Anda di halaman 1dari 17

PEMBELAJARAN SENI TARI DI SEKOLAH DASAR

Oleh :
Zaneth Mahardhani
zmahardhani@gmail.com
Primary School Teacher Education
Muhammadiyah University of Tasikmalaya

ABSTRAK
Seni tari adalah salah satu cabang seni yang melekat erat dengan budaya yang ada di
Nusantara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembelajaran seni tari di sekolah dasar
yang mencangkup aplikasi seni tari di kelas dan manfaatnya. Subyek Penelitian ini
direncanakan di Kelas IV SD Negeri Cibanjaran. Metode penelitian akan dilakukan secara
kualitatif. Teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan studi dokumen. Analisis data
yang digunakan verifikasi data, reduksi data dan penyajian data.

Kata Kunci : Pembelajaran, Seni Tari, Aplikasi, Peran.

Page 1
PEMBELAJARAN SENI TARI DI SEKOLAH DASAR
PENDAHULUAN tujuannya tetap kepada seni tari hal ini
Seni tari adalah salah satu materi sesuai dengan prinsip khusus yang
yang termuat dalam mata pelajaran Seni berkenaan dengan pemilihan proses belajar
Budaya dan Keterampilan. Sebagai seorang mengajar. Guru seni tari juga dalam
calon pendidik, maka diperlukan pembelajarannya sebaiknya menggunakan
pengetahuan tentang seni tari untuk anak alat-alat yang canggih dan media yang
usia SD. Keterampilan seorang guru dalam mudah dimengerti oleh siswa, agar siswa
memahami karakteristik anak usia SD tidak jenuh dan lebih menyukai seni tari hal
sangat diperlukan dalam menyampaikan ini sesuai dengan prinsip khusus yang
materi ini. Dalam pendidikan seni tari di berkenaan dengan pemilihan media dan alat
sekolah umum pada dasarnya adalah untuk pengajaran. Guru seni tari pun dituntut
memfasilitasi berbagai potensi yang untuk memberikan nilai kepada siswa dari
dimiliki oleh siswa bukan untuk proses yang telah dilakukan hal ini seesuai
menjadikan siswa sebagai ahli seni tari dengan prinsip khusus yang berkenaan
sesuai dengan prinsip khusus yaitu prinsip dengan pemilihan kegiatan penilaian.
yang berkenaan tentang tujuan pendidikan. Proses belajar mengajar seorang
Guru harus memilih tarian-tarian guru di tuntut untuk merencanakan dan
yang sesuai dengan tingkatannya dan menentukan langkah-langkah yang
mempunyai nilai atau pesan yang baik sistematis dan efektif. Hal ini dilakukan
kepada siswa yang akan diajarkan selain itu karena tujuan yang hendak dicapai dalam
memilih tarian yang mempunyai nilai pendidikan, khususnya pendidikan seni tari
pendidikan, agar siswa mampu menyerap mencakup tiga aspek yaitu aspek kognitif,
pelajaran seni tari dengan baik dan mampu aspek afektif, dan aspek psikomotor. Dalam
menerapkan pesan yang terkandung dalam pelaksanaan belajar mengajar guru harus
tarian-tarian tersebut hal ini sesuai dengan menggunakan metode yang tepat dan sesuai
prinsip khusus yang berkenaan dengan dengan materi yang akan diajarkan. Ada
pemilihan isi pendidikan. Dalam proses bermacam-macam metode dalam
pembelajaran seni tari guru dituntut untuk pembelajaran seni tari antara lain metode
membaca kondisi siswa yang beragam agar ceramah., metode tugas, metode tanya
guru mengetahui apakah siswa suka dengan jawab, metode demontrasi, metode diskusi,
pendidikan seni tari atau tidak, jika siswa metode numbered head together, metode
tidak menyukai seni tari maka guru bisa quantum, metode wisata, dan metode drill.
mengkolaborasikan berbagai seni tapi

Page 2
PEMBELAJARAN SENI TARI DI SEKOLAH DASAR
Pengertian metode pembelajaran mempunyai peranan yang sangat penting
dikemukakan oleh Sagala, S. (2003:169) dalam pengembangan diri individu,
adalah cara yang digunakan guru dalam kemampuan berfikir logis dan kemampuan
mengorganisasikan kelas pada umumnya mengembangkan potensi diri yang terus
atau dalam menyajikan bahan pelajaran menerus digali dan dikembangkan
pada khususnya. Surakhmad, W. (1979:75) berdasarkan bakat dan kreavifitas peserta
mengemukakan metode adalah cara yang di didik. Proses pembelajaran menerapkan
dalam fungsinya merupakan alat untuk kemampuan dan menggunakan sarana serta
mencapai suatu tujuan. Jadi perlu adanya mengikuti mekanisme yang telah diatur
perencanaan untuk mencapai tujuan yang dengan baik dalam RPP. Proses
akan dicapai. Di samping kompetensi pembelajaran yang telah direncanakan
keguruan lainnya, dari segi internal peserta dengan baik akan mencapai tujuan yang
didik, seorang guru perlu mengetahui telah ditetapkan. Selain menerapkan proses
bahwa kemampuan peserta didik dalam pembelajaran yang telah ditata dengan baik,
bidang seni tari berbeda-beda. Ada peserta juga harus selalu timbal balik dan
didik yang dengan mudah mampu melakukan kajian untuk terus membenahi
menerima pelajaran teori yang disampaikan proses pembelajaran.
oleh guru atau sebaliknya ada peserta didik PEMBAHASAN
yang lemah dalam pelajaran teori tari, A. SENI TARI
tetapi ada juga peserta didik yang mudah 1. Sejarah Seni Tari di Indonesia
menerima pelajaran praktek atau gerakan- Perjalanan seni tradisi khususnya seni
gerakan yang di sampaikan oleh guru. tari, mengalami berbagai tahapan
Mengajarkan tari berarti mengajarkan perubahan dari masa ke masa. Setiap
penguasaan keterampilan psikomotor perubahan yang terjadi memiliki ciri
karena melibatkan organ-organ tubuh tersendiri terkait langsung dengan periode
manusia misalnya : otot kaki, otot yang dilaluinya. Periodesasi per-
pinggang, otot leher, otot kepala, dan otot kembangan seni tari di Indonesia dibagi
tangan. Hal ini perlu mandapat perhatian menjadi tiga tahap, yaitu dekade sekitar
dari guru agar dalam memberikan pelajaran tahun 20.000SM hingga 400 M (Primitif),
tari mudah diterima dan disenangi oleh dekade sekitar tahun 400 M hingga 1945
peserta didik. M (Feodal), dan dekade sekitar tahun 1945
Seni tari sebagai salah satu cabang sampai sekarang (Modern).
seni budaya yang diajarkan di sekolah

