':
BAB V PEMBAHASAN
A. Perencanaan Pembelajaran Kurikulum 2013
untuk Mengembangkan Pendidikan
BAB I
Karakter Siswa.............. ..........................321,
Kurikulum 2013
PENDAHULUAN
B. Pelaksanaan Pembelajaran
untuk Mengembangkan Pendidikan
Karakter Siswa.............. ..........................327
C. Evaluasi Pembelajaran Kurikulum 2013
untuk Mengembangkan Pendidikan A. Konteks Penelitian
Karakter Siswa.............. .................,,..,..,.332 I\ rf emasuki era global saat ini, dunia pendidikan Indonesia
D. Pengawasan Pembelajaran Kurikulum 2013 IVlrnuna"prt i"r,,"r,g"., yang cukup berat untuk
untuk Mengembangkan Pendidikan menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas
Karakter Siswa.............. .....................................,..............334 serta memiliki daya saing yang tinggi untuk menghadapi
globalisasi, Pendidikan mempunyai fungsi strategis dalam
BAB VI PENUTUP upaya membentuk kualitas sumber daya manusia unggul.
A. Kesimpu1an....................... ........................339 Karena manusia sebagai subjek pembangunan, maka
B. Saran-saran....................... ........................345 partisipasi pendidikan dalam peningkatan mutu sumber
daya manusia sangat dibutuhkan. Penelitian Styrdom.l
DAFTAR RUIUKAN.... 351 Dan David, W2 membuktikan peranan penting pendidikan
dalam meningkatkan sumber daya manusia tersebut.
Peningkatan kualitas pendidikan telah diupayakan
oleh pemerintah, satuan pendidikan dan masyarakat yang
telah dilakukan secara terus-menerus. Upaya tersebut
dilakukan bertujuan untuk mengurangi perilaku-perilaku
menyimpang di kalangan remaja yang sering terjadi, hal
itu muncul akibat dampak negatif dari globalisasi. Hal ini
1 A.B. Strydom. School of Human Assurance Quality and Community
Development, University of The free State, Product Box4345, South of Africa, h.
18
2 DavidW. The Quality of Quality Assurance Agencies, Quality in HE, vol.
70, no. 2, July 2004, Australia
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
ditandai dengan menggejala di kalangan pelajar berbentuk Hal ini sesuai dengan Undang-Undang nomor 20
"kenakalan". Beberapa di antaranya adalah tawuran antar Tahun 2003 pendidikan dimaknai sebagai usaha sadar
pelajar dan antar mahasiswa. Tawuran j uga kerap dilakukan dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
oleh antar pelajar seperti yang dilakukan oleh sekelompok proses pembelajaran, Hal tersebut dilakukan agar peserta
pelajar di berbagai daerah atau diberbagai kota besar di didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
Indonesia. Bentuk kenakalan lain yang dilakukan pelajar memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
adalah meminum-minuman keras, pergaulan bebas, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan
dan penyalahgunaan narkoba yang bisa mengakibatkan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan
depresi bahkan terkena HIV/AIDS. Fenomena lain yang Negara. Dalam konteks kehidupan bernegara, pendidikan
mencoreng citra pelajar dan lembaga pendidikan adalah berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
maraknya gang pelajar dan gang motor. Perilaku mereka Republik Indonesia tahun 1945 yang berakar pada nilai-
bahkan kerapkali menjurus pada tindak kekerasan yang nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia, dan tanggap
juga meresahkan masyarakat dan bahkan memunculkan terhadap tuntutan perubahan zaman.4
tindakan kriminal. Pendidikan merupakan unsur utama dalam
Berdasarkan berbagai permasalahan yang terjadi pengembangan manusia Indonesia seutuhnya.
menunjukkan bahwa krisis moral yang dialami bangsa kita Keberhasilan pendidikan salah satu proses kemajuan
sudah sangat memprihatinkan, semua perilaku negatif di bangsa maka dari itu pendidikan merupakan hal penting
kalangan pelajar tersebut, jelas menunjukkan kerapuhan dalampembangunan mentalitas, moral serta karakter siswa
karakter yang cukup parah yang salah satunya disebabkan dan oleh karena itu perlu dilakukan inovasi peningkatan
oleh kurang optimalnya pengembangan karakter di mutu pendidikan melalui pengembangan kurikulum.. Salah
lembaga pendidikan di samping karena l<ondisi lingkungan satu upaya ditempuh dengan menerapkan kurikulum 2013
yang tidak mendukung. yang disusun dengan dilandasi pemikiran tantangan masa
Upaya yang tepat adalah melalui pendidikan, karena depan, yaitu tantangan abad ke 21 yang ditandai dengan
pendidikan memiliki peran penting clan sentral dalam abad ilmu pengetahuan, knowledge-based society dan
pengembangan potensi manusia. Mclalui pendidikan kompetensi masa depan.
diharapkan terjadi transformasi yang clallat menumbuh Dalam sistem pendidikan, kurikulum merupakan
kembangkan karakter positif, serta nrurgubah watak komponen penting untuk menjelaskan tujuan dan arah
dari yang tidak baik menjadi baik. Pendirlil<an dipandang pendidikan serta pengalaman belajar yang harus dimiliki
berperan dalam mengatasi krisis moral l<urcn:r pendidikan peserta didik. Sagala menegaskan bahwa kurikulum
merupakan usaha atau proses yang rlitujrrkan untuk merupakan salah satu indikator yang menentukan
membina kualitas sumber daya manusiit st rrlrrlrnya.3 berhasil tidaknya kinerja suatu pendidikan, oleh karena
itu kurikulum harus dikelola dengan baik dan profesional
3 Elmubarok, Zairn. Membumikan Pendidihrtt Nihti lt h,u1ltlttltrrlfum jang
Terserak,MenyambungyangTerputusdanMenyatukanyun.g'li'trnrri ll{)Otl l}andung: a Teguh Triwiyanto, Manajanm Kuikulum dan Pembelajaran,2}l1, Jakarta
Alfabeta,h.3 : PT Bumi Aksara,h.2
Manajemen Pembelajaran pada Impkmentasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
oleh orang yang profesional.S Sedangkan Gryson (1,979) character)z Pentingnya pendidikan karakter sebagaimana
berpendapat, kurikulum adalah suatu perencanaan untuk tertulis dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
mendapatkan keluaran fout-comes) yang diharapkan dari Pendidikan Nasional pasal 3 menyatakan bahwa:
suatu pembelajaran,6
"Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
Pengembangan kurikulum 2013 merupakan langkah 'kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
lanjutan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSp 2006 bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
keterampilan secara terpadu. Di dalam pelaksanaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
kurikulum 20L3 nanti tugas guru adalah mengkaji berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
kurikulum tersebut melalui kegiatan perseorangan atau negara yang demokratis serta bertanggung jawab" .8
kelompok (dapat dengan sesama guru di satu sekolah, Dalam mewujudkan mutu pendidikan yang baik dan
dengan guru di sekolah lain atau dengan kepala sekolah unggul maka diperlukan adanya karakter yang kuat pada
dan personel pendidikan lain seperti pengawasJ. Dengan siswa sehingga mampu menjalankan proses pendidikan
demikian guru-guru harus memahami kurikulum Z0I3 sesuai dengan tujuan pendidikan. Pendidikan karakter dapat
tersebut sebelum dilaksanakan. diintegrasikan dalam pengembangan diri siswa melalui kultur
Untuk mengimplementasikan kurikulum 2013 dalam sekolah. Pendidikan karakter ini bertujuan membangun
pembelajaran untuk mengembangkan karakter siswa di karakter peserta didik agar memiliki karakter bangsa yang
Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah kepala sekolah, dan kuat, seperti kejujuran, tanggung jawab, beretos kerja tinggi,
wakil kepala kurikulum mempunyai tanggung jawab penuh memiliki keimanan dan ketakwaan yang tinggi sehingga
untuk mensukseskan disekolah,sedangkan para guru menjadi bermartabat.
mempunyai tanggung jawab penuh dalam pelaksanaan Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penelitian ini
pembelajaran di kelas maupun diluar kelas. menj adi sangat penting karena manaj emen pembelaj ar an pada
Sejak 2500 tahun yang lalu, Socrates telah berkata implementasi kurikulum 2013 di sekolah dasar merupakan
bahwa tujuan paling mendasar dari pendidikan adalah Dpaya penuh kepala sekolah, waka kurikulum dan para guru
untuk membuat seseorang menjadi good and smart. untuk mengembangkan pendidikan karakter siswa-siswinya
Sedangkan dalam sejarah Islam, Nabi Muhammad Saw di sekolah. Mengingat bahwa Madrasah Ibtidaiyah dan SDI
mengajarkan, bahwa misi utamanya dalam mendidik merupakan lembaga pendidikan dasar Islam yang bertanggung
manusia adalah untuk menyempurnakan akhlak dan j awab dal am memberikan kemampuan si swa untuk melanj utkan
mengupayakan pembentukan karakter yang baik (good ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, oleh karena itu guru
harus bisa menanamkan pendidikan karakter siswa melalui
Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga kependidikan, 7 Majid, Abdul dan Andayani, Dian. Pmdidikan Karakter Perspektif Islam.
2009,Bandtng",\lfabeta, h. 747 2072,Bandtng: PT Remaja Rosdakarya, h. 2
6 Grayson (dalam Syaiful Sagala), Kernampuan profesional Guru dan Tmaga 3 Furqon, Hidayatullah Muhammad., Guru Sejati: Membangun Insan
kependidikan, 2009, Bandung" Alfabeta, h. 7 47 Berkarakter Kuat dan Cerdas,2010, .Surakarta:Yuma Pustaka, h. 14
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
khususnya tentang manajemen pembelajaran dan hasil yang diukur dari kemampuan yang telah
kurikulum 20 13 untuk mengembangkan pendiiikan dicapai oleh peserta didik
karakter siswa 2 Manajemen pembelajaran adalah mengelola
2. Memberikan masukan bagi guru_guru untuk pembelajaran yang diawali dengan perencanaan
mengelola pembelajaran dalam kurikulum pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi
2013 untuk mengembangkan karakter peserta pembelajaran dan pengawasan pelaksanaan
didiknya. pembelajaran.
3. Memberikan masukan bagi Komite Sekolah J. Implementasi Kurikulum 20L3 adalah upaya
pelaksanaan atau penerapan kurikulum 2013
yang dirancangf didesain, Dalam implementasi
kurikulum 20L3, dituntut upaya sepenuh hati dan
keinginan kuat dalam pelaksanaannya oleh para
melengkapi sarana-prasarana sekolah supaya guru dan Kepala Sekolah sebagai pengawas dalam
implementasi kurikulum 2013 bisa dilaksanikan pembelajaran.
secara maksimal.
4. Karakter adalah watak, tabiat, sifat-sifat kejiwaan,
4. Memberikan masukan bagi penyelenggara kepribadian, akhlah atau budi pekerti yang
pendidikan baik negeri maupun swasta dalam
mengukir corak yang tetap dan tidak terhapuskan.
mengelola pembelajaran kurikulum 20L3 untuk Karakter merupakan perpaduan dari segala tabiat
mengembangkan karakter siswa.
manusia yang bersifat tetap sehingga menjadi
tanda khusus untuk membedakan orang yang satu
dengan yang lain.
5. Pendidikan karakter adalah penanaman karakter di
sekolah. Pendidikan karakter dapat diintegrasikan
dalam pembelajaran pada setiap mata pelajaran di
sekolah.
slswa.
Pengembangan pendidikan karakter adalah
E. Definisi Istilah mengembangkan daya piker atau penalaran anak
Agar tidak terjadi ngertian, dan didik sehingga mampu untuk turut secara kreatif
kekurang jelasan makna, di skan beberapa
dalam proses transformasi kebudayaan kearah
istilah yang digunakan dal keadaban demi perbaikan hidupnya sendiri dan
kus penelitian
ini: kehidupan di masyarakat.
1. Pembelajaran yang dimaksud disini bukan lagi
pada penuntasan materi, melainkan pada proses
10
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013 Manajetnn Pr:mbelajaran pada Implementasi Kurikulum 20 1 3
12
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 20j3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
t5
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
Keberadaan madrasah pada awalnya menyatu Kata "madreseh" juga ditemukan dalam bahasa Hebrew
dengan pondok pesantren, sebagai lembaga pendidikan atau oramy, dari akar kata yang sama yaitu "daresa" yang
yang memiliki karakteristik tersen.diri, lembaga ini hampir berarti "Membaca dan belajar" atau "tempat belajar".
tersebar di seluruh wilayah nusantara terutama di fawa. fika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, kata
Proses berdirinya diawali dengan cara sangat sederhana :madrasah" memiliki arti "sekolah" kendati pada mulanya
dimana seorang kyai atau ulama yang menguasai ilmu kata "sekolah" itu sendiri bukan berasal dari bahasa
keagamaan mengajar di rumah, mushollah, masjid atau Indonesia, melainkan dari bahasa asing, yaitu school atau
diawali dengan pegajian rutin dari satu rumah ke rumah scola.2
lain. Selanjutnya terus berkembang sejalan dengan Dari pengertian di atas, bahwa madrasah merupakan
pengaruh kyai sebagai pengajar dan sekaligus menjadi tempat untuk belajar dan menuntut ilmu, sehingga
panutan masyarakat disekitarnya karena kesalehannya. dalam aktivitasnya sebagai lembaga pendidikan formal -
Lembaga pendidikan madrasah model pondok dalam proses belajar mengajar - memiliki karakteristik
pesanten ini merupakan budaya asli, indegenous culture yang sama dengan sekolah secara umum. Namun dalam
bangasa Indonesia, sebab lembaga yang serupa dengan kenyataan keseharian, ternyata secara teknis madrasah
pesantren sudah ada semenjak sebelum masuknya Islam masih dikonotasikan oleh masyarakat dengan pengertian
di Indonesia. Khususnya di lawa. Dengan masuknya Islam khusus, yaitu "sekolah agama",yaittt tempat dimana anak-
model pendidikan yang sederhana tersebut ditingkatkan anak didik mempelajari hal ikhwal atau seluk beluk agama
dengan sebutan madrasah yang diadopsi dari Timur Islam.
Tengah [Arab). Latar belakang kesejarahan madrasah memiliki
Istilah "madrasah" sudah sangat popular diantara ' nilai positif, sebagai lembaga pendidikan mempunyai
kita, bahkan sudah menjadi kata baku untuk menunjuk akar yang kuat dalam masyarakat, artinya rasa memiliki
istilah lembaga pendidikan Islam di tanah air. Berkaitan (sense of belongingness) masyarakat terhadap madrasah
dengan istilah "madrasah'] dalam buku "sejarah merupakan potensi berharga untuk menjaga atau
perkembangan Madrasah" oleh Departemen Agama RI menjamin sustainabilitas madrasah sebagai lembaga
(L9 9 9) dikemukakan sebagai berikut: pendidikan yang populis3.
Dalam perkembangan selanjutnya untuk pertama
Kata "madrasah" dalam bahasa Arab adalah bentuk
kata "keterangan waktu ", dari akar kata "darasa". Secara
kali Departemen Agama mengambil langkah yang cukup
harfiah "madrasah" diartika sebagai "tempat belajar para drastis dalam pembaharuan system pendidikan madrasah
pelajar'] atau "tempat untuk memberikan pelajaran,,, Dari dengan memperkenalkan konsep Madrasah Wajib Belajar
akar kata "darasa"juga dapat diturunkan kata "madras', [MWB) dengan kurikulum agama, pengetahuan umum, dan
yang mempunyai arti "buku yang dipelajari" atau "tempat ketrampilan. Kurikulum ini sebagai bentuk keselarasan
belajar". Kata "al-midras" juga diartikan sebagai ,,rumah 2
untuk mempelajari kitab Taurat".
A. Malik Fadjar, Sejarah Madrasah: Pertumbuhan, Dinamika dan
Perkembanganya di Indonesia" , (Jakarta: Departemen Agama RI, 2004), 41
3
Selanjutnya Fadjar menjelaskan sebagai berikut: Supriadi, D., Membangun Bangsa Melalui Pendidikan, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2004),74
I6 17
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
perkembangan otak atau akal, perkembangan hati atau diatur dalam Peraturan Pemerintah nomor 2B tahun 1990,
perasaan, dan perkembangan tangan atau kecekatan. yang menyatakan bahwa "sekolah dasar yang berciri khas
keterampilan. Keputusan bersama Tiga Menteri Dalam agama Islam yang diselenggarakan oleh Departemen
Negeri Nomor 6 tahun 1975, Nomor:037/U/1,9T5, dan Agama, hal ini dijabarkan lagi oleh Keputusan menteri
Nomor: 36 tahun 1,975. Menjelaskan bahwa madrasah Agama RI nomor 368. s
sebagai lembaga pendidikan yang menjadikan mata
Madrasah Ibtidaiyah sebagai bagian dari system
Pendidikan Nasional dituntut untuk selalu berupaya
meningkatkan kualitas dalam penyelenggaraan
pendidikan, hingga dapat menghasilkan kualitas dalam
penyelenggaraan pendidikan, hingga dapat menghasilkan
memiliki kedudukan yang sama dengan Sekolah Dasar
lulusan yang berkualitas menuju insane kamilyangmampu
(SD) yang bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan
bersaing serta mampu menghadapi tantanganzaman, oleh
bangsa. Komposisi kurikulum i,984 pada Madraiah
karena itu penyelenggaraan lembaga pendidikan madrasah
dipandang perlu adanya akreditasi madrasah, sebagai
upaya pengendalian mutu, baik melalui system penilaian
hasil belajaS, penerapan kurikulum, pemenuhan sarana,
tenaga pendidik merupakan suatu keharusan.6
Untuk mencapai keberhasilan terwujudnya manusia
seutuhnya tiada lain harus ditempuh melalui pendidikan
Surat keputusan Bersama 3 menteri tersebut. yang berkualitas, Dan pendidikan berkualitas adalah
kemudian dikuatkan kembali dengan Surat keputusan
pendidikan memberdayakan hati, mencerahkan hati
bersama 2 menteri, yaitu Menteri pendidikan dan
dan mencerdaskan otak, Pendidikan yang benar adalah
an Agama No.0299/U/I984 memberdayakan manusia seutuhnya menuju insane
0 mal Tahun 1.984 tentang kamil melalui kalbu, olah pike1, dan olah rasa, dalam
an rikulum Sekolah Umum dan kalimat sederhana bahwa pendidikan itu adalah sebagai
Kurikulu m Mad ras ah", ! angisinya antara lain : "p enyamaan
mutu lulusan madrasah yang dapat melanjutkan pendidikan
upaya untuk memanusiakan manusia. Menjadikan
manusia sebagai individu yang berbudaya dan bermoral
ke sekolah-sekolah umum yang lebih tinggi,,. Ini berarti
semaki tinggi dalam bahasa agama memiliki akhlakul karimah,
osisi madrasah se
pendid berperilaku terpuji yang dapat diaplikasikan dalam
dapat mencetak kehidupan keseharian dalam pergaulan.
berpen amis dan berhak
pengakuan sebagaimana lulusan dari sekolah umum. Madrasah Ibtidaiyah tumbuh dan berkembang dari
Secara vuridis, madrasah Ibtidaiyah sebagai suatu institusi
5
A. Nata, Sejarah pertumbuhan dan Perkembangan Lembaga-Lembaga
Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta: PT. Grasindo. 2001), 81
6
Departemen Agam aRI., Pedornan Manajemen Berbasis Madrasah, ( Jakarta:
1999),27 Direktorat Jenderal Kelembagaan Islam, 2004), 45
18
l9
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
bawah, wahana untuk mendidik kader muslim, senantiasa landasan yuridis. Ada tiga peraturan perundang-undangan
berupaya untuk tetap mampu mempertahankan yang dijadikan landasan yuridis penyelenggaraan Sekolah
ke b e ra da a nny a, d e n gan m e mp e rtah a nka n ka ra kteri s tiknya Dasa{, baik sebagai satuan pendidikan maupun dalam
sebagai lembaga pendidikan Islam yang mengedepankan kerangka system pendidikan nasional, yaitu Undang-
pola piker dan dzikir, seimbang antara penguasaan ilmu Undang Dasar (UUD) 1945, Undang-Undang Republik
pengetahuan dengan iman dan taqwa serta akhlakul Indonesia nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
karimah, untuk membentuk manusi a yang seutuhnya Pendidikan Nasional (UUSPN), dan Peraturan Republik
(insan kamil). Madrasah Ibtidaiyah sebagai organisasi Indonesia Nomor 28 tahun 1990 tentang Pendidikan
sekolah, dipimpin oleh kepala madrasah, dibantu oleh Dasar (PP Nomor 28 Tahun 1990). 8 Tujuan institusional
wakil dan beberapa guru, staf dan karyawan, mereka Sekolah Dasar adalah memberikan bekal kemampuan
saling bekerja sama demi tercapainya tujuan lembaga. dasar kepada siswa untuk mengembangkan kehidupan
Peningkatan kualitas Madrasah Ibtidaiyah, oleh Depag sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara, dan
melalui Direktorat pendidikan Agama Islam, menekankan anggota umat manusia serta mempersiapkan siswa untuk
bahwa madrasah sebagai bagian dari system pendidikan mengikuti pendidikan menengah. Oleh karena Sekolah
nasional dituntut untuk selalu berupaya meningkatkan Dasar merupakan salah satu bentuk satuan pendidikan
kualitas dalam penyelenggaraan pendidikan, sehingga dasar adalah membekali kemampuan dasar kepada siswa
dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas, mampu untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi,
b ers ai ng s erta mampu menghadap i tanta ngan zaman.
anggota masyarakat, warga Negara, dan anggota umat
2. Pendidikan di Sekolah Dasar Islam (SDI) manusia serta mempersiapkan siswa untuk mengikuti
pendidikan menengah.
Sekolah Dasar merupakan satuan pendidikan yang
menyelenggarakan pendidikan enam tahun. 7 Sekolah Proses pendidikan di Sekolah Dasar Islam mencakup
Dasar Islam merupakan bagian dari pendidikan dasar. Di keseluruhan kegiatan belajar yang diikuti siswa sejak
dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor pagi sampai anak pulang dari sekolah, meliputi: upacara
28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar disebutkan bendera, senam pagi, kegiatan kurikuleq, kegiatan
bahwa pendidikan dasar merupakan pendidikan sembilan ekstrakurikuler dan kegiatan pendisiplinan siswa. Siswa
tahun, terdiri atas program pendidikan enam tahun di merupakan komponen mentah, artinya siswa dengan
Sekolah Dasar dan program pendidikan tiga tahun di segala karakteristik awalnya merupakan subjek yang akan
sekolah lanjutan tingkat pertama ISLTp). Dengan demikian, dididik melalui berbagai kegiatan pembelajaran di sekolah
Sekolah Dasar Islam merupakan salah satu bentuk satuan sehingga menjadi keluaran atau lulusan sebagaimana
pendidikan pada jenjang pendidikan dasar. diharapkan.
2l
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
yaitu masukan sumber daya manusia (human resources sebanyak 136.740 unit gedung SD. Program wajib belajar
input), masukan material (material input), dan masukan bagi anak usia SD sebagaimana disebutkan di atas, secara
lingkungan sekolah (environmental input). Semua harus kuantitas, masih belum sesuai dengan harapan masyarakat,
dikelola secara professional bagi keberhasilan proses yakni tersedianya sumberdaya manusia yang berkualitas
belajar mengajar di sekolah dalam rangka membawa memasuki abad21'
anak didik sebagai masukan mentah (raw input) menuju
Sekolah Dasar sebagai bagian dari system pendidikan
keluaran sebagaimana diharapkan Hanson (dalam Bafadal,
nasional, memiliki beberapa komponen system seperti
2006),yaitu lulusanyang siap memasuki sekolah menengah
murid (sebagai input utama), guru dan personil sekolah
baik di sekolah lanjutan pertama [SLTPJ maupun madrasah
lainnya, sarana belajar mengajar; alat peraga dan buku-
Tsanawiyah IMTsJ. Bagaimana keterkaitan keseluruhan
masukan bagi keberhasilan proses belajar mengajar di
buku pelajaran, kurikulum, biaya pendidikan, serta
lingkungan sekolah, yang sering berkaitan satu dengan
Sekolah Dasac divisualisasikan melalui gambar Z.I
lainnya demi terwujudnya proses dan hasil pendidikan
yang baik. Kualitas sekolah ditentukan antara lain dari
kualitas komponen-komponen sistemnya.
Menurut Hanson fdalam Bafadal), sekolah
merupakan sebuah system terbuka (open system) dan
bukan system tertutup (closed inpud). Menurutnya sqkolah
Lisgkutrsnc:
Orar8 1ba Mas$(sk$t Pernda,rDirs3 itu merupakan sebuah system yang terkait dengan sebuah
jaringan organisasi lain di luar sekolah, seperti pusat
Gambar 2.1 Masukan/Komponen di Sekolah Dasarq pelatihan guru, badan akreditasi, kontraktor bangunan,
Pemerataan dan perluasan memperoleh pendidikan departemen keuangan, penerbit buku, pemerintah daerah,
dasar bagi seluruh warga negara harus secara terus dan sebagainya, Merujuk pada pendapat Hanson itu,
menerus diwujudkan, dengan kebijakan pemerintah Sekolah Dasar di Indonesia berada dalam satu jaringan
tentang wajib belajar pendidikan dasar yang dimulai organisasi, seperti masyarakat, Komite Sekolah, Paguyuban
sejak 2 Mei 1984. kebijakan ini telah meningkatkan kelas, Kelompok Kerja Guru [KKG), Kelompok Kerja Kepala
angka partisipasi murni SD menjadi 99,6 o/o pada tahun Sekolah [KKKS), Kelompok Kerja Pengawas Sekolah
1988/1989 dari jumlah anak usia SD (T-1.2 tahun) sebesar (KKPS), Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten fKota, Depag
30.182.900 anak.10 Terjadinya lonjakan angka partisipasi Organisasi Profesi Guru (PGRI), dan Departemen Keuangan.
ini beriringan dengan penyediaan gedung-gedung sekolah Keterkaitan Sekolah Dasar dengan jaringan organisasi di
baru yang disiapkan pemerintah melalui Inpres No. 10 luar sekolah dapat divisualisasikan melalui gambar 2.2.
Tahun 1,973. Sampai dengan 1983/1,984 telah dibangun
e
lbid.,hal.7
10Tilaar,H.A.R., TahunPmtbangwnnpendidifuinNasionaltg4S-i995,(Jakarta:
_
Gramedia Widiasarana Indonesia, 1995), 50
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 20IJ Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
25
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajarcn pada Implementasi Kurikulum 2013
membuatnya mahir wacana, dalam pengertian mampu reinforcemen, yaitu stimulus yang memperkuat dan
dan bisa berfikir kritis dan imajinatif yang di terapkan di mempertahankan tingkah laku yang dikehendaki, yang
dalam modus "menulis' maupun "membaca" yangmemang merupakan kondisi mutlak bagi pembelajaran, tingkah laku
merupakan kemampuan tuntutan abad informasi.13 dan/ atau proses-proses kognitif adalah suatu fungsi dari
Kedua, Sekolah Dasar merupakan satuan pendidikan yang banyak variable yang adanya secara simulasi [serempak),
memberikan dasar-dasar untuk mengikuti pendidikan dan suatu perubahan sesuatu dari dalam mereka, akan
pada jenjang berikutnya. Sebagaimana dikemukakan berakibat mengubah hasil keseluruhan.ls
dimuka bahwa secara kualitatif, keberhasilan seorang Pembelajaran.dalam konteks pendidikan merupakan
anak didik mengikuti pendidikan menengah dan tinggi aktifitas pendidikan berupa pemberian bimbingan dan
sangat di tentukan oleh keberhasilannya dalam mengikuti
bantuan rohani bagi yang masih memerlukan, menurut
pendidikan dasar
M.f.Langeveld dalam Barnadib jika sudah tidak lagi
Dari pandangan tersebut di atas, maka karakteristik membutuhkan pertolongan, tentu tidak lagi perlu dididik.l6
pendidikan dasar di Indonesia merupakan satuan Pendidikan adalah upaya kesengajaan untuk
pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan enam membantu pertumbuhan dan perkembangan peserta
tahun merupakan bagian dari pendidikan dasar yang didik. Menurut Sindhunata untuk mewujudkan upaya
bentuknya ada dua yaitu Madrasah Ibtidaiyah (MI) tersebut maka pembelajaran menjadi hal yang pentingtt.
dan Sekolah Dasar [SDJ, perannya sangat menentukan Menurut kaum konstruktivisme, seperti yang diungkapkan
pendidikan selanj utnya.
Suparno belajar dalam pengertian ini merupakn proses
B. Manaiemen Pembelaiaran aktif pelajar mengkonstruksi teks, dialog, dan pengalaman
fisis. Belajar juga merupakan proses mengasimilasikan dan
Mengurai manajemen pembelajaran harus dimulai
menghubungkan pengalaman atau bahan yang dipelajari
dari pengertian belajar dan pembelajaran. Belajar adalah
proses perubahan tingkah individu yang relative tetap dengan pengertian yang sudah dipunyai seseorang
sehingga pengertiannya dikembangkan.ls
sebagai hasil dari pengalaman.la Pembelajaran merupakan
upaya penataan lingkungan yang memberi nuansa agar Suryana dalam hasil penelitiannya menyimpulkan
program belajar tumbuh dan berkembang secara optimal. bahwa mengajar adalah bagian dari tugas dan fungsi guru
Proses belajar bersifatinternal dan unikdalam diri individu yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Sementara
siswa, sedangkan proses pembelajaran bersifat eksternal itu, sikap adalah suatu kesukaan, kesenagan, kegemaran
yang sengaja direncanakan dan bersifat rekayasa perilaku, yang diwujudkan dalam bentuk ungkapan pemikiran atau
ls Rumini, Sri dkk, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: IKIP Yogyakarta,
Menurut Rumini dalam pendidikan diperlukan 199s),33-34
16
Barnadib, Stttairmam,PengantarllmuPendidikan Sistematis, C(ogyakarta:
T.
ni, Kurikulum pendidikan pra-jabatan Andi Offset, 1987),34
dan Jakarta.. p2LpTK, Ditjen Dikti, 17
Sindhunata, (ed), Menggagas Paradikma Baru Pendidlkan, (Yogyakarta:
1992 Kanisius, 2000),197
ra
Skinner, B.F., Ilmu Pengetahuan dan Perilaku Manusia, ffogyakarta: pustaka 18
Suparno, Paul, Filsafat Konstruktifsme dalam Pendidikan, (Yogyakarta:
Pelajar,2013),98 Kanisius, 1997),61
27
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
Manajemen pembelajaran pada Implementasi Kuikulum 2013
1. Perencanaan pembelajaran Kurikulum 2013 hasil belajaq, dan penilaian berbasis kelas, Kompetensi
Belajar merupakan aktivitas interaksi aktif individu dasar berfungsi untuk memberikan makna terhadap
terhadap lingkungan sehingga terjadi perubahan tingkah materi standar. Indiaktor hasil belajar berfungsi sebagai
laku. Sementara itu, pembelajaran adalah penyediaan alat untuk mengukur ketercapaian kompetensi. Sedangkan
kondisi yang mengakibatkan terjadinya proses belajar Penilaian berbasis kelas berfungsi sebagai alat untuk
pada diri peserta didik, Penyediaan kondisi yang mengukur pembentukan kompetensi serta menentukan
mengakibatkan terjadinya proses belajar pada diri peserta tindakan yang harus dilakukan jika kompetensi standar
didik. Penyediaan kondisi dapat dilakukan dengan bantuan belum tercapai.
guru atau ditemukan sendiri oleh individu (belajar secara Dalam kontek peningkatan efektivitas proses
otodidak). Peristiwa belajar tidak selalu terjadi atas pembelajaran dan pencapaian hasil belajar yang baik dan
inisiatif dari individu. Individu memerlukan bantuan berkualitas, persiapan pembelajaran merupakan sesuatu
untuk mengembangkan potensi yang ada pada dirinya.2z yang mutlak harus dilakukan oleh guru setiap kali akan
Oleh karena itu, perencanaan pembelajaran sangat penting melakukan proses pembelajaran, sekalipun terkadang
dilakukan oleh guru. pelaksanaan pembelajaran terkadang tidak sesuai dengan
Terdapatsejumlah kriteriayangharus dipenuhi dalam yang telah direncanakan. Namun demikian, guru tetap
perumusan perencanaan pembelajaran pada kurikulum melakukan persiapan dengan baik dan komprehensif
20L3. Pertama merancang kompetensi yang seimbang sesuai dengan kebutuhan siswa dalam kegiatan proses
antara sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang hendak pembelajaran di kelas.
diwujudkan. Kejelasan kompetensi akan sangat membantu Proses pembelajaran merupakan aktivitas terencana
dalam merancang materi pelajaran, skenario penbelajaran, yang disusun guru akan siswa mampu belajar dan
penilaian, maupun merencanakan media, alat,dan sumber mencapai kompetensi yang diharapkan, Berkaitan dengan
belajar. Semua bermula dari penyelarasan Indikator devinisi ini, jika guru akan melaksanakan pembelajaran
Pencapaian yang harus selaras dengan Kompetensi Dasa4, terlebih dahulu guru tersebutharus menyusun perncanaan
Kompetensi Inti, dan Standar Kompetensi Lulusan. pembelaj aran. Perencanaan pembelaj aran ini nantinya akan
Rencana pembelajaran pada hakekatnya merupakan digunakan sebagai alat pemandu bagi guru dalam proses
perencanaan jangka pendek yang dilakukan oleh guru pembelajaran. Oleh sebab itu, perencanaan pembelajaran
untuk dapat memperkirakan berbagai tindakan yang akan haruslah lengkap, sistematis,mudah diaplikasikan,namun
dilakukan di kelas. Perencanaan pembelajaran tersebut tetap fleksibel dan akuntabel.23
perlu dilakukan agar guru dapat mengkoordinasikan Menurut Teguh Triwiyanto perencanaan
berbagai komponen pembelajaran yang berorientasi pembelajaran adalah seperangkat rencana dan pengaturan
fberbasis) pada pembentukan kompetensi siswa, yakni kegiatan pembelajaran, media pembelajaran, waktu,
antara lain kompetensi dasaq, meteri standar, indicator pengetotaal-kelas, dan penilaian hasil belajarza. Sedangkan
23
Yunus Abidin, Desain Sistem Peffibelajaran dalam Konteks Kurikulum 201 3,
22
Sani, Ridwan Abdullah, Inoyasi pembelajaran, (Jakarta.. Bumi Aksara, (Bandung : PT Revika Aditama,2076),287
2013),40 2a Teguh Triwiyanto, Manajemen Kurikulum dan Pembelajarn, (,( Jakarta,
3l
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
menurut Masnur perencanaan pembelajaran atau biasa dan persiapan mengajar yang dilakukan oleh guru yang
disebut Rencana Pelaksanaan Pembela jaran [Rpp) adalah harus baik pula, cermat dan sistematis. Perencanaan dan
rancangan pembelajaran mata pelajaran per unityang akan persiapan berfungsi sebagai pemberi arah pelaksanan
diterapkan guru dalam pembelajaran di kelas. Berdasarkan pembelajaran sehingga tidak berlebihan apabila
RPP inilah seorang guru [baik yang menyusun Rpp itu dibutuhkan pula gagasan dan perilaku guru yang kreatif
sendiri maupun yang bukan) diharapkan bisa menerapkan dalam menyusun perencanaan dan persiapan mengajar
pembelajaran secara terprogram. zsKarena itu, Rpp harus ini, yang tidak hanya berkaitan dengan merancang
mempunyai daya terap (applicable) yang tinggi. Tanpa bahan ajarf materi pelajaran serta waktu pelaksanaan,
perencanaan yang matang, mustahil target pembelajaran tetapi juga segenap hal yang terkait di dalamnya, seperti
bisa tercapai secara maksimal. Pada sisi lain, melalui rencana penggunaan metode/ teknik mengaja4, media
RPP pun dapat diketahui kadar kemampuan guru dalam belajaq,pengembangan gaya bahasa, pemanfaatan ruang,
menjalankan profesinya. sampai dengan pengembangan alat evaluasi yang akan
Perencanaan pembelajaran sebagai suatu proSes digunakanz6.
kerjasama, tidak hanya menitik beratkan pada kegiatan Berikut langkah-langkah mengembangkan gagasan
guru atau kegiatan siswa saja, akan tetapi guru dan dan perilaku kreatif serta acuan bagi guru berkaitan
siswa secara bersama-sama berusaha mencapai tujuan dengan menyusun rencana dan atau persiapan mengajar
pembelajaran yang telah ditentukan. Sebagai perencana, yang baik.
guru hendaknya dapat mendiaknosa kebutuhan para
siswa sebagai subyek belajaq, merumuskan tujuan kegiatan
L. Menentukan bahan ajarf materi pelajaran yang akan
diberikan kepada peserta didik.
proses pembelajaran dan menetapkan strategi pengajaran
2. Menentukan tujuan pembelajaran dari masing-
yang ditempuh untuk merealisasikan tujuan yang telah
masing bahan ajar/ materi pelajaran yang akan
dirumuskan. Perencanaan itu dapat bermanfaat bagi
disampaikan.
guru sebagai kontrol terhadap diri sendiri agar dapat
memperbaiki cara pengaj arannya.
3. Memilah bahan ajar pelajaran yang dinilai sulit dan
mudah diterima oleh peserta didik.
a, Syarat Perencanaan Pembelaiaran yang Baik 4. Menyimak waktu pembelajaran yang tersedia dan
Menurut Hosnan perencanaan dan persiapan tentukan pengalokasian untuk menyampaikan materi
mengajar merupakan faktor penting dalam pelaksanaan pelajaran. Berikan waktu yang lebih lama terhadap
kegiatan belajar mengajar oleh guru kepada anak didiknya. materi pelajaran yang dinilai sulit.
Agar proses pembelajaran terhadap anak didik dapat 5. Memperhatikan perbedaan karakteristik kemampuan
berlangsung baik, amat tergantung pada perencanaan siswa. Kelompokkan menurut kelompok siswa
"pinta4 "sedang, dan "kurang". Kelola kelas dengan
PT Bumi Aksara, 2015), 97 memperhatikan perbedaan kelompok tersebut.
2s
Masnur Muslich, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual, 26 Hosnan, Pendekatan Saintifk dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad
P-anduan bagi Guru, Kepalq sekolah dan Petgawas sekotah, (Jakarta:pr Bumi Aksara, 21, Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2014),
2007),53 97
JZ JJ
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 20j3 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
6. Memberikan perhatian khusus terhadap peserta 17. Kembangkan gaya bahasa yang menarik, komunikatif,
didik yang dinilai memiliki kemampuan "sedang, dan akrab, dan supel.
"kurang". 18. Rencanakan penggundan metode pembelajaran,
7. Merancang penggunaan gaya bahasa yang kreatif, 19, Rencanakan penggunaan media pembelajaran.
komunikatif, sederhana, dan mudah dicerna dalam 20. Kaji dan rencanakan gaya bahasa penyampaian.
penyampaian materi pelajaran kepada siswa. Hindarkan 2l.Kaji dan rencanakan penggunaan gerak tubuh.
pemakaian bahasa yang berbelit-belit, menyulitkan, 22.Kaji dan rencanakan pemanfaatan ruang.
dan membosankan siswa (sejauh mungkin ciptakan 23.Kaji dan rencanakan bentuk tugas yang akan
bentuk hubungan interaksi dan komunikatif yang diberikan.
akrab, harmonis, serta nondiskriminatif antara guru 24.Kaji dan rencanakan pengembangan komunitas
dengan peserta didik). Dalam proses pembelajaran kelas.27
gunakan bahasa tubuh untuk menjelaskan materi Selanjutnya, pembelajaran dikatakan berjalan baik
pelajaran, yang dapat menimbulkan ketertarikan dan efektif jika proses pembelajarannya berkualitas
dan kemudahan siswa untuk menerima pelajaran. dan hasil pembelajarannya telah mencapai tujuan yang
Hindarkan penggunaan bahasa tubuh yang terkesan diharapkan, senada dengan ood and Brophy [2003); Petty
over acting dan membosankan. (2006); Stronge (2007). Pencapaian pembelajaran dapat
B. Merencanakan jenis/ bentuk metode/ teknik berhasil efektif manakala dapat memenuhi 10 [sepuluh)
pembelajaran yang ada serta kebutuhan cirri atau karakteristik pembelajaran efektif sebagai
pemanfaatannya. berikut.
9. Merencanakan kebutuhan pemanfaatan media 1,. Pemaparan materi dan pengarahan dari guru
pembelajaran,
disampaikan secara jelas.
10, Merencanakan bentuk-bentuk pemberian tugas 2. Menggunakan kegiatan belajar mengajar yang
kepada siswa berkaitan dengan penyampaian materi bervariasi.
pelajaran.
3, Tugas berorientasi pada iklim kelas yang kondusif.
11. Merencanakan penggunaan jenis/ bentuk alat evaluasi,
4. Memperhatikan kecepatan belajar individu.
waktu, dan tindakan lain yang diperlukan. 5. Meningkatkan partisipasi siswa dan mengusahakan
12, Menyusun rencana dan persiapan pembelajaran serta
agar seluruh siswa terlibat dalam pembelajaran.
waktu p elaks anaan p emb el ajar an [tah unan, mingguan, 6. Memantau kemajuan dan terpenuhinya kebutuhan
dan harian) yang berisikan segenap hal di atas. siswa dalam belajar.
13. Tentukan bahan ajarf materi pelajaran. 7. Menyampaikan pelajaran dengan struktur dan
14. Kembangkan alat evaluasi yang actual. pengorganisasian yang j elas.
15. Tentukan tujuan pembelajaran. B. Menjamin ketercapaian tujuan pendidikan.
16. Lebihkan alokasi waktu untuk materi yang dinilai 9. Member umpan balikyang positif dan konstruktif.
sulit. 27 Hosnan, Pendekatan Saintifk dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad
21,. . ...97 -98
35
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
10. Menggunakan teknik bertanya yang baik28. e. Tema [khusus SD/Ml/SDLB/ PaketA).
Pembelajaran yang efektif dapat tercapai jika guru f. Materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan
banyak ide kreatif dan inovatif dalam menciptakan suasana prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk
belajar yang kondusif (aman, nyaman, dan menyenangkan) butir-butir sesuai dengan rumusan indicator
pencapaian kompetensi.
b. Komponen Rencana Pelaksanaan pembelajaran
g. Pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan
(RPP) Kurikulum 2OL3
oleh pendidik dan peserta didik untuk mencapai
Berdasarkan Permendiknas No. 65 Tahun 201.3 kompetensi yang diharapkan.
tentang Standar Proses, bahwa perencanaan pembel ajaran
h. Penilaian, merupakan proses pengumpulan
dirancang dalam bentuk silabus dan Rencana pelaksanaan
dan pengolahan informasi untuk menentukan
Pembelajafan [RPP) yang mengacu pada standar pencapaian hasil belajar peserta didik:
isi. Perencanaan pembelajaran penyusunan rencana i. Alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran
pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan dalam struktur kurikulum untuk satu semester atau
sumber belajar; perangkat penilaian pembelajaran, dan satu tahun.
scenario pembelajaran. Penyusunan silabus dan Rpp j. Sumber belajaq, dapat berupa buku, media cetak
disesuaikan dengan pendekatan pembelajaran yang elektronih alam sekitar atau seumber belajar lain
digunakan. yang relevan.
1) Silabus Silabus dikembangkan berdasarkan Standar
Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka Kompetensi Lulusan dan Standar isi untuk satuan
pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata pelajaran. pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola
Silabus paling sedikit memuat hal berikut. pembelajaran pada setiap tahun ajaran tertentu. Silabus
a. Identitas mata pelajaran digunakan sebagai acuan dalam pengembangan rencana
b. Identitas sekolah, meliputi nama satuan pendidikan pelaksanaan pemb elaj aran.
dan kelas c. Rencana Pelaksanaan Pembelaiaran (RPP)
c. Kompetensi inti, merupakan gambaran secara Kurikulum 2OL3
kategorial mengenai kompetensi dalam aspek sikap,
Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) menurut
pengetahuan, dan ketrampilan yang harus dipelajari
Hosnan adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka
peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas,
untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari
dan mata pelajaran.
silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta
d. Kompetensi dasa4 merupakan kemampuan spesifik
didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar [KD). Setiap
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan ketrampilan
pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun
yang terkait muatan atau mata pelajaran.
RPP secara lengkap dan sistimatis agar pembelajaran
28 Petty, Geoff, Teaching Today: A practical Guide,3 edition, (Cheltenham
UK. : Nelson Thomes Ltd.,2004),98 berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
37
Manaj emen Pembelajaru n pul u I p Iu i K rik u I n 2 0I 3
rt t t t t, t t t r r s rr u
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
39
Manaj emen Pemb el ajaran padu I tt p I (x t t u t il s i K u r i k ul um
t 2 0I 3 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
apa yang dinyatakan dalam silabus dengan kompetendi dasar (KDJ, materi pembelajaran,
kondisi di
satuan pendidikan, baik kemampuan kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber
awal peserta didik, minat, motivasi belajaq, bakat, belajar dalam satu keutuhan pengalaman
potensi, kemampuan social, emosi, gaya belajar, belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan
kebutuhan khusus, kecepatan belajaq, latar belakang pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata
budaya, norma, nilai, dan/ atau lingkungan peserta pelajaran untuk sikap dan ketrampilan, serta
didik. keragaman budaya.
