Anda di halaman 1dari 14

PEDOMAN PENYUSUNAN TINJAUAN PUSTAKA

Oleh: Dr. Sipri Radho Toly, PGD. MSc.

A. PENDAHULUAN

Tinjauan pustaka adalah peninjauan kembali pustaka-pustaka yang terkait (review

of related literature). Sesuai dengan arti tersebut, maka tinjauan pustaka berfungsi

sebagai peninjauan kembali (review) terhadap pustaka (teori, konsep atau hasil penelitian)

tentang masalah atau judul/topik yang berkaitan (collateral) dengan judul penelitian anda.

Tinjauan pustaka merupakan bagian dari proposal penelitian atau skripsi dan biasanya

disajikan pada Bab II. Bukan Ringkasan Penelitian Terdahulu. Tinjauan Pustaka bukan

sekedar daftar hasil-hasil penelitian yang telah dipublikasikan sebelumnya. Dimana

tinjauan Pustaka masih dibuat hanya dengan cara melaporkan kembali hasil penelitian

orang lain. Sebenarnya, hakekat dari tinjauan pustaka yaitu “melakukan evaluasi,

perbandingan, dan sintesis antara satu hasil penelitian dengan hasil penelitian lain yang

telah dilakukan sebelumnya”.

Dalam tnijauan pustaka, anda membahas teori-teori atau konsep-konsep yang

berkaitan dengan variabel yang digunakan dalam penelitian anda. Untuk skripsi, minimal

3 (tiga) rujukan konsep dari berbagai sumber referensi. Kajian konseptual pada Bab II ini

tidak sekedar mencantumkan teori-teori atau konsep-konsep secara runtut dari berbagai

sumber referensi, tetapi merupakan hasil analisis dari berbagai konsep, serta

mengkomparasi antar teori atau konsep untuk menemukan persamaan dan perbedaan.

“Persamaan antar teori atau konsep tersebut menjadi dasar sintesis dari teori atau

konsep yang bermuara pada konstruksi variable yang akan diukur dalam penelitian

anda”.

1
Materi/substansi teoretik/pustaka yang anda sajikan dalam Bab II ini, akan anda

gunakan lagi pada Bab IV pada sub Bab Pembahasan/Diskusi, untuk membahas atau

mendiskusikan atau mengomentari hasil penelitian anda berdasarkan teori-teori, konsep-

konsep atau dibandingkan dengan hasil penelitian terdahulu yang dipublikasikan pada

berbagai jurnal.

Peninjauan kembali pustaka yang bersesuaian dengan judul/topik penelitian,

merupakan hal yang mendasar dalam penelitian. Seperti dinyatakan oleh Leedy (1997),

bahwa semakin banyak seorang peneliti (termasuk mahasiswa seperti anda) mengetahui,

mengenal dan memahami tentang penelitian-penelitian yang pernah dilakukan

sebelumnya (yang berkaitan dengan judul/topik penelitian), semakin dapat dipertanggung

jawabkan cara peneliti (anda) dalam meneliti permasalahan yang telah diangkat. Namun

ada sebagian penulis proposal/skripsi (mahasiswa pada umumnya) menganggap, bahwa

tinjauan pustaka merupakan bagian yang tidak penting sehingga ditulis “asal ada” saja

atau hanya untuk sekedar membuktikan bahwa judul penelitiannya belum pernah

dilakukan sebelumnya. Bukan demikian tujuan dan menfaat sebuah tinjauan pustaka.

Namun, esensi tujuan dari tinjauan pustaka adalah untuk “menganalisis secara kritis

bagian dari artikel jurnal, serta teori dan konsep dari berbagai sumber melalui proses

meringkas, mengklasifikasi dan membandingkan dengan penelitian sebelumnya yang

dinarasikan dalam parafrase atau kata-kata anda sendiri”, BUKAN meng-copy paste

lurus-lurus bahasa/kalimat dari tulisan asli. Dimana parafrase adalah kutipan yang hanya

mengambil isinya saja, seperti saduran, atau ringkasan.

2
B. FUNGSI TINJAUAN PUSTAKA

Ada beberapa alasan yang melatar belakangi adanya Tinjauan Pustaka dalam

tulisan ilmiah, seperti dituliskan oleh Deakin University Library, yaitu untuk:

1. Menunjukkan adanya celah-celah atau gap dalam literatur yang perlu diisi melalui

penelitian

2. Memberikan landasan teori terhadap penelitian anda sehingga bisa menunjukkan

posisi penelitian anda dibandingkan dengan penelitian yang sudah dilakukan

sebelumnya.

