Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris “Profess”, yang
bermakna Janji untuk memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas khusus secara
tetap/permanen. Profesi sendiri memiliki arti sebuah pekerjaan yang membutuhkan
pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan dan keahlian khusus. Suatu profesi
biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses setrifikasi dan lisensi yang
khusus untuk bidang profesi tersebut.
Profesionalisme adalah mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang merupakan ciri
suatu profesi atau ciri orang yang profesional. Sementara kata profesional sendiri berarti:
bersifat profesi, memiliki keahlian dan keterampilan karena pendidikan dan latihan,
beroleh bayaran karena keahliannya itu. Seseorang dapat dikatakan memiliki
profesionalisme manakala memiliki dua hal pokok tersebut, yaitu keahlian (kompetensi)
yang layak sesuai bidang tugasnya dan pendapatan yang layak sesuai kebutuhan
hidupnya.
Keperawatan sebagai suatu profesi, di Indonesia disepakati pada Seminar Nasional
keperawatan pada tahun 1983 yang diinisiasi oleh kelompok kerja keperawatan
Konsorsium Ilmu Kesehatan Direktorat Pendidikan Tinggi. Berdasarkan kesepakatan
tersebut pada tahun 1985 dibuka Program Studi Ilmu Keperawatan pada Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. Pada Program ini dasar-dasar keilmuan keperawatan
dibekali kepada mahasiswa sehingga setiap lulusan diharapkan mempunyai landasan
keilmuan yang kokoh dalam memberi pelayanankeperawatan. Sesuai dengan hakekat
profesi khususnya yang terkait dengan pendidikan dimana untuk dapat memberikan
pelayanan/asuhan keperawatan yang berkualitas dan pengembangan ilmu keperawatan
diperlukan pendidikan keperawatan pada jenjang magister keperawatan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan profesi?
2. Bagaimana prinsip etika profesi?
3. Bagaimana yang dikatakan profesionalisme?
4. Apa saja cirri- cirri profesi?
5. Bagaimana cakupan wilayah kerja profesi?
6. Bagaimana keperawatan sebagai profesi?
7. Apa- apa saja yang menjadi analisa keperawatan di Indonesia?
8. Apa saja yang menjadi Ciri-ciri keperawatan sebagai profesi (prof Mc. Rifin Husin)?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian profesi.
2. Untuk mengetahui prinsip etika profesi.
3. Untuk mengetahui bentuk profesionalisme.
4. Untuk mengetahui cirri- cirri profesi.
5. Untuk mengetahui cakupan wilayah kerja profesi.
6. Untuk mengetahui keperawatan sebagai profesi.
7. Untuk mengetahui analisa keperawatan di Indonesia.
8. Untuk mengetahui Ciri-ciri keperawatan sebagai profesi (prof Mc. Rifin Husin).

D. Manfaat Penulisa
Adapun manfaat penulisan makalah ini yaitu agar mahasiswa/I dapat memahami
materi keperawatan sebagai profesi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian profesi
Beberapa pendapat pandangan terhadap pengertian suatu profesi menurut Schein
EH (1962) Profesi merupakan sekumpulan pekerjaan yang membangun suatu norma
yang sangat khusus yang berasal dari peranannya di masyarakat.
Hughes (1963) mengungkapkan bahwa profesi merupakan mengetahui yang lebih
baik tentang sesuatu hal dari orang lain serta mengetahui lebih baik dari kliennya tentang
apa yang terjadi pada kliennya.
Wilensky (1964) berpendapat bahwa profesi berasal dari perkataan profession yang
berarti suatu pekerjaan yang membutuhkan dukungan body of knowlegde sebagai dasar
bagi perkembangan teori yang sistematis meghadapi banyak tantangan baru ,dan karena
itu membutuhkan pendidikan dan pelatihan yang cukup lama, memiliki kode etik
orientasi utamanya adalah melayani (alturism).
Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris “Profess”, yang
bermakna Janji untuk memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas khusus secara
tetap/permanen. Profesi sendiri memiliki arti sebuah pekerjaan yang membutuhkan
pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan dan keahlian khusus. Suatu profesi
biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses setrifikasi dan lisensi yang
khusus untuk bidang profesi tersebut.
Melihat pengertian tersebut, maka terdapat para tokoh yang memandang bahwa
profesi mempunyai beberapa kriteria :
1. Menurut Abraham Flexner (1915),Menyatakan bahwa suatu pekerjaan dapat
dikatakan suatu profesi apabila memenuhi syarat :
o Aktivitas intelektual
o Berdasarkan ilmu dan belajar
o Untuk tujuan Praktek dan Pelayanan
o Dapat diajarkan
o Terorganisir secara internal
o Altruistik (untuk kepentingan masyarakat)