3. Mendorong partisipasi aktif peserta didik. 1l-. Menerapkan teknologi informasi dan
4. Disesuaikan dengan tujuan kurikulum untuk komunikasi.
menghasilkan peserta didik sebagai manusia yang 12, RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan
mandiri dan tak henti belajar. proses pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi secara
dalam RPP dirancang dengan berpusat pada peserta terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan
didik untuk mengembangkan motivasi, minat, situasi dan kondisi.3l
rasa ingin tahu, kreativitas, inisiatif, inspirasi,
e. Tuiuan Perencanaan Pembelaiaran
kemandirian, semangat belaja4, ketrampilan belaja4,
dan kebiasaan belajar. Tujuan perencanaan pembelajaran adalah
5. Mengembangkan budaya membaca dan memberikan panduan dalam menyusun dan melaksanakan
menulis. pembelajaran dan sebagai bahan evaluasi dan control
6. Proses pembelajaran dalam Rpp dirancang untuk dalam penyusunan program pembelajaran. Dalam
mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman perencanaan pembelajaran termuat kompetensi yang
beragam bacaan, dan berekpresi dalam berbagai akan dikembangkan, cara mengembangkan kompetensi,
bentuk tulisan. dan cara mengetahi penguasaan peserta didik terhadap
7. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut, kompetensi,
8. RPP memuat rancangan program pemberian umpan Sementara Teguh menyatakan tujuan perencanaan
balik positif, penguatan, pengayaan, dan remidi. pembelajaran yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:
Pemberian pembelajaran remedy dilakukan setiap 1) supaya proses belajar mengajar dapat berjalan dengan
saat setelah suatu ulangan atau ujian dilakukan, efektif dan efisien, 2) supaya guru atau calon guru
hasilnya dianalisis, dan kelemahan setiap peserta dapat menjadi guru yang professional khususnya dalam
didik dapat teridentifikasi. Pemberian pembelajaran mendidik dan memberikan pengajaran kepada siswanya,
diberikan sesuai dengan kelemahan peserta 3) agar dalam proses belajar mengajar diperoleh hasil [out
didik. put) yang baik, oleh karena itu harus menggunakan cara
9. Keterkaitan dan keterpaduan yang baik pula3z
10. RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan
dan keterpaduan antara Kompetensi Inti [KI) dan "32 Teguh Triwiyanto, Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran. .... ..,99 -100
Abdul Latie f , Perencanaan,.,..., ( Bandung: Pustaka Bani Qurais, 2006),
JZ
4
Manaj emen Pemb e laj aran p ad a Imp lem ent a s i K u r i k u I u n
t 2 0 I 3 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
Berdasarkan paparan diatas, dapat disimpulkan (r. Perencanaan pembelajaran menjembatani guru untuk
bahwa tujuan perencanaan pembelajaran sebagai senantiasa belajar berbagai pengetahuan baru yang
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk belum dipelajarinya
mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Standar 7. Perencanaan pembelajaran menjadi sarana guru dalam
pengawasan dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menguasai materi pembelajaran.33
mencocokkan pelaksanaan dengan perencanaannya Berdasarkan beberapa fungsi perencanaan
pcmbelajaran di atas, guru harus memandang kegiatan
f. Fungsi Perencanaan Pembelaiaran
l)cnyusunan perencanaan pembelajaran sebagai kegiatan
Fungsi perencanaan pembelajaran adalah sebagai yang multifungsi bagi dirinya. Melalui perubahan cara
panduan atau pedoman dalam penyusunan program
llandang ini, guru akan semangat menyusun perencanaan
pembelajaran, penyiapan proses pembelajaran, lrembelajaran secara efektif dan efisien. Lebih lanjut,
penyiapan bahan/media/sumber belajaq, dan penyiapan berkaitan dengan wacana kedepan bahwa guru harus
perangkat penilaian. Sedangkan manfaat perencanaan lcbih lama tinggal di sekolah waktu di luar jam mengajar di
pembelajaran adalah untuk memudahkan pembuatan sckolah ini akan menjadi waktu yang paling baik bagi untuk
persiapan pembelajaran dan memudahkan pengembangan rnenyusun perencanaan pembelajaran secara kolaboratif
pembelajaranyang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. tlengan guru dan bahkan merancang penelitian tindakan
Perencanaan pembelajaran memiliki fungsi yang l<elas kolaboratif.
sangat strategis bagi pembelajaran. Beberapa fungsi Sedangkan landasan perencanaan kurikulum dan
perencanaan pembelajaran tersebut adalah sebagai brikut. pembelajaran dikemukakan oleh Rusman bahwa harus
L Perencanaan pembelajaran merupakan dokumen rnengasimilasi dan mengorganisasi informasi dan data
administratif yang berfungsi sebagai pedoman bagi secara intensif yang berhubungan dengan pengembangan
pelaksanaan pembelajaran program lembaga atau sekolah. Informasi dan data yang
2. Perencanaan pembelajaran merupakan wahana bagi rnenjadi area utama adalah kekuatan social, perlakuan
guru untuk merancang pembelajaran secara sistematis, pengetahuan, serta petumbuhan dan perkembangan
prosedural dan apik manusia.3a
3. Perencanaan pembelajaran merupakan alat awal yang
dapat digunakan untuk mengembangkan pembelajaran 2. Pelaksanaan Pembelaiaran Kurikulum 2013
yang harmonis, bermutu, dan bermartabat Pelaksanaan pembelajaran merupakan proses
4. Perencanaan pembelajaran memberikan peluang bagi berlangsungnya belajar mengajar di kelas yang merupakan
guru untuk menyesuaikan proses pembelajaran dengan inti dari kegiatan di sekolah. Jadi pelaksanaan pengajaran
karakteristik siswa secara tepat adalah interaksi guru dengan murid dalam rangka
5. Perencanaan pembelajaran mendorong guru menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa dan untuk
untuk terus belajar dan memperdalam konsep dan 33
lJsman Husaini, Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan,
implementasi penilaian dan proses pembelajaran (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), 289
3a
lJsman Husaini, Manajemen Teori, ... -..............7 I
43
Manaj emen Pembe laj aran p cr d u I n tp lc tum ttt s i K u r i k u I um 20I 3 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
45
Manajemen Pembelajaran pada Implamcntasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulutn 20 I 3
dan ruang lingkup materi3e. salam), mengecek kehadiran para siswa dan menanyakan
Kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik ketidakhadiran siswa apabila ada yang tidak hadir.
meliputi tiga kegiatan pokok, yaitu kegiatan pendahuluan, Dalam metode saintifih tujuan utama kegiatan
kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Selanjutnya, kegiatan pendahuluan adalah memantapkan pemahaman siswa
pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari terhadap konsep-konsep yang telah dikuasai yang berkaitan
RPP, meliputi kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup. dengan materi pelajaran baru yang akan dipelajari oleh
Penjelasannya sbg berikut. siswa. Dalam kegiatan ini, guru harus mengupayakan agar
siswa yang belum paham suatu konsep dapat memahami
a. Kegiatan Pendahuluan
konsep tersebut, sedangkan siswa yang mengalami
Dalam kegiatan pendahuluan, guru bertugas seperti kesalahan konsep, kesalahan tersebut dapat dihilangkan.
berikut. Pada kegiatan pendahuluan, disarankan guru menunjukkan
1) Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk fenomena atau kejadian "aneh" atau "ganjil" (discrepant
mengikuti proses pembelajaran. event) yang dapat menggugah timbulnya pertanyaan pada
2) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan diri siswa.
pengetahuan sebelumnva dengan materi yang akan
dipelajari. b. Kegiatan Inti
3) Memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran
sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam untuk mencapai tujuan, yang dilakukan secara interaktif,
kehidupan sehari-hari, dengan memberikan contoh inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta
dan perbandingan lokal, nasional, dan internasional. didik untuk secara aktif menjadi pencari informasi, serta
4) Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,
dasar/KD yang akan dicapai dan menyampaikan dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan
garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
kegiatan yang akan dilakukan peserta didik untuk Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan
menyelesaikan permasalahan atau tugas. dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran,
5) Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian yang meliputi proses observasi, menanya, mengumpulkan
kegiatan sesuai silabus. informasi, asosiasi, dan komunikasi. Untuk pembelajaran
Kegiatan pendahuluan bertujuan untuk yang berkenaan dengan KD yang bersifat prosedur untuk
menciptakan suasana awal pembelajaran yang efektif melakukan sesuatu, guru memfasilitasi agar peserta didik
dan menyenangkan yang memungkinkan siswa dapat dapat melakukan pengamatan terhadap pemodelan/
mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Sebagai demonstrasi oleh guru atau ahli, peserta didik menirukan,
contoh, ketika memulai pembelajaran, guru menyapa anak selanjutnya guru melakukan pengecekan dan pemberian
dengan nada bersemangat dan gembira (mengucapkan umpan balik, dan latihan lanjutan kepada peserta didik.
3e
lJsman Husaini, Manajemen Teori, ............ ......14I Dalam setiap kegiatan, guru harus memperhatikan
46 47
Manaj em en Pemb elaj aran pa d u I rn p I a t t n
t t us iK u rik u I um 2 0I 3 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
kompetensi yang terkait dengan sikap, seperti jujur; teliti, secara mandiri.
keria sama, toleransi, disiplin, taat aturan, menghargai Dan kegiatan kedua dihasilkan sejumlah pertanyaan.
pendapat orang lain yang tercantum dalam silabus dan Rpp. Melalui kegiatan bertanya, dikembangkan rasa ingin
Cara pengumpulan data sedapat mungkin relevan dengan tahu peserta didik. Semakin terlatih dalam bertanya,
jenis data yang dieksplorasi, misalnya di laboratorium, maka rasa ingin tahu semakin dapat dikembangkan.
studio, lapangan, perpustakaan, museum, dan sebagainya. Pertanyaan tersebut menjadi dasar untuk mencari
Sebelum menggunakannya, peserta didik harus tahu dan informasi yang lebih lanjut dan beragam dari sumber
terlatih, dilanjutkan dengan menerapkannya. Berikut yang ditemukan guru sampai yang ditemukan peserta
adalah contoh aplikasi dari kelima kegiatan belajar didik, dari sumber yang tunggal sampai sumber yang
(learning event) yang diuraikan dalam tabel sebelumnya. beragam.
. Mengamati Mengumpulkan dan Mengasosiasikan
Dalam kegiatan mengamati, guru membuka secara Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan
luas dan bervariasi kesempatan peserta didik mengumpulkan informasi dari berbagai sumber
untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan: melalui berbagai cara. Untuk itu, peserta didik dapat
melihat, menyimak, mendenga4 dan membaca. membaca buku yang lebih banyak, memperhatikan
Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan fenomena atau objek yang lebih teliti, atau bahkan
pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan melakukan eksperimen. Dari kegiatan tersebut
fmelihat, membaca, mendengar) hal yang penting dari terkumpul sejumlah informasi,
suatu benda atau objek. Informasi tersebut menjadi dasar bagi kegiatan
r Menanya berikutnya, yaitu memeroses informasi untuk
Dalam kegiatan mengamati, guru membuka menemukan keterkaitan satu informasi dengan
kesempatan secara luas kepada peserta didik untuk informasi lainnya, menemukan pola dari keterkaitan
bertanya mengenai apa yang sudah disimak, dibaca informasi dan bahkan mengambil berbagai kesimpulan
atau dilihat. Guru perlu membimbing peserta didik dari pola yang ditemukan.
untuk dapat mengajukan pertanyaan: pertanyaan Mengomunikasikan hasil
tentang yang hasil pengamatan objek yang konkret Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau
sampai kepada yang abstrak berkenaan dengan fakta, menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan
konsep, prosedu4, ataupun hal lain yang lebih abstrak. mencari informasi, mengasosiasikan dan menemukan
Pertanyaan yang bersifat faktual sampai kepada pola. Hal tersebut disampaikan di kelas dan dinilai oleh
pertanyaan yang bersifat hipotetik. guru sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok
Dari situasi di mana peserta didik dilatih menggunakan peserta didik tersebut.
pertanyaan dari guru, masih memerlukan bantuan Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran,
guru untuk mengajukan pertanyaan sampai ke tingkat metode pembelajaran, media pembelajaran, dan
di mana peserta didik mampu mengajukan pertanyaan sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik
49
Manajemen Pembelajurun 1tilt t It t t
1th'r t tt'tt ttt ti K rtrikulum 20i 3 Manajemen Pembelujuran pada Implementasi Kurikulum 2013
peserta didikdan mata pelajaran, Pemilihanpendekatan mata pelajaran yang diturunkan dari keterampilan
tematik danfatau tematik terpadu danfatau saintifik harus mendorong siswa untuk melakukan proses
danf atau inquiry dan penyingkapan (discovery) pengamatan hingga penciptaan. Untuk mewujudkan
danfatau pembelajaran yang menghasilkan karya keterampilan tersebut perlu melakukan pembelajaran
berbasis pemecahan masalah (project based learning) yang menerapkan modus belajar berbasis
disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan p enyingkap an/ p enelitian (d i s c ov ery / in quiry I e arning)
jenjang pendidikan. dan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis
. Sikap pemecahan masalah (project based learning).
Sesuai dengan karakteristik sikap (attitude), maka Kegiatan inti merupakan kegiatan utama dalam
salah satu alternatif yang dipilih adalah proses afeksi,
l)roses pembelajaran atau dalam proses penguasaan
mulai dari menerima, menjalankan, menghargai, lrengalaman belajar (learning experience) siswa. Kegiatan
menghayati, hingga mengamalkan. Seluruh aktivitas inti dalam pembelajaran adalah suatu proses pembentukan
pembelajaran berorientasi pada tahapan kompetensi pengalaman dan kemampuan siswa secara terprogram yang
yang mendorong siswa untuk melakukan aktivitas clilaksanakan dalam durasi waktu tertentu.Kegiatan inti
tersebut. dalam metode saintifik ditujukan untuk terkonstruksinya
. Pengetahuan l<onsep, hukum atau prinsip, oleh siswa dengan bantuan
Pengetahuan (knowledge) dimiliki melalui aktivitas dari guru
mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis,
mengevaluasi, hingga mencipta. Karakteritik aktivitas Kegiatan Penutup
belajar dalam domain pengetahuan ini memiliki Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan
perbedaan dan kesamaan dengam aktivitas belajar peserta, didik danf atau sendiri membuat rangkuman/
dalam domain keterampilan. Untuk memperkuat simpulan pelajaran, melakukan penilaian danf atal
pendekatan saintifik, tematik terpadu, dan tematik refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara
sangat disarankan untuk menerapkan belajar berbasis l<onsisten dan terprogram, memberikan umpan balik
penyingkapan/penelitian [disco v ery/ inquiry I earning). terhadap proses dan hasil pembelajaran, merencanakan
Untuk mendorong peserta didik menghasilkan karya kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran
kreatif dan kontekstual, baik individual maupun remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/
kelompok. disarankan menggunakan pendekatan atau memberikan tugas, baik tugas individual maupun
pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didih dan
pemecahan masalah (project based learning). menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
Keterampilan berikutnya.
Keterampilan [ski11) diperoleh melalui kegiatan Perlu diingat, bahwa KD-KD diorganisasikan ke
mengamati, menanya, mencoba, menala4, menyaji, dalam empat KL KI-1 berkaitan dengan sikap diri terhadap
dan mencipta. Seluruh isi materi [topik dan subtopik) Tuhan Yang Maha Esa. KI-2 berkaitan dengan karakter dan
5l
Manajemen Pembelaiuntn puht I ntplttt tt'rtt usi K trri kLtlun 201 3 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
52 5l
Manajemen Pembelajurun pnh t I tr t
ltlrtt tltl uti K ttri kulunt 201 3 Manajemen Pernbclujaran pada Implementasi Kurikulum 20 I 3
55
Manaj emen Pembelaj aran pudu I r t 4 t It t tt tt r t t Lt s i K u r i k utum 2 0 I 3
seluruh kompetensi yang dimuat dalam Kurikulum 2013. rr.Contoh langkah pembelaiaran dengan pendekatan
Dalam arti bahwa kurikulum memuat apa yang seharusnya saintifik di Sekolah Dasar (SD)
diajarkan kepada peserta didih sedangkan pembelajaran
merupakan cara bagaimana apa yang diajarkan bisa Kompetensi Dasar:
dikuasai oleh peserta didik. pelaksanaan pembelajaran Sekolah SD Harapan Bangsa
didahului dengan penyiapan rencana pelaksanaan Kelas/Semester IV/1
pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh guru, baik Tema Berbagai Pekerjaan
secara individual maupun kelompok yang mengacu pada SubTema Jenis-jenis Pekerjaan
silabus.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam IPS(Ilmu Pengetahuan Sosial)
mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah sebagai 1.3 Menerima karunia Tuhan YME yang telah
berikut. menciptakan manusia dan lingkungannya.
. Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan 2.3 Menunjukkan perilaku santun, toleran dan peduli
bantuan kepada para pendidik khususnya guru, agar dalam melakukan interaksi social dengan lingkungan
dapat melaksanakan proses pembelajaran .secara dan teman sebaya.
profesional. 3.1- Mengenal manusia, aspek keruangan, konektivitas
. Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan antarruang, perubahan dan keberlanjutan dalam
manajerial yang dilakukan guru agar peserta didik waktu, sosial, ekonomi, dan pendidikan.
dapat melakukan kegiatan, seperti di silabus. 3.5 Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan
. Kegiatan pembelajaran untuk setiap pertemuan lingkungan alam, social, budaya, dan ekonomi.
merupakan skenario langkah-langkah guru dalam 4,1 Menceritakan tentang hasil bacaan mengenai
membuat peserta didik aktif belajar. pengertian ruang, konektix-lL4 antarruang,
Kegiatan ini diorganisasikan menjadi kegiatan: perubahan, dan keberlanjutan dalam waktu, sosial,
Pendahuluan, Inti, dan Penutup. Kegiatan inti dijabarkan ekonomi, dam pendidikan dalam lingkup masyarakat
lebih lanjut menjadi rincian dari kegiatan eksplorasi, di sekitarnya.
elaborasi, dan konfirmasi, yakni: mengamati, menanya, 4.5 Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi
mengumpulkan informasi, mengasosiasikan, dan dengan lingkungan alam sosial, budaya, dan ekonomi.
mengomunikasikan. Untuk pembelajaran yang bertujuan IPA fllmu Pengetahuan Alam)
menguasai prosedur untuk melakukan sesuatu, kegiatan 1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari
pembelajaran dapat berupa pemodelan/demonstrasi oleh hubungan keteraturan dan kompleksitas alam
guru atau ahli, peniruan oleh peserta didik, pengecekan dan dan jagad raga terhadap kebesaran Tuhan yang
pemberian umpan balik oleh guru, dan pelatihan lanjutan. menciptakannya, serta mewujudkannya dalam
pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin
56
Manaj emen Pembe laj u ru u pt u I t
t It ttp Iu t r rtth t s i K t t rik u lurn 2 0I 3 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 201 3
tahu, objektif, jujun teliti, cermat, tekun, hati-hati, dan pekerjaan yang ada di daerah tersebut.
bertanggung iawab, terbuka, dan peduli lingkungan) 2. Setelah menganalisis gambar; siswa mampu
dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud mengidentifikasi pekerjaan-pekerjaan yang ada di
implementasi sikap dalam melakukan inquiry ilmiah kebun teh secara rinci.
dan berdiskusi. 3. Setelah menganalisis peta siswa mampu
3.7 Mendeskripsikan hubungan antara sumber daya mengidentifikasi kondisi geografis dan pekerjaan
alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat. dengan benar.
4.7 Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang 4. Setelah mengamati gambar dan berdiskusi, siswa
teknologi yang digunakan di kehidupan sehari-hari mampu menjelaskan hubungan antara sumber
dan kemudahan yang diperoleh oleh masyarakat daya alam dan kondisi geografis (dataran rendah,
dengan memanfaatkan teknologi tersebut. tinggi dan perairan).
BI fBahasa Indonesia) 5. Setelah membaca teks petualangan 'Ashil Si Daun
1.2 Mengakui dan mensyukuri anugerah Tuhan Yang Teh", siswa mampu menjelaskan proses daun teh
Maha Esa atas keberadaan lingkungan dan sumber menjadi teh tubruk secara runtut.
daya alam, alat teknologi modern dan tradisional, C*rntrlh .Jaringan Tema 5D Kelas I
perkembangan teknologi, sosial, serta permasalahan DiriSendiri: iujur, tertib dan hersih
sosial.
2.4 Memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan
sumber daya alam melalui pemanfaatan bahasa
Indonesia.
3.4 Menggali informasi dari teks cerita petualangan
tentang lingkungan dan sumber daya alam dengan
bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia
lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata
baku.
4.4 Menyajikan teks cerita petualangan tentang
lingkungan dan sumber daya alam secara mandiri
dalam teks bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan
memilih dan memilah kosakata baku.
Tuiuan Pembelaiaran
1. Dengan mengkaji bacaan tentang hubungan
sumber daya alam dan pekerjaannya, siswa
mampu menjelaskan hubungan sumber daya alam
Manaj emen Pembelaj aran p ud u I r tr p I t tnttt t u s i K u r i k u I unt 2 0 I 3 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
60
Manaj emen Pembe laj aran p ad a I tn p lcntt: n tu s i K u ri ku I um 2 0 1 3 Manajemm Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
Mengomunikasikan
Siswa menuliskan keterangan tentang Menceritakan keadaan wilayah tempat
tiga jenis profesi tersebut di bagian tinggal mereka dan jenis-jenis pekerjaan
bawah gambar. yang ada, serta menuliskan-nya di buku,
Siswa diingatkan untuk mengisi
keterangan tentang tiga jenis profesi Pertemuqn Keempqt
tersebut dengan teliti.
Mengamau
Siswa menganalisis hubungan antara Siswa secara individual mengamati
pekerjaan dan tempat bekerja. peta sederhana yang ada di buku untuk
mengetahui pekerjaan apa saja yang
berada di 'dataran rendah, dataran
Menuliskan tentang hubungan antara
tinggi, dan perairan
pekerjaan dan tempat bekerja.
IUenanya
Siswa didorong untuk dapat membuat
pertanyaan sesuai dengan kegiatan
yang akan dilakukannya.
Siswa secara individual mengamati
Mengeksplorasr
Iin gkungan tempat tinggalnya.
Guru mengingatkan siswa untuk
memperhatikan secara rinci gambar-
Siswa didorong untuk saling bertanya gambar yang ada di dalam pulau dan
tentang lingkungan tempat tinggalnya? memahami arti warna yang ada di
kolom legenda.
Siswa menuliskan hasil pengamatannya
Guru mengingatkan siswa untuk
memperhatikan kondisi wilayah tempat
pada tabel jenis pekerjaan yang
tinggal mereka, apakah mereka tinggal dihubungkan dengan Iokasi tempat
tinggalnya.
di daerah dataran tinggi, dataran
rendah, atau di daerah perairan.. Mengasoslasl
Siswa diingatkan untuk memprediksi
jenis-jenis pekerjaan yang ada di
Siswa diharapkan mengetahui daerah-daerah yang terdapat di peta,
hubungan antara kondisi wilayah misalnya pemetik teh di dataran tinggi
tempat tinggal dan jenis pekerjaan yang dan nelayan di wilayah perairan.
ada.
63
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
IUengomunlkastl(an Mengomunikasikan
Siswa membuat kesimpulan tentang Secara berpasangan siswa menceritakan
isi tabel, bahwa kondisi geografis pada pasangannya tentang proses yang
tempat tinggal suatu masyarakat akan terjadi pada pembuatan teh secara
memengaruhi jenis-jenis pekerjaan singkat.
masyarakatyang ada di wilayah tersebut
dan siswa menuliskan kesimpulan 3. Evaluasi Pembelaiaran
mereka di buku. Pengertian Evaluasi Pembelaiaran
a.
Guru memberikan penguatan tentang Evaluasi atau penilaian adalah proses sistematis,
materi yang telah dipelajari bahwa rneliputi pengumpulan informasi [angka, deskripsi, dan
kenampakan wilayah permukaan bumi
itu terdiri atas dataran rendah, dataran
verbal), analisis, interpretasi informasi untuk membuat
tinggi, dan perairan, yang kemudian l<eputusan. Penilaian dilakukan oleh [1) pendidik (internal),
memengaruhi jenis-jenis pekerjaan direncanakan dan dilakukan oleh pendidik saat proses
yang ada di masyarakat tersebut. pembelajaran (penjaminan mutu); (2J satuan pendidikan
[internal); dan [3) menilai pencapaian SKL atau sebagai
dasar pertimbangan kelulusan, dilakukan oleh pemerintah
Pertemuan Kelima feksternal) sebagai pengendali mutu.
Mengamati
Siswa membaca dalam hasil teks
Wiyono dan Sunarni menjelaskan bahwa untuk
tentang Ulil Si Daun Teh. memperoleh informasi pembelajaran yang tepat dalam
luenanya kegiatan diperlukan dasar informasi yang akurat. Dasar
Siswa didorong untuk membuat informasi yang akurat ini, bisa dicapai rnelalui kegiatan
pertanyaan sesuai dengan teks yang pengukuran. Terdapat keterkaitan yang sangat erat antara
dibacanya. pengukuran dan evaluasi atau penilaian. Pengukuran
Mengeksplorasi merupakan proses mendeskripsikan suatu keadaan secara
Siswa menyebutkan sebanyak mungkin kuantitatil sedangkan evaluasi atau penilaian merupakan
pekerjaan yang ada di dalam cerita.
proses memberikan nilai (value) terhadap keadaan yang
adaao.
lvtengasosrasr
Siswa menuliskan proses Ulil Si Daun Evaluasi atau penilaian pada pembelajaran memiliki
Teh sampai menjadi teh tubruk yang beberapa ciri. Ciri-ciri tersebut antara lain (1) sistem
dapat dinikmati oleh semua orang penilaian menggunakan ulanganf ujian berkelanjutan
dalam kolom yang tersedia di buku. dengan ketentuan ulangan dilaksanakan untuk melihat
ketuntasan setiap kompetensi dasar; [2) ulangan dapat
a0 Wiyono, Bambang B. dan Sunarni, Etaluasi Program Pendidikan dan
Pembelajaran, (Malang: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas negeri Malang,
2009),1
64
Manajemen Pembclct.itntrt ltrtrht lrttltlnttltlrt.ti hrtttilrttlrtnt 2013 Manaj emen Pen b a I u.i u ran p ada Imp I eme ntas i Kurikulum 2 0I 3
dilaksanakan untul( satu atau lcbih kompetensi dasar; terencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-
(3) hasil ulangan dianalisis dan ditindaklanjuti melalui langkah baku;
program remedial, program pengayaan; (4) ulangan h) Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada
mencakup aspek kognitif dan psikomotor; dan (5) aspek ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan;
afektif diukur melalui kegiatan inventori afektif seperti dan
pengamatan, dan kuesioneral. D Accountable, berarti penilaian dapat
b. Prinsip-prinsip Evaluasi Pembelajaran dipertanggungjawabkan, baik dari sisi prosedur
Evaluasi atau penilaian pembelajaran juga mengenal maupun hasilnya.
prinsip-prinsip dalam pelaksanaannya. Prinsip-prinsip c. Teknik Evaluasi Pembelaiaran
evaluasi/penilaian pembelajaran tersebut, yaitu: Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan
a) Sahib, berarti penilaian didasarkan pada data yang berbagai teknik penilaian berupa tes, observasi,
mencerminkan kemampuan yang diukur; penugasan perseorangan atau kelompo[ dan bentuk
b) Objektif, berarti penilaian didasarkan pada lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan
prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi tingkat perkembangan peserta didik. Teknik tes berupa
subjektivitas; tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik atau tes kinerja.
c) Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau Teknik observasi atau pengamatan dilakukan selama
merugikan peserta didik yang berkebutuhan pembelajaran berlangsung danfatau di luar kegiatan
khusus maupun perbedaan latar belakang agama, pembelajaran. Teknik penugasan baik perorangan maupun
suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, kelompok dapat berbentuk tugas rumah danf atau proyek.
dan jenis kelamin; Instrumen penilaian hasil belajar yangdigunakan pendidik
d) Terpadu, berarti penilaian oleh pendidikmerupakan memenuhi persyaratan antara lain:
salah satu komponen yang tidak terpisahkan dari a) Substansi, yaitu merepresentasikan kompetensi
kegiatan pembelaj aran; yang dinilai;
e) Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria b) Konstruksi, yaitu memenuhi persyaratan teknis
penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat sesuai dengan bentuk instrumen yang digunakan;
diketahui oleh pihak yang berkepentingan; dan
0 Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti c) Bahasa, yaitu menggunakan bahasa yang baik,
penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek benar; dan komunikatif sesuai dengan taraf
kompetensi dengan menggunakan berbagai perkembangan peserta didik.
teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau Mekanisme penilaian yang meliputi pengumpulan,
perkembangan kemampuan peserta didik; pengolahan, dan penggunaan informasi [angka atau
g) Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara deskripsi verbal) yang objektif oleh pendidik melalui
a1
Departemen Pcncliclikan Nasional, , Penyusunan Laporan Hasil Behjar sejumlah bukti untuk menentukan pencapaian hasil
Pesrta Didik, (Jakarta: 200U), 23
61
Manaj emen Pembe luj u ru t l,t
r t( I( t I t t t l, h I t t | |tIt s i K rt r i k ul um 2 0 I 3 Manajemen Pembelajaran pada Implemefitasi Kurikulum 2013
belajar/ kompetensi peserta didik. Penilaian hasil belajar l'enilaian yang bervariasi seperti penilaian secara tertulis,
oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan, lisan, produk, portofolio, unjuk kerja, mini proyek,
bertujuan untuk memantau proses, kemajuan belajar llengamatan, dan penilaian diri. Selain itu, prosedur
peserta didib dan untuk meningkatkan efektivitas kegiatan pelaksanaan penilaian disesuaikan dengan tujuan dan
pembelajaran. Penilaian tersebut antara lain: l<egiatan pembelajaran. Melalui keterpaduan antara
a) Menginformasikan silabus mata pelajaran yang di penilaian dan pembelajaran, pelaksanaan penilaian
dalamnya memuat rancangan dan kriteria penilaian dilakukan sebelum, selama, dan setelah pembelajaran.
pada awal semester; l']enilaian yang dilakukan oleh pendidikhendaknya mengacu
b) Mengembangkan indikator pencapaian Kompetensi pada Penilaian Berbasis Kelas [PBK). PBK merupakan
Dasar [KD) dan memilih teknik penilaian yang l)roses pengumpulan, pengolahan, dan penggunaan
sesuai pada saat menyusun silabus mata pelajaran; informasi (angka, deskripsi verbal) yang objektif oleh
c) Mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian pendidik yang bersangkutan melalui sejumlah bukti untuk
sesuai dengan bentuk dan teknik penilaian yang rnenentukan capaian hasil belajar atau kompetensi peserta
dipilih; didik.
d)Melaksanakan tes, pengamatan, penugasan, dan/ Teknik penilaian menggunakan on going assessment
atau bentuk lain yang diperlukan; clengan multimetode meliputi penilaian proses dan
e) Mengolah hasil penilaian untuk mengetahui lrroduk antara lain unjuk kerja (performance), penugasan
kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar peserta (proyek/project), hasil kerja [produk/product), tertulis
didik; (paper & pen), portofolio (portfolio), sikap, dan penilaian
D Mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan diri [sefassessment). Hal ini berdasarkan pada teori
peserta didik disertai balikan/komentar yang l<ecerdasan beragam dengan penilaian harus difokuskan
mendidik; pada pendekatan gaya belajar peserta didik dengan Visual,
g) Memanfaatkan hasil pemeriksaan pekerjaan Auditori dan Kinestetika/Taktual [VAK/T).
peserta didik disertai balikan/ komentar yang Bentuk instrumen yang dipilih harus sesuai dengan
mendidik; teknik penilaian, Instrumen dikembangkan secara
h) Memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan sistematis sesuai dengan prosedur pengembangan
pembelajaran; dan instrumen. Instrumen harus valid, reliabel, fokus pada
i) Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran pada kompetensi yang diharapkan, komprehensif, objektif,
setiap akhir semester kepada pimpinan satuan berkesinambungan, dan mendidik. Oleh karena itu, bentuk
pendidikan dalam bentuk satu nilai prestasi bela- instrumen yang dikembangkan dapat berupa bentuk
jar peserta didik disertai deskripsi singkat sebagai instrumen yang tergolong teknik berikut ini:
cerminan kompetensi utuh.
Pelaksanaan penilaian dilakukan dan dikembangkan
a) Tes tertulis, dapat berupa tes esai/uraian, pilihan
ganda, isian, dan menjodohkan;
dengan menyediakan sistem pencatatan yang bervariasi.
b) Tes lisan, soal-soal dan jawaban disampaikan secara
Manaj emen Pem ltclu f u n rr t 1 t ul t I r t r p h, t t t t' r r t t t.t i K t u i k ul um 2 0 I 3 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulurt 201 3
lisan. Tes yang dilakukan dengan cara demikian akan instrumen penilaian atau salah satu komponen dari
memungkinkan peserta didik dapat belajar kembali, instrumen penilaian. Sebagai instrumen penilaian,
hal ini disebabkan adanya dialog antara peserta didik portofolio difokuskan pada dokumen tentang kerja
dengan penguji. Instrumen yang digunakan dapat peserta didik yang produktif yang merupakan "bukti"
berupa daftar pertanyaan; tentang sesuatu yang dapat dikerjakan fdijawab atau
c) Tes unjuk kerja, dapat berupa tes identifikasi, tes dipecahkan) oleh peserta didik;
simulasi, dan uji petik kerja produk, uji petik kerja Ir) Penilaian diri, yaitu keterampilan mengukur
proseduq, atau uji petik kerja prosedur dan produk. pada kemampuan diri sendiri secara berkesinambungan.
tes unjuk kerja ini pendidik mengevaluasi peserta didik Peserta didik dibekali lembar penilaian diri; dan
mengenai aspek-aspek keterampilan, kemampuan, i) Penilaian antarteman, yaitu teknik penilaian
dan sikap rnelakukan sesuatu dalam bidang teknologi interpersonal dengan cara meminta peserta didik
di dalam workshop, di lingkungan sekolah, atau di untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan
lapangan dalam kehidupan sehari-hari. pada tes temannya masing-masing dalam berbagai hal. Dengan
semacam ini, soal-soal tes biasanya disampaikan dalam cara seperti ini akan terbina hubungan yang positif dan
bentuk tugas-tugas. Penilaian dilakukan baik terhadap saling mendukung, peduli, dan saling respek.
proses pelaksanaan tugas-tugas tersebut maupun
terhadap hasil yang dicapai; Kurikulum 2OL3
d. Evaluasi Pembelajaran
d) Penugasan, yaitu pemberian tugas dengan tema atau Dalam kurikulum 2013, Evaluasi hasil belajar
topik tertentu dalam mata pelajaran yang dipilih. rnenggunakan penilaian autentik. Penilaian autentik
Penugasan dapat dilakukan secara mini proyek, proyek, rdalah proses pengumpulan informasi oleh guru tentang
atau tugas rumah; perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang
e) Observasi, yaitu melatih pengamatan peserta didik dilakukan anak didik melalui berbagai teknik yang mampu
dalam melihat suatu masalah atau kondisi. Mereka rnengungkapkan, membuktikan atau menunjukkan secara
dibekali dengan lembar observasi yang akan dinilai tepat bahwa tujuan pembelajaran dan kemampuan
oleh pendidik yang memberi tugas; (kompetensi) telah benar-benar dikuasai dan dicapai.a2
D Wawancara, yaitu melatih peserta didik menampilkan Tujuan utama penilaian autentik untuk mengetahui
kecerdasan berbahasa secara verbal dan tertulis atau mengumpulkan informasi taraf perkembangan
dengan menggunakan pedoman wawancara; dan kemajuan yang diperoleh siswa guru dapat menilai
g) Portofolio, yaitu kumpulan hasil karya peserta didil! daya guna pengalaman dan kegiatan-kegiatan yang
sebagai hasil pelaksanaan tugas kinerjayang ditentukan telah dilaksanakan sekaligus mempertimbangkan
oleh pendidik atau oleh peserta didik bersama hasilnya serta metode mengajar dan sistem pengajaran
pendidik, sebagai bagian dari usaha mencapai tujuan yang dipergunakan apakah sudah sesuai dengan yang
belajar; atau mencapai kompetensi yang ditentukan diharapkan dalam kurikulum.
dalam kurikulutrr portofolio dapat digunakan sebagai
Manajemm Pembelajurut Trrht It t t pllrtrt ttttsi Ku ri kulum 20 1 3 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulun 201 .J
Sebagai contoh, Kurikulum 201,3 menggunakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
penilaian proses pembelajaran dengan pendekatan Rapor merupakan dokumen yang menjadi
penilaian autentik (authentic assessment) yang menilai penghubung komunikasi baik antara sekolah dengan
kesiapan siswa, proses, dan hasil belajar secara utuh, orang tua peserta didik maupun dengan pihak-pihak
Keterpaduan penilaian ketiga komponen tersebut lain yang ingin mengetahui tentang hasil belajar anak
akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan perolehan dalam kurun waktu tertentu. Oleh karena itu, rapor harus
belajar siswa atau bahkan mampu menghasilkan l<omunikatif, informatif, dan komprehensif [menyeluruh)
dampak instruksional (instructional effect) dan dampak rnemberikan gambaran tentang hasil belajar peserta
pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran. Hasil didik. Rapor dikembangkan sesuai dengan karakteristik
penilaian autentik dapat digunakan oleh pendidik untuk tiap-tiap mata pelajaran. Setiap mata pelajaran inemiliki
m e rencanakan pro gram p e rb aik an (r em e d i a[), p engay aan dimensi yang berbeda satu dengan lainnya sehingga
(enrichmenf), atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil orientasi pembelajaran dan penilaian adalah penguasaan
penilaian autentik dapat digunakan sebagai bahan untuk l<ompetensi sesuai dengan dimensi tiap-tiap mata
memperbaiki proses pembelajaran sesuai dengan standar llelajaran. Dengan demikian, nilai pada rapor bukan nilai
penilaian pendidikan. Evaluasi proses pembelajaran tunggal, tetapi dikelompokkan menurut dimensi tiap-tiap
dilakukan saat proses pembelajaran dengan menggunakan rnata pelajaran.
angket, observasi, catatan anekdot, dan refleksi Setiap mata pelajaran memberikan informasi secara
[Satrianaw ati, 20 1. 4). l<uantitatif maupun deskriptif tentang perkembangan
Sekolah harus memperhatikan waktu pelaksanaan belajar peserta didik sehingga dapat diketahui lebih
penilaian dan beberapa perangkat penilaian berikut. jelas kelebihan maupun kekurangan peserta didik yang
1. Ujian Nasional (UN), yaitu peserta didik diuji secara bersangkutan. Untuk memudahkan pengisian, aspek-aspek
nasional dan diharapkan hasil-hasil atau prestasi penilaian pada rapor diusahakan sama dengan aspek-
ujian nasional lebih baik daripada sekolah. Hasil aspek yang tertuang dalam standar kompetensi mata
ujian nasional dipergunakan sebagai salah satu pelajaran. Nilai pada rapor untuk setiap mata pelajaran
syarat kelulusan peserta didik, selain nilai ujian terdiri atas aspek-aspek penilaian yang mengacu pada
sekolahnya. aspekyang tertuang dalam ruang lingkup dan/atau standar
2. Ujian sekolah, yaitu peserta didik diuji dengan kompetensi, Aspek penilaian sesuai dengan standar isi.
materi mengacu pada kurikulum. Ujian sekolah Rapor disampaikan kepada peserta didik dan orang
ini juga dipergunakan sebagai persyaratan atau tua/wali peserta didik, setiap akhir semester. Pengisian
penentu kelulusan peserta didih selain nilai yang rapor dapat dilakukan secara manual atau komputerisasi.
diuji secara nasional. Bentuk rapor dapat berupa buku atau lembaran, dengan
3. Sekolah dapat membuat rapor sesuai dengan catatan harus memenuhi seluruh komponen rapot, yang
kurikulum yang dilaksanakan, selain juga mencakup (1) identitas peserta didik; [2) format ni]ai
memerhatikan ketentuan-ketentuan sebagaimana hasil belajar peserta didik; [3) format capaian kompetensi
l2 7l
Manajemen Pembaluju n t u I tnh t Itt tI tl t t t t t t t I t t,: i K t u i k t I unt 20 I 3
r Manajemen Pembclujuran pada Implementasi Kurikulum 2013
peserta didik; [4) program pengembangandiri [kegiatan scperti tunarungu, tunanetra, dan tunadaksa). Teknik yang
ekstrakurikuler), ketidakhadiran, kepribadian, dan tlapat digunakan untuk mendiagnosis kesulitan belajar
catatan wali kelas; [5) keterangan pindah sekolah; dan [6) tli antaranya tes prasyarat, tes diagnosis, wawancara,
catatan prestasi peserta didik. Penulisan buku induk dapat tlan observasi, Pembelajaran remedial diberikan setelah
dilakukan secara manual atau komputerisasi (disesuaikan lleserta didik mempelajari situ atau beberapa KD tertentu
dengan pelaksanaan penulisan rapor). yang diuji melalui ulangan harian.
Depdiknas menyatakan bahwa sebagai upaya Penilaian ulang diberikan kepada peserta didik yang
memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar peserta telah mengikuti program pembelajaran remedial agar
didik, dapat dilakukan dengan pembelajaran remedial dan rlapat diketahui apakah peserta didik telah mencapai
pengayaan. Pembelajaran remedial adalah pembelajaran l(etuntasan dalam penguasaan kompetensi yang telah
yang diberikan kepada peserta didikyang belum mencapai tlitetapkan. Nilai remedi idealnya dapat lebih tinggi dari
ketuntasan pada KD tertentu. Remedial menggunakan l(riteria Ketuntasan Minimal [KKM). Apabila kebijakan ini
berbagai metode yang diakhiri dengan penilaian untuk cliberlakukan maka setiap peserta didik [termasuk yang
mengukur kembali tingkat ketuntasan belajar peserta sudah mencapai KKM) berhak mengikuti remedi untuk
didik. Pada hakikatnya semua peserta didik akan dapat rnemperbaiki nilai sehingga mencapai nilai maksimal
mencapai standar kompetensi yang ditentukan, hanya (100). Oleh karena itu, mempertimbangkan kepraktisan
waktu pencapaian yang berbeda. Oleh karena itu, perlu dalam pelaksanaan remedial sekolah dapat menetapkan
adanya program pembelajaran remedial [perbaikan). nilai remedi sama dengan nilai KKM. Kebijakan ini harus
Pelaksanaan remedial meliputi pembelajaran ulang dengan disosialisasikan sejak awal tahun pelajaran.
metode dan media yang berbeda, belajar mandiri atau Peserta didik yang telah mencapai kornpetensi lebih
pemberian bimbingan secara khusus, pemberian tugas/ cepat dari peserta didik lain dapat mengembangkan dan
latihan, belajar kelompok dengan bimbingan alumni atau rnemperdalam kecakapannya secara optimal melalui
tutor sebaya, yang semuanya diakhiri dengan ulangana3. pembelajaran pengayaan. Pembelajaran pengayaan
Prinsip-prinsip pembelajaran remedial di antaranya dapat diartikan sebagai suatu pengalaman atau kegiatan
adaptif, interaktif, fleksibilitas dalam metode pembelajaran peserta didik yang telah melampaui persyaratan minimal
dan penilaian, pemberian umpan balik sesegera mungkin, [KKM) yang ditentukan oleh satuan pendidikan dan tidak
dan pelayanan sepanjang waktu, Diagnosis kesulitan semua peserta didik dapat melakukannya. Pembelajaran
pesefta didik dapat dikategorikan menjadi kesulitan ringan pengayaan memberikan kesempatan bagi peserta
fkurang perhatian saat mengikuti pelajaran), kesulitan didik yang memiliki kelebihan sehingga mereka dapat
sedang [gangguan belajar dari luar peserta didik, seperti mengembangkan minat dan bakat, serta mengoptimalkan
faktor keluarga, lingkungan tempat tinggal, dan pergaulan), l<ecakapannya,
kesulitan berat [keterbatasan pada diri peserta didik Pengayaan merupakan penguatan pada KD tertentu
a3
Departemen Pcndiciikan Nasional, , Materi Pelatihan KTSp, (Jakarta:
dengan memberi tugas membaca, tutor sebaya, dan
2009), 4s diskusi. Pengayaan diberikan setelah dilakukan identifikasi
74
Manajemen Pem bcltt ju n t r r I
tt t r h t It rt
I t L' rt r r, t t t t t.: i K u ri kulum 20 I 3 Manajemen Pembelajurun puda Implementasi Kurikulum 2013
kepada peserta didil(. ldcntifikasi dapat dilakukan melalui kurikulum di bawah tema besar sehingga peserta
identifikasi tingkat kelebihan kemampuan belajar lebih didik dapat mempelajari hubungan berbagai
cepat, menyimpan informasi lebih mudah, keingintahuan disiplin ilmu; dan
yang tinggi, berpikir mandiri, superior dalam berpikir d) Pemadatan kurikulum, pemberian pembelajaran
abstrak, dan memiliki banyak minat. Identifikasi dapat hanya untuk kompetensi materi yang belum
juga dilakukan melalui tes lQ (lntelligence Quotient), tes
diketahui peserta didik.
inventors, wawancara, dan pengamatan (observasi).
Penilaian pengayaan merupakan bagian integral
Pembelajaran pengayaan dibagi menjadi tiga jenis tlari kegiatan pembelajaran. Kegiatan pengayaan ini tidak
antara Iain: lcpas dengan penilaian. Penilaian hasil belajar kegiatan
a) Kegiatan eksplorasi, yaitu kegiatan yang dirancang l)engayaan tidak sama dengan kegiatan pembelajaran
untuk disajikan kepada peserta didik. Sajian dapat biasa, tetapi cukup dalam bentuk portofolio dan harus
berupa peristiwa sejarah, buku, tokoh masyarakat, tlihargai sebagai nilai lebih dari peserta didikyanglainnya.
yang secara reguler tidak tercakup dalam kurikulum;
b) Keterampilan proses, yaitu kegiatan yang diperlukan 4. Pengawasan Pembelajaran Kurikulum 2Ol3
oleh peserta didik agar berhasil dalam melakukan Ketika sebuah satuan pendidikan atau sekolah
pendalaman dan investigasi terhadap topik yang rnengimplementasikan Kurikulum 20L3, maka sesuai
diminati dalam bentuk pembelajaran mandiri; dan .rmanat Permendikbud Nomor 65 tahun 20L3 tentang
c) Pemecahan masalah, yaitu program yang diberikan Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, maka perlu
kepada peserta didik yang memiliki kemampuan dilakukan pengawasan dan supervisi. Proses pembelajaran
belajar lebih tinggi berupa pemecahan masalah lukan diawasi dan melalui kegiatan pemantauan, supervisi,
ny ata d e n ga n m en g gu n akan p e n d ekata n p e m e c ah a n pelaporan, serta tindak lanjut. Pengawasan ini dilakukan
masalah atau pendekatan investigatif. secara berkala dan berlanjut. Pengawasan yang dilakukan
Selain jenis pembelajaran pengayaan, terdapat pada guru yang melakukan proses pembelajaran dapat
beberapa bentuk pemberian pembelajaran pengayaan dilakukan oleh kepala sekolah atau pengawas.
yang sering dijumpai. Bentuk pelaksanaan pembelajaran Pengembangan RPP yang dilakukan oleh guru secara
pengayaan antara lain: rnandiri danl atau secara bersama-sama melalui musyawarah
a) Belajar kelompok, sekelompok peserta didik Guru Mata Pelajaran (MGMP) di dalam suatu sekolah
yang memiliki minat tertentu diberikan pelajaran tertentu difasilitasi dan disupervisi oleh kepala sekolah atau
bersama pada jam pelajaran sekolah biasa, sambil guru senior yang ditunjuk oleh kepala sekolah. Sementara
menunggu teman-temannya yang mengikuti itu, pengembangan RPP yang dilakukan oleh guru secara
pembelajaran remedial; berkelompok melalui MGMP antarsekolah atau antarwllayah
b) Belajar mandiri, secara mandiri peserta didik dikoordinasikan dan disupervisi oleh pengawas atau dinas
belajar tentang sesuatu yang diminati; pendidikan.
c) Pembelajaran berbasis tema, memadukan
Manajemen Pembtlujt nt t t l,tt(lt t It t t
I'lt't I tl t tt t,st K t t ri ul um 201 3
1,,
Manaj emen Pembelajaran pada Implementasi Kurikul u t t 2 0 l .l
r
Selama mclaksrrral<arr pongawasan, maka kepala l)alam proses pembelajaran, system pengawasan
satuan pendidikan atau kcpala scl<olah dan pengawas harus irrternal dilakukan oleh kepala sekolah, pengawas, dinas
melaksanak anny a de n gan p r i n s i p y a n g obj ektif dan trans par an. pcndidikan, dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
Hal ini dilakukan demi l<epentingan dan tujuan peningkatan ( I-PMP). Pengawasan yang dilakukan Lembaga Penjaminan
mutu proses pembelajaran guru dan untuk menetapkan Mutu Pendidikan ILPMP) diwujudkan dalam bentuk
peringkat akreditasi lrvaluasi Diri Sekolah [EDS), Kepala sekolah, pengawas,
Pengar,vasan proses pembelajaran dilakukan oleh rlan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan ILPMP)
kepala satuan pendidikan dan pengawas. Pengawasarl proses rnelakukan pengawasan dalam rangka peningkatan mutu.
pembelajaran dilakukan melah-ri kegiatan pemantauan, Sclain itu, kepala sekolah dan pengawas juga melakukan
supelise, evaluasi, pelaporan, serta tindak lanjut secara l)engawasan dalam bentuk supervise akademik dan
berkala dan berkelanjutan. Secara berurutan, pengertian dari s rr pervise manaj erial.
kelima kegiatan tersebut sebagai berikut. Proses pengawasan dapat dilakukan dengan cara
a) Pemantauan adalah aktivitas mengamati proses beriktut.
pembelajaran yang berlangsung a) Pemantauan
b) Supervisi adalah bantuan yang diberikan kepada Pemantauan proses pembelajaran dilakukan pada
guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian
Supervisi diperlukan untuk pertumbuhan professional hasil pembelajaran. Pemantauan dilakukan melalui
(professional growth),dan merupakan satu dari dimensi diskusi kelompok terfokus, pengamatan, pencatatan,
pemberdayaan guru, yang meliputi pertumbuhan perekaman, wawancara, dan dokumentasi.
professional (professional growth), pengambilan b) Supervisi
keputusan (decision making), status, efikasi diri (sef Supervisi proses pembelajaran dilakukan pada
efficacy), otonomi (autonomyJ, dan pengaruh (impact). tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil
c) Evaluasi adalah pengukuran keberhasilan atau pembelajaran yang dilakukan melalui pemberian
kegagalan berdasarkan pelaksanaan dari perencanaan contoh, diskusi, konsultasi, atau pelatihan.
pembelajaran. c) Pelaporan
d) Pelaporan adalah upaya untuk mengomunikasikan, Hasil kegiatan pemantauan, supervise, dan evaluasi
menjelaskan, mempengaruhi, dan melakukan suatu proses pembelajaran disusun dalam bentuk laporan
tindakan sebagai bagian dari pengawasan proses untuk kepentingan tindak lanjut pengembangan
pembelajaran. profesionalitas pendidik secara berkelanjutan.
e) Tindak lanjut adalah upaya perbaikan yang dilakukan d) Tindak Lanjut
atas dasar evaluasi. e) Tindak lanjut hasil pengawasan dilakukan dalam
Pengawasan proses pembelajaran dilakukan dengan bentuk:
prinsip objektif dan transparan guna peningkatan mutu 1) Penguatan dan penghargaan kepada pendidik
secara berkelanjutan dan menetapkan peringkat akreditasi. yang menunjukkan kinerja yang memenuhi atau
Manaj e men Pemb el aj aran p ada Imp lementa s i K rr rik u h tm 2 0 I 3 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
IJ
Manajemen Pembelajaran pada Implementusi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulurrt 2() l3
Dalam pemaparannya, Menteri Pendidikan dan Adanya kompetensi yang sesuai dengan tuntutan
Kebudayaan, Prof. Ir. Muhammad Nuh, menegaskan bahwa fungsi dan tujuan pendidikan nasional.
kurikukulum 201,3 lebih ditekankan pada kompetensi Kompetensi yang dimaksud menggambarkan
dengan pemikiran kompetensi berbasis sikap, keterampilan, secara holistik domain sikap, keterampilan, dan
dan pengetahuan Adapun ciri kurikulum 2013 yang pengetahuan.
paling mendasar ialah menuntut kemampuan guru dalam
Dan banyak sekali kompetensi yang dibutuhkan
berpengetahuan dan mencari tahu pengetahuan sebanyak-
sesuai dengan perkembangan kebutuhan seperti
banyaknya karena siswa zaman sekarang telah mudah
pendidikan karakte{, metodologi pembelajaran
mencari informasi dengan bebas melalui perkembangan
aktif, keseimbangan soft skills dan hard skills,
teknologi dan informasi. Sedangkan untuk siswa lebih
kewirarrsahaan.
didorong untuk memiliki tanggung jawab kepada
lingkungan, kemampuan interpersonal, antarpersonal, Hal yang paling menarik dari kurikulum 2013 ini
maupun memiliki kemampuan berpikir kritis. Tujuannya adalah sangat tanggap terhadap fenomena dan
adalah terbentuk generasi produktif, kreatif, inovatif, dan perubahan sosial. Hal ini mulai dari perubahan
afektif. Khusus untuk tingkat SD, pendekatan tematik sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional,
integrative memberi kesempatan siswa untuk mengenal maupun global. Terlihat kalau ditingkatan SD,
dan memahami suatu tema dalam berbagai mata pelajaran, penerapan sikap masih dalam ruang lingkup
Pelajaran IPA dan IPS diajarkan dalam mata pelajaran lingkungan sekitaS, sedangkan untuk tingkat
Bahasa Indonesia. SMP penerapan sikap dituntut untuk diterapkan
pada lingkungan pergaulannya dimanapun ia
Terdapat beberapa hal penting dari perubahan atau
berada. Sementara itu, untuk tingkat SMA atau
penyempurnaan kurikulum 2013 ini, yaitu keunggulan dan
SMK, dituntut memiliki sikap kepribadian yang
kekurangan yang terdapat di sana-sini,
mencerminkan kepribadian bangsa dalam
1. Keunggulan Kurikulum201,3 pergaulan dunia.
. Siswa lebih dituntut untuk aktif, kreatif dan Standar penilaian mengarahkan pada penilaian
inovatif dalam setiap pemecahan masalah yang berbasis kompetensi seperti sikap, keterampilan,
mereka hadapi di sekolah, dan pengetahuan secara proporsional
. Adanya penilaian dari sernua aspek I Mengharuskan adanya remediasi secara berkala.