3. Mengidentifikasi informasi dan ide yang mungkin berhubungan dengan topik penelitian

anda.

4. Mengidentifikasi teknik dan metode yang relevan dengan topik penelitian anda.

5. Mencegah agar tidak terjadi pengulangan yang tidak perlu dalam penelitian. Anda bisa

melihat apa yang sudah dilakukan dan apa yang belum. Jika sudah dilakukan,

seberapa dalam pengetahuan yang telah diperoleh dan kemungkinan untuk

pengembangannya lebih lanjut.

6. Mengetahui dari mana anda bisa mulai. Penelitian adalah sebuah upaya untuk

memperbaiki apa yang sudah diperoleh sebelumnya.

7. Mengetahui siapa saja yang telah melakukan penelitian dan publikasi dalam bidang

ilmu yang anda geluti. Tujuannya adalah agar anda bisa lebih mudah membangun

jejaring akademik.

8. Meningkatkan pemahaman anda tentang topik yang sedang anda geluti.

9. Menunjukkan bahwa anda memiliki akses terhadap data base informasi ilmiah yang

berhubungan dengan topik penelitian anda

3
Pada hakekekatnya, fungsi dari tinjauan pustaka, yaitu menggunakan dan

mengevaluasi hasil penelitian orang lain, atau pendapat orang lain (teori atau konsep)

untuk mencari celah (gap), dan dari gap tersebut akhirnya peneliti (anda) dapat membuat

tempat sendiri dalam bidang ilmu atau judul penelitian anda, sehingga pembaca yakin

bahwa anda (sebagai peneliti) tahu betul bidang penelitian atau topik yang anda teliti.

Secara lengkap fungsi tinjauan pustaka menurut para ahli yaitu: “memperlihakan

kedalaman pengetahuan yang anda miliki, sehingga pembimbing atau pembaca

mengetahui tentang kedalaman bidang ilmu yang anda miliki”.

Pada hakekatnya, pustaka yang padat dan mutakhir menurut Pearce (2005) dalam

bukunya “How to Examine a Thesis” merupakan bukti yang meyakinkan bahwa:

1. Seorang peneliti (anda) telah benar-benar serius mengkaji bidang penelitian anda dan

menghabiskan waktu membaca topik di bidang penelitian tersebut.

2. Menunjukkan bahwa peneliti (anda) benar-benar paham secara komprehensif tentang

teori yang digunakan dalam penelitian anda.

3. Menunjukkan bahwa anda benar-benar mengapresiasi hasil karya orang lain dan

memberikan penghargaan kepada para peneliti yang telah bekerja sebelum anda dan

bahwa hasil karya mereka (para peneliti terdahulu) telah mengilhami cara berpikir

anda.

4. Membangun harapan dan keyakinan terhadap penelitian yang anda lakukan.

5. Menunjukkan gambaran umum bidang penelitian anda dan menghubungkan dengan

situasi terakhir saat ini, untuk menunjukkan pentingnya masalah penelitian anda.

6. Memberikan contoh rancangan penelitian yang telah digunakan oleh peneliti

sebelumnya dalam mencari jawaban terhadap permasalahan yang sedang anda teliti.

4
C. UNSUR-UNSUR TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka yang memadai menurut Berkenkotter dan Huckin (1995) yaitu

harus berisikan: 1) Evaluasi dan kutipan tentang bidang yang diteliti, dan 2) Usaha dari

tinjauan pustaka itu untuk menghubungkan hasil karya yang ditinjau (sumber

referensi/pustaka) oleh penelitian yang sedang anda lakukan, baik secara langsung

maupun tidak langsung. Hal ini berarti, bahwa tinjauan pustaka yang memadai sebisa

mungkin harus menunjukkan perbedaan atau kekurangan dari pustaka yang ditinjau.

