A. PENDAHULUAN
of related literature). Sesuai dengan arti tersebut, maka tinjauan pustaka berfungsi
sebagai peninjauan kembali (review) terhadap pustaka (teori, konsep atau hasil penelitian)
tentang masalah atau judul/topik yang berkaitan (collateral) dengan judul penelitian anda.
Tinjauan pustaka merupakan bagian dari proposal penelitian atau skripsi dan biasanya
disajikan pada Bab II. Bukan Ringkasan Penelitian Terdahulu. Tinjauan Pustaka bukan
tinjauan Pustaka masih dibuat hanya dengan cara melaporkan kembali hasil penelitian
orang lain. Sebenarnya, hakekat dari tinjauan pustaka yaitu “melakukan evaluasi,
perbandingan, dan sintesis antara satu hasil penelitian dengan hasil penelitian lain yang
berkaitan dengan variabel yang digunakan dalam penelitian anda. Untuk skripsi, minimal
3 (tiga) rujukan konsep dari berbagai sumber referensi. Kajian konseptual pada Bab II ini
tidak sekedar mencantumkan teori-teori atau konsep-konsep secara runtut dari berbagai
sumber referensi, tetapi merupakan hasil analisis dari berbagai konsep, serta
mengkomparasi antar teori atau konsep untuk menemukan persamaan dan perbedaan.
“Persamaan antar teori atau konsep tersebut menjadi dasar sintesis dari teori atau
konsep yang bermuara pada konstruksi variable yang akan diukur dalam penelitian
anda”.
1
Materi/substansi teoretik/pustaka yang anda sajikan dalam Bab II ini, akan anda
gunakan lagi pada Bab IV pada sub Bab Pembahasan/Diskusi, untuk membahas atau
konsep atau dibandingkan dengan hasil penelitian terdahulu yang dipublikasikan pada
berbagai jurnal.
merupakan hal yang mendasar dalam penelitian. Seperti dinyatakan oleh Leedy (1997),
bahwa semakin banyak seorang peneliti (termasuk mahasiswa seperti anda) mengetahui,
jawabkan cara peneliti (anda) dalam meneliti permasalahan yang telah diangkat. Namun
tinjauan pustaka merupakan bagian yang tidak penting sehingga ditulis “asal ada” saja
atau hanya untuk sekedar membuktikan bahwa judul penelitiannya belum pernah
dilakukan sebelumnya. Bukan demikian tujuan dan menfaat sebuah tinjauan pustaka.
Namun, esensi tujuan dari tinjauan pustaka adalah untuk “menganalisis secara kritis
bagian dari artikel jurnal, serta teori dan konsep dari berbagai sumber melalui proses
dinarasikan dalam parafrase atau kata-kata anda sendiri”, BUKAN meng-copy paste
lurus-lurus bahasa/kalimat dari tulisan asli. Dimana parafrase adalah kutipan yang hanya
2
B. FUNGSI TINJAUAN PUSTAKA
Ada beberapa alasan yang melatar belakangi adanya Tinjauan Pustaka dalam
tulisan ilmiah, seperti dituliskan oleh Deakin University Library, yaitu untuk:
1. Menunjukkan adanya celah-celah atau gap dalam literatur yang perlu diisi melalui
penelitian
sebelumnya.
3. Mengidentifikasi informasi dan ide yang mungkin berhubungan dengan topik penelitian
anda.
4. Mengidentifikasi teknik dan metode yang relevan dengan topik penelitian anda.
5. Mencegah agar tidak terjadi pengulangan yang tidak perlu dalam penelitian. Anda bisa
melihat apa yang sudah dilakukan dan apa yang belum. Jika sudah dilakukan,
6. Mengetahui dari mana anda bisa mulai. Penelitian adalah sebuah upaya untuk
7. Mengetahui siapa saja yang telah melakukan penelitian dan publikasi dalam bidang
ilmu yang anda geluti. Tujuannya adalah agar anda bisa lebih mudah membangun
jejaring akademik.
9. Menunjukkan bahwa anda memiliki akses terhadap data base informasi ilmiah yang
3
Pada hakekekatnya, fungsi dari tinjauan pustaka, yaitu menggunakan dan
mengevaluasi hasil penelitian orang lain, atau pendapat orang lain (teori atau konsep)
untuk mencari celah (gap), dan dari gap tersebut akhirnya peneliti (anda) dapat membuat
tempat sendiri dalam bidang ilmu atau judul penelitian anda, sehingga pembaca yakin
bahwa anda (sebagai peneliti) tahu betul bidang penelitian atau topik yang anda teliti.