. Penentuan nilai bagi siswa bukan hanya didapat I Tidak lagi memerlukan dokumen kurikulum yang
dari nilai ujian saja tetapi juga didapat dari nilai lebih rinci karena Pemerintah menyiapkan semua
kesopanan, religi, praktek, sikap dan lain lain. komponen kurikulum sampai buku teks dan
. Munculnya pendidikan karakter dan pendidikan pedoman pembahasan sudah tersedia
budi pekerti yang telah diintegrasikan ke dalam I Sifat pembelajaran sangat kontekstual
semua program studi. I Meningkatkan motivasi mengajar dengan
rJ3
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 20I .l
berkualitas, maka sclllr.r:lnya akan sia-sia. Sebaliknya, Tapi sampai di mana praktik itu mencapai tujuarr
kurikulum yang kurang bail< akan dapat ditopang oleh hakikinya? Siswa aktif itu seperti apa? Bagaimana siswanya
guru yang berkualitas." rnau aktif, kalau gurunya belum mempunyai motivasi clili
Hal senada dipertegas lagi oleh Mulyasa bahwa untuk merubah Kegiatan Belajar Mengajar yang mengarah
betapapun bagusnya suatu kurikulum (fficial), tetapi pada pembelajaran yang melibatkan siswa clalam
hasilnya sangat tergantung pada apa yang dilakukan oleh l<egiatan belajar secara totalitas? Inilah satu tantangan
guru dan juga siswa dalam kelas (actual). bagi pendidik dan tenaga kependidikan khususnya guru.
Bila dicermati dari kedua pernyataan tersebut di atas, Dengan demikan guru harus mempunyai komitmen dalam
maka keduanya menunjukkan bahwa berhasil-tidaknya rnelaksanakan tugas pokok dan fungsinya untuk benar-
pelaksanaan kurikulum di sekolah sangat tergantung pada benar mengembangkan empat dimensi kompetensi guru
kinerja guru. Sebaik-baiknya kurikulum, fasilitas, sarana yaitu kompetensi profesional, pedagogic, kepribadian,
dan prasarana pembelajaran, tetapi jika kualitas gurunya dan sosial. Dari kondisi tersebut saat ini yang diperlukan
rendah maka sulit untuk mendapatkan hasil pendidikan adalah optimalisasi peran guru, selain itu juga partisipasi
yang bermutu tinggi. dan keterlibatan semua komponen masyarakat,
Menurut Silverius, guru adalah tokoh sentral Selain penekanan terhadap pembelajaran siswa
pendidikan dalam upaya menyiapkan kader bangsa aktif, di dalam kurikulum 2013 juga terdapat beberapa
di masa depan, kunci sukses reformasi pendidikan. Di perubahan yang menuntut profesionalisme guru yang
antara beberapa faktor yang mempengaruhi proses dan sesuai dengan kurikulum baru tersebut. Perubahan isi mata
hasil belajar siswa, faktor guru mendapat perhatian yang pelajaran dan jumlah mata pelajaran pada masing-masing
pertama dan utama, karena baik-buruknya pelaksanaan satuan pendidikan tentu membutuhkan guru yang siap
suatu kurikulum pada akhirnya bergantung pada
untuk itu. Ambil contoh misalnya mata pelajaran fmapel)
aktivitas dan kreativitas guru dalam menjabarkan dan llmu PengetahuanAlam (lPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial
merealisasikan arahan kurikulum tersebut. Oleh karena flPS) yang diintegrasikan ke bahasa Indonesia di tingkat
itu, guru harus profesional dalam menjalankan tugasnya, SD. Ini jelas tidak akan mampu dijalankan oleh guru SD
biasa yang terbiasa mengajarkan ketiga mata pelajaran
Salah satu hal pokok dalam kurikulum 2013 adalah
menekankan pada pembelajaran siswa aktif. Dalam hal ini,
tersebut sebagai mapel yang masing-masing terpisah.
peran guru sangat signifikan dalam upaya mensukseskan Metode dan teknik yang digunakan untuk mengajar IPA
jelas berbeda dengan yang digunakan untuk mengajar
tujuan kurikulum 2013 tersebut. Kegiatan belajar mengajar
yang berpusat pada siswa sebenarnya sudah dikenal sejak bahasa Indonesia. Dengan sistem integrasi mata pelajaran
akhir 1980-an dulu dengan istilah Cara Belajar Siswa Aktif seperti ini, mau tidak mau harus ada porsi mata pelajaran
yang terdegradasi. Tidak mungkin seorang guru mampu
[CBSA). Dan sampai kini, model serta pendekatan CBSA
sebenarnya masih menjadi perhatian utama,
mengajarkan IPA, IPS, BI sekaligus secara seimbang dan
proporsional. Pasti ada isi mata pelajaran yang akan
tereliminasi. Yang terjadi kemudian adalah pembelajaran
87
Manajemen Pem.fulujurat ptttltt I rrt plunurtttsi Kur ik u hm 20 I 3 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulnn 201 .l
setengah-setengah. Setengah IpS setengah IpA, dan 'l'cnaga Kependidikan [LPTK). Dengan demikian akan lahir'
setengah BL Akhirnya tidak ada pemahaman yang utuh guru-guru baru yang memiliki pandangan, paradigma, dan
akan masing-masing mata pelajaran tersebut. tnindset yang juga baru dalam mengajar.
Oleh karena itu benar-benar diperlukan guru Kurikulum 201,3 juga akan menerapkan sistem
yang benar-benar mampu menghandle pengintegrasian cvaluasi baru untuk melihat keberhasilan pencapaian
tersebut. Guru-guru tersebut tentu harus dilatih dan
l)roses belajar mengajar. Jika selama ini tes sangat
dididik khusus sehingga ia benar-benar maksimal ketika dominan dalam evaluasi maka dalam kurikulum baru
mengajarkan mata pelajaran yang terintegrasi tersebut. tes akan dikombinasikan dengan penilaian portofolio,
Sesuai pembe l'ertimbangannya, tes hanya mampu menilai kognitif siswa
2013 akan d embelaj semata sementara afektif dan psikomotorik siswa tidak
pada siswa bukan irkan tersentuh. Oleh karena itu sistem evaluasi baru ini
tliharapkan akan mampu mengukur pencapaian siswa
secara komprehensif.
Bagaimanapun, semua ini membutuhkan kesiapan
tlari guru. Semua guru terbiasa menilai siswa mereka hanya
tlengan menggunakan tes. Mereka terbiasa membuat soal
rrntuk tes sehingga mengabaikan keaktifan dan sikap siswa
tlalam penilaian, Kurikulum 2013 nantinya menuntut para
guru untuk melakukan evaluasi yang komprehensif dengan
portofolio.
Intinya, kesiapan dan kompetensi guru di lapangan
akan menjadi faktor penentu implementasi kurikulum
201,3. Betapapun komprehensif perencanaan pemerintah
fkurikulum) pada akhirnya semua akan bergantung pada
mutu dan kualitas guru di lapangan.
Guru merupakan ujungtombakpenerapan kurikulum.
Guru diharapkan bisa menyiapkan dan membuka diri
terhadap beberapa kemungkinan terjadinya perubahan.
l(esiapan guru pun lebih penting daripada pengembangan
mentransformasi pandangan para guru dalam mengajar di Kurikulum 20L3.
kelas.
Guru yang kurang mengembangkan diri atau tidak
Perubahan paradigma inijika perlu sudah dilakukan
berkualitas dianggap sulit bisa melahirkan lulusan yang
semenjak penyiapan calon guru di Lernbaga pendidik
kompeten. Apalagi, keberadaan guru tidak bisa digantikan
Manaj emen Pembc ltr.j u u r t 1t trlt t I rt t
1
t h' rrt t rrt rr s i K rtr ikulum 2 0 I 3 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikuh.u t 20 Ll
t
oleh faktor lain sehingga untuk meningkatkan mutu lupa yang menarik minatnya, mengekspresikan ide-iclc
pendidikan, upaya-upaya peningkatan kualitas guru harus tlan kreativitasnya dalam batas-batas norma-norma yang
selalu dilakukan secara terus menerus tanpa henti, ditegakkan secara konsisten. Guru akan berperan sebagai
Posisi guru yang sedemikian strategis itu, maka di nrodel bagi anak didik. Kebesaran jiwa, wawasan dan
akhir-akhir ini, mereka mendapatkan perhatian serius. pengetahuan guru atas perkembangan masyarakatnya akan
Sebagai bagian peningkatan kualitas itu, guru disertifikasi. rnengantarkan para siswa untuk dapat berpikir melewan
Guru profesional harus bersertifikat, itulah tekadnya. llatas-batas kekinian, berpikir untuk menciptakan masa
Atas dasar sertifikasi itu, mereka berhak diberi tunjangan tlepan yang lebih baik.
profesional. Tunjangan dimaksud juga sudah diberikan
2. Kompetensi yang Harus Dimiliki Guru dalam
oleh pemerintah. Oleh karena itu, keluhan bahwa guru Kurikulum 2OL3
berpendapatan rendah sudah tidak terdengar lagi.
Kenyataan itu menunjukkan bahwa sertifikasi dan juga Kompetensi berasal dari bahasa Inggris yaitu
peningkatan kesejahteraan guru lewat tunjangan profesi t:ompetence. Maknanya sama dengan being competent,
tidak serta merta berhasil meningkatkan kompetensi guru. sedangkan competent sama artinya dengan having ability,
power, authoority, skill, knowledge, attitude dan sebagainya.
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan selalu tidak
l)engan demikian kompetensi adalah kemampuan,
sederhana, Selain itu untuk menentukan kualitas guru juga
lcecakapan, keterampilan, dan pengetahuan seseorang di
tidak semudah yang dibayangkan. Bekal guru tidak saja
bidang tertentu. fadi kata kompotensi diartikan sebagai
berupa pengetahuan dan ketrampilan mengajar; melainkan
l<ecakapan yang memadai untuk melakukan suatu tugas
juga ada faktor lain seperti etos, integritas, tanggung jawab
rutau suatu keterampilan dan kecakapan yang diisyaratkan.
dan kecintahan terhadap profesi.
Dalam usaha peningkatan kualitas pendidikan disadari
Elliot mengemukakan bahwa kompetensi dapat
rlidefinisikan sebagai suatu kondisi atau kualitas dari
satu kebenaran fundamental, yakni bahwa kunci keberhasilan
l<eefektifan, kemampuan, atau kesuksesan. Depdiknas
mempersiapkan dan menciptakan guru-guru yang profesional,
nrerumuskan bahwa kompetensi adalah suatu
yang memiliki kekuatan dan tanggung jawab yang baru untuk
pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai dasar yang
merencanakan pendidikan di masa depan,
direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak.
Bangsa dan negara akan dapat memasuki era
Dalam keputusan Mendiknas Tahun 2 0 0 2, kompetensi
globalisasi dengan tegar apabila memiliki pendidikan yang
ldalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung
berkualitas. Kualitas pendidikan, terutama ditentukan jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk
oleh proses belajar mengajar yang berlangsung di ruang-
dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan
ruang kelas. Dalam proses belajar mengajar tersebut tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu. Selain itu ada
guru memegang peran yang penting. Guru adalah kreator juga yang memberi makna kompetensi hampir sama
proses belajar mengajar, Dia adalah orang yang bisa clengan keterampilan hidup atau life skllls. Kompetensi
mengembangkan suasana bebas bagi siswa untukmengkaji
:rtau keterampilan hidup dinyatakan dalam bentuk kinerja
9l
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013 Manaj emen Pemb elaj aran p ad a Impl eme ntas i Kuri k u l t u t
r .), ( ) L i
atau performansi yang dapat diukur. kualitatif tentang hakekat perilaku guru yang penuh alti.
Kompetensi sebagai karakteristik seseorang Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nornor
berhubungan dengan kinerja yang efektif dalam suatu 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen menyertakan
pekerjaan atau situasi. Kompetensi memiliki lima bahwa kompetensi adalah seperangkat pengetzrhuan,
karakteristik, yaitu [1) motif, yaitu sesuatu yang orang keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati,
pikirkan dan inginkan yang menyebabkan sesuatu, (2) dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan
sifat, yaitu karakteristik fisik tanggapan komite terhadap tugas keprofesionalan.
situasi atau informasi; [3) konsep diri, yaitu sikap, nilai, Kompetensi guru berkaitan dengan profesionalisme
image diri seseorang; (4) pengetahuan, yaitu informasi guru. Guru yang profesional adalah guru yang kompeten
yang dimiliki seseorang dalam bidang tertentu; dan [5) [berkemampuanJ. Ciri-ciri guru yang profesional, yaitu [1)
keterampilan, yaitu kemampuan untuk melakukan tugas- memiliki pendidikan, keahlian, dan keterampilan tertentu
tugas yang berkaitan dengan fisik dan mental, agar dapat melaksanakan tugas mengajar dengan baik
Berdasarkan uraian di atas, dapat dijelaskan bahwa melalui pendidikan dan dalam jabatan yang dilaksanakan
kompetensi seseorang terbentuk karena adanya dua faktor secara terpadu, [2) standar kompetensi sesuai dengan
utama yang mempengaruhi, yakni tU faktor internal, tuntutan kinerja sebagai guru profesional, (3) sertifikasi
yaitu potensi bawaan yang dimiliki seseorang sejak lahir dan lisensi sebagai tanda kewenangan melaksanakan
yang diturunkan dari orangtua; (2) faktor eksternal, yakni tugas sebagai guru profesional, [4) kode etik guru yang
potensi lingkungan yang membentuk seseorang untuk mengatur perilaku guru sebagai pribadi maupun anggota
memiliki potensi. masyarakat, [5 J pengakuan masyarakat yang menggunakan
Dengan demikian kompetensi adalah segala sesuatu jasa guru melalui pemberian kedudukan sosial, proteksi
yang dimiliki oleh seseorang dapat berupa pengetahuan, iabatan, penghasilan dan status hukum yang lebih baik
keterampilan dan sebagainya untuk dapat mengerjakan yang dibandingkan ketika guru masih dianggap sebagai
sesuatu pekerjaan. Kompetensi guru merupakan salah satu suatu pekerjaan [vokasionanJ, dan [6) organisasi profesi
faktor yang mempengaruhi terjadinya tujuan pembelajaran guru yang mewadahi anggotanya dalam mempertahankan,
dan pendidikan di sekolah, namun kompetensi guru tidak memperjuangkan eksistensi dan kesejahteraan serta
berdiri sendiri, dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti pengembangan profesional guru.
latar belakang pendidikan, pengalaman mengajar dan Kompetensi utama yang harus dikuasai guru
lama mengajar. Pengembangan kompetensi merupakan adalah membelajarkan peserta didik. Namun demikian,
suatu proses konsolidasi dalam memahirkan seperangkat l<ompetensi ini tidak berdiri sendiri. Ada sembilan
keterampilan yang dibutuhkan untuk mencapai domain l<arakteristik citra guru yang ideal, yaitu: (1) memiliki
kehidupan. Kompetensi guru dinilai penting sebagai alat semangat juang yang tinggi disertai kualitas keimanan
seleksi dalam penerimaan calon guru, yang dapat dijadikan dan ketaqwaan yang mantap, (2) mampu mewujudkan
pedoman dalam rangka pembinaan dan pengembangan dirinya dalam keterkaitan dan padanan dengan tuntutan
tenaga guru. Kompetensi guru merupakan gambaran lingkungan dan perkembangan iptek, [3J mampu belajar
92 93
Manajemen Pembelajaran pada Implementusi Krtt iL'tiluut 20I3
dan bekerjasama dengan profesi lain, [4) memiliki etos irrga di luar kelas.
kerja yang kuat, [5) memiliki kejelasan dan kepastian Untuk itu seorang guru harus memiliki sifat: [1)
pengembangan karit [6) berjiwa profesional tinggi, [7J rnenerima dan mematuhi norma, nilai-nilai kemanusiaan,
memiliki kesejahteraan lahir dan batin, material, dan (2) memikul tugas mendidik dengan bebas, berani dan
non material, [BJ memiliki wawasan masa depan, dan [9)
licmbira, [3) sadar akan ni]ai-nilai yang berkaitan dengan
mampu melaksanakan fungsi dan perannya secara terpadu.
lrcrbuatannya, (4) menghargai orang lain, (5) bijaksana
Kemudian dijelaskan bahwa guru harus mempunyai: [1) tlan hati-hati, dan [6) taqwa terhadap Tuhan Yang Maha
kepribadian yang matang dan berkembang, [Z) menguasai lisa.
ilmu pengetahuan dan teknologi kuat, [3) keterampilan
untuk membangkitkan minat peserta didik, dan (4) Seseorang harus memiliki sepuluh kemampuan
rlasar sehingga dapat dikatakan profesional. Kemampuan
mengembangkan profesinya secara berkesinambungan,
tlasar tersebut yaitu: t1) menguasai bahan pelajaran,
Menurut Drexel, seseorangyang memiliki kompetensi, (2) mengelola program belajar mengajaL [3) mengelola
yaitu: selalu berorientasi pada hasil, memperhatikan l<elas, [4) menggunakan media/sumber, [5) menguasai
prosedur dalam mengidentifikasi dan menilai hasil lirndasan-landasan kependidikan, [6) mengelola interaksi
proses pembelajaran, memiliki pengalaman, memiliki lrclajar mengajaq, U) menilai prestasi siswa untuk
pengetahuan formal dan informal serta berperilaku l<epentingan pengajaran, (B) mengenal fungsi dan program
terhadap kemajuan. pclayanan bimbingan dan penyuluhan, t9) mengenal
Berdasarkan uraian di atas dapat dikemukakan tlan menyelenggarakan administrasi sekolah, dan [10)
bahwa kompetensi guru adalah performansi (kemampuan) nremahami prinsip-prinsip dan menafsir-kan hasil-hasil
yang dimiliki seorang guru meliputi aspek pengetahuan, penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran.
keterampilan, proses berpikiq, penyesuaian diri, sikap dan Interstate New Teacher Assessment and Support
nilai-nilai yang dianut dalam melaksanakan profesi sebagai 0 o nsortium fl NTASC), standar bagi seorang guru yaitu harus
guru. Dalam melaksanakan kegiatan, seorang guru berpikir
rnemiliki pemahaman tentang: bidang ilmu, pengembangan
dan bertindak secara konsisten dan terus menerus sesuai potensi anak, berbagai strategi pembelajaran, pengelolaan
dengan kompetensinya. l<elas, kemampuan berkomunikasi, perencanaan
3. Standar Kompetensi Guru dalam Kurikulum ZOL3 pembelajaran, penilaian hasil belajar; komitmen, dan
rnenjalin hubungan dengan berbagai pihak.
Secara umum seorang guru harus memenuhi dua
kategori, yaitu memillki capability dan loyality. Capability, Dari pembahasan di atas maka untuk menjadi seorang
yakni guru harus memiliki kemampuan dalam bidang ilmu guru harus memiliki kompetensi dasar. Kompetensi dasar
yang diajarkannya, memiliki kemampuan teoritik tentang seorang guru merupakan pengetahuan, keterampilan,
mengajar yang baik; mulai perencanaan, implementasi dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan
sampai evaluasi. Loyalitas keguruan, yakni loyal terhadap berpikir dan bertindak sebagai seorang guru. Kebiasaan
tugas-tugas keguruan, tidak semata di dalam kelas, tapi berpikir dan bertindakyang dilakukan secara konsisten dan
Manajemen Pernbchtltnrrt Ittttltt ltnl,h'utt'trtttsi L rrr il,rtlttn 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
terus-menerus sebagai scot'ilng, guru. Standar kompetensi Memahami peserta didik secara mendalam
guru merupakan suzttu ul(uran yang ditetapkan atau memiliki indikator esensial: memahami peserta
dipersyaratkan dalam bentuk penguasaan pengetahuan didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip
dan perilaku bagi seorang guru agar berkelayakan untuk perkembangan kognitif; memahami peserta didik
menduduki jabatan fungsional sesuai bidang tugas, dengan memanfaatkan prinsip-prinsip kepribadian;
kualifikasi dan jenjang pendidikan. dan mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik.
Berdasarkan uraian tersebut, maka seorang guru Merancang pembelajaran, termasuk memahami
harus memiliki kualifikasi akademih dan mata pelajaran landasan pendidikan untuk kepentingan
[bidang keahlian) yang diajarkan harus sesuai dengan latar pembelajaran memiliki indikator esensial:
belakang pendidikannya. Lebih lanjut seorang guru harus memahami landasan kependidikan; menerapkan
memiliki sertifikasi guru. Sertifikasi guru merupakan suatu teori belajar dan pembelajaran; menentukan
pengakuan/lisensi yang diberikan kepada guru untuk tugas strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik
dan wewenang sebagai profesi di bidang kependidikan. peserta didik, kompetensi yang ingin dicapai,
Konsekuensi dengan adanya sertifikasi dan lisensi guru dan materi ajar; serta menyusun rancangan
menuntut pendidikan dan pengembangan kernampuan pembelajaran berdasarkan strategi yang dipilih.
guru, sehingga guru tersebut memiliki standar profesi Melaksanakan pembelajaran memiliki indikator
yang dicerminkan dari kompetensi yang dimilikinya. esensial: menata latar [setting) pembelajaran; dan
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional melaksanakan pembelajaran yang kondusif.
Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Merancang dan melaksanakan evaluasi
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, pembelajaran memiliki indikator esensial:
adapun macam-macam kompetensi yang harus dimiliki merancang dan melaksanakan evaluasi (asse s sment)
oleh tenaga guru antara lain: kompetensi pedagogi[ proses dan hasil belajar secara berkesinambungan
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan dengan berbagai metode; menganalisis hasil
kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan evaluasi proses dan hasil belajar untuk menentukan
profesi, Keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam tingkat ketuntasan belajar (mastery learning); dan
kinerja guru. memanfaatkan hasil penilaian pembelajaran untuk
a) Kompetensi Pedagogik perbaikan kualitas program pembelajaran secara
umum.
Kompetensi pedagogik meliputi pemahaman guru
terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan
I Mengembangkan peserta didik untuk
pembelajaran, evaluasi hasil belajar; dan pengembangan mengaktualisasikan berbagai potensinya, memiliki
peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi indikator esensial: mernfasilitasi peserta didik untuk
yang dimilikinya. Secara rinci setiap subkompetensi pengembangan berbagai potensi akademik; dan
dijabarkan menjadi indikator esensial sebagai berikut: memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan
9l
Manajemen Pem bdu ju n t t tl tt t il r l n t
l t lu t r r, r t t r r.si h t r ri l,, t r / r t u 20 1 3
r
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
berbagai potensi nonal(ademik. orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar,
b) Kompetensi Kepribadian l(ompetensi ini memiliki subkompetensi dengan indikator
csensial sebagai berikut:
. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif
dengan peserta didik memiliki indikator esensial:
berkomunikasi secara efektif dengan peserta didik,
subkompetensi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut: . Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif
' Kepribadian yang mantap dan stabil memiliki indikator dengan sesama pendidik dan tenaga kependidikan.
esensial: sesuai dengan norma hukum; bertindak . Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif
sesuai dengan norma sosial; bangga sebagai guru; dan dengan orang tua/wali peserta didik dan masyarakat
memiliki kompetensi daram bertindak r"suii dengan sekitar.
norma.
d), Kompetensi Profesional
' Kepribadian yang dewasa memiliki indikator esensial:
Kompetensi profesional merupakan penguasaan
menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai
pendidik dan memiliki etos kerja sebagai guru. rnateri pembelajaran secara luas dan mendalam, yang
rnencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di
' Kepribadian yang arif memiliki indikator esensial: sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya,
menampilkan tindakan yang didasarkan pada serta penguasaan terhadap stuktur dan metodologi
kemanfaatan peserta didih sekolah, dan masyaiakat keilmuannya, Setiap subkompetensi tersebut memiliki
serta menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan i ndikator esensial sebagai berikut:
bertindak. . Menguasai substansi keilmuan yang terkait dengan
' Kepribadian yang berwibawa memiliki indikator bidang studi memiliki indikator esensial: memahami
memiliki perilaku yang berpengaruh positif materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah;
peserta didik dan memiliki perilaku yang memahami struktu6, konsep dan metode keilmuan
yang menaungi atau koheren dengan materi ajar;
. Akhlak mulia dan dapat menjadi teladan memiliki memahami hubungan konsep antar mata pelajaran
indikator esensial: bertindak sesua terkai! dan menerapkan konsep-konsep keilmuan
religius [iman dan taqwa, jujuC ikhlas, dalam kehidupan sehari-hari.
dan memiliki perilaku yang diteladan . Menguasai struktur dan metode keilmuan memiliki
c), Kompetensi Sosial indikator esensial menguasai langkah-langkah
Kompetensi sosial me penelitian dan kajian kritis untuk memperdalam
t""r:lllT"ffiX
untuk berkomunikasi dan
peserta didih sesama pend
be pengetahuanf materi bidang studi.
kependidikan,
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum
2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
\N
.:./r\/
Mindaeli
r Pmbahan par.Edigrn"ddi kolten
I lmplmqtsi \ I lnnlmentxj \ mgldju lomp€ignsi
. tenepsi tent{ng Peserra didik
. Persepsi tenkqg b€bjor
. PeEcgsi lmtmg fMgsi Parilaim
Des 2012
. XeF[gka Dasr
. Smktu KuriktrluDr Implementasi Terbaus
din gcbe B€l&jr
. Kornp€bni(SKL.
Kl, SKt\tPlK. Gambar 2.5 Pengembangan Guru:
KDMP) Alrenratill
I Dipilih belaapa lehs (1, lV. VII" X) uok sluutt skoldt
z. Dipilih bebfrpe kel{E (t, lV, Vll, X) utrtuk b€b@ps sFkolah
Pergeseran Paradigma Belajar Abad 2I:
Gambar 2,4 Kerangka Implementasi Kurikulum 2013
Kelebihan: (tersedia dimana mendorong peserta didik mencari
a) Butuh waktu lebih singkat untuk menyiapkan: saja, kapan saja) tahu dari berbagai sumber observasi,
bukan diberi tahu.
.' Pelatihan Guru
Buku Teks
Komputasi Pembelajaran diarahkan untuk
. Administrasi Sekolah (lebih cepat memakai mampu merumuskan masalah
. Budaya Sekolah mesinJ + [menanyaJ, bukan hanya
b) Memudahkan proses pendampingan karena jumlah menyelesaikan masalah [menjawab).
Otomasi Pembelaj aran diarahkan ntuk melatih
kelas masih relatif terbatas
c) Dapat dilakukan (menjangkau segala berfikir analitis (pengambilan
penyempurnaan untuk_ tahun pekerjaan rutin keputusan) bukan berfikir mekanistis
berikutnya
Irutin)
d) Tidak menyebabkan tengah jalan bagi Komunikasi Pembelajaran menekankan
peserta didik karena dimulai pada awal (dari mana saja, ke pentingnya kerjasama dan kolaborasi
tahapan jenjang satu mana sajaJ dalam menyelesaikan masalah
e) Tidak mengganggu siswa yang sudah berada pada
100
Manajemen Pembelajaran pada Implemmtasi Kuikutum 2013 Manajeman Pembehjaran pada Implementasi Kurikulum 2013
No KBK2OO4 KTSP
2006 Kurikulum 2013 Kewenangan Hampir mutlak Terbatas
102
Manajemen Pembelajaran pada Implemmtasi Kurikulum 2013
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
Tidak
Tergantung sepenuhnya Kecil, untuk
Siswa Hasil tergantung guru, pengembangan
pembelajaran sepenuhnya Guru Hampir mutlak
pada gvru tetapijuga buku dariyang ada
yang disediakan pada buku teks
pemerintah Penyu-
sunan RPP
Supervisi
penyusunan
Supervisi
Titik Pemerintah daerah pelaksanaan dan
penylmpangan Banyak Sedikit dan
pemantauan
pemantauan
Besar
Peman- penylmpangan Tinggi Rendah Guru Mutlak Hampir mutlak
tauan
Pemantauan
Pelak-sanaan Pemantauan
Pengawasan Sulit, hampir pembe-lajaran kesesuaian
kesesuaian
tidak mungkin Pemerintah daerah dengan
dengan buku teks
fencana (terkendali)
(variatif)
Pemerintah daerah Supervisi Supervisi Materi didominasi Materi memuat secara berimbang anlaft
pen)'usunan pelaksanaan pengetahuan sikap, keterampllan, dan pengetahuan
104
Manajemen Pembelajaran pada lmplcmentasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implernentasi Kurikulum 20 I 3
IPS SMP/MTs
Mata p elaj ar an tertentu
mendukung kompetensi
Mendukung semua kompetensi (sikap, e) Tiap pembahasan mencakup tiga ranah
keterampilan, tiap mata ilelaj arair
tertentu pengetahuan) kompetensi: pengetahuan, keterampilan, sikap
D Tiap bab/tema memuat satu atau lebih projek
untuk dikerjakan dan dis4jikan siswa.
Mata pelajar an dirancang
berdiri sendiri dan memiliki
standar kompetensi lulusan Pemerintah mencetak buku;
sendiri a) Nasional: Efisiensi nasional hampir 600/o dari
penurunan harga buku wajib
Bahasa indonesia sejajar
Fqh3rl indones_ia sebagai penghela mapel
b) Penerbit: tetap dapat menerbitkan buku pengayaan
dengan mata pelajaran lain larn (srkap dan keterampilan berbahasa)
c) Percetakan: tetap dapat mencetak buku
pemerintah atau pengayaan
d) Siswa: terjamin capaian minimal
e) Guru: pefsiapan mengajar lebih mudah, pelatihan
lebih terarah
D Orang tua: menghemat pendanaan sekolah
anaknya
Tiap jenis konten
g) Secara umum: kualitas lebih baik dan harga lebih
p emb elaj ar an di ai arkan wajar (public awareness)
terpisah (separated
cuniculum)
6. Indikator Keberhasilan Implementasi Kurikulum
20L3
{u
Manajemen pembclajaran pada Implementasi
Kurikutum 2013 Manaj emen Pun h t I i tt ran p ada Impleme ntasi Kurikulum
u. 20I 3
tatap nlul(a, 20 nrcnit penugasan terstruktur r) Dari siswa diberi tahu menuju mencari talrrr;
dan kegiatan mandiri. pembelajaran mendorong siswa menjadi pembclljar'
. Satu sks pada SMA/MA/SMK/MAK terdiri aktif, pada awal pembelajaran guru tidak berusalra
atas: 45 menit tatap muka dan ZS menit untuk memberitahu siswa karena itu materi
penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri. pembelajaran tidak disajikan dalam bentuk final. Pada
c. Beban Belajar Kegiatan praktik Kerja SMK awal pembelajaran guru membangkitkan rasa ingin
Beban belajar kegiatan praktik kerja di SMK diatur: 2
tahu siswa terhadap suatu fenomena atau fakta lalu
[dual jam praktik di sekolah setara dengan 1 fsatuJ jam mereka merumuskan ketidaktahuannya dalam bentuk
tatap muka, dan 4 fempatJ jam praktik di dunia usaha pertanyaan. Jika biasanya kegiatan pembelajaran
dan inclustri setara dengan 2 [dua) jam tatap muka.
dimulai dengan penyampaian informasi dari guru
d. Beban Belajar Tambahan
sebagai sumber belajar; maka dalam pelaksanaan
Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar kurikulum 2013 kegiatan inti dimulai dengan siswa
per minggu sesuai dengan kebutuhan belajar peserta mengamati fenomena atau fakta tertentu. Oleh karena
didik. Konsekuensi penambahan beban belajar pada itu, guru selalu memulai dengan menyajikan alat bantu
satuan pendidikan menjadi tanggung jawab satuan pembelajaran untuk mengembangkan rasa ingin tahu
pendidikan yang bersangkutan.
siswa dan dengan alat bantu itu guru membangkitkan
Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan rasa ingin tahu siswa dengan bertanya.
Republik Indonesia nomor g1a tahun 20L3 teniang 2) Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi
implementasi kurikulum, mempunyai 5 lampiran yakni:
belajar berbasis aneka sumber; pembelajaran berbasis
. Lampiran I Berisi Implementasi sistem lingkungan. Dalam kegiatan pembelajaran
. Lampiran II Berisi pedomanKurikulum
pengembangan membuka peluang kepada siswa sumber belajar
Muatan Lokal seperti informasi dari buku siswa, internet, koran,
' Lampiran III Berisi pedoman Kegiatan majalah, referensi dari perpustakaan yang telah
Ekstrakurikuler disiapkan. Pada metode proye( pemecahan masalah,
. Lampiran IV Berisi pedoman Umum pembelajaran atau inkuiri siswa dapat memanfaatkan sumber belajar
. Lampiran V Berisi pedoman Evaluasi Kurikulum di luar kelas. Dianjurkan pula untuk materi tertentu
9. Empat Belas prinsip pembelajaran Kurikulum 2013 siswa memanfaatkan sumber belajar di sekitar
lingkungan masyarakat. Tentu dengan pendekatan ini
Pelaksanaan pembelajaran pada pelaksanaan
kurikulum 2013 memiliki karakteristik yang berbeda dari pembelajaran tidak cukup dengan pelaksanaan tatap
pelaksanaan kurikulum 2006. Berdasarkan hasil analisis muka daiam kelas.
terhadap kondisi yang diharapkan terdapat maka dipeloleh 3) Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai
penguatan penggunaan pendekatan ilmiah; pergeseran
14 prinsip utama pembelajaran yang perlu guru terapkan.
ini membuat guru tidak hanya menggunakan sumber
Ada pun 14 prinsip itu adalah:
belajar tertulis sebagai satu-satunya sumber belajar
Manajemen Pembc luju rtt r t I tr n h r IrrtI 1,, r r r tt t t rr s i k' ri l, u I u m I3 i
t
rt 2 0
Manaj emen Pemb elaj aran p ada Implem entas i Kuri k u I t t t
r r .,1 0 I .
siswa dan hasil bcl;rjar. siswa hanya dalam bentuk t) Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan
teks. Hasil belajar dapat diperruas dalam bentuk aplikatif; pada waktu lalu pembelajaran berlangsung
teks, disain program, mindmaping, gamba4, diagram,
ceramah. Segala sesuatu diungkapkan dalam bentul<
tabel, kemampuan berkomunikasi, kemam"puan lisan guru, fakta disajikan dalam bentuk infbrmasi
mempraktikan sesuatu yang dapat dilihat dari lisannya,
verbal, sekarang siswa harus lihat faktanya, gambarnya,
tulisannya, geraknya, atau karyanya.
videonya, diagramnya, teksnya yang membuat siswa
4) Dari pembelajaran berbasis konten menuju melihat, meraba, merasa dengan panca indranya,
pembelajaran berbasis kompetensi; pembelajaran Siswa belajar tidak hanya dengan mendenga4 namun
tidakhanya dilihat dari hasil belaja4, tetapi dari aktivitas dengan menggunakan panca indra lainnya.
dalam proses belajar. yang dikembangkan dan dinilai 8) Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan
adalah sikap, pengetahuan, dan keterampilannya. fi s ikal (h ar d s kill s) dan kete ramp ilan mental (s oftskill s),
5) Dari pembelajaran parsial menuju pembelalaran hasil belajar pada rapot tidak hanya melaporkan angka
terpadu; mata pelajaran dalam pelaksanaan kurikulum dalam bentuk pengetahuannya, tetapi menyajikan
2013 menjadi komponen sistem yang terpadu. Semua informasi menyangkut perkembangan sikapnya dan
materi pelajaran perlu diletakkan dalam sistem yang keterampilannya. Keterampilan yang dimaksud bisa
terpadu untuk menghasilkan kompetensi lulusan. keterampilan membaca, menulis, berbicara, mendengar
Oleh karena itu guru perlu merancang pembelajaran yang mencerminkan keterampilan berpikirnya.
bersama-sama, menentukan karya siswa bersama_ Keterampilan bisa juga dalam bentuk aktivitas dalam
sama, serta menentukan karya utama pada tiap mata
rnenghasilkan karya, sampai pada keterampilan
pelajaran bersama-s ama, agar beban belajai siswa
berkomunikasi yang santun, keterampilan menghargai
dapat diatur sehingga tugas yang banyak, aktivitas pendapat dan yang lainnya.
yang banyak, serta penggunaan waktu yang banyak
e) Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan
tidak menjadi beban belajar berlebih yaig kontra pemberdayaan siswa sebagai pembelajar sepanjang
produktif terhadap perkembangan siswa.
hayat, ini memerlukan guru untuk mengembangkan
6) Dari pembela aran yang menekankan jawaban pembiasaan sejak dini untuk melaksanakan norma
tunggal menuju pembelajaran dengan jawaban yang yang baik sesuai dengan budaya masyarakat setempat,
kebenarannya multi dimensi; di sini siswa beiajar
dalam ruang lingkup yang lebih luas siswa perlu
menerima kebenaran tidak tunggal. Siswa melihat mengembangkan kecakapan berpikiq, bertindak,
awan yang sama di sebuah kabupaten. Mereka akan
berbudi sebagai bangsa, bahkan memiliki kemampuan
melihatnya dari tempatnya berpijak. Jika ada sejumlah
untuk menyesusaikan dengan dengan kebutuhan
siswa yang melukiskan awan pada jam yang sama dari
beradaptasi pada lingkungan global. Kebiasaan
tempat yang berjauhan, mereka akan melukiskannya
membaca, menulis, menggunakan teknologi, bicara
berbeda-beda, semua benar tentang awan itu, benar yang santun merupakan aktivitas yang tidak hanya
menjadi beragam.
diperlukan dalam budaya lokal, namun bermanfaat
Manaj emen Pembeluj uru t | )t h t I t t tI I ( t t t ( | t t r t,s i K rik u/um 2 0I 3
t t t t rt
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikultrtrt .l() 1.1
t20
Manaj em en Pembe I aj urun 1t uh In p I ur t t trts i K u r i k ul um 2 0I 3 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kutikultttrt 201 ,l)
kegiatan spontan, keteladanan, dan pengkondisian pada melalui berbagai variasi metode sebagai berikut:
kegiatan tersebut akan disisipkan nilai-nilai karakter. (1) Penugasan,
Pendidikan karakter juga dapat dimaknai sebagai (2) Pembiasaan,
proses penanaman nilai-nilai esensial pada diri anakmelalui
serangkaian kegiatan pembelajaran dan pendampingan
(3) Pelatihan,
sehingga para siswa sebagai individu mampu memahami, (4) Pembelajaran,
mengalami, dan mengintegrasikan nilai-nilai yang menjadi (5) Pengarahan, dan
core values dalam pendidikan yang dijalaninya kedalam (6) Keteladanan
kepribadiannya.ae
Berbagai metode tersebut mempunyai pengaruh
Nilai-nilai dalam pendidikan karakter yang yang sangat besar dalam pembentukkan karakter peserta
dikembangkan di Indonesia diidentifikasi dari empat didik. Pemberian tugas disertai pemahaman akan akan
sumber: (1) agama, (2) Pancasila, (3) Budaya dan [4) tujuan dasar-dasar filosofinya, sehingga peserta didik akan
pendidikan nasional. Berdasarkan keempat nilai tersebut, mengerjakan berbagai tugas dengan kesadaran dan
teridentifikasi sejumlah 18 nilai untuk pendidikan karakter pemahaman, kepedulian dan komitmen yang tinggi'
yaitu: [1) religious, [2J semangat kebangsaan, (3) jujur, [a) Setiap kegiatan mengandung unsur-unsur pendidikan,
cinta tanah ait, [5) toleransi, [6) menghargai prestasi, (7) sebagai contoh dalam kegiatan kepramukaan, terdapat
disiplin, [8) bersahabat atau komunikasi, [9J kerja keras, pendidikan kesederhanaan, kemandirian, kesetiakawanan
[10) cinta damai, [11J kreattf, (12) gemar membaca, [13J dan kebersamaan, kecintaan pada lingkungan dan
mandiri, [14) peduli lingkungan, [15J demokratis, [16) kepemimpinan. Dalam kegiatan olahraga terdapat
peduli social, [17) rasa ingin tahu, [18) tanggung jawab.s0 pendidikan kesehatan jasmani, penanaman sportivitas,
Pada umumnya pendidikan karakter menekankan kerja sama (teamwork) dan kegigihan dalam berusaha.
pada keteladanan, penciptaan lingkungan, dan pembiasaan;
melalui berbagai tugas keilmuan dan kegiatan kondusif. 1.Indikator Keberhasilan Pendidikan Karakter
Dengan demikian, apayang dilihat, didenga4, dirasakan dan Keberhasilan program pendidikan karakter
dikerjakan oleh peserta didik dapat membentuk karakter dapat diketahui dari perwujudan indikator Standar
mereka. Selain menjadikan keteladanan dan pembiasaan Kompetensi Lulusan [SKL) dalam pribadi peserta didik
sebagai metode pendidikan utama, penciptaan iklim secara utuh. Kata utuh perlu ditekankan, karena hasil
dan budaya serta lingkungan yang kondusif juga sangat pendidikan sebagai output dari setiap satuan pendidikan
penting, dan turut membentuk karakter peserta didik. belum menunjukkan keutuhan tersebut. Bahkan dapat
Penciptaan lingkungan yang kondusif dapat dilakukan dikatakan bahwa lulusan-lulusan dari satuan pendidikan
ae
tersebut belum menunjukkan SKL pada permukaannya
Imas Kurniasih & Berlin Sani, Sukses Mengimplnnentasikan Kurikulum
andung: Kata Pena, 201 4), 703
20 I 3, (B saja, atau hanya kulitnya saja, Kondisi ini juga boleh jadi
s0
Zubaedt, Desain Pen i dalam Lembaga disebabkan karena alat ukur atau penilaian keberhasilan
Pendidiknn, (Jakarta: Badan sat Kurikulum,
20rr),18 peserta didik dari setiap satuan pendidikan hanya menilai
t23
Manaj emen Pembelaj aran pud u I t n p lc m en ht s i K uri kulum 2 0 I 3 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 201 3
124 t25
Manajemen Pembelajaran pada Implemcntasi Kurikulum 2013 Manajemm Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
v Kasa lngm
tahu
lalui media
5 IoIeransl ng ratn oengan carayangsama cetak maupun elektronik, agar siswa dapatmencai
bedakan agama, suku, ras, dan informasiyang baru.
golongan.
Menghargai perbedaan yang ada tanpa melecehkan
kelompok yanglain.
). KerJa Keras o
6.
berprsetasi.
Manajemen Pembelajerun pada Implcmentasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
umta tanah rylenanamKan nastonallsme dan rasa persatuan dan lJ. Liemar Menclorong dan memlasilltasl slswa unruK gemar
afi kesatuan bangsa. membaca membaca.
Menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan Setiap pembelajaran didukung dengan sumber
benar. bacaan atau referensi.
aslla, garnbar Adanyaruangbaca, baik di perpustakaan maupun
lainnya. ruang khusus tertentu.
Menyediakan buku-buku sesuai dengan tahap
a. perkembangan siswa.
