Anda di halaman 1dari 43

DR. Hj. Noormartany. dr., SpPK (K).

, M Si

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG


2017
Kodrat manusia adalah untuk bertahan
hidup di dunia

Untuk melengkapi kehidupannya


manusia harus bekerja keras dan
berkarya.

Hasil karya tersebut di lakukan untuk


memenuhi kebutuhan-kebutuhan lain
yang ada dalam kehidupannya.
ABDULKADIR MUHAMMAD (2001)
KEBUTUHAN MANUSIA DIBAGI MENJADI
EMPAT KELOMPOK

1. Kebutuhan ekonomi.
2. Kebutuhan psikis.
3. Kebutuhan biologis.
4. Kebutuhan pekerjaan.

3
 Kebutuhan ekonomi:
merupakan kebutuhan yang bersifat material,
baik harta maupun benda yang di perlukan
untuk kesehatan dan keselamatan hidup
manusia. Kebutuhan ini misalnya sandang,
pangan, dan papan.

 Kebutuhan psikis:
merupakan kebutuhan yang bersifat non
material untuk kesehatan dan ketenangan
manusia secara psikologi, biasa juga disebut
kebutuhan rohani, seperti agama, pendidikan,
hiburan dan lain-lain.
 Kebutuhan biologis:
merupakan kebutuhan untuk kelangsungan hidup
manusia dari generasi ke generasi, sering disebut
kebutuhan seksual yang di wujudkan dalam
perkawinan.

 Kebutuhan pekerjaan:
merupakan kebutuhan yang bersifat praktis untuk
mewujudkan kebutuhan-kebutuhan lain dalam
kehidupan

5
Ada 4 macam tujuan orang bekerja yaitu untuk:

1. Memenuhi kebutuhan hidup


2. Mengurangi pengangguran dan kriminalitas
3. Melayani sesama manusia
4. Mengontrol gaya hidup

6
PEKERJAAN DAN PROFESI
Profesi merupakan bagian dari
pekerjaan, namun tidak setiap
Pekerjaan
pekerjaan itu profesi

Profesi
Seorang petugas staf administrasi
bisa berasal dari berbagai latar
ilmu, tetapi tidak demikian halnya
dengan Akuntan, Pengacara dan
Dokter.

7
Perbedaan profesi dengan pekerjaan
Perbedaan yang penting dan fundamental antara profesi
dan pekerjaan :
 profesi mengandalkan keterampilan/keahlian
khusus, dilaksanakan sebagai pekerjaan utama
dengan keterlibatan pribadi yang mendalam
 pengemban profesi  orang yang mewujudkan
pelayanan, bukan mencari keuntungan untuk
dirinya sendiri
KAITAN PEKERJAAN DAN PROFESI
Profesi adalah suatu bentuk pekerjaan yang mengharuskan
pelakunya memiliki pengetahuan tertentu yang di peroleh
melalui pendidikan formal dan keterampilan tertentu yang di
dapat melalui pengalaman kerja pada orang yang terlebih
dahulu menguasai keterampilan tersebut, dan terus menerus
memperbaharui keterampilannya sesuai dengan perkembangan
teknologi.

Bulle mendefinisikan profesi sebagai bidang usaha manusia


berdasarkan pengetahuan, di mana keahlian dan pengalaman
pelakunya diperlukan oleh masyarakat.
Definisi Profesi
 Profesi merupakan suatu pekerjaan yang
mengandalkan keterampilan dan keahlian
khusus
 Profesi merupakan suatu pekerjaan yang di lakukan
sebagai sumber utama nafkah hidup dengan
keterlibatan pribadi yang mendalam dalam
menekuninya.
 Profesi merupakan suatu pekerjaan yang menuntut
pengemban profesi untuk terus menerus
memperbaharui keterampilannya sesuai
perkembangan teknologi.
Profesi
Menurut para ahli
• Muhammad dalam Yuwono (2011:9),
“Profesi adalah pekerjaan tetap bidang tertentu berdasarkan keahlian khusus yang
dilakukan secara bertanggung jawab, dengan tujuan memperoleh penghasilan.”
• K. BERTENS
Profesi adalah suatu moral community (masyarakat moral) yang memiliki cita-cita
dan nilai-nilai bersama.
• HUGHES, E.C (1963)
Perofesi menyatakan bahwa ia mengetahui lebih baik dari kliennya tentang apa
yang diderita atau terjadi pada kliennya.
• Menurut Sanusi et all (1991)
mengatakan bahwa profesi adalah: Suatu jabatan yang memiliki fungsi dan
signifikan yang menentukan (erusial).
• SCHEIN, E.H (1962)
Profesi adalah suatu kumpulan atau set pekerjaan yang membangun suatu set
norma yang sangat khusus yang berasal dari perannya yang khusus di masyarakat.
• PAUL F. COMENISCH (1983)
Profesi adalah “komunitas moral” yang memiliki cita-cita dan nilai bersama.