Secara lengkap fungsi tinjauan pustaka menurut para ahli yaitu: “memperlihakan
Pada hakekatnya, pustaka yang padat dan mutakhir menurut Pearce (2005) dalam
1. Seorang peneliti (anda) telah benar-benar serius mengkaji bidang penelitian anda dan
3. Menunjukkan bahwa anda benar-benar mengapresiasi hasil karya orang lain dan
memberikan penghargaan kepada para peneliti yang telah bekerja sebelum anda dan
bahwa hasil karya mereka (para peneliti terdahulu) telah mengilhami cara berpikir
anda.
situasi terakhir saat ini, untuk menunjukkan pentingnya masalah penelitian anda.
sebelumnya dalam mencari jawaban terhadap permasalahan yang sedang anda teliti.
4
C. UNSUR-UNSUR TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka yang memadai menurut Berkenkotter dan Huckin (1995) yaitu
harus berisikan: 1) Evaluasi dan kutipan tentang bidang yang diteliti, dan 2) Usaha dari
tinjauan pustaka itu untuk menghubungkan hasil karya yang ditinjau (sumber
referensi/pustaka) oleh penelitian yang sedang anda lakukan, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Hal ini berarti, bahwa tinjauan pustaka yang memadai sebisa
mungkin harus menunjukkan perbedaan atau kekurangan dari pustaka yang ditinjau.
Banyak ahli mengatakan, bahwa kutipan merupakan petunjuk apakah satu tulisan
merupakan tulisan akademis atau populer dan merupakan bukti bahwa apakah penulis
(anda) layak meraih gelar akademik tertentu atau menjadi salah satu anggota komunitas
akademi dalam bidang ilmu tertentu. Selain itu, mencerminkan bahwa dari tinjauan teori
literasi kritis dan berpikir kritis, tinjauan pustaka merupakan indikasi apakah teks yang
anda tulis tersebut bersifat analitis dan apakah argumentasi ilmiah yang anda ajukan
menyeimbangkan secara tepat dan benar antara penggunaan kutipan karya orang
lain dan komentar atau evaluasi anda sebagai peneliti”. Kesalahan yang sering terjadi,
yaitu “bila seorang peneliti (anda) menulis pustaka secara berlebihan tanpa
memikirkan dengan kritis apakah pustaka tersebut cocok dengan teori dan topik
penelitian anda”. Seharusnya saat anda mengkaji pustaka, anda harus memperhatikan
2. Menjelaskan dengan mantap apa yang menjadi aspek dari penelitian yang anda
lakukan
5
3. Teori yang dipilih harus berkaitan dengan topik penelitian yang anda teliti
4. Dalam mengutip atau mem-parafrase, meringkas dan mensintesis karya orang lain,
anda harus tidak lupa memberikan penghargaan dengan cara menyebutkan sumber
6. Menjelaskan bahwa topik penelitian sangat cocok atau sesuai dengan trend konteks
1. Mencatat: anda mencatat semua data yang terdapat dalam sumber informasi misalnya:
intisari, pengarang, tahun terbit, halaman, kota tempat diterbitkan, dan nama
penerbitnya.
2. Mengikhtisar: anda harus memahami intisari makna isi buku atau sumber bacaaan
yang berhubungan dengan penelitian yang sedang atau akan anda lakukan.
yang lebih kecil, dengan tujuan agar terlihat hubungan yang jelas antara bagian-bagian
tersebut. Contohnya analisis mengenai perkembangan isu topik penelitian tersebut dari
waktu ke waktu, temuan penting yang diperoleh dari penelitian sebelumnya, teknik
pengumpulan data dan analisis data pada penelitain sebelumnya, temuan penting dari
6
penelitian sebelumnya, dan apa yang membedakan antara penelitian sebelumnya
dengan penelitan anda saat ini dari segi teori, konsep, metodologi atau data empirik.
5. Menganalisis secara tajam: anda perlu melakukan evaluasi secara kritis terhadap
hasil karya penelitian sebelumnya dan juga hasil peneliti anda. Gunakan argumentasi
yang kuat serta dukungan bukti-bukti data yang kuat saat anda mengkritisi secara
konstruktif.
