Anda di halaman 1dari 7

Konsep Dasar dan Pengertian Profesi

2.1 Pengertian Profesi


Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu
pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses
sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi adalah pada
bidang hukum, kedokteran, keuangan, militer, teknik, desainer, tenaga pendidik. Seseorang
yang memiliki suatu profesi tertentu, disebut profesional juga digunakan suatu aktivitas yang
menerima bayaran sebagai lawan kata dari amatir, contohnya, petinju profesional menerima
bayaran untuk pertandingan tinju yang dilakukannya, sementara olahraga tinju sendiri
umumnya tidak dianggap sebagai suatu profesi.

2.1.1 Pengertian Profesi menurut para ahli


Ada beberapa pengertian profesi menurut beberapa ahli diantaranya:
1. SCHEIN, E.H (1962)
Profesi adalah suatu kumpulan atau set pekerjaan yang membangun suatu set norma yang
sangat khusus yang berasal dari perannya yang khusus di masyarakat.
2. HUGHES, E.C (1963)
Profesi menyatakan bahwa ia mengetahui lebih baik dari kliennya tentang apa yang diderita
atau terjadi pada kliennya.
3. DANIEL BELL (1973)
Profesi adalah aktivitas intelektual yang dipelajari termasuk pelatihan yang diselenggarakan
secara formal ataupun tidak formal dan memperoleh sertifikat yang dikeluarkan oleh
sekelompok/badan yang bertanggung jawab pada keilmuan tersebut dalam melayani
masyarakat, menggunakan etika layanan profesi dengan mengimplikasikan kompetensi
mencetuskan ide, kewenangan keterampilan teknis dan moral serta bahwa perawat
mengasumsi adanya tingkatan dalam masyarakat.
4. PAUL F. COMENISCH (1983)
Profesi adalah “komunitas moral” yang memiliki cita-cita dan nilai bersama.
5. KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA
Profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan, kejujuran,
dan sebagainya).
6. K. BERTENS
Profesi adalah suatu moral community (masyarakat moral) yang memiliki cita-cita dan nilai-
nilai bersama.
7. SITI NAFSIAH
Profesi adalah suatu pekerjaan yang dikerjakan sebagai sarana untuk mencari nafkah hidup
sekaligus sebagai sarana untuk mengabdi kepada kepentingan orang lain (orang banyak) yang
harus diiringi pula dengan keahlian, keterampilan, profesionalisme, dan tanggung jawab.
8. DONI KOESOEMA A
Profesi merupakan pekerjaan, dapat juga berwujud sebagai jabatan didalam suatu hierarki
birokrasi yang menuntut keahlian tertentu serta memiliki etika khusus untuk jabatan tersebut
serta pelayanan baku terhadap masyarakat, maka kesimpulannya pekerjan tidak sama
dengan profesi. Istilah yang mudah dimengerti oleh masyarakat awam adalah: sebuah profesi
sudah pasti menjadi sebuah pekerjaan, namun sebuah pekerjaan belum tentu menjadi
sebuah profesi. Profesi memiliki mekanisme serta aturan yang harus dipenuhi sebagai suatu
ketentuan, sedangkan kebalikannya, pekerjaan tidak memiliki aturan yang rumit seperti itu.
Hal inilah yang harus diluruskan di masyarakat, karena hampir semua orang menganggap
bahwa pekerjaan dan profesi adalah sama.