Banyak ahli mengatakan, bahwa kutipan merupakan petunjuk apakah satu tulisan

merupakan tulisan akademis atau populer dan merupakan bukti bahwa apakah penulis

(anda) layak meraih gelar akademik tertentu atau menjadi salah satu anggota komunitas

akademi dalam bidang ilmu tertentu. Selain itu, mencerminkan bahwa dari tinjauan teori

literasi kritis dan berpikir kritis, tinjauan pustaka merupakan indikasi apakah teks yang

anda tulis tersebut bersifat analitis dan apakah argumentasi ilmiah yang anda ajukan

sudah sangat kritis?.

Salah satu kesulitan dalam menulis tinjauan pustaka adalah “bagaimana

menyeimbangkan secara tepat dan benar antara penggunaan kutipan karya orang

lain dan komentar atau evaluasi anda sebagai peneliti”. Kesalahan yang sering terjadi,

yaitu “bila seorang peneliti (anda) menulis pustaka secara berlebihan tanpa

memikirkan dengan kritis apakah pustaka tersebut cocok dengan teori dan topik

penelitian anda”. Seharusnya saat anda mengkaji pustaka, anda harus memperhatikan

prinsip-prinsip sebagai berikut, bahwa pustaka itu:

1. Berkaitan dengan teori yang mendasari penelitian yang anda tulis

2. Menjelaskan dengan mantap apa yang menjadi aspek dari penelitian yang anda

lakukan

5
3. Teori yang dipilih harus berkaitan dengan topik penelitian yang anda teliti

4. Dalam mengutip atau mem-parafrase, meringkas dan mensintesis karya orang lain,

anda harus tidak lupa memberikan penghargaan dengan cara menyebutkan sumber

yang anda kutip secara tepat sesuai aturan pengutipan

5. Mengembangkan argumentasi yang kuat dan saling berkaitan secara rasional;

6. Menjelaskan bahwa topik penelitian sangat cocok atau sesuai dengan trend konteks

penelitian saat ini baik secara nasional, regional maupun internasional.

D. PROSES PENULISAN TINJAUAN PUSTAKA

Ada 5 (lima) langkah dalam menulis suatu tinjauan pustaka, yaitu:

1. Mencatat: anda mencatat semua data yang terdapat dalam sumber informasi misalnya:

intisari, pengarang, tahun terbit, halaman, kota tempat diterbitkan, dan nama

penerbitnya.

2. Mengikhtisar: anda harus memahami intisari makna isi buku atau sumber bacaaan

yang berhubungan dengan penelitian yang sedang atau akan anda lakukan.

Mengikhtisar bertujuan untuk meringkas isi dari suatu pustaka.

3. Mensintesis: anda menyatukan dan membandingkan semua sumber bacaaan yang

telah anda kutip dalam klasifikasi topik yang relevan.

4. Menganalisis secara umum: anda memilah-milah informasi menjadi bagian-bagian

yang lebih kecil, dengan tujuan agar terlihat hubungan yang jelas antara bagian-bagian

tersebut. Contohnya analisis mengenai perkembangan isu topik penelitian tersebut dari

waktu ke waktu, temuan penting yang diperoleh dari penelitian sebelumnya, teknik

pengumpulan data dan analisis data pada penelitain sebelumnya, temuan penting dari

6
penelitian sebelumnya, dan apa yang membedakan antara penelitian sebelumnya

dengan penelitan anda saat ini dari segi teori, konsep, metodologi atau data empirik.

5. Menganalisis secara tajam: anda perlu melakukan evaluasi secara kritis terhadap

hasil karya penelitian sebelumnya dan juga hasil peneliti anda. Gunakan argumentasi

yang kuat serta dukungan bukti-bukti data yang kuat saat anda mengkritisi secara

konstruktif.

E. CARA PENYUSUNAN TINJAUAN PUSTAKA

Untuk menyusun sebuah tinjauan pustaka yang baik ada beberapa tahapan yang

harus anda laukuan sebagai seorang peneliti, antara lain ada 6 (enam) langkah sukses

dalam proses penyusunan tinjauan pustaka sebagaimana disarikan seperti berikut:

 Seleksi judul (Select a Topic)

 Baca Literatur (Search the literature)

 Ajukan argument anda atas hasil bacaan (Develop your argument)

 Lakukan survei terhadap berbagai literatur (Survey the literature)

 Tuliskan review atas isi bacaan anda (Write the review)