2. Menurut Green Wood E (1957), Suatu Pekerjaan dikatakan profesi adalah adanya
teori yang sistemik, otoritas, wibawa (martabat) ,kode etik dan budaya profesional.
3. Menurut Hall (1968) Memberikan gambaran tentang suatu profesi yaitu suatu
pekerjaan yang harus melalui proses 4 tahapan antara lain : 
o Memperoleh badan pengetahuan dari institusi pendidikan tinggi
o Menjadi pekerjaan utama
o Adanya organisasi profesi
o Terdapat kode etik

4. Menurut Moore dan Rosenblum 1970, Memandang kriteria sebagai profesi adalah
apabila dasar pekerjaan memiliki teori yang sistematis , otoritas, wibawa dan prestice,
kode etik, budaya profesional dan menjadi sumber utama dari penghasilan.
5. Menurut Edgar Schein (1974), Memberikan kriteria pekerjaan sebagai profesi apabila
pekerjaan tersebut :
o Pekerjaan seumur hidup
o Komitmen seumur hidup sebagai karier
o Penghasilan utama
o Motivasi kuat
o Panggilan hidup
o Pengetahuan dan keterampilan didapat melalui diklat
o Pengetahuan dianggap khusus
o Keputusan terhadap klien berdasarkan ilmu
o Pelayanan berdasarkan keahlian dan obyektif
o Mempertimbangkan otoritas
o Ada batasan dalam profesi
o Lebih tahu daripada klien yang dilayani
o Perkumpulan profesi
o Standart pendidikan
o Uji kompetensi untuk masuk profesi
o Tidak advertensi dalam mencari klien
Profesi adalah pekerjaan, namun tidak semua pekerjaan adalah profesi, keran
profesi memiliki karakteristik sendiri yang membedakannya dari pekerjaan lainnya,
berikut adalah karateristik profesi secara umum:
1. Keterampilan yang berdasarkan pada pengetahuan teoritis: Professional dapat
diasumsikan mempunyai pengetahuan teoritis yang ekstensif dan memiliki
keterampilan yang berdasarkan pada pengetahuan tersebut dan bisa diterapkan dalam
praktik.
2. Asosiasi professional: Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi oleh para
anggotanya, yang dimaksudkan untuk meningkatkan status para anggotanya.
Organisasi tersebut biasanya memiliki persyaratan khusus untuk menjadi anggotanya.
3. Pendidikan yang ekstensif: Profesi yang prestisius biasanya memerlukan pendidikan
yang lama dalam jenjang pendidikan tinggi.
4. Ujian kompetensi: Sebelum memasuki organisasi professional, biasanya ada
persyaratan untuk lulus dari suatu tes yang menguji terutama pengetahuan teoritis.
5. Pelatihan institusional: Selain ujian, juga biasanya dipersyaratkan untuk mengikuti
pelatihan istitusional dimana calon profesional mendapatkan pengalaman praktis
sebelum menjadi anggota penuh organisasi. Peningkatan keterampilan melalui
pengembangan profesional juga dipersyaratkan.
6. Lisensi: Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga hanya
mereka yang memiliki lisensi bisa dianggap bisa dipercaya.
7. Otonomi kerja: Profesional cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan teoretis
mereka agar terhindar adanya intervensi dari luar.
8. Kode etik: Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para anggotanya dan
prosedur pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan. Menurut UU NO. 8
(POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN), Kode etik profesi adalah pedoman sikap,
tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-
hari. Tujuan Kode etik :
o Untuk menjunjung tinggi martabat profesi
o Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.
o Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
o Untuk meningkatkan mutu profesi.
o Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.
o Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.
o Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.
o Menentukan baku standarnya sendiri.

