Anda di halaman 1dari 21

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Para ahli motivasi dan kesehatan berpendapat bahwa berfikir positif
akan melahirkan kebiasaan-kebiasaan positif seperti : jiwa yang selalu
optimis, percaya diri, kreatif dan lain sebagianya. Sebaliknya pikiran
negatif akan melahirkan kebiasaan-kebiasaan negatif pula seperti : jiwa yang
pesimis, rendah diri, reaktif dan lain-lain.
Adapun berpikir adalah suatu kegiatan yang dilakukan manusia
untuk mempersentasikan dunia sebagai model dan memberikan perlakuan
terhadapnya secara efektif sesuai dengan tujuan, rencana dan keinginan.
Sedangkan berpikir positif adalah cara menghadapi suatu masalah dengan
mengambil hikmah dibalik masalah yang dihadapi sehingga tidak
menimbulkan konflik/pertentangan. Namun hal tersebut tidak sejalan
dengan realita yang ada. Meskipun manusia memiliki kelebihan dari
mahluk lain dalam proses berpikir positif manusia masih sangat sulit
untuk menerapkan dan merefleksikan dalam pemenuhan kebutuhan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan berpikir positif?
2. Apa indikator berpikir positif?
3. Apa saja aspek-aspek yang mempengaruhi proses berpikir positif?
4. Apakah manfaat berpikir positif?
5. Apa saja efek dari berpikir positif?
6. Apa saja langkah-langkah berpikir positif?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian berpikir positif.
2. Mengetahui indikator berpikir positif.
3. Mengetahui aspek-aspek yang mempengaruhi proses berpikir positif.
4. Mengetahui manfaat berpikir positif.
5. Mengetahui efek dari berpikir positif.
6. Mengetahui langkah-langkah berpikir positif.
2

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Berpikir Positif


Berpikir merupakan aktivitas psikis yang internasional,dan terjadi apabila
seseorang menjumpai problema (masalah) yang harus dipecahkan. Dengan
demikian bahwa dalam berpikiritus seorang menghubungkan pengertian satu
dengan pengertian lainnya dalam rangka mendapatkan pemecahan persoalan
yang dihadapi (Soemanto, 1998).
Banyak ragam definisi tentang berpikir antara lain Plato (tahun)
yangberanggapan bahwa berpikir adalah berbicara dalam hati. Menurut Solso
(1988) berpikir adalah suatu proses representasi pemikiran baru terbentuk dari
perubahan wujud melalui informasi dalam interaksi yang lengkap dari
pemikiran ditambahkan pada keputusan, abstraksi, penyederhanaan alasan,
imaginasi dan pemecahan masalah. Pemikiran juga merupakan proses yang
keberadaannya dapat dilihat dari perilaku.
Uraian diatas adalah tentang berpikir secara harfiah, yakni secara bahasa
dan pendapat tokoh. Mengenai definisi berpikir positif dalam artian yang
sebenarnya ada beberapa tokoh yang menjabarkan.
Para ahli psikologi berkata berpikir positif adalah metode motivasi yang
umum digunakan untuk meningkatkan sikap seseorang dan mendorong
pertumbuhan diri. Sederhananyaberpikir positif adalah aktivitas berpikir yang
kita lakukan dengan tujuan untuk membangun dan membangkitkan aspek
positif pada dirikita,baik itu yang berupa potensi, semangat, tekad maupun
keyakinan diri kita (Arifin, 2011)
Berpikir positif adalah kemampuan berpikir seseorang untuk menilai
pengalaman-pengalaman dalam hidupnya, sebagai bahan yang berharga untuk
pengalaman selanjutnya dan menganggap semua itu sebagai proses hidup
yang harus diterima. Peal menyatakan bahwa individu yang berpikir positif
akan mendapatkan hasil yang positif dan individu yang berpikir negative akan
mendapatkan hasil yang negatif (Peale, 2006).
Berpikir positif juga dapat diartikan sebagai cara berpikir yang berangkat
3

dari hal-hal baik, yang mampu menyulut semangat untuk melakukan


perubaha menuju taraf hidup yang lebih baik. Dalam kontek sinilah berpikir
positif telah menjadi sebuah system berpikir yang mengarahkan dan
membimbing seseorang untuk meninggalkan hal-hal negative yang bias
melemahkan semangat perubahan dalam jiwanya (Arifin, 2011).
Pikiran positif adalah pikiran yang dapat membangun dan memperkuat
kepribadian dan karakter. Ini juga berarti bahwa kita bias menjadi pribadi
yang lebih matang, lebih berani menghadapi tantangan dan melakukan hal-hal
yang sehat (Sakina,2008).
Berpikir positif adalah sikap mental yang melibatkan proses memasukkan
pikiran-pikiran, kata-kata, dan gambaran-gambaran yang konstruktif
(membangun) bagi perkembangan pikiran. (Arifin, 2011).
Dari definisi secara umum diatas dapat disimpulkan bahwa berpikir
positif adalah aktivitas berpikir yang dilakukan dengan tujuan untuk
membangun dan membangkitkan, baik itu yang berupa potensi, semangat,
tekad maupun keyakinan diri kita sehingga memunculkan perasaan, perilaku,
dan hal yang baik dan telah menjadi sebuah system berpikir yang
mengarahkan dan membimbing seseorang untuk meninggalkan hal-hal
negative yang bisa melemahkan semangat perubahan dalam jiwanya.
Berpikir positif merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari tiga
komponen, yaitu muatan pikiran, penggunaan pikiran, dan pengawasan
pikiran (Ubaedy, 2007).
1. Muatan Pikiran
Berpikir positif merupakan usaha mengisi pikiran dengan berbagai
hal yang positif atau muatan yang positif. Adapun yang dimaksud
dengan muatan positif untuk pikiran adalah berbagai bentuk
pemikiran yang menurut Ubaedy (2007), memiliki kriteria:
a. Benar (tak melanggar nilai-nilai kebenaran),
b. Baik (bagi diri sendiri, orang lain, dan lingkungan),
c. Bermanfaat (menghasilkan sesuatu yang berguna).
2. Penggunaan Pikiran
Memasukkan muatan positif pada ruang pikiran merupakan
4