11
Profesi
Pengertian Profesi Menurut Para Ahli
Berikut ini adalah pengertian profesi menurut para ahli:

Kamus Besar Bahasa Indonesia


Pengertian Profei menurut KBBI adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (ketrampilan,
kejuruan, dan sebagainya) tertentu.

Daniel Bell (1973)


Menurut Daniel Bell, Profesi adalah aktivitas intelektual yang dipelajari termasuk pelatihan yang
diselenggarakan secara formal ataupun tidak formal dan memperoleh sertifikat yang dikeluarkan
oleh sekelompok atau badan yang bertanggung jawab pada keilmuan tersebut dalam melayani
masyarakat, menggunakan etika layanan profesi dengan mengimplikasikan kompetensi
mencetuskan ide, kewenangan ketrampilan teknis dan moral serta bahwa perawat
mengasumsikan adanya tingkatan dalam masyarakat.

Paul F. Comenisch (1983)


Menurut Paul F. Comenisch, Profesi adalah komunikasi moral yang memiliki cita-cita dan nilai
bersama.

Schein, E.H (1962)


Menurut Schein, E.H, Profesi adalah suatu kumpulan atau set pekerjaan yang membangun suatu
set norma yang sangat khusus yang berasal dari perannya yang khusus di masyarakat.

K.Bertens
Menurut K.Bertens, Profesi adalah suatu moral community atau masyarakat moral yang memiliki
cita-cita dan nilai-nilai bersama.

12
Siti Nafsiah
Menurut Siti Nafsiah, profesi adalah suatu pekerjaan yang dikerjakan
sebagai sarana untuk mencari nafkah hidup sekaligus sebagai sarana
untuk mengabdi kepada kepentingan orang lain atau orang banyak yang
harus diiringi pula dengan keahlian, ketrampilan, profesionalisme, dan
tanggung jawab.

13
Profesi mempunyai karakteristik sendiri yang membedakannya
dari pekerjaan lainnya. Daftar karakterstik ini tidak memuat semua
karakteristik yang pernah diterapkan pada profesi, juga tidak semua ciri ini
berlaku dalam setiap profesi
1.Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoretis: Profesional
diasumsikan mempunyai pengetahuan teoretis yang ekstensif dan memiliki
keterampilan yang berdasar pada pengetahuan tersebut dan bisa
diterapkan dalam praktik.
2.Asosiasi profesional: Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi
oleh para anggotanya, yang dimaksudkan untuk meningkatkan status para
anggotanya.Organisasi profesi tersebut biasanya memiliki persyaratan
khusus untuk menjadi anggotanya.
3.Pendidikan yang ekstensif: Profesi yang prestisius biasanya
memerlukan pendidikanyang lama dalam jenjang pendidikan tinggi.
4.Ujian kompetensi: Sebelum memasuki organisasi profesional, biasanya
ada persyaratan untuk lulus dari suatu tes yang menguji terutama
pengetahuan teoretis.
5.Pelatihan institutional: Selain ujian, juga biasanya dipersyaratkan untuk
mengikuti pelatihan istitusional di mana calon profesional mendapatkan
pengalaman praktis sebelum menjadi anggota penuh organisasi.
Peningkatan keterampilan melalui pengembangan profesional juga
dipersyaratkan.
6.Lisensi: Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi
sehingga hanya mereka yang memiliki lisensi bisa dianggap bisa dipercaya
14
1. Otonomi kerja: Profesional cenderung mengendalikan kerja dan
pengetahuan teoretis mereka agar terhindar adanya intervensi dari luar.
2.Kode etik: Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para
anggotanya dan prosedur pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan.
3.Mengatur diri: Organisasi profesi harus bisa mengatur organisasinya sendiri
tanpa campur tangan pemerintah. Profesional diatur oleh mereka yang lebih
senior, praktisi yang dihormati, atau mereka yang berkualifikasi paling tinggi.
4.Layanan publik dan altruisme: Diperolehnya penghasilan dari kerja
profesinya dapat dipertahankan selama berkaitan dengan kebutuhan publik,
seperti layanan dokter berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat.
5.Status dan imbalan yang tinggi: Profesi yang paling sukses akan meraih
status yang tinggi, prestise, dan imbalan yang layak bagi para anggotanya. Hal
tersebut bisa dianggap sebagai pengakuan terhadap layanan yang mereka
berikan bagi masyarakat.