Menyediakan buku-buku yang dapat menarik minat
baca siswa.
seluruh warga scl<olarlr. Urrtuk kepentingan tersebut, mencapai tujuan pendidikan karakter secara optirllal,
guru, kepala sekolah, pengawas, bahkan komite sekolah efektif, efisien, mandiri, produkti{, dan akuntabel.
harus memberi contoh dan menjadi suri tauladan dalam
Kepemimpinan kepala sekolah merupakan salah
mempraktikkan indikator-indikator pendidikan karakter
satu faktor yang dapat mendorong perwujudan visi, misi,
dalam perilaku sehari-hari. Dengan demikian, akan tercipta
tujuan, dan sasaran sekolah melalui program-program yang
iklim yang kondusif bagi pembentukkan karakter peserta
dilaksanakan secara terencana dan bertahap. Untuk itu,
didik, dan seluruh warga sekolah; sehingga p.ndidik"n
kepala sekolah dituntut memiliki kemampuan manajemen
karakter tidak hanya dijadikan ajang pembelajaran,
dan kepemimpinan yang tangguh agar mampu mengambil
tetapi menjadi tanggung jawab semua warga sekolah
keputusan dan prakarsa implementasi pendidikan karakter
untuk membina dan mengembangkannya. Lebih dari itu,
untuk meningkatkan mutu sekolah. Oleh karena itu, dalam
pendidikan karakter bukan hanya tanggung jawab sekolah
implementasi pendidikan karakter kepemimpinan kepala
semata, tetapi merupakan tanggung jawab semua pihak:
sekolah perlu mendapat perhatian secara serius.
orang tua, pemerintah, dan masyarakat. Semakin banyak
pihak yang terlibat dalam pendidikan karakte4, Dalam implementasi pendidikan karaktel, kepala
"i."n
semakin efektif hasil yang diperoleh, oelh karena itu, untuk sekolah harus mampu mengkomunikasikan perubahan
mengefektifkan program pendidikan karakter diperlukan tersebut kepada guru, staf administrasi, peserta didib
jalinan kerja sama antyara sekolah, orang tua, masyarakat, dan bahkan mungkin orang tua peserta didik. Biasanya
dan pemerintah, baik dalam perencanaan, pelaksanaan, mereka tidaksegera memahami dan mau menerima suatu
maupun evaluasi dan pengawasannya. perubahan karena secara teori hanya sebagaian kecil
orang yang dapat segera memahami dan menerima suatu
2. Kepala Sekolah dalam Menyukseskan pendidikan inovasi, yang lain memerlukan waktu cukup lama. Oleh
Karakter karena itu, kepala sekolah harus saba4 dan terus-menerus
Di samping guru, kepala sekolah memiliki peranan menyampaikan model pendidikan karakter tersebut
yang sangat penting dalam implementasinya pendidikan sampai mereka memahami dan menerima, dan dapat
karakter di sekolah, terutama dalam mengoordinasikan, menerpakan dalam setiap pembelajaran yang diampunya.
menggerakkan, dan menyelaraskan semua sumber daya Kepala sekolah juga harus juga harus mampu
pendidikan yang tersedia. Kepala sekolah adalah pimpinan mengelola waktu secara efesien, agar dapat dijadikan
tertinggi yang sangat berpengaruh dan menentukkan modal dasar implementasi pendidikan karakter. Selama ini
kemajuan sekolah. Secara sederhana kepemimpinan kepala penggunaan waktu di masyarakat belum efisien, bahkan
sekolah dapat diartikan sebagai cara atau usaha kepala banyak kebiasaaan yang membuang-buang waktu. Kepala
sekolah dalam memengaruhi, mendorong, membimbing, sekolah yang mampu memimpin gurum staf administrasi,
mengarahkan, memberdayakan, dan menggerakkan guru, dan peserta didik untuk menggunakan waktu sangat
staf, peserta didik, orang tua peserta didik, komite sekolah, kurang, Kebiasaan menggunakan waktu yang produktif
dewan pendidikan, dan pihak lain yang terkait, untuk oleh kepada sekolah diharapkan dapat menjadi contaoh
bagi guru, staf administrasi, dan peserta didik. Sehubungan
130 ll
Manajemen Pembelajaran pada lmplumentusi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kuikulum 2013
dengan itu, terdapat tiga prinsip dasar manajemen waktu ekstrakulikuler dan pembinaan kepesertadidikan,
yang perlu diperhatikan dalam implementasi pendidikan Dalam hal ini, setiap penanggungjawab program,
karakte4, yaitu: kesiswaan, olahraga, kesenian, dan lain-lainnya, perlu
a. Waktu berjalan terus dan tidak pernah kembali, baik diminta menyusun program tahunan dan program
dimanfaatkan atau tidak. Apabila tidak dimanfaatkan semester untuk kegiatannya masing-masing,
dengan baik maka waktu akan hiilang tanpa arti, dan c. Penyusun kegiatan sekolah perlu diupayakan agar
tidak didayagunakan secara produktif. Oleh karena kegiatan-kegiatan ekstrakulikuler dan sejenisnya
itu, waktu yang tersedia harus dimanfaatkan secara ditempatkan di luar jam pelajaran sehingga tidak
produktif dan efisien, untuk mencapai tujuan. mengurangi hari belajar efektif.
b. Perlu menyusun rencana penggunaan waktu dengan d. Secara periodik, misalnya satu bulan sekali, dilakukan
baih agar dapat menghindari adanya waktu yang evaluasi terhadap implementasi pendidikan karakter
kosong dan hilang tanpa makna, demikian halnya di sekolah dengan melibatkan guru dan staf yang
jangan sampai ada waktu yang diisi dengan kegiatan terkait, sehingga diketahui hambatan yang terjadi dan
yang terlalu padat karena dapat menimbulkan stress. diadakan penyempurnaan rancangan program yang
c. Secara keseluruhan, waktu di sekolah hendaknya belum dilaksanakan.
dimanfaatkan untuk kegiatan pembelajaran dan Aspek kedua, adalah yang terkait dengan tugas
kegiatan lain yang menunjang pembelajaran. sehari-hari kepala sekolah, hal-hal yang perlu dilakukan
Sedikitnya terdapat dua aspek yang perlu dilakukan adalah sebagai berikuU
oleh kepala sekolah yang terkait langsung dengan program a. Mengalokasikan lebih banyak waktu untuk kegiatan
sekolah secara keseluruhan dan yang terkait dengan tugas peningkatan kualitas pendidikan karaktel, kesiswaan,
sehari-hari. Aspek pertqma, untuk program sekolah secara pembinaan guru/karyawan, dan pengembangan
keseluruhan, tahapan yang perlu dilakukan adalah: sekolah, dibanding kegiatan administrasi.
a. Mencermati dan menjabarkan kalender pendidikan, b. Menyediakan waktu khusus untuk mengevaluasi
sampai ditemukan hari-hari efektifl, hari setengah jalannya pendidikan karaktet memikirkan program
efektif (karena ada kegiatan tertentu) dan hari-hari pengembangan atau pemecahan masalah yang terjadi.
tidak efektif. Penjabaran tersebut perlu memerhatikan Waktu semacam itu sebaiknya disediakan pada jam
hari libut kegiatan yang menyebabkan kegiatan belajar tertentu, misalnya pukul08.00 - 10.00 pada hari Sabtu.
tidak berjalan, dan kegiatan yang menyebabkan c. Jadwal kerja dengan rincian waktunya yang diketahui
pembelajaran kurang efektif.
oleh staf sehingga tidak akan terganggu jika kepala
b. Jumlah hari efektif dan setengah efektif merupakan sekolah sedang mengerjakan tugas tertentu. Misalnya,
dasar penyusunan program tahunan, program ketika sedang konsentrasi memikirkan implementasi
semestel, dan rencana pembelajaran. program pendidikan karakter di sekolah, tidak ada guru atau staf
tersebut harus komprehensif, serta mencakup kegiatan yang mengganggu untuk hal-hal yang tidak mendesak.
132 133
Manajemen Pembelajaran pada bnplenentasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kuikulum 2013
d. Secara periodeik, menyediakan waktu untuk bertemu/ teguran bagi yang tidak disiplin.
menerima guru, staf, dan peserta didik. |adwal itu b. Memberikan penghargaan kepada guru dan staf lain
sebaiknya diketahui oleh warga sekolah sehingga yang ternyata dapat melaksanakan disiplin waktu
mereka tidak takut atau sungkan jika ingin bertemu dengan baik. Penghargaan dapat berupa pujian, surat
kepala sekolah. penghargaan, dan bentuk lainnya.
Beberapa kiat untuk menggunakan waktu secara c. Kepala sekolah harus memberi contoh bagaimana
efisien, antara lain sebagai berikut: melaksanakan disiplin waktu dalam tugasnya sehari-
a. Membiasakan diri untuk disiplin waktu (on time). hari/
Artinya, jika jam kerja pukul 07.00 - 13.00, maka setiap Selain itu, kepala sekolah harus mampu
pekerjaan harus dimulai pukul 07.00, dan baru selesai memobilisasi sumber daya sekolah, dalam kaitannya
pukul 13.00, Meskipun pandangan konstrukstivisme dengan perencanaan dan evaluasi pendidikan karakterl
tidak harus demikian, tetapi bagi peserta didik hal itu pengembangan kurikulum, pembelajaran, pengelolaan
akan lebih baik, karena pribadi mereka masih sangat ketenangan, sarana dan sumber belajal, keuangan,
labil, yang harus distabilkan dengan aturan dan tata pelayanan peserta didik, hubungan sekolah dengan
tertib. masyarakat, dan penciptaan iklim sekolah.
b. Membiasakan bekerja secepat mungkin. Tugas
yang dapat dikerjakan dengan 10 menit tidak perlu 3. Kineria Guru dalam Pengembangan RPP Berkarakter
dikerjakan sampai 15 menit. Tentu saja mempercepat Implementasi pendidikan karakter di sekolah
waktu tersebut bukan berarti mengabaikan kualitas dimulai dengan fase persiapan untuk mengembangkan
pekerjaan. Jadi, bagaimana mengerjakan tugas dengan pribadi peserta didil! indikator hasil belajal, dan
baik dalam waktu yang cepat. materi standar sedemikian rupa. Ornstein [1990 : 465)
Membiasakan diri untuk tidak
membiarkan waktu merekomendasikan bahwa untuk membuat persiapan
kosong tanpa kegiatan. Setiap ada waktu kosong harus mengajar yang efektif harus berdasarkan pengetahuan
diisi dengan kegiatan yang bermanfaat. terhadap tujuan umum sekolah, tujuan mata pelajaran,
kemampuan, sikap, kebutuhan dan minat peserta didik, isi
Tiga hal yang harus diperhatikan kepada sekolah
kurikulum dan unit-unit pelajaran yang disediakan dalam
dalam menerapkan manajemen waktu yaitu:
b entuk mata p elaj ar aan, s erta teknik-teknik p emb elaj aran
a. Menggunakan waktu secara produktif dan efisien jangka pendek.
belum merupakan kebiasaan masyarakat. Oleh karena
itu pengelolaan waktu yang baik harus dilakukan Perencanaan merupakan suatu bentu dari
pengambilan keputusan (decision making). Sehubungan
secara bertahap dan konsisten. Misalnya membiasakan
dengan itu prsiapa mengajaryang dikembangkan oleh guru
untuk tepat waktu, dapat dimulai dengan pemberian
pengertian kepada semua guru dan staf lain, diikuti menurut Ornstein [1990 : 465-466) keputusannya akan
dipengaruhi oleh 2 [dua) area, yaitu, L)pengetahuan guru
dengan pemantauan, dan akhirnya memberikan
terhadap bidang studi [subject matter knowledge),yang
t34 t3s
Manajemen Pembelajaran pudu Implementusi Kurikutum 2013
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
138 r39
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kuilkutum 20 j3 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
minuman, air; dan udara. dalam dirinya. Jika guru mempunyai keinginan yang kuat
Kebutuhan rasa aman fsafety needs). Kebutuhan sesuai perannya, maka akan berusaha melakukan tugas-
tugas yang berkaitan dengan upaya penyusunan persiapan
mengajar secara optimal.
b. Tanggung Jawab TerhadaP Tugas
Setiap guru memiliki tanggung jawab terhadap
atas tindakan yang sewenang-wenang.
sejumlah tugas yang harus dilakukan sesuai dengan
Kebutuhan kasih sayang (belongingness and jabatannya, Berati ringannya beban tugas guru
love needs). Kebutuhan ini mendorong individu untuk memengaruhi usaha-usahanya dalam bekerja sesuai
mengadakan hubungan afektif atau ikatan emosional dengan kemampuannya, serta berkaitan dengan kuantitas
dengan individu lain, baik dengan se s maupun dan kualitas tugas yang dikerjakannya. Motivasi kerja
dengan yang berlainan jenis, di li keluarga guru disekolah akan ditentukan oleh besar kecilnya
ataupun di masyarakat. Misalnya, rasa , diterima, ianggung jawab yang diembannya dalam melaksanakan
dan dibutuhkan oleh orang lain. tugas, Tenggung jawab tersebut memberikan kebebasan
Kebutuhan akan rasa harga diri (esteem needs). kepada setiap guru untuk memutuskan apa yang
Kebutuhan ini terdiri dari da bagian. pertama, adalah dihadapinya dan bagaimana menyelesaikan tugas-tugas
penghormatan atau penghargaan dari diri sendiri, dan yang diberikan kepadanya' Pemberian tanggung jawab
kedua adalah dari orang lain. Misalnya hanya secara individual, merupakan kesempatan bagi para guru
karena untuk kekuatan pribadi dan mendapat untuk mengoptimalkan segenap potensi yang dimilikinya
penghargaan yang dilakukannya, dalam bekerja sehingga mereka dapat mengaktualisasikan
Kebutuhan akan aktualisasi diri [needs for self keinginan dan cita-citanya secara optimal'
actualization). Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang Tanggung jawab merupakan melaksanakan tugas
paling tinggi dan akan muncul apabila kebutuhan yang sehingga menjadi lebih baik' Budaya malu menunjuk pada
ada di bawahnya sudah terpenuhi dengan baik. Misalnya suatu kondisi ketituntutan dalam melaksanakan tugas
seseorang pemusik menciptakan komposisi music atau dan kewajiban sehingga guru yang bertanggung jawab,
seorang ilmuwan menemukan suatu teori yang berguna akan berusaha dengan pengembangan RPP berkarakte4
bagi kehidupan. tanggung jawab mengembangkan kurikulum mengandung
Dariuraian di atas, tampak bahwa kecenderungan arti bahwa guru dituntut untuk selalu mencari gagasan
dari intensitas perbuatan seseorang dalam bekerja baru) dan menyempurnakan praktik pembelajaran'
kemungkinan besar diengaruhi oleh jenis kebutuhan Tanggung jawab menjadi guru dalam mengembangkan
yang ada pada diri seserang yang bersangkutan. Demikian persiapan RPP berkarakter berkaitan dengan budaya kerja
halnya guru, dalam mengembangkan persiapkan mengaja6, dan budaya malu. Budaya kerja ditandai dengan upaya
tentu dipengaruhi oleh keinginan-keinginan yang ada guru yang tidak segera puas atas hasil yang dicapainya,
selalu menciba mencari cara-cara baru untuk mengatasi
140
Manajemen Pembelajaran pada Implmtentasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kuikulum 2013
setiap hambatan, berusaha mempertahankan apa yang pembelajaan . kondisi tersebut disebabkan oleh pengaruh
sudah ada, dan memperbaiki cara-cara melaksanakan dari dalam [internal) atau dari luar guru (eksternal)'
tugassehingga menjadi lebih baik. Budaya malu menunjuk Pengaruh eksternal bisa dating dari lingkungan sekolah
pada suatu kondisi ketika guru merasa malu apabila tidak yang diciptakan kepala sekolah, suasana kerja, keluarga,
berprestasi, dan kegiatan yang dilakukan gagal atau tidak serta rnasyarakat pada umumnYa'
dapat dipertanggungjawabkan, Dua budaya ini harus Minat seseorang terhadap sesuatu objek atau
menjadi landasan kerja guru, agar dapat meningkatkan tugas tertentu dapat dipahami dengan menghentikan
kualitas pendidikan dan pembelajaran.
apa yang ditanyakan, apa yang dibicarakan pada waktu-
Uraian diatas menunjukkan bahwa kadar motivasi waktu tertentu, apa yang dibaca, apa yang digambar
kerja guru dalam mengembangkan persiapan mengajar atau dilukis secara spontan. Oleh karena itu, minat guru
dipengaruhi oleh beban tugas yang menjadi tanggung terhadap tugas yang dibebankan kepadaya dapat dilihat
jawabnya yang harus dilaksanakan dalain kegiatan sehari- dari kerajinannya dalam bekerja, keterkaitannya untuk
hari, dan cara melaksanakannya. Beban tugas ini terutama mendalami tugas yang diberikan untuk mendalami tugas
berkaitan dengan peran guru sebagai fasilitator yang yang diberikan, dan gairahnya dalam menerima tugas-
bertugas memberikan kemudahan belajar kepada peserta tugas dengan perasaan senang'
didik, melalui kegiatan mengajaq, membimbing, dan d. Penghargaan Atas Tugas
melaksanakan administrasi sekolah.
Penghargaan atas keberhasilan yang dicapai
c. Minat Terhadap Tugas
keberhasilan yang dicapai guru dalam bekerja merupakan
Tugas-tugas yang dikerjakan oleh seorang guru salah satu motivasiyangmemacu dan mendorongnya untuk
mencerminkan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan bekerja dan berprestasilebih baik' Nawawi (1989:728)
minatterhadap tugas yang dibebankan kepadanya. Nawawi mengungkapkan bahwa penghargaan, penghormatan,
[1989 :1.29) megungkapkan bahwa minat dan kemampuan pengakuan, serta perlakuan terhadap pendidik sebagai
terhadap sesuatu pekerjaan berpengaruh terhadap moral subjek atau manusia yang memiliki kehendak, pikiran,
kerja. Dalam hal ini, minat merupakan dorongan untuk perasaan, dan lain-lain, sangat besar pengaruhnya terhadap
memilih suatu objek atau tidak memilih objek lain yang moral kerja mereka.
sejenis. Objek minat dapat berupa benda, kegiatan, jabatan Penghargaan dapat menumbuh suburkan rasa
atau pekerjaanyang diekspresikan dengan perasaan suka
cinta, bangga, dan tanggung jawab terhadap tugas-tugas
atau tidak suka. yang diberikan. Rasa cinta, bangga, dan tanggung jawab
Dalam kaitannya minat guru terhadap pengembangan memungkinkan seseorang dapat melaksanakan tugasnya
persiapan mengaja4, berarti dalam diri guru mendapat dengan baik, disiplin, dan penuh kesungguhan; sehingga
perasaan suka atau tidak suka untuk mengembangkan dapat mencapai hasil yang optimal. Sebaliknya, pekerjaan
atau tidak mengembangkan persiapan mengajar setiap yang tidak memiliki kebanggaan akan sulit berkembang,
akan melakukan pembelajaran, dan meningkatkan kualitas dan menghasilkan prestasi yang baik' Sehubungan dengan
142 43
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum
2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
itu-, perlu diupayakan setiap guru dapat menyenangi itu motivasi kerja seseorang dapat dilihat dari kesempatan
pekerjaannya, meskipun dalam kenyitaannya masih yang bersangkutan untuk mengembangkan diri dalam
sulit ditemukan guru yang benar-benai bengga terhadap rangka meningkatkan kemampuan dan keterampilan
jabatan dan profesinya.
dalam bekerja,
Hal ini disebabkan antara lain oleh kurangnya Dalam rangka meningkatkan kompetensi
penghargaan terhadap profesi guru, baik dari keluirga,
profesionalnya,guru dituntut untuk mengembangkan
pemerintah maupun dari masyarakat pada umumnya.
berbagai potensi yang dimilikinya secara optimal sehingga
Dikalangan guru
_sendiri tidak
jarang yang menjadikan dapat melaksanakan tugasnya sesuai dengan kebutuhan
pekerjaannya sebagai batu loncatan atau pelarian masyarakat, serta perkembangan ilmu pengetahuan dan
karena tidak diterima bekerja sesuai dengan y"n! di.it"-
teknologi yang begitu cepat. Tuntutan tersebut perlu lebih
citakannya. Dengan kata lain, bayak g.u y"ng tirpaksa
ditekankan lagi, mengingat yang menjadi objek dan subjek
menjadi buruh karena tidak ada pekerjaan lain. uetatui
didik adalah generasi yang sedang berada dalam taraf
berbagai kebijakan pemerintah untuk meningktkan
kuaritas perkembangan. Dan diharapkan menjadi generasi penerus
pendidikan, dengan mendesentrarisasikan pendidikan ke
pembangunan.
daerah kota dan kabupaten yang sejalan dengan konsep
otonomi daerah, atau dengan mengangg".k"n biaya Perbaikan kualitas kompetensi professional guru
pendidikan 20o/o dari ApBN dan ApBD, mudah-mudahan dan tenaga kependidikan lainnya dapat dilakukan melalui
dua jalu4, yaitu pendidikan dalam jabatan dan pendidikan
9"p"j mengangkat harkat dan martabat guru, agar mereka prajabatan (Natawidjadja, 1992: 9), Peningkatan
bisa bekerja dengan tenang dan menyenangkan.
kompetensi guru melalui pendidikan dalam jabatan dapat
Dalam kaitannya dengan pengembangan persiapan dilakukan melalui penataran, lokakarya, atau seminar
mengaja4 jika guru menghargai tugas tersebut, yang berkenaan dengan tugas utama guru di sekolah.
dalam pengembangannya akan diwarnai oteh-rk" rasa Peningkatan kemamuan melalui pendidikan prajabatan
cinta, bangga, tanggungjawab, sehingga mereka dapat dapat dilakukan dengan membantuk lembaga pendidikan
mengerahkan seluruh kemampuannya untuk mencapai tinggi pencetak calon guru yang berkualitas, yang dapat
i1 optimal. Rasa cinta, b angga-, d an tanggund a#ab
lir {q.rq
ini tidak harus ditampilkan lewat kata-kata, i!t"pl'y"ng
memberikan kesempatan kepada para mahasiswa untuk
dididik menjadi guru yang professional.
lebih penting adalah rearisasinya dalam berbagai tinaatan
nyata.
Hal yang dikemukakan terakhir perlu dijadikan
bahan pemikiran kembali, mengingat beberapa IKIP
e.Peluang untuk Berkembang yang semula merupakan lembaga pendidikan tinggi yang
Motivasi kerja yang tinggi antara lain ditandai oreh khusus mempersiapkan calon guru telah berubah menjadi
suatu kondisi ketika seseorang memiliki kesempatan universitas. Perubahan IKIP menjadi universitas belum
untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, serta menunjukkan keluaran yang produktif, bahkan dalam satu
mempunyai kesempatan untuk berkembang. Oieh karena sisi mejadi lembaga banci yang tidak jelas identitasnya.
Berbagai indikator yang dapat ditelusuri antara lain para
t45
Manajemen Pembelajaran pudu tmplemmtusi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
lulusannya tidak mampu bersaing dan merasa rendah diri membangun pengetahuannya sendiri berdasarkan konteks
ketika bersanding atau bersaing dengan lulusan universitas nyata yang bermakna bagi dirinya.
lain, bahkan tidak sedikit lulusannya dari ilmu murni Dalam praktiknya pembelajaran yang demikian
pada akhirnya mengambil program akta IV untuk kembali
akan membiasakan siswa untuk beraktivitas melakukan
menjadi guru. Kondisi semacam ini kurang menunjang penelitian, pengamatan, eksperimen, observasi, maupun
profesionalisme guru karena tidak adanya lembaga yang melakukan aktivitas pengumpulan informasi dari berbagai
khusus bertanggung jawab untuk itu. Dengan kata lain, sumber melalui kegiatan wawancara atau kegiatan sejenis
perlu dibuka kembali peluang untuk berkembang bagi lainnya. Seluruh aktivitas siswa ini selanjutnya harus pula
para guru, dan calon guru. dikemas dengan berbasis pada proses kerja keilmuan.
E. Peranan Kurikulum 2013 dalam Mengembangkan Pembelajaran berbasis saintifik proses inilah yang menjadi
pendidikan Karakter Siswa ruh bagi pembelajaran dalam konteks kurikulum 201,3.
Pengembangan kurikul u m 20 13 dapat mengh asilkan Guru bukan satu satunya sumber belajar. Proses
insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif pembelajaran tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi
melalui penguatan sikap ftahu mengapa), ketrampilan juga di lingkungan sekolah dan masyarakat. Oleh sebab itu
(tahu bagaimana), dan pengetahuan (tahu apa) yang iklim sekolah [fisik dan nonfisikJ yang kondusif-akademik
terintegrasi. Diharapkan dalam tiap level satuan pendidikan merupakan prasyarat bagi terselenggarannya pendidikan
di Indonesia memahami dan dapat mengaplikasikannya karakter yang efektif. szlingkungan sekolah yang aman
dalam kehidupan sehari-hari. Dalam tingkat satuan dan tertib, optimisme dan harapan yang tinggi dari warga
pendidikan SD/ MI semua mata pelajaran merupakan mata sekolah, kesehatan sekolah, dan kegiatan-kegiatan yang
pelajaran Tematik, dimana satu pelajaran satu dan lainnya terpusat pada peserta didik (student-centered activities)
mempunyai keterkaitan dan diringkas menjadi 6 pelajaran merupakan iklim sekolah yang dapat menumbuhkan
saja. Penggabungan mata pelajaran ini akan menguatkan semangat belajar dan karakter peserta didik. Penciptaan
karakter setiap siswa karena nanti didalamnya terdapat dan pengkondisian iklim sekolah merupakan kewenangan
penekanan pendidikan karakter yang lebih kuat. sekolah, dan kepala sekolah bertanggung jawab untuk
melakukan berbagai upaya yang lebih intensif dan ekstensif.
Pada system kurikulum 2013 ini, guru tidak lagi
dibebani dengan kewajiban untuk membuat silabus untuk Dalam ranah afektif , sikap tidak diajarkan secara
mengajarkan terhadap anak didiknya. Pada nantinya guru verbal, tetapi melalui contoh, pembiasaan aktivitas,
akan mengukur pada aspekkogniti{, afektifserta psikomotik. dan teladan dari guru. Guru merupakan faktor yang
Pembelajaran pada kurikulum 20'J.3 pada aspek kognitif sangat penting yang sangat besar pengaruhnya terhadap
diarahkan untuk mencari tahu, bukan pembelajaran yang keberhasilan sikap afektif anak dalam pendidikan karakter
member tahu peserta didik. Pembelajaran yang bersifat di sekolah. Bahkan sangat menentukan berhasil-tidaknya
mendorong siswa mencari tahu merupakan pembelajaran peserta didik dalam mengembangkan pribadinya secara
aktif dan konstruktif, sehingga siswa dibiasakan untuk s2
Mulyasa, Manajemen Pendidikan Karakter, (Jakarta: Bumi Aksara,
2016),74
146 147
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
utuh. Dikatakan demikian, karena guru merupakan figure posisi relative setiap peserta didik terhadap standar
utama, serta contoh dan teladan bagi peserta didik.Oleh yang telah ditetapkan. Penilaian hasil belajar pendidikan
karena itu, dalam pendidikan karakter guru harus mulai karakter tidak dilaksanakan seperti penilaian hasil
dari dirinya sendiri agar apa-apa yang dilakukannya dengan belajar lainnya yang menyelenggarakan ulangan harian
baik menjadi baik pula pengaruhnya terhadap peserta dan ulangan umum, tetapi lebih pada nontes. Penilaian
didik. Pendidikan sulit untuk menghasilkan sesuatu yang sampai pada mengukur perkembangan kepribadian siswa'
baik, tanpa dimulai oleh guru-gurunya yang baik. Teknik yang digunakan untuk menilai pencapaian peserta
Dalam kaitanya dengan motivasi, guru harus mampu didik baik dalam hal pencapaian akademik maupun
membangkitkan motivasi belajar peserta didih antara lain kepribadian dengan menggunakan observasi fdengan
dengan memperhatikan prinsip-prinsip peserta didik akan lembar observasi/ lembar pengamatan), penilaian diri
bekerja keras kalau ia punya minat dan perhatian terhadap [dengan lembai penilaian diri/ kuesioner), dan penilaian
pekerjaannya, memberikan tugas yang jelas dan dapat antar teman (lembar penilaian antar teman)'s3
dimengerti, memberikan penghargaan terhadap hasil Dalam hal ini, guru bukan hanya dituntut untuk
kerja dan prestasi peserta didih menggunakan hadiah, dan mengetahui karakter dan kompetensi peserta didik
hukuman secara efektif dan tepat guna. setelah proses pembelajaran pembentukan karakter dan
Sedangkan dalam ranah psikomotorik, yaitu kompetensi, tetapi harus pula mengetahui bagaimana
berupa pengalaman belajar langsung peserta didik perubahan dan kemajuan perilaku peserta didik' Itulah
yang didapatkan selama dalam pembelajaran di hakekat penilaian hasil pendidikan karakter,
kelas, di lingkungan sekolah maupun di masyarakat, Pendidikan karakter termasuk dalam sebuah
karena dalam konteks pembelajaran kurikulum 201.3 pedagogis yang memberikan penekanan pada nilai-nilai
merupakan pembelajaran yang menuntut siswa belajar idealisme. Ia termasuk dalam pedagogi idealis. Dalam
melalui serangkaian pengalaman bekerja ilmiah secara perjalanan waktu pedagogi yg sifatnya idealis ini pun
berdiferensiasi. Leighbody (1996) mengemukakan memberikan penekanan yang berbeda, terutama berkaitan
elemen-elemen yang dapat diukuf, yaitu t1) kualitas dengan unsur nilai-nilai yang menjadi agen pengubahan
penyelesaiaan pekerjaan, (2) ketrampilan menggunakan sejarah. Pendidikan karakter sebagai sebuah pandangan
alat-alat, (3) kemampuan menganalisis dan merencanakan pedagogi memberikan tiga matra penting, setiap tindakan
prosedur kerja sampai selesai, [4) kemampuan mengambil edukatif maupun campur tangan internasional bagi
keputusan berdasarkan aplikasi informasi yang diberikan, sebuah kemajuan pendidikan, Matra ini adalah individu,
dan (5J kemampuan membaca, menggunakan diagram, sosial, dan moral. Oleh karena itu pembaruan dalam dunia
gambar-gamba4, dan symbol-simbol. pendidikan, serta penerapan program karakter dalam
Pada elemen standar penilaian, penilaian hasil setiap lembaga pendidikan tidak dapat melepaskan diri
belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, dari tiga matra ini, jika pembaruan ini ingindisebut sebagai
pengetahuan, dan ketrampilan yang dilakukan secara s3 Daryanto, dkk, Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah'
berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan (Yogyakarta: Gava Media, 2013),I99 - 200
148 t49
Manajemen Pembehjaran pada Implementasi Kurikutum 2013
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
Dalam pendidikan mereka akan merubah sikap sehingga menciptakan perilaku disiplin seperti atom yang berputar
pendidikan ini sangat penting untuk membentuk krakter pada model rutherford. Atau pada pelajaran bahasa,
suatu bangsa. mensyukuri bahasa Indonesia sebagai anugrah dari tuhan.
Kurikulum 2013 sebagai wacana baru dalam Dalil- dalil implisit tersebut akan membantu siswa untuk
bidang pendidikan menawarkan sebuah solusi yang memiliki sifat dan karakter yang kuat, Selain mereka
praktis. Tema pengembangan kurikulum 201,3 adalah memahami matapelajaran yang mereka pelajari, mereka
dapat menghasilkan insan Indonesia yang produktif, juga dapat mengembangkan sikap-sikap yang terdapat
kreati{, inovatif, dan akfektif melalui penguatan sikap dalam pelajaran tersebut.
[tahu mengapa) , keterampilan [tahu bagaimana), dan F. Penelitian Terdahulu
pengetahuan ftahu apa) yang terintegrasi. Diaharapkan
dalam tiap level satuan pendidikan di Indonesia memahami Hasil penelitian Arifatul Khikmah tentang
dan dapat mengaplikasikanya dalam kehidupan sehari-hari. manajemen pembelajaran untuk peningkatan prestasi
Dalam tingkat satuan pendidikan SD semua matapelajaran PAI di MIN Kalibuntu Wetan Kendal, manajemen di MIN
merupakan matapelajaran tematik. Dimana satu pelajaran Kalibuntu sudah cukup baik yang mencakup perencanaan,
satu dan lainnya mernpunyai keterkaitan diringkas menjadi pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran, dengan upaya
6 pelajaran saja. Sedangkan pada level SMp lebih menekanya meningkatkan kemampuan diri, dedikasi, meningkatkan
adanya matapelajaran aplikatif seperti pada IpA dan IpS proses pembelajaran, mengoptimalkan peran keluarga, dan
yang tidak dijadikan sebagai pelajaran disiplin lagi. Selain lingkungan, dan dengan adanya manajemen pembelajaran
itu peringkasan matapelajaran dengan menggabungkan dapat meningkatkan prestasi belajar PAI54.
matapeajaran sehingga siswa hanya mendapat 10 Hasil peneitian Syaifudin menyebutkan, pengelolaan
matapelajaran, hal membuat sistem pembelajara lebih pendidikan karakter di SMP Negeri 1 Pacitan dalam
efektif. Selain itu terdapat kemudahan pada sistem seting sekolah pada pendidikan karakter diwujudkan
kurikulum 2013 ini. Pada kurikulum sebelumnya guru dalam bentuk implementasi strategi intervensi meliputi
yang dituntut untuk membuat RPP silabus dan program penguatan nilai-nilai pendidikan karakter bangsa pada
semesteq, kali ini dalam kurikulum yang baru, guru tak lagi pengembangan kurikulum, pendahuluan KTSB visi
dibebani dengan kewajiban untuk membuat silabus untuk dan misi sekolah, mata pelajaran, muatan lokal, dan
pengajaran terhadap anak didiknya. pengembangan diri. Adapun untuk strategi habituasi
Pada nantinya guru akan mengukur pada aspek meliputi implementasi nilai-nilai pendidikan karakter
kognitif, afektif, serta psikomotorik. Sehingga nantinya bangsa pada budaya sekolah, peraturan tata tertib sekolah
akan terjadi kesimbangan dalamjiwa setiap siswa. Selain atau kelas, keteladanan, dan pembiasaan warga sekolah.ss.
itu penggabungan matapelajaran ini akan menguatkan
karakter setiap siswa karena nanti di dalamnya terdapat s4
Hflp / / mernbumikan-pendidikan.blogspot.com / 201 5 / 07 / manajemen
penekanan pendidikan karakter yang lebih kuat seperti pembelajaran untukmeningkatkanprestasi PAI, html (Alaes 4Aprt|2016,19:00)
ss
pelajaran kimia tercantum di kurikulum 2013 berbunyi: Syalfudtn. PmgelolaanPendidikanKarukter(Studi Situs SMPNegeti I Pacitan).
2012. IJniversitas Muhammadiyah Surakarta: Tesis (tidak diteftitkan).
t52 153
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
154 155
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 20 I 3
BAB III
METODE PENELITIAN
157
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulun 20 I.l
Visi Sekolah Dasar Islam Al Azhaar adalah terbinanya faktual MI "Perwanida" Blitar berada di wilayah Kota Blital
santri berakhlak karimah dan berprestasi. Misi sekolah ; maka pemetaan lembaga pendidikan ini dimasukkan di
a) mendidik santri gemar beribadah, bJ membina santri wilayah Kota Blitar. Dengan demikian masalah akreditasi,
berakhlak karimah, c) menumbuhkan kecintaan pada nabi prestasi, administrasi, sampai dengan ujian, MI "Perwanida"
dan rosul, khulafaur rosyidin serta para ulama, d) membina ikut wilayah pemetaan Kota Blitar.
santri berprestasi dalam bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi, e) membina santri berkomunikasi dengan baih
lesan maupun tulisan, f) menumbuhkan gemar membaca
dan belajar. motto : ikhlas, serius dan istiqomah, dengan
slogan : "membina generasi robbani".
Tugas pokok SD Islam Al-Azhaar adalah membantu
orang tua dalam memwujudkan anakyang sholih-sholihah
yang berakhlaq mulia, dan berkemampuan intelektual
tinggi, menguasai teknologi dan informasi dengan emosi
yang stabil. Informasi. Fasilitas SD Islam Al Azhaar
meliputi : 1) Masjid, 2) Lab Teknologi dan Informasi, 3J Suasana pembelaiaran di dalam kelas yang tenang dan
Lapangan Olah Raga, 4) Mobil antar jemput, 5) Asrama, 6) menyenangkan
LayananGizi,T) dll. Kebijaksanaan kependidikan di MI "Perwanida"
ditetapkan dan dilaksanakan sejalan dengan visi dan misi
2. Madrasah lbtidaiyah "Perwanida"
madrasah. Dalam hal ini secara umum visi MI "Perwanida"
Madrasah Ibtidaiyah "Perwanida" secara adalah Professional dan lslami. Dengan demikian dapat
administratif terletak di falan Sultan Agung 92, Kode pos diharapkan MI "Perwanida" bisa berperan aktif dalam
66L3'J., Kelurahan Sananwetan, Kecamatan Sananwetan, mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan
Kabupaten Blitar, Propinsi Jawa Timur. Status Akreditasi Nasional, khususnya dalam rangka mewujudkan
Madras ah A, N o. Tel ep on (0 3 42) B0 1,'J,0 4, F ax 03 42 -B 0 II0 4 insan yang beriman, bertakwa, berilmu pengetahuan,
dan Situs Sekolah www.miperwanida.com, Email Sekolah berketerampilan, serta mampu mengaktualisasikan diri
admin@miperwanida. com dalam kehidupan bermasyarakat. Sejalan dengan visi
Madrasah Ibtidaiyah "Perwanida" merupakan tersebut, misi MI "Perwanida" Blitar adalah [1) menjadi
lembaga pendidikan dasar berciri khas agama Islam yang lembaga pendidikan dasar Islam yang berkualitas dengan
berada dalam pengelolaan Yayasan "Perwanida" Kantor landasan sistem manajemen profesional, (2) menyajikan
Departemen Agama Kabupaten Blitar, dengan Akte Notaris materi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan anak
tanggal 14 Desember 19BB Nomor 7, Sejak awal pendirian didik dan masyarakat, dan (3) menyelenggarakan proses
hingga saat ini, lembaga pendidikan tersebut tidak dapat pendidikan yang mampu menghasilkan lulusan yang
dipisahkan dari Kandepag Kabupaten Blitar. Karena secara berprestasi sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
160
Manaj emen Pembelaj arun p u,t{ u ! t t t p I r n r u t u s i K urikulum 2 0 I 3 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 201 J
sekitar madrasah sangat mendukung seluruh program insan yang beriman dan bertaqwa diera IPTEK dan IMTAQ.
sekolah dan percaya dengan madrasah ini, hal ini dibuktikan
dengan anak-anaknya disekolahkan di madrasah ini, dan 4. Waktu Penelitian
tidak hanya anak orang Islam saja tetapi anaknya orang Penelitian Yang Mengungkap Manajemen
yang beragama non Islam juga sekolah di madrasah ini, Pembelajaran Pada Implementasi Kurikulum 2013 Untuk
hal ini didominasi anak-anak dari desa Wonotirto, daerah Mengembangkan Pendidkan Karakter Siswa (Studi Multi
Blitar selatan yang terkenal dengan pelarian orang-orang Kasus Di SDI AI Azhar Tulungagung, MI Perwanida Kota
PKI pada tahun L965. Blitar Dan MIN Sumberjati Kademangan Kabupaten Blitar).
Penelitian ini mulai dilakukan pada bulan funi 2017
sampai bulan Desember 2017. Sesuai dengan karakteristik
dalam penelitian kualitatif yang desainnya disusun secara
sirkuler (Nasution, 1988), maka penelitian ini secara umum
menggunakan tiga tahapan, yaitu: [1) tahap persiapan
atau tahap orientasi, (2) tahap pelaksanaan penelitian atau
pengumpulan dan analisis data, dan (3) tahap penyusunan
laporan penelitian.
B. Metode Penelitian
Anak-anak MIN Sumberiati yang_mendapatkan prestasi unggul Berdasarkan analisis kondisi setting penelitian,
di bidang pramuka, inedgeribangkah karakter l(ri, &-E'-- maka pendekatan penelitian yang dipandang sesuai dan
Suasana madrasah yang asri dan indah serta taman relevan untuk menganalisis makna dibalik pengamatan
yang tertata dengan rapi dan bersih menyebabkan murid yang mendalam tentang fenomena dalam situasi yang
- murid dapat merasa nyaman untuk belajar. Memasuki wajar (natural setting) atau alamiah, yang dikenal dengan
komplek MIN Sumberjati tidaklah sulit, sebab sekolah pendekatan kualitatif latau dalam bidang pendidikan
ini terletak di tepi jalan raya, lembaga ini terbuka untuk sering disebut dengan pendekatan naturalisflc. Dikatakan
dikunjungi baik oleh orang tua murid, Komite, peneliti demikian, karena metode kualitatif memiliki prosedur
maupuninstansi lainyanginginberkunjungdi madrasah ini. penelitian untuk menghasilkan data deskriptif berupa kata
Semua kegiatan diarahkan untuk menumbuh- kembangkan tertulis atau lisan dari orang dari perilaku yang diamati
lembaga ini agar bisa menjadi lembaga pendidikan dasar melalui prosedur penelitian kualitatif yaitu: [a) penetapan
berciri khas Islam yang dikelola dengan prinsip manajemen informan kunci yakni kepala sekolah, (b) melakukan
profesional sehingga mampu berperan aktif dalam penelusuran data lapangan dengan cara observasi/
mendukung pencapaian tujuan pendidikan Nasional. pengamatan, wawancara, dan studi dokumentasi terkait
Siswa-siswi MIN Sumberjati diharapkan mempunyai bekal dengan fokus penelitian, [c) menganalisis data dengan
kemampuan memadai untuk mengembangkan diri sebagai
Bogdan, R.C. & Bilden,S.K., Riset Kualitatif untuk Pmdidikan,. Tajemahan
1
166 161
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kuikulum 2013
cara mengaudit data, pemberian nomor dan kode data, untuk mengamati fenomena-fenomena secara intensif
menganalisis makna data, melakukan pengecekan kembali ketika berada di setting penelitian merupakan keharusan'
kebenaran data kepada informan (member check), Penelitian dengan pendekatan kualitatif dilakukan dengan
melakukan konfirmasi data atau pengecekan data melalui melakukan pengumpulan data dalam bentukkata-kata atau
sumber informasi terkait lainnya dalam bentuk triangulasi, kalimat yang menggarnbarkan fenomena fokus penelitian
td) melakukan penayangan data [display d.ata), (e) yang telah ditetapkan.2 DaIa kualitatif akan menarik jika
penarikan kesimpulan sementara dalam bentuk proposisi mampu menggambarkan fenomena yang terjadi secara
temuan penelitian, dan tf) penetapan kesimpulan, kokoh dan mendalam,
implikasi dan rekomendasi hasil penelitian.
fenis data dalam penelitian ini dapat dibedakan
Latar penelitian ini adalah tiga Pendidikan Dasar menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder' Data
yang berbasik agama Islam di Kabupaten Blitar; yakni primer diperoleh dalam bentuk verbal atau kata-kata atau
SDI Al Azhar, MI Perwanida dan MIN Sumberjati. Ketiga ucapan lisan dan perilaku dari subjek finforman) berkaitan
Pendidikan Dasar Islam tersebut memiliki karakteristik dengan manajemen pembelajaran pada implementasi
yang berbeda-beda antara lain dapat dilihat dari: [a) kurikulum 2013. Sedangkan data sekunder bersumber
visi misi, tb) tingkat ekonomi orang tua murid, (c) dari dokumen-dokumen, foto-foto, dan benda-benda
system pengelolaan sekolah, [dJ tempat dan [e) wilayah. yang dapat digunakan sebagai pelengkap data primer'
Berdasarkan perbedaan karakteristik subyek dan Karakteristik data sekunder yaitu berupa tulisan-tulisan,
fokus penelitian, maka penelitian ini dirancang dengan rekaman-rekaman, gambar-gambar atau foto-foto yang
menggunakan de s ain Stu di Multikasu s (multi - c as e stu d i e s), berhubungan dengan fokus penelitian'
dimana peneliti membandingkan dan mempertentangkan Sumber data dalam penelitian ini adalah manusia
(co m p ar ate d an d c o nstr a sted), temuan-temuan kons eptual yang berkedudukan sebagai informan dan non manusia'
pada masing-masing kasus individu untuk menyusun Walaupun hampir setiap orang dapat menjadi seorang
konseptual atau proposisi lintas kasus dan teori subtantif informan, tidak setiap orang menjadi informan yang
sebagai temuan akhir penelitian. baik.3 Dengan demikian bahwa tidak setiap informan
Kehadiran peneliti pada penelitian kualitatif dipilih menjadi informan dalam penelitian ini, melainkan
merupakan suatu keharusan. Karena penelitian jenis informan kunci atau informan yang baik'
ini lebih mengutamakan temuan observasi terhadap Menurut Morse bahwa informan yang baik adalah
berbagai fenomena yang ada maupun wawancara yang informan yang memiliki pengetahuan dan pengalaman
dilakukan peneliti sendiri sebagai instrument peneliti yang peneliti perlukan, memiliki kemampuan untuk
(key instrument) pada latar alami penelitian secara merefleksikan, pandai mengeluarkan pikiran [pandai
langsung. Untuk itu, kemampuan pengamatan peneliti berbicara), memiliki waktu untuk diwawancarai, dan
untuk memahami fokus penelitian secara mendalam 2 Miles, M.B & Huberman, A.M., Analisis Data Kualintif' Terjemahan
sangat dibutuhkan dalam rangka menemukan data yang oleh Tjetjep
"
Rohendi Rohidi. (Jakarta: UI-Press, 1992),134-135
' Spradley, J. P, Participant observation, ( New York : Holt, Rinehart and
optimal dan kredibel, itulah sebabnya kehadiran peneliti
Winston, 1980),201
168 69
Manajemen Pembelajaran pada Implem.entttsi Kurikulum 20 I 3 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
berkemauan untuk berpartisipasi dalam studi. Ahli lain dibutuhkan; (2) cara pengambilan sampel seperti pada
menegaskan bahwa informan kunci yang ideal adalah kasus pertama digunakan pula untuk memperoleh data
dideskripsikan sebagai orang yang pandai berbicara pada kasus kedua dan ketiga.
dan peka secara kultural. Kepekaan kultural ini bisa atau Dengan teknik purposif akhirnya ditetapkan sampel
tidak bisa menjadi analitik. Penentuan informan dalam yang menjadi informan kunci sebagai sumber data
penelitian ini didasarkan pada kriteria: [1] subjek cukup antara lain adalah para kepala sekolah di tiga sekolah
lama dan intensif menyatu dengan medan aktifitas yang yang menjadi lokasi penelitian'Dari informan kunci
menjadi sasaran penelitian, [2J subjek yang masih aktif tersebut selanjutnya dikembangkan untuk mencari
terlibat di lingkungan aktifitas yang menjadi sasaran informan lainnya dengan teknik bola salju (snowball
penelitian, [3) subjekyang masih mempunyai waktu untuk sampling).
dimintai informasi oleh peneliti, [4) subjek yang tidak Teknik bola salju ini digunakan untuk mencari
mengemas informasi, tetapi relatif memberikan informasi
informasi secara terus-menerus dari informan satu ke
yang sebenarnya, dan [5) subjekyang tergolong asing bagi
yang lainnya, sehingga data yang diperoleh semakin
peneliti.
banyak, lengkap, dan mendalam' Teknik bola salju ini
Sehubungan dengan kriteria tersebut dan sesuai selain untuk memilih informan yang dianggap paling
dengan tujuan penelitian, maka pemilihan informan mengetahui masalah yang dikaji, juga cara memilihnya
dilakukan secara purposif. Teknik sampling purposif dikembangkan sesuai kebutuhan dan kemantapan peneliti
digunakan untuk mengarahkan pengumpulan data sesuai dalam mengumpulkan data. Penggunaan teknik bola salju
dengan kebutuhan melalui penseleksian dan pemilihan ini baru akan dihentikan apabila data yang diperoleh
informan yang benar-benar menguasai informasi dan dianggap telah jenuh.
permasalahan secara mendalam serta dapat dipercaya Dalam penelitian ini juga dilakukan sampling secara
untuk menjadi sumber data yang mantap. Penggunaan internal (internal sampling), yaitu dengan mengambil
sampling purposif ini memberi kebebasan peneliti dari keputusan berdasarkan gagasan umum mengenai
keterikatan proses formal dalam mengambil sampel, yang
apa yang diteliti, dengan siapa akan berbicara, kapan
berarti peneliti dapat menentukansampling sesuai dengan melakukan pengamatan, dan berapa banyak dokumen
tujuan penelitian. Sampling yang dimaksudkan bukanlah yang direviu. Intinya, sampling internal yang digunakan
sampling yang mewakili populasi, melainkan didasarkan dalam penelitian ini ditujukan untuk mempersempit studi
pada relevansi dan kedalaman informasi.
atau mempertajam fokus.a
Karena penelitian ini menggunakan rancangan Teknik sampling internal tidak digunakan untuk
studi multi kasus, maka teknik sampling penelitian ini membuat generalisasi, melainkan untuk memperoleh
digunakan dalam dua tahap: [1) studi kasus tunggal pada kedalaman studi dalam konteks dan fokus penelitian
kasus pertama digunakan teknik sampling secara purposif
ini secara integratif. Prosedur yang akan dilaksanakan
yaitu mencari informan kunci (key informants) yang dapat
dalam penelitian ini adalah melakukan observasi dalam
memberi informasi kepada peneliti tentang data yang a
B ogdan, R. C. Bicklen, op. cit.. .... ..., ]nal. 203 -205
170 l7l
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
rangka memilih peristiwa-peristiwa, subjeh dan informan mendasar dalam interaksi yang spesifik. sWawancara
yang diteliti secara mendalam, serta menentukan waktu mendalam dalam penelitian ini adalah merupakan
pengumpulan data. percakapan antara penulis dengan informan dengan
Selain teknik sampling bola salju dan teknik tujuan untuk memperoleh konstruksi sesuai dengan fokus
sampling internal, dalam penelitian ini digunakan juga penelitian.