tindakan positif namun tindakan tersebut berada pada tingkatan yang


masih rendah jika muatan positif tersebut tidak diwujudkan dalam
tindakan nyata. Oleh karena itu isi muatan yang positif tersebut perlu
diaktualisasikan ke dalam tindakan agar ada dampak yang ditimbulkan.
3. Pengawasan Pikiran
Dimensi ke tiga dari berpikir positif adalah pengawasan pikiran.
Aktivitas ini mencakup usaha untuk mengetahui muatan apa saja
yang dimasukkan ke ruang pikiran dan bagaimana pikiran
bekerja. Jika diketahui terdapat hal-hal yang negatif ikut masuk ke
ruang pikiran maka perlu dilakukan tindakan berupa mengeluarkan
hal-hal yang negative tersebut dengan menggantinya dengan yang
positif. Demikian pula jika ternyata teridentifikasi bahwa pikiran
bekerja tidak semestinya maka dilakukan usaha untuk memperbaiki
kelemahan atau kesalahan tersebut.

B. Indikator Berpikir positif


Menurut Jim Dornan dan John Maxwell (1996), pemikiran yang positif
dapat mengubah hidup serta membuat kita sukses dalam setiap usaha yang
ingin dikejar. Berikut ini adalah beberapa indikator orang yang selalu
berpikir positif (Asmani, 2009):
1. Percaya diri
Bila seseorang memiliki pikiran yang positif maka ia akan yakin
pada dirinya sendiri serta pada orang lain. Berkat pikiran yang positif
seseorang menjadi lebih berkeinginan untuk mencoba hal-hal yang
baru serta mencoba berbagai kesempatan.
2. Inisiatif
Percaya diri juga menjadikan seseorang sebagai pribadi yang
penuh inisiatif. Keyakinan bahwa hidup ini positif dapat menimbulkan
keinginan kuat dadalam diri untuk mencoba hal-hal yang baru.
3. Ketekunan
Bila seseorang yakin bahwa hal-hal yang positif akan terjadi maka
orang itu akan tetap tekun berusaha hingga hal-hal positif itu benar-benar
5

muncul. Bahkan bila ada berbagai halangan sekalipun akan tetap pantang
mundur.
4. Kreativitas
Jika pikiran seseorang tertuju pada hal-hal positif maka akan tumbuh
keinginan besar pada diri orang itu untuk terus menyelidiki, bertanya,
serta mencari tantangan-tantangan baru.
5. Kepemimpinan
Belajar untuk menjadi pemimpin besar membutuhkan proses yang
lama namun bisa dimulai dari hubungan dengan orang lain. Orang tidak
akan mau mengikuti seseorang yang tidak mereka sukai, kalaupun ikut
tidak untuk jangka waktu yang lama. Dan jarang sekali dijumpai orang
yang benar-benar menyukai orang-orang yang negatif.
6. Perkembangan
Jika kita berpikir positif banyak pintu terbuka lebar bagi kita. Salah
satu yang paling utama adalah pintu peluang untuk tumbuh berkembang.
Sikap yang baik akan membuat haus perkembangan.
7. Kemampuan menghasilkan sesuatu
Menurut W. W. Ziege (1945) adalah tak akan ada yang dapat
menghentikan orang yang bermental positif untuk mencapai tujuannya.
Sebaliknya, tak ada sesuatu pun di dunia ini yang dapat membantu
seorang yang sudah bermental negatif. Yang perlu digaris bawahi
adalah seseorang yang berpikiran positif pasti mampu menghasilkan
sesuatu.