Page 3
PEMBELAJARAN SENI TARI DI SEKOLAH DASAR
Periodisasi yang pertama yaitu dekade dalam bentuk upacara ritual masyarakat
sekitar tahun 20.000 SM hingga 400 M purba. Dengan diiringi pukulan-pukulan
(Primitif). genderang dan sejenisnya, kelompok
Pada zaman masyarakat primitif ada 2 masyarakat purba bergerak-gerak
zaman yaitu zaman batu dan zaman logam. mengelilingi api unggun yang menyala
Pada zaman batu tari–tarian hanya diiringi sambil melantunkan mantra-mantra dan
dengan sorak–sorai serta tepukan tangan. nyanyian-nyanyian persembahan bagi
Sedangkan pada zaman logam sudah nenek moyang mereka. inilah cikal bakal
terdapat pening galan instrumen musik tumbuhnya tari.
yang ada sangkut pautnya dengan tari yaitu Tari primitif merupakan tari yang
nekara (Nekara adalah suatu alat semacam berkembang di daerah yang menganut
tambur besar yang berbentuk seperti kepercayaan animisme, dan dinamisme.
dandang terbalik atau ditelungkupkan Tari ini lebih menekankan tari yang
Nekara banyak ditemukan di daerah memuja roh para leluhur dan estetika seni.
Sumatra, Jawa, Bali, Pulau Sumbawa, Tari primitif biasanya merupakan wujud
Pulau Roti, Pulau Leti, pulau Slear, kehendak berupa pernyataan maksud
Kepulauan Kei,dan Papua) atau kendang dilaksanakan dan permohonan tarian
yang dibuat perunggu. Diantara lukisan– tersebut dilaksanakan. Ciri tari pada zaman
lukisan yang menghias nekara itu ada primitif adalah kesederhanaan kostum,
lukisan yang menggambarkan penari yang gerak dan iringan menjadi lebih dominan
pada kepalanya dihias bulu–bulu burung bertujuan untuk kehendak tertentu
dan daun–daunan. Seni muncul dari sehungga ungkapan ekspresi yang
ungkapan perasaan ekspresi manusia atas dilakukan berhubungan dengan permintaan
suatu suasana tertentu. yang diinginkan. ciri–ciri tari primitif
Lonjakan kegembiraan seseorang saat antara lain: (1) Gerak dan iringan sangat
memperoleh kesenangan akan membentuk sederhana berupa hentakan kaki, tepukan
gerakan ekspresif, lompatan manusia purba tangan/simbol suara/gerak–gerak saja yang
ketika berburu binatang juga terjadi secara dilakukan; (2) Gerakan dilakukan untuk
spontan. Gerakan-gerakan inilah yang tujuan tertentu misalnya menirukan gerak
kemudian mengkristal dan disusun dalam binatang karena berburu, proses inisiasi,
bentuk tarian. Dari berbagai peristiwa kelahiran, perkawinan, panen; (3)
sehari-hari kemudian terlahir bentuk- Instrumen sangat sederhana terdiri dari tifa,
bentuk rangkaian gerak yang diwujudkan kendang, intrumen yang hanya dipukul

Page 4
PEMBELAJARAN SENI TARI DI SEKOLAH DASAR
secara tetap bahkan tanpa memperhatikan tari pertunjukan. Tari yang berfungsi
dinamika; (4) tata rias sederhana bahkan sebagai upacara ritual dan yang berfungsi
bisa berakulturasi dengan alam sekitar; (5) sebagai hiburan pribadi sebagian tidak
tari bersifat sakral karena untuk upacara tercakup karena tari ritual pada umumnya
keagamaan; (6) tarian primitif tumbuh dan lebih mementingkan tujuan dari pada
berkembang pada masyarakat sejak zaman bentuk penyajiannya, sedangkan tari
prasejarah yaitu zaman sebelum munculnya hiburan lebih mementingkan keikutsertaan
kerajaan sehingga belum mempunyai penari dalam tari itu dari pada kenikmatan
pemimpin secara formal. Kehidupan untuk menontonnya. Pada zaman feodal ini
masyarakat masih bergerombol, tari di Indonesia banyak dipengaruhi oleh
berpindah– pindah dan bercocok tanam; (7) kebudayaan yang datang dari luar
tarian primitif dasar geraknya adalah khususnya India.
maksud dan kehendak hati dan pernyataan Selanjutnya muncul Islam melalui
kolektif; (8) atribut pakaian menggunakan kerajaan–kerajaan di Indonesia saat itu,
bulu–buluan dan daun–daunan; (9) formasi serta pengaruh perluasan wilayah bangsa
pada tarian primitif biasanya berbentuk barat yang kemudian membawa situasi tari
lingkaran karena menggambar kekuatan; di Indonesia lebih modern.
(10) tarian ini berkembang pada masyarakat Perkembangan tari zaman feodal
yang menganutpola tradisi primitif/purba di dianggap baik karena pengaruh agama
mana berhubungan dengan pemujaan nenek hindu, seni tari merupakan bagian yang
moyang dan penyembahan leluhur. Contoh penting dalam upacara keagamaan yang
tari primitif adalah tari bailita dan tari salah satu buktinya yaitu terdapat gambar
dayang modan. atau relief candi yang menggambarkan para
Periodisasi selanjutnya yaitu dekade penari sedang menari diiringi beberapa
sekitar tahun 400 M hingga 1945 M instrumen musik. Dalam agama hindu tari
(Feodal). Jenis Tari zaman feodal ini sering digunakan sebagai sarana pemujaan
ditandai dengan bermunculan para pakar kepada dewa, terutama pada dewa Wisnu
tari yang memberikan macam–macam dan dewa Siwa, dan yang paling erat
definisi. Tokoh–tokoh tersebut antara lain hubungannya dengan tari adalah dewa
Curt Sach, Soedarsono, Corry Hamstrong, Siwa, terbukti dewa Siwa sering disebut
La Mery dan lain sebagainya. dengan Siwa Nataraja (Siwa raja dari
Pada zaman ini tari memiliki berbagai penari), Nahanata (penari besar), dan
fungsi antara lain tari upacara, tari hiburan, natapriva. Dalam kitab Regeveda (salah