sampling waktu. Artinya pada waktu peneliti menemui Tahap-tahap wawancara meliputi: [1) menentukan
siapa yang diwawancarai, [2) mempersiapkan wawancara,
(3) pendahuluan, [4J melakukan wawancara dan menjaga
agar produktil dan [5) menghentikanwawancara. Disamping
itu, terdapat tiga rangkaian wawancara: (a) wawancara yang
wawancara. Penggunaan sampling waktu ini penting sebab mengungkap konteks pengalaman partisipan [responden),
sangat mempengaruhi makna dan penafsiran berdasarkan (b) wawancara yang memberikan kesempatan partisipan
subjek/ peri lapangan. untuk merekonstruksi pengalamannya, dan [c) wawancara
u temuan penel etiga kasus yang mendorong partisipan untuk merefleksi makna dari
dipadukan dala intas kasus pengalaman yang dimiliki.6
(cross-case analysis) untuk menyusun sebuah kerangka
Informan emic selaniutnya disusun secara bertahap
konseptual yang dikembangkan dalam abstraksi temuan
oleh peneliti dalam wawancara terarah agar hasil wawancara
dari lapangan.
lebih terarah dan terfokus. fika wawancara sudah terarah
C. Teknik Pengumpulan Data dan terfokus, maka diharapkan hasil yang diperoleh dibatasi
Untuk memperoleh data secara holistic dan pada hal-hal yang relevan dan diusahakan agar informan
integrative, serta memperhatikan relevansi data dengan tidak melantur ke mana-mana. Dalam penelitian ini, teknik
fokus dan tujuan, maka dalam pengumpulan dita wawancara yang digunakan adalah wawancara tidak
penelitian ini digunakan tiga teknik, yaitu: terstan dar (unstand ar di z e d inte rv i ew ) yan g dilakukan tanp a
[1) wawancara menyusun suatu daftar pertanyaan yang ketat Selanjutnya,
mendalam (in depth interview); [2) observasi partisipan
(participant observation), dan [3) studi dokument asi (siudy wawancara yang tidak berstandar ini dikembangkan
of documents). dalam tiga teknik, yaitu: (a) wawancara tidak terstruktur
(unstructured interview atau passlue interview), (b) wawancara
1. Wawancara Mendalam agak berstruktur (somewhat structured interview atau active
Wawancara sebagai teknik dalam mengumpulkan interview), dan [c) wawancara sambil lalu [casual interview).
data menurut Bodgan, merupakan suatu pe.."k"pan,
secara tatap muka (bertemu langsung dengan yang s
Bogdan, R.C. & Biklen,S.K.. Riset Kuaktatif untuk Pendidikan. Terjemahan
diwawancarai). Demikian pula dalam penelitian ini, teknik oleh Munandir. (Jakarta: Depdikbud, 1990),98
wawancara digunakan untuk menangkap makna secara
6
Ekosusilo, M . 2001. Desain Penelitian Kualitatif, Makalah Disajikan dalam
Penataran Metodologi Penelitian Kualitatif yang diselenggatakan oleh Dinas P
& K Kabupaten Batang padatanggal 15 oktober 2001,6
172 73
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
174
175
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013 Manaiemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
Data dalam bentuk dokumentasi tersebut utamanya kata dan bukan angka-angka yang deskripsinya memerlukan
berkenaan dengan manajemen pembelajaran pada inte maka
implementasi kurikulum 2073, seperti profil sekolah, pen gikuti
kurikulum, berbagai peraturan, kebijakan sekolah, tata tertib, dua yaitu
laporan kegiatan sekolah, rencana strategis pengembangan proses analisis data dilakukan bersama-sama dengan proses
Pendidikan Dasar Islam, dokumen keberhasilan sekolah, pengu-pulan data, dan analisis setelah pengumpulan data
rencana anggaran dan pendapatan sekolah dan sebagainya. selesai.ll
Penggunaan teknik dokumentasi ini didasarkan pada lima Langkah-langkah analisis data yang dilakukan bersama-
alasan, yakni: (a) sumber-sumber ini tersedia dan murah sama dengan pengumpulan data mengikuti petunjuk
[terutama dilihat dari waktu); [b] dokumen dan rekaman
merupakan sumber informasi yang stabil, akurat, dan dapat
dianalisis kembali; (c) dokumen dan rekaman merupakan
sumber informasi yang kaya, secara kontektual relevan dan
mendasar dalam konteksnya; [d) sumber ini merupakan
pernyataan legal yang dapat memenuhi akuntabilitas, dan pengamatan sebelumny4 [5) menuliskan komentar pengamat
[e) sumber ini bersifat non-reaktif, sehingga tidak sukar mengenai gagasan yang muncul, (6J menulis memo bagi diri
ditemukan dengan teknik kajian isi. sendiri mengenai hal yang dikaji, dan (7) menggali sumber-
D. TeknikAnalisis Data sumber pustaka yang relevan selama penelitian berlangsung'12
Menurut Bogdan dan Biklen (I9BZ), bahwa analisis Setelah seluruh data yang diperlukan telah selesai
data merupakan proses penelaahan dan penyusunan secara dikumpulkan, semua catatanlapanganyangtelah dibuat selama
pengumpulan data dianalisis lebih lanjut secara lebih intensif.
sistematik semua transkip wawancara, catatan lapangan,
Langkah-lagkah yang ditempuh dalam menganalisisnya adalah
dan material-material lainnya yang telah ditulis selama
pengumpulan data. MenurutYin (1984), dalam menganalisis sebagai berikut:
data rancangan penelitian multi kasus dilakukan dua tahap, Pertama, pengembangan system kategori pengkodean'
yaitu analisis data kasus individu (individual cases), dan [2) Semua data yang berwujud catatan lapangan, termasuk
analisis data lintas kasus (cross-cases analysis).10 ringkasan kontak dan ringkasan kasus sementara yang
dibuat selama pengumpulan data dibaca dan ditelaah secara
1. Analisis Data Kasus Individu seksama. Kemudian diidentifikasikan topic-topik liputan dan
Analisis data kasus yang dimaksudkan dalam penelitian setiap topic liputan dibuatkan kode yang menggambarkan
ini adalah analisis data pada masing-masing subyek, yaitu
SDI Al Azhar, MI Perwanida, dan MIN Sumberjati. Menurut
Nasution [1988), bahwa karena data kualitatif terdiri dari kata-
10
Yin, R.K., Studi Kasus: Desain dan Metode. Terjemahan oleh M. Djauzi 1996),43
Mudzakir. (Jakart Raja Grafindo Persada),76 12
Manf a, W, op.cit.,.... .....,hal,201
176 177
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 20 I 3 Manajemen Pembelajatan pada Implementasi Kurikulurn 20 1 3
9*39:- !,i
I
Mmuli:
Lamo L{m$andi$ka
Studi Sau! I StrCi K:aw i nmuddcs
gDI 4l&g tslgl=su
nDI^{--tdd
A. Paparan Data Penelitian
A-L I
l&mnih dtr I{eb T .lgwa Keb T l-J rsge
mta$ku ,{e*g litar.ileus
;utr et
pueliliu e Indul*t*illepe€l
1. Paparan Data Penelitian pada Kasus I: SDI Al-Azhar
$DI }E &
I{e€sbil*s
* PryhsbD FEqiel:irs
.Iwbffi, Tulungagung
L*eq-liury
dmturug:
i ${ilEj I'ffiV K
Pada bagian ini dikedepankan data mengenai:
Ii .d; ldn-
rar lDI
(a) perencanaan pembelajaran K 13, (b) pelaksanaan
i- Ferg*ts4e
}r*Lls
?enct-
pembelajaran K 13, [c) evaluasi pembelajaran K 13, dan [d)
pengawasan pembelajaran K 13
pelieo l=:m
nm4elbe luu€F
Srdahliu
. FqdrtfulB_idzs
' Tqw laam ?
a. Perencanaan Pembel aiaranKurikulum 20 13 untuk
. * llqs$nan
}.fetgr*h ]E
EL4leu[ri
.ftdnrf
Mengembangkan Pendidikan Karakter Siswa
* l'tu&ftka
"h:itrysa' Perencanaan pembelajaran sangat penting dilakukan
{t'rA1r$a;.r
,eEFk aHdr)
. liegCwrbn
. Ctqsi
r Dokulws
oleh guru dan harus dipersiapkan dengan baik untuk
ituiL mengembangkan karakter siswa, berkaitan dengan hal
deb towi tersebut maka persiapan sumber daya manusia juga
e,ielilro
sangat pentingapa saja yang harus dipersiapkan, seperti
yang dijelaskan bapak kepala sekolah berikut ini.
Gambar Q.2 Pengumpulan dan Analisis Data Kasus Individu dan
Lintas Kasus. Sumbt t n a erer (Le 7 e :2 2 3)
iil; J'i,ffr 3 :; it 3 ;trtrlr
,ta
Aifin,I.. Kqemimpircn Kqala Sekolah Dalam Mengelola Madrasah lbtidaiyah
Dan sekolah Dasar Berprestasi studi Multi Kasus pada MIN Malangl, MI Mamia'ul
!!11y, Dan SDN Ngaglik I Batu Malang. Disertasi tidak diterbitkan. (Malang: ppS
IKIP Malang 1998),234
180
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi
Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
188
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajatan pada Implementasi Kuikulum 2013
guru yang biasanya memberi zakat mal. fadi biar zakatnya pondok yatim santrinya sekitar BOan' Jadi khafidz disini
tidak kemana mana, pesantren sendiri kita zakati, itu dilahirkan dari pondk itu tadi'rs.
bukan lembaga yang mengkoordinir tapi dari guru sendiri
Pendapat diatas dikuatkan oleh pernyataan guru
nanti ada yang mengkoordinir dana dan yang mengelola
juga mereka sendiri, daripada kita sedekah ke orang yang
kelas 1, mengenai kehidupan sosialnya anak didiknya,
tidak kenal, kita sedekah ke anaksendiri yang memang sebagai berikut.
kondisinya tidak mampu dan yatim itu tadi. Jadi tidak Kalau KI 2sosialnya, anak anak interaksinya dengan
murni lembaga yang membiayai.ta kegiatan ekstrakulikuler di sekolah ini, kita juga menjalin
interaksi dari luar disana juga ajarkan bagaimana kita
belajar dengan guru lain, sampai sekarang juga tidak ada
keluhan dari Pembina dengan tingkah laku anak, anak anak
juga bisa menempatkan diri dengan baik'Untuk penunjang
akademik adalah kegiatan ekstrakurikulernya, kurang
lebih sekitar 20 macam ekstrakurikuler di SDI in'16
dituturkan bapak kepala sekolah sebagai berikut. jadi lebih mudah kan kalau begitu. Tematik menuntut
Guru bukan satu satunya sumber belajar. proses kreatifitas dan media yang mendukung, lalu anak anak
pembelaj aran tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi j uga ada tema seperti bilangan yang dipecah / dibagi itu tidak
di lingkungan sekolah dan masyarakat. Kemudian diri sisi bisa dengan hanya dilihat jadi anak harus ikut berfikir dan
murid, murid disini sangat heterogen tapi Alhamdulillah melakukan secara nyata,konsep seperti itu lebih matang
guru masih bis pors jadi konsep dasarnya berkembang, ketika ada rumus
ran yang pas,
mereka juga m sudah berkembang sendiril8
Qur,a un belajarnya
biasa saja tapi menj Karena biasa
Seraraai
Perrr.ag{r
XeFads
da}an
AnaGd,-
Fr!6$x,haan
Tria
S.einnfli EaEi sanlri ,sanlri Atr A,Ztraaf yE herprestasi Nlllr lrersagRi bir:$altg Ini yang di tempat lain tidak ada23.
seffi cga {amLrmtt keherhafrail
rll
Dalam mencapai KI 4 yaitu ranah psikomotorik
Santri- santri yang.berpres.tasi di be_rbagai bidang, bapak kepala sekolah menjelaskan kepada peneliti sebagai
pengembangan karakter KI I
Keberhasilan murid-murid di SDI Al Azhar ini tidak berikut.
terlepas dari peran guru-gurunya yang ahli dibidangnya untuk psikomotoriknya, jadi belajar itu memang harus
dan mempunyai dedikasi yang tinggi terhadap tugas dan menyeluruh jadi teman teman guru juga mengusahakan
tangung jawabnya, hal ini seperti yang dituturkan oleh begitu, kadang ada juga yang praktek dulu baru
bapak kepala sekolah sebagai berikut. materi. Insyaallah semua dilakukan, walaupun dengan
keterbatasan. Di semua jenjang praktek ini juga diadakan
Dari sisi guru, guru di sini semua mau belajar ketika diberi danwaj ib, Seperti contohnyakemarin anakanakmelakukan
tantangan untuk mempelajari hal baru, mereka mau, praktek manasik haji kalau dalam teori sepertinya rumit,
Kemudian disini juga ada program yang continue terkait makanya itu butuh praktek. Alhamdulillah anak anak
dengan pembinaan, pematerinya tergantung sesuai juga senang. Tidak hanya agama, olahraga juga ada
kebutuhan, biasanya dari perguruan tinggi yang bagus. praktek, teori disisipkan juga. Semuanya diracik dalam
Kemudian adapembinaan ke Islaman, jadi guru disini juga tematik. Missal kita belajar tentang tumbuhan, nanti anak
punya guru agama, mereka mau belajar ilmu agama dan kita bawa ke tempat yang banyak tanaman, nanti anak
Al-Qur'an mulai dari dasar. Bukannya tidak bisa tapi ingin mengobservasi, mencatat atau memfoto untuk membuat
belajar dari awal secara benar walaupun dengan usia yang laporan, dilanjutkan dengan kegiatan menanam, biar Iebih
tidak muda lagi. Jadi semua guru wajib bisa membaca Al- menarik kita tambahi out bond agar tidak jenuh. Untuk
Qur'an. fadi semua staff juga walaupun tukang masak/ outbound nya di sekitar sini sekolah atau kadang di luar
Satpam yang punya kemampuan itu tadi kita beri murid. 23'w: KS. I. 10.8.2017
196 191
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
sekolah atau di tempat yang sekiranya bisa.24 Kalau di tematik kan guruharus mengembangkan materi.
Untuk menjamin mutu pembelajaraannya salah Untuk kelas 6 juga ujiannya masih KTSP' Alhamdulillah
satunya dengan MGMB hal ini seperti yang dituturkan ibu anak anak kita jua sudah punya sikap jujur' Tidak ada
wakil kurikulum sebagai berikut. saling contek dan Alhamdulillah dari wali murid juga
melaporkan ketika anak sudah keluar dengan nilai denem
Untuk MGMP secara pararel setiap ada kesempatan, yang tinggi ataupun sedang itu masih sangat diakui oleh
kalau dari lembaga itu 1 bulan sekali. Kita juga diikutkan sekolah di luar tulungagung karena diniai sebagai sekolah
ke kecamatan. Bahkan untuk KKG tematik juga diminta yang baik, Karena guru guru sangat mengapresiasi anak
sebagai narasumer di kecamatan untuk mensosialisasikan anak kita. Dan memang kita disiplinkan anak dari kelas 1
K1325. sudah kita biasakan26.
Alharlrdulrllah L)pB{!f,t# &;erne!dekanr Ri k€ 37 berksh
rfterngteks$]fesikzrr { tt.n Iir;rirya.
4rqtra sEflttrl
$errl{xil;r te.lsilia1(, r,!tk ke}}e.k:rrrarr nerlel\ Kegiatan pembelajaran merupakan proses
pendidikan yang memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan potensi mereka menjadi
kemampuan yang semakin lama semakin meningkat
dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
diperlukan dirinya untuk hidup dan untuk bermasyarakat,
berbangsa, serta berkontribusi pada kesejahteraan hidup
umat manusia. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran
diarahkan untuk memberdayakan semua potensi peserta
didik menjadi kompetensi yang diharapkan. Disinilah
pentingnya perencanaan wajib dilaksanakan oleh guru'
Siswa-siswi sedang mengikuti upacara kemerdekaan RI vans ke Dalam kurikulum 201'3 KD-KD diorganisasikan
27 dengan mengekpresikan cita-citanya melalui busana yahg ke dalam empat KL KI-1 berkaitan dengan sikap diri
dipakainya.
Menurut ibu waka kurikulum dengan adanya K13 ini terhadap Tuhan Yang Maha Esa. KI-2 berkaitan dengan
karakter yang bisa dihasilkan antara lain sebagai berikut. karakter diri dan sikap sosial. KI-3 berisi KD tentang
pengetahuan terhadap materi ajar; sedangkan KI-4 berisi
Kalau disini sebelum K13 diluncurkan, disini juga sudah KD tentang penyajian pengetahuan. Kl-'J', Kl-z, dan KI-4
ada pembelajaran pola tematik, Jadi di kelas 1 sampai 3, harus dikembangkan dan ditumbuhkan melalui proses
tetap kita ajarkan pola tematik. Karena sekolah lain tidak
pembelajaran setiap materi pokok yang tercantum dalam
mau rumit mereka tetap memakai KTSP. Tapi disini tidak
KI-3, untuk semua matapelaiaran. KI-L dan KI-Z tidak
begitu. fadi perubahan disini tidak ada karena sudah
sejak lama anak terbiasa dengan pola berkelompok dan
diajarkan langsung, tetapi indirect teaching pada setiap
eksperimen juga materi tentang ahlaq, Cuma perbedaannya kegiatan pembelaj aran.
di kedalaman materi saja. Kalau KTSP kan lebih jauh,
24 w KS. r.10.8.2017
25 W Wk. Kur. I. 10.8.2017 26 W Wk. Kur.I. 10.8.2017
198
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
c. Evaluasi Pembelajaran Kurikulum 2013 untuk terus untuk KI 4 dengan praktek dan penugasan untuk
Mengembangkan Pendidikan Karakter Siswa menghasilkan produk, semua dilakukan dengan autentik2e.
Pada kesempatanyang lain, peneliti berhasil menggali
Evaluasi atau penilaian adalah proses
informasi dari guru kelas 2 mengenai evaluai pembelajaran
sistematis, meliputi pengumpulan informasi [angka, kurik.ulum 2073, sebagai berikut,
deskripsi, dan verbalJ, analisis, interpretasi informasi
untukmembuatkeputusan. Di SDI Al Azhar ini untuk Misalnya disini ada sholat f um'at untuk evaluasnya dicatat
mengevaluasi pembelajaran kurikulum 20L3 dengan pengerjaannya, Nadzoman anak ini sudah murojaah atau
menggunakan evaluasi autentik. Maksud dari evaluasi belum, sholatnya bagaimana, hafalannya itu semua ada
catatannya itu juga kan termasuk KI 1 jadi itu ada buku
autentik, seperti yang dituturkan ibu waka kurikulum
catatan dan WA sebagai penghubung yang lebih cepat,
berikut ini.
tapi tidak semua wali santri memiliki WA / HP, Disamping
Penilaian autentik (Authentic Assessment) adalah dari buku penghubung, dari raport juga. jadi sudah ada
pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil form nya untuk yg ini jadi saya tinggal memasukkan, tapi
belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, tidak semua wali santri nya paham, jadi juga kadang saya
dan pengetahuan dan dapat dipertanggung jawabkan jelaskan satu persatu dan untuk evaluasi Kl2 nya melalui
Penilaian otentik tidak hanya mengukur apa yang pengamatan dan pengontrolan perilaku siswa tetapi
diketahui oleh peserta didih tetapi lebih menekankan masih terbatas, jadi belum semua saya terap kan di kelas3o.
mengukur apa yang dapat dilakukan oleh peserta didik, 27. Alharnduhllah sele[}as wis$da Eantrl kls 5 masrh bisa ikLlt talisyiah frqi* Nrilasa
bemalmB Kl'ai Svarfvldrft & Azha;&
Pada kesempatan yang lain bapak kepala sekolah
menjelaskan mengenai penilaian autentek sebagai berikut.
Penilaian autentik adalah apa adanya dan dapat
dipertanggung jawabkan sesuai dengan sikap perilaku
anak dalam sikap spiritual ataupun social, Adapun KI 3
dan 4 sesuai hasil tes tulis dan lesan yang diserap dalam
pembelajaran, sehingga dapat menunjukkan tuntas dan
tidaknya2s.
Lebih jauh bapak kepala sekolah menjelaskan kepada
peneliti mengenai evaluai pembelajaran autentik di SDI Al Siswa-siswa mendenqarkan ceramah Ustadz Kvai Svaifudin Al
Azhar ini sebagai berikut. Azhaary,sebagai fr'engembangan karakter KI 1 dan KI 2
Untuk kepentingan triangulasi data, peneliti
Evaluai KI 1 dan KI 2 menggunakan jurnal, observasi,
mengkros cek kan dengan penuturan ibu waka kurikulum,
penilaian diri dan antar teman yang dilakukan dalam
sebagai berikut.
bentuk rubric yang seperti pada RPP, adapu untuk KI
3menggunakan test tulis, tes lesan, dan penugasan,
27
W: Wk Kur. I. 10.8.2017 ,e w KS. r.10.8.2017
28
W KS. I. 10.8.2017 30 W Gr. 1.I.8.8.2017
Manajemen Pembelajaran pada hnplementasi Kurikulum 20I3
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
Untuk evaluasi pembelajarannya, ada evaluasi harian Taus],iRh msnjelanE M)rbsbia L\[rDsfr Arafa!] dileruut pelaksarraan takbir
keti inE
penilaian proses, fadi ketika dalam satu pararel tadi ketika
mengajarkan 1 tema kita evaluasi juga bersama sama,
Kegiatan pembuatan soal juga dilaksanakan dengan guru
menyetorkan soal ke ketua pararel kemudan dijadikan 1.
Jadi semua membuat, Etika ada soal yang tidak pas nanti
dikoreksi dan diganti seperti itu, jadi ada evaluasi harian,
mid semester dan semester3l.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara
berkesinambungan, bertujuan untu
kemajuan belajar peserta didik, dan
efektivitas kegiatan pembelajaran.
psikomotik seperti yang dituturkan bapak kepala sekolah
sebagai berikut. Siswa-siswa mendengarkan ceramah Ustadz, sebasai
pengembangin karakter KI 1 dan KI 2
fadi belajar itu memang harus menyeluruh jadi teman
teman guru juga mengusahakan begitu, kadang ada Penjelasan diatas, diperkuat dengan penuturan guru
juga yang praktek dulu baru materi. Insyaallah semua sebagai berikut.
dilakukan, walaupun dengan keterbatasan, Di semua untuk keterampilannya yang KI 4, evaluasinya biasanya di
jenjang praktek ini juga diadakan dan wajib. Seperti pembelajaran, misalkan kegiatan IPA anak anak sebelum
contohnya kemarin anak anak melakukan praktek masuk KI 3 dibiasakan praktek dulu, dari situ bisa kita
teori sepertinya rumit, makanya lihat keterampilannya anak menyiapkan prakteknya,
dulillah anak anak juga senang, dari situ juga kita bisa nilai prosesnya untuk KI 4. Jadi
hraga juga ada praktek, teori prosesnya semua harus dicatat tidak bisa langsung jadi,
disisipkan juga, Semuanya diracik dalam tematik. Missal bentuknya product.32
kita belajar tentang tumbuhan, nanti anak kita bawa ke Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap
tempat yang banyak tanaman, nanti anak mengobservasi,
pendekatan ilmiah dalam pembelajaran sesuai dengan
mencatat atau memfoto untuk membuat laporan,
dilanjutkan dengan kegiatan menanam, biar lebih tuntutan Kurikulum 201,3. Penilaian tersebut mampu
menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta
didih baik dalam rangka mengobservasi, menalal,
mencoba, membangun jejaring, dan lain-lain, Penilaian
autentik cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks
praktek tersebut. atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk
menunjukkan kompetensi mereka dalam pengaturan
yang lebih autentik. Penilaian autentik sangat relevan
3''W Wk. Kur. I. 10.8.2017 32
W Gr. LI.8.8.2017
203
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
dengan pendekatan tematik terpadu dalam pembejajaran, teman sejawat. Dari situ kita juga akan turun kebawah
khususnya jenjang sekolah dasar atau untukmata pelajaran ketika mendapat laporan. Jadi semua yang tahun ini
yang sesuai. juga bisa bekerjasama dan bisa klop, jadi untuk tahun
d. Pengawasan Pembelaiaran Kurikulum ZOI3 untuk ini kan kita pecah juga untuk yang pararel rnatematika
Mengembangkan Pendidikan Karakter Siswa agar bisa menyamakan pengajarannya. Biasanya evaluasi
bentuknya supervise pembelajaran, di sini ada namanya
Pengawasan pembelajaran umum nya kita kan punya tim penjamin mutu yang internal kemudian beliau nanti
ketua pararlel, karena tidak mungkin waka kurikulum berkomunikasi dengan kepala sekolah kaitannya dengan
selalu mengawasi. Jadi dari situ kita jadikan penilaian kualitas pembelajaran disini. Kami juga punya rencana
teman sejawat. Dari situ kita juga akan turun kebawah penyusunan rapat pembahasan tentang penerapan K13
ketika mendapat laporan. fadi semua yang tahun ini karena masih agenda, jadi belum terlaksana3a'
juga bisa bekerjasama dan bisa klop. Untuk tahun ini Tindak lanjut dari pengawasan dari bapak kepala
kan kita pecah juga untuk yang pararel matematika agar sekolah, akhirnya ada tindak lanjut, hal ini seperti yang
bisa menyamakan pengajarannya, hal ini seperti yang dituturkan bapak kepala sekolah sebagai berikut.
dituturkan ibu wakil kepala kurikulum sebagai berikut. Bagi guru yang berprestasi ada reward, tetap kalau
Pengawasan umum nya kita kan punya ketua pararle tadi reward itu biasanya tidak setiap saat, di akhir tahun
karena tidak mungkin kita selalu mengawasi. Jadi jaari situ biasanya lembaga member reward, kemudian guru yang
kita jadikan penilaian teman sejawat. Dari situ kita juga aktif dalam pembinaan biasanya ada hadiah berupa
akan turun kebawah ketika mendapat laporan. fadi semua hewan qurban. Kalau panisment disini sifatnya mendidik,
yang tahun ini juga bisa bekerjasama dan bisa klop, jadi biasanya berupa pembinaan setiap hari sabtu misalnya
untuk tahun ini kan kita pecah juga untuk yang pararel guru yang kurang bagus atau sering tidak masuk
matematika agar bisa menyamakan pengajarannya33 harapannya setiap supervise ada peningkatan kinerja dan
Ibu waka kurikulum melanjutkan penjelasannya bagi yangberprestasi ada peluang untukmendapatkan
biasiswa kuliah S2 atau biaya seniri' biasanya kalau ada
kepada peneliti, kaitannya dengan pengawasan internal
beasiswa kita persilahkan kepada guru guru jika memang
sebagai berikut.
mampu melanjutkan nanti juga difasilitasi lembaga'
Di SDI Al-Azhar ini pengawasan internalnya melalui tim Kalau mungkin ada guru yang tidak menempuh jalur
penjamin mutu.
beasiswa untuk meneruskan, kita juga perbolehkan asal
tidak mengganggu KBM. Bahkan ada juga gurudisini yang
jadi kita di kelembagaan ada koordinator dan tim mengajar di kampus dengan catatan tidak mengganggu
penjamin mutu, itu yang akan turun ke jenjang jenjang.
KBM disini. Di awal juga kita ikat perjanjian untuk harus
SMP SD misanya untuk memberikan masukan dan kembali ke sekolah 35,
informasi, nanti juga mengadakan pelatihan untuk guru
guru kita jika dirasa perluevaluasi umum nya kita kan Bapak kepalasekolah melanjutkan penjelasannya
punya ketua pararle tadi karena tidak mungkin kita mengenai pelaporan kinerja guru sebagai barikut'
selalu mengawasi. fadi dari situ kita jadikan penilaian 34 W Wk. Kur. I. 10.8.2017
33
W: Wk. Kur. I. 10.8.2017 35 w:KS.I. 10.8.2017
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulurn 20 I 3
Basanyaini diminta oleh dinas 1 tahun sekali bentuknya penilaian untuk perbaikan mutu pendidikan [5) Guru
macam macam, ada penilaian kinerja biasanya kita lihat dalam mengolah dan menganalisis data hasil penilaian
bersama pengawas kemudian dikumpulkan bersama RPP36 [6) Guru dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas,
Untuk kepentinga trangulasi, peneliti mewancarai d. Melaporkan dan Tindak Lanjut:[l) Hasil pengawasan
pengawas eksternal dari pengawas sekolah [PPAI), hal akademik pada sekolah-sekolah yang menjadi binaannya
ini seperti yang dijelaskan ibu pengawas sekolah sebagai [2) Menindaklanjuti hasil-hasil pengawasan akademik
berikut. untuk meningkatkan kemampuan profesional guru
Ibu pengawas melanjutkan penjelasannya tentang
Pengawas eksternal berdasarkan pada permendiknas no
tidak lanjut dar pengawannya, sebagai berikut.
20 - 24, untukyang no 20diantaranya berbunyi: standar isi
untuk Pendidikan Dasar terdiri dari Tingkat Kompetensi Tindak lanjut diberikan kepada guru-guru yang
dan Kompetensi Inti sesuai dengan jenjang dan jenis telah melaksanakan proses pembelajaran yang
pendidikan. Kompetensi Inti meliputi sikap spiritual, mengimplementasikan Kurikulum 2013, seperti adanya
sikap sosial, pengetahuan dan ketrampilan. Perumusan penguatan (reinforcement) atau penghargaan (reward)
Kompetensi Dasar pada Kompetensi Inti Sikap Spiritual kepada guru-guru yang telah dapat memenuhi atau
pada mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budipekerti. melebihi proses pembelajaran yang mencapai standar
Perumusan Kompetensi Dasar pada Kompetensi Inti minimal yang ditetapkan. Atau, tindak lanjut juga dapat
Sikap Soial pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan diberikan dengan memberi kesempatan kepada guru-
Kewarganegaraan. Pada intinya supervise dari pengawas guru tersebut untuk mengikutiprogram pelatihan.
mulai dari perencanaan sampai pada pembelajarannya Ketika sebuah satuan pendidikan atau sekolah
dan bentuknya instrument dan bagi yang nilainya kurang mengimplementasikan Kurikulum 20L3, maka sesuai
ada pembinaan.
amanat Permendikbud Nomor 65 tahun 2013 tentang
Lebih lanjut beliau menjelaskan sebagai berikut. Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, maka perlu
Pengawas sekolah melaksanakan pengawasan akademik dilakukan pengawasan dan supervisi. Proses pembelajaran
dan pengawasan manajerial melalui pemantauan, akan diawasi dan melalui kegiatan pemantauan, supervisi,
penilaian, pembinaan, pelaporan, dan tindak lanjut. a. pelaporan, serta tindak lanjut. Pengawasan ini dilakukan
Memantau: t1) Pelaksanaan pembelajaran/bimbingan secara berkala dan berlanjut. Pengawasan yang dilakukan
dan hasil belajar (2) Keterlaksanaan kurikulum tiap pada guru yang melakukan proses pembelajaran dapat
mata pelajaran. b, Menilai: Kemampuan guru dalam dilakukan oleh kepala sekolah atau pengawas.
melaksanakan proses pembelajaran/ bimbingan c.
Membina: 1. Guru dalam menyusun silabus dan RPP 2.Paparan Data Penelitian pada Kasus II: MI Pewanida
[2) Guru dalam proses melaksanakan pembelajaran di -Blitar
kelas/laboratorium/lapangan (3) Guru dalam membuat, Pada bagian ini dikedepankan data mengenai:
mengelola, dan menggunakan media pendidikan dan (a) perencanaan pembelajaran K l-3, (b) pelaksanaan
pembelajaran (4) Guru dalam memanfaatkan hasil
pembelajaran K 13, [c) evaluasi pembelajaran K 13, dan [d)
36 w: KS. r.10.8.2017 pengawasan pembelajaran K 13
206
Manaiemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum
2013
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
keahliannya, tapi untuk guru mapelnya Insyaallah sudah Untuk pembuatan RPP ada tim sendiri, untuk masing
semua, jadi misalnya untuk PAI kia tempatkan di tematik masing mata pelajaran ada tim nya, nanti dibuat bersama
tapi untuk yang PGMI kan bisa di kelas apa saja jadi kalau dengan timnya tersebut, sekaligus membuat modul dan
kita pakai patokan ini, guru berijazah PGMI menjadi guru LKS nya, yang jelas dari kita harus terintegrasi dengan
kelas, mungkin belum semuanya cocok karena latar lingkungan hidup, karena sekolah kita adalah Adiwiyata.
belakangnya kita banyak yang PAIa1.
Dalam kesempatan yang lain seorang guru
menjelaskan tentang perencanaan pembelajaran RPP yang
dibuat guru sebagai berikut.
Dalam membuat RPP langkahnya harus ada bagian
mengamati mengasosiasi dan lain lain itu, formatnya
juga sudah ada antara lain isinya RPP mencakup: [1)
data sekolah, matapelajaran, dan kelas/semester; (Z)
materi pokok; [3J alokasi waktu; [4) tujuan pembelajaran,
KD dan indikator pencapaian kompetensi; [5) materi
pembelajaran; metode pembelajaran; (6) media, alat
dan sumber belajar; (7) langkah-langkah kegiatan Hasil ka berupa buku LKS
n
{ari guru-gurul\{I Perwanida
u
pembelajaran; dan (8) penilaiana2.
di MI Perwanida ini sudah menguasai
Guru-guru
kurikulum 201.3dan mengimplementasikan dalam
pembelajaran mulai dari perencanaan [RPP) dan silabus
nya, hal ini seperti yang dituturkan bapak waka kurikulum
sebagai berikut.
Alhamdulillah Guru-guru di MI Perwanida ini sudah
menguasai kurikulum 2073dan mengimplementasikan
dalam pembelajaran, jadi walaupun dengan tertatih tatih
tetapi mau terus belajar dan akhirnya mampu membuat Hasil karva beruna buku Modul dari guru-guru MI Perwanida
perencanaan pembelajaran sesuai dengan anjuran dari urituk Mehgembangkan Pemb1laiarian Tematik
Kemenag Kab Blitara3 Anak-anak sudah dikondisikan dalam menghadapi
Pernyataan di atas tentang perencanaan pembelaj aran kurikulum 2013 dan diberitahu rencana pembelajarannya,
dikuatkan oleh penjelasan bapak kepala sekolah sebagai metode yang dipakai guru dan evaluasinya, untukmembuat
berikut. RPP langkah langkahnya seperti yang dituturkan guru
al sebagai berikut.
W waka ktx.II.21.8.2017
a2
W Gr.1. II.21.8.2017
ar
W Waka Kur. II. 21.8.2017
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
Pertama kita lihat kurikulumnya, kalau disini kita memakai seperti bersih bersih dll tapi tidak masuk dalam materia6
K13, selain itu juga ada KKG mungkin ada beberapa Dari paparan perencanaan pembelajaran di atas
teman yang berkumpul bersama untuk menyiapkan RPP
dapat diambil kesimpulan bahwa bahwa silabus dan RPP
bersama sama, langkahnya pertama analisis buku dan KD,
wajib disiapkan dan disusun oleh guru sebelum masuk
kemudian administrasi pembelajaran termasuk KI-l KD,
prota, promis, proming, silabus, RPP, rubrik penilaian KI-1 &
kelas. Karena dengan adanya perencanaan guru telah
KI-2, verifikasi sumber b elajar,kemudian media pembel ajaran menetapkan segala keperluan serta metode yang harus
dan buku calatanhasil kerja siswa, naskah soal penilaian KI-3 diterapkan ketika melaksanakan pembelajaran termasuk
dan KI-444. dapat mengelola waktu secara efisien' Dengan demikian
Lebih lanjut ibu guru menjelaskan caranya membuat
memungkinkan tujuan pembelajaran mudah dicapai.
prota dan promes b. Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum 2013 untuk
Kita di awal untuk membuat prota otomatis kita lihat KI Mengembangkan Pendidikan Karakter Siswa
&KD nya, kemudian dikalkulasi jumlah hari efektif sesuai
kalender, baru kita masukkan prota, kalau promes kita juga
Pada Kurikulum 2013, sekolah-sekolah yang
lihat dari situ ditambah dengan indikator indikatornya, melaksanakannya harus menyelenggarakan proses
kalau silabus sudah ada dari pemerintah kita tinggal pembelajaran dengan alokasi waktu tatap muka sesuai
mengembangkannya, setelah itu baru kita buat RPP, isinya yang telah ditentukan dengan pembelajaran tematik'
nanti apa yang mau kita terapkan di kelas sampai tujuan Untuk pelaksanaan pembelajaran di MI Perwanida seperti
pembelajaran dan apa yang mau kita sampaikan sampai dituturkan bapak kepala Sekolah sebagai berikut'
penilaiana5.
Di madrasah ini dalam pelaksanaan pembelajaran
Perencanaan pembelajaran yang dibuat oleh guru kita memakai kurikulum KTSB K13 dan Kurikulum
guru disini, juga diadakan evaluasi, hal ini seperti yang Nasioanl, kalau KTSP memang secara materi lebih focus,
dituturkan guru sebagai berikut. kenyataannya memang KTSP lebih detail, jadi disini mulai
jam ke 0 anak anak melaksanakan program pendalaman,
Kita juga adakan evaluasi untuk perencanaan dengan KTSP. Alhamdulillah dengan itu siswa mulai
pembelajaran yang dibuat oleh guru guru disini, yang
menunjukkan prestasinya. Itu juga sebagai terobosan
perencanaannya bagus kita beri reward di akhir. Kita juga
dengan pengalaman yangkemarinyang jelas dari beberapa
sudah punya adiwiyata jadi perencanaan juga harus kita
lembaga mencari informasi, jadi dari pihak luar juga ada
rubah sehingga harus dikaitkan perencanaannya dengan
yang memakai program seperti disini. Kitapun juga punya
adiwiyata, sehingga kita datangkan juga SDA dari Tegalasri
strategi dan teamworh jadi modul tidak murni kita ambil
untuk bagaimana membuat RPP yang terintegrasi dengan
dari penerbit tapi karya dari guru guru juga. Itu yang kita
adiwiyata. Tapi untuk beberapa mata pelajaran saja yang
maksimalkan, kita buat modul sendiri untuk pendalaman
memang cocok diintegrasikan dengan adiwiyata tadi.
dan latihanaT.
Kalau yang tidak cocok kita terapkan pembiasaanya saja
Sementara di lain waktu peneliti mewancarai guru
aa
W. Gr.2. II. 21.8.2017 a6
W. Gr.2. II. 21.8.2017
as
W. Gr.2. II. 21.8.2017 47'w: KS. rr.21.8.2017
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
PAI tentang pelaksanaan pembelajaran dengan tematik kelas 4, 5 dan 6 di aula Firdaus hall di lantai 3, Anak-anak
sebagai berikut. sudah terbiasa di awal pembelajaran sudah punya wudhu
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI telah
karena melaksanakan sholat dhuha bersama-sama
dilanjutkan pancasila dan doa dilaksanakan pukul 6.50,
menyiapkan buku-buku yang digunakan untuk pegangan
sedangkan sholat Dhuhur pukul 72.45 dan pembelajaran
guru dan siswa dalam pelaksanaan proses pembelajaran
di kelas, Akan tetapi, pihak sekolah atau peserta didik juga
dimulai pukul 07.05 WIB. fadi diusahakan anak selalu
dapat menggunakan buku-buku lain di luar buku yang disiplin dalam beribadah, kalau mau izin absen pun harus
disediakan tersebut sebagai buku penunjang, maka dari
ada surat dokter;baik untuk murid maupun gurunya,
itu di madrasah ini guru-gurunya membuat buku modul sehinggatiap kelas itu minim
dan LKS sebagai buku penunjang. Sedangkan pelaksanaan
pembelajaran PAI untuk KI 1 dan 2 diserahkan ke wali
kelas, untuk KI 3 dan 4 diserahkan ke guru mapel, tapi kita
juga diberi kewenangan memberi informasi tentang KI 1
dan 2.48
21.4
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
Pada kesempatan yang lain guru kelas 5 menjelasanya Lebih j auh bapakwakil kepala kurikulum memberikan
tentang sekolah Adiwiyata sebagai berikut. penjelasan tentang penunjang KI 2 yaitu kegiatan pramuka,
sebagai berikut.
Di madrasah ini kebiasaan buang sampah, kalau disini
kan sudah adiwiyata, jadi anak-anak diajak disiplin awal Penunjang KI 2 kegiatan ekstrakurikuler pramuka karena
pembelajaran 5 menit untuk membersihkan sampah wajib diikuti oleh semua siswa siswi dimadrasah ini
di kelas bersama sama. Kemudianada juga di akhir sesuai dengan anjuran dari Kemenag Kabupaten Blitar'
pembelajaran, diusahakan kelas selalu bersih agar Dalam kegitan tersebut anak-anak bisa menjalin interaksi
terbiasa di sekolah maupun di rumah.56 dengan dunia lua4 disana juga membentuk anak yang
disiplin dan sangat menghargai waktu sehingga ketika ada
waktu luang mereka manfaatkan dengan baikss
s7
W Gr.1. II.21.8.2017
56
W Gr.1. II.21.8.2011 s8
W. Waka Kur. II. 21.8.2017
218 29
Manajemen Pembelajaran pada Implemmtasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
Kegiatan ekstrakurikuler pramukaPenunian E Kl Z, anak-anak Kepala sekolah dan siswa siswinya sam asama berprestasi
bisa menjalin in-teraksi dengan dun-ia luar
Untuk yang KI 3, yaitu ranah kognitif di MI Perwanida
Untuk menunjang pembelajaran supaya lebih
bermakna dan mudah difahami oleh siswa maka ada media
ini banyak meraih prestasi baik di Kecamatan Sananwetan,
yang mendukungnya, hal ini seperti yang dituturkan guru
tingkat Kabupaten Blitar maupun fawa Timut, bahkan
kelas 2, sebagai berikut.
tingkat Nasional bahkan Internasional pernah diraih oleh
siswa-siswi di madrasah ini, untuk lebih jelasnya seperti ....iya, betul kalau dikatakan tematik itu harus kreatif' fadi
yang dituturkan bapak kepala sekolah sebagai berikut. dari bagian sarpras itu memberikan fasilitas ke guru guru
di setiap kelas seperti LCD. Agar anak anak tidak harus
....lya kalau akademik, kalau kita tidak kembangkan dan selalu full di ceramahi, bisa diselingi dengan media tadi
dengan pendampingan, itu sia sia. Kita ingin anak anak agar lebih enjoy. Untuk evaluasi juga kita mulai memakai
punya masa depan yang baik, jadi terus kita bimbing. sistem aplikasi. Guru dapat mengerjakan secara online
Alhamdulillah kemarin ada yang ikut lomba sampai ke sambil mencari tema, tinggal kita tampilkan materi lewat
Singapura untuk matematika. Jadi kebetulan yayasan proyektor. fadi gurunya yang mengawasi, juga menyaring
kemarin panen prestasi, Kepala sekolah juara 2 se-fawa informasi yang pas sesuai dengan temanya' Di madrasah
Timur dan anak-anak juara mulai Drum band dan juga ini juga ada reward pada anak yang bisa materi tematik,
Taekwondo. Jadi kalau sudah tingkat Jawa Timur kita
nanti kalau ada yang nilainya 100 kita tempel di papan
tidak membawa nama lembaga, kita membawa nama Kota sesuai namanya, jadi peranak dapat semacam bintang
Blitar. Untuk puncak tema pembelajaran tematik, kemarin prestasi begitu6o
anak anak kita ajak observasi ke f ogja.5e
5, w: KS. rr.19.10.2017 60
W. Gr.1. IL 21.8.2011
Manajemen Pembelajaran pada Implementusi Kurikulum 2013 Manajemm Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
Jadi Ki 4 nya dilihat dari tugas anak anak sesuai dengan mempraktekkan guru tinggal meluruskan nanti, kalau ada
yang diberikan gurunya, misalnya anak anak disuruh yang salah kita benarkan dengan begitu anak akan merasa
membuat karya yang berbeda beda. Hasilnya bisa juga termotivasi6T.
berupa produk, sesuai dengan materi yang diberikan oleh Menurut bapak waka Kurikulum dalam K13 ini
gurunya,6a
semuanya sudah bisa membentuk karakter siswa, hal ini
Lebih lanjut bapak waka kurikulum menjelaskan dari seperti yang dituturkan sebagai berikut'
K 13 ini bisa mencakup seluruh karakter siswa
..,.lnsyaAllah kalau menurut saya sendiri bisa lebih
Karakter itu kan bisa disisipkan melalui pembelajaran membentuk karakter daripada KTSP kemarin, karena
sehingga nanti juga dimunculkan dalam RPp. Contoh memang didukung dengan penilaian yang begitu rinci
karakter lingkungan, itu kita kaitkan dengan adiwiyata sehingga mudah kelihatan semua komponennya' Kita juga
sudah bisa masuk, kalau karakter kedisiplinan bisa kita melakukan pemantauan untuk penilaian sikap di rumah
masukkan di agama dan di tematik itu. juga bisa kita dan di sekolah melalui kerjasama dengan orang tua dan
masukkan di PKN. Jadi ini juga berhasil atau tidaknya itu pun juga sudah kita beritahukan kepada para siswa'
tergantung kreativitas guru, Jadi itu semua juga sudah Termasuk juga dari praktek dan pembelajarannya karena
dimasukkan dalam file RPP. Semua dalam bentuk file nanti semua hal dinilai secara rinci' Jadi dari penilaian ini juga
kalau dibutuhkan baru kita print out65, punya pengaruh dalam pembentukan karakter'68
Bapak waka kurikulum melanjutkan penjelasannya Untuk menjamin mutu pembelaiarannya salah
KI 4, sebagai berikut. satunya dengan MGMP, hal ini seperti yang dituturkan ibu
Di semua jenjang praktek ini juga diadakan dan wajib. wakil kurikulum sebagai berikut'
Seperti contohnya kemarin anak anak melakukan praktek Untuk MGMP secara pararel setiap ada kesempatan,
manasik haji kalau dalam teori sepertinya rumit, makanya kalau dari lembaga itu 1 bulan sekali' Kita juga diikutkan
itu butuh praktek. Alhamdulillah anak anak juga senang. ke kecamatan. Bahkan untuk KKG tematik per jenjang
Tidak hanya agama , olahraga juga ada praktek, teori misalnya kelas 1 ada 4 kelas sehingga itu nanti misalkan
. disisipkan juga. Semuanya diracik dalam tematik. Hasil antara kelas A dan B standard nilai nya berbeda ini nanti
dari K 13 membentuk anakdisiplin dan sangat menghargai dibahas untuk standarisasinya' Dalam pembuatan RPP
waktu sehingga ketika da waktu luang mereka manfaatkan nya juga tidak berat jika berkelompok dan dibagi tugasnya
dengan baik.66 per guru6e,
Menurut ibu guru kelas 5 dengan adanya K13 untuk Berbicara mutu akademik di madrasah ini sangat
KI4 mencakup sebagai berikut. baih masih ditambah dengan mutu ekstrakurikulernya,
.,,,jadi di Klz & 3 anak harus tahu prakteknya ya bu, seperti yang dituturkan sebagai berikut'
bukan teori saja, kalau teori misalkan untuk praktek Kegiatan akademik di madrasah ini sangat padat yang
sholat seperti ini anak akan melaksanakan sendiri, setelah dapat membentuk anak disiplin, mandiri dan sangat
64
W KS. rr.19.10.2017 6?
W Gr.1.lI.2l.8'2017
6s
W Waka Kur. II. 21.8.2017 6E'W Waka Kur. II' 21.8.2017
66
W Waka Kur. II. 21.8.2017 6e W Waka Kur. II. 21.8.2017
224
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
menghargai waktu sehingga ketika ada waktu luang c. Evaluasi Pembelaiaran Kurikulum 2013 untuk
mereka manfaatkan dengan sebaik baiknya, di sini kan Mengembangkan Pendidikan Karakter Siswa
tiap kelas ada4 grade A sampai D,yangAini kompetisinya
sangat kuat. Jadi nilanya jika ada kelas A tadi jelek harus Evaluasi Pembelajaran dilakukan untuk mengukur
siap turun ke kelas regular. Saya juga mengajak kerjasama pencapaian kompetensi secara holistik' Aspek sikap [KlI,2),
wali murid yang punya potensi keilmuannya. Seperti wali pengetahuan (KI3J, dan keterampilan(KI 4) dinilai secara
murid yang bekerja di rumah sakit kita ajak untuk berbagi bersamaan sesuai dengan kondisi nyata' Di MI Perwanida
ilmu nya, ternyata kalau kita care dengan wali murid, ini evaluasinya seperti yang dituturkan bapak waka
banyak keilmuan yang kita dapat70. kurikulum sebagagai berikut.
