Anda di halaman 1dari 11

Kriteria Profesi

Kriteria Profesi
Kriteria profesi yang dikemukakan oleh Greenwood dalam Fahrudin, (2012) mengenai
sebuah profesi antara lain:
1. Suatu profesi mempunyai pengetahuan 4. Suatu profesi mempunyai kode
dasar dan mengembangkan sekumpulan etik pengaturan yang mengikat,
teori yang sistematik yang mengarahkan
keterampilan-keterampilan praktik; yang dapat ditegakkan, eksplisit,
persiapan pendidikan haruslah bersifat dan sistematik yang memaksa
intelektual ataupun praktikal. perilaku etik oleh anggota-
2. Kewenangan dan kredibilitas dalam anggotanya.
hubungan klien-tenaga profesional
didasarkan atas penggunaan
5. Suatu profesi dibimbing oleh
pertimbangan dan kompetensi budaya nilai-nilai, norma-norma,
profesional. dan simbol-simbol dalam suatu
3. Suatu profesi diberi kekuatan untuk jaringan organisasi dan
mengatur dan mengontrol keanggotaan, kelompok-kelompok formal dan
praktik profesional, pendidikan dan informal, sebagai saluran untuk
standar kinerjanya sendiri. Masyarakat
membenarkan kekuatan-kekuatan profesi itu berfungsi dan
pengaturan dan hak-hak istimewa melaksanakan pelayanan-
profesional. pelayanannya.
• Menurut Compton dan Galaway, merumuskan kriteria profesi sebagai
berikut:
1. Mempunyai kadar pengetahuan umum yang tinggi dan sistematis.
2. Mempunyai sanksl masyarakat. Orientasi utamanya kepada
minat/kepentingan masyarakat daripada kepentingan pribadi.
3. Mempunyai tanggungjawab yang tinggi dan mempunyai aturan
perilaku pribadi yang baik sebagai hasil dari internalisasi dari
pendidikan formal, sosialisasi pekerjaan, kode etik dan asosiasi
profesional.
4. Mempunyai suatu budaya yang mencakup suatu sistem nilai.
5. Mempunyai sistem pendanaan dan gaji serta penghargaan yang baik,
sehingga dapat meningkatkan prestasi kerja dan mutu pelayanan.
• Wilensky dalam Heraud, (1970), telah menganalisa sembilan
bidang keahlian di Amerika Serikat untuk dapat merumuskan
kriteria profesi. la menyatakan bahwa suatu bidang keahlian
disebut sebagai profesi jika memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Bekerja secara penuh.
2. Adanya sistem latihan yang sesuai dengan tingkat Akademi
dan Universltas.
3. Adanya asosiasi/perkumpulan profesi, baik pada tingakt lokal
maupun nasional. Adanya pròteksi resmi terhadap monopoli
ketrampilan. Adanya kode etik yang formal

• Leonard Seraficade Guzman dalam Dwi Heru
Sukoco, (1995), memberikan rumusan krlteria
profesi sebagai berikut :
1. Mempunyai kerangka pengetahuan yang
sistematis.
2. Mempunyai otoritas profesional.
3. Ada sanksi masyarakat.
4. Mempunyai kode etik Mempunyai
kebudayaan profesional.
Ciri Sebuah Profesi
Profesi mempunyai ciri ciri tersendiri yang menurut wilensky (1964) adalah
sebagai berikut:
1. Pekerjaan profesi didukung oleh pohon ilmu (body of knowledge) yang
jelas wilayah garapan keilmuannya (anto loger) yang jelas wilayah
garapan keilmuan (epistomology) , serta pemanfaatan keilmuannya
(axlology)
2. Keahlian profesi diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan profesi
yang terarah,terencana,terus-menerus dan berjenjang (life long
education)
3. Pekerjaan profesi diatur oleh kode etik profesi serta diakui secara legal
melalui perundang-undangan
4. Peraturan dan ketentuan yang mengatur hidup dan kehidupan profesi
standar pendidikan dan pelatihan (standar pelayanan dan kode etik)
serta pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan-peraturan
tersebut dilakukan sendiri oleh warga profesi.
Pekerja Sosial Sebagai Profesi
• Secara sederhana pekerjaan sosial dapat dikatakan sebagai
profesi karena didalam pekerjaan sosial terdapat praktek
pekerjaan sosial dan pendidikan profesional pekerjaan sosial.
• Pekerja sosial (Social worker) merupakan profesi yang
memberikan bantuan ataupun pertolongan berupa pelayanan
pada individu, kelompok, maupun masyarakat yang
membutuhkan.
• Pekerja sosial juga bisa dimaknai sebagai profesi pelayanan sosial
yang bermuara pada kerja kemanusiaan, atau disebut dengan
istilah helping profession. Hal ini bisa diartikan bahwa pekerja
sosial akan menolong orang lain supaya mampu menolong dirinya
sendiri (to help people to help themselves).
• Kiprah pekerja sosial bisa dijumpai dalam berbagai situasi. Misalnya,
penanganan kemiskinan, penanggulangan bencana, penanganan orang
dengan kecacatan, perlindungan anak, pengembangan masyarakat, dan
masih banyak lagi.
• Kenapa pekerja sosial bisa dijumpai dalam segala kondisi? Karena para
pekerja sosial punya komitmen untuk mengambil bagian dalam
mewujudkan masyarakat yang sejahtera juga lingkungan yang aman dan
nyaman. Maka dari itu, para pekerja sosial aktif mendorong perubahan
sosial dalam interaksi antara manusia juga lingkungannya.
• Hal tersebut sejalan dengan apa yang dikatakan Syarif Muhidin, (1997)
yang menngatakan bahwa pekerjaan sosial sebagai salah satu profesi
pertolongan, bekerja langsung dengan orang-orang yang dibantunya
untuk bicara secara bebas mengenai masalah dan tujuan hidupnya.
Sementara pekerja sosial mendengarkan masalah klien dan
lingkungannya, ia sendiri merasakan tekanan-tekanan emosionalnya.
Cara pendekatan terhadap berbagai masalah sosialnya, cara
menghubungkan dirinya dengan orang-orang dan partisipasinya dalam
kehidupan seseorang, memberikan kesempatan yang khusus bagi
pekerja sosial untuk memahami masalah manusia dan fungsi sosialnya.
Bohm dan Greenwood sekitar tahun 1957 dan 1959 menyatakan, bahwa
Pekerjaan Sosial telah mencapai status profesi. Selanjutnya Boehm
menyatakan bahwa ada lima kriteria yang membedakan suatu profesi dengan
suatu jenis pekerjaan yaitu .