9. Mengatur Diri: Organisasi profesi harus bisa mengatur organisasinya sendiri tanpa


campur tangan pemerintah. Profesional diatur oleh mereka yang lebih senior, praktisi
yang dihormati, atau mereka yang berkualifikasi paling tinggi.
10. Layanan publik dan altruisme : Diperolehnya penghasilan dari kerja profesinya dapat
dipertahankan selama berkaitan dengan kebutuhan publik, seperti layanan dokter
berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat.
11. Status dan imbalan yang tinggi : Profesi yang paling sukses akan meraih status yang
tinggi, prestise, dan imbalan yang layak bagi para anggotanya. Hal tersebut bisa
dianggap sebagai pengakuan terhadap layanan yang mereka berikan bagi masyarakat.

B. Prinsip Etika Profesi


1. Tanggung jawab
o Terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnya
o Terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau masyarakat pada

umumnya.
2. Keadilan. Prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja apa yang
menjadi haknya.
3. Otonomi. Prinsip ini menuntut agar setiap kaum profesional memiliki dan di beri
kebebasan dalam menjalankan profesinya.

C. Profesionalisme
Dalam Kamus Kata-Kata Serapan Asing Dalam Bahasa Indonesia, karangan J.S.
Badudu (2003), definisi profesionalisme adalah mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang
merupakan ciri suatu profesi atau ciri orang yang profesional.
Sementara kata profesional sendiri berarti: bersifat profesi, memiliki keahlian dan
keterampilan karena pendidikan dan latihan, beroleh bayaran karena keahliannya itu.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa profesionalisme memiliki dua
criteria pokok, yaitu keahlian dan pendapatan (bayaran). Kedua hal itu merupakan satu
kesatuan yang saling berhubungan. Artinya seseorang dapat dikatakan memiliki
profesionalisme manakala memiliki dua hal pokok tersebut, yaitu keahlian (kompetensi)
yang layak sesuai bidang tugasnya dan pendapatan yang layak sesuai kebutuhan
hidupnya.

D. Ciri ciri profesi.


Dari definisi profesi terdahulu, jelas bahwa profesi itu tidak sama dengan okupasi
(occupation) walaupun keduanya sama sama melakukan pekerjaan tertentu yang dapat
menghasilkan nafkah. Profesi mempunyai ciri ciri tersendiri yang menurut wilensky
(1964) adalah sebagai berikut:
1. Pekerjaan profesi didukung oleh pohon ilmu (body of knowledge) yang jelas
wilayah garapan keilmuannya (anto loger) yang jelas wilayah garapan keilmuan
(epistomology) , serta pemanfaatan keilmuannya (axlology)
2. Keahlian profesi diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan profesi yang
terarah,terencana,terus-menerus dan berjenjang (life long education)
3. Pekerjaan profesi diatur oleh kode etik profesi serta diakui secara legal melalui
perundang-undangan
4. Peraturan dan ketentuan yang mengatur hidup dan kehidupan profesi standar
pendidikan dan pelatihan (standar pelayanan dan kode etik) serta pengawasan
terhadap pelaksanaan peraturan-peraturan tersebut dilakukan sendiri oleh warga
profesi.
E. Wilayah kerja profesi
1. Pembinaan organisasi profesi
2. Pembinaan pendidikan dan pelatihan profesi
3. Pembinaan pelayanan profesi
4. Pembinaan ilmu pengetahuan.
F. Keperawatan sebagai profesi
merupakan salah satu pekerjaan dimana dalam menentukan tindakannya didasar
pada ilmu pengetahuan serta memiliki keterampilan yang jelas dalam keahliannya.
Klasifikasi keperawatan sebagai profesi adalah :
1. Scientific Nursing (Landasan ilmu pengetahuan), Mempunyai cabang ilmu yang
terdiri dari :
o Ilmu keperawatan dasar
o Ilmu keperawatan klinik
o Ilmu keperawatan komunitas
o Ilmu keperawatan penunjang