Page 5
PEMBELAJARAN SENI TARI DI SEKOLAH DASAR
satu kitab suci Hindu) disebut dewa Indra, tarian hiburan tetapi juga mendapat
dewa Marut dan dewa Acvni sebagai dewa perhatian dari lingkungan kerajaan.
tari. Dalam kitab Veda juga di sebutkan Zaman feodal juga banyak dipengaruhi
bahwa dewa Bayu (angin), dewa Agni (api) oleh pengaruh agama Islam. Pengaruh
dan dewa Surya (matahari) sebagai dewa agama Islam yang membawa seni tari lebih
penggerak dunia. Menurut kepercayaan berkembang karena digunakan sebagai
Hindu, para penari yang menari untuk media penyebaran agama Islam terutama di
kepentingan agama merupakan kekasih Kerajaan Mataram, Kesultanan Cirebon
dewa (devadasi). Pengaruh predikat dan Kerajaan Demak. Pada zaman ini juga
kekasih dewa sampai sekarang masih muncul beberapa topeng antara lain panji
membekas di bali, tempat berkembangnya kasatriyan, candra kirana, handoyo, raton,
agama hindu dharma.Pada relief candi klano, denowo, tembem, pentul dan lain
Borobudur, prambanan dan dieng terdapat sebagainya. Zaman Indonesia islam
relief yang menggambarkan penari wanita ditandai oleh datangnya para pedagang dari
sedang menghibur raja dan keluarganya india barat melalui Gujarat. Mereka selain
(bangsa istana). Thomas Stamfort Raffles berdagang juga menyebarkan agamanya,
dalam bukunya History of Java yakini agama islam. Namun demikian
mengatakan, bahwa ronggeng merupakan agama islam yang mereka bawa sudah kena
tarian wanita yang khusus untuk hiburan pengaruh hindu, atau dengan kata lain telah
kaum lakilaki. Tari rongeng tidak selalu berbau kehinduan. Islam masuk ke
itarikan oleh penari wanita, melainkan juga Indonesia pada abad XIII yaitu ditandai
oleh penari peria berbusana wanita dengan munculnya kerajaan islam di
(iravesti). Di Surakarta pada awal abad XX Sumatra Utara, di Jawa mulai pada saat
ronggeng dipakai untuk menyebutkan berdirinya kerajaan demak menggantikan
penari wanita bayaran. Dalam serat centbini Majapahit sekitar abad XV. Di Jawa Barat
dan cabolang disebutkan bahwa ronggeng terdapat dua gaya tari yaitu gaya Sunda dan
atau teledak sebagai penghibur harus gaya Cirebon. Di Jawa Tengah
dibayar dengan tarif tertentu. Ronggeng perkembangan tari ditandai dengan
sebagai tarian hiburan sering lahirnya karya sastra-sastra yang berupa
mengikutsertakan para penontonnya untuk babad di dalamnya memuat tentang
terlibat menari bersama, sekarang lebih informasi-informasi tentang tari. Setelah
dikenal dengan tari tayub. Tari zaman invasi (perluasan wilayah) bangsa
ronggeng/tayub meskipun merupakan Barat, seni tari lebih berkembang hal ini

Page 6
PEMBELAJARAN SENI TARI DI SEKOLAH DASAR
terbukti dengan banyaknya tari yang 2. Perkembangan Seni Tari Dalam
diciptakan oleh penata tari dan bangsawan Dunia Pendidikan
antara lain tari Bedhaya, Srimpi, beksan, Seperti yang sudah dipaparkan
wireng, dan drama tari (sendratari). Pada sebelumnya bahwa pewarisan seni tradisi
zaman feodal / penjajahan juga banyak tidak hanya dapat dilakukan melalui
muncul tari yang bertemakan kegiatan yang dibangun di sanggar-
kepahlawanan/heroik antara lain tari sanggar seni (informal) saja. Pewarisan
pejuang, bandayuda, prawiroguna, juga sangat mungkin untuk dilakukan
keprajuritan dan lainlain. Peroidisasi yang melalui dunia pendidikan formal. Melalui
ketiga yaitu dekade sekitar tahun 1945 pembelajaran Seni Budaya dan Prakarya
sampai sekarang (Modern). Jenis tari (SBdP) seni tari khususnya dapat
zaman modern ini ditandai dengan ditularkan kepada generasi muda.
munculnya koreografer – koreografer Tentunya dalam hal ini guru harus mampu
individu yang menciptakan karya – karya menguasai bidang seni tari itu sendiri,
baru, lebih sebagai ekspresi diri dari pada setidaknya dalam hal mencipta dan
ekspresi komunal. Gagasan koreografer mengkomposisi tari sesuai dengan tingkat
individual sebagai sebuah aspek penting perkembangan peserta didik.
dari dampak kebudayaan barat. Tokoh– Dalam dunia pendidikan formal,
tokoh tari modern antara lain Isadora pendidikan seni tari tidak menuntut siswa
Duncan, Martha Graham, Doris Humphrey, untuk menjadi seorang penari yang
Mary Wigman dan lain sebagainya. Tokoh profesional, artinya produk tari yang
tari modern dari Indonesia salah satunya dihasilkan bukanlah untuk kebutuhan
adalah Sardono W. Kusumo dan Sal pentas, melainkan adalah proses kreatif
Murgiyanto. Karya tari yang muncul pada siswa. Seperti yang diungkapkan oleh Sal
zaman modern ini antara lain Dongeng dari Murgianto dalam Masunah (2003) bahwa
Dirah, Meta Ekologi, Hutan yang Merintih. nilai tari dalam dunia pendidikan tidak
Di Indonesia pada masa setelah merdeka terletak pada latihan kemahiran atau
juga muncul tari yang bernuansa tradisional keterampilan gerak saja, tetapi lebih kepada
garapan baru yaitu tari Karno Tanding, Tari kemungkinan untuk membuat siswa
Retno Ngayuda, Tari Retno Tinanding, Tari mampu mengembangkan daya ekspresinya.
Menak Koncar, dan sebagainya. Pendidikan melalui tari lebih dikenal
dengan tari pendidikan. Jika siswa sudah
sampai ke taraf mengapreasiasi maka seni

