BAB I
PENDAHULUAN
b) Etika teologis
Etika teologis adalah etika yang mengajarkan hal-hal yang baik dan buruk
berdasarkan ajaran-ajaran agama.
c) Etika sosiologis
Etika sosiologis berbeda dengan dua etika sebelumnya. Etika ini menitik beratkan
pada keselamatan ataupun kesejahteraan hidup bermasyarakat.
Dalam kaitan dengan nilai dan norma yang digumuli dalam etika ditemukan dua
macam etika, yaitu :
1. Etika Diskriptif
Etika ini berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan perilaku
manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam kehidupan sebagai sesuatu yang
bernilai.
2. Etika Normatif
Etika ini berusaha untuk menetapkan sikap dan pola perilaku yang ideal yang
seharusnya dimiliki oleh manusia dalam bertindak.
Pada dasarnya, tujuan kode etik radiografer terhadap pasien adalah upaya agar
radiografer dalam menjalankan setiap tugas dan fungsinya, dapat menghargai dan
menghormati martabat manusia. Tujuan kode etik radiografer tersebut adalah
sebagai berikut :
1) Merupakan dasar dalam mengatur hubungan antar radiografer, klien atau
pasien, teman sebaya, masyarakat, dan unsur profesi, baik dalam profesi
radiografer maupun dengan profesi lain di luar profesi radiografer.
2) Merupakan standar untuk mengatasi masalah yang dilakukan oleh pr radiografer
aktisi yang tidak mengindahkan dedikasi moral dalam pelaksanaan tugasnya.
3) Untuk mempertahankan bila praktisi yang dalam menjalankan tugasnya
diperlakukan secara tidak adil oleh institusi maupun masyarakat.
4 Merupakan dasar dalam menyusun kurikulum pendidikan kepoerawatan agar
dapat menghasilkan lulusan yang berorientasi pada sikap profesional radiografer
5) Memberikan pemahaman kepada masyarakat pemakai / pengguna tenaga
radiografer akan pentingnya sikap profesional dalam melaksanakan tugas
RADIASI RONTGEN
Sinar-X diperlukan dalam membuat gambaran radiografi. prinsipnya, Sinar-X mampu
menembus bahan dan mencatat hasil gambaran itu pada plat film.(mungkin) ada
saja orang yang takut di rontgen karena radiasinya itu, tapi dampaknya itu gak
sebesar manfaatnya looh. Dengan rontgen, kita bisa melihat ada tidaknya kelainan
pada organ tubuh bagian dalam seperti tulang tanpa harus melakukan
pembedahan. Hal ini sangat menguntungkan sekali buat pasien karena tidak
menimbulkan rasa sakit.untuk diketahui, sebelum dilakukan ekspose/pengambilan
gambar terhadap pasien, Radiografer terlebih dahulu melakukan pembatasan dosis
radiasi seperti pengaturan tingkat daya tembus, pengaturan waktu, dan
pembatasan penyinaran. jadi sangat aman
Komunikasi Radiografer
Komunikasi adalah pengoperan lambang yang mengandung arti atau makna yang
perlu dipahami bersama oleh pihak yang terlibat dalam kegiatan komunikasi.
tujuan komunikasi:
v mempelajari atau mengajarkan sesuatu
v mempengaruhi perilaku seseorang
v mengungkapkan perasaan
v berhubungan dengan orang lain
v mencapai suatu tujuan
PENTINGNYA KOMUNIKASI BAGI RADIOGRAFER
komunikasi sangat diperlukan bagi seorang Radiografer kepada pasien. Pasien tidak
mengerti apa yang musti dia lakukan, karena itu Radiograferlah yang harus
mengarahkan. Tanpa adanya komunikasi, tujuan yang diharapkan tidak akan
tercapai.
Seorang pasien datang ke instalasi radiologi untuk melakukan foto thorax. sebelum
melakukan pemeriksaan, jelaskan dulu prosedur apa saja yang harus dilakukan
seperti melepas baju dan bra karena logam atau kacing dapat mengganggu
diagnosa bagi dokter, memosisikan pasien, dan selanjutnya memberi pengertian ke
pasien untuk mengikuti instruksi foto thorax dari kita.
contoh lain saat pemeriksaan BNO IVP. sangat diperlukan komunikasi yang baik dari
radiografer kepada pasien mengenai prosedur pemeriksaan, waktu pemeriksaan,
dan lain-lain.
Radiografer sebagai suatu profesi
Radiografer sebagai suatu profesi, mengandung arti suatu betuk pelayanan
profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang
didasarkan pada ilmu radiologi, berbentuk pelayanan biofisika, sosial, spiritual yang
komprehensif ditujukan kepada masyarakat, individu, keluarga baik yang sehat
maupun yang sakit.
KEWAJIBAN RADIOGRAFER
SETIAP RADIOGRAFER:
Harus menjaga dan menjunjung tinggi nama baik profesi.
Hanya melakukan pekerjaan Radiografi & Imejing (CT Scan, MRI, USG),
Radioterapi dan Kedokteran Nuklir atas permintaan dokter tanpa meninggalkan
prosedur yang telah digariskan.
Tidak dibenarkan menyuruh orang lain yang bukan ahlinya untuk melakukan
pekerjaan Radiografi & Imejing (CT Scan, MRI, USG), Radioterapi dan Kedokteran
Nuklir.
Tidak dibenarkan menentukan diagnosa Radiologi.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. 1.Kode etik yaitu norma atau azas yang diterima oleh suatu kelompok
tertentu sebagai landasan tingkah laku sehari-hari di masyarakat maupun di
tempat kerja.
2. Dari contoh kasus sebelumnya dapat disimpulkan bahwa menjadi seorang
tekni Radiografer harus berhati-hati dalam menjalankan pekerjaannya. Ia
harus memiliki softskill dan hardskill dalam standarisasi profesinya. Karena
sesuatu yang kecil, yakni tidak sengaja memindahkan file yang tidak
seharusnya di pindahkan , bisa menjadi masalah yang besar dan
berhubungan dengan hukum karena melanggar UU .
3.2 SARAN
Seorang tekni radiografer harus berhati-hati dalam menjalankan pekerjaannya. Ia
harus memiliki softskill dan hardskill dalam standarisasi profesinya. Karena sesuatu
yang kecil, yakni tidak sengaja memindahkan file yang tidak seharusnya di
pindahkan , bisa menjadi masalah yang besar dan berhubungan dengan hukum
karena melanggar UU.Dan menjelaskan bahwa etika profesi sebagai seorang tekni
radiografer harus diperhatikan.
DAFTAR PUSTAKA
Amir, Amri dan Jusuf Hanafiah. 2008. Etika dan Hukum Kesehatan.Ed. 4. Jakarta:
EGC Budiningsih, Yuli dkk. 2012.