2.1.2 Makna profesi


Secara leksikal, perakataan profesi itu ternyata mengandung berbagai makna dan pengertian.
Pertama, profesi itu menunjukkan dan mengungkapkan suatu kepercayaan bahkan sutu
keyakinan atas sesuatu kebenaran atau kredibilitas seseorang. Kedua, profesi dapat pula
menunjukkan dan mengungkapkan suatu pekerjaan atau urusan tertentu. Websternew world
dictionary menunjukkan bahwa profesi merupakan suatu pekerjaan yang menuntut pendidikan
tinggi dalam liberal arts atau science dan biasanya meliputi pekerjaan mental dan bukan
pekerjaan manual seperti: mengejar, keinsinyuran, mengarang, dan sebagaimya terutama
kedokteran, hukum, dan teknologi. Profesi merupakan suatu pekerjaan yang meminta
persiapan yang relative lama di perguruan tinggi diatur suatu kode etika khusus.
Patutkah disalahkan penggunaan istilah yang serampangan itu? Tidak, karena istilah profesi
bukan monopoli kalangan tertentu. Secara sosiologis ada aspek positifnya dibelakang gejala itu,
yaitu refleksi adanya tuntutan yang main besar dalam masyarakat akan proses dari hasil kerja
yang bermutu, penuh tanggung jawab bukan sekadar asal dilaksanakan.
Mengimplikasikan bahwa sebenarnya seluruh pekerjaan apapun memungkinkan untuk
berkembang menuju kepada suatu jenis model profesi tertentu. Dengan menggunakan
peangkat kemasyaraktaan sebagai acuan, maka kita dapat menandai sejauh mana sesuatu
pekerjaan itu telah menunjukkan ciri-ciri atau sifat tertentu dan seseorang pengemban
pekerjaan tersebut telah memiliki ciri-ciri tertentu yang dapat dipertanggung jawabn secara
profesional.
Suatu profesi umumny berkembang dari pekerjaan kemudian makin matang. Selain itu, dalam
bidang apapun profesionalisme dijunjung oleh tiga hal tanpa ketiga hal itu dimiliki ulit untuk
mewujudkan profesionalismenya. Hal yang sangat diperlukan oleh suatu profesi ialah
pengakuan masyarakat atas jasa yang diberikan.

2.1.3 Istilah yang Berkaitan dengan Profesi


Diskusi tentang profesi melibatkan beberapa istilah yang berkaitan, yaitu profesi, profesional,
profesionalisme, profesionalitas, dan profesionalisasi. Sanusi et.al (1991:19) menjelaskan
kelima konsep tersebut sebagai berikut:
1. Profesi
Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian (experties) dari para
anggotanya. Artinya, ia tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang yang tidak dilatih dan tidak
disiapkan secara khusus untuk melakukan pekerjaan itu. Keahlian diperoleh melalui apa yang
disebutprofesionalisasi, yang dilakukan baik sebelum seseorang menjalani profesi itu
(pendidikan/latihan pra-jabatan) maupun setelah menjalani suatu profesi (in-service training).
Di luar pengertian ini, ada beberapa ciri profesi pendidikan.

2. Profesional
Profesional menunjuk pada dua hal. Pertama, orang yang menyandang suatu profesi, misalnya
“Dia seseorang profesional”. Kedua, penampilan seseorang dalam melakukan pekerjaannya
yang sesuai dengan profesinya. Pengertian kedua ini, profesional dikontrasikan dengan “non-
profesional” atau “amatir”

3. Profesionalisme
Profesionalisme menunjuk kepada komitmen para anggota suatu profesi untuk meningkatkan
kemampuan profesionalnya dan terus mengembangkan strategi-strategi yang digunakan dalam
melakukan pekerjaan yang sesuai dengan profesinya.

4. Profesionalitas
Profesionalitas mengacu kepada sikap para anggota profesi terhadap profesinya serta derajat
pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki dalam rangka melakukan pekerjaanya.

5. Profesionalisasi
Profesionalisasi menunjuk pada proses peningkatan kualifikasi maupun kemampuan para
anggota profesi dalam mencapai kriteria yang standar dalam penampilannya sebagai anggota
sebagai profesi. Profesionalisasi pada dasarnya merupakan serangkaian proses pengembangan
profesional (professional development) baik dilakukan melalui pendidikan/latihan “pra-
jabatan” maupun “dalam-jabatan”. Oleh karena itu profesionalisasi merupakan proses yang
life-long dan never-ending, secepat seseorang telah menyatakan dirinyasebagai warga suatu
profesi.