Menurut Asep Muhsin (2007), berpikir positif adalah pilihan terbaik


bagi setiap orang dalam setiap situasi. Sukses dan bahagia adalah hal yang
positif maka jika ingin sukses dan bahagia kita harus berpikir positif.
Menurutnya berpikir positif mempunyai beberapa indikator, yaitu (Asmani,
2009):
1. Berani dan mandiri
2. Memahami emosi
3. Action oriented
6

4. Bersyukur dan bersabar

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada beberapa indikator


dari berpikir positif yaitu Percaya diri, inisiatif, ketekunan, kreativitas,
kepemimpinan, perkembangan, kemampuan menghasilkan sesuatu, berani,
mandiri, memahami emosi, action oriented bersyukur dan bersabar.
Semua orang yang berusaha meningkatkan diri dan ilmu
pengetahuannya pasti tahu bahwa hidup akan lebih mudah dijalani bila
selalu berpikir positif. Untuk mengetahui bagaimanakah cara untuk
berpikir positif, maka perlu mengenali ciri- ciri yang berpikir positif
(Elfiky, 2010):
1. Bisa memandang masalah secara realistis sesuai dengan fakta-fakta
yang ada. Dalam hal ini bisa dilihat dalam perilaku yakni memiliki
keteguhan dalam memegang prinsip atau nilai-nilai luhur lainnya yang
mereka yakini kebenarannya. Selain itu orang-orang yang berpribadi
positif tidak akan membiarkan masalah dan kesulitan mempengaruhi
hidupnya. Dengan kedua sikap tadi dia akan pandai bergaul dan suka
membantu orang lain (Elfiky, 2010).
2. Melihat peristiwa dan kacamata yang penuh dengan rasa optimis dan
prasangka baik. Hal ini ditunjukkan dengan beriman, memohon
bantuan, dan tawakkal kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan sikap
optimis yang positif dia akan selalu mencari jalan keluar dari berbagai
masalah, belajar dari masalah dan kesulitan dan percaya diri,
menyukai perubahan dan berani menghadapi tantangan (Elfiky, 2010).
3. Memberikan prioritas dengan tindakan rasional dibandingkan dengan
tindakan emosinal (spontan). Ciri dari sikap ini dia akan memiliki
cara pandang yang positif, keyakinan dan proyeksi positif sehingga
dia akan hidup dengan cita-cita, perjuangan dan kesabaran (Elfiky,
2010).
7

Ciri-ciri yang lain yang dimiliki oleh orang yang berpikir positif
adalah sebagai berikut (El-Bahdal, 2010):
1. Orang-orang yang berpikir positif mengakui bahwa ada unsur-unsur
negatif dalam kehidupan setiap individu. Akan tetapi ia yakin
bahwa semua masalah dapat diselesaikan.
2. Orang yang berpikir positif tidak mau kalah oleh berbagai kesulitan
dan rintangan.
3. Orang yang berpikir positif memiliki jiwa yang kuat dan konsisten.
4. Orang yang berpikir positif percaya pada kemampuan, ketrampilan,
dan bakatnya. Ia tidak pernah meremehkan semua itu.
5. Orang yang berpikir positif selalu membicarakan hal-hal positif dan
selalu menginginkan kehidupan yang positif.
6. Orang yang berpikir positif selalu bertawakkal pada Tuhan.
7. Orang yang berpikir positif yakin bahwa semua orang memiliki
daya kreatif.

Sangatlah mudah untuk menandai apakah pola berpikir seseorang


sudah berubah menjadi lebih positif ataukah belum. Ada 10 ciri yang biasa
dimiliki oleh orang-orang yang berpikir positif diantaranya adalah sebagai
berikut (Arifin, 2011):
1. Melihat masalah sebagai tantangan
2. Menikmati hidup
3. Memiliki pikiran yang terbuka
4. Menghilangkan pikiran negatif begitu pikiran itu terlintas di benak
5. Mensyukuri apa yang dimiliki
6. Tidak mendengar gosip yang tidak jelas
7. Tidak membuat alasan tetapi mengambil tindakan
8. Menggunakan bahasa yang positif
9. Menggunakan bahasa tubuh yang positif
10. Peduli pada citra diri
8

Ciri-ciri orang yang berpikir positif menurut Abdul aziz (2010) akan
melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Perkataannya seputar hal-hal yang positif. Perbedaan orang-orang
yang berpikir positif dan negatif terlihat ia berbicara.orang yang
berpikir positif perkataannya selalu berbau hal-hal positif.
2. Memandang tantangan sebagai tantangan. Salah satu karakter orang
yang berpikir positif akan terlihat ketika ia dihadapkan pada
masalah. Orang dengan berpikir positif biasanya tidak takut
menghadapi masalah.
3. Mampu menyiasati dan menyikapi masalah. Orang yang berpikir
positif adalah mereka yang mampu menyiasati dan menyikapi
masalah dengan terbuka.
4. Memahami masalah sebagai proses. Bagi orang yang berpikir positif
ia akan merasakan masalah sebagai proses untuk dijalani.
5. Mensyukuri apa yang dimiliki. Dengan berpikir positif akan membuat
seseorang menerima keadaan apa pun dengan besar hati.
6. Selalu terbuka dan siap menerima saran atau kritikan. Mereka
menyadari bahwa dengan saran dan kritikan dari orang lain akan
menjadikan mereka lebih baik dan terkontrol.
7. Tidak menghiraukan pikiran dan perkataan yang berbau negatif.
Orang- orang yang berpikir positif mengabaikan hal-hal yang akan
mendatangkan pikiran negatif pada dirinya.
8. Berpandangan dan berpengharapan baik. Pandangan positif akan
melahirkan harapan baik. Pandangan yang positif menjadi hal yang
sangat penting untuk melahirkan harapan yang baik.
9. Cepat bangkit disaat gagal. Selalu optimis memandang masa depan
dan mempunyai progresivitas tinggi dalam melakukannya merupakan
ciri-ciri orang yang mempunyai pikiran positif.
10. Mempunyai sikap rendah hati, dan selalu sportif dalam bersaing.