Untuk menyusun sebuah tinjauan pustaka yang baik ada beberapa tahapan yang
harus anda laukuan sebagai seorang peneliti, antara lain ada 6 (enam) langkah sukses
memindai berbagai jurnal akademik, mendiskusikan ide-ide terkait penelitian anda dengan
teman dan terutama dengan pembimbing tugas akhir anda, dan fokus kepada satu topik
penelitian tertentu. Langkah selanjutnya adalah mencari literatur terkait dengan cara
mengidentifikasi sumber-sumber data primer maupun sekunder yang paling relevan dan
bermanfaat bagi penelitian anda, termasuk literatur-literatur empiris dan teoritis, dan selain
itu juga mengembangkan pemahaman tentang berbagai terminologi dalam bidang yang
akan anda kaji. Dalam mengenal pustaka atau sumber-sumber data yang dapat dijadikan
7
acuan, menurut Margono (2000: 78-79), terdapat patokan-patokan dasar yang harus
1. Mempelajari hasil apa yang telah atau pernah didapat oleh orang lain (terdahulu) dalam
2. Mempelajari metode penelitian yang telah digunakan oleh peneliti terdahulu, termasuk
3. Mengumpulkan data dari sumber lain yang ada kaitan dengan judul penelitian anda.
4. Mempelajari faktor-faktor deskriptif dan historis yang ada dan merupakan latar belakang
masalah.
5. Mempelajari analisis deduktif dari masalah yang telah dikerjakan peneliti terdahulu.
Setelah anda menemukan pustaka yang relevan, langkah berikutnya dalam proses
berbagai literatur yang telah dikumpulkan dan selanjutnya mengkritisinya. Dua tipe
apa yang peneliti (anda) ketahui saat ini terkait dengan judul penelitian anda;
yang telah anda peroleh dari pengembangan argumen temuan untuk menjawab
berdasarkan kedua macam argumen yang telah anda kembangkan sebelumnya. Hal ini
8
dilakukan untuk meninjau kembali berbagai pustaka yang berhubungan dengan judul
penelitian anda. Selain itu, untuk melakukan penilaian secara kritis terhadap setiap
literatur tersebut untuk menganalisis isinya yang meliputi unsur-unsur penting, yakni latar
belakang, tujuan, masalah penelitian, sampel, metodologi, temuan kunci, simpulan dan
rekomendasi.
penyusunan tinjauan pustaka yang dilakukan dengan mengembangkan hasil análisis dan
kritik terhadap berbagai literatur. Untuk memulai menulis tinjauan pustaka, anda dapat
membuat kerangka detil terlebih dahulu, antara lain mengidentifikasi tema-tema atau
Aspek yang perlu anda ingat adalah melakukan síntesis untuk membangun
pengetahuan dasar dan mengembangkan pemikiran baru. Hal ini dapat dilakukan dengan
cara menyusun ulang setiap detil untuk menghasilkan keutuhan, dan membuat kaitan logis
antar ide dan konsep. Untuk memudahkan anda dalam penulisan tinjauan pustaka, berikut
ini terdapat beberapa tips untuk merangkai pustaka yang berkaitan agar tersaji secara
sistematis sebagaimana disarikan dari Jacobs and Sorensen (2010: 102) seperti berikut:
1. Mulailah dengan studi-studi (membaca dan membuat review) terhadap hasil penelitian
terbaru yang dimuat pada jurnal-jurnal, lalu bandingkan dengan hasil penelitian pada
bidang yang sama namun dimuat pada jurnal-jurnal sebelum jurnal terbaru.
2. Bacalah abstrak atau buat ringkasan untuk menetapkan apakah hasil penelitian
tersebut relevan dengan judul atau masalah penelitian anda atau tidak.
3. Buatlah catatan langsung pada kartu catatan, karena lebih mudah diseleksi dan disusun
9
4. Tulislah referensi bibliografi secara lengkap untuk setiap karya.
5. Untuk memudahkan pemilihan dan penyusunan, jangan memasukkan lebih dari satu
6. Jangan lupa memberi tanda bagian mana yang merupakan kutipan langsung dari
pengarang, dan bagian mana yang merupakan susunan kata anda sendiri.
Sebagai tambahan, perlu diingat bahwa sumber bacaan yang gunakan dalam
tinjauan pustaka harus dilakukan secara selektif, sehingga ada dua kriteria yang biasa
digunakan untuk memilih sumber bacaan, yaitu prinsip kemutakhiran (recency) dan
Secara garis besar, sumber bacaan itu dapat dibedakan menjadi 2 (dua)
kelompok yaitu:
1. Sumber acuan umum, yang berupa buku-buku teks, ensiklopedia dan sejenisnya.
2. Sumber acuan khusus, seperti kepustakaan yang berbentuk jurnal, bulletin, hasil
1. Hindari pemakaian kata atau frase tutur dan kata/frase yang belum berlaku umum.
2. Hindarkan pemakaian kata atau frase yang telah mati atau sudah lama tidak
3. Hendaknya kata atau frase yang bernilai rasa digunakan secara cermat, sesuai
10
5. Hendaknya istilah-istilah yang sangat asing bagi umum tidak dipakai dalam tulisan
umum.