Sebagai langkah pertama, melakukan pemilihan topik dapat dilakukan dengan

memindai berbagai jurnal akademik, mendiskusikan ide-ide terkait penelitian anda dengan

teman dan terutama dengan pembimbing tugas akhir anda, dan fokus kepada satu topik

penelitian tertentu. Langkah selanjutnya adalah mencari literatur terkait dengan cara

mengidentifikasi sumber-sumber data primer maupun sekunder yang paling relevan dan

bermanfaat bagi penelitian anda, termasuk literatur-literatur empiris dan teoritis, dan selain

itu juga mengembangkan pemahaman tentang berbagai terminologi dalam bidang yang

akan anda kaji. Dalam mengenal pustaka atau sumber-sumber data yang dapat dijadikan
7
acuan, menurut Margono (2000: 78-79), terdapat patokan-patokan dasar yang harus

diperhatikan oleh peneliti, yaitu:

1. Mempelajari hasil apa yang telah atau pernah didapat oleh orang lain (terdahulu) dalam

bidang penelitian yang ada hubungan dengan judul penelitian anda.

2. Mempelajari metode penelitian yang telah digunakan oleh peneliti terdahulu, termasuk

metode pengambilan sampel, metode pengumpulan data, sumber data, satuan-satuan

ukuran dan kriteria-kriteria.

3. Mengumpulkan data dari sumber lain yang ada kaitan dengan judul penelitian anda.

4. Mempelajari faktor-faktor deskriptif dan historis yang ada dan merupakan latar belakang

masalah.

5. Mempelajari analisis deduktif dari masalah yang telah dikerjakan peneliti terdahulu.

Setelah anda menemukan pustaka yang relevan, langkah berikutnya dalam proses

penyusunan tinjauan pustaka adalah mengembangkan argumen. Langkah ini

merupakan langkah perencanaan dimana sebagai peneliti, anda dituntut untuk

mengembangkan argumen melalui 2 (dua) tahapan, yakni melakukan survei terhadap

berbagai literatur yang telah dikumpulkan dan selanjutnya mengkritisinya. Dua tipe

argumen yang harus dikembangkan, yaitu:

a) Argumen temuan (argument of discovery), mengembangkan temuan yang memaparkan

apa yang peneliti (anda) ketahui saat ini terkait dengan judul penelitian anda;

b) Argumen dukungan (argument of advocacy), menganalisis dan mengkritisi pengetahuan

yang telah anda peroleh dari pengembangan argumen temuan untuk menjawab

masalah penelitian anda.

Langkah selanjutnya, yaitu melakukan survei dan kritik terhadap literatur-literatur

berdasarkan kedua macam argumen yang telah anda kembangkan sebelumnya. Hal ini

8
dilakukan untuk meninjau kembali berbagai pustaka yang berhubungan dengan judul

penelitian anda. Selain itu, untuk melakukan penilaian secara kritis terhadap setiap

literatur tersebut untuk menganalisis isinya yang meliputi unsur-unsur penting, yakni latar

belakang, tujuan, masalah penelitian, sampel, metodologi, temuan kunci, simpulan dan

rekomendasi.

Menulis tinjauan pustaka merupakan langkah terakhir dalam rangkaian proses

penyusunan tinjauan pustaka yang dilakukan dengan mengembangkan hasil análisis dan

kritik terhadap berbagai literatur. Untuk memulai menulis tinjauan pustaka, anda dapat

membuat kerangka detil terlebih dahulu, antara lain mengidentifikasi tema-tema atau

pola-pola yang muncul, dan selanjutnya menerjemahkannya ke dalam bagian-bagian

(headings) dan sub-sub bagian (sub-headings) yang tersusun secara logis.

Aspek yang perlu anda ingat adalah melakukan síntesis untuk membangun

pengetahuan dasar dan mengembangkan pemikiran baru. Hal ini dapat dilakukan dengan

cara menyusun ulang setiap detil untuk menghasilkan keutuhan, dan membuat kaitan logis

antar ide dan konsep. Untuk memudahkan anda dalam penulisan tinjauan pustaka, berikut

ini terdapat beberapa tips untuk merangkai pustaka yang berkaitan agar tersaji secara

sistematis sebagaimana disarikan dari Jacobs and Sorensen (2010: 102) seperti berikut:

1. Mulailah dengan studi-studi (membaca dan membuat review) terhadap hasil penelitian

terbaru yang dimuat pada jurnal-jurnal, lalu bandingkan dengan hasil penelitian pada

bidang yang sama namun dimuat pada jurnal-jurnal sebelum jurnal terbaru.