15
 Profesi meliputi tiga aspek, yaitu:
 ilmu pengetahuan tertentu,
 aplikasi kemampuan/ kecakapan , dan
 berkaitan dengan kepentingan umum.
 Profesi adalah suatu kelompok individual
dengan aturan/disiplin tersendiri yang
mempunyai kemampuan khusus dalam
masyarakat yang didapat dari jenjang pendidikan
ataupun pelatihan.
 Dalam arti teknis, profesi  dihubungkan
dengan tingkat keahlian, berkarya dan hasil
karya yang bermutu tinggi yang sebanding
dengan imbalan yang akan diterima
Syarat Suatu Profesi
 Melibatkan kegiatan intelektual.
 Menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus.
 Memerlukan persiapan profesional yang dalam dan
bukan sekedar latihan.
 Memerlukan latihan jabatan yg berkesinambungan.
 Menjanjikan karir hidup dan keanggotaan yang
permanen.
 Mementingkan layanan di atas keuntungan pribadi.
 Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan
terjalin erat.
 Menentukan standarnya sendiri.

17
Ciri-ciri Profesi
1) Memiliki pengetahuan dan teknik khusus
2) Memiliki nilai dan pedoman perilaku yang ditetapkan
sendiri dalam bentuk kode etik.
3) Memiliki sifat mawas diri /Altruisme.
4) Memiliki perhimpunan profesi yang mencerminkan
identitasnya.
5) Memiliki prestise sosial.
6) Memiliki fungsi vital dalam kehidupan sosial.
7) Memiliki autonomi.
8) Memiliki hubungan khusus dengan penerima jasa.
10) Memiliki pengakuan yang sah menurut hukum.
11) Setiap anggotanya memiliki intelektual yang luas,
12) Setiap anggotanya memiliki hak yang sama.
Esensi sebuah profesi
 Esensi sebuah profesi adalah adanya professional
power dan professional value yang terangkum dalam
kode etik profesi.
 Memiliki kemampuan untuk memengaruhi pemikiran,
pendapat dan keputusan orang berdasarkan kearifan
nilai-nilai profesi

Pada dasarnya elemen profesi terdiri atas dua elemen


inti yaitu:
 memiliki kemampuan khusus yang tidak
dimiliki masyarakat awam
 komitmen untuk melayani
Profesional
Pengertian Profesional Menurut Para Ahli
Berikut ini adalah beberapa pengertian profesional menurut para ahli :
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Profesional bersangkutan
dengan dengan profesi yang membutuhkan kepandaian khusus untuk
menjalankannya.
Kusnanto
Menurut Kusnanto, profesional adalah sesorang yang memiliki kompetensi
dalam suatu pekerjaan tertentu.
Aholiab Watloly
Menurut Aholiab Watloly, Profesional adalah orang yang berdisiplin dan menjadi
kerasan dalam pekerjaannya.
Daryl Koehn
Menurut Daryl Koehn, Profesional adalah orang yang memberikan peleyanan
kepada klien.
Oerip S. Poerwopoespito
Menurut Oerip S. Poerwopoespito, Profesinal adalah sikap yang mengacu pada
peningkan kualitas profesi.

