part of my life
Rabu, 17 Desember 2014
Laporan Observasi Pembelajaran Penjas di SMA N 3
Sumedang
Laporan Observasi Pembelajaran Penjas di SMA N 3 Sumedang
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penjas (Pendidikan Jasmani) adalah proses pendidikan melalui aktifitas jasmani
untuk mencapai tujuan pendidikan (belajar siswa ). Pendidikan jasmani endiri
mengandung beberapa hal yang dianggap penting selama proses pembelajaran
berlangsung, seperti: perilaku guru, perilaku siswa, interaksi antara guru dan siswa,
dan tujuan pembelajarannya.
Kualitas seorang guru dapat kita lihat dari perilaku siswa yang di didiknya. Guru
yang baik akan mencetak siswa yang baik. Begitu pun sebaliknya, guru yang tidak
baik akan mencetak siswa yang tidak baik.
Pembelajara Penjas akan terasa lebih bermakna ketika siswa dapat menangkap
pesan moral yang coba disampaikan oleh guru melalui penjas. Jika mayoritas siswa
sudah bisa menangkap apa yang coba guru sampaikan, maka guru tersebut bisa
disebut berhasil dalam mendidik.
B. Tujuan
Tujuan dari observasi ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui perilaku guru dalam memberikan pembelajaran penjas saat PBM
2. Mengetahui perilaku siswa di kelas pada saat mata pelajaran penjas berlangsung.
3. Mengetahui interaksi guru dan siswa pada saat mata pelajaran penjas berlangsung.
4. Mengetahui, dapatkah siswa dapat menangkap pesan moral (tujuan pembelajaran)
yang coba disampaikan oleh guru.
C. Manfaat
Manfaat dari penuliasan laporan ini adalah sebagai berikut:
Penulis dapat penambah pengalaman dan penambah pengetahuan tentang perilaku
guru dan siswa di kelas/lapangan, interaksi guru dan siswa saat PBM.
D. Metode
Metode Group Time Spelling dan catatan anekdot.
BAB II
HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Observasi
Paparan Data
Tanggal Observasi : Sabtu, 16-08-2014
Nama Sekolah : SMA Negeri 3 Sumedang
Akreditasi :A
B. PEMBAHASAN
Pembelajaran ini terjadi pada saat jam pelajaran ke 6 - jam pelajaran ke 7. Kondisi
kelas disana cukup nyaman. Walaupun cat kelasnya sudah mulai kusam, tetapi masih
layak untuk di tempati. Letak kelasnya sendiri berada di lantai 2, di dalam 1 kelas
tersebut terdapat 32 siswa. Dikelas tersebut sudah tersedia kipas angin baling-baling
yang berada di atas tengah kelas. dan siswa sendiri terlihat cukup nyaman berada di
kelas tersebut.
Hal yang pertama Guru lakukan ialah masuk ke kelas dengan setelan baju
olahraga berkerah dan menggunakan traning dilengkapi sepatu sport. Penilaian saya
dari penampilan guru tersebut sangat memuaskan, karena baju olahraga yang dipakai
guru tersebut sangat rapih dan menurut saya setelan guru tersebut sudah sangat baik
dan layak bila di pakai ke kelas walaupun bukan pembelajaran praktek.
Guru tersebut memberikan informasi terhadap siswanya tentang materi-materi apa
saja yang akan di bahas dalam pertemuan kali ini, sekaligus guru tersebut
memberikan batas materi yang akan di bahas hari ini dan sedikit menyinggung
tentang pembelajaran minggu dengannya.
Sedikit singgungan dari guru tersebut ialah mengenai pembuatan makalah yang
akan menjadi tugas mereka nanti untuk melengakapi apabila ada nilai-nilai yang
kurang. Makalah tersebut harus di buat dari sekarang supaya siswa nantinya tidak
kewalahan. Disisni saya melihat bahwa penempatan tuga ini kurang cukup tepat,
seharusnya diberikan di akhir pembeajaran atau di akhir diskusi.
Selanjutnya Seperti biasanya seorang guru memberikan Apresepsi terhadap
muridnya supaya merangsang keingin siswa untuk mau mendengarkan dan
menjalankan pembelajaran , Apresepsi yang diberikan guru tersebut cukup menarik
karena membahas mengenai pengalaman-pengalaman masa lalu guru, dan siswa
terlihat terpikat oleh cara guru tersebut memberikan materi. Berhubung materi yang
akan dibahas ialah materi dari berbagai cabang olaraga (tidak 1) jadi pemberian
Apresepsinya pun cukup beragam, dan disangkut-sangkutkan dengan masing-masing
cabang olahraga tersebut yang akan dibahas.