2. Code of etik: Kode keperawatan pada tiap negara berbeda-beda akan tetapi pada
prinsipnya adalah sama yaitu berlandaskan etika keperawatan yang dimilikinya.
Dalam hal ini terdapat 5 tanggung jawab perawat, yaitu :
o Perawat dan klien
o Perawat dan praktik
o Perawat dan masyarakat
o Perawat dan teman sejawat
o Perawat dan profesi

3. Lingkup dan wewenang / otonomi. Lingkup dan wewenang praktek keperawatan


berdasarkan standar praktek keperawatan yang bersifat dinamis antara lain terdiri
dari:
o Falsafah keperawatan
o Tujuan askep
o Pegkajian keperawatan
o Diagnosa keperawatan
o Perencanaan keperawatan
o Intervensi keperawatan
o Evaluasi
o Catatan asuhan keperawatan
4. Nursing organization: Saat ini di indonesia memilki organisasi profesi keperawatan
dengan nama PPNI, dengan aggaran dasar dan anggaran rumah tangga, sedangkan
organisasi keperawatan di dunia dengan nama internasional Council Of Nurse (ICN)

G. Ciri-ciri keperawatan sebagai profesi (prof Mc. Rifin Husin)


1. Memberi pelayanan / asuhan keperawatan serta penelitian sesuai dengan kaidah ilmu
dan keterampilan keperawatan profesi serta kode etik keperawatan
2. Telah lulus dari pendidikan pada jenjang perguruan tinggi (JPT) yang mapan
demikian tenaga tersebut dapat :
o Bersikap profesi
o Mempunyai pengetahuan dan keterampilan professional
o Mampu memberi pelayanan asuhan keperawatan professional
o Menggunakan etika keperawatan dalam memberi pelayanan

3. Pengelolaan keperawatan oleh tenaga keperawatan (NERS) sesuai dengan kaidah-


kaidah suatu profesi dalam bidang kesehatan
o Sistem pelayanan / asuhan keperawatan
o Pendidikan keperawatan / pelatihan keperawatan yang berjenjang berlanjut
o Perumusan standar keperawatan asuhan keperawatan , pendidikan keperawatan

registrasi / legislasi.
o Riset keperawatan oleh Nersterlabsana secara terencana dan terarah sesuai

dengan pengembangan IPTEK dan dapat dikembangkan untuk peningkatan


keperawatan.

H. Analisa keperawatan di Indonesia


Situasi keperawatan di indonesia saat ini dikaitkan dengan definisi, ciri dan kriteria
profesi adalah sebagai berikut:
a. Keperawatan di indonesia telah memiliki paham ilmu pohon ilmu (Body of
Knowledge) dan telah diakui secara undang-undang oleh pemerintah Indonesia
melalui UU No. 23 Th.1992 tentang kesehatan.
b. Di indonesia telah ada institusi pendidikan jenjeng perguruan tinggi yakni AKPER /
DIII keperawatan , DIV keperawatan , fakultas ilmu kesehatan keperawatan (SI) ,
program pasca sarjana keperawatan (S2)
c. Keperawatan di indonesia telah memiliki kode etik keperawatan , standar profesi ,
standar praktek keperawatan , standar pendidikan keperawatan , standar asuhan
keperawatan
d. Keperawatan di indonesia telah mempunyai legislasi keperawatan (sedang di proses
menjadi undang-undang)
e. Keperawatan di indonesia telah mempunyai organisasi profesi keperawatan yakni
persatuan perawat nasional indonesia (PPNI)
f. Telah memberikan asuhan keperawatan secara mandiri dengan menggunakan
pendekatan proses keperawatan
g. Telah melaksanakan riset keperawatan
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Beberapa pendapat pandangan terhadap pengertian suatu profesi menurutSchein