Page 7
PEMBELAJARAN SENI TARI DI SEKOLAH DASAR
tradisi tidak akan menjadi barang antik yang berlaku. Pembelajaran menjadi media
yang berdebu dan terlupakan. bagi guru untuk menanamkan rasa seni,
Pembelajaran tari dapat dilakukan dengan sikap kreatif serta menumbuhkan motivasi
menggunakan metode kreatif. untuk menghargai seni kepada siswa. Dari
Dalam metode ini, tari yang diciptakan sinilah akan muncul rasa memiliki terhadap
berasal dari siswa, oleh siswa dan untuk seni tradisi, sehingga ketika tari tradisi kita
siswa maksudnya adalah tema dalam di klaim orang luar seperti Reog Ponorogo,
membuat tari boleh ditentukan oleh guru, maka akan ada pembelaan dan usaha untuk
namun pemilihan gerak, pengolahan gerak mempertahankan seni tradisi tersebut.
dan bagaimana siswa meng- 3. Definisi Seni Tari
komposisikannya diserahkan sepenuhnya Seni tari merupakan salah satu warisan
kepada siswa. Hal ini di maksudkan agar kebudayaan Indonesia, yang harus
siswa mampu untuk mengambil keputusan dikembangakn dan dilestarikan selaras
sendiri untuk kepentingan kelompok. dengan masyarakat yang selalu mengalami
Dalam pembelajaran tari, yang menjadi perubahan. Kuswarsantyo (2012 : 17)
penilaian adalah bukan bagus atau tidaknya mengemukakan pendapatnya mengenai
tari yang dihasilkan, melainkan adalah arti seni tari, yakni tari adalah salah satu
proses kreatif yang mereka lalui hingga cabang senin yang dalam ungkapannya
sikap positif yang terbentuk melalui menggunakan bahasa gerak tubuh.
pembelajaran tari. Misalnya percaya diri, Pangeran Suryadiningrat dalam
mampu bekerjasama, berani mengambil (Mulyani, N., 2016 : 49), seorang ahli tari
keputusan, mampu bersosialisasi, mampu dari Jawa, menjelaskan bahwa tari adalah
mengungkapkan pendapat dan lain gerak dari seluruh anggota tubuh manusia
sebagainya. Ide dalam membuat tari dalam yang disusun selaras dengan irama musik,
pendidikan formal bisa saja berasal dari serta mempunyai maksud tertentu.
lingkungan dan aktivitas manusia. Guru Sekarningsih dan Henry (2006 : 4)
juga bisa mengarahkan proses kreatif ini menjelaskan pengertian tari merupakan
pada seni tradisi yang ada di daerah masing- alat, ekspresi, atau sarana komunikasi
masing. Dalam hal ini, guru tidak seorang seniman kepada orang lain
mengajarkan tarian bentuk, tetapi guru (penonton atau penikmat). Bagong
menstimulus siswa untuk membuat tarian Kussudiardjo dalam (Apriliani, F., 2014 : 3)
baru dari tari tradisi yang sudah ada. mengemukakan pendapatnya mengenai
Tentunya disesuaikan dengan kurikulum pengertian tari, yaitu keindahan bentuk dari

Page 8
PEMBELAJARAN SENI TARI DI SEKOLAH DASAR
anggota badan manusia yang bergerak, dengan masa-masa perkembangan yang
berirama musik dan berjiwa yang harmonis. bersifat polos, unik, kreatif, spontanitas,dan
(Pusnik, 2010 : 5) seni tari didefinisikan dinamis. Seperti yang dikatakan Bapak
sebagai From the anthropological point of Kihajar Dewantara dalam kurikulum
view, dance can be defined as a cultural pendidikan seni di Taman Siswa, bahwa
practice and as a social ritual (Radcliffe- usaha pendidikan tari ditujukan kepada (a)
Brown 1994), where by dance is seen as a halusnya budi, (b) cerdasnya otak, (c)
means of aesthetic pleasure and a means sehatnya badan. Ketiga usaha itu akan
for establishing ties and specific structure menjadikan lengkap dan larasnya hidup
in the community. manusia di dunia (dalam Fuad Hasan,
Kutipan di atas berarti bahwa dalam 1989). Dengan demikian seni tari adalah
sudut pandang antropologi, tari dapat sebuah strategi atau cara untuk mengubah
didefinisikan sebagai praktik budaya dan atau membentuk sikap siswa dari kondisi
sebagai ritual sosial, tari dipandang sebagai alami menjadi sikap atau kondisi yang
sarana kesenangan estetika dan sarana memahami tentang fungsi fisik, mental dan
untuk membangun hubungan dan struktur memahami kondisi sosial yang berkembang
tertentu dalam masyarakat. dilingkungannya. Sebenarnya hasil belajar
Berdasarkan 4 pendapat dan kutipan di menari mempunyai nilai keuntungan lain
atas dapat disimpulkan bahwa seni tari dari hanya sekedar dapat mempertunjukan
adalah salah satu cabang seni yang keterampilan menari siswa di atas
mengutamakan gerak indah anggota tubuh panggung atau di stasiun televisi yang dapat
manusia yang diiringi irama musik serta ditonton oleh orang banyak. Belajar menari
mengandung maksud tertentu yang ingin untuk tujuan pendidikan bukanlah untuk
disampaikan penciptanya utnuk penonton menjadi penariatau artis, akan tetapi lebih
sebagai sarana hiburan dan ritual sosial bertujuan untuk pembentukan karakter,
yang selanjutnya menjadi praktik budaya mengembangkan kreativitas dan multi
dalam masyarakat. kecerdasan. Cote (2006) mengatakan
4. Pembelajaran Seni Tari bahwa pengajaran tari hendaknya meliputi
Seni tari merupakan salah satu media pengetahuan atas isi, pengetahuan atas
berkomunikasi (berekspresi seni) yang kemampuan isi, dan pengetahuan atas
memiliki daya tarik bagi anak SD. proses belajar. Integrasi atas ketiga hal
Berkreasi seni tari dapat mengembangkan tersebut akan membawa guru pada
kompetensi dasar motorik halus yang sesuai kemampuan merencanakan mata pelajaran