Materi yang diberikan oleh guru tersebut ialah materi permainan bola besar, saat
guru memberikan pertanyaan terhadap siswa mengenai cabor apa saja yang termasuk
Permaianan bola besar, siswa atusias memberikan jawaban karena mungkin mereka
sudah paham mengenai materi tersebut. contoh dari permaianan bola besar ialah
Sepak Bola, Bola Voli, Bola basket, Bola Tangan dan lain-lain.
Selanjutnya guru langsung membahas salah satu permainan bola besar yaitu
Sepak Bola, pemberian materi yang pertama ialah mengenai teknik dasar , teknik
dasar dalam permainan Sepak Bola diantaranya Passing, Shooting dan Dribbling.
Masing-masing teknik dasar tersebut di jelaskan oleh guru tersebut, dan hal yang
menarik perhatian saya ialah pemberian materi teknik dasarnya itu diiringi dengan
candaan yang mebuat siswa rileks dan mendengarkan dengan muka tersenyum.
Dalam posisi demikian, siswa yang telah terambil perhatian sepenuhnya oleh guru
menjadi antusias saat diberi materi pembelajaran, sampai terjadi tanya jawab oleh
siswa dengan gurunya . siswa mulai berani bertanya terhadap gurunya, sampai ada
satu pertanyaan yang di jawab oleh siswa lain, yang artinya guru telah menciptakan
interaksi antara siswa.
Setelah membahas mengenai teknik dasar Sepak Bola, guru berlanjut ke formasi
permainan dalam Sepak Bola. Disana guru memberi informasi mengenai berbagai
macam formasi, dan guna formasi tersebut untuk menaggulangi formasi yang lainnya.
Dalam materi ini guru tidak cukup pandai saat mengungkapkan formasinya, saya nilai
ada berbagai arahan yang salah dalam formasi yang dijelaskan oleh guru tersebut.
Banyak kekeliruan saat menjelaskan pergerakan pemain dalam sebuah formasi.
Initinya saya nilai guru ini tidak terlalu pasih dalam formsi sepak bola.
Saat berjalannya proses belajar mengajar , hadir seorang pengabsen yang sedikit
mengganggu pembelajaran dan konsntrasi para siswa. Petugas pengabsen tersebut
memberikan informasi bahwa murid pada lusa diliburkan, karena akan ada pawai
rakyat dalam acara 17an.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Prilaku yang terlihat dari guru saat menyampaikan materi pembelajaran dinilai
baik baik. Penguasaan kelas yang dimiliki guru sudah dapat mengendalikan
siswanya.
Prilaku siswa saat mendapat pematerian dari gurunya cukup disiplin dan
kondusip. Mereka dapat menyesuaikn diri saat mereka harus diam , mendengarkan,
maupun bertanya.
Interaksi yang baik dalam pembelajaran penjas di kelas ini menjadi hal yang
bagus dalam observasi ini. Guru dan murid terdapat feedback yang baik. Contohnya
saat murid bertanya guru mengarahkan pertanyaan itu justru ke murid lainnya.
Supaya ada interaksi semua orang di kelas.
Tujuan dari pembelajaran di kelas ini sudah tercapai. Pematerian dan interkasi
yang terjadi di kelas diharapkan dapat memberikan pembelajaran yang menetap bagi
siswa. Baik secara kognitif, Afektif, Psikomotor, maupun Religiusnya.
Saran
Dalam Pembelajaran guru harus bisa memberikan perhatian yang sama kepada
seluruh siswa, sehingga dalam prakteknya tidak terlalu dominan siswa laki-laki.
Materi yang diberikan guru harus lebih uptodate. Karena apabila siswa bertanya
mengenai pembelajaran yang dikaitan dengan kehidupan jaman sekarang, guru tidak
kebingungan dalam menjawabnya.
Twitter
Ikuti @Ag_49
Facebook
Agung Gienandjar
Arsip Dunia 49
2015 (7)
2014 (18)
o Desember (3)
Peran Pendidikan Jasmani Pendidikanjasmani yan...
Laporan Presentasi Penjas Adaptif
Laporan Observasi Pembelajaran Penjas di SMA N 3 S...
o November (3)
o September (2)
o Agustus (1)
o Mei (5)
o April (1)
o Februari (1)
o Januari (2)
2013 (31)
2012 (14)
Pengunjung
38161
Tentang Saya
agung ginanjar
Agung Ginanjar !!!
Lihat profil lengkapku
Twitter
Ikuti @Ag_49
Translate
Agung Ginanjar. Tema Jendela Gambar. Gambar tema oleh enot-poloskun. Diberdayakan
oleh Blogger.
Kelas : 4F
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
YOGYAKARTA
2013
DAFTAR ISI
Halaman Judul ........................................................ 1
BAB I PENDAHULUAN
Kesimpulan .................................................... 8
Saran .................................................... 8
Lampiran .................................................... 8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Tujuan observasi
1. Saya dapat melihat langsung proses kegiatan belajar mengajar di dalam kelas antara
siswa dengan guru.