20
Budi Purnawanto
Menurut Budi Purnawanto, Profesional adalah bagian dari proses, fokus
kepada output dan berorientasi ke custemer.
Lisa Anggraeny
Menurut Lisa Anggraeny, Profesional adalah suatu tuntutan bagi seseorang
yang sedang mengemban amanahnya agar mendapatkan proses dan hasil
yang optimal.
A. Prasetyantoko
Menurut A. Prasetyantoko, Profesional adalah elemen individual yang
meletak dalam rangkaian besar mesin kapitalisme.
Hary Suwanda
Menurut Hary Suwanda, profesional adalah seseorang yang ahli
dibidangnya dan mengandalkan keahliannya tersebut sebagai
matapencahariannya.

21
Budiarsa Dharmatanna ETIKA PROFESI DAN BISNIS 22
23
Profesionalisme
Pengertian Profesionalisme Menurut Para Ahli
Berikut pengertian profesionalisme menurut para ahli:
Kiki Syahnarki
Menurut Kiki Syahnarki, Profesionalisme adalah roh yang menggerakan,
mendorong, mendinamisasi dan membentengi TNO dari tendensi penyimpangan
serta penyalahgunaannya secara Internal maupun eksternal.
Onny S. Prijono
Menurut Onny S. Prijono, Profesionalisme adalah kemampuan untuk memasuki
ajang kompetisi sebagai antisipasi menghadapi globalisasi.
Pamudji (1985)
Menurut Pamudji, Profesionalisme adalah lapangan kerja tertentu yang diduduki
oleh orang-orang yang memiliki kemampuan tertentu pula.
Aholiab Watloly
Menurut Aholiab Watloly, Profesionalisme adalah sikap sesorang profesional atau
profi.
Korten & Alfonso (1981)
Menurut Korten & Alfonso, Profesionalisme adalah kecocokan (fitness) antara
kemampuan yang dimiliki oleh birokrasi (bureaucratic-competence) dengan
kebutuhan tugas (ask-requirement).

24
Profesionalisme
•Menurut Soemarno P. Wirjanto (1989) professional adalah
Harus ada ilmu yang diolah di dalamnya Harus ada kebebasan,
tidak boleh ada hubungan hirarki.Harus ada kebebasan ( = hak
tidak boleh dituntut ) terhadap penentuan sikap dan perbuatan
dalam menjalankan profesinya.Harus ada Kode Etik dan
peradilan Kode Etik oleh suatu Majlis Peradilan Kode Etik.
•Menurut Soedijarto (1990:57) mendefinisikan profesional
sebagai perangkat atribut-atribut yang diperlukan guna
menunjang suatu tugas agar sesuai dengan standar kerja yang
diinginkan. Dari pendapat ini, sebutan standar kerja merupakan
faktor pengukuran atas bekerjanya seorang atau kelompok orang
dalam melaksanakan tugas
•Menurut Prof. Soempomo Djojowadono (1987), professional
adalah Mempunyai sistem pengetahuan yang isoterik (tidak
dimiliki sembarang orang), Ada pendidikannya dan latihannya
yang formal dan ketat, Membentuk asosiasi perwakilannya. Ada
25
•Menurut Prof. Edgar Shine professional adalah Bekerja
sepenuhnya (full time) berbeda dengan amatir yang sambilan,
Mempunyai motivasi yang kuat.Mempunyai pengetahuan
(science) dan keterampilan (skill), Membuat keputusan atas nama
klien (pemberi tugas), Berorientasi pada pelayanan ( service
orientation )
•Sementara itu Philips (1991:43) memberikan definisi
profesional sebagai individu yang bekerja sesuai dengan standar
moral dan etika yang ditentukan oleh pekerjaan tersebut.
•Menurut Yuwono (2011:9) Profesional adalah, “Pekerja yang
menjalankan profesi tersebut
•Menurut Kurniawan (2005:73) adalah, “Suatu kemampuan
dan keterampilan seseorang dalam melakukan pekerjaan menurut
bidang dan tingkatan masing-masing,” Dari pendapat tersebut
maka saya menarik kesimpulan bahwa profesional adalah
seseorang yang melakukan pekerjaan berdasarkan keahlian,
kemampuan dan keterampilan khusus dibidang pekerjaannya.
26
Ciri-Ciri Profesionalisme
Berikut ini dalah ciri-ciri profesionalisme:
•Keinginan untuk selalu menampilkan perilaku yang dapat dijadikan
sebagai rujukan yang baik.
•Berusaha meningkatkan dan memelihara perilaku profesionalnya melalui
perwujudan perilaku profesional. Perwujudan tersebut dilakukan melalui
berbagai cara misalnya dai cara berpenampilan, cara berbicara,
penggunaan bahasa, sikap tubuh badan, serta sikap hidupnya sehari-hari.
•Keinginan untuk sentiasa mengejar berbagai kesempatan pengembangan
profesional yang dapat meningkatkan dan memperbaiki kualitas
pengetahuan dan keterampiannya.