Page 9
PEMBELAJARAN SENI TARI DI SEKOLAH DASAR
yang efektif sesuai dengan usia anak. Lebih dengan musik dan berbagi tempat dengan
lanjut Paulette Cote (2006) menyatakan yang lain (Kimmerle & Cote-Laurence,
dalam hasil penelitiannya bahwa isi 2003) (dalam Sustiawati, 2008); (3)
pendidikan tari harus diajarkan dan Mengapresiasi. Komponen ke-3 ini,
dipelajari melalui 3 komponen esensial. diusulkan oleh Redfern, sebagai sesuatu
Setiap komponen terdiri dari seperangkat yang paling menguntungkan pendidikan.
konsep-konsep yang harus dipelajari dan Siswa belajar secara kritis untuk
tiga komponen itu berkaitan satu sama menganalisa apa yang mereka lihat. Mereka
lain,yaitu: (1) Membuat Tarian. Komponen memperhalus keterampilan pengamatan
ini terdiri dari mempelajari proses komplek dan belajar untuk mendeskripsikan tari
tentang mengkreasi rangkaian tari. Ini dalam terminologi yang digunakan di kelas.
termasuk menggali berbagai tipe Siswa belajar untuk melihat aspek estetika
rangsangan, mempelajari makna estetika juga kualitas simbolik dalam gerakan dan
dan simbolik dari bahasa tari, dan merumuskan pernyataan - pernyataan
memahami cara untuk memanipulasi gerak obyektif tentang kinerja tari pada kelompok
untuk menghasilkan tarian dengan nilai teman sebaya atau seniman profesional
artistik; (2) Menampilkan tarian. (Lavender, 1996 dalam Sustiawati, 2008).
Komponen ini menekankan pada Pembelajaran seni tari pada jenjang
pengembangan, kehalusan perasaan, dan pendidikan dasar (SD) umumnya dibagi
penguasaan. Keterampilan menari menjadi dua, yaitu: (1) siswa kelas rendah
dispesialisasikan sebagai versi komplek (kelas 1-3) yang menekankan pada
atas keterampilan motorik yang kemampuan gerak konstruktif yang
fundamental. Gerakan-gerakan tari dapat sederhana (gerak berpola) dan peningkatan
diorganisir dalam 3 tingkatan: (a) Tingkat kemampuan menangkap pola irama; (2)
1, meliputi 6 kategori aksi tubuh, yakni: siswa kelas tinggi (kelas 4-6) yang
kontrol dari pusat, perubahan dasar, menekanakan pada kemampuan gerak
gerakan isyarat, putaran, pengangkatan, dan konstrukif bertema, bermain peran. Pola
daya gerak; (b) Tingkat 2, faktor yang gerak yang bersumber dari tari etnik sangat
meliputi waktu, ruang, dan kekuatan yang potensial sebagai materi ajar, di samping
bermanfaat untuk mengukur kualitas melanjutkan membina intraksi sosial pada
gerakan; (c) Tingkat 3, konteks atau diri setiap individu siswa. Artinya
elemen-elemen performan yaitu: menari pendidikan seni membawa siswa pada
dengan penari lain, sinkronisai gerakan tari kesadaran mengekspresikan berbagai

Page 10
PEMBELAJARAN SENI TARI DI SEKOLAH DASAR
realitas yang dialami dan atau diserap dari ini menuntut kreativitas guru itu sendiri
lingkungan sekitarnya. Adapun kompetensi untuk menciptakan suasana latihan atau
pendidikan seni tari dapat dikemukakan suasana pembelajaran tari yang membuat
sebagai berikut (1) menyadari tentang siswa senang dan bersemangat. Cara-cara
tubuh sebagai instrumen teknis yang kreatif yang dapat dilakukan guru adalah
berkaitan dengan pengembangan gerak, dengan menggunakan media elektronik,
baik sebagai alat berekspresi ataupun guru sebelum memberikan pelajaran tari
sebagai alat komunikasi sosial; (2) dapat berlatih dahulu mengenai materi tari
pengkondisian tubuh mengenal materi tari yang akan dibawakan atau yang akan
yang memiliki muatan teknis, artistik, dan ditampilkan kepada siswa, jadi, peran guru
nilai budaya setempat; (3) penyadaran di dalam pembelajarannya nanti adalah
tentang tubuh itu memiliki kemampuan sebagai fasilitator dan semi tutor, namun,
berekspresi, dan sekaligus mengapresiasi alangkah lebih baiknya jika seorang guru
berbagai hal yang terjadi disekitarnya. SD memiliki banyak keterampilan untuk
PengetahuanBudayaDaerah (Localgenius menunjang kegiatan non-formal yang ada
Knowledge). di sekolah tempat ia bekerja. Guru juga
5. Peran Seni Tari harus memiliki kemampuan untuk menilai
Beberapa penelitian terkait peran seni siapa saja siswa-siswa yang memiliki bakat
tari yang telah dilakukan diantaranya, dalam tari, dan selanjutnya guru
penelitian oleh : memberitahu keluarga mengenai bakat
1). Irian, Zora. (2008 : 143), dengan judul anak-anaknya untuk dapat lebih
penelitian Peningkatan Mutu Pembelajaran dikembangkan dan di gali lagi di lemnaga
Seni Tari di sekolah dasar pada jurnal UNP pendidikan non-formal, contohnya sanggar
menyatakan bahwa : pertama, pembelajaran tari. Ketiga, melalui pembelajaran seni tari
snei tari di SD mempunyai fungsi di SD siswa mengenal dan memahami nilai-
membantu pertumbuhan dan nilai kebudayaan yang ada di bumi
perkembangan siswa, memberikan Nusantara. Keempat, dalam proses
perkembangan estetik, dan membantu pembelajaran seni tari di SD mempunyai
penyempurnaan kehidupan. Kedua, dalam dua bagian yaiut, teori dan praktik.
pembelajaran seni tari di SD tidak harus 2). Sutarmin, Seniati, dkk. (2014 : 156)
orang yang pandai menari saja yang dapat dengan judul penelitian Penanaman Nilai-
menjadi pelatih, namun semua guru juga nilai Dasar Humanis Religius Anak Usia
berkewajiban untuk mampu melatih. Hal Dini Keluarga Perkotaan di TK Islam