Dengan demikian dapat disimpulakan bahwa orang - orang yang


memiliki pikiran positif memiliki ciri-ciri yang bersifat positif pula. Orang-
9

orang yang berpikiran positif memiliki percaya diri, kreativitas, dan jiwa
yang kuat. Selain itu mereka juga pantang menyerah dalam menghadapi
masalah serta rintangan yang ada di hadapannya. Serta masih banyak lagi
ciri-ciri positif yang dimiliki orang- orang berpikiran positif.

C. Aspek-aspek Berpikir Positif


Albrecht (1980) menyatakan bahwa dalam berpikir positif tercakup aspek-
aspek sebagai berikut:
1. Harapan yang positif (positive expectation). Yaitu melakukan sesuatu
dengan lebih memusatkan perhatian pada kesuksesan, optimisme,
pemecahan masalah dan menjauhkan diri dari perasaan takut akan
kegagalan.
2. Affirmasi diri (Self affirmative). Yaitu memusatkan perhatian pada
kekuatan diri, melihat diri secara positif. Dalam hal ini individu
menggantikan kritik pada diri sendiri dengan memfokuskan pada
kekuatan diri sendiri.
3. Pernyataan yang tidak menilai (non judgement talking). Yaitu suatu
pernyataan yang lebih menggambarkan keadaan daripada menilai
keadaan. Pernyataan ataupun penilaian ini dimaksudkan sebagai
pengganti pada saat seseorang cenderung memberikan pernyataan
atau penilaian yang negatif. Aspek ini akan sangat berperan dalam
menghadapi keadaan yang cenderung negatif.
4. Penyesuaian diri yang realistik (realistic adaptation). Yaitu mengakui
kenyataan dan segera berusaha menyesuaikan diri dari penyesalan,
frustasi dan menyalahkan diri. Individu yang berpikir positif adalah
individu yang mempunyai harapan dan cita-cita yang positif, memahami
dan dapat memanfaatkan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki dan
menilai positif segala permasalahan. Albrecht (1980) berpendapat
bahwa individu yang berpikir positif akan mengarahkan pikiran-
pikirannya ke hal-hal yang positif, akan berbicara tentang kesuksean
daripada kegagalan, cinta kasih daripada kebencian, kebahagiaan
daripada kesedihan, keyakinan daripada ketakutan, kepuasan daripada
10

kekecewaan sehingga individu akan bersikap positif dalam


menghadapi permasalahan. Menurut Peale (1996) dengan berpikir
positif, individu dapat menemukan kebahagiaan dalam hal-hal kecil
disekitarnya.

D. Manfaat Berpikir Positif


Ternyata dengan kita berfikir positif banyak sekali Manfaat yang
dapat kita rasakan salah satunya yaitu agar kita tidak terjebak dalam situasi
yang serba buruk yang akan membuat kita terperosok pada situasi yang
penuh dengan intrik. Akhirnya apa hasilnya jika kita berpikir positif?.
Dalam hal ini jika dicermati lebih teliti, ternyata berpikir positif itu
mengandung akibat, yaitu menjadikan kita orang yang senantiasa bersyukur
terhadap apa yang kita terima, sehingga dalam menghadapi situasi/keadaan
kita senantiasa mengambil hikmah dari apa yang kita dapatkan sehingga kita
dapat berpikir lebih tenang.
Selain itu Kebiasaan berpikir positif merupakan sikap dan tindakan
yang mendatangkan manfaat besar individu yang bersangkutan, yaitu
berkenaan dengan : health, feeling of success, optimism, positive emotions,
positive response to failures, self-confidence, positive self image, every
cloud has a silver lining, creative, persistency, positive relationships (All
About Living with Life, 2009).
1. Health
Seringkali keluhan atau rasa sakit seseorang, secara organis
tidak dapat didentifikasi oleh dokter. Dan ternyata keluhan dan rasa
sakit tersebut tidak dirasakan lagi setelah orang yang
bersangkutan mengganti isi pikirannya yang negatif dengan yang
positif.
2. Feeling of success
Orang yang berpikir positif pada saat dirinya menghadapi suatu
tugas merasa yakin bahwa dirinya akan berhasil dalam melakukan
tugas tersebut. Perasaan bahwa dirinya berhasil selanjutnya
menjadi motivator internal bagi dirinya.
11