27
Profesi dan Profesional
Menurut Kahlil Gibran seorang yang professional adalah orang
yang mencintai profesinya, yang memacu dirinya untuk terus
mengembangkan kemampuan yang mendukung profesi tersebut.

Seorang profesional harus memiliki sifat:


 Menguasai ilmu secara mendalam dalam bidangnya,
tidak setengah-setengah atau sekedar tahu saja sehingga
benar-benar memahami hakikat pekerjaan yang di tekuninya.
 Mampu mengamalkan ilmu menjadi keterampilan
dengan cara melakukan praktik atau kegiatan khusus sesuai
tugas dan pekerjaannya secara baik.
 Selalu menjunjung tinggi etika dan integritas profesi
dengan mematuhi kode etik profesinya.
Untuk menjadi professional, orang di
tuntut memiliki sikap:

 mempunyai komitmen kuat pada pekerjaan yang sedang di


lakukannya.
 mempunyai tanggung jawab penuh terhadap pekerjaan yang
di lakukannya.
 mampu berpikir sistematis tentang apa yang di lakukannya
dan mampu belajar dari pengalamannya.
 menguasai secara mendalam bahan/materi pekerjaan yang
sedang di lakukannya.
 menjadi bagian masyarakat professionalnya.
Profesional adalah istilah bagi seseorang yang menawarkan jasa atau
layanan sesuai dengan protokol dan peraturan dalam bidang yang
dijalaninya dan menerima gaji sebagai upah atas jasanya. Orang tersebut
juga merupakan anggota suatu entitas atau organisasi yang didirikan seusai
dengan hukum di sebuah negara atau wilayah. Meskipun begitu, seringkali
seseorang yang merupakan ahli dalam suatu bidang juga disebut
“profesional” dalam bidangnya meskipun bukan merupakan anggota sebuah
entitas yang didirikan dengan sah. Sebagai contoh, dalam
dunia olahraga terdapat olahragawan profesional yang merupakan kebalikan
dari olahragawan amatir yang bukan berpartisipasi dalam sebuah
turnamen/kompetisi demi uang.
Karyawan profesional adalah seorang karyawan yang digaji dan
melaksanakan tugas sesuai juklak (Petunjuk Pelaksanaan) dan juknis
(Petunjuk Teknis) yang dibebankan kepada dia. Sangat wajar jika dia
mengerjakan tugas di luar Juklak dan Juknis dan meminta upah atas
pekerjaannya tersebut. Karena profesional adalah terkait dengan
pendapatan, tidak hanya terkait dengan keahlian.

30
Pengertian Profesionalisasi Menurut Para Ahli
Berikut adalah Pengertian Profesionalisasi menurut para ahli:
Dedi Supriadi (1998)
Menurutnya, Profesionalisasi adalah pendidikan prajabatan dan/atau dalam
jabatan. Proses pendidikan dan latihan ini biasanya lama dan intensif.
Eric Hoyle (1980)
Menurut Eric Hoyle, konsep profesionalisasi mencakup dua dimensi yaitu
the improvement of status and the improvement of practice (Peningkatan
status dan peningkatan pelatihan).

