Anda di halaman 1dari 13

Presentation Title

Lorem ipsum dolor sit amet, adipiscing elit TREY


research
Beberapa pendapat mengenai profesi antara lain;
1. Komaruddin, profesi ialah suatu jenis pekerjaan
yang karena sifatnya menuntut pengetahuan
yang tinggi, khusus dan latihan yang istimewa.
2. Wojowasito, W.J.S. Poerwadarminto, 1982 dalam
Kamus Umum Bahasa Indonesia mengartikan:
Profesional secara etimologi berasal dari bahasa
inggris “profession” yang berarti jabatan,
pekerjaan, pencaharian, yang mempunyai
keahlian.
3. Prof. H. M Arifin, 1995 mengartikan: Profesi
adalah suatu bidang keahlian khusus untuk
Profesi
menangani lapangan kerja tertentu yang
membutuhkan.

TREY
research
2
4. Prof. Dr. Piet A. Sahertian, 1994 dalam bukunya
“profil Pendidikan Profesional” menyatakan
bahwa pada hakikatnya profesi adalah suatu janji
terbuka yang menyatakan bahwa seseorang itu
mengabdikan dirinya pada suatu jabatan karena
terpanggil untuk menjabat pekerjaan itu.
5. Menurut Martinis Yamin profesi mempunyai
pengertian seseorang yang menekuni pekerjaan
berdasarkan keahlian, kemampuan, teknik dan
prosedur berlandaskan intelektualitas, 2007.
Profesi

TREY
research
3
• Professional adalah orang yang melakukan suatu pekerjaan
purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan
mengandalkan keahlian yang tinggi. Atau seorang
professional adalah seseorang yang hidup dengan
mempraktikkan suatu keahlian tertentu atau dengan
terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menuntut
keahlian, sementara orang lain melakukan hal yang sama
sebagai sekedarnya, untuk mengisi waktu.
• Profesi mengandalkan suatu ketrampilan atau keahlian
khusus, dilaksanakan sebagai suatu pekerjaan atau
kegiatan utama, dilaksanakan sebagai sumber nafkah
hidup, dan dilaksanakan sebagai keterlibatan pribadi yang
mendalam. Orang yang profesional adalah orang yang tau
akan keahlian dan ketrampilannya, meluangkan seluruh
waktunya untuk pekerjaan atau kegiatan itu, hidup dari
situ, dan bangga akan pekerjaanya.

TREY
research
4
Secara umum ada beberapa ciri atau sifat yang
selalu melekat pada profesi, yaitu
1. Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya
keahlian dan keterampilan ini dimiliki berkat
pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang
bertahun-tahun.
2. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat
tinggi. Hal ini biasanya setiap pelakuprofesi
mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.
3. Mengabdi pada kepentingan masyarakat,
artinya setiap pelaksana profesi harus meletakkan
kepentingan pribadi di bawah kepentingan
masyarakat.

TREY
research
5
4. Ada izin khusus untuk menjalankan suatu
profesi. Setiap profesi akan selalu
berkaitandengan kepentingan masyarakat,
dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa
keselamatan keamanan, kelangsungan hidup dan
sebagainya, maka untuk menjalankan suatu
profesi harus terlebih dahulu ada izin khusus.
5. Kaum profesional biasanya menjadi anggota
dari suatu profesi.

TREY
research
6
Syarat-Syarat Suatu Profesi:
Melibatkan kegiatan intelektual.
Menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus.
Memerlukan persiapan profesional yang alam dan bukan
sekedar latihan.
Memerlukan latihan dalam jabatan yang
berkesinambungan.
Menjanjikan karir hidup dan keanggotaan yang
permanen.
Mementingkan layanan di atas keuntungan pribadi.
Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin
erat.
Menentukan baku standarnya sendiri, dalam hal ini
adalah kode etik.