3. Optimism
Bersikap positif terhadap suatu tugas yang harus dilakukan
merupakan awal berkembangnya optimism. Optimisme
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan
seseorang.
4. Positive emotions
Perasaan seseorang dipengaruhi oleh pikirannya. Jika ruang
pikiran bersisi hal-hal yang positif, maka perasaan yang dialami
juga merupakan perasaan positif.
5. Positive response to failures
Kebiasaan berpikir positif dapat membuat seseorang tegar dalam
menghadapi kegagalan. Dengan adanya pikiran yang positif seseorang
akan mampu mengembangkan pandangan bahwa kegagalan bukan
akhir dari segalanya dan bahwa masih ada kesempatan untuk meraih
keberhasilan.
6. Self-confidence
Kebiasaan berpikir positif juga berperanan penting dalam
pengembangan kepribadian yaitu rasa percaya diri. Berpikir positif
tentang dirinya berarti melatih dirinya untuk memiliki rasa percaya diri.
7. Positive self image
Aspek kepribadian lainnya yang juga dipengaruhi oleh pola
piker seseorang adalah citra diri (self image). Jika seseorang ruang
pikirannya diisi oleh hal-hal yang positif maka dirinya akan
memiliki gambaran diri yang positif pula.
8. Every cloud has a silver lining
Bahwa setiap kejadian, seburuk apapun kejadian tersebut pasti ada
hikmahnya. Demikian sikap atau anggapan orang yang terbiasa berpikir
positif. Sikap atau anggapan demikian diperlukan agar mereka yang
menghadapi masalah bisa terhindar dari stres dan depresi.
9. Creative
Daya kreatif seseorang berhubungan erat dengan isi
pikirannya. Bahwa isi pikiran yang positif dapat memunculkan ide-ide
12

yang brilian.
10. Persistency
Kebiasaan berpikir positif berpengaruh pada kesuksesan.
Orang yang terbiasa berpikir positif akan selalu tekun dan tegar
dalam menghadapi tugas-tugas dengan berbagai permasalahan yang ada.
11. Positive relationships
Dalam menghadapi orang lain dan situasi sosial, pikiran positif
sangat diperlukan. Dengan adanya pikiran yang positif maka akan
terjadi hubungan sosial yang positif pula.

E. Efek Berpikir Positif


Berikut ini akan dikemukan efek berpikir positif bagi seseorang
berdasarkan pendapat dan penelitian ilmiah yang telah dilakukan.
Peneliltian Goodhart (1985) terhadap 173 mahasiswa menemukan bahwa
berpikir positif mempunyai hubungan yang signifikan dengan kondisi
psikologis yang positif, tetapi tidak berhubungan dengan adanya afek
negatif dan simtom psikologis.
Orang yang berpikir positif tinggi menunjukkan tingkat kondisi
psikologis yang lebih positif, antara lain dilihat dari afek, harga diri,
kepuasan umum dan kepuasan yang bersifat khusus.
Berkaitan dengan stres, berpikir positif dianggap sebagai metode
yang cukup baik untuk mengatasinya. Peale dan Taylor (dalam
Goodhart, 1985) membuktikan bahwa berpikir positif merupakan
strategi yang baik dalam mengahadapi stres. Chaerani (1995) juga
menemukan hasil yang sama. Penelitiannya terhadap 120 remaja di
SMA 1 Cirebon melaporkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara
berpikir positif dan harga diri dengan daya tahan menghadapi stres.
Analisis data menunjukkan sumbangan berpikir positif terhadap daya
tahan mengahadapi stres sebesar 15 %. Penelitian terhadap pria eksekutif
menemukan bahwa eksekutif yang memandang stressor sebagai
tantangan, sebagai peluang untuk tumbuh dan berkembang mempunyai
kesehatan fisik yang lebih baik daripada eksekutif yang memandang
13

stressor sebagai ancaman (Goodhart,1985).


Beberapa penelitian di atas menunjukkan bahwa berpikir positif
mempunyai pengaruh yang positif terhadap kondisi psikologis, daya
tahan terhadap stres, kesehatan fisik dan merupakan metode yang
baik untuk menghadapi stress. Berpikir positif dalam menghadapi situasi
yang sedang terjadi akan menolong seseorang untuk menghadapinya
secara efektif. Hal tersebut dapat dilakukan dengan penciptaan
lingkungan yang dirasakan mengenakkan secara psikis atau dengan
memungkinkan seseorang untuk mampu melihat dan menggunakan
sumber-sumber eksternal .
Dengan memusatkan perhatian pada aspek yang positif dari suatu
keadaan atau situasi yang sedang dihadapi akan membantu individu
untuk mengahadapi situasi yang mengancam atau menimbulkan stres
sehingga dia mampu mereaksi segala peristiwa yang terjadi secara positif
(Folkman dalam Goodhart, 1985). Cridder, dkk., (1983) .
Penelitian juga menemukan adanya efek yang negatif dari berpikir
positif dalam situasi tertentu. Berpikir positif kurang tepat bila diterapkan
pada situasi yang menuntut untuk berprestasi karena individu yang
berpikir positif menunjukkan prestasi yang kurang baik dibandingkan
dengan yang berpikir negatif. Hal ini disebabkan karena individu yang
bepikir negatif cenderung berusaha keras dan memiliki motivasi yang
kuat untuk menghindari hasil yang buruk. Sebaliknya individu yang
berpikir negatif menjadi kurang termotivasi untuk berusaha keras karena
tingkat kekecewaan mereka rendah. Berpikir positif juga menyebabkan
seseorang menjadi kurang kritis dan kurang peduli terhadap kekurangan
mereka sehingga prestasi tidak tercapai (Goodhart, 1985). Hal ini
menunjukkan bahwa apabila berpikir positif dihubungkan dengan
kemampuan seseorang, maka akan menimbulkan akibat yang negatif,
karena ketika berhadapan dengan tugas tertentu yang memerlukan
kemampuan tertentu maka yang dituntut adalah kemampuan riil. Berpikir
positif terhadap kemampuan seseorang dapat menyebabkan orang tersebut
selalu menilai diri, lebih over estimate terhadap kemampuan dan tidak
14

peduli dengan kekurangan yang dimiliki.