Page 11
PEMBELAJARAN SENI TARI DI SEKOLAH DASAR
Terpadu, dalam jurnal UNY menunjukan “sungkan” segan dan mengahrgai orang
hasil penelitian dengan tujuan penanaman lain. Dan “tidak suka berselisih secara
nilai-niali dasar humanis religius di TK terbuka”. Ada perubahan perilaku anak
Islam Terpadu adalah mewujudkan semakin baik di sekolah dan di rumah
generasi berakhlak mulia yang kuat iman setelah mendapatkan penanaman nilai-nilai
dan keilmuannya. Konsep dasar yang dasar humanis religius. Perubahan perilaku
melandasi adalah, aqikah islamiah. Metode anak di skeolah meliputi : (a) perilaku
yang digunakan untuk pelaksanaan dalam aqiqah, (b) perilaku dalam akhlak,
penanaman nilai-nilai dasar humanis (c) perilaku dalam ibadah, (d) perilaku
religius di TK Islam Terpadu adalah BCM dalam dimensi sosial, emosional, dan
(bermain, ceria, menyanyi) tausiah, kemandirian. Perubahan perilaku anak di
pemberian nasihat pekanan, pembiasaan rumah ditunjukkan dengan : (a) lebih
dalam keteladanan, serta medianya adalah memperhatikan dan mendengarkan kata-
barang, orang, situasi sosial, dan permainan kata orang tua, (b) dapat mengucapkan dan
interaktif non-elektronik, yang terkait dan menjawab salam secara Islami dan benar.
relevan dengan materi nilai-nilai dasar (c) dapat membedakan pakaian yang
humanis religius. Kepedulian dan menutupi aurat dan tidak menutup aurat, (d)
partisipasi orang tua pada pelaksanaan dapat berdoa sendiri.
penanaman nilai-nilai dasar humanis 3). Roza, Ellyza. (2014) dengan judul
religius secara perorangan dengan penelitian Extracting The Akhlakul
memberikan materi nasihat pekanan, Karimah Value In Zapin Tradisional Art as
memantau, dan mengevalusi The Reforcement Toward Curriculum 2013
pelaksanaannya. Partisipasi secara menunjukan hasil bahawa Zapin adalah
kelompok Pokja-Pokja POMG (Komite seni yang tumbuh dan berkembang di
sekolah) denagn melibatkan diri secara Indonesia. Zapin adalah salah satu bukti
langsung untuk mencari solusi hambatan kearifan masyarakat setempat dalam seni.
penanaman nilai-nilai dasar humanis Sebagai warisan yang mengandung nilai-
religius. Ada keselarasan pemaknaan orang nilai masa lampau. Zapin cenderung
tua dan sekolah tentang nilai-niali dasar dengan tarian yang disebut tari Zapin.
humanis religius. Hal tersebut didukung Perkembangan tari Zapin dibuktikan
adanya beberapa kesamaan, yaitu kesamaan dengan adanya tari Zapin dimanapun,
agama (Islam), kesamaan etnis dan filosofi meski namanya berbeda. Seperti di
Jawa. “Wedi Isin”. Takut mendapat malu, Kalimantan Barat disebut jepin, di

Page 12
PEMBELAJARAN SENI TARI DI SEKOLAH DASAR
Banjarmasin dan Kalimantan Selatan Oleh karena itu, nilai yang
disebut Panting, di Makassar, Sulawesi terkandung dalam Zapin adalah mayoritas
Selatan di namakan Jepeng, di Banten dan nilai-nilai Islami. Penelitian di atas
Jawa Barat di namakan Japin, di Siak dan dikatakan relevan karena membahas
Riau namanya Zapin. Penamaan yang tenatng pelaksanaan kegiatan seni tari dan
berbeda ini menandakan Zapin adalah seni membahas mengenai nilai-niali Islami
yang berpengaruh dan bermakna bagi untuk ditanamkan kepada peserta didik,
masyarakat yang menjadi sebuah budaya. serta sama-sama membahas mengenai
Musik dan lagu pada Zapin sangat nilai-nilai Islami yang ada pada tari
sederhana, melow dan halus. Pada nyanyian tradisional Islam, yaitu tari Zapin.
di lagu Zapin terdapat kata Bismillah yang Sedangkan perbedaan ini dengan
merupakan ucapan awal yang sebaiknya penelitian yang relevan sebelumnya bahwa
dilakukan oleh umat muslim ketika akan penelitian sebelumnya yang dilaksanakan
melakukan sesuatu agar terhindar dari hal- oleh Zora Iriana membahas mengenai
hal yang kurang baik. Hal ini tentu upaya peningkatan pembelajaran seni bagi
bertujuan untuk mengakan penonton dan siswa, sedangkan penelitian yang
pendengar lagu Zapin untuk berfikir dilaksanakan Seniati Sutarmin, dkk
religius. Tari Zapin adalah tarian yang membahas mengenai pelaksaan penanaman
mengandung makna ucapan selamat datang nilai Islam mengguanakan metode bermain,
dan rasa hormat kepada tamu yang telah bercerita dan bernyanyi, kemudian
datang, makna ini merupakan satu dari penelitian yang dilakukan oleh Ellyza Roza
banyaknya nilai-nilai religius yang masuk membahas mengenai sejarah tari, musik,
ke dalam akhlakul karimah karena arti dari dan lagu Zapin yang masih bertahan hingga
akhlakul karimah adalah perilaku yang saat ini menjadi tarian tradisional di
baik, yang termasuk aturan penari Zapin berbagai daerah dengan nama yang
hanya terdiri dari laki-laki karena berbeda-beda serta membahas mengenai
perempuan tidak diizinkan untuk emnari kesenian tradisional Zapin sebagai penguat
bersama laki-laki. Perempuan tidak kurikulum 2013, sedangkan penelitian ini
diizinkan untuk berada dekat dengan laki- mencari tahu bagaimana pelaksanaan
laki yang bukan muhrim, namun ada juga kegiatan seni tari tradisional Islami yang
wanita menarikan Zapin yang dipasangkan berjalan melalui kegiatan ekstrakurikuler di
dengan perempuan. sekolah.