31
PROFESIONALISME
 Profesionalisme adalah sikap seorang profesional dalam
penguasaan ilmu, teknologi dan manajemen profesinya.

 Maister (1997) mengemukakan bahwa profesionalisme


bukan sekedar pengetahuan teknologi dan manajemen,
tetapi lebih merupakan sebuah sikap

 Profesionalisme adalah kompetensi untuk melaksanakan


tugas dan fungsinya secara baik dan benar dan juga
komitmen dari para anggota dari sebuah profesi untuk
meningkatkan kemampuannya
CIRI PROFESIONALISME
Profesionalisme biasanya dipahami sebagai kualitas yang
wajib dipunyai oleh setiap eksekutif yang baik, dimana
didalamnya terkandung beberapa ciri sebagai berikut :
A. Punya Keterampilan tinggi dalam suatu bidang, serta kemahiran
dalam mempergunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam
pelaksanaan tugas yang bersangkutan dengan bidang tadi.
B. Punya ilmu dan pengetahuan serta kecerdasan dalam menganalisa
suatu masalah dan peka didalam membaca situasi, cepat dan tepat
serta cermat dalam mengambil keputusan terbaik atas dasar
kepekaan.
C. Punya sikap berorientasi ke hari depan, sehingga punya kemampuan
mengantisipasi perkembangan lingkungan yang terentang
dihadapannya.
D. Punya sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan
pribadi serta terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang
lain, namun cermat dalam memilih yang terbaik bagi dirinya dan
perkembangan pribadinya.
APA SEORANG DOKTER WAJIB
MEMILIKI PROFESIONALISME

34
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH
PENGERTIAN PROFESIONAL, PROFESI, PROFESIONALISASI,
PROFESIONALISME, PROFESIONALITAS
Posted onFebruari 11, 2016 by michaelchristianfuture
1.Profesi
Berikut ini adalah pengertian dan definisi profesi:
SCHEIN, E.H (1962)
Profesi adalah suatu kumpulan atau set pekerjaan yang membangun suatu set
norma yang sangat khusus yang berasal dari perannya yang khusus di
masyarakat

HUGHES, E.C (1963)


Perofesi menyatakan bahwa ia mengetahui lebih baik dari kliennya tentang apa
yang diderita atau terjadi pada kliennya

36
DANIEL BELL (1973)
Profesi adalah aktivitas intelektual yang dipelajari termasuk pelatihan yang
diselenggarakan secara formal ataupun tidak formal dan memperoleh
sertifikat yang dikeluarkan oleh sekelompok / badan yang bertanggung
jawab pada keilmuan tersebut dalam melayani masyarakat, menggunakan
etika layanan profesi dengan mengimplikasikan kompetensi mencetuskan
ide, kewenangan ketrampilan teknis dan moral serta bahwa perawat
mengasumsikan adanya tingkatan dalam masyarakat

PAUL F. COMENISCH (1983)


Profesi adalah “komunitas moral” yang memiliki cita-cita dan nilai bersama

Budiarsa Dharmatanna ETIKA PROFESI DAN BISNIS 37


3.Profesionalisme

Berikut ini adalah pengertian dan definisi profesionalisme:

KIKI SYAHNARKI
Profesionalisme merupakan “roh” yang menggerakkan, mendorong,
mendinamisasi dan membentengi TNO dari tendensi penyimpangan serta
penyalahgunaannya baik secara internal maupun eksternal

DONI KOESOEMA A
Profesionalisme merupakan salah satu cara bagi guru untuk merealisasikan
keberadaan dirinya sebagai pendidik karakter

ONNY S. PRIJONO
Profesionalisme merupakan kemampuan untuk memasuki ajang kompetisi
sebagai antisipasi menghadapi globalisasi

Budiarsa Dharmatanna ETIKA PROFESI DAN BISNIS 38


PAMUDJI, 1985
Profesionalisme memiliki arti lapangan kerja tertentu yang diduduki oleh orang
– orang yang memiliki kemampuan tertentu pula

KORTEN & ALFONSO, 1981


Yang dimaksud dengan profesionalisme adalah kecocokan (fitness) antara
kemampuan yang dimiliki oleh birokrasi (bureaucratic-competence) dengan
kebutuhan tugas (ask – requirement)