Pendapat lain tentang kelemahan berpikir positif dikemukakan oleh
Covey (1997). Menurutnya, berpikir positif ketika tidak tahu tujuan hidup
akan membuat seseorang menjadi semakin mudah sampai kepada tempat
yang salah. Pendapat Covey tersebut berkaitan dengan tujuan hidup bagi
seseorang. Seseorang harus sudah yakin dengan kebenaran arah yang
dituju. Artinya, dalam melakukan sesuatu harus sudah yakin dengan
kebenaran pendangan-pandangan yang diikuti, mempunyai tujuan dan
alasan yang benar, tidak cukup hanya dengan berpikir positif. Kalau
yang dilakukan salah dan berpikir positif terhadap kesalahan maka akan
memperoleh hasil yang negatif dan mempercapat ke arah tujuan yang salah.
Covey menegaskan pentingnya kebenaran sebagai sebuah pandangan
terhadap sesuatu atau tujuan hidup yang paling dasar.

Berpikir Positif Merupakan Jalan


Berpikir positif bukan merupakan tujuan melainkan suatu jalan
untuk mencapai tujuan. Menjadikan berpikir positif sebagai tujuan
memang membawa manfaat tetapi manfaat tersebut belumlah seberapa
jika dibandingkan dengan manfaat yang didapat jika berpikir positif
dijadikan sebagai suatu jalan. Orang yang menjadikan berpikir positif
sebagai jalan untuk mencapai tujuan menurut Ubaedy (2008) memiliki
karakteristik :
1. Bahagia dengan dirinya / bisa menciptakan kebahagiaan di dalam
dirinya.
2. Punya kesimpulan positif terhadap dirinya. 3. Punya kepercayaan
yang bagus terhadap kemampuannya.
3. Bisa menjalin hubungan positif dengan orang lain.
4. Bisa menjalin hubungan yang harmonis dengan kenyataan, baik yang
OK maupun yang tidak OK.
5. Langkahnya dinamis.
6. Prestasi hidupnya terus bertambah membaik.
15

F. Langkah-langkah Praktis dan Strategi Berpikir Positif


Pikiran positif dengan tindakan sebenarnya tidak bisa dipisahkan.
Karena keterbatasan pemahamanlah yang menyebabkan seolah-olah
berpikir positif terpisah dengan tindakan. Intinya,lebih kurang seperti
berikut:
Hanya berpikir positiflah yang akan bertindak dengan benar.
Sebaliknya, orang yang bertindak dengan benar, berarti dia sudah pasti
berpikir positif. Berpikir positif dan bertindak tidak bisa dipisahkan.
Saat seseorang mengaku sudah berpikir positif tetapi belum bertindak,
sebenarnya dia belum bepikir positif. Sebaliknya, saat ada orang yang
sudah bertindak dengan baik dan mengatakan tidak perlu berpikir
positif, sebenarnya dia sudah berpikir positif, hanya saja dia tidak tahu apa
itu berpikir positif.
Saat ada orang yang mengaku sudah berpikir positif namun belum
terlihat dalam tindakannya, artinya pikiran positif itu belum masuk ke
dalam pikiran bawah sadarnya. Sementara, tindakan akan diarahakan
oleh pikiran bawah sadarnya, bukan oleh pikiran sadar.
Abraham Maslow pernah mengeluarkan nasihat bahwa salah satu hal
yang penting untuk diingat bagi siapapun yang ingin mengaktualisasikan
potensinya adalah membedakan antara jalan dan tujuan dalam praktik hidup.
Langkah-langkah Praktis dan Strategi Berpikir Positif yang
dimaksud adalah:
1. Hukum Pygmalion sebagai Hukum Berpikir Positif
2. Membangun Kepercayaan Diri
3. Memperbaikin Mental
4. Ubahlah kepercayaan

Masalahnya adalah terkadang kita sangat susah bersikap positif ketika


menghadapi sesuatu. Kita kadang bingung sikap positif seperti apa yang
seharusnya kita lakukan. Untuk itu, berikut kiat mengembangkan sikap
positif dalam segala hal.
1. Miliki pikiran positif. Sikap positif tentu lahir dari pikiran positif.
16