6. Hindari pemakaian kata asing atau kata daerah bila dalam bahasa Indonesia sudah
ada kata yang mewakili makna tersebut, jangan menggunakan kata asing hanya
Daftar pustaka dapat diartikan sebagai sebuah daftar yang disusun secara
berurutan. Penyusunannnya mengacu pada sebuah standar yang telah berlaku secara
nasional dan internasional. Umumnya daftar pustaka mencantumkan nama penulis, tahun
terbit, judul penelitian, informasi penerbit dan keterangan lainnya yang disimpan dalam
bagian akhir tulisan atau tulisan dan penyusunannya didasari oleh urutan abjad (A – Z).
Daftar pustaka adalah referensi yang berada pada akhir karya ilmiah, yang dijadikan
sebagai sumber referensi oleh seorang peneliti dalam menyusun skripsi, tesis, disertasi,
jurnal dan berbagai tulisan ilmiah lainnya. Daftar pustaka umumnya memiliki urutan, yaitu:
11
tempat/lokasi peneritbit; 6) urutan penulisan nama penulis harus disusun berdasarkan
alfabetik (a-z); 7) Penulisan nama pengarang tidak menggunakan gelar akademik; 8) jika
penulis lebih dari 1 orang, maka setiap nama dipisahkan dengan tanda koma, dan urutan
penulisan harus dimulai dari nama penulis utama, dilanjutkan dengan nama penulis
kedua, dan seterusnya, serta antara nama awal dan nama akhir dipisah dengan tanda
pemisah, dengan nama family berada pada bagian depan; 10) Penulisan judul buku ditulis
miring sedangkan judul dari jurnal tidak ditulis miring; 11) judul artikel setiap kata ditulis
dengan huruf kecil kecuali pada huruf awalnya; 12) Jarak baris yang digunakan yaitu 1
spasi untuk tiap judul referensi, dan 1,5 atau 2 spasi antar referensi.
Apapun jenis kutipan yang dikutip dari berbagai karya ilmiah, berupa kata, kalimat,
paragraf harus mencantukkan sumbernya pada daftar pustaka. Hal ini merupakan
kaidah yang berlaku umum secara internasioanl agar tulisan yang kita susun tidak di
Joy Tivity and Greg O’hare (1995), Human Impact on The Ecosystem (Distributed in The
United States: by Longman Inc.New York Twelfth Impression.
12
Wali, Mohan K., Falih Evrendilek and M. Siobhan Fennesy (2010), The Environment:
Science, Issues, and Solutions, CRC Press Taylor & Francis Group, LLC. New
York.
2. Bersumber dari koran/majalah
Nama penulis ditulis paling depan, diikuti oleh Judul artikel ditulis dengan cetak
biasa, dan huruf besar pada setiap huruf awal kata, nama majalah dan nomor halaman
Gardner, H. Mikroflora sebagai bioindikator tanah, (30 Januari 2017). Info Komputer, Jawa
Pos, h. 6.
Nama penulis ditulis paling depan diikuti dengan tahun dan judul artikel yang ditulis
dengan cetak biasa, dan huruf besar pada setiap awal kata. Nama jurnal ditulis dengan
cetak miring, dan huruf awal dari setiap katanya ditulis dengan huruf besar kecuali kata
Rujukan yang bersumber dari skripsi, tesis dan disertasi diawali dengan nama
penulis, diikuti tahun yang tercantum pada sampul, judul skripsi, tesis atau desertasi ditulis
dengan cetak miring, diikuti dengan pernyataan skripsi, tesis, atau desertasi tidak
diterbitkan, nama fakultas dan nama perguruan tinggi serta nama kota tempat perguruan
tinggi.
13
Contoh rujukan dari disertasi:
Brown Barret C. M. A. (2011). Concious Leadership For Sustainability: How Leaders With
a Late-Stage Action Logic Design and Engage in Sustainability Initiatives.
Dissertation of Doctor of Philosophy; Fielding Graduate University. California, USA.
Sumber rujukan dari website dan media online diawali dengan nama sumber
website, nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut
oleh judul artikel, link URL artikel dan dilengkapi dengan tanggal akses artikel.
http://www.walhi.or.id/green-mining-bukan-jawaban-yang-tepat-atasi-masalah-kerusakan-lingkungan-di-
ntt.html (di unggah pada 4 April 2015).
14