AHMAD BAHAR
Profesionalisme merupakan usaha suatu kelompok masyarakat untuk
memperoleh pengawasan atas sumber daya yang berhubungan dengan suatu
bidang pekerjaan

Budiarsa Dharmatanna ETIKA PROFESI DAN BISNIS 39


AHOLIAB WATLOLY
Profesionalisme adalah sikap seorang “profesional” atau “profi”

ABD. RAHIM ABD. RASHID


Profesionalisme merupakan satu aspek penting dalam meningkatkan integriti sumber
daya manusia

AHMAN SUTARDI & ENDANG BUDIASIH


Profesionalisme adalah wujud dari upaya optimal yang dilakukan untuk memenuhi apa-
apa yang telah diucapkan, dengan cara yang tidak merugikan pihak-pihak lain, sehingga
tindakannya bisa diterima oleh semua unsur yang terkait

Dapat disimpulkan:
Profesionalisme merupakan komitmen para anggota suatu profesi untuk meningkatkan
kemampuannya secara terus menerus. “Profesionalisme” adalah sebutan yang mengacu
kepada sikap mental dalam bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi untuk
senantiasa mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesionalnya.

Dalam bekerja, setiap manusia dituntut untuk bisa memiliki profesionalisme karena di
dalam profesionalisme tersebut terkandung kepiawaian atau keahlian dalam
mengoptimalkan ilmu pengetahuan, skill, waktu, tenaga, sember daya, serta sebuah
strategi pencapaian yang bisa memuaskan semua bagian/elemen. Profesionalisme juga
bisa merupakan perpaduan antara kompetensi dan karakter yang menunjukkan adanya
tanggung jawab moral..
Budiarsa Dharmatanna ETIKA PROFESI DAN BISNIS 40
DANIEL BELL (1973)
Profesi adalah aktivitas intelektual yang dipelajari termasuk pelatihan
yang diselenggarakan secara formal ataupun tidak formal dan
memperoleh sertifikat yang dikeluarkan oleh sekelompok / badan yang
bertanggung jawab pada keilmuan tersebut dalam melayani
masyarakat, menggunakan etika layanan profesi dengan
mengimplikasikan kompetensi mencetuskan ide, kewenangan
ketrampilan teknis dan moral serta bahwa perawat mengasumsikan
adanya tingkatan dalam masyarakat

PAUL F. COMENISCH (1983)


Profesi adalah “komunitas moral” yang memiliki cita-cita dan nilai
bersama

Budiarsa Dharmatanna ETIKA PROFESI DAN BISNIS 41


4.Profesionalitas
Profesionalitas merupakan sikap para anggota profesi benar2 menguasai,
sungguh2 kepada profesinya. “Profesionalitas” adalah sutu sebutan terhadap
kualitas sikap para anggota suatu profesi terhadap profesinya serta derajat
pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki untuk dapat melakukan tugas-
tugasnya

Budiarsa Dharmatanna ETIKA PROFESI DAN BISNIS 42


5.Profesionalisasi

Beberapa Pengertian profesionalisasi:


Dari segi bahasa: Profesionalisasi berasal dari kata professionalization yang
berarti kemampuan profesional.

Dedi Supriadi (1998) mengartikan profesionalisasi sebagai pendidikan


prajabatan dan/atau dalam jabatan. Proses pendidikan dan latihan ini biasanya
lama dan intensif.

Menurut Eric Hoyle (1980) konsep profesionalisasi mencakup dua dimensi


yaitu : …..the improvement of status and the improvement of practice”.
Peningkatan status dan peningkatan pelatihan.

#Dapat disimpulkan:
“Profesionalisasi” adalah sutu proses menuju kepada perwujudan dan
peningkatan profesi dalam mencapai suatu kriteria yang sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan. Profesionalisasi adalah proses atau perjalanan waktu
yang membuat seseorang atau kelompok orang menjadi profesional

Budiarsa Dharmatanna ETIKA PROFESI DAN BISNIS 43

Anda mungkin juga menyukai