Bu Guru menambahkan penjelasannya sebagai
Evaluai KI 1 dan KI 2 menggunakan jurnal, observasi,
berikut. penilaian diri dan antar teman yang dilakukan dalam
Puncak tema kemaren kelas 5 nya ada materi seperti bentuk rubric yang seperti pada RPB KI 3, menggunakan
kunjungan ke pabri( jadi kita ajak ke lokasi secara test tulis, tes lesan, dan penugasan. Untuk evaluasi
langsung sesuai dengan pembelajaran yang ada.Setiap pembelajarannya, ada evaluasi harian penilaian proses,
pembelajaran harus tematik dulu kecuali agama, sekarang mid semester dan semester KI 4 dengan praktek dan
tambah matematika karena kita juga menyesuaikan penugasan untuk menghasilkan produk, semua dilakukan
dengan SD walaupun pembelajarannya tematik tetapi dengan autentikT2
ketika ujian masih muncul 3 mapel, ada IPA, Bahasa Dalam kesempatan lain ibu guru menjelaskan kepada
Indonesia dan Matematika, akhirnya kita tetap tematik, peneliti tentang evaluasi dalam pembelajaran tematik
hanya yang tahun ini yang matematika kita sendirikan,
sebagai berikut.
takutnya nanti jadi lemah jika kita campur pelajarannya,
pendalamanya dengan KTSP.7l Pelaksanaannya meliputi pendahuluan, kegiatan inti dan
penutup lalu evaluasinya boleh dikembangkan, misalnya
Pelaksanaan pembelajaran K13 meliputi K11,,2,3,4
penilaiannya tidak harus sesuai dengan materi, misalkan
sudah terlaksana dengan sebaik baiknya di madrasah ini.
kalau di unjukkerja / produknya kita pakai penilaian tulis,
Kegiatan akademik di madrasah ini sangat padat yang spiritual juga ada sendiri untuk soalnya kalau tematik
dapat membentuk anak disiplin, mandiri dan sangat itu, rumit bu tapi hasilnya oke, jadi gurunya yang harus
menghargai waktu sehingga ketika ada waktu luang berjuang juga, jadi ketika waktu kosong mereka koreksi bu
mereka manfaatkan dengan sebaik baiknya, disamping jarang ada waktu untuk keluar jadi harus ada komitmen,
itu masih ditunjang dengan kegiatan ekstrakurikuler yang Kita juga ada grup WA jadi misalnya ada masalah di satu
cukup banyak dan siswa-siswi diberi kesempatan untuk kelas saya langsung hubungi ke wali kelasnya, juga kalau
memilih sesuai dengan keinginannya. ada lomba langsung di share via WA, kita juga bekerjasama
dengan wali murid , ada program-program nya juga73
70 W Gr.1. 11.21.8.2017 72
W Waka Kur. IL 21.8.2017
71 W Gr.1. 11.21.8.2017 73 W Gr.1. 1I.21.8.2017
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
229
Manajemen Pembelajaran pada Implemmtasi Kurikulum 2013 Manaiemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
Kalau remidi pasti ada, juga ada pengayaan yang kebetulan ada tugas keluar saya wakilkan penyampaian
berbeda beda Cuma biasanya ada hal seperti anak yang informasinya juga saya minta masukan untuk kebijakan
akademiknya rendah tapi kemampuan non akademiknya sekolahTT.
tinggi jadi kita bekerjasama dengan bagian kesiswaan, Pernyataan bapak kepala sekolah dikuatkan
jadi kita punya 20 pengembangan diri sehinga di dalam
olehpernyataan bapakwaka kurikulumsebagaiberikut'
penilaian kita masukkan ke KI4. Bisa jadi nanti di sikapnya
juga bagus, kemudian mungkin nilai KI 3 nya standard
dengan yang lain, jadi masih berimbang begitu76.
Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap
pendekatan ilmiah dalam pembelajaran sesuai dengan dilaksanakan maupun yang sudah dilaksanakan'
tuntutan Kurikulum 201,3. Penilaian tersebut mampu Satu tahun sudah ad4 program rutinitas, petugasnya
menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta
didik, baik dalam rangka mengobservasi, menala4
mencoba, membangun jejaring, dan lain-lain. Penilaian
autentik cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks
atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk
menunjukkan kompetensi mereka dalam pengaturan yang tidak ada yang "nyambi" Sehingga benar benar focus
lebih autentik. untuk sekolah ini'78
d. Pengawasan Pembelajaran Kurikulum 2013 untuk Untuk tindak lanjut dari pengawasan,bapak kepala
Mengembangkan Pendidikan Karakter Siswa sekolah menjelaskan sebagai berikut'
Proses pembelajaran akan diawasi dan melalui Tindak lanjutnya dari pengawas macam macam misalnya
kegiatan pemantauan, supervisi, pelaporan, serta ketika kita melihat perlu ada valuasi atau sesuatu yang
tindak lanjut, Pengawasan ini dilakukan secara berkala perlu ditingkatkan otomatis kita berikan pendampingan
sekaligus bimbingan'Reward ada untuk guru yang
dan berlanjut. Pengawasan yang dilakukan pada guru
misalnya membuat karya buku atau guru yang bagus
yang melakukan proses pembelajaran dapat dilakukan dalam pendampingan pembelajaran, tapi reward itu
oleh kepala sekolah atau pengawas.hal ini seperti yang diberikan di akhir tahun, rewardnya juga berbeda beda?e
dituturkan bapak kepala sekolah sebagai berikut.
Bapak kepala sekolah melanjutkan penjelasannya
Kalau supervisi kita adakan pada hari jum'at secara kepada peneliti, kaitannya dengan pengawasan internal
keseluruhan jam 10:30. Jadi sekaligus kegiatan sebagai berikut.
pembelajaran dalam 1 minggu kita evaluasi, Sesekali juga
datang perwakilan dari Yayasan. Disitu juga disampaikan Pengawasan internal di madrasah ini adalah tim penjamin
program kita untuk 1 minggu kedepan itu apa saja supaya mutu dari dari Yayasan. Misalnya jika ada yang kinerjanya
77'W: KS. rr. 19.10.2017
tersosialisasikan ke semua guru. iya, walaupun misalnya 78
W Waka Kur. II. 21.8.2017
76 W Waka Kur. II. 21.8.2017 7e 'w: KS. rr.19.10.2017
231
Manajemen Pembelajaran pudu lmplcmentasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
kurang kita bisa berikan SP, Dari yayasan pun juga begitu. perubahan di RPP walaupun prakteknya sudah bagus. Jadi
Harapannya sebelum wali murid komplain kita sudah kadang saya suruh foto Rppnya yang bagian mananya yang
tahu masalahnya. Disamping itu kita kan punya ketua dirubah nanti selanjutnya tinggal menyesuaikan. Kegiatan
paralel tadi karena tidak mungkin kita selalu mengawasi pebelajaran juga kadang saya suruh ambil dokumentasi82
dalam pembelajaran. fadi dari situ kita jadikan penilaian
Pengawasan dari fihak eksternal seperti yang
teman sejawat.so
dituturkan bapak waka kurikulum, sebagai berikut'
Pengawas eksternal dari dewan pendidikan dan pengawas
pendidikan tetapi tidak maksimal. Disini pengawas dari
luar yang aktif dan kreaif dari Yayasan.Untuk pengawas
enkstern nya ada di MI satu bulan sekali beliau selalu ada
pertemuan, Tapi untukpengawasan MI ini harus begini itu
langsung dari Yayasan, |adi untuk sementara dari dalam
dulu itu kan juga sudah kelihatan, yang dari luar itu nanti
menyusul ketika ada letupan dari wali murid. Makanya
pengawasan eksternal ini kita butuhkans3.
Tindak lanjut pengawasan dari bapak kepala sekolah,
MengembanBkan Profesioffllf#" dengan Mengikutkan akhirnya ada tindak lanjut, hal ini seperti yang dituturkan
bapak kepala sekolah sebagai berikut.
Pernyataan bapak kepala sekolah dikuatkan oleh
Untuk guru yang kreatifnya kurang dan malas ada sanksi,
pernyataan ibu guru sebagai berikut.
sebenarnya hukumannya sanksi social secara otomatis.
.....iya, jadi setiap tahun jelang kenaikan semester 2 itu Kalau untuk itu yang menilai bukan cuma saya tapi wali
ada reward untuk kelas 6 untuk nmateri yang diajarkan, murid bahkan anak anak juga. Kita juga ada evaluasi tiap
misalnya ada anak yang nilainya 100 itu per anak dapat tahun jadi guru terus kita rotasi, tiap kelas itu sebenarnya
hadiah, kemudian untuk guru prestasi juga ada reward, sama cuma beda objeknya dan kreatifnya yang berbeda.
Lalu mengantarkan anak untuk lomba juga ada hadiahnya, Kemari juga ada yang keberatan kalau tematik untuk
jadi semua dihargai. Untuk yang tdak berprestasi juga kelas 6 karena basic nya tiap guru cuma L mapel, mamang
ada surat peringatan [SP) jika sudah 3 kali berarti harus kelemahannya di K13 ini guru harus banyak belajar tidak
keluar.8l hanya fokus pada jurusannya dan harus saling membantu
Kalau pengawasan pembelajaran dari bapak waka untuk guru per mata pelajaran, jadi untuk KKG per
kurikulum, seperti yang dijelaskan sebagai berikut. tingkatan juga seperti itu.8a
Kurikulum 201.3 pada awalnya diberlakukan pada lihat dari situ ditambah dengan indikator indikatornya,
tahun 201,4 dan MIN Sumberjati ini adalah pilot projeknya kalau silabus sudah ada dari pemerintah kita tinggal
K13 pada wilayah fawa Timur. Kemudian sampai sekarang mengembangkannya, setelah itu baru kita buat RPP, isinya
ini mulai kelas L sampai kelas 6 sudah melaksanakan. Dari nanti apa yang mau kita terapkan di kelas sarnpai tujuan
Blitar yang dijadikan pilot projeknya K13 ada 2 yaitu MIN pembelajaran dan apa yang mau kita sampaikan sampai
Sumberasri Wlingi dan MIN Sumberjati Kademangan, penilaian8e
Kabupaten Blitar. Langkah awal implementasi kurikulum Dalam mengimplementasikankurikulum 2 0 1 3 supaya
di madrasah ini, seperti yang dijelaskan bapak kepala bisa terlaksana dengan baik, maka perlu mempersiapkan
sekolah berikut ini. guru-gurunya dengan matang dan professional melalui
Struktur kurikulum sudah dipetakan dari Kemenag, di berbagai cara, hal ini seperti yang dituturkan bapak kepala
MIN Sumberjati ini tinggal melaksanakan dan disesuaikan sekolah sebagai beriktut,
dengan waktu pembelajaran juga SDM guru-gurunya. fadi waktu itu kan ada pendampingan dana sharing dan
Selanjutnya memilih guru sesuai keahlian dan beban jam itu digunakan untuk pembinaan dan pelaksanaan K13'
mengajarnya, terdiri dari guru khafid, guru kelas dan guru Pembina dari BDK Surabaya disamping itu ini juga kan
mapel, Semua guru secara keprofesionalan sudah mampu digunakan PPL oleh UIN Malang, Workshop K13 juga'
sebagai guru kelas dan guru bidang studi. 87 Selain itu ada panggilan Diklat di Kanwil kemudian MKK
Selanjutnya bapak waka kurikulum menjelaskan Provinsi. Jadi anggaran dari sini juga ada anggaran untuk
tentang perencanaan pembelajaran sangat penting Diklat termasuk biaya untuk aplikasi raport'eo
dilakukan oleh guru dan harus dipersiapkan dengan baik, Pernyataan bapak kepala sekolah tersebut, dikuatkan
apa saja yang harus dipersiapkan,langkah-langkah dalam oleh pernyataan bapak waka kurikulum sebagai berikut'
membuat Perencanaan pembelajaran sebagai berikut. Awal implementasi 2073 di madrasah ini diadakan
Pertama analisis buku dan KD, kemudian administrasi pendampingan dari wilayah itu mengadakan istilahnya
pembelajaran termasuk KI-1 KD, prota, promis, proming, dari pendampingan itu didatangkan Tim Jawa Timul
silabus, RPB rubric penilaian KI-1 & KI-2, verifikasi untuk memberikan pembelajaran tentang administrasi
sumber belaja4, kemudian media pembelajaran dan buku pembelajaran kemudian sistem pembelajarannya
catatan hasil kerja siswa, naskah soal penilaian KI-3 dan dijelaskan sampai pengurainnya itu diadakan workshop
KI4,88 sampai 4 hari. Pendampingan disini dibolehkan untuk
meminta jadi ketika dari wilayah menunjuk kemudian
Pernyataan di atas dilanjutkan oleh ibu guru caranya
dari wilayah juga memberikan penganggaran kemudian
membuat prota dan promessebagai berikut.
disuruh mencari pendampingan boleh dari Perguruan
Kita di awal untuk membuat prota otomatis kita lihat KI Tinggi boleh dari Kemenag disini kita menunjuk dari
&KD nya, kemudian dikalkulasi jumlah hari efektif sesuai Kemenag yaitu bapak Miftah.el
kalendet, baru kita masukkan prota, kalau promes kita juga
8e
W Gr.1. [.19.9.2017
87
w: KS. rL 19.9.2017 e0
w
KS. tr.19.9.2017
88
W Waka Kur. III. 4.9.2017 W Gr.1. il. 19.9.2017 erW Waka Kur. III. 4.9.2017
236
Manajemm Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
Beliau melanjutkan penjelasannya tentang silabus aktif,sebelum K13 diterapkan, MIN Sumberjati sudah
dan RPP sebagai beriktut. mulai mencoba pembelajaran tematik sehingga begitu
K13 di berlakukan, madrasah ini tinggal adaptasi sajaea
Kalau silabus disini sudah disiapkan dari tim yang ada
di wilayah kita disini tinggal mengembangkan pada
RPP nya saja, termasuk KD nya semua sudah paketan
dari tim pengembang,Perubahan kurikulum tidak
menuntut kami untuk merubah segalanya, hanya saja ada
beberapa pembaharuan yang dapat menjadi acuan kami
ketika mengaja4, karna dalam kurikulum ini siswalah
yang berperan aktif ketika proses pembelajaran"untuk
kendalanya di madrasah ini adalah kesiapan sarana
termasuk buku-buku,e2
Guru-guru di MIN Sumberjati ini sudah menguasai
kurikulum 20I3dan mengimplementasikan dalam Murid-Murid MIN Sumberiati dalam Pembelaiaran dengan
pembelajaran mulai dari perencanaan [RPP) dan silabus Kuriliuh m 2013
nya, hal ini seperti yang dituturkan bapak waka kurikulum Implementsi kurikulum 2013 dalam pembelajaran,di
sebagai berikut. sini guru harus mempersiapkan perangkat pembelaj aranya,
seperti yang dituturkan ibu guru kelas 1 sebagai berikut'
Untuk yang pertama itu kami menyiapkan sumber
belajarnya berupa buku dan penunjang yang lain seperti Di MIN Sumberjati ini ada KKG, untuk memudahkan
alat peraga, karena system pembelajaranya memakai guru karena K13 masing masing pelajaran ada RPP nya,
scientific sehingga lebih ditekankan pada media tiap satu tema ada 3 sub nya itu ada RPP tiap harinya per
pembelajaran yang tepat, kemudian juga kita meminta tema, jadi terkadang 1 tema meliputi beberapa mapel'
penggantian terutama dari Kementrian Jawa Timul Sesuai dengan KD nya. misalnya kalau kelas 6 ada 7
kemudian ini dilaksanakan2 tahun mulai tahun 2015 dan mapel dan mengembangkan RPP nya sesuai KD, itu sudah
itu spesial untuk mengelola tentang model pembelajaran ada indikator kita tinggal memindah begitu, jika kita
dan media pembelajarane3. menambah juga tidak apa apa, pokoknya kan buku guru
sebagai acuan, nanti kita yang mengembangkan yang
Disamping guru-guru hya, murid pun harus banyak di KI 1 dan 2, sementara yang di buku kan cuma
dipersiapkan juga dalam implmentasi K 13 ini supaya KI 3, yang ada KI 1 itu kan pelajaran PKN, untuk KI nya itu
seimbang dan dapat berjalan dengan lancar dan sukses, hal sudah ada di buku guru,e5
ini seperti yang dijelaskan bapak waka kurikulum berikut
ini.
Murid juga disiapkan, perlu pengkondisian dan
penyesuaian, kalau dulu siswa pasif tetapi sekarang siswa
e2
W Waka Kur. III. 4.9.2017 ea
W Waka Kur. III. 4.9.2017
e3
W Waka Kur. III. 4.9.2011 es
W Gr.1. 1II19.9.2017
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
Kita juga adakan evaluasi untukperencanaan pembelajaran ,jadi sekarang sudah full K131m
yang dibuat oleh guru guru disini, yang perencanaannya
Ibu guru yang lain menambahkan penjelasanya
bagus kita beri reward di akhir semesteran, dan itu
tentang K 13 dan pembelajaran tematik, sebagai berikut'
menjadikan salah satu motivasi untuk membuat RpP
dengan baik.ee ,,,.kalau menurut saya K 13 kurang mendalam untuk
Dari paparan perencanaan pembelajaran di wilayah kognitifnya, jadi kadang saya memberi waktu
atas
tambahan untuk belajar anak' Kadang juga saya fokuskan
dapat diambil kesimpulan bahwa bahwa silabus dan RPP
ke KD tertentu saja supaya anak faham' Tapi kalau RPP
wajib disiapkan dan disusun oleh guru sebelum masuk tetap sesuai dengan yang kita buat tapi pelaksanaannya
kelas. Karena dengan adanya perencanaan guru telah bisamundur, kalau dilihatdariyangtema itu sudah adatapi
menetapkan segala keperluan serta metode yang harus sedikit dan KD nya tetap tapi di lanjut ke tema berikutnya'
diterapkan ketika melaksanakan pembelajaran termasuk Kalau menurut saya kalau sub itu lebih mudah dan anak
dapat mengelola waktu secara efisien. Dengan demikian anak juga lebih faham'tapi kalau materinya sedikit belum
memungkinkan tujuan pembelajaran mudah dicapai. dikuasai tapi lanjut ke mapel lain kadang anak juga
bingung. Untuk kelas 6 itu juga ujiannya memang irisan
b. Pelaksanaan Pembelajarun Kurikulum 2013 untuk antara K13 dengan KTSP tapi sebagian besar yang dipakai
Mengembangkan Pendidikan Karakter Siswa KTSP nya jadi kita lebih banyak mengembangkannyar0l'
Bapak waka kurikulum menjelaskan hambatan yang
Pada system kurikulum 2013 ini, guru tidak lagi
dihadapi madrasah dalam menerapkan K 13 kepada siswa
dibebani dengan kewajiban untuk membuat silabus untuk
siswinya sebagai berikut.
mengajarkan terhadap anak didiknya sudah disiapkan
oleh pemerintah, hal ini seperti yang dijelaskan oleh bapak Hambatannya seperti keterlambatan pemesanan sumber
guru sebagai berikut. belajar; jadi anak belum bisa menerima buku ketika
pembelajaran sudah berlangsung, lalu juga kurangnya
Kalau silabus disini sudah disiapkan dari tim yang ada pembinaan pada wali murid tentang model pembelajaran
di wilayah kita disini tinggal mengembangkan pada tadil02
RPP nya saja, termasuk KD nya semua sudah paketan
dari tim pengembang,Perubahan kurikulum tidak Bapak Kepala Sekolah menjelaskan untuk
menuntut kami untuk merubah segalanya, hanya saja ada mengembangkan karakter religious (KI 1) kepada siswa
beberapa pembaharuan yang dapat menjadi acuan kami siswinya sebagai berikut.
ketika mengajaq, karna dalam kurikulum ini siswalah ....jam 6 pagi anak-anak sudah datangyang untuk program
yang berperan aktif ketika proses pembelajaran"untuk khafid, jam 7 seperempat yang tidak ikut program khafid
kendalanya di madrasah ini adalah kesiapan sarana baru datang, pagi ikut apel di halaman, yang khafid
termasuk buku-buku,Untuk pelaksanaanya di madrasah tidak diwajibkan nanti keberatan' Setiap hari Jum'at dan
ini sudah K13 semua kelas, karena sudah murni K13, Sabtu juga ada sholat dhuha kalau senin sampai kamis
kalau dulu kelas 3 dan 6 belum jadi kita laksanankan Im W
Gr.2. 1I.21.8.2017
secara bertahap, mulai kelas 1 dan 4 kemudian 3dan 6 Gr.2. III. 21.8.2017
'orw
ee
W Gr.2. II.21.8.2017 1o2W Waka kur. IIL 19.9.2017
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
kan biasanya ada apel, semuanya juga sholat Dhuhur tidak. Kan dari pertemuan tiap hari kita hafal anak ini
berjamaah setiap hari. kalau hari Sabtu itu pulangnya jam seperti apa karakternyat@.
13:00 kalau hari biasa jam 73:20.103
Ibu Guru melanjutkan penielasanya bila menemui
anak yang tidak sesuai karakternya, solusinya sebagai
berikut.
...itu kita tanya latar belakangnya biasanya, apakah ada
masalah keluarga, belajarnya bagaimana jadi harus
diarahkan dulu, kalau kita dekati insyaallah anak itu luluh
dengan sendirinya. Kadang waktu istirahat saya ajak
ngobrol jadi anak kan tidak takut sehingga lama lama
anak sadar sendiri dan seandainya ada masalah, kita bisa
membantunya,los
B eliau melanj utkan dalam pembelajaran tematikkalau
Sholat Dhuhur Beriamaah Anak-Anak MIN Sumberiati. satu tema kan 1 bulan, 1 minggu 1 sub tema, kalau satu hari
Mengembangkan KI 1, di Laksanakan di Masiid ini 1- pembelajaran,waktunya 3 x 45 menit, sebagai berikut'
Guru kelas 1 menguatkan penjelasan bapak kepala ...kalau satu tema kan l bulan, l minggu 1 sub tema, kalau
sekolah tentang mengembangkan karakter (KI 1, 2,3,4) satu hari ihi 1 pembelajaran,waktunya 3 x 45 menit. kalau
kepada siswa siswinya sebagai berikut. tematik 6 jam pelajaran jadi untuk tematik materinya
...untuk yang pembiasaanya kegiatan anak anak pagi diganti ganti agar anak juga tidak bosan . jamnya berbeda
masuk berdoa dulu kemudian sistim pengajarannya beda tiap hari. Jadi tiap sub tema selesai kita adaan
anak anak saya beri waktu untuk membaca dulu untuk ulangan harian. Untuk l tahun ada 9 tema, semester 1 ada
pembiasaan. Setelah itu ditanya kepada anak apa yang 5 tema, semester 2 ada 4 tema untuk UTS nya cuma tema
sudah dibaca tadi, itu kan untuk kedisiplinan. Setelah L,2,3.106
itukadang saya buat kelompok untuk membahas materi. Bapak Kepala sekolah menuturkan untuk
Jika ada kesulitan nanti bisa minta tolong guru atau mengembangkan pendidikan karakter religious IKI 1)
kelompok lain. Kan di K13 banyak tugas untuk prakarya melalui pembiasaan sebagai berikut.
juga. Kadang juga praktek untuk pengamatan di luar kelas
karena jika praktek langsung anak anak biasanya tetap .....untuk K13 kalau Sumberjati ini memang
di MI
ingat. fuga untuk melatih keberanian anak biasanya saya pengembangannya tidak hanya prestasi saja, kalau di
suruh ke depan bergantian. Juga saya latih anak agar bisa MIN sebenarnya catatan kegiatan anak sudah ada dalam
menghargai karya orang lain. Juga sikap jujur dilatih pada buku penghubung, jadi dengan adanya K13 ini sangat
saat ujian untuk penanaman sikap spiritual dari larangan mendukung, di rumah juga ada pengawasan dari orangtua
mencontek dan melihat buku saat ujian. Untuk social bisa untuk perilaku dan sholatnya. Itu semua ada dalam buku
diamati waktu kelompok mana anak yang aktif mana yang loa
W Gr.1. I].I.21.8.2011
103vy' '05
W Gr.1. III.21.8.2017
KS. Iil.19.9.2017 106
W Gr.1. [I.21.8.2017
245
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
penghubung, Disini juga ada jamaah sholat dhuhur tiap Alloh, kalau dulu kan sistemnya tidak seperti ini108.
hari agar anak terbiasa menghafal bacaan dan gerakan Untuk kepentingan trangulasi data peneliti juga
sholat, untuk kelas 1 dan 2 tidak jamaah tapi ada sholat
menanyakan kaitan KI 1 KI 2, Kl3 dan KI 2 kepada guru
dhuha tiap hari. Untuk hari jum'at dan sabtu semua
kelas 1 sebagai berikut
sholat dhuha jadi tidak ada apel pagi. Karena memang
untuk menghafal bacaan dan gerakan sholat itu sulit, jadi untuk yang pembiasaanya kegiatan anak anak pagi
kendalanya seperti itu, kita biasakan disini untuk sholat masuk berdoa dulu kemudian sistim pengajarannya
tapi kalau dirumah orangtua tidak mendukung, jadi itu anak anak saya beri waktu untuk membaca dulu untuk
slah satu masalahnyaloT. pembiasaan, Setelah itu ditanya kepada anak apa yang
sudah dibaca tadi, itu kan untuk kedisiplinan. Setelah
itukadang saya buat kelompok untuk membahas materi.
Jika ada kesulitan nanti bisa minta tolong guru atau
kelompok lain. Kan di K13 banyak tugas untuk prakarya
juga. Kadang juga praktek untuk pengamatan di luar kelas
karena jika praktek langsung anak anak biasanya tetap
ingat. Juga untuk melatih keberanian anak biasanya saya
suruh ke depan bergantian. Juga saya latih anak agar4 bisa
menghargai karya orang lain, fuga sikap jujur dilatih pada
saat ujian untuk penanaman sikap spiritual dari larangan
mencontek dan melihat buku saat ujian, Untuk social bisa
diamati waktu kelompok mana anak yang aktif mana yang
tidak. Kan dari pertemuan tiap hari kita hafal anak ini
Anak-anak mengaii dengan Ustazah untuk Mengembangkan KI 1 seperti apa karakternyaloe.
Pada kesempatan yang lain guru kelas 6 menjelaskan
kepada peneliti tentang hubungan antara KI 1 dan KI 2
sangat signifikan, hal ini seperti yang dituturkan, sebagai
berikut.
....Ada kaitan antara KI 1 dan KI 2, kemudian untuk
Iangkah langkahnya juga sudah ada dalam RPB
pendahuluan, kegiatan inti [mengamati, menanya,
eksplorasi, mengasosiasi, menala4 mengkomunikasikanJ
harus mengikuti 5 ini. Selalu dikaitkan dengan yang diatas
bu, misalnya anak bisa matematika dalam menyelesaikan Pembiasaan fuiur Di Madrasah ini terbukti tanaman cabe di
tugas, siapa yang membuat kita bisa? Kan Allah SWT, Jadi sekitar kolam, utuh tidak ada satupun y_ang berani memetik
dibuat agar anak tidak sombong, ada yang diatas yaitu sampai merah-merah
toE
W Gr.2. III.21.8.2017
r07
w KS. rrr. 19.9.2017 loe
W Gr.1. III.21.8.2017
Manajemen Pembelajaran padtt Implcmentasi Kurikulum 20 I 3 Manaiemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
r2
slah satu masalahnYa.l
Berkaitan dengan pengembangan karakter social KI
?, bapakguru menj elaskan, sebagai berikut
pengembangan KI 2
dan juga guru PKN nilai social diambil dari guru PKN nya
Untuk kepentingan trangulasi data peneliti luga kemudian untuk KI 1 dari guru agama113'
menanyakan kaitan pengembangan KI 2, kepada guru
kelas 1 sebagai beriku Lebih jauh bapakwakil kepala kurikulum memberikan
penjelasantentang penunjang KI 2 yaitu kegiatan pramuka'
...yang di K13 itu kan dibutuhkan anak harus bisa berubah
terutama masalah tingkah laku dan kadang anak terhadap
111
W Gr.2. IIL 2I.8.2017
1r2
W Waka Kur. IIL 4.9.2017
113
W Gr.2. IIL 21.8.2017
u0 w KS. rr.19.9.2017
248 249
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
sebagai berikut.
Penunjang KI 2 kegiatan ekstrakurikuler pramuka karena
wajib diikuti oleh semua siswa siswi dimadrasah ini
sesuai dengan anjuran dari Kemenag Kabupaten Blitar.
Dalam kegitan tersebut anak-anak bisa menjalin interaksi
dengan dunia lua4, disana juga membentuk anak yang
disiplin dan sangat menghargai waktu sehingga ketika ada
waktu luang mereka manfaatkan dengan baikrr4
Untuk yang KI 3, yaitu ranah kognitif di MIN 3 mapel jadi misalnya 1 pembelajaran hanya PKN saja
atau kadang2 mapel lalu kita hubungkan, jadi istilahnya
Sumberjati ini banyak meraih prestasi baik di Kecamatan
kita menjembatani misalnya bacaan bahasa Indonesia
Kademanagan, tingkat Kabupaten Blitar maupun jawa tapi materinya IPA begitu. Misalnya listrik fadi walaupun
Timuq, untuk lebih jelasnya seperti yang dituturkan bapak kita punya listrik sendiri kita harus berlaku hemat,
kepala sekolah sebagai berikut. menghargai begitu nilai moralnya ini kan juga sudah
Di madrasah ini kelas 1 ada 5 kelas sekitar 150 siswa, masuk PKN materinyatt6
kemarin waktu pendaftaran saya beri waktu 2 bulan, Untuk menunjang pembelajaran tematik, supaya
ternyata 1 minggu sudah 150. Hal ini menandakan bahwa lebih bermakna dan mudah difahami oleh siswa maka ada
orang tua murid sudah sangat percaya menitipkan anak- media yang mendukungnya, hal ini seperti yang dituturkan
anaknya di madrasah ini,kalau untuk akademik juara 3 bapak kepala, sebagai berikut.
se kabupaten untuk kompetisi. Kemudian program non
akademik termasuk kepramukaan dan porseni di akhir ...disini sudah 2 tahun ini di tiap kelas sudah ada LCD
2016 kemarin.rls agar anak juga senang untuk belajar; ada juga LED TV
W Waka Kur. III.
114
21.8.2017 di 7 kelas, untuk wifi saya anjurkan seefektif mungkin
r's w KS. ril. 19.9.2017 r16
W Gr.2. III.21.8.2017
250 251
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
252 253
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kuikulum 2013
disini kami setiap selesai pembelajaran, itu ada 2 program mengikuti pelatihan, jadi nanti beliau yang menyampaikan
yang pertama program untuk yang kurang dalam baca hasilnya kepada teman teman guru yang lain begitu
tulis Al-Qur'an, yang kedua bagi yang umum kita bentuk seterusnya,l23.
tim 5 guru untuk membenahi anak yang kurang tadi, jadi Untuk puncak tema anak-anak diajak ke sumber
diadakan pembinaan khusus kelas 1,2 dan 3 dan untuk
belajar aslinya, hal ini seperti yang dituturkan ibu guru
murid yang pintar kita juga ada tim dari pengembang
sebagai berikut.
olimpiade untuk matematika maupun IPA, jadi masing-
masing kelas untuk anak berprestasi kita kumpulkan, itu ...jadi scientific itrt mengedepankan model "5M", yaitu
untuk kelas 3,4 dan 5. Untuk anak anak yang mungkin mengamati menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi
kurang kita adakan pendalaman terutama untuk yang dan mengkomunikasikan Sehingga dalam proses
kelas 6, remidi selalu ada, itu memang harus tergantung pembelajarannya diawali dengan tabel bagan misalnya
kondisi jadi tidak tetap, 121 untuk merangsang anak mengamati hal yang ada di
Bapak waka kurikulum melanjutkan penjelasanya lingkungan sekolah sesuai dengan tema yg dipelajari,
jadi diupayakan seperti itu, untuk puncak tema diajak
tentang irisan-irisan KTSP yang masih diterapkan di
ke sumber pembelajaran aslinya, disini juga seperti itu,
madrasah ini, sebagai berikut.
sering melakukan pengamatan juga kadang di sawah atau
....mulai semester 2bu, jadi yang sesuai jadwal seperti itu pas puncak tema misalnya sejarah kita bawa ke candi.12a
tadi tapi kadang saya yang kelas 6 saya olah sendiri jadi Dalam mencapai KI 4 yaitu ranah psikomotorik
setelah pulang sekolah saya adakan pendalaman kadang
bapak kepala sekolah menjelaskan kepada peneliti sebagai
jam 13:30 kadang jam 14:00 tapi sebelumnya juga saya
berikut.
konfirmasikan kepada anak anak jadi siapa yang mau
boleh ikut untuk anak yang masih kurang supaya bias fadi Ki 4 nya dilihat dari tugas anak anak sesuai dengan
mengejar materi untuk ujian, jadi kendalanya disitu, kalau yang diberikan gurunya, misalnya anak anak disuruh
untuk K 13 walaupun itu irisan, tapi sebagian kecil saja membuat karya yang berbeda beda. Hasilnya yang
bu, jadi latihan latihan itu hanya sedikit, hanya contoh 1 keterampilan menggunakan product, sesuai dengan
selanjutnya latihan lagi, seperti itu, Jadi untuk yang201.6 materi yang diberikan oleh gurunya, contohnya anak
inikita ajar sampai matang materinya baru kita lanjut ke disuruh membuat kliping atau peta konsep dilanjutkan
materi berikutnyar22 dengan pengumpulan bukt - bukti misalkan foto dll'12s
Bapak waka kurikulum melanjutkan penjelasanya Bapak waka kurikulum menguatkan penjelasannya
untuk menjaga mutu gurunya dalam melaksanakan bapak kepala sekolah KI 4, sebagai berikut.
pembelajaran tematik di MIN Sumberjati ini, sebagai tua harus
.....iya sebetulnya juga harus ada, kan orang
berikut. menyiapkan anaknya harus begini misalnya, jadi nanti
Untuk menjamin mutu gurunya salah satunya dengan kalau anak membutuhkan apa , orangtua harus siap,
MGMB rutin tiap bulan dan KKG.Dalam pengembangan kan biasanya anak suka membawa benda dari rumah
diri grrn' misalnya kita punya 1 guru yang dikirim untuk 123
W Waka Kur. III. 21.8.2017
'2'W Waka Kur. III. 21.8.2017 t2a
W. Gr.2. IIL 21.8.2017
122
W Waka Kur. III. 21.8.2017 r2s w KS. rr. 19.9.2011
254 255
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kutikulum 2013
misalnya untuk tema perkembang biakan tumbuhan sendiri anak anak yang menjawab sendiri, tidak semuanya
dengan praktek pencangkoan bahan dari rumah, sekolah dari guru begitu, jadi siswa juga merasa bangga wah saya
tinggal mempraktekkan, jadi banyak praktek nya untuk bisa mengerjakanl2T
yang K13. Waktu ada praktek biasanya di lual jadi saya
beri hari yang maksimal untuk praktek karena kadang
1.-2 jam pelajaran tidak selesai, jadi kalau misalnya untuk
keterampilan lalu tidak bisa selesai di kelas kita beri
tambahan waktu dulu yang penting langkah nya sudah
tahu, untuk penyempurnaanya bisa dibawa di rumahr26.
251
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kuikulum 2013
menilai dengan 4 paspor yaitu spiritual pengetahuan di administrasi penggajian dan bendaharal30
dan keterampilan nanti ada yang menggunakan sistirfl Oleh karena itu, dalam melakukan penilaian
advertasi kemudian penilaian diri, penilaian antar teman,
digunakan berbagai bentuk dan teknik penilaian.Hal ini
itu juga termasuk penilaian. Selain itu juga tergabung
seperti yang dituturkan ibu guru kelas sebagai berikut.
dalam KI 1, KI 2. Jadi kalau pengetahuan menggunakan
sistim,kalau evaluasi kan masuknya per mapel sudah ,,,.kalau KI 1 yang berhak memberi nilai kan guru agama
ada koreksinya nanti sudah ada aplikasi juga walaupun dan PKN, jadi nilai disetorkan lalu nilai rata rata nya mauk
ujiannya campur tapi nilainya sudah sendiri sendiri per ke raport, Nanti untuk penilaian kan sudah ada formatnya,
pelajaranseperti biasa kemudian yang keterampilan kemudian untuk penilaian antar teman contohnya nanti
menggunakan product. Jadi dari hasil ujian anak-anak teman sebangku menilai temannya sendiri, juga ada
nilainya masih per KD tapi ketika masuk raport nilainya observasi dari guru. Jadi dari guru PKN dan agama tiap hari
sudah dalam bentuk per maple.128. bisa mencicil nilai itu tadi. Untuk penilaian ada penilaian
Bapak waka kurikulummenambahkan penj elasannya tengah semester dan penilaian akhir semester, Tapi untuk
kelas 6 karena waktunya sedikit jadi dipercepat.t"
tentang pembagian kelas unggulan dan regulaq, sebagai
berikut. Beliau menambahkan kepada peneliti, di madrasah
ini ada penguatan untuk agamanya.
Kalau untuk itu dulu dari kelas 4-5 sudah diambil siswa
untuk kelas unggulan tapi ternyata karakternya yang ,...disini ada penguatan untuk agamanya, untuk yang
salah, sehingga ketika bertemu kelas lain itu seperti ada sosialnya itu dari program kesiswaan ada pembinaan
gap nya, tidak mau bergaul begitu. Jadi sekarang sudah seperti ketika ada pelanggaran sanksinya membaca surat
tidak memakai yang seperti itu, dibuat siswa yang merata yasin, jadi bukan berupa hukuman fisik, tapi dilihat juga
per kelas. Mengajarnya pun lebih enak yang campuran. dari segi pelanggarannya nanti ada bimbinganygberbeda
Misalnya waktu diskusi ada yang berani satu nanti untuk anak anak jadi KI 7 dan2 nya tetap tercoverl32
otomatis teman lainnya juga ikut sehingga kelas lebih
hidupl2e
Penilaian dilaksanakan untuk mengetahui pencapaian
kompetensi peserta didik yang dikaitkan dengan situasi
nyata bukan dunia sekolah. Hal ini seperti yang dituturkan
bapak guru PAI sebagai berikut.
Evaluasi sama saja kalau penilaiannya per kelas sama,
jadi kita diberi soft copy jadi nanti guru mapel tinggal
memasukkan sendiri nilainya, jadi kita kalau di guru Penilaian KI 2 dengan Melakukan Lembar Observasi
madrasah seperti ini kan multi ya, jadi tidak cukup Penilaian otentik tidak hanya mengukur apa yang
waktunya untuk penilaian, saya sendiri juga belum bisa diketahrri oleh peserta didih tetapi lebih menekankan
focus tentang itu karena selain guru saya juga jadi bagian 1r W Gr.3. I1I.21.8.2017
'28 W Waka Kur. III. 21.8.2017 W
r31
Gr.2. III.21.8.2017
Kur. III. 21.8.2017 1'W Waka Kur. III. 21.8.2017
'2e W Waka
258 259
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
mengukur apayang dapat dilakukan oleh peserta didik.Hal Dalam kesempatan lain ibu guru kelas 6menjelaskan
ini seperti yang dituturkan bapak waka kurikulum sebagai kepada peneliti tentang evaluasi KI 4 dalam pembelajaran
berikut. tematik sebagai berikut
...yang dulu di undang undang 104 itu penilaian cuma anak anak nanti disuruh membuat laporan, misalnya
deskripsi saja, kemudian pada rnasing masing mapel laporan wawancara , latihan wawancara ke gurunya
dimasukkan nilai kognitif nya, kemudian yang kemarin kan untuk melatih sebelum wawancara apa saja yang
perbedaanyya di pendekatan KKM kalau KKM yang di 53 dibutuhkan, begitu. Kan untuk kelas 6 itu materi
semua dari masing masing mapel berbeda-beda rentang wawancaranya banyak, Jadi misalnya renang juga kita
nilai nya mulai A B C D, kalau sekarang ada multi ada 1 bawa ke kolam renang tapi bukan bersama gurunya,
mapel t KKM kalau dulu penilaian kaitannya dengan tapi teman temannya yang lain atau guru yg lain untuk
pengetahuan kalau dulu nilai C itu itu kurang, sekarang mengawasi anak anak jadi ada pendampingnya walaupur-t
belum tuntasl33. lain wali kelas136,
Beliau menjelaskan kepada peneliti, bahwa dulu Evaluasi pembelajaran kurikulum 2013 (1) aspek
di awal-awal K L3 mengalami kesulitan dalam evaluasi, afektifdilakukan dengan menggunakan evaluasi sikap dan
seperti yang dituturkan guru sebagai evaluasi diri sendiri, sedangkan evaluasi antarteman dan
.,..iya agak rumit, kadang pembuatan soal juga butuh jurnal catatan guruhanya dilakukan pada awal pelaksanaan
waktu lama, tapi sekarang sudah tidak begitu kesulitan kurikulum 2013 saia. [2) evaluasi pembelajaran aspek
seperti dulu, sekarang karena pararel pembuatan soal bisa kognitifdilakukan denganevaluasi secara tertulis, lisan
bersama. setelah pembaruan pembaruan ini menggunakan dan penugasan.Evaluasi aspekkognitif dilakukan oleh guru
tematik tapi bermuatan mapel. dan disini memakai yang pada setiap akhir pertemuan, sehingga dapat diketahui
paling baru karena di anjurkan se kabupaten blitar itu tingkat daya serap siswa terhadap materi yang disampaikan
disepakati menggunakan ini.13a oleh guru. Bentuk evaluasi penugasan yang diberikan oleh
Untuk evaluasinya KI 1-, Kl2, Kl3 dan KI 4 ibu guru guru dilakukan secara individu maupun secara kelompok.
menjelaskan kepada peneliti sebagai berikut. (3) evaluasi pembelajaran aspek psikomotorikdilakukan
dengan pemberianevaluasikinerj a, proi ek dan portofolio'
Evaluai KI 1 dan KI 2 menggunakan jurnal, observasi,
penilaian diri dan antar teman yang dilakukan dalam d. Pengawasan Pembelaiaran Kurikulum 2013 untuk
bentuk rubric yang seperti pada RPB KI 3, menggunakan
Mengembangkan Pendidikan Karakter Siswa
test tulis, tes lesan, dan penugasandari penghubung itu
tadi juga sudah termasuk KI 2, contohnya disiplin nya Ketika sebuah satuan pendidikan atau sekolah
siswa itu tadi. Sedangkan KI 3 melalui tes tulis, dan KI
mengimplementasikan Kurikulum 20L3, maka sesuai
4 berupa product itu tadi.Guru guru disini sekitar 75 o/o
amanat Permendikbud Nomor 65 tahun 2013 tentang
sudah PNS, ada 6yangbelum, 23 guru yang sudahl35
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, maka
133
W Waka Kur. III. 21.8.2017
134'W Gr.2.
perlu dilakukan pengawasan dan supervise' Hal ini
III. 2L8.2017
r3s
W Gr.2. III.21.8.2017 136
W Gr.2. III.21.8.2017
261
Manajemen Pembelajaran pada lmplementasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
seperti apa yang dituturkan bapak waka kurikulumuntuk sesuai jadwal.Kalau ada yang kemampuannya lebih nanti
pengawasan pembelajaran anak-anak sebagai berikut. kita beri reward atau di akhir tahun kita beri penghargaan
untuk guru berprestasi, kalau ada kekurangan kita
Pengawasanya terutama dalam pembiasaannya itu tadi, bersama sama membantu'l3e
jadi dari wali kelas kemudian dari pemantau penilaian
yang taat taat saja, kemudian dari pelaporan wali - wali
kelas ke guru PAL kemudian dalam pemantauannya
kepala sekolah mengarahkan kepada semua guru untuk tu
262 263
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
kenyataannya memang KTSP lebih detail, jadi disini l3)Pembelaiaran ada medianya misalkan materinya zakat,
mulai jam ke 0 anak anak melaksanakan program pen- jadi saya bawakan media timbangan untuk menimbang
dalaman dengan KTS beras, anak harus tahu, kadang memakai media wifl,
5) Dari sisi guru, kontinyu ada pembinaan materi umum LCD, LED, tinggal melihat tujuan pembelajarannya
dari perguruan tinggi temama maupun ke Islaman. Guru 14) Penguatan karakter antaraKl 1 dan KI 2, dikaitkan dan
disini punya guru agama, mereka mau belajar ilmu aga- saling menguatkan
ma dan Al-Qur'an mulai dari dasar. 15)KI 2karakter yang terbentuk misalnya perilaku siswa
6) Di SDI Al-Azhar ini punya strategi dan teamwork, jadi dengan guru baik, dengan orang tua baik., anak anak
modul tidak murni kita ambil dari penerbit tapi karya sesama teman saling membantu, dalam kerja kelompok,
dari guru guru juga. Itu yang kita maksimalkan, kita buat saling memberi masukan dan saling membantu
modul sendiri untuk pendalaman dan latihan. 16) Sikap tidak hanya diajarkan secara verbal, tetapi melalui
7) KI 1 berkaitan dengan karakter religius, pertama kita contoh dan teladan. Ada materi yang sekiranya diajarkan
lihat indikator yang ada, lalu nanti ada pengembangan diluar misalnya kita belajar di peternakan itu juga mel-
terutama pembiasaan karakter imbasnya di perilaku re- atih social anak.
ligiusnya, ibadahnya baik dan terkontrol 17)Kegiatan ekstrakurikuler juga menunjang KI 2, seperti
8) Termasuk didalamnya karakter berani dan jujur, maka pramuka yang melatih kemandirian dan jiwa social anak
dalam kehidupan juga harus berani dan jujur termasuk 18)Di SDI Al-Azhar ada siswa yang tidak mampu' anak
dalam ujian selalu diingatkan agar anak terbiasa untuk anak biasanya berbagi mulai dari buku, sampai SPP nya
jujur dan tidak menyontek juga gratis tapi syaratnya harus mondok disini
9) Semua materi pembelajaran pun juga harus dikaitkan 19) Di SDI AlAzhar ini kebiasaan buang sampah pada tem-
dengan nilai nilai agama dan semua guru juga menjadi patnya,lingkungan selalu bersih dengan mengajak anak-
contoh, atau suri tauladan bagi anak-anak didiknya anak disiplin awal pembelajaran 5 menit untuk member-
10) Semua guru harus bisa ngaji. Di awal guru yang men- sihkan sampah di kelas bersama sama. Kemudian ada
gajinya kurang bagus, harus diperbaiki. Kalau gurunya juga di akhir pembelalaran, diusahakan kelas selalu ber-
baik, karakternya baik, jadi nanti muridnya juga akan sih agar terbiasa di sekolah maupun di rumah
baik 20)Pengembangan karakter KI2, misalnya santunan anak
11) Anak anak sudah terbiasa membaca Al-Qur'an dengan yatim, guru guru juga menginfaqkan sebagian rezeq-
metode Yanbua dan beribadah sholat, setiap hari kita inya. Menyantuni anak anak dan tetangga sekitar yang
control di sekolah maupun di rumah kurang mampu secara ekonomi. Kemudian sumbangan
12) Ada buku penghubung. tapi biasanya wali murid juga ke SLB untuk anak berkebutuhan khusus. Ini kita ambil
melaporkan apakah anak sudah mengerjakan sholat, dari sumbangan anak anak juga. Kita juga ada kunjun-
seperti itu via WA gan ke panti asuhan.
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajatan pada Implementasi Kurikulum 2013
2l)KI 3 kognitif, meliputi standar proses terfokus pada alnyamemanah / berkuda' semua ada disini kita ajarkan,
eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi dilengkapi dengan karena kita sekolah Islam jadi kita arahkan ke dunia Is-
mengamati, menanya, mengolah, menalar, menyajikan, lam
menyimpulkan, dan mencipta 30)Untuk praktikum misal kita belajar tentang tumbuhan,
22) Me dia y ang s e I ama ini mendukung p emb elaj ar an adalah nanti anak kita bawa ke tempat yang banyak tanaman,
media proyektor dan wifl,dan LED, untuk evaluasi juga nanti anak mengobservasi, mencatat atau memfoto un-
kita mulai memakai sistem aplikasi. tuk membuat laporan, dilanjutkan dengan kegiatan
23)Di SDI Al-Azhar ini juga ada reward pada anak yang menanam, biar lebih menarik kita tambahi out bond agar
bisa materi tematik, nanti kalau adayang nilainya 100 tidak jenuh
kitatempel di papan sesuai namany1jadi per anakdapat 31)Untuk menjamin mutu pembelajarannya salah satunya
semacam bintang prestasi begitu dengan MGMP 1 bulan sekali dan KKG tematik per jen-
24)Karena biasa menghafal Al-Qur'an disini menjadikan jang
daya rngat anak ke pelajaran juga jadi tinggi, sehingga c Evaluasi Pembelaiarcn Kurikulum 2013 untuk
bisa juara olimpiade dengan menomor satukan Al- Mengembangkan Pendidikan Karakter Siswa
Qur'an.