Untuk itu agar selalu bersikap positif, kita terlebih dahulu harus
membiasakan berpikir positif terhadap apapun.
2. Buka selalu pikiran anda. Orang yang bersikap positif, akan selalu
open minded. Siap menerima gagasan-gagasan baru dari orang lain.
Meskipun tampaknya gagasan itu tak masuk akal.
3. Milikilah kebiasaan bertindak. Ambil tanggung jawab penuh atas apa
yang terjadi pada diri anda. Jangan menyalahkan orang lain.
Menurut Brian Tracy, sikap tidak bertanggung jawab pada diri sendiri
adalah akar segala emosi negatif. Bertanggung jawab berarti menebang
batang emosi negatif. Dengan begitu, anda menghilangkan semua
ranting dan cabang-cabangnya.
4. Cari tahu informasi apapun yang bisa anda dapatkan dari apapun
yang sedang anda kerjakan atau hadapi. Ini memupuk sikap positif anda.
5. Berdiskusilah. Diskusi adalah sikap positif.
6. Lihat kemungkinannya. David J Schwartz dalam bukunya The Magic
Of Thinking Big menganjurkan untuk selalu melihat
kemungkinan- kemungkinan yang bisa terjadi dari segala sesuatu.
Bukannya apa yang ada sekarang, tapi peluang positifnya di masa
depan.
7. Jaga kesehatan fisik anda. Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa
yang kuat. Juga terdapat sikap yang positif. Jaga kesehatan dan kesegaran
tubuh dan pikiran anda. Sikap positif lahir karena kenyamanan anda
terhadap diri sendiri.
8. Perbanyak tersenyum. Lakukan sekarang dan rasakan pikiran dan
sikap positif dalam diri anda.
Inilah 8 Kiat dan tips mengembangkan sikap positif dalam segala
hal. Hampir kesemuanya adalah berpusat dari pikiran kita. Selain 8 tips
diatas adapun 12 Cara membangun sikap berpikir positif
1. Kamu bisa memilih bersikap Optimis
Orang yang pesimis itu focus kepada yang negative (seperti
memandang egelas air sebagai setengah kosong/air yang sudah tak
ada). Sedangkan yang optimis focus memandang yang positif (seperti
17

memandang segelas air sebagai setengah penuh) Siapakan yang lebih


baik cara pandangnya? Siapakah yang lebih mungkin bahagia, lebih
yakin dan lebih pasti?
2. Kamu bisa memilih menerima segalanya apa adanya
Ini tidaklah berarti bahwa kamu menjadi tak semangat dan
menyerah. Artinya kamu tidak bergumul, merengek, dan
memebenturkan kepalamu ke tembok ketika segalanya tidak beres.
Sebenarnya perilaku yang menjadikan kamu korban yang tiada berdaya
(yang memakanmu itulah yang menambah beban atas semangatmu).
Terimalah segalanya apa adanya, bukan seperti yang kamu
angankan saat ini. Masa lalu sudah lewat, masa depan masih
misteri dan saat inilah karunia, itulah sebabnya saat ini disebut
present = hadiah. Oleh karenanya saat ini pergunakanlah sebaik
sebaiknya.
3. Kamu bisa memilih cepat pulih
Mengembangkan sikap sikap positif tidaklah berarti bahwa kamu
tidak akan pernah mengalami kepedihan, penderitaan, atau
kekecewaan. Selain itu, mengembangkan sikap sikap positip
tidaklah berarti kamu seharusnya mengabaikan masalah.
Masalahpun selalu mempunyai sisi sebaliknya. Kalau kamu gagal
dalam ujian, belajarlah lebih giat lagi atau cari pembimbing. Kalau
kamu kehilangan teman, perbaikilah persahabatan tersebut, atau
mencari teman baru. Kalau kamu tidak suka penampilanmu,
kembangkanlah kepribadian kamu yang fantastis.
4. Kamu bisa memilih cerita
Mulailah dengan menolak hal hal yang suram, sungginglah
senyum. Kalau kamu melontarkan kata kata yang positif, prmikiran
pemikiran yang positif, dan perasaan perasaan yang positif, maka
orang orang (serta hal hal) yang positif akan tertarik kepadamu.
5. Kamu bisa memilih bersikap antusias
Sambutlah setiap harinya dengan semangat. Laksanakanlah
tuga tugasmu dengan penuh semangat. Semakin kamu bersemangat,
18