1. Suatu profesi diharapkan 3. Pekerjaan Sosial profesional harus


mempunyai tanggung jawab mengidentifikasikan diri dengan
terhadap kepentingan-kepentingan kerangka nilai, sehingga
masyarakat/kepentingan umum terinternalisasikan dalam dirinya.
dan memberikan sumbangan 4. Suatu profesi mempunyai kerangka
melalui pelayanan atau kegiatan ketrampilan yang merupakan
yang ditujukan untuk meningkatkan perpaduan antar sikap dan
kesejahteraan masyarakat. pengetahuan. Ketrampilan
2. Suatu profesi mempunyai kerangka mencerminkan penerapan prinsip dan
pengetahuan yang diperoIeh dari konsep-konsep yang merupakan
karakteristik metode suatu profesi,
teori-teori ilmiah, sehingga mampu
metode tersebut digunakan untuk
menggunakan konsep dan prinsip-
mencapai tujuan profesi.
prinsip pengetahuan tersebut
untuk menganalisis dan menangani 5. The Profesional culture, yaitu adanya
asosiasi-asosiasi profesional yang
situasi-situasi yang spesifik.
normal, sehinga membentuk suatu
kebudayaan
• Menurut William Wickenden dalam Dwi Heru Sukoco, (1995)
Pekerjaan sosial dapat dikatakan sebagai sebuai profesi karena
telah memiliki beberapa kriteria sebagai berikut:
1. Jenis kegiatannya menunjukkan adanya tanggung Jawab
individual yang tinggi dan pelaksanaannya memerlukan
ketrampilan yang khusus.
2. Pelayanannya dapat mendatangkan pembayaran.
3. Motif diri ditunjukkan dengan kerja yang sungguh-sungguh dan
menurut standar-standar yang ditetapkan. Kesadaran tehadap
kewajiban sosial. Kemudian menyempurnakan kriteria tersebut
sebagai berikut : Body of Knowledge (science) and art (skill),
maksudnya bahwa di dalam melaksanakan tugas-tugasnya,
pekerja sosial harus berlandaskan kepada pengetahuan dan
ketrampilan-ketrampilan ilmiah. Proses pendidikan maksudnya
adaIah kerangka pengetahuan dan ketrampilan pekerjaan sosial
diperoIeh melalui proses pendidikan di lembaga tinggi
(perguruan tinggi).
Lanjutan…
4. Standar tingkah laku Pekerja Sosial di dalam melaksanakan
tugas-tugasnya diatur oleh standar-standar etik yang bersumber
dari nilai profesi/ teori, kode etik, masyarakat dan reIasinya
tehadap teman sejawat maupun lembaga dimana pekerja sosial
tersebut bekerja.
5. Pengakuan status. Suatu bidang keahlian disebut sebagai profesi
jika diakui keberadaannya oleh masyarakat maupun profesi-
profesi yang Iain.
6. Organisasi. Suatu profesi harus memiliki organisasi profesional
yang bersatu untuk mengembangkan epistimologi pada
anggotanya sebagai pencerminan tanggung jawab sosial
terhadap masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan mereka.

Anda mungkin juga menyukai