2. Bacalah abstrak atau buat ringkasan untuk menetapkan apakah hasil penelitian

tersebut relevan dengan judul atau masalah penelitian anda atau tidak.

3. Buatlah catatan langsung pada kartu catatan, karena lebih mudah diseleksi dan disusun

dari pada lembaran kertas, amplop dan sebagainya.

9
4. Tulislah referensi bibliografi secara lengkap untuk setiap karya.

5. Untuk memudahkan pemilihan dan penyusunan, jangan memasukkan lebih dari satu

referensi pada setiap kartu.

6. Jangan lupa memberi tanda bagian mana yang merupakan kutipan langsung dari

pengarang, dan bagian mana yang merupakan susunan kata anda sendiri.

Sebagai tambahan, perlu diingat bahwa sumber bacaan yang gunakan dalam

tinjauan pustaka harus dilakukan secara selektif, sehingga ada dua kriteria yang biasa

digunakan untuk memilih sumber bacaan, yaitu prinsip kemutakhiran (recency) dan

prinsip relevansi (relevance).

Secara garis besar, sumber bacaan itu dapat dibedakan menjadi 2 (dua)

kelompok yaitu:

1. Sumber acuan umum, yang berupa buku-buku teks, ensiklopedia dan sejenisnya.

2. Sumber acuan khusus, seperti kepustakaan yang berbentuk jurnal, bulletin, hasil

penelitian seperti skripsi, tesis, disertasi.

F. KATA DAN FRASE DALAM KUTIPAN TINJAUAN PUSTAKA

a. Cara menggunakan “kata” dan “frase”

1. Hindari pemakaian kata atau frase tutur dan kata/frase yang belum berlaku umum.

2. Hindarkan pemakaian kata atau frase yang telah mati atau sudah lama tidak

dignakan oleh kalayak umum

3. Hendaknya kata atau frase yang bernilai rasa digunakan secara cermat, sesuai

dengan suasana dan tempatnya.

4. Hendaknya kata-kata sinonim dipakai secara cermat, karena kata-kata sinonim

tidak selamanya sama benar arti pemakaiannya.

10
5. Hendaknya istilah-istilah yang sangat asing bagi umum tidak dipakai dalam tulisan

umum.

6. Hindari pemakaian kata asing atau kata daerah bila dalam bahasa Indonesia sudah

ada kata yang mewakili makna tersebut, jangan menggunakan kata asing hanya

karena terdorong untuk bermegah dan berbahasa tinggi.

b. Cara menyusun kalimat

1. Gunakan kalimat-kalimat pendek

2. Gunakan bahasa biasa yang mudah dipahami orang

3. Gunakan bahasa sederhana dan jernih dalam penyampaiannya

4. Gunakan bahasa tanpa kalimat majemuk

5. Gunakan bahasa dengan kalimat aktif, bukan kalimat pasif

6. Gunakan bahasa padat dan kuat

7. Gunakan bahasa positif, bukan bahasa negatif

G. TEKNIK PENULISAN DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka dapat diartikan sebagai sebuah daftar yang disusun secara

berurutan. Penyusunannnya mengacu pada sebuah standar yang telah berlaku secara

nasional dan internasional. Umumnya daftar pustaka mencantumkan nama penulis, tahun

terbit, judul penelitian, informasi penerbit dan keterangan lainnya yang disimpan dalam

bagian akhir tulisan atau tulisan dan penyusunannya didasari oleh urutan abjad (A – Z).

Daftar pustaka adalah referensi yang berada pada akhir karya ilmiah, yang dijadikan

sebagai sumber referensi oleh seorang peneliti dalam menyusun skripsi, tesis, disertasi,

jurnal dan berbagai tulisan ilmiah lainnya. Daftar pustaka umumnya memiliki urutan, yaitu:

1) nama penulis; 2) tahun penerbitan; 3) judul tulisan; 4) identitas penerbit; 5)