EH (1962) Profesi merupakan sekumpulan pekerjaan yang membangun suatu norma
yang sangat khusus yang berasal dari peranannya di masyarakat.Hughes
(1963) mengungkapkan bahwa profesi merupakan mengetahui yang lebih baik tentang
sesuatu hal dari orang lain serta mengetahui lebih baik dari kliennya tentang apa yang
terjadi pada kliennya. Dan Wilensky (1964) berpendapat bahwa profesi berasal dari
perkataan profession yang berarti suatu pekerjaan yang membutuhkan dukungan body of
knowlegde sebagai dasar bagi perkembangan teori yang sistematis meghadapi banyak
tantangan baru ,dan karena itu membutuhkan pendidikan dan pelatihan yang cukup lama,
memiliki kode etik orientasi utamanya adalah melayani (alturism).
Profesi adalah pekerjaan, namun tidak semua pekerjaan adalah profesi, karena
profesi memiliki karakteristik sendiri yang membedakannya dari pekerjaan lainnya yaitu
Keterampilan yang berdasarkan pada pengetahuan teoritis, Asosiasi professional,
Pendidikan yang ekstensif, Ujian kompetensi, Pelatihan institusional, lisensi, Otonomi
kerja, kode etik, Mengatur Diri, Layanan publik dan altruism, Status dan imbalan yang
tinggi.
Profesi mempunyai ciri ciri tersendiri yang menurut wilensky (1964) yaitu:
Pekerjaan profesi didukung oleh pohon ilmu (body of knowledge) yang jelas wilayah
garapan keilmuannya (anto loger) yang jelas wilayah garapan keilmuan (epistomology),
serta pemanfaatan keilmuannya (axiology), Keahlian profesi diperoleh melalui
pendidikan dan pelatihan profesi yang terarah,terencana,terus-menerus dan berjenjang
(life long education), Pekerjaan profesi diatur oleh kode etik profesi serta diakui secara
legal melalui perundang-undangan, Peraturan dan ketentuan yang mengatur hidup dan
kehidupan profesi standar pendidikan dan pelatihan (standar pelayanan dan kode etik)
serta pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan-peraturan tersebut dilakukan sendiri
oleh warga profesi.
Keperawatan sebagai profesi merupakan salah satu pekerjaan dimana dalam
menentukan tindakannya didasar pada ilmu pengetahuan serta memiliki keterampilan
yang jelas dalam keahliannya.

B. Saran

1. Bagi penulis, diharapkan untuk memperbanyak wawasan tentang Keperawatan

Sebagai Profesi, agar penulis selanjutnyan lebih dikembangkan lagi sehingga

kedepannya lebih baik dan sempurna.

2. Bagi institusi pendidikan, diharapkan dengan memberikan masukan tentang hasil

penulisan ini dapat digunakan sebagai penyempurnaan penulisan makalah

selanjutnya.

3. Bagi mahasiswa/i mungkin makalah ini cukup banyak kesalahan dan kejanggalan

baik dalam penulisan maupun dalam materi pembahasan, oleh karena itu, kami

mengharapkan kritikan yang membangun bagi kami dalam penulisan makalah ini,

agar kedepannya lebih sempurna lagi.


DAFTAR PUSTAKA

Ali,H. 2001. Ziadin.Pengantar keperawatan profesional.

Hidayat,Aziz Alimul.Konsep dasar keperawatan.


laskargaluh.blogspot.com/.../sejarah-perkembangan-keperawatan.htm
PROFESI  http://www.scribd.com/doc/53424508/KEPERAWATAN-SEBAGAI-PROFESI

Anda mungkin juga menyukai