2.2 Karakteristik dan Syarat Profesi


2.2.1 Karateristik profesi secara umum
Berikut ini beberapa karakteristik profesi secara umum, antara lain:
a. Keterampilan yang berdasarkan pada pengetahuan teoritis
Professional dapat diasumsikan mempunyai pengetahuan teoritis yang ekstensif dan
memiliki keterampilan yang berdasarkan pada pengetahuan tersebut dan bisa diterapkan
dalam praktik
b. Asosiasi professional
Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi oleh para anggotanya, yang dimaksudkan
untuk meningkatkan status para anggotanya. Organisasi tersebut biasanya memiliki
persyaratan khusus untuk menjadi anggotanya.
c. Pendidikan yang ekstensif
Profesi yang prestisius biasanya memerlukan pendidikan yang lama dalam jenjang
pendidikan tinggi
d. Ujian kompetensi
Sebelum memasuki organisasi professional, biasanya ada persyaratan untuk lulus dari suatu
tes yang menguji terutama pengetahuan teoritis.
e. Institusional
Selain ujian, juga biasanya dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan istitusional dimana
calon profesional mendapatkan pengalaman praktis sebelum menjadi anggota penuh
organisasi. Peningkatan keterampilan melalui pengembangan profesional juga
dipersyaratkan.
f. Lisensi
Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga hanya mereka yang
memiliki lisensi bisa dianggap bisa dipercaya.
g. Otonomi kerja
Profesional cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan teoretis mereka agar terhindar
adanya intervensi dari luar.
h. Kode etik
Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para anggotanya dan prosedur
pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan. Menurut UU NO. 8 (POKOK-POKOK
KEPEGAWAIAN), Kode etik profesi adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam
melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari.

2.2.2 Ciri-Ciri dan Syarat-syarat Suatu Profesi secara umum


Berikut ini ciri-ciri profesi sebagai berikut:
1. Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini dimiliki berkat
pendidik pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.
2. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi, hal ini biasanya setiap pelaku profesi
mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.
3. Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus meletakan
kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.
4. Izin khusus untuk menjalanka suatu profesi. Setiap profesi akan selalu berkaitan dengan
kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa keselamatan, keamanan,
kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untuk menjalankan suatu profesi harus terlebih
dahulu ada izin khusus.
5. Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.
Adapun syarat-syarat suatu profesi secara umum, antara lain:
a. Melibatkan kegiatan intelektual
b. Menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus
c. Memerlukan persiapan profesional yang alam, bukan sekedar latihan
d. Memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan
e. Menjanjikan karir hidup dan keanggotaan yang permanen
f. Mementingkan layanan di atas keuntungan pribadi
g. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat
h. Menentukan baku standarnya sendiri, dalam hal ini adalah kode etikan atau pekerjaan
disebut suatu profesi maka harus memenuhi syarat-syarat