maka semakin orangorang disekelilingmu pun merasa dan


bersikap demikian.
6. Kamu bisa memilih lebih peka
Kalau kamu lebih peka terhadap masalah masalah potensial, maka
kamu bisa lebih siap menghadapinya dan bahkan mengelak. Kamu
juga bisa peka terhadap pengalaman pengalaman positif. Misal,
bila kamu dengar pengumuman tentang uji coba tim atau klub
baru, maka catatlah waktu dan tempatnya dan berencanalah
mengikutinya, kamu akan memperoleh sesuatu hal yang baru.
7. Kamu bisa memilih humor
Kalau kamu melakukan sesuatu yang konyol (semua orangpun
pernah) jangan melewatkan peluang untuk menertawakan diri sendiri.
Itulah salah Satu sukacita besar kehidupan. Kalau kamu banyak tertawa,
kamu akan sehat. Tawa itu mengeluarkan kimiawi tertentu dalam
tubuhmu yang merangsangmu dan dapat memebantumu bertumbuh
dengan sehat. Humor dan tertawa itu sehat.
8. Kamu bisa memilih sportif
Sportif artinya menerima kekalahan dengan positif sambil
tersenyum, menjabat tangan sang pemenang, tidak menyalajkan orang
lain taua keadaan atas kekalahan itu. Sikap ini bisa memenangkan
teman seandainyapun kamu tidak memenangkan pertandingan atau
kompetisinya. Sportif berarti pula tidak perlu mengejek yang kalah
ketika kamu menang
9. Kamu bisa memilih rendah hati
Kalau kamu benar benar berkepentingan terhadap sesame,
mereka akan melihat kualitas baikmu seandainyapun kamu tidak
mengiklankannya. Mereka tidak akan merasa bahwa kamu berusaha
memanipulasi mereka, berbuatlah untuk sesama karena Tuhanmu
10. Kamu bisa memilih bersyukur
Rasa syukur membuatmu tersenyum. Itu membuatmu senang
dengan kehidupanmu. Dan orang lain pun senang di dekatmu. Bersyukur
bisa memberikan ketenangan bagi dirimu.
19

11. Kamu bisa memilih beriman


Bagi sementara orang, ini berarti percaya kepada Allah Yang Maha
Kuasa atau kuas yang lebih tinggi lainnya. Beriman artinya percaya
bahwa segalanya akan beres bagimu dan bahwa kamu bisa
membereskan segalanya sendiri. Kalau kamu perkirakan akan gagal,
mungkin mencapai sasaranmu.
12. Kamu bisa memilih berpengharapan
Pengharapan mungkin merupakan sikap positifmu yang
terpenting dasar bagi segala sikap poritif lainnya. Apakah yang
kamu harapkan? Apa sajakah impianmu?Apa sajakah ambisimu?
Maksudmu dalam kehidupan ini? Kalau kamu mau mempertimbangkan
pertanyaan pertanyaan tersebut kamu sudah menjadi individu yang
berpengharapan. Pengharapan adalah sesuatu yang bersayap Yang
hingga pada Jiwa Dan bersenandung tanpa kata Dan tidak
pernah berhenti sama sekali
20

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berpikir positif adalah keyakinan bahwa hal-hal yang baik akan terjadi
pada pencapaian ke depan dan cara menghadapi suatu masalah dengan
mengambil hikmah dibalik masalah yang dihadapi sehingga tidak
menimbulkan konflik/pertentangan. Efek dari berpikir positif yaitu apabila
seorang individu mampu berpikir positif maka kondisi psikologis individu
tersebut positif pula, intinya antara proses berpikir dan tindakan berjalan
berdampingan tidak dapat dilepaskan satu sama lainnya. Manfaat berpikir
positif yaitu agar kita tidak terjebak dalam situasi yang serba buruk yang akan
membuat kita terperosok pada situasi yang penuh dengan intrik.
Berfikir positif merupakan hal yang penting bagi manusia dalam
menjalani kehidupan. Untuk menghadapi suatu permasalahan dalam
hidup,bisa melihat diri dalam berbagai aspek khususnya dalam memecahkan
permasalahan, namun berfikir positif juga perlu bahkan harus di dukung
dengan usaha untuk berubah menjadi lebih baik.

B. Saran
Dengan penyusunan makalah ini, kami harap mampu meningkatkan
proses berpikir pada individu-individu secara optimal sehingga tercipta
suasana yang kondusif, karena pada hakikatnya berpikir positif berpengaruh
bagi perkembangan psikologis individu. Kami kira untuk menghadapi atau
menyelesaikan suatu permasalahan sebaiknya dengan cara berfikir positif
karena hal itu merupakan cara yang dapat mempermudah baik cara pandang
atupun pemecahan masalah. Dimana hal ini banyak memberikan manfaat
dari berbagai aspek diantaranya adalah dapat merasa percaya diri, menjadi
pemberani, bisa meningkatkan konsentrasi dan tentunya biasa lebih baik dan
sukses.
21

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, 2011. Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda


Asmani.2009.Manajemen Strategi Pendidikan Anak PAUD. Yogyakarta: Diva
Press
Aulia, Muhamad. 2010. Obat Cespleng Berpikir Positif. Banguntapan
Yogyakarta: Flash Book.
Elfiky, Ibrahim. 2009. Terapi Berpikir Positif. Jakarta: Zaman Transforming
Lives.
Nurcahyani,D.I. 4 Cara Memaksimalkan Pikiran Positif [diakses tanggal 22
Agustus 2017] http://lifestyle.okezone.com/read/2011/08/17/196/493026/4-
cara-maksimalkan-pikiran
porsarlen. Berfikir Positif. [diakses tanggal 22 Agustus 2017]
http://www.sabdaspace.org/berpikir_positif_sarlen
Soemanto. 1998.Psikology Pendidikan.Jakarta: Rhineka Cipta
Sudirga, Ida Bagus, dkk. 2006. Buku Ajar Agama Hindu SMU Kelas X. Denpasar:
Paramita.
Ubaedy.2007.Kedahsyatan Berfikir Positif.Jakarta: Bee Media Indonesia

Anda mungkin juga menyukai