Page 13
PEMBELAJARAN SENI TARI DI SEKOLAH DASAR
6. Manfaat Pembelajaraan Seni Tari tajam dalam arti bahwa segala sesuatu
Dalam mempelajari tari, pemahaman dilakukan penuh konsentrasi, sehingga
secara teoritis terhadap hal-hal yang sudah mampunyai sikap gerak yang mengarah
dikemukakan tersebut tentu saja tidak akan pada satu titik pusat. Bagi seorang yang
menjamin seseorang menjadi penari yang terbiasa melakukan, maka akan terlatih
baik. Hal Ini membutuhkan adanya tindak inner konsentrasinya, hal ini akan
lanjut melalui proses latihan yang berpangaruh pada sikap sehari-hari.
membutuhkan waktu relatif panjang dan Kemudian pada butir ketiga, apabila si
lama, dalam proses balajar itulah seseorang penari dapat memahami adanya sifat-sifat
akan memperoleh sejumlah manfaat bagi géndhing yang mengiringinya, misalnya
pembentukan pribadi. dimana harus antal, seseg, sareng dan
Terdapat sejumlah manfaat belajar jika sebagainya jika terbiasa melakukan hal
dikaitkan dengan pembentukan pribadi. tersebut, si penari akan merasakan
Menurut Ki Hajar Dawantara (1977:304) kenyamanan batin, karena adanya
terdapat 7 hal yang bermanfaat, yakni: kebiasaan bergerak yang diiringi irama
(a). Sebagai gerak badan dan rasa akan membuat keteraturan gerak dalam
keindahan. jiwa si penari dan akan merasakan
(b). Menghaluskan dan manyehatkan ketenangan yang berdampak pada sikap
tubuh. emosinya (Jawanya ngirama). Butir
(c). Mendidik rasa wirama. keempat, yang dimaksud rasa kesenian
(d). Mempunyai rasa kesenian (keindahan). adalah apabila ketiga butir tersebut telah
(e). Mendidik moril atau rasa kesucian. dipahami secara sungguh-sungguh, maka
(f). Mendidik adat istiadat yang baik dan rasa keindahan tersebut akan tumbuh pada
buruk. diri si penari. Butir kelima, sikap moril
(g). Melestarikan budaya bangsa. yang dimaksud antara lain adalah saling
Dari kutipan di atas dapat dijelaskan menghormati antar sesama, orang tua, dan
bahwa manfaat partama, apabila dilakukan guru. Oleh karena itu, dengan pengetrapan
sacara konsisten, maka seluruh persendian tersebut dapat berpengaruh pada kehidupan
akan terlatih, peredaran darah lancar, dan sehari-hari. Butir keenam, adat istiadat
otot-otot jadi lentur, serta dapat membentuk yang dimaksud adalah adat istiadat orang
keluwesan pada diri penari. Butir yang Jawa dimana seseorang yang telah
kedua, kahalusan yang dimaksud lebih memahami dasar wiraganing badan dengan
mengarah pada patrap yaitu pandangan membiasakan diri pada aturan-aturan yang

Page 14
PEMBELAJARAN SENI TARI DI SEKOLAH DASAR
ada dalam tari, maka seseorang tersebut Menurut Ki Hajar Dewantoro
tahu betul implementasi dari mendidik adat. (l977:8ll) yang dinamakan wirama, yaitu
Butir yang ketujuh ini mempunyai sifat tertib serta hidupnya sesuai aturan
pengertian bahwa seni tari ini milik leluhur sopan-santun atau adat istiadat.
maka sebagai penerus (yang telah Dalam mempelajari tari/olah gerak
berkecimpung di dalamnya) harus yang didukung oleh irama/musik maka
mempunyai kewajiban untuk dapat akan memproleh keteraturan gerak, gerak
melestarikannya. lebih ringan sehingga berdampak pada
Ketujuh manfaat tersebut sangat kenyamanan batin. Misalnya saja orang
berdekatan dengan aspek-aspek yang berbaris yang diiringi dengan alat musik
dibutuhkan bagi pembentukan pribadi, tambur maka akan merasakan hal tersebut.
karena pribadi yang terbentuk pada Demikian juga pada tari tidak hanya irama
dasarnya harus mencerminkan hal-hal pada gendhingnya saja melainkan seperti
tersebut. yang dikatakan GBPH Suryobrongto,
Dalam buku Bagong Kussudiardja, bahwa apabila ketiga aspek dalam wirama
Dari Klasik hingga Kontemporer (1992 : ini dipelajari dengan tekun dan sabar, maka
11), dikatakan bahwa orang yang belajar seseorang yang sudah melakukannya
menari dengan tekun maka badannya akan mestinya akan mendapatkan pengaruh
terpelihara dengan baik. Hal ini juga dalam tingkah laku sehari-hari. Misalnya
ditegaskan oleh Ki Hajar Dewantoro bahwa dapat menempatkan diri dengan keadaan,
belajar tari akan membentuk badan menjadi dapat menghargai orang yang lebih tua.
luwes. Pernyataan tersebut di atas sangat Sejalan dangan hal tersebut, RM.
jelas, bahwa apabila seseorang berlatih tari Dinusatomo (1993:7) mengatakan bahwa di
atau olah gerak secara tekun teratur akan dalam balajar tari dilatih masalah aturan-
memperoleh hasil yang dimaksudkan. aturan yang baku, misalnya dalam
Demikian juga jika didukung patokan- mengawali sebuah tarian dimulai dari
patokan yang ada di dalamnya, maka akan gawang kiri, menarinya ditengah, dan
mendapatkan sinkronisasi gerak yang indah diakhiri pada gawang kanan.
dampaknya akan menjadi luwes, Dengan begitu seseorang yang telah
(Contohnya: seseorang yang sudah lama balajar tari secara lebih baik dan disiplin
tidak menari maka badannya akan terasa akan selalu mantaati tata aturan yang ada.
kaku dan wagu). Kebiasaan tersebut akan berpengaruh
dalam kehidupan sehari-hari dan