1) Evaluai KI 1 dan KI 2 menggunakan jurnal, observasi'
25)Belalar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di
penilaian diri dan antar teman yang dilakukan dalam
lingkungan sekolah dan masyarakat. Guru bukan satu-
bentuk rubric yang seperti pada RPP
satunya sumber belajar. Untuk puncak tema biasanya
anak-anak dibawa ke sumber belajar secara aslinya/ 2) KI 3, menggunakan test tulis, tes lesan, dan penugasan'
nyatanya Untuk evaluasi pembelajarannya' ada evaluasi harian
penilaian proses, mid semester dan semester
26)Di SDI Al-Azhar ini sering mengikuti lomba-lomba
olympiade, terutama yang diluar program Dinas pendi- 3) KI 4 dengan praktek dan penugasan untuk menghasilkan
dikan, dan sering berhasil meraih juara. produk, semua dilakukan dengan autentik
27)Masyarakat sudah mengakui keberhasilan guru-guu 4) Autentik yaitu apa adanya dan dapat dipertanggung
jawabkan sesuai dengan sikap perilaku anak dalam sikap
dalam mengajar murid-muridnya terbukti out came nya
selalu di atas rata-rata dibandingkan sekolah lain. spiritual ataupun social
28) Untuk KI 4 psikomotoriknya, jadi belajar itu memang 5) Adapun KI 3 dan 4 sesuai hasil tes tulis dan lesan
harus menyeluruh maka guru-guru mengusahakan sam- yang diserap dalam pembelajaran, sehingga dapat
pai pada ketrampilan anak-anak, kadang ada jugayang menunjukkan tuntas dan tidaknya pembelajaran yang
praktek dulu baru materi. Insyaallah semua dilakukan, sudah dilakukan.
walaupun dengan keterbatasan 6) Misalkan kegiatan IPA anak anak sebelum masuk
29) Disini juga mewadahrapayang disunnahkan Rosul, mis- KI 3 dibiasakan praktek dulu, dari situ bisa kita lihat
270 271
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
keterampilannya anak menyiapkan prakteknya, dari situ 1) Pengawasan oleh ketua paralel pembelajaran tematik'
juga kita bisa nilai prosesnya untuk KI 4. Jadi prosesnya dari situ dijadikan penilaian teman sejawat
semua harus dicatat tidak bisa langsung jadi, bentuknya 2) Pengawasan dari wakil kepala kurikulum, dari situ akan
product . turun kebawah ketika mendapat laporan'
7) Di semua jenjang praktek ini juga diadakan dan wajib. 3)
S eperti c ontohnya anak anak melakukan praktek manasik
273
Manajemen Pembelajaran pada Implemmtasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
lalui pemantauan, penilaian, pembinaan, pelaporan, dan instrumennya, kemudian dipetakan sesuai kurikulum
tindak lanjut, sedangkan pengawasan dari dinas pendidi- MI Perwanida dan dipadukan, kemudian disesuaikan
kan adalah pengawasan akademik. dengan waktu pembelaj aran
9) Pengawasan akademik dari pengawas meliputi; meman- 2) Langkah awal memilih guru sesuai keahlian dan beban
tau pelaksanaan pembelajaran dan membina guru dalam jam mengaj arrrya, terdiri dari guru khafidz, guru kelas
menyusun silabus dan RPP juga memantau guru dalam dan guru pendamping.
mengolah dan menganalisis data hasil penilaian. 3) Semua guru secara keprofesionalan sudah mampu
l0)Pengawasan dari Dinaspendidikan berupa pelaporan sebagai guru kelas dan guru bidang studi
kinerja guru, biasanya diminta oleh Dinas pendidikan I 4) Guru MI Perwanida tergabung dalam KKG, dan sebagai
tahun sekali. Bentuknya macam macam diantaranya si- narasumber K13, karena lembaga ini menjadi pilot
labus dan RPP. Untuk penilaian kinerja biasanya dilihat projeknyaK 13
dulu oleh Kepala Sekolah, dan Pengawas, baru diserah-
kan ke Dinas Pendidikan.
s) Murid juga disiapkan, perlu pengkondisian dan
penyesuaian.Sebelum K13 diterapkan, MI Peranida
11) Tindak lanjut hasil-hasil pengawasan akademik dari pen- sudah mulai dicoba tematik sehingga tinggal adaptasi
gawas pendidikan untuk meningkatkan kemampuan pro-
saja
fesional guru dan pengawasan manajerial kepala sekolah
6) Perencanaan pembelajaran merupakan gambaran
untuk meningkatkan mutu penyelenggataan satuan pen-
kegiatan selama di dalam kelas. Perencanaan
didikan
pembelajaran dirancang dalam bentuk silabus dan RPP
2. Temuan Penelitian pada kasus II MI Perwanida yang mengacu pada standar isi.
Temuan Penelitian pada kasus II MI perwanida 7) Di lembaga ini memakai dua duanya, dalamarti kemarin
disajikan berdasarkan tata urut fokus penelitian, kita tahu dari Kl3 ada perubahan di Tahun 2016,
yaitu: a) perencanaan pembelajaran kurikulum 201,3 bedanya pelajarun matematika dipisah dari tematik
untuk mengembangkan pendidikan karakter siswa, otomatis kita dan teman teman selain mencari penerbit
b) pelaksanaan pembelajaran kurikulum 2013 ntuk yang menggunakan itu, kita juga selalu aktif dan juga
mengembangkan pendidikan karakter siswa,, c) evaluasi difasilitasi
pembelajara kurikulum 2013 untuk mengembangkan 8) Kita tidak K13 murni dalam arti kita juga ada ujian
pendidikan karakter siswa,dan d) pengawasan bersama sehing ga ki ta juga adakan KT S P, j adi dij alankan
pembelajaran kurikulum 2013 untuk mengembangkan
irisan irisan Kl3 dan KTSP untuk pendalaman
pendidikan karakter siswa.
e) Perencanaan pembelajaran meliputi analisis buku dan
a, Perencanaan Pembelaiaran Kurikulum 2OL3 untuk
Mengembangkan Pendidikan Karakter Siswa KD, kemudian administrasi pembelajaran termasuk
KI & KD, prota, promis, proming, silabus, RPP, rubric
1) Struktur kurikulum sudah dipetakan dari Kemenag penilaian KI-l & KI-2, verifikasi sumber belajar,
274 275
2013
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum
kemudian media pembelajaran dan buku catatan hasil 1) Murid di MI Perwanida ini sangat heterogen. tapt
porsi pengaj aran
kerja siswa, naskah soal penilaian KI-3 dan KI-4. Alhamdulillah guru masih bisa memberi
yang pas dengan karakter
10) Silabus sudah ada disiapkan dari pemerintah tetapi juga
dikembangkan sesuai dengan tujuan pembelajaran, 2) Di Yayasan ini belum a
anak untuk mendalami
karakter siswa dan lingkungan sekolah
yang terProgram dalam S
11 ) Pembelaj ar anny a sudah tematik semua, langkah- langkah
hu."-"rrgt ifal surat_surat pendek), hal tersebut sangat
dalam menyusun RPP 1) merancang kompetensi yang menunjang KI 1
seimbang arfiara sikap, pengetahuan, dan keterampilan 3) Belum ada pondok untuk menampung anak-anak
yang hendak diwujudkan (KI 1, KI2, KI3 dan KI 4).,
4) Di madrasah ini dalam pelaksanaan pembelajaran
2) skenario penbelajaran, meliputi pemilihan media, liiu rn.tnutai kurikulum KTSP, K13 dan Kulkyly3
lebih
dan sumber belqar 3) penilaian,. Semua bermula dari Nuriouttt, kalau KTSP memang secara materi
jadi
penyelarasan indikator pencapaian yang harus selaras focus, kenyataannya memang KTSP lebih detail'
dengan Kompetensi Dasar, Kompetensi Inti, dan Standar disinimutai jam ke 0 anak anak melaksanakan program
Kompetensi Lulusan. pendalamandengan KTSP
12) Formatnya RPP mencakup: (1) data sekolah, 5) Dari sisi guru, kontinyu ada pembinaan materi'ada
matapelqaran, dan kelas/semester; (2) materi pokok; (3) pelatihan dLi Pare, kursus bahasa Inggris dan bahasa
alokasi waktu; (4) tujuanpembelajaran, KD dan indikator Arab karena dalam pembelajaran yang kelas unggulan
pencapaian kompetensi; (5) materi pembelajaran; memakai2bahasa tersebut walau belum maksimal'
metode pembelajaran; (6) media, alat dan sumber jadi modul
6) Di madrasah ini punya strategi dan teamwork,
guru
belajar; (7) langkah-langkah kegiatan pembelajaran; dan tidak murni kita ambil dari penerbit tapi karya dari
(8) penilaian guru juga. Itu yang kita maksimalkan, kita buat modul
13)Di MI Perwanida RPP dibuat bersama-sama dengan sendiri untuk pendalaman dan latihan'
KKG. Serumpun, sekaligus membuat modul dan LKS 7) Kl 1 berkaitan dengan karakter religius' pertama
nya yang jelas dari kita harus terintegrasi dengan kita lihat indikator yang ada, lalu nanti ada pengem-
lingkungan hidup, karena sekolah kita adalah Adiwiyata. bangan terutama pembiasaan karakter imbasnya
di
14) Mempersiapkan sumber belajar dan media pembelajaran perilaku religiusnya, ibadahnya baik dan terkontrol
yaitu WIFI, LCD maupun LED B) Termasuk didalamnya karakter berani dan jujur'
maka dalam kehidupan juga harus berani dan
jujur
15) Kita juga adakan evaluasi untuk perencanaan
pembelajaran yang dibuat oleh guru guru, yang termasuk dalam ujian selalu diingatkan agar anak
perencanaannya bagus kita beri reward di akhir semester. terbiasa untuk jujur dan tidak menyontek
b. Pelaksanaan Pembelaiaran Kurikulum 2Ot3 untuk 9) Semua materi pembelajaran pun juga harus dikait-
Mengembangkan Pendidikan Karakter Siswa kan dengan nilai nilai agama dan semua guru juga
216 277
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
menjadi contoh, atau suri tauladan bagi anak-anak 19)Di madrasah ini kebiasaan buang sampah, kalau disini
didiknya. kan sudah adiwiyata, jadi anak-anak diajak disiplin awal
1-0)Semua guru harus bisa ngaji. Di awal guru yang men- pembelajaran 5 menit untuk membersihkan sampah
gajinya kurang bagus, harus diperbaiki. Kalau guru- di kelas bersama sama. Kemudian ada juga di akhir
nya baik, karakternya baik, jadi nanti muridnya juga pembelajaran, diusahakan kelas selalu bersih agar
akan baik terbiasa di sekolah maupun di rumah
llJAnak anak sudah terbiasa membaca Al-Qur'an dan 20) Pengembangan karakter KI2, misalnya santunan anak
beribadah sholat, setiap hari kita control di sekolah yatim, guru guru juga menginfaqkan sebagianrezeqrnya.
maupun di rumah Menyantuni anak anak dan tetangga sekitar yang kurang
12)Ada buku penghubung.tapi biasanya wali murid juga mampu secara ekonomi. Kemudian sumbangan ke SLB
melaporkan apakah anak sudah mengerjakan sholat, untuk anak berkebutuhan khusus. Ini kita ambil dari
sumbangan anak anak juga. Kita jugaadakunjungan ke
seperti itu via WA
panti asuhan.
13)Pembelajaran ada medianya misalkan materinya zakat,
jadi saya bawakan media timbangan untuk menimbang 21)KI 3 kognitif, meliputi standar proses terfokus pada
beras, anak harus tahu, kadang memakai media wifi, eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi dilengkapi dengan
LCD, LED, tinggal melihat tujuan pembelajarannya mengamati, menanya, mengolah, menalar, menyajikan,
l4)Penguatan karakter antara KI 1 dan KI 2, dikaitkan menyimpulkan, dan mencipta
15)KI 2 karakter yang terbentuk misalnya perilaku siswa 2?)Media yang s el ama ini mendukung p embelaj aranad-
dengan guru bai( dengan orang tua baik., anak anak alah media proyektor dan wifi,dan LED,untuk evalu-
sesama teman saling membantu, dalam kerja kelom- asi juga kita mulai memakai sistem aplikasi.
pok, saling memberi masukan dan saling membantu 23)Di madrasah ini juga ada reward pada anak yang bisa
16) Sikap tidak hanya diajarkan secara verbal, tetapi melalui materi tematik, nanti kalau adayang nilainya 100 kita
contoh dan teladan. Ada materi yang sekiranya dia- tempel di papan sesuai namanya, jadi per anak dapat
jarkan diluar misalnya kita belajar di peternakan itu semacam bintang prestasi begitu
juga melatih social anak. 24)Kar ena b ias a menghafal Al - Qur' an di sini menj adikan
17)Kegiatan ekstrakurikuler juga menunjang KI 2, sep- daya ingat anak ke pelajaran juga jadi tinggi, sehingga
erti pramuka yang melatih kemandirian dan jiwa so- bisa juara olimpiade dengan menomor satukan Al-
cial anak Qur'an.
18) Di MI Perwanida ini ada siswa yang tidak mampu, anak 25)Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di
anak biasanya berbagi mulai dari buku, dan alat tulis lingkungan sekolah dan masyarakat. Guru bukan satu-
sampai SPP nya juga gratis dari uang jariyah gurunya satunya sumber belajar. Untuk puncak tema biasanya
maupun murid-muridnya. anak-anak dibawa ke sumber belajar secara aslinya/
279
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
281
Manajemen Pembelajaran pada Implemmtasi Kurikulum 2013 Manajemm Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
10) Bagi anak yang lebih, mulai kelas 4 setiap tahun kita buat evaluasi atau sesuatu yang perlu ditingkatkan otomatis
ranking, misalkan disini setiap tingkatan kita ada 4 kelas, kita berikan pendampingan sekaligus bimbingan. Guru
kemudian siswa yang nilainya bagus kita masukkan yang aktif dalam pembinaan biasanya ada hadiah'
ke kelas A tapi nama kelasnya kita samarkan menjadi 7) Kalau panisment disini sifatnya mendidik, biasanya
nama nabi. Ketika kelas 4 baru ada kelas unggulan dan berupa pembinaan setiap hari sabtu, misalnya guru yang
regular. Yang kelas unggulan kita pakai standard KKM kurang bagus atau sering tidak masuk' harapannya setiap
yang berbeda j adi pengaj arannya j uga berbeda. Kita j uga supervise ada peningkatan kinerja atau perubahan sikap'
sudah ada basic nilai untuk beasiswa tapi kita tidak floor
8) Pengawas eksternal dari pengawas pendidikan dan
kan sehingga tidak kelihatan Kemenag, tugas pengawas sekolah melaksanakan
d. Pengawasan Pembelajaran Kurikulum 2013 untuk pengawasan akademik dan pengawasan manajerial
Mengembangkan Pendidikan Karakter Siswa melalui pemantauan, penilaian, pembinaan, pelaporan,
1) Pengawasan oleh ketua paralel pembelajaran tematik, dan tindak lanjut, sedangkan pengawasan dari Kemenag
dari situ dijadikan penilaian teman sejawat adalah pengawasan akademik.
2) Pengawasan dari wakil kepala kurikulum, dari situ akan 9) Pengawasan akademik dari pengawas meliputi;
turun kebawah ketika mendapat laporan. memantau pelaksanaan pembelajaran dan membina guru
3) Pengawasan dari kepala sekolahdiadakan pada hari dalam menyusun silabus dan RPP juga memantau guru
jum'at secara keseluruhan jam L0:30, sekaligus kegiatan dalam mengolah dan menganalisis data hasil penilaian'
pembelajaran dalam 1 minggu kita evaluasi. Sesekali juga
1O)Pengawasan dari Kemenag berupa pelaporan kinerja
datang perwakilan dari Yayasan. Disitu juga disampaikan
program kita untuk 1 minggu kedepan itu apa saja supaya guru, biasanya diminta oleh Kemenag 1 tahun sekali'
tersosialisasikan ke semua guru. Bentuknya macam macam diantaranya silabus dan
RPP. Untuk penilaian kinerja biasanya dilihat dulu oleh
4) Pengawasan internalnya melalui tim penjamin mutu
yang beranggotaan dari fihak sekolah dan Yayasan, Kepala Sekolah, dan Pengawas, baru diserahkan ke
dalam bentuk evaluasi diri sekolah tetapi tetap berkaitan Kemenag.
den g an pr o s e s p e I ak s anaan p e mb e laj ar an y ang di I akukan ll)Tindak lanjut hasil-hasil pengawasan akademik dari
oleh guru. pengawas pendidikan untuk meningkatkan kemampuan
5) Bagi guru yang berprestasi ada reward, tetap kalau profesional guru dan pengawasan manajerial kepala
reward itu biasanya tidak setiap saat, di akhir tahun sekolah untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan
biasanya lembaga memberi reward, misalnya membuat satuan pendidikan
karya buku atau guru yang bagus dalam pendampingan 3. Temuan Penelitian pada,kasus m MIN Sumberjati
pembelajaran.
Temuan Penelitian pada kasus III MIN Sumberjati
6) Tindak lanjut dari pengawas/supervisi kepalasekolah
macam macam misalnya ketika kita melihat perlu ada disajikan berdasarkan tata urut fokus penelitian, yaitu:
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum
2013
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
a) perencanaan pembelajaran kurikulum 2073 untuk masih ada ujian bersama,sehingga kita memakai
mengembangkan pendidikan karakter siswa, b) pelaksanaan
iisp, jadi dijalankan irisan irisan K13 dan KTSP
untuk pendalaman
pembelajaran kurikulum 2073 ntuk mengembangkan
pendidikan karakter siswa,, cJ evaluasi pembelajara kurikulum
2013 untuk mengembangkan pendidikan karakter siswa,dan
d) pengawasan pembelajaran kurikulum 201,3 untuk
mengembangkan pendidikan karakter siswa,
indicator
a. Perencanaan Pembelajaran Kurikulum 2013 untuk i) Penilaian, semua bermula dari penyelarasan
Mengembangkan Pendidikan Karakter Siswa pencapaian yang harus selaras dengan Kompetensi
b"r"r, Kompetensi Inti, dan Standar Kompetensi
a) Struktur kurikulum sudah dipetakan dan disesuaikan Lulusan.
dengan kurikulum Kementerian Agama dan RPP dibuat bersama-sama dengan KKG' serumpun
madrasah, kemudian disesuaikan dengan waktu k)
sekaligus membuat modul dan LKS nya
pembelajaran
l)' Skenario pembelajaran, meliputi pemilihan- media'
b) Memilih guru sesuai keahlian& beban mengajarnya,
d"r, sumber belajar yaitr WIFI, LCD maupun LED
yaitu guru kelas dan guru mapel. Semua guru secara
keprofesionalan sudah mampu sebagai guru kelas mJs
dan guru mapel I
c) Guru - guru tergabung dalam KKG, dan sebagai
dan tindak lanjutnYa dii
narasumber K1-3, karena lembaga ini menjadi pilot
projeknya K 13 b.PelaksanaanPembelajaranKurikulum2Ol3untuk
d) Murid juga disiapkan, perlu pengkondisian dan Mengembangkan Pendidikan Karakter Siswa
penyesuaian sebelum KL3 diterapkan, a] Murid-muri.d sangat heterogen tapi Alhamdulillah
e) Mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti guru
prota pormes, KI KD nya, silabus dan RPP
c. Evaluasi Pembelajaran Kurikulum 2013untuk
f) Silabus sudah disiapkan dari pemerintah, guru Mengembangkan Pendidikan Karakter Siswa
tinggal mengembangkannya RPP wajib disusun oleh
guru sebelum guru masuk kelas, RPP nya membuat a) Evaluai KI 1 dan KI 2 menggunakan jurnal'observasi'
--tpenilaiandiridananta:temanyangdilakukandalam
sendiri sesuai tujuan pembelajaran, karakter siswa
dan lingkungan sekolah. Lentuk rubric yang seperti pada RPP'
g) Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk bl' KI 3, menggunakan test tulis, tes lesan, dan penugasan'
silabus dan RPP yang mengacu pada standar isi. Untuk eviluasi pembelajarannya, ada evaluasi harian
h) MIN Sumberjati tidak menerapkan K13 murni karena penilaian proses, mid semester dan semester
285
Manajemm Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
c) KI 4 dengan praktek dan penugasan untuk g) Tindak lanjut Pengawasan Akademik dan Manajerial
menghasilkan produk, semua dilakukan dengan : Pengawasan Akademikuntuk meningkatkan
autentik kemampuanprofesional guru. Sedangkanpengawasan
dl KI 3 dan 4 sesuai hasil tes tulis dan lesan yang diserap manajerial kepala sekolah untuk meningkatkan mutu
dalam pembelajaran, sehingga dapat menunjukkan penyeleng gar aan satuan pendidikan.
tuntas dan tidaknya pembelajaran yang sudah
dilakukan 4.Analisis Lintas Kasus Manaiemen Pembelaiaran pada
Implementasi Kurikulum 2013 untuk Mengembangkan
e) Misalkan kegiatan pelajaran IPAtentang pengenalan
alam anak anak sebelum masuk KI 3 dibiasakan Pendidkan Karakter Siswa
praktek dulu, anak mengobservasi, mencatat dari situ Sebagaimana yang dijelaskan oleh Bodgan dan Biklen
bisa dilihat keterampilannya anak dalam menyiapkan (1982) danYin [2 00 2),analisislintaskasus dilakukandengan
prakteknya, dari situ juga kita bisa menilai prosesnya membandingkan/ mengkomparasikan temuan-temuan
untuk KI 4 pada kasus pertama, kedua dan ketiga yaitu: a) perencanaan
d. Pengawasan Internal Pemb. Kurikulum 2Ol3untuk pembelajaran kurikulum 2013 untuk mengembangkan
Mengembangkan Pendidikan Karalcter Siswa pendidikan karakter siswa,b) pelaksanaanpembelajaran
kurikulum 2013 untuk mengembangkan pendidikan
a) Pengawasan oleh ketua paralel pembelajaran tematik, karakter siswa, cJ evaluasi pembelajara kurikulum 2013
dari situ dijadikan penilaian teman sejawat untuk mengembangkan pendidikan karakter siswa, dan
b) Pengawasan dari wakil kepala kurikulum, dari situ d) pengawasan pembelajaran kurikulum 201'3 untuk
akan turun kebawah ketika mendapat laporan. mengembangkan pendidikan karakter siswa.
c) Pengawasan dari kepala sekolah diadakan pada
a.Analisis Lintas Kasus Perencanaan Pembelaiaran
hari jum'at secara keseluruhan, sekaligus kegiatan
pembelajaran dalam 1 minggu dievaluasi. Sesekali Kurikulum 2OL3 untuk Mengembangkan Pendidikan
datang perwakilan dari Kemenag. Karakter Siswa
d) Dalam pertemuan itu juga disampaikan program fika perencanaan pembelajaran kurikulum 2013
untuk 1 minggu kedepan supaya tersosialisasikan ke untuk mengembangkan pendidikan karakter siswa
semua guru. pada SDI Al-Azhar, MI Perwanida, dan MIN Sumberjati
e) Pengawasan eksternal dari Pengawas pendidikan dibandingkan, maka terdapat beberapa persamaan dan
Agama Islamdan Kementerian Agama, wilayah perbedaan. yang membedakan ertama,bahwa pemaknaan
p
pengawasanya adalah pengawasan akademik perencanaan pembelajaran kurikulum 2013 pada ketiga
f) Pengawas Pendidikan Agama Islam melaksanakan Sekolah Dasar tersebut, mempunyai titik tekan yang
pengawasan akademik dan pengawasan manajerial berbeda yaitu dilatari oleh alur kebijakan dan wewenang
melalui pemantauan, penilaian, pembinaan, yang berbeda, MI Perwanida dan MIN Sumberjati berada
pelaporan, dan tindak lanjut dalam wewenang Kemenag Kabupaten Blitar, sedangkan
SDI Al-Azhar berada dalam wewenang Dinas Pendidikan
286
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
290
Manajemen Pembelajaran pada Implemmtasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
karakter siswa pada tiga sekolah dibandingkan, maka diteliti adalah di sekolah dasar ini mengikuti lomba-
terdapat beberapa persamaan dan perbedaan. Perbedaan loma terutama yang diluar program Dinas pendidikan,
pada ketiga kasus yang diteliti kalau diSDI Al-Azhar dan sering berhasil meraih juara bahkan sampai juara
yayasannya yaitu Al-Azhar mempunyai 4 pondok salah Internasional di Singapura, tetapi kalau yang mengadakan
satunya pondok yatim yang menampung anak anak kurang kegiatan adalah Dinas pendidikan lembaga ini kalah
mampu dan gratis, biasanya anak-anak yang khafidz dengan sekolah dasar yang lain di Kabupaten Tulungaqutg,
berasal dari pondok ini hal tersebut sangat menguatkan KI Uapat kepala sekolah sampai heran' Sedangkan di MI
1 di sekolah. Sedangkan di MI Perwanida,Yayasanya belum Peiwanida hampir seimbang lomba-lomba yang sering
mempunyai pondoktetapi ngajinya terprogram dalam SKL diikutisebagian program dari Kemenag sebagian di luar
khafid Al-Quran, ini sangat menunjang KI 1, sedangkan di Kemenag karena yayasan lembaga ini adalah Kemenag
MIN Sumberjati juga belum ada pondoknya tetapi ngajinya Kabupaten Blitar dan lomba-lomba tersebut MI Perwanida
terprogram dalam SKL khafid Al-Quran. sering mendapatkan juara' Lain halnya di MIN Sumberjati
Perbedaan dari segi guru diSDI Al-Azhar dan MI karena ini sekolah negeri maka hampir semua program
Perwanidastatusnya guru tetap yayasan dan sertifikasi kegiatan yang diselenggarakan oleh Kemenag Kabupaten
dari pemerintah sedangkan di MIN Sumberjati hampir -*putt Propinsi |awa Timur sering diikuti dan mendapat
B0% PNS dan bersertifikasi dari pemerintah, begitu juga juara.
untuk pembinanya guru pada tiga sekolah berbeda kalau Persamaannya pada ketiga Sekolah Dasar yang diteliti
di SDI Al-Azhar secara kontinyu ada pembinaan materi adalah guru-gurunya harus bisa membaca Al-Qur'an atau
umum maupun ke Islaman dari Perguruan Tinggi ternama mengaji, sehingga yang belum bisa harus terus belajar'
di Malang bahkan dari Timur Tengah. Guru-guru di SDI Rpabila di lihat dari murid- murid pada tiga sekolah dasar
Al-Azhar punya guru agama, mereka mau belajar ilmu ini sangat heterogen tetapi guru-gurunya bisa memberi
agama dan Al-Qur'an mulai dari dasar sedangkan di MI porsi pengajaran yang pas dengan karakter siswanya,
Perwanida guru-gurunya masalah ilmu agama sudah misalnya ada anaknya kyai, pegawai tetapi ada juga yang
mumpuni karena sebagian besar Sarjana Agaman Islam, orang tuanya tidak beragama Islam, terutama murid di MIN
untuk pembinaannya secara kontinyu ada pelatihan dari Sumberjati kebanyakan anak-anaknya dari Blitar selatan
Pare, kursus bahasa Inggris dan bahasa Arab karena yang terkdnal bekas pelarian orang-orang PKI Tahun t965,
didalam pembelajaran kelas unggulan memakai 2 bahasa tetapi pada akhirnya muridnya baik dan orang tuanya juga
tersebut walau belum maksimal. MIN Sumberjati secara masuk agama Islam.
kontinyu ada pembinaan materi umum dari perguruan Ketiga sekolah dasar yang diteliti untuk
tinggi ternama di Malang,sedangkan untuk ke Islaman dari mengembingkan KI 1 anak-anak di latih setiap hari
Kementerian Agama Islam Kabupaten Blitar. untuk membaca Al-Qur'an, ada program khafid dan sholat
Di SDI Al-Azhar untuk menunjang KI Z3anak- dhuhur berjamaah maupun sholad dhuha berjamaah,YAng
anak sering diajak mengikuti lomba-lomba olympiade, membedakan kalau di SDI Al-Azhar dan MIN Sumberjati
tetapi yang membedakan dengan kedua sekolah yang untuk sholad dhuha berjamaah dilaksanakan di masjid,
295
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
tetapi di MI Perwanida di laksanakan di kelas, jadi seluruh sebagaimana disajikan dalam Tabel 4.2.
ruangan kelas di madrasah ini suci, semuanya harus lepas 2) Tabel4.2 Perbandingan Pelaksanaan Pembelaiaran pada
sepatu dan diletakkan di rak depan kelas. Implementasi Kurikulum 2 0 1 3 untuk Mengembangkan
Pendidkan Karakter Siswa
Ketiga lembaga untuk menembangkan KI 2 dengan
No Fokus SDI Al-Azhar MI Perwanida MIN Sumberati
melatih anak-anak menghormati gurunya, salaman dan K Kasus I Kasus II K Kasus III
cium tangan, menghargai dan saling menolong antar teman, 2 Pelaksana- a Murid di SDI Murid di MI a. Murid-
bersikap jujur dan berani dalam kehidupan sehari-hari, an Pembe- Al Azhar san- Perwanida murid sangat
heterogen
lajaran K gat heterogen heterogen
Pada waktu ujian tidak berani menyontek bahkan pohon 13 tapi guru bisa tapi guru bisa tapi guru
buah mangga manalagi dan kelengkeng di sekitar sekolah memberi porsi memberi porsi masih bisa
pengaJaran pengaJaran memberi porsi
aman, tidakada satupun murid yang berani memetikwalau yang pas dg" yang pas dg pengajaran
karakter siswa karakter siswa yang pas dg
buah itu sudah sangat matang. Kegiatan ekstrakurikuler Di Yayasan Di Yayasan karakter siswa
juga menunjang pengembangan KI 2 ini seperti pramuka, Al-Azhar ada ini belum ada a. Di Madrasah
pondok, yg me- pondok tetapi ini belum
maching band, memanah dan berkuda, bahkan kalau ada wadahi anak2 ngaJlnya ada pondok
anak-anak yang kurang mampu secara ekonomi di tiga khafidz, hal teryrogram tetapi ngajinya
tersebut sangat dalam SKL terprogram
lembaga ini dengan suka rela murid maupun guru-gurunya menunJang khafldAl- dalam SKL
memberikan sebagian hartanya untuk dijariahkan pada KIl Quran,, khafidAl-
Dari sisi guru, ini sangat Quran,
murid tersebut. secara kontinyu menunJang ini sangat
ada pembinaan KII menunJang
Ketiga sekolah dasar Islam ini selalu mengaitkan materi umum Dari sisi KI1
antara KlL,2,3 dan 4yangterwadahi dalam pembelajaran dari PT terna- gum, secara b. Dari sisi
ma maupun ke kontinyu ada gum, secara
Tematik misalnya karena anak-anak pada tiga sekolah ini Islaman. Guru pembinaan kontinyu ada
disini punya materi, ada pembinaan
terbiasa menghafal Al-Qur'an sehingga menjadikan daya pelatihan dari materi umum
guru agama,
ingat anak ke pelajaran menjadi tinggi, sehingga anak-anak mereka mau Pare, kursus dari pergu-
bahasa Inggris ruan tinggi
bisa menjadi juara olimpiade dengan menomor satukan belajar ilmu
agama dan Al- dan b. Arab ternama mau-
Al-Qur'an. Qur'an mulai karena dlm pun ke Isla-
dari dasar. pembkelas man dari Ke-
Ketiga sekolah dasar Islam ini untuk mengembangkan unggulan menag. Guru
memakai disini harus
KI 4 psikomotoriknya, kadang ada yang praktek dulu baru 2 bahasa bisa membaca
materi. Semua dilakukan, walaupun dengan keterbatasan. tersebut A1-Qur'an.
walau belum
Disini juga mewadahi apa yang disunnahkan Rosul, maksimal.
misalnya memanah / berkuda. Untuk puncak tema biasanya
anak-anak dibawa ke sumber belajar secara aslinya/ nyatanya.
Untuk menjamin mutu pembelajaranrrya salah satunya dengan
MGMP 1 bulan sekali dan KKGtematik per jenjang
Analisis perbandingan ketiga kasus individual
Manaiemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
299
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
30r
Manajemm Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
instropeksi diri sendiri, sehingga kedepannya tindakan itu anak yang kurang dalam SKL nya, sedangkan pengayaan
tidak dilakukan lagi. dilakukan untuk menghadapi anak-anak yang mempunyai
Pada kasus 2 di MI Perwanida bagi siswa-siswi yang kemampuan lebih, supaya tidak bosan dan tersalurkan
melanggar aturan tata tertib misalnya terlambat disuruh kecerdasannya melalui tambahan tugas'
berdiri di halaman hingga selesai doa dan Pancasila, Analisis perbandingan ketiga kasus individual
kemudian dicatat alibinya kemudian di foto terus di kirim sebagaimana disajikan dalam Tabel 4'3.
ke group WA kelasnya masing-masing, jika sudah sering
3) Tabel4.3 Perbandingan Evaluasi Pembelaiaran pada
orang tuannya dipanggil, uniknya di MI Perwanida setiap
Implementasi Kurikulum 2 0 1 3 untuk M engembangkan
kelas mempunyai tata tertib yang berbeda dan sangsi yang
berbeda pula.
Pendidkan Karakter Siswa
Sedangkan kasus 3 di MIN Sumberjati apapun tindak
No Fokus SDI Al-Azhar MI Perwanida MIN Sumberjati
K Kasus I Kasus II Kasus III
pelanggaran anak-anak sangsinya adalah membaca surat J Evaluasi Evaluai KI Evaluai KI Evaluai KI
Yasin dengan berdiri di tempat yang sudah ditentukan, Pembela- I danKI2 I dznKl2 I danKl2
jaran K menggunakan
alasanya untuk menguatkan karakter religiusnya, dan 13 jurnal, observasi,
supaya anak tidak melanggar lagi karena siapapun boleh penilaian diri dan
antar temanyang antat lemanyang penllaran antar
melihatnya. dilakukan dalam dilakukan dalam teman dalam
bentuk rubric bentuk rubric bentuk rubric
Untuk program khafid Al-Quran pada MIN Sumberjati yang seperti pada yang seperti pada seperti pada RPP.
tidak wajib, sedangkan pada kedua sekolah Islam yang lain RPP RPP KI 3,
KI 3, KI 3, menggunakan
SDI Al-Azhar dan MI Perwanida wajib khafid untuk SKL menggunakan menggunakan test tulis, tes
test tulis, tes test tulis, tes lesan, dan
nya. lesan, dan penugasan.
lesan, dan
Persamaan dari ketiga lembaga pendidikan Islam penugasan. penugasan. Untuk evaluasi
Untuk evaluasi Untuk evaluasi pembela-
yang diteliti untuk Evaluai KI 1 dan KI 2 sama-sama pembela- pembela- jarannya, ada
evaluasi harian
menggunakan jurnal, observasi, penilaian diri dan antar jarannya, ada Jararrnya,
ada evaluasi penilaian proses,
evaluasi harian
teman yang dilakukan dalam bentuk rubric yang seperti penilaian proses, harian meliputi mid semester
mid semester dan penilaian proses, dan penilaian
pada RPP dan KI 3, menggunakan test tulis, tes lesan, dan mid semester dan semester
semester
penugasan. Untuk evaluasi pembelajarannya, ada evaluasi semester
harian penilaian proses, mid semester dan semester.
Sedangkan Kl 4, sama-sama dengan praktek dan
penugasan untuk menghasilkan produk, semua dilakukan
dengan autentik. Di semua jenjangpraktekini juga diadakan
dan wajib. Seperti contohnya anak anak melakukan praktek
manasikhaji. Kalau dalam teori sepertinya rumit, makanya
perlu ditambah praktek.Remidi pasti ada bagi anak-
Manajemen Pembelajaran pada Implemmtasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
KI 4 dengan praktek KI 4 dengan praktek KI 4 dengan d Analisis Lintas Kasus Pengawasan Pembelajaran pada
dan penugasan dan penugasan praktek dan
untuk menghasilkan untuk menghasilkan penugasan untuk
Implementasi Kurikulum 2013 untukMengembangkan
produk, semua produk, semua menghasilkan Pendidkan Karakter Siswa
dilakukan dengdn dilakukan dengan produk, semua
autentik
Autentik yaitt apa
autentik
Autentik yaitu apa
dilakukan dengan
autentik.
Pengawasan pembelajaran pada implementasi
adanya dan dapat adanya dandapat Autentik yaitu apa kurikulum 20L3 untuk mengembangkan pendidkan
dipertanggang
jawabkan sesuai
dipertanggung
jawabkan sesuai
adanya dan dapat
dipertanggung
karakter siswa pada ketiga sekolah dasar Islam yang
dengan sikap dengan sikap jawabkan sesuai diteliti perbedaannya adalah di SDI Al Azhar karena
perilaku anakdalam
sikap spiritual
perilaku anak dalam
sikap spiritual
dengan sikap
perilaku anak di wilayah Kementerian pendidikan untuk pengawas
ataupun sosial ataupun sosial dalam sikap eksternalnya adalah pengawas dari Dinas pendidikan,
Adapun KI 3 dan Adapun KI 3 dan spiritual ataupun
4 sesuai hasil tes 4 sesuai hasil tes sosial
Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung dan Yayasan,
tulis dan lesan tulis dan lesan Adapun KI 3 Sedangkan di MI Perwanida pengawas eksternalnya adalah
yangdiserap dalam yang diserap dalam dan 4 sesuai
pembelajaran, pembelajaran, hasil tes tulis PPAI dari Kemenag Kabupaten,Blital Kemenag Kab. Blitar
sehingga dapat sehingga dapat dan lesan yang dan Yayasan. Sedangkan MIN Sumberjati karna statusnya
menunjukkan menunjukkan diserap dalam
tuntas dan tidaknya tuntas dan tidaknya pembelajaran, negeri maka pengawas eksternalnya dari PPAI dan dari
pembelajaranyang pembelajaranyang sehingga dapat Kemenag Kabupaten Blitar.
sudah dilakukan. sudah dilakukan. menunjukkan
Di semua jenjang Di semua jenjang tuntas dan Persamaannya pada tiga sekolah Islam yang diteliti
praktek ini juga praktek ini juga tidaknya
diadakan dan diadakan dan wajib. pembelajaran yang pengawas eksternalnya adalah orang tua siswa, yang
wajib. Seperti Seperti contohnya sudah dilakukan selalu mengawasi setiap hari tentang kegiatan ibadahnya,
contohnya anak anakanak Di semua jenjang
anak melakukan melakukan praktek praktek ini juga sosialnya dan kemandiriannya di rumah melalui buku
praktek manasik
haji. Kalau dalam
manasik haji.
Kalau dalam teori
diadakan dan
wajib. Seperti
penghubung. Persamaannya berikutnya pada ketiga
teori sepertinya sepertmya rumrt, contohnya anak sekolah dasar Islam yang diteliti adalah pengawas
rumit, makanya perlu makanya perlu anak melakukan
ditambah praktek ditambah praktek praktek manasik internalnya melalui tim penjamin mutu yangberanggotaan
Anak anak senang. Anak anak senang. haji. Kalau dalam dari fihak sekolah dan yayasan, dalam bentuk evaluasi diri
Tidak hanya agama, Tidak hanya agama, teori sepertinya
olahragajuga olahraga juga rumit, makanya sekolah tetapi tetap berkaitan dengan proses pelaksanaan
adapralqek, teori ada praktek, teori perlu ditambah ' pembelaj aran yang dilakukan oleh guru. Yang membedakan
disisipkan juga. disisipkan juga. praktek.
Semuanya diracik Semuanya diracik Anak anak senang. di MIN Sumberjati tim penjaminan mutunya dari Kepala
dalam tematik. dalam tematik. Tidak hanya sekolah, waka kurikulum dan perwakilan guru-guru tanpa
Remidi pasti ada, Remidi pasti ada, a1ama, olahraga
juga adapengayaan juga ada pengayaan |uga ada praktek, ada yayasan karna sekolah negeri.
teori disisipkan
juga. Semuanya Persamaannya pada tiga sekolah Islam yang diteliti
diracik dalam
tematik.
berikutnya adalah tindak lanjut dari pengawasan/
Remidi pasti supervisi kepala sekolah dengan melakukan pembinaan
ada, juga ada dan bimbingan khusus kepada guru yang bersangkutan
pengayaan
sehingga dapat meningkatkan profesionalitas guru, kalau
304
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013 Manajemm Pembelajaran pada Implementasi Kuikulum 2013
terpaksa ada panisment disini sifatnya mendidih biasanya Pengawasan Pengawasan Pengawasan
dari waka dari waka kur, dari waka
berupa pembinaan.Ada perbedaan di MI Perwanida kalau kur, dari situ dari situ akan ku4 dari situ
guru kurang professional di pembelajaran sudah dibina akan turun turun kebawah akan turun
ketika mendapat kebawah ketika
masih tetap saja maka ada SP I,2 dan tidak diberi jam kebawah ketika
mendapat laporan. mendapat
pelajaran, dan jika tetap melanggar maka siap dikeluarkan. laporan. Pengawasan laporan.
c Pengawasan dari kepala Pengawasan
Bagi guru-guru yang berprestasi pada tiga sekolah internalnya sekolah internalnya
melalui tim diadakan pada melalui tim
dasar Islam yang diteliti ada reward di akhir semeste{, penJamln hari jum'at penlamln
misaluntuk guru yang berhasil membuat karya buku atau mutu yang , sesekali mutu yang
beranggotaan juga datang beranggotaan
guru yang bagus dalam pendampingan pembelajaran, dari fihak perwakilan dari fihak
Tindak lanjut hasil-hasil pengawasan akademik dari sekolah dan dari Yayasan.
Disampaikan
sekolah yg
terdiri dari KS,
yayasan, dalam
pengawas pendidikan untuk meningkatkan kemampuan bentuk evaluasi evaluasi wakakut dan
profesional guru dan pengawasan manajerial kepala diri sekolah pembelajaran
danjuga
perwakilan
dari guru-guru,
tetapi tetap
sekolah untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan berkaitan program untuk 1 dalam bentuk
dengan proses minggu kedepan evaluasi diri
satuan pendidikan. agar sekolah tetapi
pelaksanaan
Analisis perbandingan ketiga kasus individual pembelajaran
yang dilakukan
d Kalau
panisment
tetap berkaitan
dengan proses
sebagaimana disajikan dalam Tabel 4.4. oleh guru. disini sifatnva pelaksanaan
Bagi guru yang mendidik, pembelajaran
biasanya berupa yang dilakukan
4) Tabel 4.4 Perbandingan Pengawasan Pembelaiaran berprestasi
pembinaan oleh guru.
ada reward,
pada Implementasi Kurikulum 20L3 untuk tetapi reward Pengawas Bagi guru yang
itu biasanya eksternal dari berprestasi
Mengembangkan Pendidkan Karakter Siswa tidak diberikan pengawas ada reward,
No Fokus SDI Al-Azhar MI perwanida MIN Sumberiati setiap saat, pendidikan dan bagi guru guru
yang memiliki
Kasus I Kasus II Kasus III ada di tiap
semester.
Kemenag,
tersosialisasikan prestasi yang
4 Penga- a Pengawasan a. Pengawasan a Pengawasan oleh e Tindak ke semua guru. bagus. dalam
oleh ketua oleh ketua ketua paralel lanjut dari Bagi guru yang pendampingan
wasan berprestasi pembelajaran
paralel paralel pembelajaran pengawasan
Pembe- supervisi ada reward, e Tindak
pembela- pembelajaran tematik, dari /
lajaran Jaran tematik, dari situ dijadikan kepala sekolah misaluntuk guru lanjut dari
K13 tematik, situ dijadikan penilaian teman dengan yang berhasil pengawasan /
dari situ penilaian sejawat melalukan membuat supervisi kepala
dijadikan teman sejawat pembinaan karya buku sekolah dengan
penilaian dan bimbingan atau guru yang melalukan
teman khusus kepada bagus dalam pembinaan
sejawat guru yang pendampingan dan bimbingan
bersangkutan pembelajaran. khusus kepada
sehingga dapat guru yang
meningkatkan bersangkutan
profesionalitas sehingga dapat
guru meningkatkan
profesionalitas
guru
307
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
Kalau panisment h. Tindak lanjut f. Kalau 5. Temuan Penelitian Lintas Kasus dan Proposisi
disini sifatnya
mendidik,
dari pengawas/
supervlsr
panisment
disini
Manajemen Pembelaiaran pada Implementasi
biasanya berupa kepala sekolah biasanya Kurikulum 2OL3 untuk Mengembangkan Pendidkan
pembinaan bermacam berupa SP dan Karakter Siswa
Pengawas macam, ketika pembinaan
eksternal dari melihat perlu
ada evaluasi
Pengawasan Berdasarkan hasil analisis multi kasus, disusun
pengawas eksternal dari
pendidikan atau sesuatu Pengawas temuan penelitian lintas kasus dan proposisi manajemen
dan Dinas
pendidikan,
yang perlu
ditingkatkan
dari dinas
pendidikan
pembelajaran pada implementasi kurikulum 2013
h. Pengawas otomatis &Kemenag yaitu: a) temuanpenelitian lintas kasus dan penyusunan
sekolah kita berikan
melaksa-nakan pendampingan
Pengawas
sekolah
proposisi perencanaan pembelajaran kurikulum 2013
pengawasan sekaligus
bimbingan.
melaksanakan untuk mengembangkan pendidikan karakter siswa,
akademik dan pengawasan
pengawasan i. Pengawas akademik dan b) temuanpenelitian lintas kasus dan penyusunan
manajerial sekolah
melaksanakan
pengawasan proposisi pelaksanaan pembelajaran kurikulum 201'3
Pengawasan manajerial
akademik dari pengawasan Pengawasan untuk mengembangkan pendidikan karakter siswa,
pengawas
pendidikan
akademik dan
pengawasan
akademik dari
PPAI meliputi;
cJ temuanpenelitian lintas kasus dan penyusunan
meliputi; manajerial memantau proposisi evaluasi pembelajara kurikulum 2013 untuk
j.
memantau
pelaksanaan
Pengawasan
akademik dari
pelaksanaan
pembela-jaran
mengembangkan pendidikan karakter siswa, dan d)
pembelajaran PPAI meliputi; dan membina temuanpenelitian lintas kasus dan penyusunan proposisi
dan membina
guru menyusun
memantau
pelaksanaan
guru dalam
menyusun
pengawasan pembelajaran kurikulum 20L3 untuk
silabus dan RPP pembelajaran silabus dan mengembangkan pendidikan karakter siswa.
Tindak lanjut dan membina RPP
hasil-hasil
pengawasan
guru dalam
menyusun
J. Tindak lanjut
hasil-hasil a. Temuan Penelitian Lintas Kasus dan
akademik dari
k.
siiabus dan RPP
Tindak lanjut
pengawasan ProposisiPerencanaan Pembelaiaran pada
pengawas
pendidikan hasil-hasil
akademik dari
pengawas Implementasi Kurikulum 2OL3 untuk
untuk pengawasan
akademik dari
pendidikan Mengembangkan Pendidkan Karakter Siswadi SD
meningkatkan untuk
kemampuan pengawas meningkatkan dan MI
profesional guru pendidikan untuk kemampuan
dan pengawasan meningkatkan profesional 1) Temuan Penelitian Lintas Kasus Perencanaan
manajerial kemampuan guru dan Pembelajar an p^da Implementasi Kurikulum 20 13
kepala profesional guru pengawasan
sekolah untuk dan pengawasan manajerial
untuk Mengembangkan Pendidkan Karakter Siswa
manajerial
meningkatkan
mutu penyeleng- kepala
kepala
sekolah untuk
di SD dan MI
garaan satuan sekolah untuk meningkatkan Berdasarkan atas keseluruhan paparan data
pendidikan meningkatkan mutu
mutu penyeleng- dan analisis lintas kasus tentang perencanaan
penyelenggaraan garaan satuan pembelajaran pada implementasi kurikulum 2013
satuan pendidikan
pendidikan untuk mengembangkan pendidkan karakter siswa
disusun temuan penelitian sebagai berikut.
