalam praktek yang
dikenal apra pendidik sebagai metode project atau metode problem olving dai
dalam pengajaran. Mereka akan benar-benar hanya jika mereka berguna mampu
memecahkan problem yang ada. Artinya sesuatu itu benar, jika mengmbalikan
pribadi manusia di dalamkeseimbangan dalam keadaan tanpa persoalan dan
kesulitan. Sebab tujuan utama pragmatisme ialah supaya manusia selalu ada di
dalam keseimbangan, untuk ini manusia harus mampu melakukan penyesuaian
dengan tuntutan-tuntutan lingkungan.
Kebenaran Religius-- Kebenaran tak cukup hanya diukur dengan rasion dan
kemauan individu. Kebenaran bersifat objective, universal,berlaku bagi seluruh
umat manusia, karena kebenaran ini secara antalogis dan oxiologis bersumber
dari Tuhan yang disampaikan melalui wahyu.

TEO R I K EB EN A R A N M EN U R U T
PA N D A N G A N FILS A FAT D A LA M
B ID A N G O N TO LO G I

Istilah ontologi berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri

dari dua kata, yaituta ontaberarti yang berada,


danlogiberarti ilmu pengetahuan atau ajaran.
Ontologi adalah ilmu pengetahuan atau ajaran tentang
keberadaan.
ontologi pertama kali diperkenalkan oleh Rudolf
Goclenius pada tahun 1636 M. untuk menamai teori
tentang hakikat yang ada yang bersifat metafisis.
Hakikat ialah realitas, realitas ialah kerealan, real
artinya kenyataan yang sebenarnya, jadi hakikat
adalah kenyataan yang sebenarnya, keadaan

LA N JU TA N O N TO LO G I
Adapun mengenai objekmaterialontologi ialah yang ada, yaitu
ada individu, ada umum, ada terbatas, ada tidak terbatas, ada
universal, ada mutlak, termasuk kosmologi dan metafisika dan
ada sesudah kematian maupun sumber segala yang ada.

Objek formal ontologi adalah hakikat seluruh realitas, bagi


pendekatan kualitif, realitas tranpil dalam kuantitas atau jumlah,
telaahnya menjadi telaah monism, paralerisme atau plurarisme.

Fungsi dan manfaat mempelajari ontologi sebagai cabang


filsafat ilmu antara lain:
1. Sebagai refleksi kritis atas objek atau bidang garapan,
konsep-konsep, asumsi-asumsi dan postulat-postulat ilmu
2. Membantu ilmu untuk menyusun suatu pandangan dunia
yang integral, komphrehensif dan koheren
3. Memberikan masukan informasi untuk mengatasi
permasalahan yang tidak mampu dipecahkan oleh ilmu-ilmu khusus

TEO R I K EB EN A R A N M EN U R U T
PA N D A N G A N FILS A FAT D A LA M
B ID A N G EP IS TEM O LO G I
Epistemologi berdasarkan akar katanyaepisteme(pengetahuan)

dan logos(ilmu yang sistematis, teori)


Epistemologi adalah cabang filsafat yang mempelajari benar atau
tidaknya suatu pengetahuan
Tokoh lain yang mencoba mendefinisikan epistemologi adalah D.W
Hamlyin, beliau mengatakan bahwa epistemologi sebagai cabang
filsafat yang berurusan dengan hakikat dan lingkup pengetahuan,
dasar dan pengandaian pengandaian serta secara umum hal itu
dapat diandalkannya sebagai penegasan bahwa orang memiliki
pengetahuan.

Aliran-aliran Epistemologi

Rasionalisme, yaitu aliran yang mengemukakan, bahwa sumber pengetahuan


manusia ialah pikiran, rasio dan jiwa.
Empirisme, yaitu aliran yang mengatakan bahwa pengetahuan manusia berasal
dari pengalaman manusia itu sendiri, melalui dunia luar yang ditangkap oleh
panca inderanya.
Kritisme (transendentalisme), yaitu aliran yang berpendapat bahwa pengetahuan
manusia itu berasal dari dunia luar dan dari jiwa atau pikiran manusia sendiri

TEO R I K EB EN A R A N M EN U R U T PA N D A N G A N
FILS A FAT D A LA M B ID A N G A K S IO LO G I

Aksiologi membahas tentang masalah nilai


Aksiologi sebagai cabang filsafat ialah ilmu
pengetahuan yang menyelidiki hakekat nilai, pada
umumnya ditinjau dari sudut pandangan kefilsafatan
Aksiologi terdiri dari dua hal utama, yaitu:
1.

2.

Etika : bagian filsafat nilai dan penilaian yang membicarakan


perilaku orang. Semua prilaku mempunyai nilai dan tidak bebas
dari penilaian. Jadi, tidak benar suatu prilaku dikatakan tidak etis
dan etis. Lebih tepat, prilaku adalah beretikabaik atau beretika
tidak baik.
Estetika : bagian filsafat tentang nilai dan penilaian yang
memandang karya manusia dari sudut indah dan jelek. Indah dan
jelek adalah pasangan dikhotomis, dalam arti bahwa yang
dipermasalahkan secara esensial adalah pengindraan atau
persepsi yang menimbulkan rasa senang dan nyaman pada
suatu pihak, rasa tidak senang dan tidak nyaman pada pihak
lainnya.

K ES IM P U LA N

Kebenaran itu sangat ditentukan oleh potensi subyek


kemudian pula tingkatan validitas
Kebenaran itu adalah perwujudan dari pemahaman
(comprehension) subjek tentang sesuatu terutama
yang bersumber dari sesuatu yang diluar subyek itu
realita, perisitwa, nilai-nilai (norma dan hukum) yang
bersifat umum.
Wujud kebenaran itu ada yang berupa penghayatan
lahiriah, jasmaniah, indera, ada yang berupa ide-ide
yang merupkan pemahaman potensi subjek (mental,r
asio, intelektual).
Semua teori kebanrna itu ada dan dipraktekkan
manusia di dalam kehidupan nyata. Yang mana
masing-masing mempunyai nilai di dalam kehidupan
manusia.

Terim a Kasih

Anda mungkin juga menyukai