Page 15
PEMBELAJARAN SENI TARI DI SEKOLAH DASAR
berpengaruh pada kedisiplinan untuk mempelajari tari ada beberapa karakteristik
memiliki sikap ungguh-ungguh yang tepat. yang dipahami oleh seorang penari, hal ini
Di samping hal-hal tersebut setelah ditegaskan oleh GPBH Suryobrongto sifat
balajar tari, seseorang; juga diharapkan ragam gerak yang juga mencerminkan
dapat menghargai orang lain secara lebih watak serta perilaku sehari-hari misalnya
baik. Dalam kaitan ini Suryobrongto dalam tari putri ada tiga sifat yaitu, luruh
(1976:11) menjelaskan bahwa dalam (merunduk) yang melambangkan sifat
mempalajari tari enjer (berpasangan) sederhana, branyak, mempunyai sifat
dituntut kerja sama dnegan pasangannya. sombong dan ragam gerak raksasa memiliki
Hal ini disebut saling mulat. Dengan latihan sifat keras dan tegas. Demikian juga dalam
seperti itu akan dihasilkan sikap saling ragam gerak tari putra juga mempunyai
manghormati dan menghargai antara penari sifat perwatakan yang berbeda. Misalnya
yang satu dengan yang lainnya. Secara saja impur mempunyai sifat sederhana,
lebih luas sikap seperti itu diharapkan jatmika (tidak banyak tingkah), sengguh;
muncul dalam kehidupan sehari-hari. ragam gerak kambeng memiliki sifat
Artinya, kesadaran sosial seseorang yang berwatak jujur, tidak banyak tingkah,
sudah banyak terlibat dengan latihan sedangkan kalang kinantang memliki watak
menari, akan tumbuh dengan lebih baik. keras, angkuh dan agak sombong, serta
Ki Hajar Dewantara mengatakan ragam bapang mempunyai sifat watak
bahwa seseorang yang belajar tari memiliki kasar, sombong dan banyak tingkah.
rasa kesenian (keindahan). Suryobrongto Namun dari beberapa sifat gerak
menyatakan juga bahwa dalam menari tersebut, tidak berarti bahwa seseorang
harus besus. Jadi seorang tidak hanya yang melakukannya akan menjadi kasar
memperhatikan hal yang besar/kelihatan seperti pada sifat—sifat tersebut, melainkan
saja, melainkan hal yang terkecilpun juga seseorang yang telah melakukannya akan
diperhatikan, misalnya sikap jari, baik kaki mempunyai pengalaman estetis. Misalnya
maupun tangan, dari membiasakan diri keleluasaan imajinasi yang diungkapkan
melakukan hal yang demikian, maka akan melalui ragam gerak yang lincah akan
berpengaruh pada pribadinya yaitu membuat jiwanya dinamis dan senang
mempunyai rasa yang teliti, sehingga seperti terlihat pada tokoh cakil, dari
nampak suatu keseluruhan yang utuh. wataknya ia seorang yang bersifat kasar
Suryobrongto dalam Fred Wibowo tetapi dari segi gerak dan kelincahannya
(l98l:69) mengatakan bahwa dalam

Page 16
PEMBELAJARAN SENI TARI DI SEKOLAH DASAR
membuat seseorang yang melakukannya Komalasari, H. Aplikasi Model
jiwanya merasa dinamis. Pembelajaran Tari Pendidikan di SD Negeri
7. Kesimpulan Nilem Bandung.
Pendidikan seni tari di sekolah
merupakan wahana yang tepat untuk Nurseto, Lestari, & Hartono. (2015).
kegiatan melestarikan budaya leluhur, Pembelajaran Seni Tari: Aktif, Inovatif
mereka akan mengenal, mengagumi, dan Dan Kreatif. Catharsis: Journal of Arts
mencintai seni tari. Pelajaran dan Education. Volume 4, Nomor 2.
pendidikan seni tari bukan sekedar kegiatan
bersenang-senang atau rekreasi bagi anak Rosala, D. (2016). Pembelajaran Seni
akan tetapi merupakan alat ekspresi dan Budaya Berbasis Kearifan Lokal Dalam
laku estesis bagi para siswa. Dalam dunia Upaya Membangun Pendidikan Karakter
pendidikan formal, pendidikan seni tari Siswa di Sekolah Dasar. Jurnal Ritme.
tidak menuntut siswa untuk menjadi Volume 2, Nomor 1.
seorang penari yang profesional, artinya
produk tari yang dihasilkan bukanlah untuk Solihati, dkk. (2017). Pelaksanaan
kebutuhan pentas, melainkan adalah proses Kegiatan Seni Tari.
kreatif siswa. Pembelajaran seni tari di
sekolah juga memiliki peran dan manfaat Sustiawati, Suryati, & Mayun Artati.
bagi pribadi siswa. (2018). Pengembangan Desain
Pembelajaran Seni Tari di Sekolah Dasar
SUBJEK PENELITIAN Berbasis Local Genius Knowledge
Subjek penelitian adalah Kelas IV SD Berpendekatan Integrated Learning. Jurnal
Negeri Cibanjaran. Seni Budaya Volume 33, Nomor 1, ( 128 –
143).
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, D. (2016). Perkembangan Seni Suwaji. (2014). Upaya Meningkatkan Hasil
Tari: Pendidikan dan Masyarakat. Jurnal Belajar Peserta Didik Dalam
Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Pembelajaran Kreasi Tari Di Kelas. Jurnal
Volume 9, Nomor 3, Hal. 287-293. Seni Tari.

Page 17
PEMBELAJARAN SENI TARI DI SEKOLAH DASAR

Anda mungkin juga menyukai