308
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
312 313
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
o) Karena terbiasa membaca dantahfid Al-Qur'an di dengan baik maka perilaku siswa dengan guru
lembaga pendidikan Islam ini menjadikan daya ingat menghargai, dengan orang tua menghormati,
anak ke pelajaran juga menjadi tinggi, sehingga sesama teman saling membantu dan saling
dapatmenjuarai olimpiade dengan menomor satukan menyayangi, dalam kerja kelompok, saling
A1-Quran. memberi masukan dan saling membantu.
p) Untuk anak yang melanggar aturan pun hukumarnya
membaca surat Yasin atau ayat kursi atau surat-
P2. 3 Jika karakter social berani dan jujur sudah
terbentu dengan baik maka , dalam ujian anak
surat pendek yang sudah dihafal anak-anak,untuk
menguatkan KI 1. tidak barani untuk menyontek, Tanaman pohon
buah si aman.
q) Guru bukan satu-satunya sumber belajar. Untuk puncak
tema biasanya anak-anak dibawa ke sumber belajar P2.4 lika anak-anak terbiasa tahfid Al-Qur'an maka
secara aslinya/ nyatanya, misalnya ke bendungan menjadikan daya ingat anak ke pelajaran juga
PLTA Serut. menjadi tinggi, sehingga dapat menjuarai
r) Masyarakat sudah mengakui keberhasilan guru-guru olimpiade dengan menomor satukan Al-Quran.
dalam mengajar murid-muridnya terbukti in put nya P2.5 fika anak-anak belajar secara menyeluruh teori
selalu membludak danout came nya selalu di atas rata- maupun prakteknya, maka anak akan pintar
rata dibandingkan sekolah lain. dan terampil, pembelajaran akan menjadi lebih
s) KI 4 Psikomotoriknya, jadi belajar itu memang harus bermakna,
menyeluruh, guru-guru juga mengusahakan begitu, c. Temuan Penelitian Lintas Kasus dan Proposisi Evaluasi
kadang ada juga yang praktek dulu baru materi. Pembelajaran Kurikulum 20 13 untuk Mengembangkan
Insyaallah semua dilakukan, walaupun dengan Pendidikan Karakter Siswa
keterbatasan.
a) Temuan Penelitian Lintas KasusEvaluasi
t) Untuk praktikum misal anak-anak untuk pengenalan Pembelajaran Kurikulum 2013 untuk
alam begitu biasanya dibawa misalnya ke PLTA Serut, Mengembangkan Pendidikan Karakter Siswa
anak mengobservasi, mencatat atau memfoto untuk
membuat laporan, supaya lebih menarik ditambahi out a) Evaluai KI 1 dan KI 2 menggunakan jurnal, observasi,
bond agar tidak jenuh. penilaian diri dan antar teman yang dilakukan dalam
bentuk rubric yang seperti pada RPP.
b) ProposisiPenelitiantentangPelaksanaan
Pembelajaran
Kurikulum 2013 untuk Mengembangkan Pendidikan b) KI 3, menggunakan test tulis, tes lesan, dan penugasan.
Karakter Siswa Untuk evaluasi pembelajarannya, ada evaluasi harian
penilaian proses, mid semester dan semester
P2.1, lika karakter religious anak kuat, maka berimbas c) KI 4 denganpraktekdanpenugasanuntukmenghasilkan
pada perilaku ibadahnya anak baik dan produk, semua dilakukan dengan autentik
terkontroldi sekolah maupun di rumah. d) Autentik yaitu apa adanya dan dapat dipertanggung
P2.2lika karakter social anak-anak sudah terbentuk jawabkan sesuai dengan sikap perilaku anak dalam
314 3ls
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
316 317
Manajemen Pembelajaran pada Implemmtasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
BAB V
PEMBAHASAN
320 321
Manajemen Pembelajaran pada Implementas'i Kurikulum 20 1 3 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
tugas kemanusiaan yang berat tetapi mulia, yakni penelitian lapangan, dapat disusun suatu program yang
mencerdaskan generasi muda penerus masa depan bangsa, dapat dilaksanakan oleh kebanyakan peserta didik sehingga
maka dari itu ketiga sekolah Islam ini selalu berhubungan semua peserta didik dalam kelompoknya masing-masing,
baik terhadap keluarga. seperti dalam system kelas dapat mengikuti program yang
Hasil temuan penelitian menunjukkan, struktur disajikan dalam kurikulum tingkat pendidikan tertentuz.
kurikulum sudah dipetakan dan disesuaikan dengan Temuan penelitian ketiga sekolah Islam ini selalu
kurikulum Pendidikan Nasional yang di Sekolah Dasar berhubungan baik terhadap keluarga hal ini seperti
Islam dan Kementerian Agama yang Madrasah Ibtidaiyah, diinstruksikan dalam kurikulum 20L3 dan dibuktikan
kemudian disesuaikan dengan kurikulum lembaga oleh ketiga lembaga SDI Al Az-har, MI Perwanidan dan
tersebut dan dipadukan dengan kurikulum lokal yang MIN Sumberjati dengan adanya buku penghubung
sekolah swasta SDI Al-Azhar dan MI Perwanida tetapi antara sekolah dan orang tua siswa, sehingga orang tua
kalau yang sekolah negeri MIN Sumberjati kurikulum siswa dapat mengawasi anak-anaknya dalam kegiatan
nya murni dari Kemeterian agama dan menyesuaikan ibadahnya, sosialnya dan kemandiriannya di rumah sejalan
waktu pembelajaranya, baik itu sekolah swasta maupun dengan hasil penelitian Arifatul Khikmah [2015) tentang
negeri, kemudian waka kurikulum memilih guru sesuai manajemen pembelajaran untuk peningkatan prestasi
keahlian dan beban mengajarnya, yaitu guru kelas dan PAI di MIN Kalibuntu Wetan Kendal, salah satu hasil
guru bidang studi dan semua guru secara keprofesionalan penelitiannya adalah mutu pembelajaran dengan upaya
sudah memenuhi, hampir semua guru di tiga lembaga meningkatkan kemampuan diri, dedikasi, meningkatkan
bersertifikasi. proses pembelajaran, mengoptimalkan peran keluarga, dan
Temuan penelitian di atas sejalan dengan pemikiran lingkungan, dan dengan adanya manajemen pembelajaran
Miller yang menyatakan bahwa pelaksanaan kurikulum dapat meningkatkan prestasi belajar PAI3.
dan pembelajaran merupakan perwujudan kurikulum Hasil temuan penelitian yang lain yaitu: (1) Guru -
yang masih bersifat dokumen tertulis menjadi aktual guru tergabung dalam Kelompok Kerja Guru, dan sebagai
dalam serangkaian aktivitas pembelajaran.l Perencanaan narasumber KL3, karena lembaga ini menjadi pilot
kurikulum dan pembelajaran [yang berupa kebijakan) projeknya K 13 sehingga sekolah dijadikan percontohan
tidak akan memberikan makna apa pun apabila kebijakan serta studi banding implementasi K 13 bagi sekolah lain di
tersebut tidak diimplementasikan dalam bentuk program wilayah Blitar dan Tulungagung, [2) murid juga disiapkan,
dan kegiatan. Untuk mengimplementasikan kebijakan perlu pengkondisian dan penyesuaian sebelum kurikulum
tersebut, rekomendasi kebijakan yang telah dirumuskan 2013 diterapkan, karena dalam kurikulum ini dituntut
perlu dimasukkan ke dalam program atau kegiatan. siswa aktif, t3l guru-guru mempersiapkan perangkat
Tilaar dan Nugroho menyatakan bahwa dalam 2 Tllaar, Henry Alexis Rudolf dan R. Nugroho, I{ebijakan Pmdidikan
penyusunan kebijakan pendidikan, dengan didukung oleh Pengantar untuk Memahami Kebijakan Pendidikan dan Kebijakan Pendidikan sebagai
Kebijakan Publik, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013), 37
r Miller, J.P., dan W Walter dkk, Cuniculum Perspeaiva and Practice, Q\ew 3 HW: / / membumikan-pendidikan.blogspot.com/ 2015 / 01 /manajemen
York & London: Longman, 1985), 13 pembelaj aran untuk meningkatkan prestasi PAI , htrnl (Akses 4 Ap rtl 2016 , 19 :00) .
)27
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
pembelajaran seperti prota pormes, KI KD nya, silabus dan guru hendaknya dapat mendiaknosa kebutuhan para
RPP, dan [4) silabus sudah disiapkan dari pemerintah, guru siswa sebagai subyek belaja4 merumuskan tujuan kegiatan
tinggal mengembangkannya sedangkan RPP wajib disusun proses pembelajaran dan menetapkan strategi pengajaran
oleh guru sebelum guru masuk kelas, RPP nya membuat yang ditempuh untuk merealisasikan tujuan yang telah
sendiri sesuai tujuan pembelajaran, karakter siswa dan dirumuskan. Perencanaan itu dapat bermanfaat bagi
lingkungan sekolah, mengacu pada standar isi. guru sebagai kontrol terhadap diri sendiri agar dapat
Temuan penelitian di atas sejalan dengan hasil memperbaiki cara pengaj arannyas.
penelitian Tukirin pertama, pengembangan program Menurut Hosnan perencanaan dan persiapan
kurikulum al-lslam, meliputi: program tahunan, program mengajar merupakan faktor penting dalam pelaksanaan
semestel, program modul, program mingguan dan harian, kegiatan belajar mengajar oleh guru kepada anak didiknya.
dan program pengayaan dan remedial. Yang kedua, Agar proses pembelajaran terhadap anak didik dapat
pelaksanaan pembelajaran al-lslam, meliputi: pre-test berlangsung baik, amat tergantung pada perencanaan
fapersepsi), proses, dan post test. Yang ketiga, Evaluasi dan persiapan mengajar yang dilakukan oleh guru yang
hasil belajar peserta didik, meliputi: ulangan harian, harus baik pula, cermat, dan sistematis. Perencanaan dan
Ulangan Tengah Semester [UTS), dan Ulangan Akhir persiapan berfungsi sebagai pemberi arah pelaksanan
Semester [UAS), Yang keempat, Kegiatan-kegiatan dalam pembelajaran sehingga tidak berlebihan apabila
kurikulum al-lslam, meliputi: tadarus, hafalan surat-surat dibutuhkan pula gagasan dan perilaku guru yang kreatif
pendek,shalat dhuha, shalat dhuhur; shalat |um'at, dan dalam menyusun perencanaan dan persiapan mengajar
baitu arqam.a ini, yang tidak hanya berkaitan dengan merancang
Temuan penelitian di kuatkan lagi dengan pendapat bahan ajar/ materi pelajaran serta waktu pelaksanaan,
Masnur (2007) bahwa RPP yang baik disusun oleh guru tetapi juga segenap hal yang terkait di dalamnya, seperti
yang mempunyai daya serap (applicableJ yang tinggi. Tanpa rencana penggunaan metode/ teknik mengajaq, media
perencanaan yang matang, mustahil target pembelajaran belajaq,pengembangan gaya bahasa, pemanfaatan ruang,
bisa tercapai secara maksimal. Pada sisi lain, melalui sampai dengan pengembangan alat evaluasi yang akan
RPP pun dapat diketahui kadar kemampuan guru dalam digunakan6.
menjalankan profesinya. Suatu hal yang tidak bisa ditawaq, Hasil temuan penelitian yang lain yaitu: [1) ketiga
bahwa RPP wajib disusun oleh guru sebelum guru masuk sekolah tidak menerapkan K1-3 murni karena masih ada
kelas. Perencanaan pembelajaran sebagai suatu proses ujian nasional, sehingga masih memakai KTSB ibaratnya
kerjasama, tidak hanya menitik beratkan pada kegiatan dijalankan irisan irisan K13 dan KTSP untuk pendalaman
guru atau kegiatan siswa saja, akan tetapi guru dan materi. fZl lanskah-lanskah dalam mehvusun RPP meliouti
5
siswa secara bersama-sama berusaha mencapai tujuan Masnur Muslich, KTSP Pembelnjaran Berbasb Kompetensi dan Kontekstual,
Pandtan bagi Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah, (Jakarta: PT Bumi Aksara,
pembelaiaran yang telah ditentukan. Sebagai perencana, 2007),53
a Tukirin.. Implementasi Kurikulum Al-Islam dalam Meningkatkan lbadah 6 Hosnan, Pendekatan Saintifk dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad
Mahdhah" pada Siswa lklas XI SMA Muhammadiyah 2 Surakarta. 2013 . Universitas 21, Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2014),
Muhammadiyah Surakarta:Tesis (tidak diterbitkan). 97
324
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Itnplementasi Kurikulum 20 1 3
analisis buku dan KD, kemudian administrasi pembelajaran SMA Negeri L Putri Hijau belum terlaksana sesuai dengan
termasuk KI & KD, rubric penilaian KI-1 & KI-Z, verifikasi acuan pelaksanaan pemerintah dan sekolah dimana guru
sumber belajar; kemudian media pembelajaran dan buku dan buku menjadi faktor utamanya.s
catatan hasil kerja siswa, naskah soal penilaian KI-3 dan KI-
B. Pelaksanaan Pembelaiaran Kurikulum 2013 untuk
4, (3) penilaian, semua bermula dari penyelarasan indikator
pencapaian yang harus selaras dengan Kompetensi Dasa4
Mengembangkan Pendidikan Karakter Siswa
Kompetensi Inti, dan Standar Kompetensi Lulusan. Sekolah Dasar Islam ini, sejak menerapkan kurikulum
2013 dengan pembelajaran tematik wali murid di lembaga
Temuan penelitian di atas sejalan dengan pendapat
ini sudah langsung ikut aktif, maksudnya dalam mendukung
Teguh Triwiyanto yang mengatakan bahwa RPP disusun
pembelajaran, boleh mengawasi kegiatanya di rumah
dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan
mengenai ibadahnya, sosialnya dan kemandiriannya, juga
antara Kompetensi Inti (KI) dan kompetendi dasar [KD),
materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, tidak lupa mendampingi dalam mengerjakan pekerjaan
dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman rumah. Wali murid menyampaikan pendapat apapun
disilahkan untuk kemajuan puta putrinya, yang diwadahi
belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan
dalam paguyuban kelas.
pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran
untuk sikap dan ketrampilan, serta keragaman budaya.T Hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa [1)
Hasil temuan penelitian berikutnya adalah [1) RPP
murid-murid sangat heterogen tetapi guru-guru masih
dibuat bersama-sama dengan KKG serumpun sekaligus bisa memberi porsi pengajaran yang pas, sesuai dengan
karakter siswa, [2) KI 1 berkaitan dengan karakter religius,
untuk membuat buku modul dan LKS nya , [2) skenario
pembelajaran, meliputi pemilihan media, dan sumber berimbas pada perilaku religiusnya, ibadahnya baik dan
belajar. UntukmedianyaWIFI, LCD maupun LED sedangkan
terkontrol baik di sekolah maupun di rumah, (3) semua
materi pelajaran dikaitkan dengan nilai nilai agama, semua
sumber belajar tidak hanya guru tetapi buku, lingkungan
guru juga menjadi contoh, atau suri tauladan bagi anak-
dan tempat-tempat sejarah, PUIA dll sesuai dengan tema,
(3) ada evaluasi perencanaan pembelajaran, guru-guru anak didiknya.
yang prencanaannya bagus diberi reward di akhir semeste4 Hasil temuan di atas sejalan dengan pendapat
begitu sebaliknya yang kurang bagus ada pembinanan dan Sukmadinata bahwa KD-KD diorganisasikan ke dalam
tindak lanjutnya diikutkan pelatihan. empat KL KI-1 berkaitan dengan sikap diri terhadap
Tuhan Yang Maha Esa. KI-2 berkaitan dengan karakter dan
Hasil temuan di atas sejalan dengan Penelitian
sikap sosial. KI-3 berisi KD tentang pengetahuan terhadap
Simorangkir, Elly Sabeth tentang manajemen pembelajaran
kurikulum 2 0 13 oleh guru kelas X (studi deskriptif kualitatif
materi aja4, sedangkan KI-4 berisi KD tentang penyajian
pengetahuan. KI-1, KI-2, dan KI-4 harus dikembangkan
di SMA negeri 1 putri hijau), Thesis Universitas Bengkulu,
hasil penelitiannya adalah manajemen pembelajaran di dan ditumbuhkan melalui proses pembelajaran setiap
materi pokok yang tercanturn dalam KI-3, untuk semua
7
Teguh Triwiyanto, Manajemen Kuikulum dan Pembelajara,( Jakarta, PT
8 Http'. / / membumikan-pendidikan.blogspot.com/ 2015 / 0l / manajemen
Bumi Aksara, 2015), 98 pembelajaran kurikulum 2013, html (Akses 4 April 2016, 19:00
Manajemen Pembelajaran pttdu In t1t I u r t,' r r I tt s i K u r ikulum 2 0I 3 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
mata pelajaran. KI-1 & Kl-z tidak diajarkan langsung, ttp Hasil temuan penelitian yang lain bahwa [1) KI
indirect teaching pd setiap kegiatan pemb..e 2, karakter yang terbentuk perilaku siswa dengan guru
Hasil temuan penelitian berikutnya adalah [1) semua menghargai, dengan orang tua menghormati. anak anak
guru harus bisa mengaji, di awal guru yang mengajinya sesama teman saling membantu dan saling menyayangi,
kurang bagus, harus diperbaiki. Kalau gurunya baik, dalam kerja kelompok, saling memberi masukan dan
karakternya baik, jadi nanti muridnya juga akan baik, [2) saling membantu dalam menyelesaikan tugas yang
anak anak sudah terbiasa membaca dan tahfid Al-Qur'an, diberikan guru, [2) guru merupakan contoh teladan bagi
sholat wajib maupun sunnah setiap hari di sekolah, dan murid-muridnya dan tokoh sentral pendidikan, [3) sikap
selalu dikontrol dan dievaluai baik di sekolah maupun tidak hanya diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh
di rumah, [3) ada buku penghubung antara sekolah dan dan teladan, dengan belajar di luar kelas juga melatih
rumah, antara guru dan wali murid juga mempunyai social anak., (4) kegiatan ekstrakurikuler juga menunjang
group WA sehingga biasanya wali murid juga melaporkan KI 2, seperti pramuka dan maching band yang melatih
apakah anak sudah mengerjakan sholat, seperti itu via WA, kemandirian, keberanian dan jiwa social anak,
[4) penguatan karakter KI 1 dan KI 2, dikaitkan, saling Hasil temuan penelitian sejalan dengan pendapat
melengkapi dan menguatkan karakter siswa yaitu religious Silverius menjelaskan bahwa, guru adalah tokoh sentral
dan sosialnya. pendidikan dalam upaya menyiapkan kader bangsa
Hasil temuan penelitian di atas sejalan dengan hasil di masa depan, kunci sukses reformasi pendidikan. Di
penelitian Tamsari menyebutkan penerapan pendidikan antara beberapa faktor yang mempengaruhi proses dan
karakter siswa melalui pembiasaan (HabituasiJ atau hasil belajar siswa, faktor guru mendapat perhatian yang
budaya sekolah seperti pembiasaan berjabat tangan, pertama dan utama, karena baik-buruknya pelaksanaan
mengucapkan salam, shalat sunnah dhuha, merupakan suatu kurikulum pada akhirnya bergantung pada
kegiatan yang dilakukan di lingkungan sekolah yang aktivitas dan kreativitas guru dalam menjabarkan dan
menanamkan nilai-nilai karakter dengan konsep dasar. merealisasikan arahan kurikulum tersebut. Oleh karena
Metode pembelajaran karakter siswa bervariatif, dengan itu, guru harus profesional dalam menjalankan tugasnya.
selalu berusaha mengaitkan atau memasukan materi atau Temuan penelitian yang lain adalah (1) kegiatan
pokok bahasan ke dalam nilai-nilai karakter [Reflektif). ekstrakurikuler juga menunjang KI 2, seperti pramuka dan
Kemudian memberikan nasehat-nasehat, arahan, maching band yang melatih kemandirian, keberanian dan
wejangan, tausiyah, untuk selalu berbuat kebaikan sesuai jiwa social anab [2) KI 2, termasuk didalamnyaa karakter
dengan nilai-nilai keislaman, yangdilakukan sebelum atau berani dan jujur. Dalam ujian selalu diingatkan agar anak
sesudah atau di sela-sela penyampaian materi.10 terbiasa untuk jujur dan tidak menyontek. Di sekolah
e dan masyarakat karakter jujur dan berani selalu nampak
Sukmadinata,Nana Syaodih, Pembaharuan Kurikulum Teori dan Praktek,
(Bandung: Remaja Rosdakarya ,2001), 165 misalnya di sekolah ada pohon kelengkeng dan pohon
r0
Tamsari.. Pengelolaan Pendidikan Karakter Siswa MI Al-Huda Durenombo mangga manalagi, tak satupun anak-anak yang berani
Kabupaten Batang. 2012. Universitas Muhammadiyah Surakarta: Tesis (tidak
diterbitkan). memetiknya walau buah itu sudah matang dan rasanya
328 329
Manajemen Pembelajaran pada hnplunentasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
331
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
dan [5J kemampuan membaca, menggunakan diagram, tujuan pembelajaran serta mendorong kemampuan belajar
gambar-gambar, dan symbol-simbol13. yang lebih tinggi
C. Evaluasi Pembelaiaran Kurikulum 2013 untuk Hasil temuan penelitian sebagai berikut [1) evaluai
Mengembangkan Pendidikan Karakter Siswa KI 1 dan KI 2 menggunakan jurnal, observasi, penilaian
diri dan antar teman yang dilakukan dalam bentuk rubric
Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap
yang seperti pada RPB [2J KI 3, menggunakan test tulis, tes
pendekatan ilmiah dalam pembelajaran sesuai dengan
lesan, dan penugasan. Untuk evaluasi pembelajarannya,
tuntutan Kurikulum 20L3. Penilaian tersebut mampu ada evaluasi harian penilaian proses, mid semester dan
menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta
semestel, [3) KI 4 dengan praktek dan penugasan untuk
didik, baik dalam rangka mengobservasi, menala4, menghasilkan produk, semua dilakukan dengan autentik.
mencoba, membangun jejaring, dan lain-lain. Penilaian
autentik cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks Wiyono dan Sunarni menjelaskan bahwa untuk
atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk memperoleh informasi pembelajaran yang tepat dalam
menunjukkan kompetensi mereka dalam pengaturan yang kegiatan diperlukan dasar informasi yang akurat. Dasar
lebih autentik. informasi yang akurat ini, bisa dicapai rnelalui kegiatan
pengukuran. Terdapat keterkaitan yang sangat erat antara
Penilaian autentik sangat relevan dengan pendekatan
pengukuran dan evaluasi atau penilaian. Pengukuran
tematik terpadu dalam pembejajaran, khususnya jenjang
merupakan proses mendeskripsikan suatu keadaan secara
sekolah dasar atau untuk mata pelajaran yang sesuai. kuantitatif, sedangkan evaluasi atau penilaian merupakan
Penilaian autentik sering dikontradiksikan dengan proses memberikan nilai (value) terhadap keadaan yang
penilaian yang menggunakan standar tes berbasis norma,
ada1a.
pilihan ganda, benar-salah, menjodohkan, atau membuat
jawaban singkat. Tentu saja, pola penilaian seperti ini tidak Hasil penelitian Tukirin menyebutkan pertama,
diantikan dalam proses pembelajaran, karena memang pengembangan program kurikulum al-lslam, meliputi:
lazim digunakan dan memperoleh legitimasi secara
program tahunan, program semeste4 program modul,
akademik.
program mingguan dan harian, dan program pengayaan
dan remedial. Yang kedua, pelaksanaan pembelajaran al-
Penilaian autentik dapat dibuat oleh guru sendiri,
Islam, meliputi: pre-test [apersepsi), proses, dan post test.
guru secara tim, atau guru bekerja sama dengan peserta
Yang ketiga, Evaluasi hasil belajar peserta didik, meliputi:
didik, Dalam penilaian autentik, seringkali pelibatan siswa
ulangan harian, Ulangan Tengah Semester (UTS), dan
sangat penting. Asumsinya, peserta didik dapat melakukan
Ulangan Akhir Semester [UAS). Yang keempat, Kegiatan-
aktivitas belajar lebih baik ketika mereka tahu bagaimana
kegiatan dalam kurikulum al-lslam, meliputi: tadarus,
akan dinilai. Peserta didik diminta untuk merefleksikan
hafalan surat-surat pendelgshalat dhuha, shalat dhuhur;
dan mengevaluasi kinerja mereka sendiri dalam rangka
meningkatkan pemahaman yang lebih dalam tentang 1a
Wiyono, Bambang B. dan Sunarni, Ettaluasi Program Pendidikan dan
13 Daryanto, dkk, Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah,
Pembelajaran, (Malang: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas negeri Malang,
(Yogyakarta: Gava Media, 2013),199 - 200 2009),1
332 JJJ
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
shalat Jum'at, dan baitu arqam.rs guru secara berkelompok melalui MGMP antarsekolah
Hasil temuan penelitian sebagai berikut [1) KI 3 atau antarwilayah dikoordinasikan dan disupervisi oleh
dan 4 sesuai hasil tes tulis dan lesan yang diserap dalam pengawas atau dinas pendidikan.
pembelajaran, sehingga dapat menunjukkan tuntas Hasil temuan penelitian adalah [1) pengawasan oleh
dan tidaknya pembelajaran yang sudah dilakukan, (2) ketua paralel pembelajaran tematik, dari situ dijadikan
misalkan kegiatan pelajaran IPA tentang pengenalan penilaian teman sejawat, (2) pengawasan dari wakil kepala
alam anak anak sebelum masuk KI 3 dibiasakan praktek kurikulum, dari situ akan turun kebawah ketika mendapat
dulu, anak mengobservasi, mencatat dari situ bisa dilihat laporan, [3) pengawasan dari kepala sekolah diadakan
keterampilannya anak dalam menyiapkan prakteknya, seminggu sekali secara keseluruhan, sekaligus kegiatan
dari situ juga kita bisa menilai prosesnya untuk Kl 4, pembelajaran dalam 1- minggu dievaluasi' Sesekali datang
[3) di semua jenjang praktek juga diadakan dan wajib. perwakilan dari Kemenag dan yayasan bagi yang sekolah
Seperti contohnya anak anak melakukan praktek manasik swasta,
haji. Kalau dalam teori sepertinya rumit, makanya perlu Pengembangan RPP yang dilakukan oleh guru secara
ditambah praktek. mandiri danl atau secara bersama-sama melalui musyawarah
Dalam kurikulum 20L3, Evaluasi hasil belajar Guru Mata Pelajaran (MGMP) di dalam suatu sekolah
menggunakan penilaian autentik. Penilaian autentik tertentu difasilitasi dan disupervisi oleh kepala sekolah atau
adalah proses pengumpulan informasi oleh guru tentang guru senior yang ditunjuk oleh kepala sekolah' Sementara
perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang itu, pengembangan RPP yang dilakukan oleh guru secara
dilakukan anak didik melalui berbagai teknikyang mampu berkelompok melalui MGMP antarsekolah atau antarwilayah
mengungkapkan, membuktikan atau menunjukkan secara dikoordinasikan dan disupervisi oleh pengawas atau dinas
tepat bahwa tujuan pembelajaran dan kemampuan pendidikan. Selama melaksanakan pengawasan, maka kepala
[kompetensi) telah benar-benar dikuasai dan dicapai.l6 satuan pendidikan atau kepala sekolah dan pengawas harus
melaksanakannya dengan prinsip yang objektif dan transparan.
D. Pengawasan Pembelaiaran Kurikulum 2OL3 untuk Hal ini dilakukan demi kepentingan dan tujuan peningkatan
Mengembangkan Pendidikan Karakter Siswa
mutu proses pembelajaran guru dan untuk menetapkan
Pengembangan RPP yang dilakukan oleh guru peringkat akreditasi.
secara mandiri dan / atau secara bersama-sama melalui
Sedangkan menutut Sergiovanni, supervisi bukan
Musyawarah Guru Mata Pelajaran [MGMP) di dalam suatu
bertujuan untuk memberikan vonis tentang kemampuan
sekolah tertentu difasilitasi dan disupervisi oleh kepala
seseorang atau mengontrol pekerj aannyutetapi lebih mengarah
sekolah atau guru senior yang ditunjuk oleh kepala sekolah,
kepada bentuk kerja sama antara atasan dan bawahan. Dengan
Sementara itu, pengembangan RPP yang dilakukan oleh
demikian supervisi yang dilakukan oleh Kepala Sekolah
tsTukirin.. Implementasi Kurikulum Al-Islam dalam Meningkatkan lbadah kepada guru dalam melaksanakan pembelaiarun diarahkan
Mahdhah" pada Sbwa Kelas XI SMA Muhammadiyah 2 Surakarta. 2073. Universitas
Muhammadiyah Surakarta:Tesis (tidak diterbitkan).
untuk dapat memperoleh data autentik tentang keunggulan
r6Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran..-...-... 186 - 187 dan kekurangan guru dalam melaksanakan pembelajaran di
334 335
Manajemen Pembelajaran pada Implernentasi Kurikulum 201 3 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
1?
Sergiovanni, TJ.. Supervision, of teaching. Alexanderia: Association
for Supervision and Curriculum Development, 1987),99
J3 /
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kuikulum 2013
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
perdasarkan atas keseluruhan paparan data dan hasil
lJ analisis data pada masing-masing kasus individu serta
analisis multikasus, dapatlah dikedepankan kesimpulan
penelitian sebagai berikut.
1. Perencanaan Pembelaiaran pada Implementasi
Kurikulum 2OL3 untuk Mengembangkan Pendidkan
Karakter Siswa
a Struktur kurikulum sudah dipetakan dari Dinas
instrumennya (SD) dan Kemenag (MI) dandipadukan,
kemudian disesuaikan dengan waktu pembelajaran,
selanjutnya wakil kepala kurikulum mengatur guru-
guru sesuai keahlian dan beban mengajarnya, yaitu
guru kelas dan guru bidang studi.
b Guru-guru tergabung dalam Kelompok Kerja Guru
[KKG), dan sebagai narasumber K13, karena lembaga
ini menjadi pilot projeknya K 13. Murid-murid juga
disiapkan, perlu pengkondisian dan penyesuaian
sebelum kurikulum 2013 diterapkan, karena dalam
kurikulum ini dituntut siswa aktif.
c Guru-guru mempersiapkan perangkat pembelajaran
seperti prota pormes, KI KD nya, silabus dan RPP.
338 339
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
Silabus sudah disiapkan dari pemerintah, guru tinggal karakter religius, berimbas pada perilaku religiusnya,
mengembangkannya sedangkan RPP dibuat bersama- ibadahnya anak-anak baik dan terkontrol, di sekolah
sama dengan KKG serumpun sekaligus untuk maupun di rumah. Semua materi pelajaran dikaitkan
membuat buku modul dan LKS nya. Langkah-langkah dengan nilai nilai agama, semua guru juga menjadi
dalam menyusun RPP meliputi analisis buku dan KD, contoh, atau suri tauladan.
kemudian administrasi pembelajaran termasuk KI & Semua guru harus bisa mengaji, di awal guru yang
KD, rubric penilaian KI-1 & KI-Z, verifikasi sumber mengajinya kurang bagus, harus diperbaiki' Kalau
belaja4 kemudian media pembelajaran dan buku gurunya baik, karakternya baik, jadi nanti berimbas
catatan hasil kerja siswa, naskah soal penilaian KI-3 pada muridnya juga akan baik. Anak anak sudah
dan KI-4. terbiasa membaca dan tahfid Al-Qur'an, sholat
d Ketiga sekolah tidak menerapkan K13 murni karena Dhuhur berjamaah maupun sholat Dhuha setiap hari
masih ada ujian nasional, sehingga masih memakai di sekolah, begitu juga ibadahnya di rumah selalu
KTSP, dijalankan irisan irisan K13 sedangkan KTSP dikontrol dan dievaluai. Ada buku penghubung
untuk pendalaman materi khususnya untuk kelas antara sekolah dan rumah, si samping itu wali murid
6. Skenario pembelajaran K13, meliputi pemilihan mempunyai group WA.
media, dan sumber belajar. Untuk medianya WIFI, Penguatan karakter KI 1 dan KI 2, dikaitkan, saling
LCD maupun LED sedangkan sumber belajar tidak melengkapi dan menguatkan, KI L karakter religious
hanya guru tetapi lingkungan dan tempat-tempat dan KI 2 sosialnya. Kl 2, karakter yang terbentuk
sejarah, PLTA dll sesuai dengan tema. perilaku siswa dengan guru menghargai, dengan
e Penilaian, semua bermula dari penyelarasan orang tua menghormati, anak anak sesama teman
indikator pencapaian yang harus selaras dengan saling membantu dan saling menyayangi, dalam
Kompetensi Dasa1 Kompetensi Inti, dan Standar kerja kelompok, saling memberi masukan dan
Kompetensi Lulusan. Ada evaluasi perencanaan saling membantu dalam menyelesaikan tugas yang
pembelajaran, guru-guru yang prencanaannya bagus diberikan guru. Sikap tidak hanya diajarkan secara
diberi reward di akhir semesteq begitu sebaliknya verbal, tetapi melalui contoh dan teladan, guru
yang kurang bagus ada pembinanan dan tindak merupakan contoh teladan bagi murid-muridnya dan
lanj utnya diikutkan pelatihan. tokoh sentral pendidikan,dengan belajar di luar kelas
juga melatih social anak.
2. Pelaksanaan Pembelaiaran pada Implementasi Kegiatan ekstrakurikuler juga menunjang KI 2,
Kurikulum 2OL3 untuk Mengembangkan Pendidkan seperti pramuka dan drum band yang melatih
Karakter Siswa kemandirian, keberanian dan jiwa social anak' KI
a Murid-murid sangat heterogen tetapi guru-guru 2, termasuk didalamnyaa karakter berani dan jujur'
masih bisa memberi porsi pengajaran yang pas, Dalam ujian selalu diingatkan agar anak terbiasa
sesuai dengan karakter siswa. KI 1 berkaitan dengan untuk jujur dan tidak menyontek. Di sekolah dan
341
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
masyarakat karakter jujur dan berani selalu nampak Untuk praktikum misal anak-anak untuk pengenalan
misalnya di sekolah ada pohon kelengkeng dan alam begitu biasanya dibawa misalnya ke PUIA Serut,
pohon mangga manalagi, tak satupun anak-anakyang anak mengobservasi, mencatat atau memfoto untuk
berani memetiknya walau buah itu sudah matang dan membuat laporan, supaya lebih menarik ditambahi
rasanya sangat manis. KI 2, termasuk hidup bersih out bond agar tidak jenuh.
dan cinta lingkungan sekitar sekolah dan rumah
dengan melakukan pembiasaan tidak membuang 3. Evaluasi Pembelaiaran pada Implementasi Kurikulum
sampah sembarangan 2OL3 untuk Mengembangkan Pendidkan Karakter Siswa
KI 3 kognitif, meliputi standar proses terfokus pada a Evaluai KI 1 dan KI 2 menggunakan jurnal, observasi,
eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi dilengkapi penilaian diri dan antar teman yang dilakukan dalam
dengan mengamati, menanya, mengolah, menala4, bentuk rubric yang seperti pada RPP. Sedangkan KI
menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta. Media 3, menggunakan test tulis, tes lesan, dan penugasan.
yang selama ini mendukung pembelajaran adalah Untuk evaluasi pembelajarannya, ada evaluasi harian
media proyektor wifi, dan LED. Karena terbiasa penilaian proses, mid semester dan semester. KI 4
membaca dan tahfid Al-Qur'an di lembaga pendidikan dengan praktek dan penugasan untuk menghasilkan
Islam ini menjadikan daya ingat anak ke pelajaran produk, semua dilakukan dengan autentik
juga menjadi tinggi, sehingga dapat menjuarai b Autentik yaitu apa adanya dan dapat dipertanggung
olimpiade dengan menomor satukan Al-Quran. jawabkan sesuai dengan sikap perilaku anak dalam
Untuk anak yang melanggar aturan pun hukumannya sikap spiritual ataupun social. KI 3 dan 4 sesuai hasil
membaca surat Yasin atau ayat kursi atau surat-surat tes tulis dan lesan yang diserap dalam pembelajaran,
pendek yang sudah dihafal anak-anak, hal ini untuk sehingga dapat menunjukkan tuntas dan tidaknya
menguatkan KI l-. pembelajaran yang sudah dilakukan Misalkan
Guru bukan satu-satunya sumber belajar. Untuk kegiatan pelajaran IPA tentang pengenalan alam
puncak tema biasanya anak-anak dibawa ke sumber anak anak sebelum masuk KI 3 dibiasakan praktek
belajar secara aslinya/ nyatanya, misalnya ke dulu, anak mengobservasi, mencatat dari situ bisa
bendungan PLTA Serut. Masyarakat sudah mengakui
dilihat keterampilannya anak dalam menyiapkan
prakteknya, dari situ juga kita bisa menilai prosesnya
keberhasilan guru-guru dalam mengajar murid-
muridnya terbukti in put nya selalu membludak, untuk KI4
akhlak anak-anak baik dan out came nya selalu di c Di semua jenjang praktek juga diadakan dan wajib,
atas rata-rata dibandingkan sekolah lain. Seperti contohnya anak anak melakukan praktek
KI 4 Psikomotoriknya, jadi belajar itu memang harus manasik haji. Kalau dalam teori sepertinya rumit,
menyeluruh, guru-guru juga mengusahakan begitu, makanya perlu ditambah praktek. Olahraga dan
kadang ada juga yang praktek dulu baru materi, kesenian juga ada praktek, teori disisipkan juga.
semua dilakukan, walaupun dengan keterbatasan. Semuanya diracik dalam tematik.
343
Manaj emen Pemb e laj aran pad a lmp I e rn cnl tt s i Kur ikul um 2 0 1 3 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
Remidi dan pengayaan ada, biasanya anak yang Pengawas Pendidikan Agama Islam melaksanakan
akademiknya rendah tapi kemampuan non pengawasan akademik dan pengawasan manajerial
akademiknya tinggi maka bekerj asama dengan bagian melalui pemantauan, penilaian, pembinaan,
kesiswaan. Ada 2Oan lebih program pengembangan pelaporan, dan tindak lanjut
diri, sehingga di dalam penilaian kita masukkan ke c Tindak lanjut Pengawasan Akademik dan Manajerial
KI 4. Bisa jadi nanti di sikapnya juga bagus, kemudian : Pengawasan Akademik untuk meningkatkan
mungkin nilai KI 3 nya standard dengan yang lain, kemampuanprofesional guru, Sedangkanpengawasan
jadi masih berimbang begitu manajerial kepala sekolah untuk meningkatkan mutu
Bagi anak yang lebih, mulai kelas 4 setiap tahun penyelenggaraan satuan pendidikan.
kita buat ranking, misalkan disini setiap tingkatan
kita ada 4 kelas, kemudian siswa yang nilainya B. Saran-saran
bagus kita masukkan ke kelas A tapi nama kelasnya Berdasarkan keseluruhan uraian tersebut,
kita samarkan menjadi nama nabi. Ketika kelas 4 dikedepankan saran-saran kepada berbagai pihak sebagai
baru ada kelas unggulan dan regular. Yang kelas berikut.
unggulan kita pakai standard KKM yang berbeda jadi
pengajarannya juga berbeda. Kita juga sudah ada 1. Kepada Kepala Sekolah
basic nilai untuk beasiswa tapi kita tidak floor kan a. Kepala sekolah diharapkan tetap mempertahankan
sehingga tidak kelihatan prestasi akademik dan non-akademik yang telah
dicapai, sebab mempertahankan prestasi memiliki
4. Pengawasan Pembelajaran pada Implementasi tanggung jawab dan unjuk kerja yang sama dengan
Kurikulum 2OL3 untuk Mengembangkan Pendidkan upaya sewaktu meraih prestasi' Lebih bijaksana jika
Karakter Siswa prestasi itu dapat ditingkatkan pada level yang lebih
Pengawasan internal terdiri dari pengawasan tinggi
oleh ketua paralel pembelajaran tematik, dari situ b. Kepala sekolah diharapkan dalam implementasi
dijadikan penilaian teman sejawat. Pengawasan manajemen pembelajaran kurikulum 201'3, tetap
dari wakil kepala kurikulum, dari situ akan turun menjalin kerjasama yang baik dengan orang tua
kebawah ketika mendapat laporan. Pengawasan siswa dan instansi yang lain dan meningkatkan
dari kepala sekolah diadakan seminggu sekali secara kerjasamanya untuk mensukseskan program-
keseluruhan, sekaligus kegiatan pembelajaran dalam program sekolah.
1 minggu dievaluasi. Sesekali datang perwakilan dari
Kemenag dan yayasan bagi yang sekolah swasta.
c. Kepala sekolah diharapkan dalam melaksanakan
program-program sekolah disarankan melihat skala
Pengawasan eksternal dari Pengawas Pendidikan prioritas yang paling penting di dahulukan dan
Agama Islam dan Kementerian Agama, wilayah b erpihak kepada kepentingan masyarakat'
pengawasanya adalah pengawasan akademik.
744
Manajemen Pembelajaran pada lmplcmentasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
DAFTAR RUJUKAN
3s1
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
Daryanto, dId<. 2013. Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah. Pra-jabatan Kependidknn dan Strategi Pengembangaflfrla,.
Yo gy akarta'. G av a Media. J akarta: P ZLP-IK, Ditj en Dikti, Depdikbud.
Departemen Agama RI. 2004. Pedoman Manaiemen Berbasis Kemendiknas Republik Indonesia. 2010. "Kebiiakan Nasional
Madras ah. J akarta: Direktorat Jenderal Kelemb agaan Islam. Pembangunan Karakter Bangsa". Jakarta: Pusat Kurikulum
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Penyusunan Laporan BahtbangKemendiknas.
Hasil Belajar Pesrta Didik. Jakarta. Kementerian Pendidikan Nasional. 20II. Panduan Pelaksanaan
Departemen Pendidikan Nasional . 2009. Materi Pelatihan KTSP.
Pendidikan Karakter. Jakarta; Badan Penelitian dan
Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan.
Jakarta.
Ekosusilo, M. 2001. Desain Penelitian Kualitatif. Makalah Lattef, Abdul. 2006. Perencanaan Bandung: Pustaka Bani
Disajikan d alamPenataran Metodologi Penelitian Kualitatif Quraisy.
yang diselenggarakan oleh Dinas P & K Kabupaten Batang Mahfudh,. 1994. Madrasah dari Masa ke Masa dalam Nuansa Fiqih
padatanggal 15 oktober 2001 S osial. Yogy akarta: LK 1 5 .
Fadjar, A. Malik. 1999. Reorientasi Pendidikan Islam. Jakarta: Majid, Abdul. 2005. Perencanaan Pembelajaran : Mengembangkan
Fajar Dunia. Standar Kompetensi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
F adjar, A. Malik. 2004. S ej arah Madrasah : Pertumbuhan, D inamika Miles, M.B & Huberman, A.M. 1992. Analisis Data Kualitatif.
dan Perkembanganya di Indonesia". Jakarta: Departemen Terjemahan oleh Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta'. UI-Press.
Agama RI. Miller, J.P., dan W Walter dkk. 1985. Curriculum Perspectives and
Hartshorne dan May (dalam Mulkey, Young Jay). 1997. The Practice. New York & London: Longman.
History of Character Education. Journal of Physical Education, Mulyasa. 2016. Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi
No.68 Amerika Serikat November- Desember 1997. Aksara.
Hosnan. 2014. Pendekrtan Saintifik dan Kontekstual dalam Muslich, Masnur. 2007. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi
Pembelajaran Abad 21, Kunci Sukses Implementasi Kurikulum dan Kontekstual, Panduan bagi Guru, Kepala Sekolah dan
20 1 3. Bogor: Ghalia Indonesia. Pengawas Sekolah. Jakarta'. PT Bumi Aksara.
Http: / / membumikan-pendidikan.blogspot .com/ 2015 / 0l / Nasution, S. 1996. Metode Penelitian naturalistik kualitatif, Bndung:
manajemen pembelajaran untuk meningkatkan prestasi Tarsito.
PAI, html (Akses 4 Aprll20l6,19:00) Petty, Geoff. 2004. Teaching Today: A Practical Guide,3 edition.
Http: / / membumikan-pendidikan.blogspot .com/ 2015 / 0I / Cheltenham U.K. :Nelson Thomes Ltd.
manajemen pembelajaran kurikulum 2013, html (Akses 4 Rumini, Sri dkk. 1995. Psikologi Pendidikan. Yogyakafia: IKIP
Apnl2016,19:00) Yogyakarta.
Husaini, Usman. 2010. Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Sani, Ridwan Abdullah. 2013. Inovasi Pembelajaran. Jakarta:
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Bumi Aksara.
Imas Kurniasih & Berlin Sam.2014. Sukses Mengimplementasikan Sergiovanni, TI. 1987. Supervision, of teaching. Alexanderia:
Kurikulum 2013. Bandtng: Kata Pena. Association for Supervision and Curriculum Development
Joni, T.R. 1992. Ketentuan-ketentuan Pokok Kurikulum Pendidikan Sindhunata, (ed). 2000. Menggagas Paradikma Baru Pendidikan.
353
Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013 Manajemen Pembelajaran pada Implementasi Kurikulum 2013
Sonhadji, A.I994. Teknik pengumpulan dan Anqlisa data dalam Wiyono, Bambang B. dan Sunarni. 2009. Eyaluasi Program
Penelitian Kualitatif, Malang: Kalimashada Press. Pendidikan dan Pembelajaran. Malang: Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas negeri Malang.
Spradley, J. P. 1980. Participant observation. New York : Holt,
Rinehart and Winston. Yin, R.K. TT., Studi Kasus: Desain dan Metode. Terjemahan oleh
M. Djauzi Mudzakir. J akarta: Raja Grafindo Persada.
Sukmadinata,Nana Syaodih. 2001 . Pembaharuan Kurikulum Te ori
dan Praktek Bandung: Remaja Rosdakarya. Zubaedi. 2011. Desain Pendidikan Karakter: Konsepsi dan Aplikasi
dalam Lembaga Pendidikan. Jakafia: Badan Penelitian dan
Suparno, Patil. 7997. Filsafat Konstruktifisme dalam Pendidikan.
Pengembangan Pusat Kurikulum
Yogyakarta: Kanisius.
Supriadi, D. 2004. Membangun Bangsa Melalui Pendidikan.
Bandung: Remaja Rosdakarya
Suryana, D adan, 2013, Pengetahuan tentang Strategi Pembelai aran,
Sikap, dan Motivasi Guru, Jurnal llmu Pendidikan (Desember)
Jilid 19 (2):196-201.
Suryosubroto. Manajemen Pendidikan di Sekolah. Jakarta: Rineka
Cipta.
Suwarno. 1985. Pengantar Umum Pendidikan. Jakarta'. Aksara
Baru.
Syaifudin. 2072. Pengelolaan Pendidikan Karakter (Studi Situs SMP
Negeri 1 Pacitan). Universitas Muhammadiyah Surakarta:
Tesis (tidak diterbitkan).
Tamsari. 2012. Pengelolaan Pendidikan Karakter Siswa MI Al-Huda
Durenombo Kabupaten
Teguh Triwiyanto, 2015, Manaiemen Kurikulum dan Pembelajarn,
Jakarta, PT Bumi Aksara
Tllaag H.A.R. 1995. Tahun Pembangunan Pendidikan Nasional
1 945-t 995 . J akarta: Gr amedia Widiasarana Indones ia.
Tllaar, Henry Alexis Rudolf dan R. Nugroho. 2013. Kebijakan
Pendidikan Pengantar untuk Memahami Kebijakan Pendidikan
dan Kebij akan Pendi dikan seb agai Keb ij akan Publ ik. Yogy akarta:
Pustaka Pelajar.
Tukirin. 2013. Implementasi Kurikulum Al-Islam dalam
Pembe
PADA I !/I P LE ME NTAS I KURIKU LU TI 2 O 1 3
UNTUK MENCEMBAT\|CKAN PENDIDK N &IRAKIER SISIi r.
Akademia Pustaka
Perum. BMW Madani Kavling 1 6, Tulungagung
Email :redaksi.akademia.pustaka@gmail.com
Telepon : 081 21 6t 78398