2. Untuk mengetahui penggunaan metode dan media yang tepat dalam pembelajaran
matematika.
BAB II
HASIL OBSERVASI
Profil Sekolah:
Profil Kelas:
2. Keaktifan Siswa
Pada awal proses pembelajaran guru menggunakan lagu sebagai media untuk
menerangkan materi lingkaran pada siswa dan siswa sangat aktif dalam menirukan
lagu dan gerakan yang di ajarkan oleh guru. Keaktifan siswa mulai berkurang saat
memasuki pertengahan jam pelajaran, karena guru hanya menggunakan metode
ceramah. Tetapi, saat guru membahas soal latihan yang diberikan keaktifan siswa
muncul kembali. Siswa mengangkat tangan, berebutmenjawab untuk dibahas
bersama.
BAB III
PEMBAHASAN
Lebih memeperhatikan siswa, karena tidak semua siswa memiliki kemampuan yang
sama dalam memahami materi pelajaran ini. Mengurangi penggunaan metode
ceramah saat pembelajaran berlangsung juga dapat membuat proses belajar
mengajarkan menjadi lebih menyenangkan dan tidak membosankan.
BAB IV
A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan, bahwa media merupakan salah satu yang dapat digunakan
untuk mempermudah siswa dalam memahami suatu mata pelajaran khususnya disini
adalah pelajaran matematika yang dianggap sulit dan membosankan sehingga siswa
sulit untuk memahami pelajaran ini. Namun, dengan media akan dapat membantu
siswa untuk mempermudah memahami materi pembelajaran, ditambah lagi apabila
media tersebut sangat menarik sehingga dapat memancing anak untuk aktif dalam
mengikuti pembelajaran dan pembelajaran tidak berlangsung monotun dan
membosankan, maka dengan sendirinya akan muncul minat belajar siswa.
B. Saran
Materi yang di ajarkan sudah bagus, berkaitan dengan kehidupan sehari - hari.
Sehingga siswa akan mudah menangkap materi ini. Guru harus lebih bisa
mengkondisikan siswa supaya tidak cenderung ramai dan menganggap matematika
penting bagi kehidupan sehari - hari tak terkecuali lingkaran.
Diposkan oleh satria anggara di 21.32
Pengikut
Arsip Blog
2013 (3)
o Mei (3)
RPP matematik
Laporan Observasi
satria anggara
Lihat profil lengkapku
Kelompok Srigala
Disusun Oleh :
1. Lintang Praptiawati
2. Puri Giantari
3. Engkos Saputra
4. Endang Herawan
5. Ivan Hartanto
6. Miftahudin
7. Zaenudin
8. Alfin Nugraha
9. Roni Rinaldi. R
11. Rudini
Kelas: 6A
2014
Pengertian Tunarungu
Klasifikasi Ketunarunguan
5. 56 70 db : Hanya bisa mendengar suara dari jarak yang dekat, masih punya
sisa pendengaran untuk belajar bahasa dan bicara dengan menggunakan
alat Bantu dengar serta dengan cara yang khusus (tergolong tunarungu berat
)
7. 91 db : Mungkin sadar akan adanya bunyi atau suara dan getaran, banyak
bergantung pada penglihatan dari pada pendengaran untuki proses
menerima informasi dan yang bersangkutan diangap tuli ( tergolong
tunarungu berat sekali )
Karakteristik Tunarungu
5. Mereka umumnya memiliki sifat yang polos, sederhana dan tanpa banyak
masalah.
2. Ketidak mampuan sosial yaitu tidak mampu mengurus diri sendiri, sehingga
selalu memerlukan bantuan orang lain.
3. Keterbatasan minat.
1. Fisik (Penampilan)
2. Intelektual
o Sulit mempelajari hal-hal akademik.
o Suka menyendiri
o Mudah dipengaruhi
o Kurang dinamis
o Kurang konsentrasi
o Mudah dipengaruhi
Kelurahan : Karangpawitan
- Ruang TU
- Ruang Guru
- 8 Kelas Siswa
- Kamar Mandi Guru
- Lapangan Olaharaga
- Kantin
LAMPIRAN :
Diposkan oleh Igra marchelia di 05.12
Mengenai Saya
Igra marchelia
Lihat profil lengkapku
Arsip Blog
2014 (4)
o April (4)
Materi : Teknik Dasar Permainan Bola Basket "Shoti...
Laporan Observasi Pembelajaran Penjas Adaptif
PJKR - UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG - PENJA...
Sejarah Basket
Tema Perjalanan. Diberdayakan oleh Blogger.
LAPORAN HASIL OBSERVASI SEKOLAH DASAR NEGERI
SINDANGSARI
Oleh:
Restu Resnawati Affandi
1203293
2B PGSD