2.2.3 Ciri-Ciri dan Syarat-Syarat Profesi Keguruan


Berikut ini ciri-ciri profesi keguruan, antara lain:
1. Selalu punya energi untuk siswanya
Seorang guru yang baik menaruh perhatian pada siswa di setiap percakapan atau diskusi
dengan mereka. Guru yang baik juga punya kemampuam mendengar dengan seksama.
2. Punya tujuan jelas untuk Pelajaran
Seorang guru yang baik menetapkan tujuan yang jelas untuk setiap pelajaran dan bekerja
untuk memenuhi tujuan tertentu dalam setiap kelas.
3. Punya keterampilan mendisiplinkan yang efektif
Seorang guru yang baik memiliki keterampilan disiplin yang efektif sehingga bisa
mempromosikan perubahan perilaku positif di dalam kelas.
4. Punya keterampilan manajemen kelas yang baik
Seorang guru yang baik memiliki keterampilan manajemen kelas yang baik dan dapat
memastikan perilaku siswa yang baik, saat siswa belajar dan bekerja sama secara efektif,
membiasakan menanamkan rasa hormat kepada seluruh komponen didalam kelas.
5. Bisa berkomunikasi dengan baik dengan orang tua
Seorang guru yang baik menjaga komunikasi terbuka dengan orang tua dan membuat
mereka selalu update informasi tentang apa yang sedang terjadi di dalam kelas dalam hal
kurikulum, disiplin, dan isu lainnya. Mereka membuat diri mereka selalu bersedia memenuhi
panggilan telepon, rapat, email dan sekarang, twitter.
6. Punya harapan yang tinggi pada siswanya
Seorang guru yang baik memiliki harapan yang tinggi dari siswa dan mendorong semua siswa
dikelasnya untuk selalu bekerja dan mengerahkan potensi terbaik mereka.
7. Pengetahuan tentang Kurikulum
Seorang guru yang baik memiliki pengetahuan mendalam tentang kurikulum sekolah dan
standar-standar lainnya. Mereka dengan sekuat tenaga memastikan pengajaran mereka
memenuhi standar-standar itu
8. Pengetahuan tentang subyek yang diajarkan
Hal ini mungkin sudah jelas, tetapi kadang-kadang diabaikan. Seorang guru yang baik
memiliki pengetahuan yang luar biasa dan antusiasme untuk subyek yang mereka ajarkan.
Mereka siap untuk menjawab pertanyaan dan menyimpan bahan menarik bagi para siswa,
bahkan bekerja sama dengan bidang studi lain demi pembelajaran yang kolaboratif
9. Selalu memberikan yang terbaik untuk anak-anak dan proses pengajaran
Seorang guru yang baik bergairah mengajar dan bekerja dengan anak-anak. Mereka gembira
bisa mempengaruhi siswa dalam kehidupan mereka dan memahami dampak atau pengaruh
yang mereka miliki dalam kehidupan siswanya, sekarang dan nanti ketika siswanya sudah
beranjak dewasa.
10. Punya hubungan yang berkualitas dengan Siswa
Seorang guru yang baik mengembangkan hubungan yang kuat dan saling hormat
menghormati dengan siswa dan membangun hubungan yang dapat dipercaya.
Menurut Dr. Wirawan, Sp. A (dalam Dirjenbagais Depag RI, 2003) menyatakan persyaratan
profesi, antara lain:
a. Pekerjaan Penuh
Suatu profesi merupakan pekerjaan penuh oleh masyarakat atau perorangan. Profesi
merupakan pekerjaan yang mencakup tugas, fungsi, kebutuhan, aspek atau bidang tertentu
dari anggota masyarakat secara keseluruhan. Profesi guru mencakup khusus aspek
pendidikan dan pengajaran di sekolah.
b. Ilmu pengetahuan
Ilmu pengetahuan yang diperlukan untuk melaksanakan profesi terdiri dari cabang ilmu
utama dan ilmu pembantu. Cabang ilmu utama adalah cabang ilmu yang menentukan esensi
suatu profesi. Contohnya profesi guru cabang ilmu utamanya adalah ilmu pendidikan dan
cabang ilmu pembantunya masalah psikologi.
c. Aplikasi ilmu pengetahuan
Ilmu pengetahuan pada dasarnya mempunyai dua aspek, yaitu aspek teori dan aspek
aplikasi. Aspek aplikasi ilmu pengetahuan adalah penerapan teori-teori ilmu pengetahuan
untuk membuat sesuatu., mengerjakan sesuatu atau memecahkan sesuatu yang diperlukan.
Profesi merupakan penerapan ilmu pengetahuan untuk mengerjakan, menyelesaikan, atau
membuat sesuatu.
Kaitan dengan profesi guru, tidak hanya ilmu pengetahuan yang harus dikuasai oleh guru
tetapi juga pola penerapan ilmu pengetahuan tersebut sehingga guru dituntut untuk
menguasai keterampilan mengajar.
d. Lembaga Pendidikan Profesi
Ilmu pengetahuan yang diperlukan oleh guru untuk melakanakan profesinya harus dipelajari
dari lembaga pendidikan tinggi yang khusus mengajarkan, menerapkan, dan meneliti serta
mengembangkan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan ilmu keguruan. Sehingga peran
lembaga pendidikan tinggi sebagai pencetak sumber daya manusia harus betul-betul
memberikan pemahaman dan pengetahuan yang mantap pada calon pendidik.
2.2.4 Kriteria Jabatan Guru
1. Jabatan yang melibatkan kegiatan intelektual.
2. Jabatan yang menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus.
3. Jabatan yang memerlukan persiapan profesional yang lama (bandingkan dengan pekerjaan
yang memerlukan latihan umum belaka).
4. Jabatan yang memerlukan ‘latihan dalam jabatan’ yang berkesinambungan.
5. Jabatan yang menjanjikan karier hidup dan keanggotaan yang permanen.
6. Jabatan yang menentukan baku (standar) sendiri.
7. Jabatan yang lebih mementingkan layanan diatas keuntungan pribadi.
8. Jabatan yang mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.

Anda mungkin juga menyukai