11
tempat/lokasi peneritbit; 6) urutan penulisan nama penulis harus disusun berdasarkan

alfabetik (a-z); 7) Penulisan nama pengarang tidak menggunakan gelar akademik; 8) jika

penulis lebih dari 1 orang, maka setiap nama dipisahkan dengan tanda koma, dan urutan

penulisan harus dimulai dari nama penulis utama, dilanjutkan dengan nama penulis

kedua, dan seterusnya, serta antara nama awal dan nama akhir dipisah dengan tanda

koma.; 9) penulisan nama pengarang dibalik dengan menggunakan koma sebagai

pemisah, dengan nama family berada pada bagian depan; 10) Penulisan judul buku ditulis

miring sedangkan judul dari jurnal tidak ditulis miring; 11) judul artikel setiap kata ditulis

dengan huruf kecil kecuali pada huruf awalnya; 12) Jarak baris yang digunakan yaitu 1

spasi untuk tiap judul referensi, dan 1,5 atau 2 spasi antar referensi.

Apapun jenis kutipan yang dikutip dari berbagai karya ilmiah, berupa kata, kalimat,

paragraf harus mencantukkan sumbernya pada daftar pustaka. Hal ini merupakan

kaidah yang berlaku umum secara internasioanl agar tulisan yang kita susun tidak di

cap sebagai plagiariasme. Berikut ini merupakan contoh penulisan.

1. Bersumber dari Buku

Contoh dengan 1 penulis Buku:

Primack, R. B. (2002) Essential of Conservation Biology. Fourth Edition: Sinauer


Associates, Inc., Publishers, New York.

Contoh dengan 2 penulis Buku:

Joy Tivity and Greg O’hare (1995), Human Impact on The Ecosystem (Distributed in The
United States: by Longman Inc.New York Twelfth Impression.

Contoh dengan 3 penulis Buku:

12
Wali, Mohan K., Falih Evrendilek and M. Siobhan Fennesy (2010), The Environment:
Science, Issues, and Solutions, CRC Press Taylor & Francis Group, LLC. New
York.
2. Bersumber dari koran/majalah

Nama penulis ditulis paling depan, diikuti oleh Judul artikel ditulis dengan cetak

biasa, dan huruf besar pada setiap huruf awal kata, nama majalah dan nomor halaman

disebut pada bagian akhir.

Contoh artikel bersumber dari koran atau majalah:

Gardner, H. Mikroflora sebagai bioindikator tanah, (30 Januari 2017). Info Komputer, Jawa
Pos, h. 6.

3. Bersumber dari jurnal

Nama penulis ditulis paling depan diikuti dengan tahun dan judul artikel yang ditulis

dengan cetak biasa, dan huruf besar pada setiap awal kata. Nama jurnal ditulis dengan

cetak miring, dan huruf awal dari setiap katanya ditulis dengan huruf besar kecuali kata

penghubung. Bagian akhir berturut-turut Vol, Edisi, Halaman dan ISSN/DOI

Contoh refrensi dari Jurnal:

Awatara. I Gusti P. D. (2012). Peran Etika Lingkungan Dalam Memoderasi Pengaruh


Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Berwawasan Lingkungan Terhadap Kinerja
Karyawan Berwawasan Lingkungan. Jurnal EKOSAINS, Vol. III/No. 2/2012.

4. Bersumber dari skripsi, tesis dan disertasi

Rujukan yang bersumber dari skripsi, tesis dan disertasi diawali dengan nama

penulis, diikuti tahun yang tercantum pada sampul, judul skripsi, tesis atau desertasi ditulis

dengan cetak miring, diikuti dengan pernyataan skripsi, tesis, atau desertasi tidak

diterbitkan, nama fakultas dan nama perguruan tinggi serta nama kota tempat perguruan

tinggi.
13
Contoh rujukan dari disertasi:

Brown Barret C. M. A. (2011). Concious Leadership For Sustainability: How Leaders With
a Late-Stage Action Logic Design and Engage in Sustainability Initiatives.
Dissertation of Doctor of Philosophy; Fielding Graduate University. California, USA.

5. Bersumber dari Website dan Media online/Internet

Sumber rujukan dari website dan media online diawali dengan nama sumber

website, nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut

oleh judul artikel, link URL artikel dan dilengkapi dengan tanggal akses artikel.

Contoh rujukan dari Website dan media online

http://www.walhi.or.id/green-mining-bukan-jawaban-yang-tepat-atasi-masalah-kerusakan-lingkungan-di-
ntt.html (di unggah pada 4 April 2015).

14

Anda mungkin juga menyukai