TREY
research
7
H.A.R. Tilaar menyatakan bahwa seorang profesionalisme menjalankan
pekerjaanya sesuai dengan tuntutan profesinya (H. A. R. Tilaar, 2002).
Profesional sendiri diartikan sebagai tindakan yang dapat dipertanggung
jawabkan, didasari oleh keyakinan, kompeten, tepat atau taat asas, cermat,
intelektual atau cerdas, etos kerja, percaya diri atas kemampuan, optimistik,
bermoral, dan bersikap serta berpikir positif (Siswanto H., 2010).
Menurut Robert W. Riche (dalam Arifin, 1995) ciri-ciri dan syarat-syarat profesi
dikatakan professional apabila:
1. Lebih mementingkan pelayanan kemanusiaan yang ideal dibandingkan
dengan kepentingan pribadi.
2. Seorang pekerja profesional, secara relatif memerlukan waktu yang panjang
untuk mempelajari konsep-konsep serta prinsip-prinsip pengetahuan khusus
yang mendukung keahliannya.
3. Memiliki kualifikasi tertentu untuk memasuki profesi tersebut serta mampu
mengikuti perkembangan dalam pertumbuhan jabatan
4. Memiliki kode etik yang mengatur keanggotaan, tingkah laku, sikap dan cara
kerja.
5. Membutuhkan suatu kegiatan intelektual yang tinggi.
6. Adanya organisasi yang dapat meningkatkan standar pelayanan, disiplin diri
dalam profesi, serta kesejahteraan anggotanya.
7. Memberikan kesempatan untuk kemajuan, spesialisasi dan kemandirian.
8. Memandang profesi sebagai suatu karier hidup (a live career) dan menjadi
seorang anggota permanen.
H.A.R. Tilaar menyatakan bahwa seorang profesionalisme menjalankan
pekerjaanya sesuai dengan tuntutan profesinya (H. A. R. Tilaar, 2002).
Profesional sendiri diartikan sebagai tindakan yang dapat dipertanggung
jawabkan, didasari oleh keyakinan, kompeten, tepat atau taat asas,
cermat, intelektual atau cerdas, etos kerja, percaya diri atas kemampuan,
optimistik, bermoral, dan bersikap serta berpikir positif (Siswanto H.,
2010).
Menurut Robert W. Riche (dalam Arifin, 1995) ciri-ciri dan syarat-syarat
profesi
dikatakan professional apabila:
1. Lebih mementingkan pelayanan kemanusiaan yang ideal
dibandingkan dengan kepentingan pribadi.
2. Seorang pekerja profesional, secara relatif memerlukan waktu yang
panjang untuk mempelajari konsep-konsep serta prinsip-prinsip
pengetahuan khusus yang mendukung keahliannya.
3. Memiliki kualifikasi tertentu untuk memasuki
profesi tersebut serta mampu mengikuti
perkembangan dalam pertumbuhan jabatan
4. Memiliki kode etik yang mengatur keanggotaan,
tingkah laku, sikap dan cara kerja.
5. Membutuhkan suatu kegiatan intelektual yang
tinggi.
6. Adanya organisasi yang dapat meningkatkan
standar pelayanan, disiplin diri dalam profesi, serta
kesejahteraan anggotanya.
7. Memberikan kesempatan untuk kemajuan,
spesialisasi dan kemandirian.
8. Memandang profesi sebagai suatu karier hidup (a
live career) dan menjadi seorang anggota
permanen.
1. Nilai-nilai etika itu tidak hanya milik satu atau dua orang, atau PERANAN ETIKA DALAM PROFESI
segolongan orang saja, tetapi milik setiap kelompok masyarakat,
bahkan kelompok yang paling kecil yaitu keluarga sampai pada suatu
bangsa. Dengan nilai-nilai etika tersebut, suatu kelompok diharapkan
akan mempunyai tata nilai untuk mengatur kehidupan bersama.
2. Salah satu golongan masyarakat yang mempunyai nilai-nilai yang
menjadi landasan dalam pergaulan baik dengan kelompok atau
masyarakat umumnya maupun dengan sesama anggotanya, yaitu
masyarakat profesional. Golongan ini sering menjadi pusat perhatian
karena adanya tata nilai yang mengatur dan tertuang secara tertulis
(yaitu kode etik profesi) dan diharapkan menjadi pegangan para
anggotanya.
3. Sorotan masyarakat menjadi semakin tajam manakala perilaku-
perilaku sebagian para anggota profesi yang tidak didasarkan pada
nilai-nilai pergaulan yang telah disepakati bersama (tertuang dalam
kode etik profesi), sehingga terjadi kemerosotan etik pada
masyarakat profesi tersebut. Sebagai contohnya adalah pada profesi
hukum dikenal adanya mafia peradilan, demikian juga pada profesi
dokter dengan pendirian klinik super spesialis di daerah mewah,
sehingga masyarakat miskin tidak mungkin menjamahnya.

Add a footer TREY


research
11
• Menurut Franz Magnis Suseno (1991), etika profesi adalah
bagian dari etika sosial, yaitu filsafat atau pemikiran kritis
rasional tentang kewajiban dan tanggung jawab manusia
sebagai anggota umat manusia. Profesi dapat dibedakan
menjadi profesi pada umumnya (seperti: profesi hukum,
profesi kesehatan, dan lain-lain) dan profesi mulia (seperti:
dokter, polisi, jaksa, hakim, advokat, dan lain-lain).
Dibawah ini ada 3 prinsip-prinsip etika profesi, yaitu sebagai
berikut:
1. Dalam pelaksanaan pekerjaanya tersebut dan dalam
pelaksanaan hasilnya dimaksudkan supaya kaum
professional diharapkan dapat bekerja sebaik mungkin
dengan standar diatas rata-rata, dengan hasil yang sangat
baik. Tugasnya dapat dipertanggung jawabkan dari segi
tuntutan profesionalnya. Untuk bisa bertanggungjawab
dalam hal pelaksanaan dan hasil dari tugasnya. Oleh
karena itu supaya diterapkan dalam kompetisi prima,
bekerja secara efisien dan efektif.

TREY
research
12
2. Dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang
lain atau masyarakat pada umumnya. Setiap
professional diharapkan bertanggungjawab atas
dampak dari tugasnya terhadap profesinya,
tempat bekerja, sejawat dan keluarganya.
Professional berkewajiban melakukan hal yang
tidak merugikan kepentinga orang lain. Bahkan
diharuskan mengusahakan hal yang berguna
bagi orang lain.
3. Keadilan, prinsip ini menuntut kita untuk
memberikan kepada siapa saja apa yang
menjadi haknya. Dalam rangka pelaksanaa
sebuah profesi, tuntutan itu berarti: di dalam
manjelankan profesinya setiap orang profesi
tidak boleh melanggar hak orang lain, lembaga
atau negara. Sebaliknya kaum professional perlu
menghargai hak pihakpihak lain.

TREY
research
13

Anda mungkin juga menyukai